provinsi: KEPULAUAN RIAU

  • Program Makan Bergizi Gratis Mulai Besok, Dipasok 190 Dapur

    Program Makan Bergizi Gratis Mulai Besok, Dipasok 190 Dapur

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur siap beroperasi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai besok, Senin (6/1/2025).

    SPPG merupakan unit pelaksana program MBG yang bertugas memasok makanan untuk para penerima manfaat program.

    “Ini data 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025,” ucap Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

    Mengutip data yang dibagikan oleh BGN, sebanyak 190 SPPG itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG paling banyak, yakni 57 lokasi. Kemudian disusul oleh Jawa tengah dengan 36 titik dan Jawa Timur 31 titik.

    Selain Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, SPPG juga tersebar di Aceh, Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jakarta, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan.

    Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Selanjutnya, dapur pemasok Makan Bergizi Gratis itu juga tersebar di Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, serta Sumatra Utara.

    Program Makan Bergizi Gratis memang bakal diluncurkan mulai Senin (6/1/2025). Adapun, 190 dapur yang disiapkan ini sejatinya lebih sedikit dibandingkan rencana awal.

    Sebelumnya, BGN mengeklaim akan menyiapkan 937 titik dapur di seluruh penjuru Indonesia untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

    Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong keberadaan dapur di setiap kabupaten dan kecamatan di Tanah Air. 

    Dia menegaskan sebaran dapur untuk mendukung program MBG tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Nantinya, keberadaan 937 dapur ini justru akan mendominasi di luar Pulau Jawa.

    “Tanggal 6 rencananya [akan ada] 937 dapur di seluruh Indonesia. Yang banyak di luar Jawa, daerah yang masih kekurangan gizi yang masih kategori miskin dan perlu dibantu, itu sasarannya,” kata Lalu saat ditemui di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (2/1/2025) lalu. 

    Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, untuk tahap awal, setiap dapur ditargetkan untuk bisa memproduksi sebanyak 3.000–3.500 porsi paket makan bergizi.

    Adapun, sasaran pemenuhan gizi ini ditargetkan untuk 3 juta orang di tahap awal. Perinciannya, untuk peserta didik, mulai dari SD, SMP, SMA Sederajat, dan santri. Di samping itu, program makan bergizi gratis ini juga menyasar anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, serta ibu hamil dan menyusui. 

  • Program Makan Bergizi Gratis Perdana Digelar Besok Sasar 15 Juta Penerima

    Program Makan Bergizi Gratis Perdana Digelar Besok Sasar 15 Juta Penerima

    Jakarta, Beritasatu.com – Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan program makan bergizi gratis akan dilakukan secara bertahap pada Senin (6/1/2025). Hal itu terkait baru berdirinya 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi.

    “Pemerintah melakukannya secara gradual dan bertahap. Tahap awal ini terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur dalam pelakasanaan program makan bergizi gratis,” ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin saat berbincang dengan BTV, Minggu (5/1/2025).

    Menurut dia, data yang disampaikan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait 190 SPPG di 26 provinsi berdasarkan kesiapan program akan bergizi gratis dalam semua aspek.

    “Provinsi-provinsi lain yang belum tentu akan dilakukan kemudian sehinggga penerima manfaat bertambah dari Januari hingga Desember,” kata Ujang.

    Ujang menjelaskan, target yang ditetapkan BGN pada pelaksanaan perdana ini adalah 15 juta penerima program makan bergizi gratis.

    “Tahapan atau lokasi yang belum tersentuh akan dilakukan evaluasi sehingga target yang diinginkan presiden hingga akhir tahun dan lima tahun ke depan dapat terealisasi. Begitu juga dengan SDM dan, infrastruktur,” pungkasnya terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis.

    Sebelumnya, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengungkapkan ada 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang sudah siap beroperasi.

    “Ini data 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu.

    Sebanyak 190 lokasi tersebut berada di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SPPG terbanyak yakni 57 lokasi.

    Lokasi SPPG juga tersebar di Aceh, Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Lampung.

    Selain itu SPPG program makan bergizi gratis, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Utara.

  • BPTD II Atasi Kemacetan Pelabuhan Punggur di Libur Nataru dengan Buffer Zone

    BPTD II Atasi Kemacetan Pelabuhan Punggur di Libur Nataru dengan Buffer Zone

    KEPRI – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Kepulauan Riau sukses menangani kemacetan selama periode libur Nataru 2024-2025 di Pelabuhan Telaga Punggur. Pengoperasian buffer zone jadi salah satu strategi yang sukses dilakukan.

    Kepala BPTD Kelas II Kepulauan Riau Dini Kusumahati Damarintan menjelaskan bahwa buffer zone yang memiliki kapasitas 150 kendaraan ini memungkinkan kendaraan yang akan naik kapal ditampung terlebih dahulu di area tersebut sebelum diarahkan ke pelabuhan melalui sistem contra flow.

    “Penumpukan di dalam pelabuhan dapat dihindari dengan menampung kendaraan di buffer zone. Selain itu, fasilitas seperti posko Nataru, ruang tunggu, dan toilet portabel juga disediakan untuk kenyamanan pengendara,” ujarnya saat dihubungi ANTARA di Batam, Sabtu 4 Januari.

    Selain itu, water barrier juga dipasang di sepanjang jalan tersebut untuk mencegah kendaraan parkir sembarangan, yang sering menjadi penyebab kemacetan.

    “Pengamanan dilakukan di berbagai titik strategis, termasuk pintu masuk pelabuhan, buffer zone, dermaga, dan tol gate Perum Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP). Posko terpadu di dalam pelabuhan juga beroperasi 24 jam dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian,” tambahnya.

    Selama Nataru, puncak penggunaan buffer zone tercatat pada H+6 atau 31 Desember 2024 dengan jumlah kendaraan mencapai 95 kendaraan.

    Dengan pengaturan yang diterapkan, kondisi lalu lintas di sekitar Pelabuhan Telaga Punggur tetap terkendali tanpa ada laporan kemacetan.

    “Alhamdulillah, pengaturan ini berjalan lancar. Sejak Nataru 2023/2024, buffer zone dan water barrier sudah menjadi bagian dari strategi kami, dan hasilnya sangat efektif,” kata Kepala BPTD itu.

    Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen BPTD II Kepri dalam menciptakan layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya selama periode puncak seperti Nataru.

  • Kapal Asing Berbendera Vanuatu di Bintan Diamankan, Kru Warga Rusia

    Kapal Asing Berbendera Vanuatu di Bintan Diamankan, Kru Warga Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengamankan sebuah kapal asing berbendera Vanuatu di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau.

    Kapal asing yang masuk perairan Indonesia itu mengangkut enam awak warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Rusia. 

    Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Lait Kemenhub Jon Kenedi mengatakan penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan terkait keberadaan kapal asing tersebut.

    “Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban langsung menurunkan Kapal Patroli KN. Sarotama 112 untuk melakukan penyelidikan. Kapal ikan berbendera Vanuatu beserta enam kru warga negara Rusia berhasil diamankan,” kata Jon dalam keterangan resmi, dikutip Antara Sabtu (4/1).

    Jon menyebut penangkapan dilakukan setelah kapal asing itu berlayar mengitari perairan Tanjung Berakit tanpa arah yang jelas berdasarkan data Vessel Traffic Service (VTS) Batam.

    Hal itu dilakukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban.

    “Kapal kapal asing berbendera Vanuatu, Fianit NYDH3, diamankan bersama enam kru berkewarganegaraan Rusia di perairan Tanjung Berakit, Bintan, pada Selasa (31/12/2024) malam,” ujarnya.

    Saat ini, kapal beserta seluruh kru telah diamankan di Dermaga PPLP Tanjung Uban untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kapten kapal mengaku kapal mereka mengalami kerusakan mesin saat melintas. Namun, pihaknya tidak dapat menunjukkan dokumen resmi kapal, termasuk surat izin berlayar.

    “Kapten kapal mengklaim berlayar dari India, tetapi tujuan perjalanan tidak jelas karena dokumen belum bisa ditunjukkan,” tambah Jon.

    Hingga kini, tim Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub masih mendalami kasus tersebut untuk memastikan aktivitas kapal. Sebab, terindikasi adanya potensi kerugian negara berupa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan bidang pelayaran.

    Selain merugikan negara, kapal tersebut diduga akan melakukan kegiatan ilegal di sekitar area labuh Tanjung Berakit, seperti membuang limbah dan mengangkut limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) tanpa izin dapat mengganggu keamanan dan keselamatan pelayaran.

    Oleh karena itu, lanjut Jon, Kapal Patroli KPLP melakukan penindakan secara tegas kepada pelaku tindak pidana pelayaran.

    “Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia dari aktivitas ilegal, terutama di kawasan strategis seperti perairan Tanjung Berakit,” pungkasnya.

    (pta/pta)

  • Kapal Berbendera Vanuatu Diamankan di Perairan Bintan

    Kapal Berbendera Vanuatu Diamankan di Perairan Bintan

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengamankan sebuah kapal berbendera Vanuatu dengan enam awak warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Rusia di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau.

    “Kapal asing berbendera Vanuatu, Fianit NYDH3, diamankan bersama enam kru berkewarganegaraan Rusia pada Selasa (31/12/2024) malam,” kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Jon Kenedi di Jakarta, Sabtu (4/12/2025) dilansir Antara. 

    Dia mengatakan, penangkapan dilakukan setelah petugas menerima laporan terkait keberadaan kapal asing tersebut. “Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban menurunkan kapal patroli KN Sarotama 112 untuk melakukan penyelidikan,” kata Jon. 

    Dia menyampaikan, penangkapan dilakukan setelah kapal berlayar mengitari perairan Tanjung Berakit tanpa arah berdasarkan data Vessel Traffic Service (VTS) Batam. “Saat ini, kapal beserta seluruh kru telah diamankan di Dermaga PPLP Tanjung Uban untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia.

    Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kapten kapal berbendera Vanuatu mengaku bahwa kapal mengalami kerusakan mesin saat melintas. Namun, mereka tidak dapat menunjukkan dokumen resmi kapal, termasuk surat izin berlayar. “Kapten kapal mengeklaim berlayar dari India, tetapi tujuan perjalanan tidak jelas karena dokumen belum bisa ditunjukkan,” tambah Jon.

    Hingga kini, tim pejabat penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub masih mendalami kasus tersebut untuk memastikan aktivitas kapal karena terindikasi adanya potensi kerugian negara berupa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pelanggaran peraturan di bidang pelayaran.

    Selain merugikan negara, kapal berbendera Vanuatu tersebut diduga akan melakukan kegiatan ilegal di sekitar area labuh Tanjung Berakit, seperti membuang limbah dan mengangkut limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) tanpa izin.

  • Bangun Rumah di Pesisir, Pemda Diminta Siapkan Rencana Penataan Kawasan dan Hunian Layak – Halaman all

    Bangun Rumah di Pesisir, Pemda Diminta Siapkan Rencana Penataan Kawasan dan Hunian Layak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) bisa menyiapkan desain rencana penataan kawasan dan hunian layak untuk pembangunan rumah di kawasan pesisir.

    Hal itu ia sampaikan saat bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad di Jakarta.

    Fahri mengatakan perubahan perbaikan hunian harus sekaligus diikuti dengan tata kota atau kawasan, sehingga menjadi kawasan permukiman yang semakin baik.

    “Tujuannya merubah wajah kawasan atau kota, misalnya dari kawasan kumuh menjadi kawasan yang tertata bangunan sekitarnya,” kata Fahri dikutip dari siaran pers pada Minggu (5/1/2025).

    “Terlebih lagi di kawasan pesisir pantai dengan pemandangan alam yang bagus,” lanjutnya.

    Fahri mengatakan, di Indonesia ini ada sekitar 12 ribu desa yang berada di pesisir di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Kepri.

    Menurut dia, Kepri merupakan tempat yang strategis karena berdekatan dengan Singapura, yang menjadi kawasan investasi global.

    Maka dari itu, selain renovasi dan pembangunan rumah, juga perlu ada tata kelola kawasan pesisir pantai, sehingga mampu menarik minat investor.

    Ia pun meminta Pemda, termasuk Gubernur Kepri, agar dapat menyiapkan desain rencana penataan kawasan dan hunian layak.

    Nanti, Kementerian PKP dapat mempunyai gambaran terkait dukungan yang bisa diberikan.

    “Dari Pemprov bisa siapkan desain visualisasinya, sehingga kita pemerintah pusat bisa membantu termasuk untuk investasi pendanaannya,” uajr Fahri.

    “Mungkin pemprov bisa gelar sayembara desainnya, sehingga nanti Kepri bisa dijadikan contoh penataan desa pesisir,” sambungnya.

    Sebagaimana diketahui, dalam program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto, sebanyak 2 juta rumah akan dibangun di wilayah pedesaan dan pesisir. Sisanya sebanyak 1 juta di perkotaan.

    Untuk 2 juta rumah yang dibangun di pedesaan dan pesisir harus digarap oleh UMKM yang ada di desa.

    “Developer yang tergabung di Asosiasi Perumahan tidak diperbolehkan untuk ikut membangun 2 juta rumah di pedesaan,” kata Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Bonny Z Minang, saat Diskusi bertema “Gotong Royong Mewujudkan Mimpi Bangun 3 Juta Rumah”, di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

    Program 3 Juta Rumah ini diyakini akan menggairahkan perekonomian daerah.

    Saat ini terdapat 75 ribu desa di Indonesia. Dengan target pengembangan 2 juta rumah, maka setiap desa akan dibangun 26 unit rumah.

    Bonny mengatakan program ini akan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 300 triliun.

    “Dari jumlah tersebut, dengan asumsi profit margin 20 persen, maka akan ada uang bergulir sebesar Rp 60 triliun, sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah,” ujarnya.

    Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang.

    Jumlah tersebut turun 0,68 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

    Dengan program 3 juta rumah diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan sekitar 1,8 persen per tahun.

    “Hal itu seiring terciptanya pertumbuhan ekonomi karena adanya pengembangan perumahan,” ucap Bonny. 

  • Kunjungan Wisatawan Mancanegara Melonjak 20 Persen pada Januari-November 2024

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara Melonjak 20 Persen pada Januari-November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melaporkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20 persen pada periode Januari hingga November 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

    “Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras bersama antara Kementerian Pariwisata dan berbagai pihak untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata yang berkualitas serta berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat,” ujar Plt Deputi Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini dikutip dari Antara, Sabtu (4/1/2025).

    Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada November 2024 tercatat sebanyak 1,09 juta. Secara kumulatif, dari Januari hingga November 2024, total kunjungan mencapai 12,66 juta, mengalami kenaikan 20,17 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Angka tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir.

    “Masih ada penghitungan kinerja pariwisata Desember 2024 yang akan dirilis BPS pada Februari nanti. Dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru, kami optimistis capaian sektor pariwisata akan semakin positif dan mendekati target 2024,” tambah Made.

    Sementara kunjungan wisatawan mancanegara, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) selama Januari-November 2024 mencapai 920 juta perjalanan, naik 22,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Melihat tren peningkatan ini, Kemenpar terus mengoptimalkan berbagai program pemasaran, salah satunya dengan berpartisipasi dalam pameran wisata internasional World Travel Market (WTM) London pada November 2024. 

    Selain itu, kegiatan promosi juga dilakukan di negara-negara seperti Kanada, Australia, Tiongkok, Malaysia, Singapura, serta mendorong pariwisata lintas batas di Batam dan Bintan.

    Kemenpar juga menjalankan program kolaborasi pemasaran, seperti familiarization trip dan kampanye “Wonderful Indonesia” melalui platform digital untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia di kancah internasional, yang diharapkan dapat menambah jumlah kunjungan wisman.

    Untuk wisatawan nusantara, promosi dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti kolaborasi dengan mitra co-branding  “Wonderful Indonesia”, pemerintah daerah, industri pariwisata, hingga acara seperti “Di Indonesia Aja Travel Fair”. Kemenpar juga memperkuat pemasaran desa wisata melalui program seperti Beti Dewi, Senandung Dewi, dan paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara).

    Made menambahkan, pada  2025, Kemenpar akan fokus pada tren wisata baru, seperti kunjungan ke destinasi yang jarang dikunjungi, seperti wisata berbasis pengalaman, wisata minat khusus, hingga gastronomi, dan wisata mewah. Program ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target sektor pariwisata 2025 dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

  • Nasib Remaja Diserempet Kereta Api saat Nekat Bikin Konten di Rel, Tak Sadar ada yang Melintas

    Nasib Remaja Diserempet Kereta Api saat Nekat Bikin Konten di Rel, Tak Sadar ada yang Melintas

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi seorang remaja yang sedang membuat konten video malah terserempet kereta api.

    Diketahui, remaja asal Purworejo itu sedang membuat konten di jalur kereta api di Desa Tegalgondo, Kecamatan Butuh, pada Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. 

    Video korban kemudian viral di media sosial.

    Sementara kondisi remaja itu masih selamat.

    Kapolsek Butuh, Iptu Irfan Sofar, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban bersama dua temannya sedang membuat video di jalur kereta api sebelah barat overpass Desa Tegalgondo.

    Saat itu, kereta api barang dari arah Yogyakarta melintas dan memberikan kode peringatan agar mereka menjauh dari area rel.

    Namun, korban tetap berada di lokasi untuk membuat video tanpa menyadari ada kereta api Pasundan jurusan Bandung-Surabaya yang melaju dari arah barat dan akhirnya menyerempetnya.

    “Korban mengalami luka terbuka di bagian tangan kanan dan kepala, namun masih dalam keadaan sadar setelah kejadian. Teman-temannya segera meminta pertolongan warga sekitar,” ujar Iptu Irfan dalam keterangan resminya pada Sabtu (4/1/2024).

    Warga yang mengetahui insiden tersebut segera melapor ke Polsek Butuh.

    Petugas kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Palangbiru Kutoarjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Setelah kejadian, video korban tersebar di sejumlah grup WhatsApp dan menjadi viral.

    Menanggapi hal ini, Iptu Irfan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

    “Kami harap masyarakat tidak menyebarkan konten yang dapat melukai privasi dan perasaan keluarga korban,” imbaunya.

    Selain itu, Kapolsek juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain atau melakukan aktivitas di area rel kereta api demi keselamatan.

    “Rel kereta api adalah zona berbahaya. Kami harap masyarakat lebih waspada dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri,” tegasnya.

    Sementara itu, kisah kecelakaan kereta api lainnya juga pernah terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

    Sepeda motor Honda Vario dengan nopol N 4660 GE yang dikendarai dua orang laki-laki tertabrak Kereta Api (KA) Matarmaja jurusan Malang-Jakarta, Minggu (24/11/2024).

    Peristiwa nahas ini teruadi di Jalan Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Akibatnya dua korban meninggal dunia.

    Mereka adalah Romdoni (58) warga Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, dan Bunari (66) warga Desa/Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

    Kapolsek Pakisaji, AKP Indra Subekti mengatakan peristiwa ini terjadi sekira pukul 09.30 WIB. Kejadian ini bermula dari Polsek Pakisaji merima laporan adanya kecelakaan di jalur perlintasan tanpa palang pintu.

    “Awalnya KA Matarmaha No. 233 relasi Malang-Jakarta melintas dari arah utara ke selatan. Saat melintas ada sepeda motor yang dikendarai korban dari arah barat ke timur,” ujar Indra saat dikonfirmasi.

    Masinis KA Matarmaja Ryan Yoga Pradana dengan Asisten Karimun Chakim sudah membunyikan bel isyarat. Di sisi lain warga yang ada di sekitar lokasi sudah menerika korban.

    Akan tetapi, korban tidak mendengarkan bel KA maupun teriakan warga. Akhirnya, kecelakaan pun tak terindahkan.

    Pihak kepolisian mengevakuasi sepeda motor usai ditabrak KA Matarmaja, di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (24/11/2024) (Polsek Pakisaji)

    Sepeda motor tersebut seketika ditabrak oleh KA yang melintas. Akibatnya nyawa dua korban tidak dapat terselamatkan. Mereka meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Selanjutnya, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER).

    Indra mengatakan, pada saat kejadian, perlintasan KA tanpa palang pintu tersebut sedang tidak dijaga oleh relawan.

    “Waku kejadian relawan penjaga perlintasan tidak bertugas karena sedang ada urusan pribadi,” ucap Indra.

    Secara terpisah, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menyesalkan tindakan pengendara sepeda motor yang tidak berhati-hati saat melintasi perlintasan KA.

    “Sebelum KA Matarmaja menemper sepeda motor, Masinis sudah membunyikan semboyan 35 atau suling lokomotif sebagai tanda ada yang melintas. Namun tidak dihiraukan dan temperan tidak bisa dihindari,” terang Luqman.

    Luqman menambahkan, setelah kejadian tersebut, KA Matarmaja dilakukan pemeriksaan. Hasilnya dinyatakan aman dan tidak ada kerusakan. Sehingga perjalanan kembali dilanjutkan dan tidak ada hambatan.

    Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati ketika hendak melintasi perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun tidak.

    “Kurangi kecepatan, berhenti sejenak, dan pastikan tidak ada kereta yang melintas. Dahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian,” pungkasnya

  • Terancam Punah, Menjaga Kekah, Hewan Endemik dari Natuna

    Terancam Punah, Menjaga Kekah, Hewan Endemik dari Natuna

    JAKARTA – Suasana hati para pemerhati lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada pekan ketiga November 2024, diliputi kegelisahan. Kabar mengenai rencana pemindahan hewan endemik Natuna, yaitu kekah (Trachypithecus cristatus) Natuna, keluar dari daerah tersebut mencuat.

    Upaya penolakan pun dilakukan oleh para pemerhati lingkungan, baik melalui pertemuan langsung dengan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang hadir di Natuna dan ditugaskan untuk membawa kekah keluar, maupun dengan menyampaikan pendapat serta permintaan kepada pemerintah agar rencana tersebut dibatalkan.

    Pemerhati lingkungan dan pecinta kekah Natuna menyatakan bahwa kekah Natuna adalah hewan endemik yang tidak boleh dipindahkan keluar dari Natuna dengan alasan apapun. Sebab, akan mengancam kelangsungan hidup hewan tersebut, mengingat kesulitan kekah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal itu pernah terjadi sebelumnya saat kekah dibawa secara ilegal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Selain itu, kekah Natuna merupakan salah satu potensi ekonomi daerah yang dapat menarik wisatawan jika dikelola dengan baik. Kehilangan satwa ini tentu akan merugikan daerah, mengingat nilai unik yang dimiliki oleh kekah Natuna dalam menarik perhatian pengunjung.

    Kekah atau Owa atau Lutung adalah hewan khas dari Kepulauan Riau, termasuk Natuna. Kekah termasuk dalam famili Cercopithecidae dan genus Trachypithecus. Satwa ini memiliki ciri-ciri berbulu abu-abu kecoklatan, berat 5-7 kg, panjang berkisar 40-60 centimeter, ekor panjang dan memakan buah, daun, dan serangga.

    Kekah dilindungi oleh undang-undang karena terancam punah yang diduga karena beberapa sebab, yakni perburuan liar, kerusakan habitat dan perdagangan hewan liar.

    Menanggapi gejolak tersebut, Pemerintah Kabupaten Natuna berinisiatif untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di wilayah tersebut, termasuk pemerhati lingkungan dengan pihak BBKSDA, untuk berdiskusi bersama.

    Pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 20 November 2024, tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan. Meskipun dengan hati yang berat, para pemerhati lingkungan menerima keputusan untuk memindahkan kekah Natuna setelah mendengarkan penjelasan dari tim BBKSDA mengenai tujuan pemindahan tersebut, yaitu untuk rehabilitasi satwa guna menjaga hewan endemik itu agar tidak punah serta janji Pemkab Natuna akan memberi perhatian khusus kepada kekah Natuna di 2025.

    Rehabilitasi demi kesejahteraan

    Program rehabilitasi ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat. Tujuannya untuk memastikan kesejahteraan kekah Natuna serta mendukung upaya konservasi spesies yang terancam punah atau terluka.

    Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam, BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela, rehabilitasi kekah Natuna akan dilakukan di Lembaga Konservasi Taman Safari Prigen di Pasuruan, Jawa Timur. Pemilihan tempat ini didasarkan pada kenyataan bahwa Kepulauan Riau belum memiliki fasilitas yang memadai untuk rehabilitasi satwa liar. Program rehabilitasi ini juga merupakan bagian dari upaya pengembangbiakan terkontrol spesies endemik yang dilindungi.

    Selain kekah Natuna, program rehabilitasi ini juga mencakup spesies lain yang berada di beberapa daerah di Indonesia. Adapun satwa yang dipilih untuk direhabilitasi antara lain simakobu, bokoi, joja atau lutung Mentawai, anoa Buton, burung rangkong gading, burung kakaktua kecil jambul kuning, babi rusa Togean, burung murai Kangean, burung kacamata wangi-wangi, dan beo Enggano.

    Rencananya, jumlah kekah Natuna yang akan direhabilitasi sebanyak lima ekor. Namun pada hari pemindahan hanya hanya empat ekor yang bisa dibawa. Batalnya pemindahan satu ekor kekah Natuna disebabkan oleh kematian akibat sakit. Kelima kekah Natuna sebenarnya bukan diambil dari alam liar, melainkan hasil penertiban terhadap pemeliharaan satwa liar yang dilindungi secara ilegal.

    Saat diambil, terlihat bahwa tingkah laku kelima kekah tersebut telah berubah. Hal ini diduga akibat pemeliharaan yang tidak memenuhi standar, baik dari segi tempat maupun makanan yang diberikan. Dugaan tersebut semakin kuat ketika salah satu ekor kekah jatuh sakit dan tidak dapat diselamatkan, yang pada akhirnya gagal untuk direhabilitasi.

    Dilansir dari ANTARA, peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi tim BBKSDA, dan rasa kecewa tampak jelas di raut wajah mereka. Kematian kekah Natuna menggambarkan rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap satwa endemik ini.

    Meskipun demikian, tim BBKSDA tidak larut dalam kesedihan atau mencari siapa yang salah. Mereka terus berupaya mencari solusi terbaik, salah satunya dengan berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Natuna pada tahun 2025, agar peristiwa serupa tidak terulang.

    Di Natuna sudah ada beberapa komunitas yang peduli terhadap kekah Natuna, salah satunya “Mantau Kekah”. Pemkab Natuna dan BBKSDA berencana menjalin kerja sama untuk melestarikan kekah Natuna sesuai kesepakatan yang dilakukan pada pertemuan Rabu (20/11/2024) di Kantor Bupati Natuna yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Boy Wijanarko.

    Konservasi lingkungan

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, para pemangku kepentingan setempat, komunitas, dan masyarakat telah berupaya sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk mendukung konservasi kekah.

    Pemkab Natuna, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), aktif melakukan berbagai inisiatif, seperti penanaman, pemeliharaan, dan perawatan pohon, terumbu karang, imbauan serta kegiatan pelestarian lingkungan lainnya.

    Upaya serupa juga dilakukan oleh para pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, Bakamla, dan Basarnas. Khusus TNI, baik Angkatan Udara (AU) maupun Angkatan Laut (AL), yang memiliki program konservasi mangrove. AU berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) untuk mengelola lahan konservasi, sementara AL menggandeng para pelajar dalam kegiatan pelestarian.

    Selain itu, Basarnas dan Bakamla turut bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menanam terumbu karang di lokasi wisata. Program demikian juga dilakukan secara mandiri oleh komunitas di Natuna, seperti Jelajah Bahari Natuna (JBN).

    JBN secara khusus berfokus pada penanaman, pemeliharaan, dan perlindungan terumbu karang. Aktivitas mereka terutama diarahkan pada wilayah yang terumbu karangnya rusak akibat bencana alam maupun tindakan tidak bertanggung jawab dari manusia.

    Berbagai elemen pemerintah dan masyarakat di Natuna terus berupaya untuk menjaga konservasi di daerah tersebut. Harapannya, agar lingkungan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya tetap lestari, terhindar dari kepunahan.

  • Pelni Ubah 11 Trayek Kapal Perintis pada 2025, Cek Selengkapnya

    Pelni Ubah 11 Trayek Kapal Perintis pada 2025, Cek Selengkapnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 11 jaringan trayek kapal perintis milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni mengalami perubahan pada 2025. 

    Pelni sendiri mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengelola 30 trayek kapal perintis, 25 trayek public service obligation (PSO) kapal penumpang, 18 trayek kapal rede, 8 trayek kapal tol laut, dan 1 trayek kapal ternak sepanjang 2025. 

    11 Kapal yang mengalami perubahan trayek yaitu KM Sabuk Nusantara 48, KM Sabuk Nusantara 58, KM Sabuk Nusantara 68, KM Sabuk Nusantara 69, KM Sabuk Nusantara 78, KM Sabuk Nusantara 95, KM Sabuk Nusantara 86, KM Sabuk Nusantara 91, KM Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 96 dan KM Sabuk Nusantara 112. 

    Rinciannya, KM Sabuk Nusantara 48 akan melayani trayek Tanjung Pinang-Jagoh/Dabo P. Pekajang – Belinyu P. Pekajang Jagoh/Dabo – Tanjung Pinang Tambelan – Midai Selat Lampa – P. Laut – Seluan-Selat Lampa – Subi Pulau Panjang Serasan Sintete Tambelan Batam – Tanjung Pinang. 

    KM Sabuk Nusantara 58 melayani trayek Jayapura Teba Puiway – Waren-Serui Biak – Wapoga – Napan Wainami Nabire – Yaur – Teluk Umar – Napan Wainami – Wapoga – Biak – Serul – Waren-Puiway – Teba – Jayapura. 

    Kemudian KM Sabuk Nusantara 68 memiliki trayek Teluk Bayur Labuan Bajau – Sikabaluan/Pokai- Muara Saibi/Subeleng- Siberut/Mailepet – Tua Pejat Teluk Bayur – Sioban Sikakap Teluk Bayur Sikakap Sioban Panasahan Tua Pejat – Teluk Bayur-Sikakap Teluk Bayur. 

    Selanjutnya KM Sabuk Nusantara 69 dengan trayek Bitung-Makalehi Para Ngalipaeng – Petta – Damau Lirung- Dapalan Kakorotan – Karatung Miangas – Melonguane – Damau – Tahuna – Kalama – Tagulandang – Likupang – Bitung. 

    KM Sabuk Nusantara 78 memiliki trayek Kendari – Bobong – Tikong – Banggai – Luwuk – Ampana Gorontalo – Ampana – Luwuk – Banggal – Tikong – Bobong – Kendari. 

    Sementara itu, KM Sabuk Nusantara 95 akan melayani trayek Tahuna – Kawaluso – Matutuang – Kawio – Marore – Kawio Matutuang – Kawaluso – Tahuna. 

    Lalu, KM Sabuk Nusantara 86 dengan trayek Ternate – Jailolo Mayau Bitung Mayau Jailolo -Ternate Pigaraja Madapolo Laiwui Sanana – Dofa Tikong Lede Bobong-Lede – Tikong- Dofa Sanana Laiwui Madapolo – Pigaraja- Ternate. 

    KM Sabuk Nusantara 91 ditugaskan melayani trayek Tanjung Wangi Sapeken Pagerungan Besar Sapeken Kangean – Sapudi – Kalianget – Sapudi- Kangean Sapeken Pagerungan Besar Sapeken Tanjung Wangi. 

    Selanjutnya KM Sabuk Nusantara 92 dengan trayek Surabaya Masalembo – Keramaian Masalembo – Kalianget – Masalembo – Keramaian – Masalembo – Surabaya. 

    KM Sabuk Nusantara 96 berubah menjadi trayek Manokwari – Saukoren – Sausapor – Mega- Sorong-Fak Fak – Karas – Kaimana – Karas – Fak Fak-Sorong – Mega Sausapor – Saukorem – Manokwari

    Serta KM Sabuk Nusantara 112 akan singgah di Manokwari Saukorem – Wanden – Waibem- Wau Warnand Saubeba Kwoor Hopmare Werur Sausapor Mega Sorong- Mega- Sausapor Werur Hopmare Kwoor Saubeba Warmandi Wau-Waibem Wanden – Saukorem – Manokwari.