provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Jadwal Pemungutan Suara Ulang Pilkada di 24 Daerah, Tasikmalaya Hari Ini 19 April 2025

    Jadwal Pemungutan Suara Ulang Pilkada di 24 Daerah, Tasikmalaya Hari Ini 19 April 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah melalui serangkaian sengketa hasil pemilihan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), lembaga penjaga konstitusi tersebut memutuskan untuk memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 24 daerah yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

    Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap berbagai temuan pelanggaran dan kecurangan yang dinilai dapat memengaruhi legitimasi hasil pemilihan.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu telah menyusun jadwal simulasi PSU berdasarkan tenggat waktu yang ditetapkan oleh MK, dengan pembagian pelaksanaan dalam beberapa klaster waktu yang berbeda.

    Hari ini, Sabtu, 19 April 2025, menjadi hari krusial bagi salah satu daerah, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, yang dijadwalkan menggelar PSU seluruh wilayah.

    Berikut ini jadwal lengkap PSU di 24 daerah tersebut, implikasi hukum dan politiknya, serta persiapan yang dilakukan oleh KPU dan pemerintah daerah terkait.

    Pembagian Klaster Waktu PSU

    Menindaklanjuti putusan MK, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bergerak cepat untuk menyusun jadwal pelaksanaan PSU di 24 daerah yang diperintahkan.

    Mengingat tenggat waktu yang berbeda-beda yang diberikan oleh MK untuk setiap kasus, KPU menerapkan strategi pembagian pelaksanaan PSU dalam beberapa klaster waktu.

    Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses PSU dapat diselenggarakan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan dan tidak mengganggu tahapan pilkada di daerah lain yang tidak mengalami sengketa.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah mengumumkan secara resmi daftar 24 daerah yang akan menggelar PSU, yang terdiri dari 1 provinsi, 20 kabupaten, dan 3 kota.

    Pembagian jadwal PSU berdasarkan tenggat waktu dari putusan MK adalah sebagai berikut:

    Tenggat Waktu 30 Hari (Batas Akhir 22 Maret 2025)

    Klaster pertama ini meliputi daerah-daerah yang mendapatkan tenggat waktu paling singkat dari MK, yaitu 30 hari sejak putusan dibacakan. Daerah-daerah yang termasuk dalam klaster ini dan melaksanakan PSU sebagian wilayah adalah:

    Kabupaten Barito Utara

    Kabupaten Magetan

    Kabupaten Bangka Barat

    Kabupaten Siak Selain itu, Kabupaten Puncak Jaya juga masuk dalam klaster ini dengan agenda rekapitulasi ulang hasil suara.

    Tenggat Waktu 45 Hari (Batas Akhir 5 April 2025)

    Pemungutan Suara Ulang (PSU) dilakukan di TPS 5 Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Minggu (1/12/2024).* Herlan Heryadie/PR

    Klaster kedua memiliki waktu persiapan yang sedikit lebih panjang, yaitu 45 hari. Daerah-daerah yang menggelar PSU seluruh wilayah dalam klaster ini adalah:

    Kabupaten Bengkulu Selatan

    Sementara itu, daerah-daerah yang melaksanakan PSU sebagian wilayah adalah:

    Kabupaten Buru

    Kota Sabang

    Kabupaten Kepulauan Talaud

    Kabupaten Banggai

    Kabupaten Bungo

    Kabupaten Pulau Taliabu

    Tenggat Waktu 60 Hari (Batas Akhir 19 April 2025)

    Klaster ketiga memiliki waktu persiapan 60 hari, dan hari ini, Sabtu, 19 April 2025, menjadi tanggal penting bagi daerah-daerah dalam klaster ini yang melaksanakan PSU seluruh wilayah:

    Kota Banjarbaru

    Kabupaten Pasaman

    Kabupaten Tasikmalaya

    Kabupaten Empat Lawang

    Kabupaten Serang

    Kabupaten Kutai Kartanegara

    Kabupaten Gorontalo Utara

    Kabupaten Parigi Moutong

    Tenggat Waktu 90 Hari (Batas Akhir 25 Mei 2025)

    Klaster keempat memiliki waktu persiapan yang lebih lama, yaitu 90 hari. Daerah-daerah yang menggelar PSU seluruh wilayah dalam klaster ini adalah:

    Kabupaten Mahakam Ulu

    Kabupaten Pesawaran

    Kota Palopo

    Tenggat Waktu 180 Hari (Batas Akhir 6 Agustus 2025)

    Klaster terakhir memiliki waktu persiapan paling lama, yaitu 180 hari. Daerah yang menggelar PSU seluruh wilayah dalam klaster ini adalah:

    Kabupaten Boven Digoel

    Provinsi Papua (PSU seluruh provinsi menunjukkan skala pelanggaran yang sangat signifikan)

    Menjelang pelaksanaan PSU, KPU di tingkat daerah yang bersangkutan melakukan berbagai persiapan teknis dan logistik.

    Hal ini meliputi pemutakhiran data pemilih, pencetakan surat suara baru, penyiapan tempat pemungutan suara (TPS), serta pelatihan kembali bagi petugas penyelenggara pemilu di tingkat TPS.

    KPU juga harus memastikan bahwa seluruh tahapan PSU dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan prinsip penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

    Pemungutan suara ulang dan lanjutan akan digelar di Cimahi.

    Pelaksanaan PSU di Kabupaten Tasikmalaya

    Hari ini, Sabtu, 19 April 2025, menjadi perhatian khusus karena Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam klaster PSU dengan tenggat waktu 60 hari dan melaksanakan PSU seluruh wilayah.

    Pelaksanaan PSU di Tasikmalaya akan menjadi barometer bagi daerah-daerah lain yang juga akan menggelar PSU dalam waktu dekat.

    Kesiapan KPU Kabupaten Tasikmalaya, partisipasi aktif dari masyarakat, serta pengamanan dari aparat keamanan akan menjadi faktor penentu keberhasilan PSU di daerah ini.

    Hasil PSU di Tasikmalaya juga akan memberikan gambaran mengenai dinamika politik pasca putusan MK dan preferensi pemilih setelah adanya temuan pelanggaran pada pemilihan sebelumnya.

    Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 24 daerah pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan bagian penting dari proses demokrasi di Indonesia.

    PSU menjadi momentum koreksi terhadap proses pemilihan yang dinilai cacat hukum, dengan tujuan untuk mengembalikan legitimasi hasil pemilihan dan memastikan kedaulatan rakyat benar-benar terwujud.

    Dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, diharapkan seluruh proses PSU dapat berjalan lancar dan menghasilkan kepala daerah yang benar-benar mendapatkan mandat yang sah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 6 Fakta Anak Lindas Ayah hingga Tewas di Pariaman: Tabiat Aneh Pelaku Sudah Dirasa sejak SMA – Halaman all

    6 Fakta Anak Lindas Ayah hingga Tewas di Pariaman: Tabiat Aneh Pelaku Sudah Dirasa sejak SMA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut enam fakta kasus anak tabrak ayah hingga korban meregang nyawa.

    Kejadian tersebut terjadi di Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatra Barat.

    Peristiwa tragis tersebut tepatnya terjadi pada Rabu (16/4/2025), pukul 17.40 WIB.

    Bahkan, detik-detik mobil MPV menabrak ayah terekam kamera hingga viral di media sosial.

    Berikut deretan fakta anak tabrak ayah hingga tewas di Pariaman:

    1. Viral di Media Sosial

    Detik-detik pelaku tampak arogan mengendarai mobil jenis MPV berwarna silver beredar di media sosial.

    Video berdurasi 56 detik tersebut diunggah akun X @bacottetangga.

    Terlihat mobil itu melaju cukup kencang, menabrak tepian jalan.

    Beberapa warga memaksa membuka pintu, namun pelaku justru menjauh.

    Lalu, mobil tersebut kembali mengambil ancang-ancang dan berbelok seperti sengaja menabrak seorang pria.

    Warga yang menyaksikan kejadian tersebut histeris melihat seorang pria tergeletak dan dikabarkan tewas.

    “Seorang ayah tewas ditabrak anaknya sendiri,” tulis narasi dalam video tersebut.

    2. Kronologi

    Dikutip dari TribunPadang.com, pelaku diketahui bernama Randi (27) dan nahasnya, korban adalah ayah angkatnya.

    Saksi mata di lokasi kejadian, Fajri Faisal, mengatakan peristiwa bermula ketika pelaku dan korban tengah mencari angin hingga sampai lokasi.

    Kemudian, pelaku memaksa korban untuk turun dari mobil.

    Saat turun, korban pun memberi tahu Fajri, anaknya sedang mengamuk.

    “Saat ayahnya memberitahu saya, si anak sudah menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi, lalu lalang di lokasi tempat menurunkan ayahnya,” ujar Fajri, Rabu.

    Korban yang sudah putus asa terhadap tingkah laku anaknya pun berusaha menghentikan mobil dengan menghalangi jalurnya.

    Kendati demikian, sang anak tetap melajukan mobilnya, bahkan sempat menabrak kendaraan roda dua yang sedang terparkir.

    Setelah menabrak kendaraan tersebut, sang anak kembali memutar arah kendaraannya.

    “Korban kedua ini Sekretaris Desa namanya Taufik, ditabrak anak ini saat sedang berkendara,” ujarnya.

    Setelah menabrak Taufik, sang anak kembali memutar kendaraannya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

    Lalu, ban sebelah kanan mobil menabrak pembatas jalan hingga kondisi mobil miring, tapi pelaku tetap memaksa mobil untuk bergerak.

    Kali ini, mobil mengarah keluar dari jalan raya, menuju ayahnya yang berada di pinggir jalan.

    Pelaku lantas menabrak ayahnya hingga terdorong jatuh mengenai bagian depan mobil.

    “Saat ayahnya sudah jatuh, anaknya terus menancap gas dan melindas ayahnya dengan ban bagian depan dan belakang,” jelas Fajri.

    Tindakan sang anak membuat ayahnya langsung tidak sadarkan diri di lokasi. Saat dilarikan ke RSUD Sadikin, ayahnya sudah dinyatakan meninggal dunia.

    3. Bukan Anak Kandung

    Terungkap fakta, Randi ternyata bukan anak kandung dari korban.

    Pelaku sudah dibesarkan sejak kecil oleh korban.

    Warga setempat, Heri, mengatakan Randi bukan anak kandung korban. 

    Korban mengangkat pelaku sebagai anak saat berada di Jakarta.

    “Jadi ini bukan anak kandung korban, ia diangkat dan dibesarkan sejak kecil,” ujar Heri, Rabu.

    4. Tabiat Aneh Pelaku Terasa sejak SMA

    Randi disebut mengalami perubahan perilaku.

    Gelagat aneh Randi dirasakan korban sejak pelaku duduk di bangku SMA.

    Randi disebut kerap mengamuk pada orang tuanya.

    Bahkan, Randi kerap menyakiri dirinya sendiri.

    5. Warga dan Polisi Kewalahan Amankan Pelaku

    Warga setempat, Fajri Faisal, mengatakan setelah melindas ayahnya, Randi kembali menancap gas kendaraannya untuk kabur

    “Masyarakat terpaksa menghentikan paksa, karena si anak sudah tidak bisa lagi diajak kompromi,” ujarnya.

    Untuk menghentikan Randi, mobil bahkan sampai dipukul menggunakan balok kayu, hingga pelaku bisa ditarik keluar secara paksa.

    Meski sudah berada di luar mobil, Randi masih tetap mengamuk berusaha kabur, sampai akhirnya warga berhasil melumpuhkan pelaku, lalu megikatnya.

    Setelah Randi diikat oleh warga, pihak kepolisian langsung sampai ke lokasi untuk membawanya ke Mapolres.

    Saat membawa ke Mapolres, pihak kepolisian cukup kewalahan karena kondisi tubuh korban juga besar.

    Sampai di Mapolres Randi kembali diikat, agar tidak melakukan perlawanan.

    6. Sering Keluar Masuk RSJ, Polisi Lakukan Penyelidikan

    Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhan, setelah melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi, menyebut pelaku sering keluar masuk RSJ.

    “Berdasarkan informasi dari pihak keluarga tersangka bernama Randi (27), sudah sering keluar masuk rumah sakit jiwa,” ungkap dia.

    Meski demikian, polisi tak akan langsung menyimpulkan tentang kejiwaan pelaku.

    Pihak kepolisian mengaku harus melakukan observasi terlebih dahulu pada tersangka bersama dokter rumah sakit jiwa.

    “Perbuatan korban ini termasuk tindak pidana menghilangkan nyawa orang, tapi untuk penetapan statusnya kami butuh penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kasat. (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Anak Stres Lindas Ayah Angkat hingga Tewas di Pariaman, Sudah Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa dan Pasca Lindas Ayahnya Hingga Tewas, Anak Stres di Kota Pariaman Masih Mengamuk dan Diamankan Polisi

    (Tribunnews.com/ Siti N) (TribunPadang.com/ Panji Rahmat)

  • Kronologi Anak Adopsi Tabrak Ayah di Pariaman: Gegara Uang Rp10.000

    Kronologi Anak Adopsi Tabrak Ayah di Pariaman: Gegara Uang Rp10.000

    GELORA.CO – Seorang pria berinisial RRP (32) diamankan oleh aparat Polres Pariaman setelah diduga melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap ayah sambungnya.

    Peristiwa tragis ini terjadi di Kampung Baru Padusunan, Kecamatan Pariaman Timur, pada Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhani, kejadian bermula saat pelaku dan korban tengah berada di dalam mobil Toyota Kijang Innova berwarna cokelat.

    Di depan Rumah Sakit Sadikin, pelaku meminta uang jajan sebesar Rp 10.000, namun ditolak oleh korban yang mengaku tidak memiliki uang.

    “Penolakan itu memicu emosi pelaku yang kemudian mengemudikan mobil secara ugal-ugalan,” ungkap Iptu Rio, Kamis (17/4/2025) malam.

    Merasa tidak nyaman, korban meminta diturunkan di depan rumah sakit. Namun setelah turun, pelaku diduga sengaja menabrak korban sebanyak dua kali, yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Pelaku berhasil diamankan warga dan anggota kepolisian yang kebetulan melintas sekitar pukul 17.30 WIB. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia.

    Bukan Anak Kandung

    Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa pelaku bukan anak kandung korban. Korban telah mengangkat pelaku sebagai anak sejak lahir karena tidak memiliki keturunan.

    “Yang bersangkutan bukan anak kandung. Sudah diadopsi sejak lahir,” ujar Iptu Rio.

    Lebih lanjut, pihak kepolisian juga menduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Saat ini, RRP sedang menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Hb. Saanin Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sebelumnya, kejadian ini sempat viral di media sosial setelah rekaman video yang memperlihatkan detik-detik penabrakan beredar luas.

    Dalam video tersebut tampak jelas mobil yang dikendarai pelaku melaju kencang dan menabrak korban di pinggir jalan.

    Polisi telah menyita barang bukti berupa kendaraan yang digunakan dalam aksi penabrakan dan terus melakukan proses penyidikan terhadap tersangka.

    Hingga kini, status kejiwaan pelaku masih dalam pemeriksaan, yang akan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses hukum lebih lanjut. (*)

  • Diadopsi Sejak Kecil, Viral Anak Tabrak dan Lindas Ayah Angkat hingga Tewas di Pariaman

    Diadopsi Sejak Kecil, Viral Anak Tabrak dan Lindas Ayah Angkat hingga Tewas di Pariaman

    GELORA.CO – Seorang anak tega menabrak dan melindas ayah angkatnya hingga tewas.

    Pelaku adalah Randi (27). Kejadian tersebut terjadi di Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (15/4/2025).

    Pada video viral yang beredar di media sosial, disebut bila anak tersebut menabrak dan melindas ayahnya.

    Namun setelah ditelusuri, anak tersebut ternyata adalah anak angkat.

    Diketahui,  Randi sebelumnya sempat bersama dengan ayah angkatnya menggunakan mobil berniat mencari udara segar.

    Namun, Randi menurunkan ayahnya lalu mengamuk dengan cara menginjak pedal gas dalam-dalam.

    Ayah Randi mencoba menenangkan anaknya yang memang sering mengamuk alias mengalami gangguan kejiwaan.

    Warga setempat, Heri, lantas menyebut Randi merupakan anak angkat korban sejak kecil.

    Sang ayah angkat yang tidak memiliki anak sejak menikah mengadopsi Randi di Jakarta.

    “Jadi ini bukan anak kandung korban, ia diangkat dan dibesarkan sejak kecil,” ujar Heri.

    Perubahan sikap Randi mulai dirasakan korban sejak ia duduk di bangku SMA.

    Si anak sejak SMA sudah mulai mengamuk pada orang tuanya, dengan menyakiti diri sendiri ataupun menyakiti orang lain.

    Keterangan masyarakat setempat, anak tersebut sudah berulang kali mengamuk dengan menyakiti ayahnya.

    Berbeda dari sebelumnya, kali ini si anak mengamuk hingga membunuh ayahnya, selain si ayah, anak juga membuat satu orang pengendara harus menjalani perawatan di rumah sakit.

    Warga setempat Fajri Faisal mengatakan, anak tersebut sudah berulangkali ditenangkan oleh masyarakat saat mengamuk.

    “Kadang anak ini menyakiti ayahnya, pernah juga lari di jalan tanpa busana dan banyak lainnya,” ujar Fajri.

    Diketahui, di hari kejadian Randi sudah mengamuk sejak pagi hari, sehingga ayahnya mengajak si anak berkendara dengan mobil.

    Sesampai di lokasi kejadian, si anak menyuruh ayahnya turun dengan paksaan.

    Setelah ayahnya turun, si anak terus membawa mobil dengan kecepatan tinggi, bolak balik di sekitar lokasim

    Selama bolak balik di anak sempat menabrak kendaraan roda dua yang sedang parkir dan satu pengendara yang sedang melintas.

    Kronologi 

    Warga Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat, menyebut kronologi awal kejadian bermula saat anak pergi mencari angin dengan ayahnya, sekira pukul 17.40 WIB, Rabu (16/4/2025).

    Warga setempat yang menjadi saksi mata kejadian, Fajri Faisal mengatakan, keduanya mencari angin hingga sampai ke lokasi kejadian.

    Di lokasi kejadian ayah si anak yang belum diketahui nama pastinya, dipaksa oleh turun oleh si anak.

    Saat ayahnya turun, ayahnya memberitahu pada Fajri bahwa anaknya bernama Vandi kembali mengamuk.

    “Saat ayahnya memberitahu saya, si anak sudah menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi, lalu lalang di lokasi tempat menurunkan ayahnya,” ujar Fajri.

    Ayah si anak yang sudah putus asa melihat kelakuan anaknya, hanya berusaha menghentikan tingkah si anak dengan menghalangi laju mobil.

    Hanya saja usaha itu sulit untuk ia lakukan, bahkan perbuatan si anak menarik perhatian seluruh masyarakat untuk keluar rumah melihat.

    Selama mondar mandir dengan mobilnya si anak sempat menabrak, kendaraan roda dua yang sedang parkir memangkas rambut.

    Setelah menabrak kendaraan tersebut, si anak kembali memutar arah kendaraannya.

    “Korban kedua ini sekretaris desa namanya Taufik, ditabrak anak ini saat sedang berkendara,” ujarnya.

    Setelah menabrak sekretaris desa tersebut, si anak kembali memutar kendaraannya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

    Alhasil ban sebelah kanan mobil menabrak pembatas jalan hingga kondisi mobil miring, tapi si anak tetap memaksa mobil untuk bergerak.

    Kali ini mobil mengarah keluar dari jalan raya, menuju ayahnya yang berada di pinggir jalan.

    Si anak langsung menabrak ayah dengan bagian depan mobil hingga terdorong jatuh.

    “Saat ayahnya sudah jatuh, anaknya terus menatap gas dan melindas ayahnya dengan ban bagian depan dan belakang,” ujarnya.

    Tindakan si anak membuat ayahnya langsung tidak sadarkan diri di lokasi, saat dilarikan ke RSUD Sadikin, ayahnya sudah dinyatakan meninggal dunia.

    Ditangkap Warga dan Diserahkan ke Polisi

    Anak Stres yang melindas ayahnya hingga tewas di Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat, sempat mengamuk saat diamankan warga dan pihak kepolisian, Rabu (15/4/2025).

    Warga setempat Fajri Faisal, mentakan setelah melindas ayahnya, si anak bernama Randi tersebut, kembali menancap gas kendaraannya.

    Si anak kembali menancap gas untuk melarikan diri dari keramaian masyarakat yang hendak menghentikan tindakannya.

    “Masyarakat terpaksa menghentikan paksa, karena si anak sudah tidak bisa lagi diajak kompromi,” ujarnya.

    Penghentian tersebut sampai memukuli mobil dengan balok kayu, baru akhirnya si anak bisa dibawa tarik paksa keluar.

    Meski sudah berada di luar mobil si anak masih tetap mengamuk untuk melepaskan diri, sampai akhirnya warga melumpuhkannya dan mengikatnya.

    Setelah si anak diikat oleh warga, pihak kepolisian langsung sampai ke lokasi untuk membawanya ke Mapolres.

  • Gubernur Sumsel Resmi Alihkan Jaringan Listrik 5 Desa di Muba ke PLN

    Gubernur Sumsel Resmi Alihkan Jaringan Listrik 5 Desa di Muba ke PLN

    Jakarta

    Upaya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memperjuangkan keinginan warga di 7 Kecamatan di Musi Banyuasin (Muba) untuk beralih menggunakan listrik dari PT Muba Elektrik Power (MEP) ke PLN berbuah manis. Setelah melalui proses yang panjang, Herman Deru akhirnya resmi melakukan Penyalaan Sambungan Listrik PT PLN (Persero) untuk 5 Desa di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4/2025).

    “Alhamdulillah dari kerja panjang kita, tanpa mengurangi rasa terimakasih kepada pemerintah-pemerintah terdahulu, PT PLN dan juga PT Muba Elektrik Power (MEP). Hari ini secara resmi kita nyalakan listrik peralihan pengelolaan dari PT MEP ke PT PLN resmi kita mulai,” ujar Herman Deru dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Herman Deru, masyarakat harus berterimakasih kepada PT MEP, karena telah menyediakan listrik saat PT PLN belum dapat menjangkau beberapa kawasan saat itu. Sementara itu untuk menggunakan genset, masyarakat terkendala biaya yang mahal.

    “Dulu waktu saya jadi Bupati OKU Timur sama dengan Muba. Bedanya Muba bekerjasama dengan PT MEP waktu itu di OKU Timur kita kerjasama dengan koperasi energi (Kopeg) yang lebih sederhana. Kemudian saat pemerintah pusat mengeluarkan program sejuta sambungan listrik, waktu itu segera Saya alihkan semua ke PLN sasaran yang hampir sama 50.000-an” jelasnya.

    Maka dari itu, lanjutnya pada periode pertama, dia bergerak cepat bersama PJ Bupati saat itu Apriyadi dan DPRD Muba, mengubah listrik curah yang dikelola PT MEP ke PLN.

    “Ini penegasan baru dengan limit terakhir untuk Serah Terima Operasi (STO) dari PT MEP ke PLN paling lambat 17 April,” jelas Herman Deru.

    Diketahui, tak hanya di lima desa ini saja, nantinya secara bertahap pengalihan listrik ini jika dilakukan di 7 Kecamatan dengan Muba yang mencapai 54.000 sasaran.

    “Harapan saya dengan adanya peralihan dari PT MEP ke PLN harus kita ambil hikmahnya agar produktivitas masyarakat meningkat. Seperti pedagang es sekarang lemari es nya bisa bikin es lebih banyak. Penjahit bisa lebih banyak produksi,” ujarnya.

    “Kite kak malu (kita ini malu) karena dari Lampung-Aceh itu hampir semua memakai listrik dengan transmisi Sumatera dan itu rata-rata dari kita suplainya. Kita punya listrik kenapa kita yang sering padam. Makanya ini kita dukung sekali sehingga tinggal nol sekian persen lagi daerah yang di Sumsel yang belum teraliri listrik,” jelasnya.

    Sementara itu, General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi S2JB, Adhi Herlambang mengatakan peresmian penyalaan listrik di Lima Desa di Kecamatan Keluang ini merupakan agenda yang sangat ditunggu masyarakat karena pengalihan pengelolaan listrik ini telah diperjuangkan sejak lama.

    “Kita bersyukur sekali berkat dukungan Pak Gubernur, Bupati pengalihan ini dapat dilakukan,” ujar Adhi.

    Menurutnya, listrik bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan dasar untuk penerangan. Lebih dari itu listrik juga sangat berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Setelah diambil alih PLN diharapkan listrik di Muba semakin andal dan dapat meningkatkan investasi di Sumsel.

    “Kami sangat mengapresiasi karena pak Gubernur telah mendukung proses peralihan. Ini menjadi starting point kita agar seluruh pelanggan MEP menjadi pelanggan PLN,” jelasnya.

    Untuk tahap awal di lima desa ini ada 2000 lebih sambungan yang mereka targetkan. Dimana sampai hari ini ( kemarin, Selasa (15/4) sudah ada 487 pelanggan yang sudah berhasil tersambung dan dilayani jaringan listrik PLN.

    “Harapannya seminggu kedepan seluruh masyarakat di 5 desa ini sudah beralih ke layanan listrik PLN. Kni tahap pertama, sesuai kesepakatan PLN dengan Pemkab Muba kami akan perbaikan revitalisasi jaringan listrik di Muba,” paparnya.

    Sementara itu, Bupati Muba M. Toha mengatakan masyarakat Muba hendaknya berterima kasih dengan Gubernur Sumsel H. Herman Deru. Sebab berkat gerak cepat dan kemurahan hatinya, proses peralihan ini dapat terwujud.

    “Kita harus berterima kasih dengan Pak Gubernur. Berkat kemurahan hati beliau mau membantu Muba ini bisa terwujud. Ini bukan suatu kebetulan tapi perjuangan panjang sejak ia menjadi Gubernur periode pertama sampai periode kedua ini terealisasi. Juga kerja keras MEP dan PLN. Semoga nanti masyarakat bisa dapat listrik lebih murah dan tentunya tidak mati-mati (padam) lagi,” ujar Toha bersemangat.

    Masyarakat juga tampak antusias menanti moment tersebut. Salah satunya warga bernama Murni. Menurutnya sejak lama Ia ingin agar bisa menikmati listrik PLN dengan harga yang lebih murah. Sehingga dapat meringankan pengeluaran mereka.

    “Ya tentu senang sekali. Kami sudah lama menunggu supaya dapat menikmati listrik PLN,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Herman Deru juga ikut menyaksikan penyerahan bantuan kendaraan operasional kepala UPTB pengelola Pendapatan Daerah wilayah Musi Banyuasin I Sekayu, UPTB Pengelola Pendapatan Daerah Wilayah Musi Banyuasin II Sungai Lilin, dan Kapolres Muba oleh Bupati Muba.

    (akd/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korem 101/Antasari Kalsel jadi Kodam terpisah pada Juli

    Korem 101/Antasari Kalsel jadi Kodam terpisah pada Juli

    Waktu tempuh melalui perjalanan darat dari Markas Kodam VI/Mulawarman di Kaltim menuju pusat kota Kalsel hingga lebih kurang 12 jam, untuk jalur udara masih jarang maskapai penerbangan dari Kaltim menuju Kalsel

    Balikpapan (ANTARA) – Komando Resort Militer (Korem) 101/Antasari, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), naik status menjadi Komando Daerah Militer (Kodam) yang terpisah dari Kodam VI/Mulawarman pada Juli 2025.

    “Kodam VI/Mulawarman dipecah pada Juli nanti, dan Korem 101/Antasari naik status menjadi Kodam,” jelas Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jendral TNI Rudy Rachmat Nugraha di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.

    Korem 101/Antasari menjadi Kodam bergabung dengan Korem 102/Panju Panjung Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kemudian personel Korem 101/Antasari menjadi bagian dari Kodam yang baru.

    “Kami harapkan reorganisasi itu bisa menjawab permasalahan jarak dan transportasi yang selama ini menjadi kendala di Kodam VI/Mulawarman,” ujarnya.

    Kodam VI/Mulawarman memiliki wilayah teritorial cukup luas membawahi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalsel. Perjalanan dari Kaltim menuju Kalsel membutuhkan waktu yang cukup lama.

    Waktu tempuh melalui perjalanan darat dari Markas Kodam VI/Mulawarman di Kaltim menuju pusat kota Kalsel hingga lebih kurang 12 jam, untuk jalur udara masih jarang maskapai penerbangan dari Kaltim menuju Kalsel.

    “Undangan rapat itu biasanya satu hari sebelum kegiatan, jadi selalu diwakili Korem, dan kondisi itu tidak efektif lebih lagi bila terjadi situasi darurat,” katanya.

    Markas besar juga mempersiapkan lima kesatuan baru Kodam VI/Mulawarman, katanya lagi, yakni Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang memiliki beragam keahlian seperti pertanian dan peternakan.

    “Satu BTP diisi 1.196 prajurit TNI AD secara bertahap, tetapi itu masih tahap perencanaan butuh persiapan dan pematangan yang lebih rinci lagi,” kata Rudy Rachmat Nugraha.

    Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cetak Sawah Rakyat 4.800 Hektar, Nunukan Targetkan Mandiri Pangan di Perbatasan RI–Malaysia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 April 2025

    Cetak Sawah Rakyat 4.800 Hektar, Nunukan Targetkan Mandiri Pangan di Perbatasan RI–Malaysia Regional 17 April 2025

    Cetak Sawah Rakyat 4.800 Hektar, Nunukan Targetkan Mandiri Pangan di Perbatasan RI–Malaysia
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Upaya mendukung ketahanan dan
    kemandirian pangan
    di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia terus digalakkan.
    Pemerintah Kabupaten
    Nunukan
    , Kalimantan Utara, menggencarkan program
    Cetak Sawah
    Rakyat (CSR) seluas 4.800 hektare sebagai bagian dari strategi tersebut.
    “Dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, Pemkab Nunukan menargetkan optimalisasi lahan seluas 4800 hektar,” ujar Kabid Pangan Dinas
    Ketahanan Pangan
    dan Pertanian (DKPP) Nunukan, Sambio, saat ditemui pada Rabu (16/4/2025).
    Lahan pertanian yang akan dioptimalkan tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Nunukan, Sebatik, Sembakung, Lumbis, dan Krayan. Menurut Sambio, optimalisasi ini penting guna menjaga ketersediaan pangan secara berkelanjutan.
    “Salah satu cara mendukung percepatan program
    cetak sawah
    rakyat, ya memberikan sarana prasarana yang dibutuhkan. Itu yang terus kita lakukan,” kata dia.
    Dalam upaya mendukung petani, Pemkab Nunukan juga telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Bulog.
    Melalui kerja sama ini, Bulog akan membeli gabah hasil panen petani dan mengolahnya sesuai standar, sehingga beras yang dihasilkan bisa dikemas dan dijual sebagai produk premium.
    “Kita terus memperluas sawah-sawah yang tidur dan tidak aktif. Kita mencoba menggenjot hasil panen dari 4,5 ton per hektar sekali panen, menjadi 5,5 ton per hektar sekali panen. Insya Allah kalau program terlaksana, kita bisa surplus beras,” lanjutnya.
    Selama ini, kualitas beras lokal kurang bersaing karena hasil panennya patah-patah dan kecil setelah keluar dari mesin heler, meskipun varietas padinya sama dengan beras premium. Benih padi sendiri didatangkan dari Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi.
    “Padahal jenis varietas padinya sama dengan kualitas yang dijual premium. Kita datangkan dari Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi. Dengan kerja sama Bulog, kita akan menaikkan kualitasnya ke premium, yang tentunya menaikkan harga jual,” kata Sambio.
    Untuk meningkatkan semangat bertani, Pemkab Nunukan juga memberikan bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) secara intensif kepada masyarakat. Bantuan ini diutamakan untuk petani yang aktif menjaga dan mengolah lahannya, seperti warga Desa Binalawan di Sebatik.
    “Mereka menjadi contoh dalam bekerja keras. Mereka berumput laut, bersawah, dan bersawit,” ujar Bupati Nunukan, Irwan Sabri, di sela pemberian alsintan di Pulau Sebatik.
    Irwan mengapresiasi etos kerja masyarakat Binalawan yang mampu mengelola berbagai usaha tani secara bersamaan. Pemerintah daerah, kata dia, akan terus memberikan dukungan berupa alsintan untuk mempercepat langkah menuju kemandirian pangan.
    “Bantuan Alsintan akan terus diberikan kepada masyarakat. Ini sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah Nunukan untuk menuju ketahanan dan kemandirian pangan,” imbuhnya.
    Adapun bantuan alsintan yang disalurkan meliputi:
    Irwan Sabri juga menyoroti fakta bahwa Kabupaten Nunukan masih sangat bergantung pada pasokan kebutuhan pokok dari Sulawesi Selatan maupun dari Tawau, Malaysia. Hal ini dianggap sebagai tradisi yang perlu diubah.
    “Pemerintah daerah, seiring sejalan dengan program
    ketahanan pangan
    pemerintah pusat. Kita memiliki mimpi menjadi mandiri dalam hal pangan, dan memutus ketergantungan dengan wilayah lain. Insyaallah bisa tercapai dengan target lima tahun ke depan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Langkah TNI rebut Padang dan lumpuhkan pemberontakan PRRI

    Langkah TNI rebut Padang dan lumpuhkan pemberontakan PRRI

    Pendaratan pasukan TNI di Pantai Padang sebagai bagian dari Operasi 17 Agustus. (https://tinyurl.com/5mdurz5j)

    17 April 1958: Langkah TNI rebut Padang dan lumpuhkan pemberontakan PRRI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 17 April 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) melancarkan Operasi 17 Agustus pada 17 April 1958 untuk menumpas pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra Barat. Operasi militer gabungan ini dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani dan berhasil merebut kembali kota Padang serta wilayah-wilayah strategis lainnya dari kendali kelompok separatis.

    Operasi ini merupakan respons pemerintah pusat terhadap deklarasi PRRI yang diumumkan pada 15 Februari 1958. Pemerintahan tandingan itu dibentuk oleh sejumlah tokoh sipil dan militer dari daerah yang menentang kebijakan politik dan ekonomi Presiden Soekarno. Pemerintah pusat menilai PRRI sebagai ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga perlu ditindak secara tegas.

    Dengan dukungan kekuatan dari matra darat, laut, dan udara, pasukan TNI mendarat di Padang dan melakukan serangan terkoordinasi. Dalam waktu kurang dari sebulan, wilayah seperti Solok, Bukittinggi, dan Payakumbuh berhasil dikuasai kembali. Beberapa pemimpin PRRI melarikan diri ke luar negeri, sementara sisanya menyerah kepada pemerintah.

    Operasi 17 Agustus menjadi salah satu contoh nyata tindakan militer pemerintah untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia. Meski efektif secara militer, operasi ini juga menimbulkan dampak sosial dan politik yang panjang di wilayah bekas basis PRRI. Ketegangan antara pusat dan daerah menjadi catatan penting dalam sejarah politik Indonesia pasca-operasi.

    Sumber : Sumber Lain

  • ‘Bajapuik’ Tradisi Unik Pernikahan Minang, Perempuan Beri Uang kepada Laki-Laki

    ‘Bajapuik’ Tradisi Unik Pernikahan Minang, Perempuan Beri Uang kepada Laki-Laki

    Liputan6.com, Padang – Dalam adat pernikahan Minang di Pariaman, Sumatera Barat, terdapat tradisi unik bernama bajapuik. Berbeda dengan kebanyakan budaya di Indonesia, keluarga mempelai perempuan justru memberikan sejumlah uang kepada pihak laki-laki sebagai bentuk penghargaan.

    Mengutip dari berbagai sumber, prosesi pernikahan bajapuik dimulai ketika keluarga perempuan, diwakili oleh ninik mamak (paman dari pihak ibu), mendatangi keluarga laki-laki untuk menyampaikan niat pernikahan. Jika disetujui, tahap berikutnya adalah tunangan, di mana keluarga perempuan kembali membawa makanan sebagai tanda penghormatan.

    Selanjutnya, kedua keluarga berunding untuk menentukan besaran uang japuik, yaitu pemberian dari perempuan kepada laki-laki. Jumlahnya bervariasi, tergantung kesepakatan dan kemampuan ekonomi keluarga.

    Selain uang japuik, ada juga uang ilang, yang diberikan sebagai simbol pengganti jika ada pembatalan sepihak. Setelah kesepakatan tercapai, keluarga perempuan menjemput mempelai pria dengan membawa uang japuik.

    Pesta pernikahan kemudian dilaksanakan, diawali dengan tradisi berbalas pantun antara perwakilan kedua keluarga. Tradisi bajapuik bukan sekadar pemberian materi, melainkan mengandung filosofi kehidupan masyarakat Minangkabau.

    Pertama, uang japuik dimaknai sebagai bentuk penghargaan kepada laki-laki yang akan menjadi suami. Kedua, uang tersebut dapat digunakan untuk modal membangun rumah tangga.

    Bajapuik merupakan tradisi unik yang tidak diterapkan di seluruh wilayah Minangkabau. Melainkan, hanya di beberapa daerah tertentu seperti Pariaman.

    Dalam praktiknya, tradisi ini memiliki kekhasan tersendiri di mana uang japuik yang diberikan tidak selalu berbentuk uang tunai, namun juga bisa berupa emas atau barang-barang berharga lainnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak keluarga.

    Aspek menarik lainnya dari tradisi Bajapuik adalah ketentuan mengenai uang ilang jika pernikahan batal dilaksanakan. Berbeda dengan pemahaman umum, uang ilang ini tidak harus dikembalikan secara utuh kepada pihak perempuan.

    Besaran pengembalian sangat bergantung pada penyebab pembatalan pernikahan tersebut. Biasanya diputuskan melalui musyawarah antarkeluarga dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang melatarbelakangi pembatalan tersebut.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Detik-detik Anak Lindas Ayah hingga Tewas di Pariaman, Tiba-tiba Ngamuk saat Sedang Santai Berdua – Halaman all

    Detik-detik Anak Lindas Ayah hingga Tewas di Pariaman, Tiba-tiba Ngamuk saat Sedang Santai Berdua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak diduga mengalami stres dan melindas ayahnya dengan mobil di Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatra Barat, Rabu (16/4/2025).

    Kejadian tragis ini terjadi sekira pukul 18.00 WIB.

    Menurut keterangan warga setempat, Fajri Faisal, insiden bermula saat pelaku dan ayahnya berkendara menggunakan mobil Toyota Innova.

    Setibanya di lokasi, ayahnya turun untuk bersantai.

    Namun, beberapa saat kemudian, anak tersebut yang diketahui mengalami stres, tiba-tiba mengamuk dan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

    “Kondisi tersebut sempat membuat satu orang pengendara tersenggol oleh anak tersebut,” ungkap Fajri.

    Melihat sang anak semakin menggila membawa kendaraan si ayah coba menghentikan.

    Namun, usaha sang ayah untuk menghentikan anaknya justru berakhir fatal.

    Anak tersebut tidak berhenti dan malah melindas ayahnya, yang mengakibatkan sang ayah meninggal dunia di tempat kejadian.

    Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSUD Sadikin Pariaman.

    Ayah dari anak tersebut dinyatakan meninggal, sementara satu pengendara yang tersenggol masih dalam perawatan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).