provinsi: KEPULAUAN RIAU

  • PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa, Komitmen Tingkatkan Produksi

    PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa, Komitmen Tingkatkan Produksi


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah (24/06/2025) di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, melalui jalur laut, menuju pantai utara Jawa Barat, Selasa (24/6).

    Kegiatan pelepasan topside Anjungan OOA dihadiri perwakilan SKK Migas, Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Regional Jawa Pertamina Subholding Upstream, PHE ONWJ dan pemangku kepentingan lainnya, di antaranya Taufan Marhaendrajana, Deputi Eksploitasi SKK Migas, Nanang Untung dan Paiman Raharjo, Dewan Komisaris PHE, Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Muhamad Arifin, Plt. Direktur Utama Pertamina EP Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, VP Production and Operations Regional Jawa, dan Muzwir Wiratama, General Manager PHE ONWJ.

    Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6) dari lokasi yang sama. Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu. Pipa penyalur bawah laut ini pada kedalaman 2 meter (TOP) di bawah seabed, sesuai regulasi Pemerintah Indonesia.

    Usai fabrikasi, struktur top side Anjungan OOA dengan bobot 530 metrik ton siap dikirim melalui jalur laut ke pesisir Laut Jawa. Setibanya di lokasi, top side akan dirakit dengan jacket anjungan dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan,

    Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional. Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran 4 (empat) sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4. Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.

    “Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ. Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina.

    Taufan Marhaendrajana, Deputi Eksploitasi SKK Migas, menyampaikan, “Penyelesaian berbagai proyek migas yang strategis diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi nasional dengan mengkonversi cadangan menjadi produksi, terutama dalam menahan laju penurunan alamiah produksi migas melalui berbagai aktivitas pemeliharaan dan pengembangan, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi.”

    Pada kesempatan yang sama, VP Production & Operations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, menegaskan bahwa proyek ini merupakan salah satu kontribusi penting untuk memperkuat energi nasional.

    “Kami berkomitmen penuh untuk mendukung target pemerintah dalam meningkatkan produksi migas secara bertanggung jawab, sekaligus beradaptasi dengan dinamika global yang menekankan keberlanjutan energi,” katanya.

    Proyek yang melibatkan kolaborasi sejumlah entitas/subholding di lingkungan Pertamina, mulai dari rekayasa teknik, pengadaan barang & jasa, fabrikasi dan instalasi anjungan, penggelaran pipa penyalur bawah laut, hingga penyediaan kapal pendukung berbendera Indonesia dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Meindo Elang Indah (PDN). Semua tahapan dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi, baik di area lepas pantai, jalur pipa darat serta fasilitas pengolahan di darat/OPF di Balongan, Indramayu.

    Selain fokus pada peningkatan produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan pemasangan panel-panel surya berkapasitas 14.22 kW di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam mengoperasikan anjungan lepas pantai ini. Penggunaan teknologi panel surya di Anjungan OOA bukan hanya sekedar inovasi teknis, melainkan juga sebagai implementasi konkret dalam mengurangi jejak karbon dan mengembangkan energi terbarukan di sektor migas

    General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menambahkan bahwa komitmen terhadap praktik energi terbarukan merupakan bagian penting dalam menjalankan operasi produksi migas yang ramah lingkungan. “Dengan terus memperluas penggunaan energi surya, kami tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberi contoh nyata bagi industri migas Indonesia dalam mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” ujar Wira, panggilan akrabnya.

    Pada 2022, PHE ONWJ memperoleh dua rekor MURI untuk penggunaan energi surya di fasilitas migas, yang menandai langkah nyata menuju produksi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
    Topside Anjungan OOA diperkirakan tiba di lokasi kerja, di pesisir utara Laut Jawa pada sekitar 6 Juli 2025. Tahap pekerjaan berikutnya termasuk pekerjaan instalasi jacket, pekerjaan fondasi piling, dan dilanjutkan dengan instalasi topside.

    Selanjutnya, sebelum dapat beroperasi, sejumlah pekerjaan instalasi darat (onshore) dan lepas pantai (offshore) lainnya akan dieksekusi, meliputi instalasi pipa bawah laut dan darat, serta modifikasi pada aset Onshore Processing Facility (OPF) Balongan. Seluruh pekerjaan akan dieksekusi dengan menerapkan prinsip safer, faster, better, atau selamat, lebih cepat, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi migas demi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Pertamina melakukan optimalisasi produk dalam negeri untuk mendukung target produksi minyak nasional 1 juta barrel, untuk mencapai target swasembada energi, sekaligus menumbuhkan industri domestik,” ujar Fadjar.***

  • Tambah Produksi Migas, PHE ONWJ Lepas Anjungan OOA ke Pesisir Laut Jawa  – Page 3

    Tambah Produksi Migas, PHE ONWJ Lepas Anjungan OOA ke Pesisir Laut Jawa  – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, melalui jalur laut, menuju pantai utara Jawa Barat.

    Kegiatan pelepasan topside Anjungan OOA dihadiri oleh pejabat teras SKK Migas, Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Regional Jawa Pertamina Subholding Upstream, PHE ONWJ dan pemangku kepentingan lainnya, di antaranya Taufan Marhaendrajana, Deputi Eksploitasi SKK Migas, Nanang Untung dan Paiman Raharjo, Dewan Komisaris PHE, Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Muhamad Arifin, Plt. Direktur Utama Pertamina EP Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, VP Production and Operations Regional Jawa, dan Muzwir Wiratama, General Manager PHE ONWJ. 

    Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6) dari lokasi yang sama. Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu. Pipa penyalur bawah laut ini pada kedalaman 2 meter (TOP) di bawah seabed, sesuai regulasi Pemerintah Indonesia. 

    Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional.

    Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran 4 sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4. Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.

    “Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ. Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina.

     

  • PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru ke Pesisir Laut Jawa buat Genjot Produksi Migas

    PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru ke Pesisir Laut Jawa buat Genjot Produksi Migas

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau, menuju pantai utara Jawa Barat, Selasa (24/6). Anjungan itu dikirim dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah.

    Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6) dari lokasi yang sama. Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu.

    Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, Awang Lazuardi mengatakan Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional.

    Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran empat sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4. Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.

    “Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ. Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk menyukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” kata Awang, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Sementara itu, Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menyampaikan, penyelesaian berbagai proyek migas yang strategis diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi nasional dengan mengonversi cadangan menjadi produksi.

    “Ini terutama dalam menahan laju penurunan alamiah produksi migas melalui berbagai aktivitas pemeliharaan dan pengembangan, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi,” ujar Taufan.

    Proyek Anjungan OOA dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Meindo Elang Indah (PDN). Semua tahapan dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi, baik di area lepas pantai, jalur pipa darat serta fasilitas pengolahan di darat/OPF di Balongan, Indramayu.

    Topside Anjungan OOA diperkirakan tiba di lokasi kerja, di pesisir utara Laut Jawa pada sekitar 6 Juli 2025. Tahap pekerjaan berikutnya antara lain termasuk pekerjaan instalasi jacket, pekerjaan fondasi piling, dan dilanjutkan dengan instalasi topside.

    Selanjutnya, sebelum dapat beroperasi, sejumlah pekerjaan instalasi darat (onshore) dan lepas pantai (offshore) lainnya akan dieksekusi, meliputi instalasi pipa bawah laut dan darat, serta modifikasi pada aset Onshore Processing Facility (OPF) Balongan.

    Selain fokus pada peningkatan produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan pemasangan panel-panel surya berkapasitas 14.22 kW di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam mengoperasikan anjungan lepas pantai ini.

    (shc/kil)

  • Berawan Tebal dan Hujan Ringan Dominasi Ibu Kota Provinsi

    Berawan Tebal dan Hujan Ringan Dominasi Ibu Kota Provinsi

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan tebal akan menyelimuti sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Rabu, 25 Juni.

    Prakirawan BMKG Raeni Cindi menyampaikan, diawali dari Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan untuk Kota Pekanbaru dan berawan tebal untuk Kota Banda Aceh, Medan, serta Padang.

    “Kota Tanjung Pinang diprakirakan hujan ringan,” kata Raeni dikutip ANTARA, Rabu pagi.

    Masih di Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan berawan tebal di seluruh wilayah, yakni Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    Beranjak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diprediksi berawan untuk Kota Kupang, sementara Denpasar dan Mataram diprakirakan hujan dengan intensitas ringan.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, cuaca diprakirakan berawan tebal untuk Kota Pontianak, sedangkan hujan ringan berpotensi mengguyur Kota Palangkaraya dan Samarinda.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai petir di wilayah Tanjung Selor dan Banjarmasin,” tuturnya.

    Kemudian untuk Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan udara kabur di Kota Palu, berawan tebal di Kota Gorontalo, dan hujan ringan di wilayah Manado, Kendari, serta Makassar.

    “Kota Mamuju diprakirakan hujan dengan intensitas sedang,” ucapnya.

    Bergerak ke wilayah Indonesia bagian Timur, cuaca diprediksi berawan tebal untuk Kota Manokwari, sedangkan wilayah Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya diprakirakan hujan dengan intensitas ringan.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Merauke,” ujar Raeni.

    BMKG juga mengingatkan potensi ketinggian laut 2,5-4 meter di Samudera Hindia Barat Aceh hingga Lampung dan Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa.

    Masyarakat juga diminta waspada potensi banjir rob di Pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua Selatan.

    Selain itu, suhu maksimum diprakirakan mencapai 33 derajat Celcius dapat terjadi di di Denpasar dan Samarinda, sehingga masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diminta untuk selalu menggunakan tabir surya atau pelindung dari sinar matahari.

  • PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa

    PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton menuju pantai utara Jawa Barat.

    Anjungan itu dikirim dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah (24/06) kemarin di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, melalui jalur laut.

    Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi migas nasional. Selain pembangunan Anjungan OOA, proyek ini juga akan melakukan pemboran 4 (empat) sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4.

    Melalui upaya ini, Lapangan OO-OX diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026.

    “Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi Lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ. Peningkatan produksi ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, Awang Lazuardi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Sementara itu Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana, menyampaikan penyelesaian berbagai proyek migas yang strategis diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi nasional dengan mengkonversi cadangan menjadi produksi.

    “Terutama dalam menahan laju penurunan alamiah produksi migas melalui berbagai aktivitas pemeliharaan dan pengembangan, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi,” ucapnya.

    Pada kesempatan yang sama, VP Production & Operations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, menegaskan proyek ini merupakan salah satu kontribusi penting untuk memperkuat energi nasional.

    “Kami berkomitmen penuh untuk mendukung target pemerintah dalam meningkatkan produksi migas secara bertanggung jawab, sekaligus beradaptasi dengan dinamika global yang menekankan keberlanjutan energi,” katanya.

    Proyek yang melibatkan kolaborasi sejumlah entitas/subholding di lingkungan Pertamina, mulai dari rekayasa teknik, pengadaan barang & jasa, fabrikasi dan instalasi anjungan, penggelaran pipa penyalur bawah laut, hingga penyediaan kapal pendukung berbendera Indonesia dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Meindo Elang Indah (PDN).

    Semua tahapan dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi, baik di area lepas pantai, jalur pipa darat serta fasilitas pengolahan di darat/OPF di Balongan, Indramayu.

    Selain fokus pada peningkatan produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan pemasangan panel-panel surya berkapasitas 14.22 kW di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam mengoperasikan anjungan lepas pantai ini.

    Penggunaan teknologi panel surya di Anjungan OOA bukan hanya sekedar inovasi teknis, melainkan juga sebagai implementasi konkret dalam mengurangi jejak karbon dan mengembangkan energi terbarukan di sektor migas

    General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menambahkan komitmen terhadap praktik energi terbarukan merupakan bagian penting dalam menjalankan operasi produksi migas yang ramah lingkungan.

    “Dengan terus memperluas penggunaan energi surya, kami tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberi contoh nyata bagi industri migas Indonesia dalam mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” ungkap Wira.

    Pada 2022, PHE ONWJ memperoleh dua rekor MURI untuk penggunaan energi surya di fasilitas migas, yang menandai langkah nyata menuju produksi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

    Topside Anjungan OOA diperkirakan tiba di lokasi kerja, di pesisir utara Laut Jawa pada sekitar 6 Juli 2025. Tahap pekerjaan berikutnya termasuk pekerjaan instalasi jacket, pekerjaan fondasi piling, dan dilanjutkan dengan instalasi topside.

    Sebelum dapat beroperasi, sejumlah pekerjaan instalasi darat (onshore) dan lepas pantai (offshore) lainnya akan dieksekusi, meliputi instalasi pipa bawah laut dan darat, serta modifikasi pada aset Onshore Processing Facility (OPF) Balongan. Seluruh pekerjaan akan dieksekusi dengan menerapkan prinsip safer, faster, better, atau selamat, lebih cepat, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi migas demi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Pertamina melakukan optimalisasi produk dalam negeri untuk mendukung target produksi minyak nasional 1 juta barrel, untuk mencapai target swasembada energi, sekaligus menumbuhkan industri domestik,” ujar Fadjar.

    Sebelumnya, struktur jacket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6) dari lokasi yang sama.

    Kedua struktur Anjungan OOA ini akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 km ke fasilitas Onshore Processing Facility (OPF) Balongan, Indramayu.

    Pipa penyalur bawah laut ini pada kedalaman 2 meter (TOP) di bawah seabed, sesuai regulasi Pemerintah Indonesia.

    Kegiatan pelepasan topside Anjungan OOA dihadiri perwakilan SKK Migas, Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Regional Jawa Pertamina Subholding Upstream, PHE ONWJ dan pemangku kepentingan lainnya.

    (anl/ega)

  • Kapal Tanker Terbakar di Batam, 4 Orang Meninggal 5 Luka-Luka, Berikut Identitas Korban

    Kapal Tanker Terbakar di Batam, 4 Orang Meninggal 5 Luka-Luka, Berikut Identitas Korban

    Keempat korban meninggal dunia antara lain Gunawan, Berkat Setiawan Gulo, Hermansyah Putra, dan Januarius.

    Sementara itu untuk korban luka-luka, sebanyak tiga orang dirawat di RA Graha Hermine dan RS Mutiara Aini.

    Kelima korban selamat, yakni Alatas Silaban, Upik Hidayat, Amel Rivensky Nababan, Benny Silaban, dan Rezki Harianto Butarbutar.

    Raden menyebut pihaknya masih mendalami penyebab pasti kebakaran kapal tanker yang sedang docking tersebut.

    Karena pihaknya masih menunggu kondisi para pekerja masih belum stabil untuk dimintai keterangan.

    “Kronologi awal, saat kejadian sedang ada perbaikan di tanki di sana muncul percikan api,” kata Raden.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga dan rekan kerja korban masih memadati RS Mutiara Aini. Sementara itu, empat jenazah sudah dievakuasi oleh tim Inafis Polresta Barelang ke RS Bhayangkara untuk proses penyelidikan.

    Adapun korban meninggal karena luka bakar yang dialami.

     

  • BMKG prakirakan sebagian besar wilayah RI berawan tebal pada Rabu

    BMKG prakirakan sebagian besar wilayah RI berawan tebal pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan sebagian besar wilayah RI berawan tebal pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan tebal akan menyelimuti sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Rabu. Prakirawan BMKG Raeni Cindi pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan, diawali dari Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan untuk Kota Pekanbaru dan berawan tebal untuk Kota Banda Aceh, Medan, serta Padang.

    “Kota Tanjung Pinang diprakirakan hujan ringan,” katanya.

    Masih di Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, dan Bandar Lampung. Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan berawan tebal di seluruh wilayah, yakni Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    Beranjak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diprediksi berawan untuk Kota Kupang, sementara Denpasar dan Mataram diprakirakan hujan dengan intensitas ringan. Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, cuaca diprakirakan berawan tebal untuk Kota Pontianak, sedangkan hujan ringan berpotensi mengguyur Kota Palangkaraya dan Samarinda.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai petir di wilayah Tanjung Selor dan Banjarmasin,” tuturnya.

    Kemudian untuk Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan udara kabur di Kota Palu, berawan tebal di Kota Gorontalo, dan hujan ringan di wilayah Manado, Kendari, serta Makassar.

    “Kota Mamuju diprakirakan hujan dengan intensitas sedang,” ucapnya.

    Bergerak ke wilayah Indonesia bagian Timur, cuaca diprediksi berawan tebal untuk Kota Manokwari, sedangkan wilayah Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya diprakirakan hujan dengan intensitas ringan.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Merauke,” ujar Raeni.

    BMKG juga mengingatkan potensi ketinggian laut 2,5-4 meter di Samudera Hindia Barat Aceh hingga Lampung dan Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa.

    Masyarakat juga diminta waspada potensi banjir rob di Pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua Selatan.

    Selain itu, suhu maksimum diprakirakan mencapai 33 derajat Celcius dapat terjadi di di Denpasar dan Samarinda, sehingga masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diminta untuk selalu menggunakan tabir surya atau pelindung dari sinar matahari.

     

     

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, 25 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca Kota Batam Hari Ini, 25 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Menjelang akhir bulan Juni, kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia termasuk kota-kota besar seperti Batam terpantau tidak menentu. Adapun kondisi cuaca yang tidak menentu ini penting untuk diperhatikan terutama oleh masyarakat yang memiliki aktivitas di luar ruangan.

    Selain itu, cuaca yang berubah drastis bisa mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan mulai dari jalanan yang licin, kemacetan akibat hujan deras, hingga gangguan kesehatan seperti flu atau demam yang meningkat saat cuaca lembap dan tidak menentu.

    Kota Batam sebagai salah satu kota industri dan pelabuhan tersibuk di Indonesia sangat rentan terhadap dampak cuaca yang tidak stabil. Aktivitas di pelabuhan, transportasi laut, proyek pembangunan, hingga layanan logistik sangat tergantung pada kondisi cuaca.

    Oleh karena itu, memantau prakiraan cuaca menjadi salah satu kebutuhan penting agar masyarakat dan pelaku usaha dapat mengantisipasi serta menyusun rencana kerja dengan lebih baik.

    Memperhatikan cuaca juga berperan dalam menjaga kesehatan karena cuaca yang cepat berubah dapat mempengaruhi daya tahan tubuh apalagi jika seseorang terkena panas terik di siang hari lalu kehujanan di sore hari.

    Sementara itu, melansir dari situs resmi BMKG pada hari ini, Rabu, 25 Juni 2025 diprediksi cuaca yang bervariasi. Pasalnya sejumlah kecamatan terpantau berpotensi turun hujan dan yang lainnya berawan.

  • Kapal Tanker Terbakar di Batam, 7 Pekerja Jadi Korban

    Kapal Tanker Terbakar di Batam, 7 Pekerja Jadi Korban

    BATAM – Kapal tanker terbakar di kawasan galangan Tanjung Uncang, Kota Batam, Kepulauan Riau mengakibatkan tujuh orang dilaporkan jadi korban.

    “Kejadian diinformasikan pukul 14.15 WIB, saat ini api sudah padam tetapi pemadam kebakaran dari safety masih di lokasi,” kata

    Kapolsek Batu Aji AKP Raden Bimo Dwi Lambang dilansir ANTARA, Selasa, 24 Juni.

    Berdasarkan informasi, kapal tanker dengan nama Federal II sedang docking atau perbaikan di PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang.

    Raden menyebut, pihaknya masih mencari informasi tujuh korban tersebut apakah terluka atau meninggal dunia.

    “Untuk kondisi korban belum bisa kami pastikan,” katanya.

    Namun pihak kepolisian berkoordinasi dengan petugas safety galangan yang memastikan ketujuh korban dari pekerja kapal sudah dievakuasi.

     

  • Respons Kemenpar soal Pulau di Anambas yang Dijual Online

    Respons Kemenpar soal Pulau di Anambas yang Dijual Online

    Empat pulau di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau dijual di situs Private Islands Inc yang berbasis di Kanada. Keempat pulau itu yakni Pulau Ritan, Pulau Tokong Sendok, Pulau Mala, dan Pulau Nakok.

    Menyoroti itu, Kementerian Pariwisata memberikan atensinya. Pihaknya pun menyoroti sektor pariwisata yang diprivatisasi bukan berarti untuk diperjualbelikan.

    Tonton video lainnya di sini!