Kasus Mayat Dicor di Belitung Timur, Korban Dibunuh oleh Kekasihnya karena Cemburu
Editor
KOMPAS.com
– Nanang Suryadi (50), ditangkap atas
pembunuhan
kekasihnya, LS (46), seorang penjual seblak dan keripik di Dusun Mirang, Desa Padang, Manggar, Kabupaten
Belitung Timur
.
Oleh pelaku, mayat LS dikubur dan dicor di gudang rumah korban.
Belakangan terungkap usai membunuh kekasihnya, pelaku datang ke rumah kerabatnya untuk meminjam uang pada Minggu (10/11/2024) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat itu Nanang mengaku meminjam uang untuk memberi ganti rugi pada orang yang telah ia tabrak. Namun setelah didesak oleh kerabtnya, Nanang mengaku telah membunuh seorang perempuan.
Lalu pada Senin (11/11/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, pelaku kembali datang ke rumah saksi.
Saat itu mengaku telah mengubur mayat korban di gudang rumah kordan dengan melapisinya menggunakan kain dan semen. Saksi yang merasa takut lantas menyuruh pelaku pergi dari rumahnya.
“Lalu hari ini sekitar pukul 11.00 WIB, saksi beserta kakak iparnya mendatangi Ketua RT di Desa Padang dan melaporkan kejadian tersebut. Ketua RT lalu membawa saksi ke kantor desa, yang kemudian menghubungi pihak kepolisian,” kata Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe.
Polisi yang menerima laporang langsung datang ke lokasi dan menemukan timbunan tanah berbentuk makam yang telah disemen di dalam rumah.
Saat timbunan tersebut dibongkar, polisi menemukan mayat korban dalam keadaan terbungkus kain.
Korban diketahui tinggal seorang diri, setelah berpisah dengan mantan suaminya.
Terungkap setelah membunuh kekasihnya, Nanang kabur ke Pulau Bangka melalui Pelabuhan Sadai. Ia ditangkap di wilayah Bangka Selaan saat menumpang kendaraan milik warga ke arah Kota Pangkalpinang.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe mengatakan pelaku nekat membunuh korban karena cemburu saat LS menelepon mantan suaminya.
“Berdasarkan pemeriksaan awal kepada pelaku, Lilis menggunakan panggilan sayang kepada mantan suaminya saat berbicara di telepon, yang memicu emosi dan kecemburuan mendalam pada Nanang,” kata Indra, Kamis (14/11/2024).
Dalam keadaan marah, Nanang kemudian mengambil cobek dari dapur dan memukulkannya ke kepala Lilis hingga korban tidak sadarkan diri.
Dalam upaya untuk menutupi perbuatannya, Nanang mengubur jenazah Lilis di lantai rumahnya dan menutupnya dengan coran semen agar tak tercium atau diketahui warga.
“Kemudian dalam kondisi panik dan pada awal setelah kejadian, memang masih sempat sekitar 1-2 hari diduga pelaku bersama korban setelah panik, bingung akhirnya dia gali lubang untuk dikuburkan korban akan tetapi tidak sempurna untuk pengecoroan. Pelaku bersama korban sempat tidur sama-sama, tapi kondisi korkan sudah meninggal dunia,” terang AKP Ryo.
Ia mengatakan jasad korban saat ini masih disimpan di ruang pendingin karena visum serta otopsi masih menunggu pihak keluarga korban asal Bandung.
“Jenazah korban sementara kami masukkan ke dalam mesin pendingin, nanti kita akan visum dan otopsi karena kami masih menunggu keluarga korban dari Jawa Barat yaitu Bandung untuk datang dan menyaksikan kegiatan otopsi terhadap korban,” tambah dia.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembunuhan Pedagang Seblak di Beltim, Pelaku Sempat Tidur Bersama Korban
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
-
/data/photo/2023/06/14/648975f352789.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Pedagang Seblak Ditemukan Tewas Dicor di Lantai Rumah, Pelaku Ternyata Pacar Korban Regional 14 November 2024
Kronologi Pedagang Seblak Ditemukan Tewas Dicor di Lantai Rumah, Pelaku Ternyata Pacar Korban
Editor
KOMPAS.com
– Seorang wanita pedagang seblak berinisial LS (46) ditemukan tewas dicor di bawah lantai rumah di Desa Padang, Kecamatan Manggar,
Belitung Timur
, Kepulauan Bangka Belitung.
Pelaku bernama Nanang Suryadi (50) ternyata pacar korban, berhasil ditangkap Polres Bangka Selatan saat berusaha kabur, Rabu (13/11/2024).
Dari pengakuan pelaku Nanang, dia menghabisi nyawa korban dengan memukul memakai batu dan mencekik LS hingga meninggal.
Kasatreskrim Polres Beltim AKP Ryo Guntur Triatmoko, mengatakan, pelaku panik melihat korban meninggal, kemudian menggali lubang dan mengubur korban di dalam lantai.
“Kemudian dalam kondisi panik dan pada awal setelah kejadian, memang masih sempat sekitar 1-2 hari diduga pelaku bersama korban setelah panik, bingung akhirnya dia gali lubang untuk dikuburkan korban akan tetapi tidak sempurna untuk pengecoroan. Pelaku bersama korban sempat tidur sama-sama, tapi kondisi korkan sudah meninggal dunia,” terang AKP Ryo.
Setelah melakukan aksinya, pelaku sempat menemui keluarganya dan menceritakan perbuatannya tersebut.
Pihak keluarga langsung mendatangi lokasi kejadian dan melaporkan aksi bejat pelaku ke Bhabinkamtibmas.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Indra Fery Dalimunthe mengatakan, orban diperkirakan sudah dikubur sejak 4-5 hari sebelumnya.
“Ada penemuan gundukan tanah seperti kuburan. Di dalamnya ada jenazah perempuan. Dari informasi masyarakat ada tragedi pembunuhan,” kata AKBP Indra Fery Dalimunthe.
Pelaku sempat berusaha kabur dengan menumpang mobil pikap menuju Pulau Bangka melalui Pelabuhan Sadai.
Mendapatkan informasi tersebut empat anggota Satlantas Polres Bangka Selatan yang tengah berpatroli dipimpin oleh IPDA Peres Prasetya dan didampingi tiga orang anggota yaitu Aipda Andri Julian, Bripka Efrianto dan Briptu Age Pangesa langsung bergegas melakukan pengejaran menggunakan mobil patroli.
Sampai akhirnya polisi memberhentikan satu unit kendaraan pikap yang mengangkut dua unit sepeda motor balap di Desa Bencah.
Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan karena sakit hati terhadap korban.
Pelaku mengaku memiliki hubungan dan berencana akan menikah.
“Jadi korban masih beberapa kali berkomunikasi dengan mantan suaminya, kemudian terduga pelaku ini terbawa emosi seketika emosi dan tersulut amarahnya kemudian diduga pelaku melakukan tindakan tersebut,” kata AKP Ryo Guntur Triatmoko.
“Sementara interogasi awal kami diduga pelaku dan korban berpacaran, tadi memang dari pembicaran awal ada arah pernikahan tetapi masih ada pertimbangan satu hal,” ujarnya.
“Makanya, korban masih berpikir-pikir, apakah akan dilanjutkan pernikahan atau tidak. Akan tetapi, memang karena kejadian ini kita tidak bisa kita pungkiri karena motifnya adalah emosian dari terduga pelaku ke korban,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembunuhan Pedagang Seblak di Beltim, Pelaku Sempat Tidur Bersama Korban
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mayat Wanita Dicor Dalam Rumah di Babel, Kekasih Ditangkap
Jakarta –
Wanita bernama Lilis Sumarni (46) ditemukan tewas dicor dalam rumahnya di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Bangka Belitung (Babel). Lilis diduga dibunuh oleh kekasihnya, Nanang Suriadi (48) yang kini telah ditangkap selang tiga jam dari penemuan korban.
Korban Lilis ditemukan tewas pada Rabu (13/11) pukul 12.00 WIB di Dusun Mirang, Desa Padang, Kecamatan Manggar, Beltim. Awalnya saksi mencium bau busuk yang menyengat. Penemuan mayat ini sempat menggegerkan warga setempat.
“Terduga pelaku sudah kami amankan bersama Polres Bangka Selatan, Rabu malam,” jelas Kasat Reskrim Polres Beltim AKP Ryo Guntur Triatmoko dilansir detikSumbagsel, Kamis (14/11/2024).
Ryo mengatakan dari hasil interogasi singkat, Nanang mengakui telah menghabisi nyawa kekasihnya dan mengecornya dengan semen. Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan.
“Mengakui (telah membunuh). Kami masih melakukan pemeriksaan. Siang ini pelaku akan diterbangkan ke Polres Belitung Timur,” tegas Kasat.
Pelaku sempat melarikan diri ke Pulau Bangka. Namun, Nanang ditangkap diperjalanan dari Kabupaten Bangka Selatan menuju Kota Pangkalpinang. Kemudian, pelaku dibawa ke Mapolda Babel.
(yld/idh)
-

Kilang Plaju optimistis capai target produksi polytam 49.000 ton
Palembang (ANTARA) – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan optimistis mencapai target produksi polytam (biji plastik) 49.000 ton pada akhir 2024 ini melihat kondisi operasional kilang yang cukup andal.
“Hingga Oktober 2024, produksi polytam telah mencapai 41.000 ton, dengan kondisi kilang dan sumber daya manusia yang semakin baik, serta rata-rata produksi 4.000 ton per bulan, target produksi itu akan tercapai,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, Kilang Plaju yang dibangun sejak 1904 hingga kini mampu memproduksi polytam (biji plastik) selain bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG.
“Kilang tua Pertamina Plaju merupakan satu-satunya kilang Refinery Unit (RU) jajaran PT KPI yang memproduksi petrokimia khususnya polytam yang menjadi bahan baku kantong plastik,” ujarnya.
Menurut dia, polytam merupakan bahan baku untuk pembuatan kantong plastik yang umumnya digunakan dalam industri kemasan makanan dan minuman.
“Plastik menjadi salah satu produk industri petrokimia, pasca pemeliharaan kilang pada Desember 2023. Kami optimistis pada 2024 ini dapat meningkatkan kapasitas produksi polytam,” ujarnya.
Selain polytam, Kilang Pertamina Plaju juga berupaya meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) dari yang telah dicapai pada tahun lalu.
Selama tahun 2023, Kilang Pertamina Plaju telah menghasilkan BBM jenis bensin 636,85 juta liter, solar 1.396,016 juta liter, sedangkan elpiji 92.000 metrik ton.
“Setelah selesai melakukan pemeliharaan kilang (turn around) pada akhir 2023, diharapkan kinerja produksi kilang akan meningkat menjadi 667,96 juta liter bensin dan 1.564,719 juta liter solar pada tahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan data hingga Oktober 2024, Kilang Plaju telah memenuhi permintaan (demand) BBM jenis gasoline untuk mesin bensin sebanyak 3,9 juta barel atau mencapai 84,2 persen dari target 4,6 juta barel.
Sementara produk gasoil atau BBM untuk mesin diesel berhasil memenuhi permintaan sebanyak 11,8 juta barel atau setara 85,4 persen dari target 13,9 juta barel.
Mengenai bahan baku yang diolah di kedua Kilang RU III yakni Kilang Plaju dan Kilang Sungai Gerong, sebagian besar berasal dari pipa domestik di wilayah Sumsel dan perbatasan Jambi, sementara sisanya diambil dari kapal besar di Selat Muntok, Pulau Bangka.
Minyak mentah yang diangkut oleh kapal besar tersebut sebagian besar berasal dari Pulau Jawa, jelas Siti Rachmi.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
/data/photo/2022/01/24/61eea31b22b92.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)





