provinsi: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

  • Komisi VII DPR tinjau Desa Wisata di Babel

    Komisi VII DPR tinjau Desa Wisata di Babel

    Pangkalpinang (ANTARA) – Komisi VII DPR Republik Indonesia meninjau Desa Wisata Batu Belubang di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna memastikan penerapan desa wisata terstandar di daerah itu.

    “Ini kunjungan pertama kami ke sini untuk membicarakan standardisasi desa dan kampung wisata, karena memang kami juga sedang membahas RUU Kepariwisataan,” kata Ketua Tim Kunker Panja Desa Wisata Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Pangkalpinang, Senin.

    Ia mengatakan Indonesia memiliki potensi desa wisata yang luar biasa dengan keanekaragaman hayati dan budaya. Karena itu, diperlukan standardisasi agar pengembangan pariwisata lebih optimal serta dapat dipromosikan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke mancanegara.

    “Babel menjadi salah satu fokus pengembangan desa wisata karena memiliki daya tarik yang telah dikenal luas,” katanya.

    Ia menekankan Babel jangan hanya terkenal, karena sudah pernah diangkat ke film, lalu tidak lagi dikembangkan.

    “Potensi wisata di Babel sangat besar sehingga perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

    Ia menyatakan dalam kunjungan kerja ini, Komisi VII DPR meninjau salah satu desa wisata di Babel untuk melihat langsung penerapan standardisasi desa wisata pada tahapan rintisan, berkembang, maju, hingga mandiri.

    “Fokus kita adalah desa-desa wisata. Harapannya Babel memiliki desa wisata yang mandiri. Sebelum itu, kami akan bersilaturahmi dengan Gubernur dan Dinas Pariwisata untuk menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan sekaligus memastikan pentingnya standardisasi sesuai UU Kepariwisataan,” katanya.

    Pewarta: Aprionis
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria di Bangka Barat Tertangkap Basah Curi Sawit 1,1 Ton

    Pria di Bangka Barat Tertangkap Basah Curi Sawit 1,1 Ton

    Jakarta

    Pria di Bangka Barat (Babar), berinisial A (38) ditangkap polisi usai kedapatan mencuri kelapa sawit 1,1 ton milik perusahaan. Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Pencurian kelapa sawit itu dilakukan pelaku di Blok H33/35 PT BPL Sinar Mas di Desa Dendang, Kecamatan Kelapa, Babar. Hasil gelar perkara, A ditetapkan sebagai tersangka, pada 5 September 2025.

    “Iya benar, pelaku A tertangkap tangan petugas keamanan perusahaan saat melakukan pencurian menggunakan alat panen berupa dodos,” jelas Kapolres Babar AKBP Pradana Aditya Nugraha dilansir detikSumbangsel, Senin (8/9/2025).

    “Kita melakukan gelar perkara di Polsek Kelapa, pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan proses penahanan di Mapolsek,” tegasnya.

    Kasus bermula saat petugas keamanan sedang melaksanakan patroli rutin di perkebunan sawit perusahaan. Di sela-sela patroli, warga Sinar Sari Utara itu kepergok sedang memanen sawit milik perusahaan kemudian ditangkap dan diserahkan ke polisi.

    Baca selengkapnya di sini.

    (rfs/rfs)

  • Hidup dari Timah, Keluh Kesah Penambang Rakyat di Bangka Belitung Hadapi Satgas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 September 2025

    Hidup dari Timah, Keluh Kesah Penambang Rakyat di Bangka Belitung Hadapi Satgas Regional 6 September 2025

    Hidup dari Timah, Keluh Kesah Penambang Rakyat di Bangka Belitung Hadapi Satgas
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Para penambang timah rakyat di Kepulauan Bangka Belitung diliputi kecemasan, menyusul hadirnya tim Satuan Tugas Penertiban dari Jakarta.
    Para penambang mengaku bahwa mereka kini tak punya penghasilan lagi karena tak ada yang mau membeli timah.
    “Musim
    saro
    (susah) sekarang, Pak. Ada sedikit timah, tetapi tidak bisa dijual. Banyak yang takut membeli karena ada razia,” kata Ilham, salah satu penambang di Bangka, Sabtu (6/9/2025).
    Keluh kesah para kuli timah tersebar di wilayah penambangan darat maupun laut.
    Mereka mengungkapkan ujian datang silih berganti.
    Setelah diterpa cuaca buruk, kini didatangi petugas yang memeriksa keabsahan kegiatan para penambang.
    “Kami hanya menggantungkan hidup dari tambang rakyat. Kami tidak meminta pada pemerintah, anak-anak mau sekolah,” ujar penambang lainnya.
    Ungkapan keresahan para penambang juga beredar di media sosial.
    Bahkan, banyak yang menyerukan agar penambang menggelar aksi demo besar-besaran.
    Kelompok massa dari Bangka Selatan secara terang-terangan telah mengajukan surat pemberitahuan aksi demo pada 8 September 2025.
    Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengatakan kehadiran Satgas sebagai upaya perbaikan tata kelola pertambangan di Bangka Belitung.
    “Kami terus mengupayakan agar izin tambang rakyat segera terealisasi,” ujar Hidayat.
    Kepala Bidang Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan bahwa kehadiran Satgas Timah yang didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia ini dapat dipahami sebagai instrumen negara dalam memperbaiki tata kelola pertambangan.
    “Mewujudkan komitmen pemerintah terhadap penataan regulasi, pengawasan aktivitas pertambangan, serta upaya pembenahan praktik penambangan agar berwawasan lingkungan, serta optimalisasi penerimaan negara dari sektor pertambangan,” ujar Anggi.
    “Kehadiran Satgas Timah ini jangan dipandang sebagai ancaman ataupun momok yang menimbulkan rasa khawatir, melainkan sebagai perwujudan kehadiran negara untuk menata dan mewujudkan tata kelola pertambangan yang lebih baik,” tambah dia.
    Anggi menjelaskan upaya perbaikan tata kelola pertambangan yang dilakukan akan terus memberikan ruang bagi masyarakat terlibat dalam proses penambangan yang sesuai dengan regulasi, berwawasan lingkungan, dan menerapkan kaidah penambangan yang baik sehingga terus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mumpung ada Diskon di Transmart, Anggur Muscat & Red Globe Cuma Segini

    Mumpung ada Diskon di Transmart, Anggur Muscat & Red Globe Cuma Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anggur menjadi buah yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Sebab buah ini kaya akan antioksidan dan flavonoid yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

    Anggur juga mampu mengurangi risiko kanker karena mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker tertentu.

    Nah bagi Anda yang inggin membeli Anggur dengan harga terjangkau, Anda bisa dapatkan dalam gelaran Transmart Full Day Sale yang berlangsung pada Minggu, 7 September 2025. Promo ini hanya berlangsung mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00 di seluruh Transmart di Indonesia.

    Diskon besar-besaran dari Transmart berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.

    Berikut harga anggur muscat per 100 gram di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah

    -Jabodetabek Rp 7.112

    -Pangkal Pinang Rp 39.920

    -Jawa Barat Rp 38.320

    -Jawa Timur Rp 36.720

    -Jawa Tengah Rp 36.720

    -Makasar Rp 34.000

    -Padang Rp 47.920

    -Palembang Rp 42.320

    -Balikpapan Rp 7.320

    -Medan Rp 5.960

    -Gresik Rp 42.000

    -Trans Icon Jawa Timur Rp 34.320

    -Pekalongan Rp 7.120

    -Denpasar Rp 38.800

    Berikut harga anggur red globe per 100 gram di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah

    -Pangkalpinang Rp 4.792

    -Lampung Rp 3.992

    -Makassar Rp 4.072

    Berikut Syarat dan Ketentuan Transmart Full Day Sale

    1. Diskon tambahan 20% berlaku untuk Kartu Kredit Bank Mega, Bank Mega Syariah, Allo Prime, Allo Paylater, dengan minimum pembelanjaan 300 ribu. Tidak berlaku Kartu Mega Corporate, Mega Groserindo, dan Mega Wholesale.

    2. Kategori Televisi, Kulkas, AC, dan Mesin Cuci, maksimal pembelian masing-masing kategori adalah 2 unit per kartu/akun per hari.

    3. Tidak berlaku untuk IT, Laptop dan Gadget, serta produk bertanda “Tidak berlaku Promo FDS”.

    Tunggu apa lagi? Ayo serbu Transmart Full Day Sale dan berburu diskon menarik di seluruh gerai Transmart se-Indonesia pada Minggu ini. Jangan sampai ketinggalan beragam diskonnya!

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG: Cuaca Indonesia Akhir Pekan Sabtu 6 September 2025, Mayoritas Diguyur Hujan – Page 3

    BMKG: Cuaca Indonesia Akhir Pekan Sabtu 6 September 2025, Mayoritas Diguyur Hujan – Page 3

    Kemudian, lanjut Satriana, untuk Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan berawan tebal di wilayah Makassar, hujan ringan untuk wilayah Manado dan Kendari, sedangkan Kota Palu dan Gorontalo turun hujan dengan intensitas sedang.

    “Waspadai potensi hujan yang dapat disertai dengan petir yang dapat terjadi di wilayah Mamuju,” tutur dia.

    Bergerak ke wilayah Indonesia bagian timur, sambung Satriana, cuaca di Kota Manokwari diprakirakan berawan tebal, sementara untuk Kota Ternate, Ambon, Sorong, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke diguyur hujan ringan.

    “Kota Nabire diprakirakan hujan dengan intensitas sedang,” ucap dia.

    Gelombang tinggi 2,5-4 meter juga diprakirakan terjadi di wilayah Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu, Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “BMKG juga memperingatkan potensi banjir rob di wilayah Pesisir Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Maluku,” tandas Satriana.

     

  • Kulminasi Matahari Bisa Dilihat di Indonesia Bulan Ini, Catat Tanggalnya

    Kulminasi Matahari Bisa Dilihat di Indonesia Bulan Ini, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Fenomena Kulminasi Matahari atau yang dikenal juga dengan sebutan Hari Tanpa Bayangan akan kembali terjadi di wilayah Indonesia. Peristiwa alam ini akan dimulai pada 7 September 2025 dan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis jadwal lengkap Kulminasi Matahari atau Hari Tanpa Bayangan untuk periode kedua tahun ini.

    Apa itu Kulminasi Matahari?

    Kulminasi Matahari atau Kulminasi Utama adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat itu, bayangan benda yang berdiri tegak akan “menghilang” selama beberapa saat karena tertutup oleh benda itu sendiri. Ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

    Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (23,5º Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (23,5º Lintang Selatan). Indonesia, yang sebagian besar wilayahnya berada di antara garis-garis lintang tersebut, akan mengalami fenomena ini.

    Jadwal dan Kota yang Mengalami

    Berdasarkan data resmi dari BMKG, fenomena ini akan terjadi secara bertahap di berbagai kota di Indonesia. Jadwalnya dimulai dari wilayah paling barat Indonesia dan bergerak ke arah timur. Peristiwa Hari Tanpa Bayangan pertama akan dimulai di Sabang, Aceh, pada 7 September 2025.

    Perjalanan fenomena ini akan berlanjut ke wilayah lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi dan berakhir di wilayah timur Indonesia. Jadwal kulminasi ini berbeda di setiap kota karena posisinya yang juga berbeda. Puncak fenomena ini akan terjadi di Baa, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 21 Oktober 2025.

    7 September: Sabang8 September: Banda Aceh9 September: Jantho, Sigli, Meureudu, Bireuen, Lhokseumawe, Lhoksukon10 September: Simpang Tiga Redelong, Idi Rayeuk11 September: Calang, Takengon, Langsa12 September: Meulaboh, Suka Makmue, Blang Kejeren, Karang Baru13 September: Medan, Stabat, Binjai, Lubuk Pakam, Sei Rampah, Blangpidie14 September: Tapak Tuan, Kutacane, Tebing Tinggi, Limapuluh15 September: Tanjungselor, Sidikalang, Kabanjahe, Pematangsiantar, Kisaran, Tanjung Balai16 September: Sinabang, Subulussalam, Salak, Panguruan, Parapat, Aek Kanopan17 September: Singkil, Dolok Sanggul, Tarutung, Balige, Rantau Prapat, Bagan Siapiapi18 September: Sibolga, Pandan, Sipirok, Kota Pinang, Dumai19 September: Lotu, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Gunung Tua, Manado, Bengkalis20 September: Tanjung Pinang, Lahomi, Panyabungan, Sibuhuan, Pasir Pengaraian, Siak Sri Indrapura, Selat Panjang, Tanjung Balai Karimun, Batam, Bandar Seri Bentan21 September: Pekanbaru, Teluk Dalam, Gorontalo, Sofifi22 September: Simpang Ampek, Lubuk Sikaping, Bangkinang, Pangkalan Kerinci23 September: Pontianak, Tembilahan, Lubuk Basung, Bukittinggi, Payakumbuh, Sarilamak24 September: Samarinda, Teluk Kuantan, Rengat, Pariaman, Parit Malintang, Padangpanjang, Batusangkar, Sawahlunto, Muaro Sijunjung25 September: Padang, Palu, Manokwari, Sorong, Arosuka, Solok, Sungai Dareh, Kuala Tungkal, Muara Sabak26 September: Painan, Muaro Bungo, Muara Tebo, Sengeti27 September: Jambi, Padang Aro, Muara Bulian28 September: Pangkal Pinang, Palangka Raya, Tua Pejat, Siulak, Sungai Penuh, Bangko, Sorolangun29 September: Mamuju, Jayapura, Mukomuko30 September: Palembang

    Adapun wilayah lain, termasuk Jakarta, akan mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan mulai bulan Oktober 2025. Untuk jadwal lengkapnya bisa simak di situs resmi BMKG atau pada lampiran di bawah ini.

    (wia/idn)

  • Prabowo Minta Perkuat Produksi PT Timah dan Peran BUMN SDA

    Prabowo Minta Perkuat Produksi PT Timah dan Peran BUMN SDA

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA), termasuk mendorong peningkatan kapasitas produksi PT Timah Tbk. (TINS).

    Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025). 

    “Presiden memberikan beberapa pengarahan terkait dengan kinerja kabinet dan dinamika yang terjadi saat ini. Khusus untuk sektor kami, beliau meminta laporan terkait energi dan transisi energi,” ujar Bahlil kepada wartawan.

    Dalam arahannya, kata Bahlil, Presiden Ke-8 RI menekankan pentingnya mendorong BUMN yang bergerak di sektor SDA agar semakin kuat dan berdaya saing, termasuk dalam hal kapasitas produksi dan pengelolaan.

    “Salah satunya adalah peningkatan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PT Timah di Bangka Belitung. Itu menjadi bagian dari instruksi agar kita bantu dan dorong BUMN yang mengelola SDA,” kata Bahlil.

    Selain PT Timah, Bahlil melanjutkan pemerintah juga disebut tengah mematangkan strategi penguatan energi nasional seiring dengan agenda transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

    “Bapak presiden meminta laporan terkait energi kemudian transisi energi dan di dalamnya terkait arahan agar BUMN yang mengelola SDA harus betul-betul kita dorong, kita bantu dalam rangka meningkatkan kapasitas,” pungkas Bahlil.

    Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, TINS membukukan penurunan laba bersih sekitar 30,93% secara tahunan menjadi Rp300,07 miliar pada semester I/2025. 

    Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, TINS mengemas pendapatan sebesar Rp4,22 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Jumlah itu turun 19,0% dari realisasi pendapatan semester I/2024 sebesar Rp5,2 triliun. 

    Mayoritas pendapatan PT Timah berasal dari penjualan logam timah Rp3,21 triliun sepanjang Januari—Juni 2025. Disusul oleh penjualan tin chemical Rp473,5 miliar, tin solder Rp170,78 miliar, batu bara Rp122,9 miliar, nikel Rp101,98 miliar, real estat Rp78,31 miliar, jasa galangan kapal Rp39,15 miliar, jasa pengangkutan Rp17,83 miliar, dan lainnya Rp588 juta.

    Realisasi pendapatan emiten Grup MIND ID itu ditopang oleh volume produksi bijih dan logam timah perseroan. Sepanjang semester I/2025, TINS memproduksi bijih timah sebanyak 6.997 ton atau turun 32% year-on-year (YoY) dari 10.279 ton pada 6 bulan pertama 2024.

    Sejalan dengan itu, volume produksi logam timah turun 29%  YoY menjadi 6.870 ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.675 ton. Pada saat yang sama, penjualan logam timah turun 28% YoY menjadi 5.983 ton pada semester I/2025 dibanding 8.299 ton pada semester I/2024.

  • Ramalan Cuaca BMKG: Waspadai Hujan Deras, Angin Kencang dan Banjir Rob

    Ramalan Cuaca BMKG: Waspadai Hujan Deras, Angin Kencang dan Banjir Rob

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak di sebagian besar daerah di Indonesia agar mewaspadai potensi hujan deras disertai angin kencang dan banjir pesisir/rob pada Rabu (3/9/2025). 

    Prakirawati BMKG Yohanes menyebut  potensi hujan dengan intensitas ringan terjadi di Kota Padang, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Denpasar, Palu, Gorontalo, Mamuju, Jayawijaya, Jayapura, Merauke, Ambon, Sorong, dan Manokwari.

    “Untuk hujan dengan intensitas sedang di Kota Medan, Tanjung Selor, dan Kota Samarinda,” ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (3/9/2025). 

    Sementara Kota Banda Aceh, Bandar Lampung, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Kupang, Makassar, Kendari, Manado, diprakirakan berawan sepanjang hari. 

    “Dan waspadai potensi hujan disertai petir di wilayah sekitar Kota Tanjung Pinang, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Ternate, dan Nabire,” ujarnya.

    Prakirawan BMKG mendeteksi keberadaan bibit Siklon Tropis 65W bergerak dari arah barat laut – utara dengan kecepatan angin 15-20 knot dan sistem ini membentuk daerah perlambatan angin di sejumlah wilayah dan turut memicu peningkatan potensi hujan dan angin kencang di wilayah sekitarnya.

    BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi angin kencang di wilayah Banten, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.

    “Termasuk mewaspadai gelombang laut tinggi 2,5 – 4 meter di Aceh, Bengkulu, Lampung, Selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat,” katanya. 

    Bahkan, BMKG mendeteksi potensi banjir rob di kawasan pesisir Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

  • Semangat dari Timur Anak Papua Hadirkan Inspirasi di OGI 2025

    Semangat dari Timur Anak Papua Hadirkan Inspirasi di OGI 2025

    Jakarta: Perjalanan panjang ditempuh Berheta Simuna untuk bisa hadir di Jakarta mengikuti Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025. 

    “Saya bersama kakak pendamping naik motor dari rumah ke Pelabuhan Saengga selama 5 menit. Setelah itu menuju Pelabuhan Teluk Bintuni selama 4 jam. Kami menginap 1 malam di Teluk Bintuni. Esok hari, kami berangkat pukul 1 naik mobil selama 7 jam menuju Manokwari. Setelah istirahat 1 malam, esoknya kami naik pesawat menuju Sorong selama 50 menit, lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta 4 jam dengan pesawat. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta langsung menuju Universitas Indonesia selama 1 jam 30 menit,” tutur Berheta.

    Berheta adalah siswa kelas 12 SMA Negeri Saengga, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia hadir sebagai salah satu finalis OGI 2025, bersama Prajanita Oktavianty Korowa (SD Katolik Santa Lauren Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama) serta Varrent Vemaria Val Rooey (SD Inpres Kokas, Kabupaten Fakfak). Mereka berhasil menyisihkan 108 siswa Papua sejak babak penyisihan.

    “Di sini saya dapat banyak teman, banyak belajar, dan mencoba praktik dengan alat-alat laboratorium. Bentuknya berbeda-beda, tapi namanya tetap sama. Itu membuat kami agak bingung, apalagi saat eksperimen dan presentasi. Saat mengerjakan soal juga sempat keliru, karena pertanyaan panjang tapi jawabannya pendek. Tapi saya anggap ini proses belajar. Saya senang sekali bisa melihat laboratorium DNA di Regene. Itu pengalaman pertama,” ujar Berheta penuh semangat.

    Ada pula pengalaman unik yang ia alami di Jakarta. Berheta selalu memakai masker, bukan karena pandemi, melainkan karena tidak tahan dengan dinginnya AC.

    “Saya tidak bisa kena dingin terlalu lama, jadi pusing dan mual. Tapi puji Tuhan, lama-lama bisa beradaptasi. Nanti kalau pulang ke sekolah, saya akan menceritakan pengalaman ini: mulai dari perjalanan, bertemu kakak pendamping, hingga belajar presentasi,” ujarnya riang.

    Awalnya Berheta bercita-cita menjadi dosen atau advokat untuk mengadvokasi pendidikan di Papua. Namun setelah mengikuti OGI, ia mulai bermimpi baru. “Setelah lihat Universitas Indonesia, saya terpanggil. Kalau ada kesempatan, saya ingin masuk Biologi UI,” katanya mantap.

    Berheta pun berpesan kepada teman-teman sebayanya: “Semangat belajar, berdoa, dan berusaha. Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, semuanya Tuhan
    yang menentukan. Dari OGI saya belajar bahwa semua butuh perjuangan, kesabaran, ketabahan, dan banyak bersyukur.”
     
    Papua Barat: Potensi Besar, Tantangan Nyata

    Teluk Bintuni, kampung halaman Berheta, adalah wilayah kaya dengan ekosistem mangrove luar biasa dan komunitas multi-suku yang hidup harmonis. Namun akses pendidikan dan infrastruktur masih menjadi tantangan.

    Berbagai inisiatif telah hadir, seperti UNIMUTU, Kartu Teluk Bintuni Smart, dan sekolah-sekolah mandiri lokal, sebuah bukti nyata bahwa upaya mencerdaskan generasi Papua terus berjalan.
     
    Partisipasi OGI 2025: Merata dari Sabang sampai Merauke

    Data peserta menunjukkan antusiasme luas dari seluruh provinsi Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan peserta terbanyak (374), disusul Jawa Barat (301), Sumatera Utara (222), dan DKI Jakarta (215). Papua Barat sendiri menorehkan partisipasi 106 siswa.

    Sementara itu, provinsi dengan peserta relatif sedikit antara lain Kepulauan Bangka Belitung (1), Sulawesi Utara (2), Papua Tengah (3), dan Sulawesi Barat (3). Secara keseluruhan, peserta OGI tersebar hampir di seluruh provinsi, menunjukkan semangat bersama untuk maju dalam sains dan genomika.
     
    OGI, Miniatur Indonesia

    Penyelenggaraan OGI 2025 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Shinryu Aditya Viriyajetu, wali salah satu finalis asal SMPK Santa Clara Surabaya, menilai OGI melampaui standar olimpiade pada umumnya berkat keseriusan panitia dan kualitas konten.

    “OGI itu miniatur Indonesia. Anak-anak cepat akrab, bergembira, berproses bersama, dan belajar menghargai perbedaan. Saya juga terkesan pada peserta dari daerah afirmasi yang semangat juangnya luar biasa,” ujarnya.

    Ia pun menutup dengan harapan sederhana, “Semoga bisa bertemu kembali di OGI 2026.”

    Jakarta: Perjalanan panjang ditempuh Berheta Simuna untuk bisa hadir di Jakarta mengikuti Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025. 
     
    “Saya bersama kakak pendamping naik motor dari rumah ke Pelabuhan Saengga selama 5 menit. Setelah itu menuju Pelabuhan Teluk Bintuni selama 4 jam. Kami menginap 1 malam di Teluk Bintuni. Esok hari, kami berangkat pukul 1 naik mobil selama 7 jam menuju Manokwari. Setelah istirahat 1 malam, esoknya kami naik pesawat menuju Sorong selama 50 menit, lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta 4 jam dengan pesawat. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta langsung menuju Universitas Indonesia selama 1 jam 30 menit,” tutur Berheta.
     
    Berheta adalah siswa kelas 12 SMA Negeri Saengga, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia hadir sebagai salah satu finalis OGI 2025, bersama Prajanita Oktavianty Korowa (SD Katolik Santa Lauren Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama) serta Varrent Vemaria Val Rooey (SD Inpres Kokas, Kabupaten Fakfak). Mereka berhasil menyisihkan 108 siswa Papua sejak babak penyisihan.

    “Di sini saya dapat banyak teman, banyak belajar, dan mencoba praktik dengan alat-alat laboratorium. Bentuknya berbeda-beda, tapi namanya tetap sama. Itu membuat kami agak bingung, apalagi saat eksperimen dan presentasi. Saat mengerjakan soal juga sempat keliru, karena pertanyaan panjang tapi jawabannya pendek. Tapi saya anggap ini proses belajar. Saya senang sekali bisa melihat laboratorium DNA di Regene. Itu pengalaman pertama,” ujar Berheta penuh semangat.
     
    Ada pula pengalaman unik yang ia alami di Jakarta. Berheta selalu memakai masker, bukan karena pandemi, melainkan karena tidak tahan dengan dinginnya AC.
     
    “Saya tidak bisa kena dingin terlalu lama, jadi pusing dan mual. Tapi puji Tuhan, lama-lama bisa beradaptasi. Nanti kalau pulang ke sekolah, saya akan menceritakan pengalaman ini: mulai dari perjalanan, bertemu kakak pendamping, hingga belajar presentasi,” ujarnya riang.
     
    Awalnya Berheta bercita-cita menjadi dosen atau advokat untuk mengadvokasi pendidikan di Papua. Namun setelah mengikuti OGI, ia mulai bermimpi baru. “Setelah lihat Universitas Indonesia, saya terpanggil. Kalau ada kesempatan, saya ingin masuk Biologi UI,” katanya mantap.
     
    Berheta pun berpesan kepada teman-teman sebayanya: “Semangat belajar, berdoa, dan berusaha. Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, semuanya Tuhan
    yang menentukan. Dari OGI saya belajar bahwa semua butuh perjuangan, kesabaran, ketabahan, dan banyak bersyukur.”
     

    Papua Barat: Potensi Besar, Tantangan Nyata

    Teluk Bintuni, kampung halaman Berheta, adalah wilayah kaya dengan ekosistem mangrove luar biasa dan komunitas multi-suku yang hidup harmonis. Namun akses pendidikan dan infrastruktur masih menjadi tantangan.
     
    Berbagai inisiatif telah hadir, seperti UNIMUTU, Kartu Teluk Bintuni Smart, dan sekolah-sekolah mandiri lokal, sebuah bukti nyata bahwa upaya mencerdaskan generasi Papua terus berjalan.
     

    Partisipasi OGI 2025: Merata dari Sabang sampai Merauke

    Data peserta menunjukkan antusiasme luas dari seluruh provinsi Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan peserta terbanyak (374), disusul Jawa Barat (301), Sumatera Utara (222), dan DKI Jakarta (215). Papua Barat sendiri menorehkan partisipasi 106 siswa.
     
    Sementara itu, provinsi dengan peserta relatif sedikit antara lain Kepulauan Bangka Belitung (1), Sulawesi Utara (2), Papua Tengah (3), dan Sulawesi Barat (3). Secara keseluruhan, peserta OGI tersebar hampir di seluruh provinsi, menunjukkan semangat bersama untuk maju dalam sains dan genomika.
     

    OGI, Miniatur Indonesia

    Penyelenggaraan OGI 2025 menuai apresiasi dari berbagai pihak. Shinryu Aditya Viriyajetu, wali salah satu finalis asal SMPK Santa Clara Surabaya, menilai OGI melampaui standar olimpiade pada umumnya berkat keseriusan panitia dan kualitas konten.
     
    “OGI itu miniatur Indonesia. Anak-anak cepat akrab, bergembira, berproses bersama, dan belajar menghargai perbedaan. Saya juga terkesan pada peserta dari daerah afirmasi yang semangat juangnya luar biasa,” ujarnya.
     
    Ia pun menutup dengan harapan sederhana, “Semoga bisa bertemu kembali di OGI 2026.”
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Agustus 2025

    Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas Regional 31 Agustus 2025

    Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com
    – Sebuah lubang berbentuk lingkaran sebesar drum menjadi saksi bisu tewasnya tiga awak kapal tongkang Tirta Samudra 3 di perairan Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (30/8/2025).
    Lubang itu merupakan satu-satunya pintu masuk ke ruang palka, sekaligus lorong evakuasi saat jenazah korban diangkat satu per satu.
    Anggota tim SAR turun bergantian dengan tabung oksigen dan full body harness, agar bisa segera ditarik keluar bila terjadi kondisi darurat.
    Gas beracun diduga berasal dari sisa minyak crude palm oil (CPO) yang telah lama mengendap di ruang palka tanpa sirkulasi udara.
    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan proses evakuasi dilakukan penuh risiko.
    “Proses evakuasi dilakukan dengan membuat sistem lowring dan lifting untuk turun ke dalam palka serta pengangkatan korban ke atas,” kata Oka di Pangkalpinang, Sabtu malam.
    Sebelum evakuasi, Tim Inafis Polda Bangka Belitung lebih dulu melakukan olah TKP dan menurunkan gas detector untuk mengecek kadar gas beracun.
    Petugas evakuasi dibekali Self Contained Breathing Apparatus demi menghindari risiko keracunan.
    Proses evakuasi dimulai pukul 15.25 WIB dan berlangsung lebih dari empat jam karena ruang gerak yang terbatas. Satu per satu korban berhasil diangkat.
     
    Tiga awak yang tewas adalah Lukmanto (29), Iwan Santoso (30), dan Iswadi (49).
    Pada Sabtu malam, evakuasi dinyatakan selesai dan jenazah langsung dibawa ke RS Bakti Timah menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Karna 246.
    Oka mengungkapkan, kecelakaan kerja pertama kali dilaporkan nakhoda tugboat yang menarik tongkang.
    Tiga awak kapal ditemukan tak sadarkan diri di ruang palka saat melakukan pembersihan sisa CPO.
    Tongkang diketahui berangkat dari Pelabuhan Wilmar, Banten, menuju Batam pada 26 Agustus 2025 malam.
    Dua hari kemudian, saat memasuki perairan Bangka Selatan, para awak mulai membersihkan palka.
    Korban pertama, Lukmanto, turun ke ruang palka dan ditemukan tak sadarkan diri. Iwan Santoso yang berniat menolong ikut terpapar gas dan jatuh pingsan. Selanjutnya Iswadi juga turun, namun bernasib sama.
    Dua awak lainnya yang berada di tugboat Bintang Mutiara XXX segera meminta bantuan darurat ke tim SAR.
    Kapal KN SAR Karna 246 akhirnya mencegat tongkang di perairan Tanjung Berikat, Bangka Tengah, untuk melakukan evakuasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.