provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • MyRepublic Bikin Apps Demi Layanan dan Bidik 2 Juta Pelanggan

    MyRepublic Bikin Apps Demi Layanan dan Bidik 2 Juta Pelanggan

    Jakarta

    MyRepublic sudah 10 tahun berkiprah di Indonesia. Mereka meluncurkan aplikasi untuk kenyamanan konsumen dan mulai membidik target 2 juta pelanggan.

    Iman Syahrizal, Chief Sales & Marketing Officer (CMO) MyRepublic Indonesia mengatakan tema Xcellence Decade jadi spirit MyRepublic untuk meningkatkan kualitas layanan. Ada 1,1 juta pelanggan aktif saat ini, mereka akan terbantu dengan adanya aplikasi MyRep yang baru diluncurkan.

    “MyRep bukan cuma aplikasi pelengkap. Dengan aplikasi ini pelanggan dapat mengakses layanan secara mandiri, melakukan pembayaran, mengecek koneksi hingga menghubungi costumer service. Semuanya dari 1 genggaman tangan,” kata Ilman di Jakarta, Selasa (15/4/2025) ditemani Board of Directors MyRepublic Indonesia, serta partner strategis Jaringan Prima.

    Chief Technology Officer (CTO) MyRepublic Hendra Gunawan menjelaskan ada beberapa fitur penting di aplikasi ini. Yang utama tentu ada pembayaran tagihan yang berkolaborasi dengan Jaringan Prima sebagai payment getaway. Lalu ada tim CS di MyRepCare yang terhubung ke WhatsApp Call dan web call.

    Untuk mengecek kualitas jaringan, ada Speed Test dan Ping Test. Pengguna juga bisa mengecek status layanan. Ada fitur Restart Modem juga jika pengguna ingin mengelola perangkat secara mandiri.

    Aplikasi MyRep sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store. Kembali ke Iman, dia mengatakan peluncuran MyRep adalah bagian dari strategi mereka di 2025.

    Strategi lain di tahun 2025 ini adalah menambah 4 juta home pass. Kemudian, MyRepublic akan melebarkan layanan ke 15 kota antara lain di Pematangsiantar, Prabumulih, Bukittinggi, Pontianak, Kupang, Kendari, Palu, Singkawang dll. Menambah jumlah pelanggan adalah target mereka di tahun ini.

    “Kami telah melampaui 1,1 juta pelanggan. Tentunya tahun ini kita akan menuju 2 juta pelanggan,” kata Iman.

    (fay/fyk)

  • Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah

    Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah

    Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin saat diwawancarai di Padang, Sabtu (12/4/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

    Kemenag masih data jumlah calon haji Sumbar yang tidak istitaah
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 12 April 2025 – 22:33 WIB

    Elshinta.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat terus mendata jumlah valid calon haji yang tidak istitaah untuk musim haji 1446 Hijriah.

    “Kita belum mendapatkan angka pasti karena tahapannya masih terus berjalan,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin di Padang, Sabtu.

    Kendati demikian, Mahyudin tidak menampik ada laporan yang masuk bahwa terdapat calon haji asal Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam yang tidak memenuhi syarat istitaah.

    Khusus calon haji di Kabupaten Agam syarat istitaah tidak dikeluarkan oleh pihak kesehatan karena yang bersangkutan mengalami strok. Hal itu disebabkan menjelang keberangkatan jamaah calon haji jatuh sakit.

    Mahyudin berharap kuota Provinsi Sumbar untuk musim haji 1446 Hijriah sebanyak 4.613 orang dapat terpenuhi. Apalagi, para tamu Allah tersebut telah menunggu belasan tahun untuk menunaikan Rukun Islam kelima.

    “Angka pastinya kita belum dapat tetapi mudah-mudahan tidak banyak,” harap Mahyudin.

    Ia menjelaskan ketentuan seseorang memenuhi syarat atau tidak bukan kewenangan Kemenag namun berada di instansi kesehatan. Namun, secara umum seseorang dinyatakan tidak istitaah dikarenakan sakit permanen atau karena belum mampu melunasi biaya haji.

    “Bagi calon haji yang sudah menunggu 13 tahun namun batal berangkat, insyaallah niat mereka untuk mendaftar haji sudah dicatat Allah,” ujarnya.

    Bagi calon haji yang dipastikan tidak memenuhi syarat maka Kemenag telah membuat regulasi berupa calon haji cadangan. Artinya, para jamaah yang seharusnya berangkat 2026 maka berpeluang menunaikan ibadah haji pada 2025 apabila terpilih menggantikan nama yang batal berangkat.

    “Tetapi dengan catatan mereka siap berangkat tahun ini termasuk siap pula tidak berangkat tahun ini, tergantung ketersediaan kuota yang kosong,” jelas Mahyudin.

    Sumber : Antara

  • Belum Dibayar hingga Rugi Hampir Rp 1 M, Dapur MBG di Kalibata Jaksel Berhenti Beroperasi

    Belum Dibayar hingga Rugi Hampir Rp 1 M, Dapur MBG di Kalibata Jaksel Berhenti Beroperasi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kini berhenti beroperasi.

    Hal itu merupakan buntut dari tidak dibayarnya biaya operasional dapur MBG oleh pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).

    Danna Harly, kuasa hukum Ira Mesra, selaku mitra dari Yayasan MBN dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG), mengatakan, dapur MBG Kalibata terakhir kali beroperasi pada akhir Maret 2025 atau sebelum Idul Fitri 1446 H.

    “Di tempat ini dulunya adalah bekas dapur makan bergizi gratis, tapi saat ini sudah tidak berjalan lagi karena sempat ada konflik dengan beberapa oknum,” kata Harly di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan. Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia.

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN. Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. Makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    Ira Mesra pun melaporkan Yayasan MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Yayasan tersebut dilaporkan atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000, sesuai perhituangan kerugian Ira Mesra mengelola MBG.

    “Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan,” kata Harly.

    Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujar Harly.

    Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN) yang menaungi program MBG dapat mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

    “Tapi yang paling penting sekarang bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” ucap dia.

    Pengamat Sempat Pertanyakan Dana MBG

    Ekonom dan Pakar Kebijakan UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, sempat mempertanyakan sumber dana pelaksanaan MBG yang dimulai pada Senin (6/1/2025).

    Dengan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebar di 26 provinsi, program ini bertujuan menjangkau 3 juta penerima manfaat tahap awal dan meningkat menjadi 17 juta penerima pada akhir tahun. 

    Menurut Achmad, program MBG anomali sebab dimulai pada Januari. Biasanya, program pemerintah baru bisa dijalankan pada Februari-Maret.

    “Ini menimbulkan pertanyaan tentang sumber dana yang digunakan untuk menjalankan program ini.”

    “Apakah ada pihak ketiga yang memberikan talangan? Jika demikian, transparansi terkait keterlibatan pihak ketiga harus dijelaskan,” kata Achmad, Selasa (7/1/2025).

    Selain itu, ujar Achmad, sentralisasi dapur yang berada dalam kendali Kodim atau koordinasi dengan tentara juga mengundang kritik. 

    Lokasi dapur yang cukup jauh dari banyak sekolah menambah kekhawatiran terkait efektivitas akses makanan bagi penerima manfaat. 

    “Dengan berbagai elemen yang melibatkan militer, logistik, dan lokasi, muncul pertanyaan mengenai apakah program ini cukup transparan dan sesuai dengan prinsip akuntabilitas yang diharapkan masyarakat,” tuturnya.

    Selain itu, Achmad mempertanyakan mengenai peran Kodim dan tentara dalam program makan bergizi gratis ini.

    Sebab, tupoksi utama mereka adalah pertahanan dan keamanan, bukan penyediaan makanan bergizi. 

    “Apakah keterlibatan militer dalam pengelolaan dapur SPPG menunjukkan upaya kodimisasi dalam program ini?,” ujar Achmad.

    Di sisi lain, peran kementerian seperti Kementerian Sosial, Badan Pangan Nasional, dan kementerian terkait lainnya tampak kurang menonjol dalam pelaksanaan MBG. 

    Padahal, mereka memiliki keahlian teknis dan infrastruktur yang lebih relevan untuk memastikan keberhasilan program. 

    “Ketidakseimbangan ini memunculkan pertanyaan tentang koordinasi antarlembaga pemerintah dan apakah pengalihan tanggung jawab ke militer merupakan langkah yang tepat,” tuturnya.

    Achmad menyebut salah satu masalah utama dalam implementasi program ini adalah distribusi lokasi dapur SPPG yang tidak merata. 

    Jawa Barat, misalnya, memiliki 58 lokasi, sementara beberapa provinsi lain seperti Bali, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara masing-masing hanya memiliki satu lokasi. 

    Kesenjangan distribusi ini juga mengindikasikan bahwa pemerintah mungkin kurang mempertimbangkan kebutuhan gizi di setiap daerah secara spesifik. 

    “Daerah-daerah seperti Papua Barat dan Papua Selatan, yang memiliki angka stunting tinggi, hanya memiliki dua dan satu dapur masing-masing,” ucap dia. 

    KPK Pernah Dapat Laporan

    Sebulan lalu, KPK telah bicara terkait adanya laporan yang mengutak-atik anggaran MBG.

    Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengatakan, besaran anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat semakin sedikit ketika sampai di daerah, sehingga berdampak terhadap kualitas makanan.

    “Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair). Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10.000, tetapi yang diterima hanya Rp 8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan,” kata Setyo.

    Setyo memastikan KPK ikut mengawasi program MBG melalui Kedeputian Monitoring.

    Ia juga menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan serta keterlibatan masyarakat dan penggunaan teknologi dalam pengawasan.

    “Harapannya transparan dan melibatkan masyarakat, bisa dari NGO independen untuk pengawasan penggunaan anggaran, dan tentu saja memanfaatkan teknologi,” ujar dia.

    Adapun laporan dugaan utak-atik dana MBG itu diungkapkan oleh Ketua KPK Setyo Budiyanto saat bertemu dengan Kepala BGN Dadan Hindayana dan jajarannya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Menanggapi laporan tersebut, Dadan Hindayana pun memberi klarifikasi soal perbedaan harga makanan dalam program MBG.

    Menurutnya, KPK belum menerima penjelasan bahwa pagu anggaran bahan baku memang berbeda untuk tiap kelompok penerima manfaat. 

    “KPK belum mendapat penjelasan bahwa pagu bahan baku berbeda dari awal. Anak PAUD sampai SD kelas 3 patokannya Rp 8.000. Anak lainnya Rp 10.000,” kata Dadan kepada Kompas.com, Minggu (9/3/2025).

    Dadan mengatakan, perbedaan pagu ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, nilai anggaran juga bisa berubah mengikuti indeks kemahalan bahan baku di masing-masing daerah.

    “Pagu bahan baku tersebut akan berubah sesuai indeks kemahalan masing-masing daerah (sesuai rilis Bappenas). Misalnya Papua, Puncak Jaya Rp 59.717, dan lain-lain,” tuturnya.

    Dadan menegaskan, penggunaan anggaran bahan baku dalam program ini bersifat at cost, sehingga jika ada kelebihan dana, maka anggaran akan dikembalikan. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan, anggaran akan ditambah.

    “Pagu ini kan disusun oleh mitra dan Kepala SPPG setiap 10 hari. Dalam usulan sudah perinci dari awal berapa jumlah penerima manfaat masing-masing,” jelasnya. “Nanti kalau dalam 10 hari kelebihan, akan carry over ke 10 hari berikutnya. Kalau kekurangan, akan dikoreksi untuk 10 hari berikutnya,” imbuhnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 5 Remaja di Musi Rawas Tersambar Petir saat Ngaji dan Main Bola – Halaman all

    5 Remaja di Musi Rawas Tersambar Petir saat Ngaji dan Main Bola – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima remaja di Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, mengalami luka setelah tersambar petir saat sedang bermain bola dan ngaji.

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (14/4/2025) sekira pukul 16.30 WIB di Desa Batu Gane, Kecamatan Selangit.

    Dari lima korban, empat di antaranya dirawat di Klinik Nafiza Zafira di Desa Lubukngin, sementara satu korban lainnya dirawat di Rumah Sakit AR Bunda di Kota Lubuklinggau.

    Berikut adalah identitas para korban:

    Mayda (11 tahun) – Pelajar Kelas 5 SD, mengalami luka di kaki yang membengkak.
    Cinta Ramadhani (11 tahun) – Pelajar Kelas 4 SD, mengeluh sakit di tangan kanan dan belakang.
    Selma Wulandari (10 tahun) – Pelajar Kelas 3 SD, mengalami sakit di perut dan punggung.
    Sobirin (15 tahun) – Pelajar Kelas 3 SMP, mengeluh sakit di pergelangan kaki, tangan kanan, dan pinggang.
    Ede Semelgi (16 tahun) – Warga Dusun 2, dirawat di RS AR Bunda karena kondisinya yang lemas.

    Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Adhitya Prananta, melalui Kapolsek Terawas, AKP Dedy Purnomo, menjelaskan kejadian ini terungkap setelah anggota Polsek menerima informasi berupa video di media sosial.

    “Informasi yang kami terima, lokasi kejadiannya di Desa Batu Gane Kecamatan Selangit, Musi Rawas,” kata Kapolsek, Selasa.

    Setelah melakukan penyelidikan, anggota Polsek memastikan, lima anak tersebut memang sedang dirawat karena terkena paparan petir.

    Kejadian berlangsung saat cuaca mendung dan gerimis, disertai petir yang sangat kuat.

    Petir menyambar di dua lokasi, yaitu di lapangan dan mushala.

    Keluarga membawa para korban ke Klinik Nafiza Zafira dan RS AR Bunda untuk mendapatkan pertolongan medis. 

    Pihak kepolisian juga melakukan pengecekan terhadap kondisi para korban dan menyatakan semua korban sudah berangsur sehat dan pulih kembali.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T Bangun Infrastruktur Listrik, Apa Saja?

    PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T Bangun Infrastruktur Listrik, Apa Saja?

    Jakarta

    PT PLN (Persero) menyebut kebutuhan investasi untuk membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia menyentuh angka US$ 162 miliar atau sekitar Rp 2.721 triliun (kurs Rp 16.800). Infrastruktur yang dimaksud termasuk proyek supergrid atau jaringan transmisi hingga proyek energi hijau.

    Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengatakan, sekitar US$ 59 miliar atau Rp 991,20 triliun akan dialokasikan untuk sektor energi bersih, misalnya hydro power atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau geothermal atau panas bumi.

    “Untuk pengembangan infrastruktur itu Indonesia membutuhkan total investasi US$ 162 miliar. Estimasi ini belum mencakup capex dan bunga selama masa konstruksi. Dan alokasi terbesarnya, US$ 59 miliar adalah untuk energi bersih seperti hydro dan geothermal,” ujarnya dalam Indonesia-Switzerland Hydropower Conference 2025 di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Oleh karena itu Suroso menyebut ada potensi bisnis yang dapat dikembangkan, serta menyatakan Indonesia siap membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Dalam hal ini Suroso mengajak Swiss, negara yang cukup kompeten di sektor PLTA, untuk mengoptimalkan potensi kerja sama.

    Suroso menjelaskan, Indonesia diberkahi dengan berbagai sumber energi yang melimpah. Untuk PLTA sendiri total kapasitas yang sudah diidentifikasi dapat dikembangkan mencapai 29 Gigawatt (GW). Saat ini potensi energi hidro yang baru berhasil dikembangkan adalah sebesar 5,8 GW.

    “Kalimantan potensinya bisa sampai 13 GW, Sumatra 7 GW lebih, Sulawesi 5 GW plus. Dan potensi itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia, misalnya Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah,” tuturnya.

    Ia lalu menyinggung adanya hambatan antara sumber energi bersih dengan sumber permintaan yang cukup jauh. Oleh karena itu PLN bakal membangun infrastruktur berupa supergrid atau untuk menutupi mismatch yang terjadi.

    “Ada mismatch antara lokasi sumber energi dan sumber permintaan. Karena itu PLN harus membangun supergrid green energy yang akan mengisi mismatch dalam supply-demand dengan memasok sumber energi bersih di Sumatera, Kalimantan hingga Nusa Tenggara,” jelasnya.

    Direncanakan supergrid yang dibangun membentang sepanjang 48.000 kilometer di berbagai wilayah Indonesia. Dalam perkembangannya, supergrid juga bisa dibangun hingga 63.000 kilometer.

    “Dan dalam 10 tahun ini pengembangan energi kita seperti tercantum dalam RUPTL, kita akan membangun supergrid setidaknya 48.000 kilometer,” tutupnya.

    (ily/ara)

  • BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    BMKG Ungkap Jadwal Musim Kemarau 2025 di RI, Awas Ancaman Kekeringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi soal musim kemarau 2025. Untuk tahun ini akan terjadi lebih singkat dan terjadi tidak serempak.

    Pada bulan April ini akan ada 115 Zona Musim (ZOM) yang masuk musim kemarau. Wilayah yang lebih luas akan mulai memasuki kemarau pada Mei dan Juni mendatang.

    “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Dwikorita, dalam keterangannya dikutip Senin (14/4/2025).

    Menurutnya, puncak musim kemarau akan terjadi Juni hingga Agustus 2025. Puncak kekeringan pada Agustus mendatang terjadi di sejumlah wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

    Untuk sifat kemarau 2025, 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau bersifat normal. Sementara itu 26% wilayah dengan kemarau yang lebih basah dari normal dan 14% kemarau lebih kering.

    Indonesia diprediksi mengalami kemarau yang lebih prediksi. Meski begitu ada beberapa wilayah dengan durasi musim kemarau yang lebih panjang.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” jelasnya.

    Dwikorita juga menyampaikan rekomendasi bagi sejumlah sektor vital menghadapi musim kemarau. Misalnya sektor pertanian disarankan melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.

    Selain itu juga melakukan pemilihan varietas tanaman yang tahan akan kekeringan dan melakukan optimalisasi untuk mengelola air agar bisa mendukung produktivitas pertanian dalam periode tersebut.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” tutur Dwikorita.

    Musim Kemarau Mulai, Kenapa Masih Hujan?

    Meski musim kemarau di RI sejatinya sudah mulai pada April ini, tetapi beberapa wilayah masih terus diguyur hujan, termasuk Jabodetabek.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, hujan yang terjadi terutama pada sore-malam hari, tidak terjadi merata di semua wilayah Indonesia. Menurutnya, hujan yang terjadi dipicu adanya konvergensi dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal.

    “Sebenarnya saat ini adalah musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/4) lalu.

    “Wilayah yang masih mengalami hujan terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan,” tambah Guswanto.

    Dia menjelaskan, konvergensi atau pertemuan massa udara, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya hujan.

    “Fenomena ini memicu pembentukan awan dan kemudian hujan, terutama awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan disertai petir dan angin kencang,” terangnya.

    Sementara, Labilitas Lokal merupakan kondisi atmosfer yang memungkinkan udara hangat dan lembap untuk naik dengan cepat, karena lebih ringan daripada udara sekitarnya.

    “Kondisi ini sering terjadi di wilayah dengan pemanasan Matahari yang kuat atau adanya perbedaan suhu antara berbagai ketinggian,” kata Guswanto.

    (fab/fab)

  • Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan April 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Senin 14 April 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • 18 Bencana Banjir Landa di Indonesia Akhir Pekan Ini, di Mana Saja?

    18 Bencana Banjir Landa di Indonesia Akhir Pekan Ini, di Mana Saja?

    loading…

    Kondisi banjir yang terjadi di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (9/4/2025). FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA Bencana alam terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu (13/4/2025). Sembilan bencana di antaranya berdampak signifikan dan menjadi perhatian khusus.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Menurutnya, kejadian baru tercatat di Jakarta Timur. Pada 12 April 2025 pukul 02.45 WIB, banjir berdampak terhadap 44 KK atau 125 jiwa, serta merendam 44 unit rumah. Banjir telah surut pada hari yang sama. Selanjutnya, delapan kejadian lainnya merupakan pembaruan dari kejadian sebelumnya.

    Di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, banjir melanda tiga kecamatan akibat meluapnya Sungai Desa Harapan pada 11 April 2025. Dampak yang tercatat yakni 557 KK atau 1.266 jiwa terdampak, 477 unit rumah, delapan ekor ternak, empat rumah ibadah, satu fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan, dua fasilitas umum terdampak, serta satu jembatan putus. BPBD melaporkan sebagian wilayah masih tergenang air dengan ketinggian muka air sekitar 30 cm.

    “Sementara itu, di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, angin kencang pada 12 April menyebabkan kerusakan pada 37 unit rumah (23 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak sedang, dua rumah rusak berat), berdampak pada 50 KK atau 140 jiwa, serta satu titik akses jalan terdampak. Situasi sudah kondusif dan perbaikan mandiri dilakukan warga,” tuturnya.

    Dia menerangkan, di wilayah Kalimantan, banjir juga terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang berdampak pada sekitar 5.709 KK atau 16.752 jiwa, serta 4.218 unit rumah. Monitoring tinggi muka air dilakukan melalui Early Warning System (EWS) di Desa Rantau Nangka dan Desa Sungai Arfat.

    Kemudian, di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, banjir berdampak pada 745 KK, sekitar 692 unit rumah, tiga akses jalan, dan satu jembatan. Ketinggian air mulai turun sekitar 15 cm di Desa Pangkalan Bayat dan Desa Bayat Ilir.

    “Adapun di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, sebanyak 97 KK terdampak dan satu jiwa meninggal dunia. Sebanyak 130 unit rumah terdampak dengan tinggi muka air antara 20 cm hingga 100 cm. Banjir mulai surut di beberapa titik,” katanya.

    Di Kabupaten Pulau Morotai, sebanyak 33 KK atau 121 jiwa terdampak, dan 33 unit rumah terendam. Banjir telah surut dan BPBD melakukan normalisasi sungai serta pemasangan bronjong.

    Baca Juga: Oarfish, Ikan Kiamat yang Dikaitkan dengan Bencana Alam

  • 4,7 Juta Penumpang Gunakan KA Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    4,7 Juta Penumpang Gunakan KA Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sukses besar dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. Selama 22 hari arus mudik dan balik Lebaran 2025, KAI melayani total 4.707.628 pelanggan, baik untuk kereta api jarak jauh maupun lokal di seluruh wilayah operasional di Pulau Jawa dan Sumatera.

    “Ini menjadi bukti nyata tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai moda transportasi andalan saat musim mudik Lebaran,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Sabtu (12/4/2025).

    Dari total pelanggan tersebut, 3.915.546 orang memilih menggunakan KA Jarak Jauh dengan okupansi mencapai 114%. Sebanyak 792.082 pelanggan menggunakan KA Lokal dengan tingkat okupansi 69%.

    Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Puncak arus balik Lebaran terjadi pada 2 April 2025, dengan KAI melayani hingga 274.313 pelanggan dalam sehari. Sementara itu, puncak arus mudik tercatat pada 28 Maret 2025 dengan 215.561 pelanggan.

    Stasiun dengan jumlah penumpang naik terbanyak selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 antara lain Pasar Senen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Purwokerto, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Bekasi, dan Bandung.

    Untuk kategori KA Lokal, stasiun tersibuk adalah Sukabumi, Padang, Bogor, Jember, Pariaman, Solo Balapan, Cianjur, Air Tawar, Semarang Tawang, dan Medan.

    Tingkat Ketepatan Waktu Tinggi

    Tak hanya melayani penumpang dalam jumlah besar, KAI juga mencatatkan prestasi dalam hal ketepatan waktu (on time performance/OTP). OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69%, sedangkan OTP kedatangan mencapai 97,23%. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

    “Kereta api tetap jadi favorit pemudik karena bebas macet, aman, nyaman, dan memiliki ketepatan waktu yang sangat baik, apalagi di tengah kemacetan jalur darat saat mudik dan balik Lebaran,” jelas Anne.

    Selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, KAI juga terus menghadirkan berbagai fasilitas untuk menambah kenyamanan perjalanan para pelanggan, mulai dari layanan tambahan hingga ruang tunggu yang lebih ramah keluarga.

  • Tutup angkutan Lebaran 2025, KAI catat layani 4,7 juta pelanggan

    Tutup angkutan Lebaran 2025, KAI catat layani 4,7 juta pelanggan

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menutup angkutan Lebaran 2025 dan melaporkan telah mengangkut sebanyak 4.707.628 pelanggan selama periode arus mudik dan balik pada Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

    “KAI mencatat keberhasilan dalam menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 dengan total melayani 4.707.628 pelanggan, baik untuk perjalanan kereta api jarak jauh maupun lokal di seluruh wilayah operasional KAI di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Sabtu.

    Masa angkutan Lebaran 2025 yang ditetapkan KAI berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Dalam periode tersebut, KAI menyediakan 4.591.510 tempat duduk, terdiri dari 3.443.832 seat KA Jarak Jauh dan 1.147.678 seat KA Lokal.

    Dari total pelanggan yang dilayani, sebanyak 3.915.546 pelanggan menggunakan KA Jarak Jauh dengan tingkat okupansi mencapai 114 persen dari kapasitas yang tersedia.

    Sementara itu pelanggan KA Lokal tercatat sebanyak 792.082 pelanggan, dengan okupansi 69 persen dari kapasitas yang disediakan.

    Selama angkutan Lebaran 2025, volume pelanggan KA tertinggi terjadi pada arus balik tanggal 2 April, di mana KAI melayani 274.313 pelanggan, terdiri dari 223.348 pelanggan KA Jarak Jauh dan 50.965 pelanggan KA Lokal.

    “Volume arus balik tetap tinggi dari tanggal 1 hingga 7 April, dengan rata-rata harian di atas 250 ribu pelanggan. Hal ini dimungkinkan karena kebijakan pemerintah yang menetapkan Work From Anywhere (WFA) hingga 8 April,” ujar Anne.

    Adapun puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, dengan total pelanggan mencapai 215.561 pelanggan dengan tingkat okupansi 102 persen yang terdiri dari 183.923 pelanggan KA Jarak Jauh dan 31.638.

    KAI mencatat stasiun dengan pelanggan naik tertinggi selama masa angkutan Lebaran antara lain Pasar Senen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Purwokerto, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Bekasi, dan Bandung.

    Untuk KA Lokal, stasiun dengan pelanggan naik terbanyak yaitu Sukabumi, Padang, Bogor, Jember, Pariaman, Solo Balapan, Cianjur, Air Tawar, Semarang Tawang, dan Medan.

    Selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI mengoperasikan sebanyak 9.736 perjalanan kereta api, terdiri dari kereta reguler dan tambahan.

    “Kereta api tetap menjadi moda transportasi pilihan masyarakat karena bebas macet, nyaman, aman, serta memiliki ketepatan waktu yang tinggi, terutama di tengah kepadatan lalu lintas jalan raya saat arus mudik dan balik,” tutur Anne.

    KAI mencatatkan peningkatan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) kereta api selama masa angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 11 April 2025.

    “OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,50 persen. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik menjadi 97,23 persen, dibandingkan dengan 96,90 persen pada masa Angkutan Lebaran 2024,” jelas Anne.

    Selama Angkutan Lebaran 2025, KAI terus berupaya menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pelanggan, tidak hanya fokus pada keselamatan dan ketepatan waktu perjalanan, tetapi juga menghadirkan berbagai inisiatif menarik yang menambah kenyamanan dan kesan positif selama periode arus mudik dan balik.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025