provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • BKHIT Sumsel fasilitasi ekspor kopi Kabupaten Lahat

    BKHIT Sumsel fasilitasi ekspor kopi Kabupaten Lahat

    Kepala BKHIT Sumsel, Sri Endah Ekandari meninjau pabrik pengolahan biji kopi di Kabupaten Lahat. ANTARA/HO-BKHIT Sumsel

    BKHIT Sumsel fasilitasi ekspor kopi Kabupaten Lahat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 19 Juni 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan memfasilitasi ekspor kopi Kabupaten Lahat ke sejumlah negara Asia dan Eropa.

    “Sebelum kopi diekspor, kami menurunkan tim meninjau perkebunan dan pabrik pengolahan kopi di Lahat untuk memastikan komoditas tersebut memenuhi standar ekspor,” kata Kepala BKHIT Sumsel, Sri Endah Ekandari di Palembang, Rabu.

    Selain menurunkan Tim BKHIT Sumsel, dalam upaya memperkuat sistem ketelusuran awal (early traceability) atau jejak komoditas kopi ekspor unggulan provinsi ini, pihaknya baru-baru ini bersama instansi strategis melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Kopi Bola Dunia di Kabupaten Lahat.

    Kunjungan itu menjadi bagian dari sinergi antarinstansi untuk memastikan bahwa komoditas kopi Sumsel memenuhi standar kualitas ekspor yang ketat. Kemudian sebagai wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mengangkat komoditas kopi sebagai produk unggulan daerah yang siap bersaing di pasar global dengan tetap menjaga aspek keberlanjutan, ketelusuran, serta pemberdayaan pelaku usaha lokal.

    Selain itu juga merupakan langkah bersama lintas instansi untuk memastikan bahwa komoditas kopi Sumsel tidak hanya memenuhi standar ekspor global, tetapi juga memiliki sistem ketelusuran yang kuat sejak tahap awal produksi.

    “Ketelusuran awal sangat penting dalam menjamin mutu dan keamanan produk ekspor. Kami ingin memastikan bahwa setiap komoditas, khususnya kopi, dapat ditelusuri mulai dari petani, proses pengolahan, hingga produk akhir,” ujarnya.

    Sementara sebelumnya Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel Rahmadi menjelaskan bahwa diperlukan komitmen bersama dalam mendukung pertumbuhan perekonomian daerah secara berkelanjutan. Diperlukan pula kolaborasi konkret untuk memperkuat pondasi ekspor berbasis daerah, sekaligus mengangkat potensi lokal untuk menjawab tantangan global.

    Kemudian aspek pembiayaan pemerintah dan fasilitasi ekspor menjadi bagian penting dari ekosistem tersebut. Dukungan fiskal dan kebijakan pembiayaan akan terus didorong untuk mendukung industri kopi lokal yang berorientasi ekspor.

    “Kami ingin UMKM di Sumsel tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai pemain utama dalam industri kopi. Untuk itu, mereka harus didukung dalam hal legalitas, kualitas produk, modal, hingga pemasaran ekspor,” ujar Rahmadi.

    Sumber : Antara

  • Identitas Korban Mutilasi di Sungai Batang Anai Terungkap, Berusia 23 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juni 2025

    Identitas Korban Mutilasi di Sungai Batang Anai Terungkap, Berusia 23 Tahun Regional 18 Juni 2025

    Identitas Korban Mutilasi di Sungai Batang Anai Terungkap, Berusia 23 Tahun
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Polisi berhasil mengungkap identitas mayat
    korban mutilasi
    yang ditemukan di
    Sungai Batang Anai
    ,
    Padang Pariaman
    , Sumatera Barat.
    Korban yang diketahui berinisial SA (23) merupakan warga Lubuk Alung, Padang Pariaman, namun bekerja dan tinggal di Padang.
    “Identitas korban diketahui setelah orangtuanya datang ke RS Bhayangkara dan mengakui bahwa korban adalah anaknya,” kata Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/6/2025).
    Wadriadi menambahkan, setelah melihat potongan tubuh korban dan tanda khusus yang dimiliki, orangtuanya yakin bahwa itu adalah anaknya.
    Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan
    pengembangan kasus
    guna mengetahui dugaan pidana yang dialami korban.
    “Identitas korban menjadi petunjuk bagi kita untuk mengungkap kasus ini,” jelas Wadriadi.
    Sebelumnya, mayat dengan kondisi tidak utuh, diduga korban mutilasi, ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (17/6/2025).
    Penemuan mayat tanpa kepala, kedua tangan, dan kaki tersebut menggegerkan warga sekitar.
    “Mayat ini tidak ada kepala, kedua tangan dan kaki. Termasuk alat kelamin tidak ada,” ujar Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, kepada Kompas.com, Selasa (17/6/2025).
    Wadriadi menjelaskan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang membersihkan kapalnya.
    Posisi mayat berada di tepi aliran sungai, tidak jauh dari kapal nelayan.
    Pada Rabu (18/6/2025), polisi kembali menemukan potongan tubuh korban berupa kepala, kaki, dan tangan di lokasi yang berbeda.
    Penyelidikan kasus ini terus berlanjut untuk mengungkap pelaku di balik tindakan keji tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenkop dorong GKSI perkuat konsolidasi penuhi kebutuhan susu MBG

    Kemenkop dorong GKSI perkuat konsolidasi penuhi kebutuhan susu MBG

    Bandung, Jawa Barat (ANTARA) – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) untuk memperkuat konsolidasi antarkoperasi produsen susu segar guna memenuhi kebutuhan susu pasteurisasi di program makan bergizi gratis (MBG).

    Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus di Bandung, Jawa Barat, Rabu, menyampaikan pihaknya mendorong organisasi tersebut melakukan konsolidasi dengan koperasi produsen susu lainnya yang berada di luar Jawa.

    “Kemenkop mendorong agar jejaring atau kerja sama antar koperasi susu di Jawa dengan di luar Jawa itu harus dibangun. Ini kan masuk dalam jaringan misalnya GKSI, tapi anggotanya Jawa saja. Yang di Bukittinggi harusnya dikonsolidasi juga oleh teman-teman GKSI, yang di Sumatera Utara harusnya dikonsolidasi,” katanya.

    Dikatakan dia, hal ini dilakukan sebagai upaya integrasi data antara pemerintah dan GKSI tentang jumlah produksi susu yang dihasilkan oleh anggota koperasi, sehingga ketika produk susu pasteurisasi diwajibkan untuk MBG, dari sisi produsen maupun pemerintah sudah siap.

    “Supaya kita dengan GKSI itu punya data yang valid tentang produksi susu yang dihasilkan oleh koperasi secara nasional itu berapa. Kebutuhan program MBG seandainya ini susu pasteurisasi nanti ke depan diwajibkan.Sehingga kita tahu gap-nya, kekurangannya, sehingga intervensinya harus seperti apa, kita jadi paham,” ujarnya lagi.

    Kemenkop melakukan uji coba penyaluran susu pasteurisasi fase dua sebagai komitmen memenuhi kebutuhan gizi dalam program makan bergizi gratis (MBG).

    Uji coba tersebut dilakukan di dua wilayah berbeda yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung, selama tiga hari dimulai 18 Juni 2025, yang menyasar 2.300 siswa dengan total susu yang disalurkan sebanyak 959,4 liter.

    “Kita ingin menyampaikan bahwa susu pasteurisasi hasil koperasi ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi,” kata Panel usai melakukan uji coba di Bandung.

    Dalam uji coba kali ini pihaknya menggunakan kemasan daur ulang yang pada fase sebelumnya menggunakan dispenser. Hal ini dilakukan supaya lebih efisien.

    Lebih lanjut dengan menggunakan susu pasteurisasi dalam program MBG secara langsung memperkuat produksi susu nasional, serta meningkatkan konsumsi susu koperasi.

    Dirinya mendorong sentra-sentra penghasil susu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat turut menyukseskan program MBG, serta meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memprioritaskan penyerapan susu hasil koperasi dalam program tersebut.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Kasih Peringatan Banjir di Wilayah RI Juni 2025, Ini Lokasinya

    BMKG Kasih Peringatan Banjir di Wilayah RI Juni 2025, Ini Lokasinya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis prakiraan daerah berpotensi banjir kategori tinggi untuk Juni 2025.

    Berdasarkan hasil monitoring dinamika atmosfer dan curah hujan, sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam periode musim hujan. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di sejumlah daerah.

    BMKG mencatat bahwa hingga pertengahan Juni 2025, sekitar 65% wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia masih mengalami musim hujan, sedangkan hanya 19% wilayah yang telah memasuki musim kemarau.

    Berikut klasifikasi wilayah terdampak curah hujan tinggi menurut tingkat kewaspadaan, berlaku mulai 11-20 Juni 2025:

    Klasifikasi Awas

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Maluku, Sulawesi Selatan.

    Klasifikasi Siaga

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat.

    Klasifikasi Waspada

    Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan

    Berikut adalah pemetaan daerah di seluruh provinsi di Indonesia berdasarkan potensi banjir Dasarian II Juni 2025 menurut data BMKG:

    Aceh

    Potensi banjir rendah

    Aceh Tamiang: Tamiang Hulu, Tenggulun

    Aceh Tenggara: Babussalam, Badar, Bambel, Bukit Tusam, Darul Hasanah, Deleng Pokhkisen, Ketambe, Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Sumur

    Sumatera Utara

    Potensi banjir rendah

    Langkat: Bahorok, Batang Serangan, Besitang, Sei Lepan

    Riau

    Potensi banjir rendah

    Bengkalis: Bantan, Bathin Solapan

    Indragiri Hilir: Kateman

    Indragiri Hulu: Lirik

    Kepulauan Riau

    Potensi banjir rendah

    Karimun: Meral, Meral Barat

    Kota Batam: Galang

    Lingga: Lingga Timur

    Sumatera Barat

    Potensi banjir rendah

    Kota Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar

    Jambi

    Potensi banjir: Tidak ada data

    Bengkulu

    Potensi banjir rendah

    Bengkulu Selatan: Ulu Manna

    Sumatera Selatan

    Potensi banjir rendah

    Ogan Komering Ilir: Cengal, Sungai Menang, Tulung Selapan

    Bangka Belitung

    Potensi banjir rendah

    Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur

    Lampung

    Potensi banjir rendah

    Lampung Timur: Labuhan Maringgai, Labuhan Ratu, Pasir Sakti, Sekampung Udik

    Tulang Bawang: Dente Teladas

    Banten

    Potensi banjir menengah & rendah

    Lebak, Kota Tangerang Selatan, Pandeglang, Serang, Tangerang

    DKI Jakarta

    Potensi banjir rendah

    Jakarta Selatan: Jagakarsa

    Jawa Barat

    Potensi banjir menengah & rendah

    Wilayah luas di Kabupaten/Kota: Bogor, Sukabumi, Bandung, Garut, Cianjur, Pangandaran, Bekasi, Depok, Tasikmalaya

    Jawa Tengah

    Potensi banjir rendah

    Cilacap, Pemalang, Purbalingga

    Jawa Timur

    Potensi banjir menengah & rendah

    Banyuwangi, Lumajang, Jember, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Trenggalek

    Bali

    Potensi banjir rendah

    Bangli, Gianyar, Karangasem, Tabanan

    Nusa Tenggara Barat & Nusa Tenggara Timur

    Potensi banjir rendah

    Beberapa kecamatan di Belu, Kupang, Malaka, Manggarai, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Manggarai Barat

    Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara

    Potensi banjir menengah & rendah

    Hampir seluruh wilayah kabupaten memiliki kecamatan dengan potensi banjir

    Sulawesi Utara

    Potensi banjir menengah, rendah

    Bolaang Mongondow, Kepulauan Talaud Kep, Siau Tagulandang, Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Kepulauan Sangihe.

    Gorontalo

    Potensi banjir menengah, rendah

    Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Pohuwato

    Sulawesi Tengah

    Potensi banjir menengah, rendah

    Banggau, Morowali Utara, Buol, Donghala, Poso, Toli Toli

    Sulawesi Barat

    Potensi banjir menengah, rendah

    Mamuju, Polewali Mandar, Majene

    Sulawesi Selatan

    Potensi banjir tinggi, menengah, rendah

    Bone, Sinjai, Bantaeng, Gowa Kepulauan Selayar, Luwu, Toraja Utara, Tana Toraja, Waji

    Sulawesi Tenggara

    Potensi banjir mengengah, rendah

    Kolaka Utara, Konawe Utara, Buton, Kolaka, Bombana, Muna

    Maluku & Maluku Utara

    Potensi banjir menengah & rendah

    Kota Ambon, Seram Bagian Barat/Timur, Maluku Tengah, Buru, Halmahera, Ternate, Tidore

    Papua, Papua Tengah, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan

    Potensi banjir menengah & rendah

    Deiyai, Jayapura, Mimika, Nabire, Keerom, Kota Jayapura, Kota Sorong, Teluk Bintuni, Fakfak, Mappi, dan lainnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jenazah Tanpa Kepala dan Kaki Ditemukan Mengapung di Padang Pariaman

    Jenazah Tanpa Kepala dan Kaki Ditemukan Mengapung di Padang Pariaman

    Liputan6.com, Padang Pariaman – Potongan tubuh seorang laki-laki ditemukan mengapung di sekitar aliran Sungai Batang Anai, Korong Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Selasa (17/6/2025) pukul 10.30 WIB.

    Penemuan potongan tubuh tanpa kepala, tangan dan kaki tersebut membuat geger warga setempat.

    Kapolsek Batang Anai Iptu Wadriadi mengatakan potongan tubuh itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat saat mereka membersihkan kapal yang bersandar di tepi Aliran Sungai Batang Anai.

    “Semula warga mengira itu badan boneka yang sedang mengapung. Kemudian setelah dicek ternyata potongan tubuh manusia,” katanya, Selasa (17/6/2025)

    Setelah dievakuasi mayat tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses autopsi. Melihat kondisi jenazah yang ditemukan, polisi menduga jenazah itu merupakan korban mutilasi.

    “Indikasinya ada, cuma kita belum bisa rilis. Dibuktikan dulu dengan visum,” ujarnya.

    Pihaknya mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor ke kantor polisi.

    “Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya silahkan melapor. Nanti kita cocokan DNA,” ia menambahkan.

     

  • Perdagangan Ilegal dan Infrastruktur di Perbatasan Jadi Atensi Pangdam VI Mulawarman

    Perdagangan Ilegal dan Infrastruktur di Perbatasan Jadi Atensi Pangdam VI Mulawarman

    TANJUNG SELOR – Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rahmat Nugraga menegaskan, pengamanan wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan terus ditingkatkan

    dengan membentuk satuan tugas (Satgas).

    Hal ini dilakukan untuk menjaga pertahanan serta mencegah potensi ancaman terhadap kedaulatan Bangsa dan Negara.

    Hal itu disampaikan Pangdam kepada awak media usai serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Korem 092/Maharajalila dari

    Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan kepada Brigjen TNI Mohammad Sjahroni di Tanjung Selor, Senin 16/ Juni.

    “Persoalan illegal fishing dan penyelundupan barang ilegal lainnnya masih saja terjadi, Ini perlu perhatian serius,” tegas Pangdam.

    “Kaltara ini memiliki wilayah perbatasan negara dan menjadi tanggung jawab Korem 092. Maka ini jadi atensi bagi Danrem yang baru,” tambah dia.

    Selain itu Pangdam juga menyoroti masalah peredaran narkotika di wilayah Kaltara yang menurutnya perlu penanganan serius melalui sinergi lintas sektor.

    “Penanganan narkotika akan dilakukan bersama Polda Kaltara, BNN, serta TNI. Fokus kita menjaga jalur-jalur tikus yang biasa digunakan dalam peredaran gelap narkoba,” tegasnya.

    Pangdam juga mengungkapkan, meski Korem 092 masih tergolong baru, pihaknya belum menambah personil  untuk bertugas di wilayah teritorial Kaltara.

    “Kita saat ini masih lakukan pembenahan internal dan melengkapi satuan yang sudah ada. Beberapa infrastruktur juga masih dalam tahap pembangunan ini yang menjadi perhatian untuk ditingkatkan,” kata Jenderal Bintang dua ini.

    Ia menambahkan, Kaltara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki garis perbatasan yang cukup panjang.

    Berdasarkan data yang ada, panjang perbatasan di Kaltara ini sekitar 1.038 kilometer. Namun, dari jumlah tersebut tercatat ada sekitar 281 kilometer di antaranya belum ada penjagaan.

    “Seperti di daerah Kabupaten Malinau, dulunya ada kurang lebih 20 pos di wilayah perbatasan, tapi sementara ini kita tarik dulu l, ada sekitar 281 kilometer yang belum ada penjagaan tersebut masuk di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang,” imbuhnya.

    Hal ini disebabkan medan yang sangat sulit sehingga untuk sementara penjagaan perbatasannya dilokasi yang cukup jauh namun secara taktis wilayah perbatasan itu masih aman.

    “Tapi insha Allah dalam waktu dekat kita akan geser lagi ke sana, karena kita lagi ikut membangun jalan dari Long Bagun ke Long Nawang atau dari daerah Kaltim ke Kaltara,” tutupnya.

  • Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang Ajak TNI Bersinergi dalam Membangun Wilayah Perbatasan

    Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang Ajak TNI Bersinergi dalam Membangun Wilayah Perbatasan

    TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara)  Zainal Arifin Paliwang menghadiri acara Pisah Sambut Komandan Korem 092/Maharajalila di Ruang Rapat Lt.1 Kantor Gubernur pada Senin 16 Juni.

    Acara ini merupakan simbol kuatnya sinergi antara pemerintah provinsi (Pemprov) dengan institusi pertahanan dalam menjaga stabilitas dan membangun wilayah perbatasan.

    “Saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dedikasi Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan yang selama masa jabatannya telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga kondusivitas wilayah perbatasan serta memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah,” kata Gubernur Zainal.

    “Masyarakat Kaltara menyampaikan doa dan harapan agar Brigjen TNI Adek Chandra senantiasa diberikan kesehatan dan kesuksesan di tempat tugas yang baru,” tambah dia.

    Gubernur kemudian menyambut hangat Brigjen TNI Mohammad Sjahroni sebagai Danrem yang baru.

    Ia meyakini, dengan pengalaman dan kapabilitas yang dimiliki, Brigjen Sjahroni akan mampu melanjutkan bahkan meningkatkan peran strategis Korem 092/Maharajalila dalam menjaga kedaulatan negara, khususnya di wilayah perbatasan.

    “Kolaborasi antarlembaga sangat penting terjalin hal ini untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan suku, agama, ras, dan golongan,” tegasnya.

    Gubernur berharap agar sinergi antara pemerintah provinsi dan institusi pertahanan atau TNI dapat terus ditingkatkan untuk membangun Kalimantan Utara yang lebih maju dan sejahtera.

    Untuk diketahui, acara pisah sambut ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari unsur TNI dan Polri, serta unsur Forkopimda Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan, serta para kepala daerah se-Kalimantan Utara.

  • BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Hantam Wilayah RI, Cek Lokasinya

    BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Hantam Wilayah RI, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, baru 15% Zona Musim (ZOM) di Indonesia yang sudah benar-benar memasuki musim kemarau. Hal ini menjelaskan fenomena hujan yang masih dialami sebagian wilayah Indonesia, termasuk area Jabodetabek.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan secara umum potensi hujan memang berkurang. Salah satunya disebabkan keberadaan Siklon Tropis Wutip di Laut China Selatan timur Vietnam yang cenderung menarik massa udara dan mengurangi potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia bagian barat.

    Kendati demikian, beberapa wilayah masih menunjukkan aktivitas hujan yang cukup signifikan akibat pengaruh sejumlah dinamika atmosfer yang masih aktif.

    “Melihat kondisi atmosfer yang masih relatif dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang masih ada meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau,” dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (16/6/2025).

    BMKG terus menekankan pentingnya memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.

    Dinamika Atmosfer 16-19 Juni 2025

    BMKG memprediksi Indeks Monsun Australia menguat. Kondisi ini mengindikasikan peningkatan aliran massa udara kering dari Australia menuju wilayah Indonesia bagian selatan.

    Hal ini berpotensi menyebabkan berkurangnya curah hujan dan mendorong perluasan wilayah yang memasuki musim kemarau, khususnya di wilayah Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan bagian selatan.

    Siklon Tropis Wutip yang berada di Laut China Selatan timur laut Vietnam dengan kecepatan angin maksimum 50 knot, tekanan udara minimum 985 mb, dan pergerakan ke arah utara-timur laut juga berkontribusi terhadap dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

    Sistem ini menyebabkan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah Laut China Selatan tenggara Vietnam dan menarik massa udara di wilayah Indonesia bagian barat, sehingga mengurangi potensi hujan.

    Namun demikian, prediksi curah hujan dasarian untuk periode Juni I hingga Juni III 2025 menunjukkan bahwa sejumlah wilayah masih berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>150 mm/dasarian), terutama di sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah.

    Aktivitas dinamika atmosfer juga masih cukup signifikan. Kombinasi gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency diprakirakan aktif secara bersamaan di beberapa wilayah.

    Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan potensi pembentukan awan konvektif dan hujan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga sore hari.

    Sementara itu, sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi yang memanjang dari Sumatra hingga Papua serta konfluensi angin di sejumlah perairan Indonesia masih berkontribusi pada pertumbuhan awan hujan.

    Labilitas lokal kuat juga mendukung proses konvektif di banyak wilayah, mulai dari Sumatra, sebagian besar Kalimantan dan Sulawesi, hingga kawasan timur Indonesia, sehingga masih perlu diwaspadai potensi cuaca signifikan di sebagian wilayah indonesia.

    Peningkatan kecepatan angin permukaan diprakirakan terjadi di beberapa wilayah perairan, di antaranya Laut Andaman, Samudra Hindia selatan Jawa, Laut Jawa, dan Laut Arafuru. Kondisi ini turut meningkatkan potensi gelombang tinggi, dengan ketinggian berkisar antara 2.5 hingga 4 meter.

    Prospek Cuaca 16 – 19 Juni 2025

    Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua dan Papua Selatan.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

    Siaga (Hujan lebat): Papua Pegunungan.
    Angin Kencang: NTB, NTT, Maluku dan Papua Selatan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Beras Plastik Viral di Nunukan, Disperindag: Tak Ditemukan Pemalsuan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Juni 2025

    Beras Plastik Viral di Nunukan, Disperindag: Tak Ditemukan Pemalsuan Regional 16 Juni 2025

    Beras Plastik Viral di Nunukan, Disperindag: Tak Ditemukan Pemalsuan
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com –
    Sebuah unggahan viral di media sosial menghebohkan warga
    Nunukan
    , Kalimantan Utara. Unggahan itu menuding adanya temuan beras yang diduga tercampur plastik dalam kemasan merek Mawar Melati.
    Pemerintah daerah langsung turun tangan menelusuri kebenaran kabar tersebut.
    “Diimbau kepada masyarakat Nunukan jika ingin membeli beras tolong diperhatikan, karena saya telah menemukan campuran
    beras plastik
    di dalam merek beras ini,” tulis akun Andi Tenri Andi Cori dalam unggahan yang disebarkan di sebuah grup Facebook lokal.
    Unggahan tersebut menyertakan foto karung kosong bekas kemasan beras Mawar Melati dan sejumlah potongan plastik berbentuk kotak, yang diklaim tercampur dalam beras.
    Tak butuh waktu lama, unggahan ini menuai reaksi warganet. Banyak yang mendesak pemilik akun untuk menyebutkan secara jelas lokasi atau toko tempat beras tersebut dibeli.
    Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Sabri, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran sejak kabar itu mencuat.
    “Ada sekitar 150 karung beras merek itu (Mawar Melati) yang minggu lalu dikirim dari Sulawesi dan semuanya sudah terdistribusi ke masyarakat,” ujarnya saat dihubungi, Senin (16/6/2025).
    Namun dari hasil pengecekan ke distributor dan pengecer, tidak ditemukan adanya indikasi beras plastik atau beras palsu, seperti yang ramai diperbincangkan.
    Sabri juga menjelaskan bahwa merek Mawar Melati memang cukup populer di kalangan masyarakat.
    Namun, ia mengakui merek tersebut belum dipatenkan, sehingga rentan diproduksi oleh pihak mana pun.
    “Yang jadi catatan kami, merek itu belum dipatenkan, sehingga masih bebas digunakan siapa saja,” jelasnya.
    Selain itu, material plastik dalam beras yang diunggah juga berbentuk kotak, tidak menyerupai beras.
    “Biasanya kalau beras plastik direndam air mengapung, jadi nasyarakat akan tahu bedanya. Kalau yang diunggah itu bentuknya kotak tidak seperti beras,” kata dia.
    Kendati demikian, DKUKMPP Nunukan, terus melakukan pengawasan ketat distribusi beras di Nunukan.
    “Pengawasan jalan terus. Saya pribadi juga mengkonsumsi beras merk itu (Mawar Melati), tapi saya tidak temukan tercampur dengan plastik,” kata Sabri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Targetkan 1 Juta Pengusaha Muda, GP Ansor Gaungkan Jihad Ekonomi

    Targetkan 1 Juta Pengusaha Muda, GP Ansor Gaungkan Jihad Ekonomi

    Lahat, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, menyerukan jihad ekonomi sebagai langkah strategis untuk melahirkan jutaan pengusaha muda di seluruh pelosok Nusantara, guna memperkuat fondasi perekonomian bangsa.

    Seruan tersebut disampaikan Addin saat meresmikan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) PC GP Ansor Lahat sekaligus melantik pengurus PW GP Ansor Sumatera Selatan di Kabupaten Lahat, pada Minggu (15/6/2025).

    “Saya mengapresiasi dan bangga atas semangat para kader yang mendirikan wadah usaha. Saya berharap semangat ini menular ke daerah-daerah lain, sehingga tumbuh pengusaha muda Ansor yang siap menopang perekonomian umat,” ujar Addin.

    Putra asli Cirebon ini menegaskan gerakan ekonomi ini merupakan bentuk jihad ekonomi, sebagai bagian dari upaya mencapai kemandirian umat yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan ideologi Nahdlatul Ulama (NU).

    “Saya menyebut ini sebagai jihad organisasi di bidang ekonomi. Tujuannya jelas: untuk kemandirian umat dan kemaslahatan organisasi,” tegasnya.

    Addin menambahkan, jihad ekonomi adalah respons logis terhadap dinamika kehidupan bangsa saat ini. Ia menilai bahwa di tengah tantangan ekonomi, GP Ansor tidak cukup hanya hadir dengan semangat, melainkan juga dengan aksi nyata. Salah satunya adalah membentuk BUMA yang menjadi wadah pengembangan usaha bagi kader-kader muda.

    “Jihad kita hari ini tidak hanya di medan dakwah, tetapi juga di sektor ekonomi. Memperkuat ekonomi umat adalah bagian dari perjuangan kita,” jelasnya.

    Peresmian BUMA Ansor Lahat turut dirangkai dengan kegiatan penanaman 1.000 kecambah kelapa sawit. Addin berharap kegiatan ini dapat terintegrasi dengan PT Erindo, perusahaan di bawah naungan BUMA.

    “Saya ingin dari gerakan seperti ini lahir satu juta pengusaha muda Ansor. Kita bangun kemandirian dari bawah: dari desa, kecamatan, hingga ke tingkat pusat,” tegasnya lagi.

    Dalam pelantikan pengurus PW GP Ansor Sumatera Selatan, Addin juga menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemerataan ekonomi. Menurutnya, kedua hal ini harus menjadi gerakan terpadu secara nasional. Terlebih, mayoritas kader Ansor berada di usia produktif yang perlu ditingkatkan kapasitasnya dalam berbagai profesi.

    “Melalui BUMA, mari kita jadikan sebagai wadah konsolidasi ekonomi yang merangkul seluruh jenis usaha—baik PT, CV, hingga koperasi. Kita juga harus membangun kelompok-kelompok usaha hingga ke tingkat desa agar langsung menyentuh kader-kader di akar rumput, terutama di sektor ketahanan pangan,” pungkas Addin.

    Seruan Addin ini disambut positif oleh Ketua PW GP Ansor Sumatera Selatan, Muhammad Erwinsyah. Ia mengapresiasi penuh gerakan ekonomi yang dicanangkan oleh pimpinan pusat.

    “Seluruh kader Ansor dan Banser di Sumatera Selatan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bang Ketum dan rombongan. Perjalanan jauh ini menjadi pemantik semangat kami, khususnya dalam menjalankan gagasan kemandirian dan pengembangan ekonomi kader,” ungkap Erwinsyah.

    Apresiasi juga datang dari Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, yang menilai inisiatif ekonomi GP Ansor akan memperkuat kemandirian organisasi dan memberi dampak nyata bagi kemaslahatan masyarakat secara luas.