provinsi: KEPULAUAN RIAU

  • Lelang Spektrum Frekuensi 1,4 GHz Dibuka, Komdigi Bagi jadi 15 Zona 3 Regional

    Lelang Spektrum Frekuensi 1,4 GHz Dibuka, Komdigi Bagi jadi 15 Zona 3 Regional

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuka lelang frekuensi 1,4GHz. Terdapat 3 zona dengan 15 regional yang akan menjadi perebutan peserta. 

    Kabar tersebut berdasarkan pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 Tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan Akses Nirkabel Pitalebar atau Broadband Wireless Access (BWA) Tahun 2025. 

    Dalam pengumuman tersebut, Pemerintah akan melaksanakan seleksi terhadap objek seleksi berupa pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di beberapa wilayah Indonesia. 

    Proses seleksi ini terbagi dalam tiga regional, yakni Regional I,  Regional II, dan Regional III. Adapun masing-masing dengan satu blok seleksi berkapasitas 80 MHz. Masa berlaku Izin Penggunaan Frekuensi Radio (IPFR) ditetapkan selama 10 tahun.

    Untuk Regional I, objek seleksi mencakup wilayah pada Zona 4 hingga Zona 10, yang meliputi:

    Zona 4: Provinsi Banten, DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
    Zona 5: Provinsi Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi).
    Zona 6: Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Zona 7: Provinsi Jawa Timur.
    Zona 9: Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
    Zona 10: Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

    Sementara itu, Regional II mencakup Zona 1,2,3, 8, dan 15 yang meliputi:

    Zona 1: Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.
    Zona 2: Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi.
    Zona 3: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi.Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung.
    Zona 8: Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
    Zona 15: Provinsi Kepulauan Riau.

    Lebih lanjut, Regional III mencakup Zona 11 hingga Zona 14 yang meliputi:

    Zona 11: Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
    Zona 12: Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah.
    Zona 13: Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat.
    Zona 14: Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Timur. 

    Lebih lanjut, Pemerintah menetapkan sejumlah persyaratan untuk peserta seleksi. Pertama, memiliki perizinan berusaha penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet- switched melalui media fiber optik atau penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis circuit switched melalui media fiber optik teresterial dengan KBLI 61100.

    Kedua, perizinan berusaha atau nomor induk berusaha (NIB) penyelenggaraan jaringan tetap tertutup melalui media fiber optik teresterial dengan KBLI 61100 dan jenis proyek utama (bukan  pendukung).  Ketiga, NIB penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched melalui media nonkabel (BWA) dengan KBLI 61200 dan jenis proyek utama (bukan pendukung).

    Kemudian, perizinan berusaha penyelenggaraan Internet Service Provider (ISP) dengan KBLI 61921 tidak dalam pengawasan pengadilan terkait kepailitan; tidak dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). 

    Lalu, tidak terafiliasi dengan peserta seleksi lainnya; dan menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan Seleksi yang terdiri atas formulir permohonan keikutsertaan seleksi, jaminan keikutsertaan Seleksi (bid bond), dan proposal teknis. 

    Adapun, proposal teknis memuat target jumlah rumah tangga yang terlayani internet akses nirkabel pitalebar dengan kecepatan akses internet paling sedikit sampai dengan (up to) 100 Mbps menggunakan pita frekuensi radio 1,4 GHz dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dengan jumlah rumah tangga terlayani wajib memenuhi minimal target rumah tangga pada Regional I, Regional II, dan Regional III yang diatur dalam Dokumen Seleksi.

  • Usai Bijih Bauksit Kepri, Negara Bakal Urusi Emas dan Nikel di Kalimantan-Sulawesi – Page 3

    Usai Bijih Bauksit Kepri, Negara Bakal Urusi Emas dan Nikel di Kalimantan-Sulawesi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyita sekitar 2 juta ton bijih bauksit dari bekas penyimpanan (stockpile) di Kepulauan Riau, untuk nantinya dilakukan pelelangan. Inisiatif serupa nantinya bakal diterapkan di wilayah lain untuk komoditas tambang lain, semisal emas hingga nikel.

    Sekertaris Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Sesjamintel) Kejagung Sarjono Turin mengatakan, penyitaan 2 juta ton bijih nikel di Kepri merupakan pilot project. Ia pun telah memetakan tempat lain seperti di Pulau Kalimantan dan Sulawesi untuk dilakukan aksi serupa.

    “Kita upayakan dalam rangka menindaklanjuti asta cita pak Presiden, setelah di sini rampung, kita akan bergerak lagi ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi,” kata Sarjono, Senin (28/7/2025).

    Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamentan Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus menambahkan, penyitaan aset tambang untuk dijadikan barang milik negara (BMN) ini dilakukan kepada stockpile yang terbengkalai. Akibat kebijakan larangan ekspor bahan mentah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

    Tidak hanya bijih bauksit saja, Lodewijk memaparkan daerah-daerah seperti di Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku Utara juga punya aset-aset tambang seperti emas, mangan, hingga nikel yang bisa diambilalih oleh pemerintah.

    “Ada proses hukum selanjutnya di situ. Sehingga pada gilirannya tibalah seperti ini. Jadi itu ada emas, mungkin ada mangan dan sebagainya, nikel itu banyak banget. Seperti tadi di Kalimantan, di Maluku Utara ada, di Ternate dan Halmahera,” ungkapnya.

    “Itu oleh Jaksa Agung dan Desk (PPDN) akan meninjau ulang. Karena model ini kan sudah bagus, jadi model bagaimana menggarap komoditi-komoditi yang terbelengkalai selama ini karena peraturan baru yang diterapkan,” sambungnya.

     

  • 2 Juta Ton Bijih Bauksit Hasil Sitaan dari Kepri Bakal Dilelang – Page 3

    2 Juta Ton Bijih Bauksit Hasil Sitaan dari Kepri Bakal Dilelang – Page 3

    Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) meluncurkan inisiatif penyelamatan dan pemanfaatan Rp 1,4 triliun pendapatan negara dari sekitar 2 juta ton stockpile (tempat penimbunan sementara) bijih bauksit di Kepulauan Riau (Kepri).

    Plt Wakil Jaksa Agung Asep Nana Mulyana mengatakan, upaya penyelamatan dan pemanfaatan aset negara tersebut dilakukan menggunakan instrumen hukum berupa Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 1 Tahun 2013, tentang Tata Cara Penyelesaian Permohonan Penanganan Harta Kekayaan dalam Tindak Pidana Pencucian Uang atau Tindak Pidana Lain.

    “Hari ini kita menyaksikan kurang lebih ada 2.000.450 metrik ton yang sudah kita bisa selamatkan dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap oleh pengajuan teman-teman jaksa dengan instrumen Perma 1/2013,” bebernya dalam konferensi pers virtual, Senin (28/7/2025).

    Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejagung (Sesjamintel), Sarjono Turin memaparkan, berdasarkan inisiatif dan temuan Desk Koordinasi Peningkatan Penerimaan Devisa Negara (PPDN), teridentifikasi adanya stockpile bijih bauksit sisa penindakan hukum di Kepulauan Riau yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

    Menindaklanjuti temuan ini, dilanjutkan oleh Desk PPDN membentuk satuan dengan memimpin serangkaian koordinasi dan beberapa kali melakukan rapat-rapat.

    “Melalui kerja keras bersama, hari ini kita siap meluncurkan pemanfaatan aset tersebut. Dengan asumsi potensi penerimaan negara sebesar Rp 1,4 triliun,” jelas Sarjono.

    “Potensi ini merupakan pendapatan tambahan di luar apa yang telah kami laporkan, yang membuktikan betapa besarnya potensi penerimaan negara jika kita terus proaktif dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah-masalah hukum ini,” tuturnya.

     

  • Marak Beras SPHP Oplosan, Ini Temuan YLKI

    Marak Beras SPHP Oplosan, Ini Temuan YLKI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus beras oplosan yang kini tengah diselidiki pemerintah dan Satgas Pangan ternyata menyulut kemarahan konsumen. Sebab, tak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi berdampak langsung juga ke masyarakat, karena berdampak pada kualitas konsumsi rumah tangga. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun buka suara dan mengungkap keluhan tak terduga yang masuk dari masyarakat.

    Salah satu kasus yang sedang ditangani Polri adalah beras oplosan yang ditemukan di Kepulauan Riau. Adapun kasus ini mencuat usai Polda Riau mengungkap praktik pengoplosan beras oleh seorang distributor berinisial R (34) di Jalan Sail, Kecamatan Rejosari, Pekanbaru. Polisi menyita barang bukti berupa beras oplosan yang dikemas menggunakan karung SPHP milik Bulog. Selain itu, Satgas Pangan Polri juga tengah menangani kasus beras oplosan lainnya, yaitu beras kualitas medium yang dikemas dan dijual dalam kemasan beras premium.

    Staf Pengaduan dan Hukum YLKI, Arianto Harefa mengungkapkan, pihaknya menerima sejumlah pengaduan terkait kualitas beras yang buruk, bahkan nasi cepat basi setelah dimasak. Keluhan ini datang baik melalui kanal resmi pengaduan maupun media sosial.

    “Yang pertama bahwa sebenarnya kita YLKI menerima pengaduan ya. Keluhan-keluhan masyarakat terkait masalah kualitas beras yang akan dikonsumsi, dan juga kuantitas,” ujar Arianto kepada CNBC Indonesia, Senin (28/7/2025).

    Salah satu keluhan yang paling sering muncul adalah soal nasi yang cepat basi. Selain itu, banyak konsumen menemukan warna dan kebersihan beras yang tidak seragam, yang mengindikasikan adanya pencampuran antara beras premium dan medium.

    “Kadang itu konsumen memasak nasi, itu nasinya jadi cepat basi. Itu yang pertama. Yang kedua juga, kadang kalau konsumen itu menemukan ada di beberapa daerah, kualitas beras itu warnanya itu tidak sama, tidak bersih ya, karena itu dicampur dengan kualitas berasnya harusnya medium campur dengan premium,” jelasnya.

    Menurut Arianto, keluhan paling banyak justru berasal dari praktik pencampuran beras medium yang dijual sebagai premium dengan harga tinggi. Praktik ini dinilai sangat merugikan konsumen.

    “Yang kami khawatirkan adalah, ketika pencampuran jenis beras medium ke premium itu, kadang kala beras itu kan punya kadaluarsa untuk dikonsumsi. Nah banyak itu pelaku usaha yang nakal mencampur, padahal itu masa kadaluarsanya itu udah beberapa hari lagi, terus dicampur dengan yang baru. Dan itu suatu hal yang kami khawatirkan,” ucap dia.

    Foto: Satgas Pangan Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak ke sebuah pergudangan pasar induk beras di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat, (25/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Satgas Pangan Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak ke sebuah pergudangan pasar induk beras di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat, (25/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Tak hanya kualitas, YLKI juga menyoroti masalah kuantitas beras dalam kemasan yang tidak sesuai label. Mereka menemukan indikasi bahwa berat beras yang dijual kerap tak sesuai dengan yang tertera.

    “Kadang kala di masyarakat itu jumlah atau berat yang diinformasikan di label ya atau di kemasan tidak dilakukan pengecekan, dan itu menurut kami hal yang perlu ditelusuri oleh pemerintah, lembaga terkait, untuk mengungkap suatu kejanggalan pengoplosan beras,” ujarnya.

    Meski pengaduan resmi ke YLKI baru sekitar lima kasus, namun Arianto menyebut aduan di media sosial jauh lebih ramai. “Untuk pengaduan secara langsung di kanal pengaduan YLKI itu kurang lebih 5 pengaduan. Tapi paling banyak itu di tweet media sosial, itu yang menurut kami bagian dari pengaduan juga,” kata dia.

    YLKI menyatakan siap mengawal kasus ini agar pelaku ditindak tegas dan kerugian konsumen bisa dikembalikan.

    “Ya tentu kami sebagai lembaga perlindungan konsumen akan mengawal hal ini. Dari awal juga kami tetap bersuara bahwa ini suatu hal yang merugikan konsumen,” kata Arianto.

    Pihaknya juga mengapresiasi langkah aparat yang mulai mengungkap merek-merek beras bermasalah. Namun, Arianto mendesak agar pengawasan terus diperketat dan pelaku diberi sanksi tegas.

    “Kami tentu meminta kepada pemerintah atau lembaga terkait, agar terus melakukan pengawasan terkait masalah beras ini, dan juga agar memperketat lagi. Misalnya memberikan efek jera ya, kalau misalnya ada temuan sudah fix bahwa ini suatu pelanggaran, maka kita YLKI meminta kepada aparat penegak hukum itu untuk menjatuhkan sanksi ya, sebagai efek jera dan dapat mengembalikan kerugian-kerugian konsumen di masyarakat,” pungkas Arianto.

    Adapun keluhan soal beras oplosan yang tidak sesuai mutu dan volume pada label, juga disuarakan langsung oleh konsumen kepada CNBC Indonesia. Sejumlah konsumen seperti Ety, Rina, dan Cika mengaku kecewa karena kualitas produk tidak sebanding dengan harga.

    “Iya pasti merasa dirugikan sekali. Selama ini beli beras Sania atau Setra Ramos itu 5 kg, nggak taunya nggak sampai 5 kg dan ternyata dioplos berasnya. Pasti, saya merasa ditipu,” kata Ety kepada CNBC Indonesia, dihubungi terpisah.

    Sementara Rina menilai beras yang dibelinya gampang basi dan tak layak dikonsumsi meski berlabel premium. “Saya beli harga premium tapi berasnya jelek. Jadi gampang basi saya masak nasi, bau,” keluhnya.

    Senada, Cika juga menyebut kualitas beras tak sesuai label. “Merasa dibohongi. Nggak tahunya yang saya beli harganya aja premium, tapi kualitasnya sama kayak beras murah. Sangat dirugikan ya,” ujarnya.

    Ketiganya berharap pemerintah bertindak lebih tegas, memberi sanksi dan memperbaiki sistem agar kepercayaan publik terhadap beras kemasan kembali pulih.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemerhati Apresiasi Satgas TPPO Kepri

    Pemerhati Apresiasi Satgas TPPO Kepri

    Batam, Beritasatu.com– Pemerhati kepolisian dan mantan anggota Kompolnas, Poengky Indarti, menyambut baik pembentukan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Ia menegaskan pentingnya kerja nyata dan koordinasi lintas sektor agar keberadaan gugus tugas ini tidak sekadar seremonial.

    “Saya menyambut baik dibentuknya Gugus Tugas TPPO oleh gubernur Kepri untuk memberantas perdagangan orang dengan melibatkan stakeholder, termasuk Polda Kepri,” kata Poengky seperti dilansir Antara, Senin (28/7/2025).

    Ia menekankan perlunya evaluasi berkala, serta pencegahan berbasis pemetaan wilayah rawan penyelundupan dan pemantauan terhadap para pelaku kejahatan. “Mapping para pelaku sangat penting, agar bisa segera dilakukan penyelidikan dan penegakan hukum,” ujarnya.

    Selain itu, Poengky menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya di daerah rawan, agar tidak terjerumus menjadi korban TPPO. Ia juga menyoroti perlunya penegakan hukum tegas, terutama terhadap pelaku utama atau bandar yang menjadi otak kejahatan.

    Aktivis HAM itu juga menyoroti keterkaitan TPPO dengan kejahatan lain, seperti narkoba, judi daring, pinjaman online ilegal, dan prostitusi. Untuk itu, ia mendorong patroli siber oleh kepolisian serta pengawasan internal agar tidak ada anggota TNI, Polri, atau ASN yang menjadi backing pelaku TPPO.

    “Gugus tugas ini harus membuka hotline dan bekerja sama dengan masyarakat. Tidak boleh ada sikap saling menunggu,” tambahnya.

    Poengky juga meminta pemerintah daerah memperluas kesempatan kerja dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja sebagai langkah jangka panjang mencegah TPPO.

    Sebelumnya, Gugus Tugas TPPO Provinsi Kepri resmi dilantik pada Senin (21/7/2025), dengan Gubernur Ansar Ahmad sebagai ketua dan Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin sebagai ketua harian.

    Polda Kepri sendiri mencatatkan kinerja tinggi dalam pengungkapan kasus TPPO. Selama Januari hingga Mei 2025, tercatat 26 kasus dengan 35 tersangka. Pada November 2024, Kepri menjadi salah satu dari tiga daerah tertinggi dalam pengungkapan kasus TPPO menurut data Dittipidum Bareskrim Polri.

    Satgas TPPO Polda Kepri sebelumnya juga berhasil mengungkap 13 kasus, menetapkan 13 tersangka, dan menyelamatkan 27 korban.

  • Simak, Prakiraan Cuaca Kota Batam Awal Pekan Senin 28 Juli 2025

    Simak, Prakiraan Cuaca Kota Batam Awal Pekan Senin 28 Juli 2025

    Liputan6.com, Batam – Kota Batam merupakan salah satu pusat industri dan perdagangan terbesar di Indonesia yang letaknya strategis di wilayah Kepulauan Riau.

    Selain itu, aktivitas industri di Batam berlangsung sangat dinamis setiap harinya melibatkan ribuan pekerja dan berbagai sektor.

    Mulai dari sektor manufaktur hingga logistik memiliki aktivitas yang padat sehingga membuat informasi prakiraan cuaca Batam menjadi sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan di berbagai lini.

    Sebagai kota yang terletak di daerah pesisir, Batam cukup rentan mengalami perubahan cuaca yang cepat.

    Hujan ringan misalnya meskipun terkesan tidak terlalu ekstrem tetap bisa memengaruhi aktivitas harian masyarakat maupun operasional industri.

    Ketika hujan turun saat jam kerja para pekerja lapangan maupun yang beraktivitas di luar ruangan harus lebih berhati-hati terutama dalam hal keselamatan dan efektivitas pekerjaan mereka.

    Selain itu, masyarakat umum juga perlu memperhatikan perubahan cuaca terutama mereka yang menggunakan kendaraan roda dua atau berjalan kaki untuk bekerja. Hujan ringan bisa menyebabkan jalan menjadi licin dan memperbesar risiko kecelakaan lalu lintas.

    Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap kondisi cuaca menjadi bagian penting dalam rutinitas warga Batam yang aktif dan produktif.

    Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, Senin (28/7/2025) Kota Batam diprediksi turun hujan ringan di sejumlah kecamatannya. 

  • Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Minggu 27 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca di Kota Batam Hari Ini Minggu 27 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Cuaca di Kota Batam pada hari Minggu, 27 Juli 2025 diperkirakan akan didominasi oleh kondisi hujan ringan sepanjang hari. Meskipun tidak ada prediksi hujan lebat masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca yang tiba-tiba.

    Pasalnya kota Batam dikenal sebagai salah satu daerah yang berada di wilayah tropis dan pelabuhan sehingga sering kali mengalami perubahan cuaca mendadak dari cerah menjadi hujan ringan dalam waktu singkat.

    Selain itu, kondisi hujan ringan ini tidak serta merta menjamin cuaca akan tetap stabil sepanjang hari. Pada siang hingga sore hari suhu udara yang meningkat dapat memicu peubahan cuaca.

    Meski tidak berlangsung lama atau meluas hujan semacam ini tetap bisa mengganggu aktivitas masyarakat terutama yang beraktivitas di luar ruangan.

    Oleh karena itu, masyarakat Batam disarankan untuk tetap membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung.

    Prakiraan cuaca yang tidak menentu seperti ini sudah menjadi hal yang biasa di wilayah pesisir seperti Batam. Tingginya kelembapan udara serta faktor geografis membuat wilayah ini rentan terhadap hujan lokal yang sulit diprediksi secara tepat waktunya.

    Melansir dari situs BMKG, pada hari ini juga intensitas suhu diprediksi mencapai 26 hingga 30 derajat celcius.

  • Suara Mangrove yang Terlupakan dalam Perayaan Hari Mangrove Sedunia

    Suara Mangrove yang Terlupakan dalam Perayaan Hari Mangrove Sedunia

    Liputan6.com, Jakarta – Suara gitar berpadu dengan nyanyian bertema lingkungan menggema di bawah langit malam Tanjung Piayu, Batam, Jumat (25/7/2025) malam. Di antara denting musik dan tautan gendang para aktivis lingkungan, akademisi, jurnalis, hingga nelayan pesisir duduk bersila dan sebagian duduk di kursi plastik berwarna hitam dengan nuansa ruangan terbuka Selter Akar Bhumi.

    Malam itu, mereka tak sekadar memperingati Hari Mangrove Sedunia, tetapi juga khawatir dan cemas akan hilangnya benteng terakhir pesisir Batam, Kepri hutan mangrove.

    “Dulu satu kali jaring bisa dapat 5 kilo ikan, sekarang jangankan untuk mendapatkan 2 atau 2 ekor pun payah, bahkan jaring pun kosong,” keluh Syawal (48), dengan nada pasrah.

    Ikan, kerang, kepiting khas kapung sini melimpah kini tinggal namanya saja, ungkap sawal, seperti ikan sembilang, kepiting bakai, ketam bakau, gonggong (siput), ikan belanak dan lainnya.

    Ia menjadi salah satu wajah dari ribuan masyarakat pesisir yang kini kehilangan penghidupan akibat rusaknya ekosistem mangrove.

    Mangrove bukan sekadar pohon bagi masyarakat pesisir. Ia benteng dari abrasi dan sumber ekonomi rakyat kecil.

    Namun sayangnya, data Peta Mangrove Nasional 2024 mengungkap fakta menyedihkan, kerusakan dan alih fungsi lahan terus mengancam eksistensi hutan ini, khususnya di Kota Batam.

    Rahmat, warga nelayan Kampung Tua Belian, Batam Center menuturkan, kerusakan mangrove akibat reklamasi berdampak besar. Ia berharap ada solusi konkret dari pemerintah terkait dampak kerusakan pesisir akibat pembangunan.

    “Seperti halnya pemberdayaan masyarakat nelayan dengan pembinaan pengelolaan ikan, dalam program kampung merah putih, ” Ujarnya.

    Batam sendiri tercatat memiliki 13.726,4 hektare hutan mangrove—terbesar kedua di Provinsi Kepulauan Riau. Namun tekanan pembangunan pesisir membuat angka tersebut menjadi rapuh secara ekologis.

    “Reklamasi pantai, pembukaan tambak, hingga praktik penebangan liar untuk arang bakau menjadi musuh utama mangrove hari ini,” ungkap Hendrik Hermawan aktivis lingkungan dari Akar Bhumi.

    Menurutnya, lemahnya pengawasan dan regulasi yang tidak berpihak mempercepat degradasi.

    “Bayangkan, dalam satu tahun Komisi IV DPR RI sampai empat kali datang ke Batam hanya untuk mengurus reklamasi dan arang bakau (Mangrove). Tapi eksekusinya jalan di tempat,” kata Hendrik Hermawan.

    Hal yang sama dikatakan Dwi Bagus dari Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS). Ia menyebut bahwa Kepri memiliki 66.943,2 hektare kawasan mangrove, dengan mayoritas berada dalam kawasan hutan.

    “Namun yang di luar kawasan—termasuk mangrove lebat seluas 20.168,7 hektare—perlu segera mendapat perhatian dan rehabilitasi. Ini harus melibatkan masyarakat lokal secara aktif,” katanya dalam paparan data.

    Rehabilitasi, lanjut Dwi, tak cukup hanya dengan menanam ulang. Ia harus menjadi gerakan sosial, dengan pendekatan ekologis dan ekonomi.

    “Bukan hanya menghijaukan pesisir, tapi juga memulihkan hubungan rakyat dengan alamnya,” imbuhnya.

     

  • BMKG sebut Indonesia didominasi hujan ringan dan awan tebal pada Sabtu

    BMKG sebut Indonesia didominasi hujan ringan dan awan tebal pada Sabtu

    logo BMKG

    BMKG sebut Indonesia didominasi hujan ringan dan awan tebal pada Sabtu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pada Sabtu, sebagian kota besar di Indonesia diprakirakan hujan ringan, dan sebagian besar lainnya berawan tebal. Prakirawan cuaca BMKG Andika Hapsari mengatakan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu, bahwa untuk Pulau Sumatera, cuaca diprakirakan berawan tebal di Banda Aceh, Medan, dan Pekanbaru, serta hujan ringan diperkirakan terjadi di Kota Padang (Sumatera Barat) dan Tanjung Pinang (Kepri).

    Kemudian, cuaca diprakirakan berawan tebal di Kota Palembang (Sumsel) dan Bandar Lampung, serta diprakirakan udara kabur di Kota Jambi dan hujan ringan di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

    “Waspadai hujan disertai petir yang diperkirakan terjadi di Kota Bengkulu,” katanya.

    Sedangkan untuk Pulau Jawa, cuaca diprakirakan cerah berawan di Kota Semarang, Yogyakarta dan Surabaya, berawan tebal di Kota Serang, serta hujan ringan di Kota Jakarta dan Kota Bandung. Sementara itu di Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diprakirakan berawan di Kota Denpasar, dan berawan tebal di Kota Mataram serta Kota Kupang. Andika mengatakan, untuk Pulau Kalimantan, cuaca diperkirakan berawan di Kota Pontianak, dan hujan ringan di Kota Samarinda.

    “Kemudian waspadai hujan disertai petir yang diprakirakan terjadi di Kota Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin,” kata dia menuturkan.

    Di Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan berawan di Kota Manado, berawan tebal di Kota Makassar, Gorontalo, dan Kendari, serta hujan ringan di Kota Mamuju dan Palu.

    “Untuk Indonesia bagian timur, cuaca diperkirakan hujan ringan di Kota Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya,”

    Dia juga mengingatkan publik untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Kota Merauke.

    Sumber : Antara

  • BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor

    BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor

    Pembukaan Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 BI Kepri di Batam, Kepri, Jumat (25/7/2025). (ANTARA/Jessica)

    BI Kepri perluas ekosistem pembayaran digital QRIS di semua sektor
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) memperluas ekosistem pembiayaan berbasis digital yang inklusif, dengan pemanfaatan QRIS untuk bertransaksi pada semua sektor mencakup pelaku usaha mikro hingga pembayaran pajak daerah.

    Kepala KPw BI Kepri Rony Widijarto pada pembukaan Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 di Batam, Jumat, menegaskan bahwa upaya itu dilakukan salah satunya untuk mendukung kemudahan bertransaksi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Di sisi lain juga mempermudah pembayaran wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah tersebut.

    “Kami juga berharap agar wisman bisa belanja dengan mudah tanpa harus menukar uang dulu, dan langsung memakai QRIS cross-border (lintas negara) untuk bertransaksi dengan UMKM kita,” katanya.

    Pada kesempatan itu, digelar Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 yang berlangsung di Harbor Bay Downtown dari 25 hingga 27 Juli 2025. Ia menjelaskan penggunaan pembayaran digital terus didorong agar salah satunya membantu UMKM lokal  ‘naik kelas’ dan dapat menyediakan pembayaran non-tunai, sehingga pengalaman belanja wisman semakin mudah dan praktis.

    Rony juga turut menyoroti pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mendorong transformasi digital yang lebih inklusif.

    “Kami juga sudah berkolaborasi bersama Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kota Batam agar pembayaran pajak dapat dilakukan secara cashless, tak perlu setor-setor uang tunai dan tidak perlu menyiapkan kembalian karena bisa pakai QRIS,” katanya.

    Hadir dalam acara tersebut, perwakilan Bapenda Batam yang menyiapkan layanan pembayaran pajak melalui  kanal marketplace secara digital seperti Tokopedia, Traveloka, Blibli, Bukalapak, GoPay, LinkAja, dan QRIS.

    “Di sini masyarakat bisa melihat dan praktik langsung bersama UMKM, dengan instansi layanan publik, dan melihat manfaat nyata dari sistem pembayaran digital,” ujarnya.

    Menurut Rony, antusiasme terhadap penggunaan QRIS di Kepri semakin tinggi. Tercatat pada 2025, volume transaksi QRIS di wilayah ini mencapai Rp33,94 juta, meningkat sebesar 117,34 persen secara tahunan (year on year). Bahkan, hingga pertengahan 2025 ini, nominal transaksi telah mencapai Rp4,1 triliun.

    Setelah satu tahun tidak diselenggarakan, BI Kepri menghadirkan kegiatan kembali Cernival pada 2025. Pada 2023, BI Kepri mencatat nilai transaksi Rp408,72 juta dengan lebih dari 13.700 pengunjung di kegiatan tersebut.

    “Tahun ini kami menargetkan lebih banyak pengunjung. Jadi Cernival 2025 bukan hanya menjadi ruang promosi, tapi menjadi contoh nyata bahwa digitalisasi bisa langsung dirasakan masyarakat,” kata Rony.

     

    Sumber : Antara