provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Pengakuan Pembunuh Ibu dan Anak di Rejang Lebong, Ungkap Motif Hingga Jual Motor Korban Untuk Kabur – Halaman all

    Pengakuan Pembunuh Ibu dan Anak di Rejang Lebong, Ungkap Motif Hingga Jual Motor Korban Untuk Kabur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – GU (44) ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di sebuah rumah kontrakan, Kelurahan Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur, Rejang Lebong, Bengkulu.

    GU membunuh Euis Setia (42) dan Gaidah Marwa Wijaya (14).

    Pelaku merupakan suami siri korban Euis sekaligus ayah tiri dari korban Gaidah.

    Jasad korban diketahui ditemukan pada Jumat (2/5/2025) dan peristiwa pembunuhan terjadi Rabu (30/4/2025).

    GU ditangkap polisi saat dalam pelarian di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat (Jabar), Rabu (7/5/2025) pagi.

    Pelaku Mengaku Bunuh Korban Karena Kesal

    GU membunuh istrinya Euis Setia dan anak tirinya Gaidah Marwa Wijaya karena kesal.

    Sebelum membunuh keduanya, GU sempat terlibat keributan atau cekcok dengan istrinya pada Rabu (30/4/2025) pagi.

    Karena saat pertengkaran yang terjadi saat itu, ada perkataan korban yang memicu emosi pelaku meledak. 

    “Kesal pak,” ucap pelaku. 

    Setelah keributan itu, GU pergi sambil mengunci pintu rumah.

    Itulah terakhir kalinya GU terlihat, sebelum akhirnya menghilang.

    Diketahui GU membunuh istri dan anak tirinya menggunakan senjata tajam jenis parang.

    Senjata tersebut pun ditemukan di lokasi kejadian dan kini disita polisi.

    Dugaan tersebut seiring dengan sejumlah luka pada tubuh kedua korban.

    Euis mengalami luka sayatan di tangan kanan bagian dalam dan luka di leher, sementara Gaida Marwa Wijaya menderita luka senjata tajam di lehernya.

    Jual Motor Korban Untuk Modal Kabur

    Pelaku saat pergi meninggalkan lokasi kejadian, membawa sepeda motor milik korban.

    Pelaku mengaku telah menjual sepeda motor milik korban di sebuah tempat di wilayah Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.

    Namun, belum diketahui pasti berapa harga sepeda motor tersebut saat dijual.

    “Motor dijual, Pak, di daerah Rupit,” ucap GU.

    Hasil penjualan sepeda motor itulah yang kemudian digunakan pelaku sebagai modal untuk melarikan diri.

    Saat pergi meninggalkan rumah kontrakan usai membunuh kedua korban, GU diketahui tetangganya membawa sepeda motor milik korban.

    Polres Rejang Lebong saat ini telah menetapkan Gu sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap istri siri dan anak tirinya.

    “Iya (tersangka), sudah ada pengakuannya juga,” ujar Kapolres Rejang Lebong, AKBP Florentus Situngkir kepada TribunBengkulu.com, Kamis (8/5/2025).

    Penetapan tersangka dilakukan setelah Gu mengakui perbuatannya. 

    Setelah melakukan aksi keji tersebut, Gu melarikan diri dan kabur hingga ke Karawang, Jawa Barat.

    (Tribunbengkulu.com/ Rizki Wahyudi)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Modus Pelarian Gu Setelah Habisi Istri Siri dan Anak Tiri di RL Bengkulu, Bawa Motor Korban ke Rupit

  • Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Komisi XIII: Kerusuhan Lapas Beliti darurat reformasi pemasyarakatan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara menilai kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, Sumatera Selatan, Sumatera Selatan, Kamis (8/5) pagi, menandakan situasi darurat sistem pemasyarakatan di tanah air untuk dilakukan reformasi total.

    “Ini adalah bagian dari pola kegagalan struktural sistem pemasyarakatan kita. Situasinya sudah darurat, dan butuh langkah luar biasa,” kata Dewi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata dia, kejadian tersebut tidaklah berdiri sendiri dan bukan sekadar kelalaian operasional semata.

    Dia lantas membeberkan sejumlah insiden kerusuhan di Lapas yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

    Diantaranya, insiden kaburnya lebih dari 40 narapidana dari Lapas Kutacane, Aceh; narapidana pesta miras dan narkoba di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru; seorang narapidana korupsi tertangkap makan di luar lapas tanpa izin.

    Kemudian, dugaan pungutan liar (pungli) jual beli kamar dan peredaran narkoba di Lapas Sampit, Kalimantan Tengah; hingga insiden narapidana meninggal dunia akibat keracunan miras oplosan Lapas Kelas Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Untuk itu, dia menyebut Komisi XIII DPR RI mendesak dilakukannya audit menyeluruh terhadap tata kelola semua lapas dan rumah tahanan (rutan).

    Komisi XIII DPR RI, lanjut dia, juga meminta dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan pemasyarakatan di pusat dan daerah.

    “Pemberhentian tidak hormat bagi petugas yang terbukti lalai atau terlibat pelanggaran,” ujarnya.

    Termasuk, tambah dia, pembentukan tim pengawas independen untuk menilai ulang fungsi pengawasan internal di Ditjen Pemasyarakatan.

    “Penjara bukan tempat memperparah kriminalitas. Jika napi justru makin liar di balik jeruji, maka kita sedang membiarkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja,” tuturnya.

    Terakhir, dia pun menegaskan komitmen Komisi XIII DPR RI yang akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal guna memastikan pembenahan sistem pemasyarakatan dilakukan secara serius, menyeluruh, dan tidak berhenti pada pencopotan jabatan semata.

    Sebelumnya, Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dilaporkan terjadi kerusuhan pada hari Kamis (8/5) sekira pukul 09.00 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan Iptu Ryan Tiantoro Putra menyebutkan sebanyak 500 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan setelah terjadi kericuhan di Lapas Narkoba Muara Beliti.

    Dia mengatakan situasi telah berangsur kondusif, dan pengamanan ketat tetap diberlakukan di sekitar area lapas untuk memastikan stabilitas keamanan.

    Adapun Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas) Agus Andrianto mengatakan kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti terjadi karena adanya perlawanan dari oknum narapidana saat petugas merazia barang-barang terlarang.

    “Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk gawai dan narkoba, adalah langkah-langkah preventif dan juga progresif yang gencar dilakukan jajaran kami,” kata Agus dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG Ingatkan Siaga Banjir Rob! Ini Lokasi-Jadwalnya, Ada Rumah Kamu?

    BMKG Ingatkan Siaga Banjir Rob! Ini Lokasi-Jadwalnya, Ada Rumah Kamu?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob yang mengancam wilayah pesisir di Indonesia. Kejadian banjir rob diprediksi mulai terjadi hari ini, Kamis(8/5/2025).

    “Adanya fenomena Bulan Purnama pada tanggal 12 Mei 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” tulis BMKG dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025).

    Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut oleh BMKG, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di:

    – Pesisir Sumatra Utara (10-16 Mei)
    – Pesisir Kepulauan Riau (8-24 Mei)
    – Pesisir Sumatra Barat (10-13 Mei)
    – Pesisir Jambi (16-18 Mei)
    – Pesisir Kepulauan Bangka Belitung (13-17 Mei)
    – Pesisir Lampung (14-17 Mei)
    – Pesisir Banten (11-18 Mei)
    – Pesisir Jakarta (11-17 Mei)
    – Pesisir Jawa Barat (11-26 Mei)
    – Pesisir Jawa Tengah (7-8 Mei, 15-24 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Utara (9-12 Mei, 19-22 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Timur (12-18 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Selatan (12-24 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Tengah (17-21 Mei
    – Pesisir Nusa Tenggara Barat (12-18 Mei)
    – Pesisir Nusa Tenggara Timur (12-13 Mei)
    – Pesisir Sulawesi Utara (11-16 Mei)
    – Pesisir Maluku (9-20 Mei).

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tulis BMKG.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” demikian peringatan BMKG.

    [Gambas:Instagram]

    (dce/dce)

  • Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS –  Sejumlah fasilitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan (Sumsel) rusak akibat kerusuhan narapidana (tahanan) pada Kamis (8/5/2025) pagi.

    Fasilitas yang rusak di Lapas Narkotika Muara Beliti antara lain pembatas blok kamar, pembatas blok halaman utama, gazebo di bagian depan, pintu pemeriksaan, atau pintu masuk di setiap luar masuk pengunjung.

    Selain itu para narapidana melakukan aksi vandalisme dengan membakar alat musik yang disimpan di tengah lapangan dan melemparkan batu hingga kaca sejumlah ruangan pecah.

    “Alat band tersebut dibakar oleh napi di tengah lapangan, kemudian kaca ruangan juga pecah karena dilempar batu,” ungkap Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, kepada wartawan pada Kamis (8/5/2025).

    Walau demikian, situasi di Lapas sudah terkendali dan kondusif.

    Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah warga binaan serta petugas tampak mulai membersihkan sisa-sisa kerusuhan.

    Meski sempat mencekam, tidak ada korban jiwa maupun korban luka berat dalam insiden tersebut.

    Namun, beberapa petugas lapas sempat mengalami trauma karena tertahan di dalam saat kerusuhan terjadi.

    Polisi cari provokator

    Polres Musi Rawas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Lapas Narkotika Muara Beliti.

    Kasat Reskrim Polres Musi Rawas Iptu Ryan Tiantoro Putra mengatakan, olah TKP yang mereka gelar tersebut hendak mencari narapidana yang diduga menjadi provokator kericuhan.

    “Kami sudah melakukan olah TKP, saat ini alhamdulillah sudah kondusif,” kata Ryan lewat pesan singkat, Kamis (8/5/2025).

    Ryan mengungkapkan, kerusuhan tersebut berhasil dikendalikan setelah tim gabungan turun ke lokasi. Situasi yang semula napi mengamuk berhasil diredam oleh petugas. Dari hasil penyelidikan awal, penyebab kericuhan itu dipicu penolakan dari napi terhadap razia yang digelar oleh pihak lapas.

    “Informasinya dipicu razia rutin, warga binaan menolak adanya razia itu,” ujarnya.

    Dipicu razia handphone

    Kerusunan narapidan tersebut bermula dari razia ponsel atau handphone pada pada Kamis (8/5/2025) pagi.

    Ronald Heru Praptama mengatakan petugas sebelumnya menemukan 54 unit handphone saat melakukan razia di blok banggau pada Rabu (7/5/2025) malam sekira pukul 19.00 Wib.

    Karena kecurigaan masih ada handphone yang dimiliki para tahanan, petugas melanjutkan razia pada besok paginya.

    “Setelah apel sekira pukul 08.00 WIB, petugas kembali melakukan razia, karena diindikasikan masih banyak handphone di kamar bawah,” kata Kalapas, Kamis (8/5/2025).

    Kemudian, petugas pun membagi waktu melakukan razia di blok angsa dan sisa kamar di blok banggau.

    Untuk di blok angsa sendiri ada 8 kamar sedangkan di blog banggau hanya 4 kamar.

    “Kemudian di kamar 8 yang dipimpin oleh KPLP terjadi kericuhan. Jadi razia di blok banggau kami hentikan. Kami berusaha menenangkan itu,” lanjut Kalapas.

    Hanya saja upaya tersebut, tidak berhasil, kemudian petugas pun memilih mundur.

     Selain itu, pihaknya menghubungi pihak Polres, Kodim dan Brimob membantu penanganan masalah di Lapas.

    Kalapas mengaku tidak tahu jumlah napi yang melakukan perlawanan.

    Namun, untuk jumlah napi yang ada di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sampai hari ini sebanyak 1.069 orang.

    “Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kericuhan ini. Termasuk juga penahan yang kabur tidak ada sejauh ini,” tegas Kalapas.

    Ditambahkan Kalapas, hanya saja akibat kericuhan tersebut banyak fasilitas di Lapas Narkotika yang rusak, seperti pagar pembatas di kamar blok dan juga pagar di lapangan.

    “Termasuk juga kaca jendela yang pecah dan beberapa ruang juga rusak, seperti P2U,” tutup Kalapas. (Tribun Sumsel/Berbagai sumber)

     

  • Kunjungi Sajau Hilir, Mentan RI Dorong Percepatan Tanam dan Swasembada Pangan 2025

    Kunjungi Sajau Hilir, Mentan RI Dorong Percepatan Tanam dan Swasembada Pangan 2025

    FAJAR.CO.ID, BULUNGAN — Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., didampingi Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum melakukan kunjungan kerja ke Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kamis (8/5) pagi.

    Kunjungan kerja Mentan Amran di provinsi Kaltara merupakan bagian dari agenda nasional Gerakan Perluasan Areal Tanam (GPAT) sebagai langkah akselerasi menuju swasembada pangan tahun 2025.

    Kedatangan Mentan Amran dan Gubernur Zainal, disambut antusias oleh masyarakat, para petani, penyuluh pertanian, serta unsur TNI dan Polri seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Babinkamtibmas yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

    Bersama Gubernur Zainal, Mentan Amran meninjau langsung area yang direncanakan sebagai lokasi pengembangan areal tanam untuk swasembada pangan. Ia menyempatkan berdialog bersama masyarakat dan petani di Desa Sajau Hilir terkait berbagai kendala teknis yang dihadapi, seperti irigasi, panen, serta adanya tambang dekat dengan area persawahan.

    Menanggapi keluhan petani, Menteri Amran secara langsung memberikan solusi dengan menyerahkan bantuan alat pertanian, antara lain 14 unit traktor roda dua dan empat yang diserahkan secara simbolis kepada Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si., 1 unit hand traktor untuk Desa Sajau Pura, 1 unit alat panen dan 1 unit gros atau alat perontok padi.

    “Dukungan terhadap sektor pertanian di wilayah perbatasan seperti provinsi Kaltara merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ucap Mentan Amran.

  • Ini Sejumlah Fasilitas yang Rusak Akibat Kerusuhan di Lapas Muara Beliti, Polisi Cari Provokator – Halaman all

    BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Kerusuhan hebat terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Insiden ini mengejutkan publik karena terjadi saat Ustaz Abdul Somad (UAS) tengah memberikan ceramah rohani kepada para narapidana di dalam kompleks lapas.

    Menurut kesaksian UAS, suasana awalnya kondusif ketika ia hendak menyampaikan siraman rohani di masjid lapas. Namun secara tiba-tiba muncul asap pekat dan kericuhan pun pecah.

    “Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Saat akan memberikan siraman rohani di masjid dalam Lapas, tiba-tiba muncul asap dan suasana langsung ricuh,” ujar UAS yang sempat tertahan selama 30 menit di lokasi.

    Kerusuhan menyebabkan sejumlah fasilitas lapas mengalami kerusakan parah. 

    Kaca-kaca jendela pecah, beberapa bagian dalam bangunan terlihat berantakan, dan sejumlah benda dilaporkan terbakar. Asap tebal membumbung dari dalam lapas, menandakan skala kerusuhan yang cukup serius.

    Petugas Lapas sempat kewalahan menghadapi situasi.

    Sekitar pukul 11.30 WIB, aparat gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan ke lokasi. Kendaraan taktis milik Brimob, mobil water cannon dari Polres Lubuklinggau, dan ambulans turut hadir untuk mengendalikan situasi.

    Beberapa kali petugas menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah narapidana yang bertindak anarkis, termasuk melempar batu dan membakar sejumlah fasilitas.

    Kapolres Musi Rawas menyatakan bahwa situasi berhasil dikendalikan menjelang siang hari, namun kerusakan cukup signifikan terjadi di beberapa blok lapas.

    Hingga saat ini, penyebab pasti kerusuhan masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian menduga ada provokator dari dalam yang memicu kekacauan. Proses identifikasi para pelaku dan penghitungan kerugian tengah berlangsung.

    Sementara itu, UAS sudah dipastikan dalam kondisi aman dan telah meninggalkan lokasi usai situasi dinyatakan kondusif.

  • Duel Berdarah di Empat Lawang Sumsel, Paizal Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Duel Berdarah di Empat Lawang Sumsel, Paizal Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Andi Nopriansyah (30), kini mendekam di penjara setelah terungkap sebagai pelaku pembunuhan Paizal.

    Mayat Paizal ditemukan di kebun sawit di Empat Lawang, Rabu (30/4/2025).

    Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman, menjelaskan korban tewas akibat terlibat duel dengan pelaku menggunakan senjata tajam.

    Menurut Iptu Adam, motif pembunuhan ini berawal dari tuduhan pelaku yang menyebut korban telah mencuri barang-barang miliknya di pondok kebun.

    “Untuk motif, tersangka menuduh korban telah mencuri barang-barang miliknya di pondok kebunnya, sedangkan modusnya pelaku berpura-pura mengajak korban ke Kafe Talang Dua Belas,” kata Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman, Rabu (7/5/2025).

    Namun, pelaku kemudian membelokkan motornya ke jalan kecil dekat pabrik pecah batu, tempat di mana mayat korban ditemukan.

    Setelah tiba di lokasi sepi, Andi memberhentikan sepeda motor dan meminta Paizal untuk mengakui pencurian tersebut.

    Ketika korban marah dan mengeluarkan senjata tajam, pelaku juga membawa senjata dan terjadi perkelahian.

    “Korban marah dan tidak terima atas perkataan tersangka lalu mengeluarkan senjata tajam. Pelaku saat itu juga membawa senjata tajam dan saling serang. Lalu pada saat korban terjatuh tersangka pun dengan membabi buta membacok korban,” ujarnya.

    Paizal yang terluka parah kemudian diseret ke kebun sawit oleh Andi dan ditinggalkan.

    Keesokan harinya, mayatnya ditemukan oleh warga yang hendak ke kebun.

    Mayat tersebut dalam keadaan mengenakan baju cokelat dan celana hitam, dengan banyak luka dan darah di sekujur tubuhnya. 

    Setelah penyelidikan, identitas korban akhirnya terungkap.

    Korban adalah Paizal, warga Kabupaten Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bareskrim Ungkap Kasus PMI Non Prosedural di Nunukan

    Bareskrim Ungkap Kasus PMI Non Prosedural di Nunukan

    NUNUKAN – Satgas Koordinasi Penegakan Hukum Desk Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bareskrim Mabes Polri mengungkap kasus penempatan Imigran Ilegal yang terindikasi kuat sebagai tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

    Direktur Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPA-PPO) Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah mengatakan kasus ini terungkap berkat adanya laporan masyarakat mengenai dugaan pengiriman warga negara Indonesia secara ilegal ke Malaysia lewat Kalimantan Utara untuk dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga dan buruh perkebunan sawit.

    “Kita bersama personel gabungan lainnya melaksanakan pemeriksaan terhadap penumpang kapal KM. Thalia pada hari Senin tanggal 05 Mei 2025 dan mengungkap 4 kasus dengan 3 tersangka dan berhasil menyelamatkan sebanyak 19 orang Korban, Kemudian melakukan pemeriksaan penumpang kapal KM. Bukit Siguntang pada hari Selasa tanggal 6 Mei 2025 dan berhasil mengungkap 5 kasus dengan 4 tersangka dan menyelamatkan 63 orang Korban sehingga total 9 Laporan Polisi dengan 7 tersangka dan menyelamatkan Korban sebanyak 82 orang” kata Brigjen Nurul Azizah, Rabu, 8 Mei.

    Modus operandi yang digunakan adalah mengirimkan PMI secara non prosedural lewat pelabuhan – pelabuhan kecil di wilayah Nunukan khususnya Pulau Sebatik menuju Malaysia dengan meminta bayaran sebesar Rp. 4.500.000 hingga Rp. 7.500.000 kepada Korban yang memiliki paspor maupun tidak.

    “Barang bukti yang diamankan yaitu 14 paspor, 13 unit Handphone, 13 tiket kapal, 2 surat cuti dari perusahaan Malaysia dan 3 kartu vaksin dari klinik di Malaysia,” kata dia.

    Para tersangka dijerat dengan Pasal 81 Jo Pasal 69 Undang – undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, Pasal 4 UU Nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO dan Pasal 120 ayat 2 UU Nomor 06 tahun 2011 tentang Keimigrasian.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan janji/bujuk rayu atau iming – iming baik melalui perekrut/ sponsor atau media sosial, silahkan dipertanyakan keabsahan perusahaan dan kontrak kerja sehingga para PMI dapat terlindungi hak – haknya sebagai pekerja migran dan juga mendorong Pemerintah Daerah untuk menyediakan pelatihan keterampilan bagi yang ingin bekerja diluar negeri,” sambung Brigjen Nurul Azizah.

    Satgas Penegakan Hukum Desk Perlindungan Pekerja Indonesia akan terus melakukan penegakan hukum secara konsisten dan tegas dengan harapan membawa manfaat dan rasa aman bagi warga negara Indonesia.

  • Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus ALS, Atas Silaen Susul Ibu yang Meninggal 5 Hari Sebelumnya – Halaman all

    Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus ALS, Atas Silaen Susul Ibu yang Meninggal 5 Hari Sebelumnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Atas Silaen (30) menjadi salah satu dari 12 korban tewas dalam kecelakaan bus ALS yang terjadi di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, Selasa (6/5/2025).

    Kecelakaan tragis ini terjadi saat Atas dalam perjalanan menuju Jakarta setelah merawat ibunya yang sakit.

    Setelah menyelesaikan perawatan ibunya yang telah menderita sakit selama tiga bulan, Atas Silaen memutuskan untuk kembali merantau.

    Lima hari sebelum kecelakaan terjadi, ibunda Atas Silaen meninggal dunia.

    Setelah pemakaman selesai, Atas memutuskan kembali ke Jakarta untuk bekerja sebagai operator alat berat di sebuah perusahaan swasta.

    “Dia ini sebelumnya pulang dari Jakarta karena mamaknya (ibu) sudah sakit selama tiga bulan di kampung. Karena itu ia memutuskan pulang untuk merawat mamaknya itu.”

    “Mamaknya baru meninggal lima hari lalu. Setelah dimakamkan, dia memutuskan untuk kembali merantau,” ungkap Imran Hutabarat (43), paman korban saat ditemui di RS Bhayangkara Padang.

    Atas berangkat dari Kabupaten Toba menuju Jakarta.

    Imran menjelaskan, Atas berangkat sendirian dari kampung halamannya. 

    “Dia bekerja sebagai operator alat berat di Jakarta, di salah satu perusahaan swasta di sana,” katanya.

    Jenazah Atas Silaen dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang setelah kejadian.

    Rabu (7/5/2025) sore, pihak keluarga memberangkatkan jenazahnya menuju kampung halaman di Kelurahan Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba.

    Pantauan TribunPadang.com, jenazah Atas diberangkatkan dari RS Bhayangkara Padang sekira pukul 15.45 WIB menggunakan ambulans milik HKBP Padang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Wagub Kaltara Apresiasi Kunjungan BNPP RI di Perbatasan

    Wagub Kaltara Apresiasi Kunjungan BNPP RI di Perbatasan

    NUNUKAN – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, mengapresiasi kunjungan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke perbatasan di Kaltara. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan perbatasan negara dan infrastruktur di daerah perbatasan.

    Ingkong Ala sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja perdana ke wilayah perbatasan seperti Apau Kayan di Kabupaten Malinau dan di Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan. Dalam kunjungannya, ia bersama Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, telah meninjau langsung kondisi dan kegiatan di perbatasan serta mengevaluasi pengerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.

    “Dengan kunjungan BNPP ke perbatasan di Kaltara ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan perbatasan negara,” kata wagub Ingkong, Rabu (7/5/2025).

    “BNPP sudah meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang (malinau) dan melihat langsung kondisi perbatasan di Krayan (Nunukan), warga di perbatasan menyambut dan bersilahturahmi dengan

    Sekretaris Utama BNPP Komjen Pol. Makhruzi Rahman,” tambah dia.

    Selain tim BNPP, lanjut Wagub, kunjungan juga diikuti satuan kerja (Satker) Kementerian PUPR yang meninjau langsung kondisi jalan di perbatasan.

    “Satker juga merespon baik harapan masyarakat agar ada perbaikan jalan, seperti dari Apau Kayan (Malinau) ke Long Bagun (Kaltim) dan jalan Malinau-Krayan (Nunukan),” ujar Wagub Ingkong.

    Sementara itu Sekretaris Utama BNPP RI, Komjen Pol Makhruzi Rahman mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan termasuk di Kaltara merupakan bagian prioritas program strategis nasional.

    “Saat ini sudah ada 15 Pos Lintas Batas (PLBN) terpadu di seluruh Indonesia, termasuk tiga di antaranya yang berada di Kalimantan Utara, yakni PLBN Sei Nyamuk di Pulau Sebatik, PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, dan PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau,” ungkap Komjen Pol Makhruzi.

    Makhruzi mengungkapkan, Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas di kawasan perbatasan.

    “Keberadaan PLBN telah terbukti menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong aktivitas masyarakat dan memperkuat konektivitas di kawasan perbatasan,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan bahwa BNPP siap memberikan dukungan penuh dalam setiap langkah percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, baik melalui perencanaan lintas sektor maupun penguatan koordinasi kelembagaan.

    “Kami hadir untuk mendengar langsung aspirasi daerah dan memastikan program pembangunan perbatasan berjalan tepat sasaran. Kalimantan Utara adalah wilayah strategis, dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus,” tutupnya.