provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Wagub Kaltara Apresiasi Kunjungan BNPP RI di Perbatasan

    Wagub Kaltara Apresiasi Kunjungan BNPP RI di Perbatasan

    NUNUKAN – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, mengapresiasi kunjungan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke perbatasan di Kaltara. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan perbatasan negara dan infrastruktur di daerah perbatasan.

    Ingkong Ala sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja perdana ke wilayah perbatasan seperti Apau Kayan di Kabupaten Malinau dan di Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan. Dalam kunjungannya, ia bersama Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, telah meninjau langsung kondisi dan kegiatan di perbatasan serta mengevaluasi pengerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.

    “Dengan kunjungan BNPP ke perbatasan di Kaltara ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan perbatasan negara,” kata wagub Ingkong, Rabu (7/5/2025).

    “BNPP sudah meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang (malinau) dan melihat langsung kondisi perbatasan di Krayan (Nunukan), warga di perbatasan menyambut dan bersilahturahmi dengan

    Sekretaris Utama BNPP Komjen Pol. Makhruzi Rahman,” tambah dia.

    Selain tim BNPP, lanjut Wagub, kunjungan juga diikuti satuan kerja (Satker) Kementerian PUPR yang meninjau langsung kondisi jalan di perbatasan.

    “Satker juga merespon baik harapan masyarakat agar ada perbaikan jalan, seperti dari Apau Kayan (Malinau) ke Long Bagun (Kaltim) dan jalan Malinau-Krayan (Nunukan),” ujar Wagub Ingkong.

    Sementara itu Sekretaris Utama BNPP RI, Komjen Pol Makhruzi Rahman mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan termasuk di Kaltara merupakan bagian prioritas program strategis nasional.

    “Saat ini sudah ada 15 Pos Lintas Batas (PLBN) terpadu di seluruh Indonesia, termasuk tiga di antaranya yang berada di Kalimantan Utara, yakni PLBN Sei Nyamuk di Pulau Sebatik, PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, dan PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau,” ungkap Komjen Pol Makhruzi.

    Makhruzi mengungkapkan, Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas di kawasan perbatasan.

    “Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas di kawasan perbatasan,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa BNPP siap memberikan dukungan penuh dalam setiap langkah percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, baik melalui perencanaan lintas sektor maupun penguatan koordinasi kelembagaan.

    “Kami hadir untuk mendengar langsung aspirasi daerah dan memastikan program pembangunan perbatasan berjalan tepat sasaran. Kalimantan Utara adalah wilayah strategis, dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus,” tutupnya.

  • Nasib Pilu Bayi Alfonsus yang Selamat dari Kecelakaan Bus ALS, Berjuang Sembuh, Muka Penuh Perban – Halaman all

    Nasib Pilu Bayi Alfonsus yang Selamat dari Kecelakaan Bus ALS, Berjuang Sembuh, Muka Penuh Perban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG – Bayi berusia 2 tahun turut jadi korban kecelakaan Bus ALS di kawasan Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Selasa (6/5/2025) kemarin.

    Kini bayi bernama Alfonsus Hasibuan (2) asal Medan itu harus berjuang sendiri untuk bisa sembuh dari sejumlah luka yang dialaminya saat kecelakaan tersebut.

    Saat hendak ditemui TribunPadang.com, petugas RSUD Padang Panjang hanya memperbolehkan melihat bayi Alfonsus dari luar ruangan.

    Tampak Alfonsus tengah tertidur dengan sejumlah perban di wajah, tangan hingga kaki. 

    Perban di bagian wajah tampak memenuhi pipi sebelah kanannya.

    Ia selalu ditemani oleh sejumlah petugas dari rumah sakit, kepolisian dan Kementerian Sosial.

    Pasalnya, saat kecelakaan ia sedang bersama kakek dan neneknya berada dalam bus.

    Namun nahas, kakek dan neneknya meninggal dalam kecelakaan yang menewaskan sebanyak 12 orang itu.

    Rika Juwita, seorang perawat di RSUD Padang Panjang yang menangani Alfonsus mengatakan berdasarkan informasi dari pihak Dinas Sosial, bahwa Alfonsus sudah sejak umur beberapa bulan tinggal bersama kakek dan neneknya.

    “Kalau infonya ia sudah tinggal semenjak masih bayi saat masih umur beberapa bulan,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2025).

    Sementara itu, lanjut Rika, orang tua dari Alfonsus kabarnya sudah berpisah dan ia dibawa oleh ayahnya.

    Namun karena ayahnya mengadu nasib di perantauan, sehingga ia lebih memilih menitipkan Alfonsus kepada kakek dan neneknya karena konon kabarnya ibu dari Alfonsus tidak ingin merawatnya.

    Saat ini pihak RSUD Padang Panjang masih menunggu ayah kandung dari Alfonsus untuk menjemputnya ke RSUD.

    Sementara itu, jenazah kakek dan neneknya sudah dijemput oleh pihak keluarga.

    BUS ALS TERBALIK – Proses evakuasi korban Kecelakaan Maut Bus ALS di Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatera Barat masih berlangsung hingga Selasa (6/5/2025) siang pukul 11.29 WIB. Tim gabungan tersebut mengevakuasi korban yang berada di dalam bus. Keluarga korban kecelakaan bus ALS jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang mulai berdatangan ke RSUD untuk jemput jenazah. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

    Alfonsus saat ini masih menjalani perawatan dengan sejumlah luka-luka robek, namun tidak ada luka dalam ataupun patah bagian tubuh.

    TribunPadang.com juga masih memastikan terkait identitas kakek dan nenek Alfonsus karena pihak berwenang juga belum bisa memastikan.

    “Kita masih menunggu ayah atau pihak keluarganya, kita belum bisa memastikan kakek dan neneknya yang mana, jadi kita tunggu dulu,” pungkasnya.

     

  • Korban Bus ALS Riski Lubis dan 2 Balitanya Baru Pulang Melayat Ibunya di Kota Sidimpuan

    Korban Bus ALS Riski Lubis dan 2 Balitanya Baru Pulang Melayat Ibunya di Kota Sidimpuan

    GELORA.CO –  Jenazah Riski Agustini Lubis atau Riski Agustina Lubis (32) bersama dua balita atau anaknya Andini Pane (1,5) dan Naufal Rehan Pane (6) dibawa ke Padangsidimpuan, Sumut.

    Kedatangan mereka dari Bekasi sekitar 10 hari lalu ternyata untuk melayat ibunda Riski Agustini Lubis yang meninggal di Kelurahan atau Kampung Losung Kota Sidimpuan.

    Namun nahas, bus ALS yang mereka tumpangi dalam perjalanan pulang ke Bekasi mengalami kecelakaan di kawasan Bukit Surungan, Padang Panjang, Selasa pagi (6/5) pukul 08.15 WIB.

    Korban Riski tercatat beralamat di Bekasi, namun kampung halamannya di Kelurahan Losung, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.

    Yoyon (35) salah seorang kerabat korban di rumah duka mengatakan, Riski Agustini dan kedua anaknya berangkat dari Loket ALS Padangmatinggi, Kota Padangsidimpuan, Senin malam.

    Mereka diantar kerabat sampai ke loket ALS Padangmatinggi.

    Menurut Yoyon, almarhum Riski Agustini datang ke Kota Padangsidimpuan untuk melayat ibundanya yang meninggal sekitar 10 hari lalu.

    Riski naik ALS bersama dua anaknya, Senin malam hendak pulang ke Bekasi menemui suaminya yang selama ini memang mereka tinggal merantau di sana.

    Sebelum pulang ke Bekasi, Riski sempat bercerita kepada kerabatnya bahwa Senin malam itu merupakan makan malam terakhirnya di rumah orang tuanya tersebut.

    Sementara Lurah Losung, Aswar Siregar, membenarkan Riski Agustini Lubis (32) bersama kedua anaknya merupakan warga Kelurahan Losung dan merantau bersama suaminya di Bekasi.

    “Semua korban adalah warga kami, rencananya ketiganya dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di kelurahan Losung siang ini,” katanya.

    “Semoga korban yang meninggal dalam kondisi husnul khotimah, dan kepada pihak keluarga diberikan ketabahan,” ujarnya.

    Riski Agustini Lubis meninggal bersama dua anaknya yaitu Reema Andhini Pane (1,5 tahun) dan Naufal Raihan Pane (6 tahun) dalam kecelakaan maut yang menewaskan 12 penumpang bus ALS di Padang Panjang.

    Pada mulanya, ketiga korban tercatat sebagai warga Perumahan Pesona Bumyagara, Blok 17/9 RTO3/RW23, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.***

  • Bursah Zarnubi: Koperasi Desa Instrumen Penting dalam Menciptakan Kemandirian Ekonomi Masyarakat – Halaman all

    Bursah Zarnubi: Koperasi Desa Instrumen Penting dalam Menciptakan Kemandirian Ekonomi Masyarakat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang tertuang dalam Astacita poin ke-6 tentang “Pembangunan dari Desa”, Pemerintah Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan melalui Bupati Bursah Zarnubi dan Wakil Bupati Widia Ningsih memberikan sosialisasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih kepada seluruh kepala desa, lurah, dan camat se-Kabupaten Lahat, Selasa (6/5/2025). 

    Kegiatan ini digelar di pendopo rumah dinas Bupati Lahat dan menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi besar pasangan Bupati dan Wakil Bupati, Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih, yaitu “Menata Kota, Membangun Desa.”

    Bupati Lahat Bursah Zarnubi mengatakan, koperasi desa merupakan instrumen penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap desa memiliki kekuatan ekonomi yang berbasis pada kebersamaan, gotong royong, dan potensi lokal. Ini bukan hanya program, tapi gerakan membangun dari bawah,” ujar Bursah dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025). 

    Para kepala desa, lurah, dan camat yang hadir menyambut baik program ini dan menyatakan komitmennya untuk segera mengimplementasikan pembentukan koperasi di wilayah masing-masing.

    Sementara itu hal senada diungkapkan, Wakil Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono.

    Wamenkop mengapresiasi langkah cepat pemkab lahat yang telah melakukan sosialisasi terkait pembentukan Koparasi Desa Merah Putih ini. 

    “Dalam waktu dekat di pertengahan Juni nanti, insya Allah kami kan berkunjung di Kabupaten Lahat untuk meresmikan Koperasi Desa Merah Putih disana,” tegas bang Ferry sapaan akrabnya. 

    Dengan terbentuknya Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa, diharapkan tercipta pemerataan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    “Serta tercapainya cita-cita besar menuju Indonesia adil makmur,” tutur Ferry.

  • BNPP sinergi pembangunan di perbatasan untuk tingkatkan kesra

    BNPP sinergi pembangunan di perbatasan untuk tingkatkan kesra

    Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI berkomitmen memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan kawasan perbatasan guna mempercepat pemerataan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan rakyat (kesra) di wilayah tersebut.

    “Tugas membangun kawasan perbatasan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga memerlukan kerja sama dan kolaborasi erat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” kata Sekretaris BNPP Komjen Pol. Makhruzi Rahman dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

    Komjen Pol. Makhruzi menyampaikan hal itu saat beraudiensi dengan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang di Tanjung Selor, Kaltara, Senin (5/5), ketika membahas sejumlah usulan strategis terkait dengan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas di kawasan perbatasan.

    Sekretaris BNPP menegaskan bahwa pembangunan perbatasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan kolaborasi erat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

    Menurut dia, pembangunan perbatasan merupakan bagian dari program strategis nasional yang harus berjalan secara berkesinambungan dan tepat sasaran.

    Audiensi tersebut, kata Komjen Pol. Makhruzi, menjadi forum penting untuk menghimpun kebutuhan daerah yang akan dimasukkan dalam Rencana Induk (Renduk) Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (PBWNKP) Tahun 2025—2029.

    “Kami akan memastikan agar seluruh kebutuhan prioritas yang disampaikan hari ini dapat masuk dalam skala nasional,” katanya.

    BNPP selama ini telah membangun 15 pos lintas batas negara (PLBN) terpadu di seluruh Indonesia, termasuk tiga PLBN yang berada di Kaltara, yakni PLBN Sei Nyamuk di Pulau Sebatik, PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, dan PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau.

    Ia mengungkapkan bahwa keberadaan PLBN telah memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas masyarakat perbatasan.

    “Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas di kawasan perbatasan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, BNPP juga menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan melalui penguatan koordinasi lintas sektor serta pengawasan dan pemantauan yang intensif bersama TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas dan keamanan wilayah perbatasan.

    “Kami hadir untuk mendengar langsung aspirasi daerah dan memastikan program pembangunan perbatasan berjalan tepat sasaran. Kalimantan Utara adalah wilayah strategis dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus,” kata dia.

    Selain audiensi, Sekretaris BNPP Makhruzi beserta jajaran meninjau langsung kondisi infrastruktur di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan sebagai langkah konkret dalam memastikan pembangunan berjalan merata di seluruh titik perbatasan Kaltara.

    Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, antara lain, Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Irjen Pol. Edfrie R. Maith, kelompok ahli BNPP Nur Kholis, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Gutmen Nainggolan, Kepala Biro Keuangan, Umum, dan Hubungan Masyarakat Fauzan Hasan, Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Ismawan, dan Asisten Deputi Infrastruktur Fisik Amrullah M. Ridha.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bareskrim Tangkap Kurir 71 Kg Sabu yang Disimpan dalam Truk di Jambi – Halaman all

    Bareskrim Tangkap Kurir 71 Kg Sabu yang Disimpan dalam Truk di Jambi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kembali menggagalkan peredaran narkoba dengan menangkap seorang kurir sabu bernama Muhammad Azis Fadillah alias Fadil.

    Adapun pengungkapan ini dilakukan di sebuah warung makan sarinah di Jl. Lintas Timur Jambi Desa Kp Baru Tanjung Jabung, Jambi dengan menyita puluhan kilogram sabu pada Selasa (6/5/2025).

    “Pengungkapan Peredaran gelap narkotika jenis sabu sebanyak 71 bungkus di Jambi,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).

    Eko mengatakan, truk tersebut milik seorang pria bernama Wawan, yang saat ini sudah ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). 

    Saat itu, tersangka Fadil diperintah Wawan untuk membawa barang haram tersebut bersama seorang pria bernama Mus yang kini juga sudah ditangkap BNN. 

    “Tersangka Fadil dibayar Rp30 juta cash sebagai uang jalan, sedangkan janji upah belum ada menunggu info dari Edi alias MD (sudah ditangkap BNN) di Jakarta,” ucapnya.

    Pada Minggu (4/5/2025), tersangka Fadil dan Mus memasukan sabu tersebut ke dinding depan truk yang sudah dimodifikasi untuk agar tidak diketahui di wilayah Aceh.

    Lalu, dua orang itu melakukan bongkar muat di warung makan yang rencana akan dibawa langsung ke Jakarta. Nantinya, rencananya setelah sampai, mereka akan menghubungi Edi alias MD.

    “Muatan truk yang dibawa tersangka Fadil dan Mus berisikan pakaian bekas sebagai kamuflase,” tuturnya.

    Namun, Eko mengatakan saat Edi alias MD tertangkap oleh BNN, tersangka Fadil melarikan diri dan menghapus semua nomor telepon orang-orang yang terkoneksi dengannya.

    “Kelompok mereka berkomunikasi melalui aplikasi chat Zangi (private messenger)” tuturnya. 

    Dari pemeriksaan, Fadil mengaku baru sekali melakukan pengiriman narkoba jenis sabu ini ke Jakarta.

    “Namun, sekira sebelum bulan puasa kelompok mereka berhasil ke padang menggunakan 5 mobil mengangkut 2 karung goni bersama Edi dan Wawan dibayar Rp50 juta untuk diturunkan di daerah Payakumbuh, kemudian mobil nanti ada yang ambil,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Eko, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap jaringan pengedar sabu ini.

     

     

     

  • Mengapa oh Mengapa? Kecelakaan Maut Bus Tak Pernah Usai

    Mengapa oh Mengapa? Kecelakaan Maut Bus Tak Pernah Usai

    Jakarta

    Kecelakaan maut yang melibatkan bus lagi-lagi terjadi. Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) terguling di dekat Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). Akibatnya 12 orang meninggal dunia.

    Kecelakaan maut ini diduga karena masalah pengereman pada bus itu. Bus ALS yang mengalami kecelakaan itu adalah bus dengan rute Medan-Bekasi dengan nomor polisi B 7512 FGA.

    “Bus ALS datang dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang. Sesampainya di dekat simpang Terminal Busur, diduga bus mengalami hilang fungsi pengereman dan terbalik,” kata Kasat Lantas Polres Padang Panjang Iptu Jamaluddin dikutip detikSumut.

    Plt Dirjen Perhubungan Darat Ahmad Yani mengungkapkan, sesuai data di Aplikasi Mitra Darat, bus ALS tersebut tidak memiliki izin operasi, sementara masa uji berkala berlaku hingga 14 Mei 2025.

    Pengamat transportasi yang juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, ada beberapa penyebab kecelakaan yang masih terus terulang. Faktor kondisi kendaraan, sopir bahkan sampai pembinaan dan penindakan menjadi penyebabnya.

    “Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap beberapa kejadian kecelakaan sejak tahun 2015 hingga sekarang, terutama yang melibatkan angkutan umum baik angkutan orang maupun angkutan barang, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan yang terjadi antara lain kondisi kendaraan yang kurang laik, faktor kelelahan pengemudi, faktor kesehatan pengemudi, serta faktor pembinaan dan penindakan,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5/2025).

    Menurut KNKT, sebanyak 84 persen kecelakaan terjadi akibat kegagalan sistem pengereman dan kelelahan pengemudi. Kegagalan sistem pengereman dapat disebabkan di antaranya oleh kondisi pengemudi yang tidak siap, serta tidak menguasai kendaraan, ataupun kondisi dari kendaraan itu sendiri. Adapun penyebab kelelahan pengemudi adalah kurangnya waktu untuk beristirahat.

    Djoko menilai, kecakapan pengemudi sangat rendah dalam mengoperasikan kendaraan. Waktu kerja, waktu istirahat, waktu libur, dan tempat istirahat pengemudi bus dan truk di Indonesia sangat buruk.

    “Tidak ada regulasi yang melindungi mereka, sehingga performance mereka berisiko tinggi terhadap kelelahan dan bisa berujung pada microsleep,” ucapnya.

    Pemotongan Anggaran Ancam Keselamatan Transportasi

    Menurut Djoko, pemotongan anggaran keselamatan yang serampangan berdampak pada kecelakaan. Dia meminta, Menteri Perhubungan harus bisa menjamin sarana transportasi dan fasilitas keselamatan transportasi selalu dalam kondisi siap digunakan dengan baik.

    “Pemerintah harus jujur pada publik jika tidak ada anggaran untuk keselamatan,” ucap Djoko.

    “Pemotongan anggaran jangan membabi buta yang akhirnya malah sulit mengantisipasi masalah kecelakaan, karena untuk mencari data juga akhirnya terbatas. Anggaran program keselamatan di Kementerian Perhubungan jangan dikurangi apalagi dipangkas. Termasuk operasional Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak harus ikut dipangkas. Sekarang, Indonesia berada dalam Darurat Keselamatan Transportasi, sehingga perlu harmonisasi penegakan hukum,” kata akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

    (rgr/dry)

  • BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

    BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakiran mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir pada Rabu. Prakirawan BMKG Aulia Siti Syahdian dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa dominasi cuaca hujan tercatat meluas di berbagai kota besar dari barat hingga timur Indonesia.

    “Hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung,” kata dia.

    Berikutnya, ujar Aulia, di wilayah Jawa, hujan ringan juga berpotensi mengguyur Serang dan Semarang. Kondisi serupa diperkirakan terjadi di Mataram dan Kupang di wilayah Nusa Tenggara, serta sejumlah kota di Kalimantan seperti Pontianak, Palangka Raya, dan Samarinda.

    Sementara itu, di Sulawesi, hujan ringan berpotensi turun di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar, dan Kendari. Di wilayah timur Indonesia, potensi hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Nabire. Selain hujan ringan, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Bandung dan Jayapura. Tanjung Selor di Kalimantan Utara, serta Merauke di Papua Selatan, juga diperkirakan mengalami hujan sedang.

    Aulia menyampaikan BMKG memperingatkan potensi hujan yang disertai petir di beberapa kota, seperti Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dan Jayawijaya di Papua Pegunungan.

    “Sementara itu, kondisi cuaca berawan tebal diprakirakan mendominasi Jakarta, Surabaya, Padang, Bengkulu, dan Denpasar,” kata dia.

    Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan disertai petir yang dapat berdampak pada aktivitas harian masyarakat. Ia menekankan pentingnya memantau pembaruan informasi cuaca yang tersedia setiap tiga jam melalui kanal resmi BMKG.

    “Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store dan Play Store, serta memantau laman resmi www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • Bus ALS Terguling Belasan Tewas, Mau Sampai Kapan Kecelakaan Maut Rem Blong Terulang?

    Bus ALS Terguling Belasan Tewas, Mau Sampai Kapan Kecelakaan Maut Rem Blong Terulang?

    Jakarta

    Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) mengalami kecelakaan hingga terguling di dekat Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. Kecelakaan ini menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Bertambah panjang catatan kelam bus yang mengalami rem blong dan memakan korban jiwa di Indonesia.

    Dikutip detikSumut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus ALS ini mencapai 12 orang.

    “Total korban ada 35 orang. Yang sudah terdata meninggal dunia 12 orang,” kata Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamaluddin kepada wartawan.

    Bus ALS yang mengalami kecelakaan itu adalah bus dengan rute Medan-Bekasi dengan nomor polisi B 7512 FGA. Kecelakaan diduga kuat terjadi akibat hilangnya fungsi pengereman pada bus yang melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang.

    “Bus ALS datang dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang. Sesampainya di dekat simpang Terminal Busur, diduga bus mengalami hilang fungsi pengereman dan terbalik,” ungkap Jamaluddin.

    Jika benar bus kecelakaan karena masalah pengereman, ini artinya sudah berulang kali terjadi kecelakaan maut bus akibat masalah serupa. Plt Dirjen Perhubungan Darat Ahmad Yani bahkan mengungkapkan, sesuai data di Aplikasi Mitra Darat, bus ALS tersebut tidak memiliki izin operasi, sementara masa uji berkala berlaku hingga 14 Mei 2025.

    Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, banyak perusahaan tidak tertib administrasi sehingga kerap menjadi penyebab kecelakaan maut.

    “Selama ini, selalu sopir yang dijadikan tumbal setiap kecelakaan bus. Sangat jarang sekali ada perusahaan bus yang diperkarakan hingga di pengadilan. Alhasil, kejadian serupa dengan penyebab yang sama selalu terulang kembali,” kata Djoko beberapa waktu lalu.

    Menurut data KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) sebanyak 90% kasus kecelakaan bus dan truk terjadi karena masalah di sistem rem. Hal ini sejatinya bisa diantisipasi dengan melakukan perawatan rutin, seperti pengecekan rem yang merupakan aspek penting yang harus berfungsi dalam berkendara.

    Tanpa rem dalam kondisi prima, kendaraan akan kesulitan untuk menghentikan lajunya. Saat pengendara menginjak pedal rem dan laju kendaraan tak berhenti, maka rem dapat dikatakan mengalami ‘rem blong’ dan dapat menyebabkan kecelakaan di jalan.

    Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan rem blong. Kondisi ini bisa terjadi jika tekanan udara di sistem rem habis, hingga kampas rem atau sepatu rem sudah aus dan diameter dalam tromol yang sudah melebihi limit maksimumnya. Selain itu, rem blong juga dapat terjadi karena adanya penyumbatan dan/atau kebocoran pada selang angin pada sistem rem.

    (rgr/din)

  • Nasib 12 Jenazah Korban Kecelakaan Bus ALS Jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang – Halaman all

    Nasib 12 Jenazah Korban Kecelakaan Bus ALS Jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG – 12 orang tewas dalam kecelakaan tunggal 
    Bus ALS jurusan Medan-Bekasi di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

    Bagaimana nasib 12 jenazah tersebut?

    Apakah sudah seluruhnya dijemput keluarga untuk dimakamkan?

    Hingga Selasa (6/5/2025) malam, sejumlah keluarga korban kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, sudah datang ke RSUD Padang Panjang untuk proses penjemputan.

    Rombongan keluarga tersebut ke RSUD Padang Panjang untuk mengidentifikasi pihak keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan bus ALS.

    Para keluarga korban langsung diarahkan ke Posko Post Mortem dan Posko DVI Indonesia.

    Terlihat juga, keluarga korban yang istri dan kedua anaknya meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS tersebut datang menjelang maghrib.

    Saat petugas pos membawa keluarga tersebut ke papan daftar korban kecelakaan, ia menunjuk pada nomor 1, 2 dan 3.

    Di mana, daftar korban meninggal dunia pertama bernama Rema Andini Pane (1,5), kedua Naufal Rehan Pane (6) dan ketiga Riski Agustini Lubis (32).

     

    8 Jenazah Dibawa Keluarga untuk Dimakamkan

    Sementara itu Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar Dr. Eka Purnama Sari menyebut sebanyak 8 keluarga dari 12 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, sudah datang ke RSUD untuk menjemput jenazah keluarganya.

    “Saat ini sudah datang 8 pihak keluarga ke RSUD Padang Panjang untuk proses penjemputan,” beber Dr. Eka.

    “Keluarga korban ada yang datang dari Bekasi dan Medan,” sambungnya.

    KECELAKAAN BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. Dari peristiwa ini, setidaknya 12 orang tewas dan sebagian penumpang dilarikan ke rumah sakit. (TRIBUN PADANG/ MUHAMMAD IQBAL)

    Lalu, Dr. Eka menjelaskan dari 8 korban meninggal dunia tersebut bakal dibawa pihak keluarga ke tiga daerah.

    3 korban bakal dibawa pihak keluarga dengan tujuan Padang Sidempuan, 2 jenazah ke Medan dan 3 lagi ke daerah Sipolha, di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

    “3 korban dibawa ke Padang Sidempuan, 2 ke Medan dan 3 lagi ke daerah Sipolha,” beber Dr. Eka.

     

    Sementara itu, kata Dr. Eka, 4 korban meninggal dunia yang belum dijemput pihak keluarga akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

    “Jadi nanti, untuk pelaporan jenazah yang belum dijemput pihak keluarganya langsung datang ke RS Bhayangkara Padang,” ucapnya.

    “4 korban tersebut sudah kami identifikasi,” tuturnya.

    “Alasan dibawa ke RS Bhayangkara, karena di sana terdapat lemari pendingin,” kata Dr. Eka Purnama Sari, Selasa (6/5/2025) malam.

    Pantauan TribunPadang.com sekitar pukul 21:30 WIB, 4 jenazah tersebut sudah dibawa menggunakan ambulans dengan tujuan RS Bhayangkara Padang.

    Selain itu, pihak RSUD Padang Panjang juga melakukan serah terima jenazah kepada Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar.

    Data 4 Korban Dibawa Ke RS Bhayangkara Padang:

    1. Silaen (30), laki-laki asal Toba, Sumatera Utara

    2. Aryudi (38), laki laki asal Deli Serdang

    3. Etrick Gustaf Wenas (26), laki laki asal Jakarta

    4. Sri Rejeki (38), perempuan asal Tenayan Raya, Pekanbaru

     

    Bus ALS dari Medan dengan tujuan Bekasi mengalami kecelakaan tunggal di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

    Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan untuk data sementara total korban sebanyak 35 orang.

    “Total korban sementara 35 orang, dengan rincian  23 orang luka-luka dan saat ini sedang ditangani, kemudian 12 orang korban meninggal dunia,” jelasnya saat diwawancarai.

    “Kemudian 12 orang yang meninggal ini terdiri dari 7 orang laki-laki, salah satunya balita dan 5 orang perempuan, salah satunya balita juga,” sambungnya.

    BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Untuk tindakan selanjutnya, polisi masih melakukan evakuasi terhadap korban selamat dan dipusatkan di RSUD Padang Panjang.

    “Kami saat ini sedang melalukan evakuasi terhadap korban selamat maupun yang meninggal. Semuanya kami kumpulkan satu di RSUD Padang Panjang,” katanya.

    Kartyana menyebutkan, bagi keluarga korban yang hendak mengecek atau mengambil jenazah korban bisa mendatangi RSUD Padang Panjang atau posko terpadu yang disiapkan di halaman RSUD.

    Polisi juga menyiapkan tim trauma healing untuk membantu psikologi korban.

    Nantinya, lanjut Kartyana, jika hingga malam nanti jenazah korban belum dijemput pihak keluarga, maka akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk disimpan terlebih dahulu.

    “Karena penyimpanan yang ada kulkas hanya ada di RS Bhayangkara Padang,” pungkasnya.

    BUS ALS KECELAKAAN – 12 orang tewas akibat kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Berikut daftar nama 12 korban meninggal dunia:

    1. Rema Anuini Pane (1,5), Perempuan asal Bekasi.

    2. Naupal Rehan Pane (6), Laki-laki asal Bekasi.

    3. Riski Agustini Lubis (32), Perempuan, asal Jabar/Bekasi.

    4. Melaikielaiki Sinaga (74), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

    5. Karmina Gultam (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

    6. Sarudin Nainggolan (74), Laki-laki asal Pematang Sidamanik, Simalungun (Sumut).

    7. Desrita Nainggolan (50), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

    8. Sri Rejeki (38), Perempuan asal Pekanbaru.

    9. Raomaida Sitanggang (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

    10. Etrick Gustaf Wenas (26), Laki-laki asal Jakarta.

    11. Aryudi (38), Laki-laki asal Deli Serdang.

    12. Atas Silaen (30), Laki-laki asal Toba (Sumut).

     

    (tribun network/thf/TribunPadang.com)