provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Komisi VII berharap mitra kerja bantu pengembangan UMKM di Kaltara

    Komisi VII berharap mitra kerja bantu pengembangan UMKM di Kaltara

    Tanjung Selor (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII Lamhot Sinaga mengharapkan mitra kerjanya harus bisa membantu dan mendukung Provinsi Kalimantan Utara dalam pengembangan dan peningkatan perindustrian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kreatif, pariwisata dan sarana publikasi.

    “Mitra-mitra Komisi VII ini berhadapan langsung dengan kebutuhan masyarakat langsung, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata dan lain sebagainya,” kata politisi Lamhot saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dalam rangka kunjungan kerja reses di Provinsi Kaltara di Tanjung Selor, Kamis malam.

    Hal tersebut disampaikan di hadapan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh masyarakat serta pihak swasta terkait di Provinsi Kaltara yang turut hadir dalam RDP reses tersebut.

    Adapun mitra kerja Komisi VII yang hadir dari Kementerian Perindustrian, yaitu Dirjen Ketahanan, Perwilayahan & Akses Industri International, Tri Supondy, Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Binoni Tio A Napitupulu.

    Kemudian dari Kementerian Pariwisata, yaitu Asisten Deputi Manajemen Industri, Budi Supriyanto, dan Asisten Deputi Strategi Event, Fransiskus Handoko.

    Hadir pula mitra kerja Komisi VII lainnya, yaitu unsur pimpinan lembaga penyiaran publik dari Antara, TVRI dan RRI.

    RDP reses yang dilaksanakan di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga bersama Wakil Ketua Komisi VII lainnya, yaitu Chusnunia Chalim, Evinta Nursanty, Banyu Biru Djarot, Beniyanto, Andhika Satya Wasistho, Rahmawati, Jamal Mirdad, Erna Sari Dewi, Kaisar Abu Hanifah, Eva Monalisa, Hendry Munief dan Tifatul Sembiring.

    “Suatu kehormatan bagi kami Komisi VII bisa hadir di Provinsi Kalimantan Utara,” kata Lamhot.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara

    Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara

    Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad saat kunjungan kerja ke Kalimantan Utara menyanyi pada malam ramah tamah di Tanjung Selor, Kamis malam (19/6/2025). ANTARA/Susylo Asmalyah

    Jamal Mirdad sumbangkan dua lagu saat kunker Komisi VII ke Kaltara
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 07:13 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad saat kunjungan kerja ke Kalimantan Utara menghibur dengan dua lagu yang Yang Penting Hepi dan Hati Lebur Jadi Debu.

    Jamal menyumbangkan tembang lawas yang pernah membuat dia populer pada malam ramah tamah di Tanjung Selor, Bulungan, Kamis malam.

    Suasana semakin meriah ketika anggota DPR RI Komisi VII menyanyi dengan diiringi grup musik dengan pemain drum Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.

    Selain Jamal, anggota DPR RI Komisi VII Banyu Biru Djarot juga turut menyumbangkan suaranya.

    Kunker Komisi VII DPR ke Kaltara dipimpin Ketua Tim Lamhot Sinaga yang disertai Wakil Ketua Tim Evinta Nursanty dan Chusnunia Chalim.

    Anggota Komisi VII lain Banyu Biru Djarot, Beniyanto, Andhika Satya Wasistho, Rahmawati, Jamal Mirdad, Erna Sari Dewi, Kaisar Abu Hanifah, Eva Monalisa, Hendry Munief, Tifatul Sembiring dan Muhammad Hatta.

    Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan bahwa selama ini belum pernah ada anggota DPR RI yang melakukan kunker ke Kaltara.

    “Hanya Komisi VII yang pertama kunker ke Kaltara, selama ini tidak pernah ada kunker ke Kaltara,” kata Zainal.

    Sumber : Antara

  • Sektor perhubungan jadi kendala pengembangan potensi wisata Kaltara

    Sektor perhubungan jadi kendala pengembangan potensi wisata Kaltara

    ANTARA – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam rangka Kunjungan Reses ke Provinsi Kalimantan Utara pada Kamis (19/6). Dalam kegiatan ini yang menjadi atensi DPR RI kepada Pemprov Kaltara terkait dengan pengembangan sektor pariwisata untuk meningkat perekonomian daerah. (Cica Andriyani/Yovita Amalia/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gubernur Kaltara: Kunker Komisi VII pererat sinergi pusat-daerah

    Gubernur Kaltara: Kunker Komisi VII pererat sinergi pusat-daerah

    Tanjung Selor (ANTARA) – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengaku bangga dan menjadi kehormatan besar bagi Kaltara atas kunjungan kerja reses Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke daerahnya.

    “Kunjungan kerja reses (Komisi VII) ini merupakan kehormatan besar bagi kami dan menjadi momen penting untuk mempererat sinergi pusat dan daerah,” kata dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam rangka kunjungan kerja reses di Provinsi Kaltara bertempat di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Kamis malam.

    Khususnya dalam pelaksanaan fungsi pengawasan serta penjaringan aspirasi di bidang pariwisata, perindustrian, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.

    Gubernur mengungkapkan semenjak Kaltara berdiri, kurang lebih 12 tahun, baru kali ini ada komisi DPR RI yang melaksanakan RDP reses di Kaltara dengan jumlah rombongan besar beserta mitra-mitra kerjanya.

    “Luar biasa. Kami sangat berbahagia. Masyarakat Kaltara sangat bangga atas kehadiran dari anggota Komisi VII DPR RI malam ini,” kata Zainal.

    Terlebih kata Gubernur, kebanggaan dan kehormatan besar atas kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI ini penuh dengan tantangan hingga tiba di Kaltara.

    Sebab, RDP sempat tertunda beberapa jam dari jadwal semula pukul 16.00 Wita menjadi hingga kurang lebih pukul 20.00 Wita baru dimulai karena permasalahan transportasi.

    “Walaupun mohon maaf ini bukan karena beliau (Komisi VII) memolorkan waktu, karena cuaca saat mau mendarat di Balikpapan tidak bisa mendarat, mendaratnya di Makassar. Luar biasa perjuangan Bapak Ibu Komisi VII ini untuk Kalimantan Utara,” katanya.

    Setibanya di Tarakan, rombongan juga harus menyeberang lautan dan melewati sungai serta darat hingga sampai ke ibu kota Provinsi Kaltara di Tanjung Selor.

    “Lain waktu mudah-mudahan Komisi VII bisa berkunjung di perbatasan langsung, biar bisa melihat langsung situasi masyarakat kami di wilayah perbatasan,” harapnya.

    Sehingga dapat memperjuangkan berbagai program dan anggaran yang berpihak pada percepatan pembangunan wilayah perbatasan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltara.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Komisi VII DPR RI, semoga kolaborasi kita hari ini menjadi awal dari langkah-langkah nyata untuk membangun Kaltara yang maju, makmur dan berkelanjutan serta Indonesia yang lebih berdaulat demi menggapai Indonesia Emas 2045,” ucap Gubernur Kaltara.

    Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ir. Lamhot Sinaga mengapresiasi Pemprov Kaltara bersama jajaran, tokoh masyarakat dan pihak swasta yang menerima kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI di Kaltara.

    “Ini suatu apresiasi Pak, tadi kami mendarat di Tarakan langsung bersama-sama dengan Pak Gubernur ke Tanjung Selor,” ujar Lamhot Sinaga saat memimpin RDP reses Komisi VII di Kantor Gubernur Kaltara.

    Lamhot bersyukur ia dan rombongan bisa tiba Kaltara melaksanakan kunjungan kerja, walaupun harus memakan waktu perjalanan kurang lebih 12 jam dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga pesawat yang harusnya mendarat dan transit di Bandara Sepinggan terpaksa dialihkan ke Makassar.

    “Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa pada hari ini Komisi VII DPR RI bisa melaksanakan kunjungan reses Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Utara, walaupun dengan penuh perjuangan yang sangat luar, tetapi karena tadi sambutannya luar biasa, kami lelahnya hilang Pak,” kata Lamhot.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Geger Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar, Pelaku Terjerat 3 Kasus Pembunuhan

    Geger Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar, Pelaku Terjerat 3 Kasus Pembunuhan

    Sementara itu, orang tua salah satu korban pembunuhan sadis dilaporkan meninggal dunia saat menuju sumur milik Wanda, yang merupakan TKP dua mayat ditemukan.

    “Kami mendengar kabar duka tersebut, dan kami mengucapkan bela sungkawa,” kata Ahmad Faisol.

    Ucapan bela sungkawa yang lebih mendalam dari kepolisian setempat, lanjutnya jika yang bersangkutan meninggal murni karena mendengar kabar jenazahnya anak ditemukan.

    Diketahui yang bersangkutan mengalami pingsan ketika menuju lokasi sumur ditemukannya diduga anaknya lalu kemudian meninggal dunia pada pagi tadi.

    Pihak kepolisian kemarin telah melakukan autopsi terhadap dua jenazah yang ditemukan dalam sumur milik terduga pelaku. Dua jenazah tersebut diduga masuk ke dalam orang hilang sekitar satu tahun yang lalu.

    “Kami melakukan atopsi guna memastikan identitas jenazah tersebut,” katanya.

    Polisi juga melakukan autopsi terhadap korban mutilasi Septia Adinda yang tubuhnya dihanyutkan ke sungai.

    Pihak kepolisian juga masih mendalami motif Wanda membunuh dua korban lain yang jasadnya dimasukan ke dalam sumur. Sementara terhadap korban Septia Adidnda, terduga pelaku mengungkapkan tindakan membunuh karena sakit hati korban tak bayar utang. Namun pihaknya belum mengungkap motif pelaku atas tindakannya memutilasi korban.

    “Dari pengakuan terduga pelaku (SJ alias Wanda), motifnya sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan,” kata Ahmad Faisol.

    Ahmad Faisol menjelaskan, menurut keterangan pelaku, korban Septia Adinda meminjam uang sekitar Rp3,5 juta kepadanya. Terduga pelaku menagih uang tersebut namun korban tidak kunjung membayar sehingga nekat menghabisi nyawa korban di sebuah kebun pada Minggu (15/6/2025), lalu memutilasi dan membuang beberaba bagian tubuhnya ke Sungai Batang Anai. Namun polisi masih mendalami pengakuan tersebut.

  • Saya Tak Akan Maafkan SJ

    Saya Tak Akan Maafkan SJ

    GELORA.CO  – Kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria berinisial SJ (25) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggegerkan masyarakat.

    Polisi mengungkap, SJ diduga merupakan pelaku pembunuhan berantai yang telah merenggut tiga nyawa dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir, salah satunya ialah Siska Oktavia.

    Akibat mengetahui bahwa anak keduanya meninggal dunia, ibu korban, yaitu Nila Yunista (50) syok hingga kehilangan nyawanya.

    Selama lebih dari satu tahun, Nila tak pernah lelah mencari Siska yang dilaporkan hilang sejak 12 Januari 2024 lalu. 

    Ia terus berharap agar putrinya, yang berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Padang itu, bisa kembali pulang dengan selamat.

    Akan tetapi, harapan itu sirna setelah dirinya memperoleh kabar bahwa Siska ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    Nila pun dilaporkan syok berat. Ia jatuh pingsan di dekat lokasi penemuan jasad dan tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Di rumah duka, tangis dari anak dari Nila, Muhamad Tri Ibnu Rusdi (16), pecah di tengah pelayat yang terus berdatangan. 

    Ia tampak sesekali mengusap air matanya, menyambut pelukan dan ucapan belasungkawa dari para tetangga dan kerabat.

    Saat TribunPadang.com menyambangi rumah duka, Kamis (19/6/2025), Ibnu tampak duduk di sudut ruangan, tak jauh dari jasad sang ibu yang terbujur kaku. 

    Meskipun berusaha tegar, mata Ibnu masih sembab dan merah karena terus menangis.

    Baca juga: 2 Korban Pembunuhan di Padang Pariaman Ternyata Teman Dekat, Salah Satunya Pacar Pelaku

    “Saya nggak nyangka, Ibu bisa meninggal seperti ini. Tadi pagi masih sehat, masih bisa jawab-jawab orang yang datang.” 

    “Tapi terus-terusan nangis sejak tahu kabar kakak,” ujar Ibnu berusaha menenangkan diri sambil menarik napas dalam.

    Ibnu mengatakan, ibunya mengetahui kabar Siska dari seseorang melalui pesan WhatsApp, sekitar pukul 06.00 WIB.

    Setelah itu, Nila langsung mengajaknya ke lokasi yang diduga menjadi lokasi Siska dikubur oleh SJ.

    Akan tetapi, sebelum tiba di sana, yaitu di simpang jalan dekat rumah SJ yang saat itu sudah dipadati warga, Nila tiba-tiba jatuh pingsan sambil bersandar di bahu Ibnu.

    “Ibu pingsan di bahu saya. Kaget karena lihat orang sudah ramai di rumah SJ,” kenangnya.

    Hati Ibnu makin hancur karena SJ merupakan orang yang selama ini begitu dekat dengan keluarganya. Bahkan, SJ telah dianggap seperti anak sendiri oleh Nila.

    “SJ itu sering datang ke rumah. Setiap Lebaran dia bawa THR, nanya kabar kak Siska. Ibu percaya banget sama dia. Nggak pernah nyangka dia pelakunya,” ucap Ibnu dengan nada getir.

    Menurut Ibnu, selama proses pencarian Siska berlangsung, SJ justru kerap menemani sang ibu mencari keberadaan kakaknya. 

    Belum lama ini, ia juga masih sempat berkomunikasi dengan Nila lewat WhatsApp.

    “Sampai beberapa hari lalu, ibu masih chat sama dia. Tanya kabar, nanya soal Siska juga,” tuturnya.

    Bukan hanya mengenal SJ, Ibnu juga mengaku mengenal dua korban lainnya yang diduga dibunuh oleh pelaku yang sama.

    Kedua korban itu disebut sering menginap di rumah karena merupakan teman dekat Siska.

    “Saya tahu mereka juga. Sering nginap di rumah, temannya kakak,” terang Ibnu.

    Selain kehilangan sang ibu, Ibnu juga baru saja kehilangan ayahnya yang meninggal dunia pada akhir tahun lalu.

    “Baru enam bulan Ayah meninggal, sekarang Ibu juga pergi. Semuanya karena SJ.”

    “Sampai kapan pun, saya nggak akan bisa memaafkan SJ. Dia bunuh tiga orang. Termasuk kakak saya,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, aksi yang dilakukan SJ tergolong sebagai pembunuhan berantai.

    “Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis.

    Ia menjelaskan, dua korban pertama dibunuh sekitar setahun lalu dan jasadnya telah dievakuasi. 

    Sedangkan korban ketiga, SA, dimutilasi pada Minggu (15/6/2025). Ketiga korban tewas dengan motif dan cara yang berbeda.

    Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi sadis ini.

    Pemeriksaan terhadap SJ dilakukan secara intensif guna mengungkap motif serta pola pembunuhan

  • Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia

    Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia

    Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    menyetujui pembentukan lima
    pengadilan militer
    baru di wilayah Pekanbaru, Kendari, Manokwari, Balikpapan, dan Makassar.
    Pembentukan pengadilan militer baru didasarkan pada dua
    Peraturan Pemerintah
    (PP). Pertama, PP Nomor 22 Tahun 2025 tentang Pembentukan
    Pengadilan Militer
    Tinggi IV Balikpapan dan Pengadilan Militer V Makassar.
    Kedua, PP Nomor 23 Tahun 2025 tentang Pembentukan Pengadilan Militer I-03 Pekanbaru, Pengadilan Militer V-17 Kendari, dan Pengadilan Militer V-21 Manokwari.
    Dikutip dari salinan beleid, Kamis (19/6/2025), pembentukan pengadilan militer ini bertujuan untuk memenuhi
    akses keadilan
    yang merata, serta meningkatkan pelayanan peradilan yang efektif dan efisien kepada pencari keadilan berdasarkan asas peradilan yang sederhana, cepat, dan berbiaya ringan.
    Dua Pengadilan Militer Tinggi IV Balikpapan dan Pengadilan Militer V Makassar bertujuan untuk mengurangi tingginya beban pada Pengadilan Militer Tinggi I Medan dan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya.
    Pembentukannya juga seiring dengan adanya pengembangan organisasi militer.
    “Dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk: a. Pengadilan Militer Tinggi IV Balikpapan yang berkedudukan di Kota Balikpapan; dan b. Pengadilan Militer Tinggi V Makassar yang berkedudukan di Kota Makassar,” tulis Pasal 1 PP 22/2025.
    Sama seperti dua pengadilan di atas, tiga Pengadilan Militer di Kendari, Pekanbaru, dan Manokwari juga bertujuan untuk mengurangi beban kerja pada Pengadilan Militer Padang, Pengadilan Militer Makassar, dan Pengadilan Militer Jayapura yang kini menangani wilayah sangat luas dan jumlah perkara yang banyak.
    “Dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk: a. Pengadilan Militer I-03 Pekanbaru yang berkedudukan di Kota Pekanbaru; b. Pengadilan Militer V-18 Kendari yang berkedudukan di Kota Kendari; dan c. Pengadilan Militer V-21 Manokwari yang berkedudukan di Kota Manokwari,” begitu tertulis dalam Pasal 1 PP 23/2025.

    Aturan juga menjelaskan daerah hukum masing-masing pengadilan militer.
    Daerah hukum Pengadilan Militer Tinggi IV Balikpapan meliputi wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Utara.
    Sementara, daerah hukum Pengadilan Militer Tinggi V Makassar meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku, Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Selatan.
    Adapun daerah hukum Pengadilan Militer I-03 Pekanbaru meliputi wilayah Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau;
    daerah hukum Pengadilan Militer V-18 Kendari meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Tengah;
    serta daerah hukum Pengadilan Militer V-21 Manokwari meliputi wilayah Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu Korban Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Meninggal Saat Saksikan Pembongkaran Sumur

    Ibu Korban Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Meninggal Saat Saksikan Pembongkaran Sumur

    GELORA.CO – Duka mendalam dialami keluarga yang diduga korban pembunuhan pelaku mutilasi di Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

    Nila Yusnita, orangtua Siska Oktavia Rusdi (23), yang disebut pelaku SJ sebagai korbannya, meninggal dunia saat melihat pembongkaran sumur yang diduga tempat pembuangan mayat Siska.

    “Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Nila,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/6/2025).

    Nila mendatangi lokasi sumur tua dekat rumah pelaku SJ (25) di kawasan Pasar Usang, Batang Anai.

    Namun, Nila tiba-tiba pingsan dan kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

    Nila merupakan ibu kandung Siska yang hilang sejak Januari 2024, tetapi hingga sekarang belum melihat jenazah anaknya tersebut.

    Seperti diketahui, pembongkaran sumur tua itu berdasarkan pengakuan SJ yang menyebutkan dirinya juga membunuh Siska dan Adek.

    Lalu, kedua mayatnya dibuang di sumur tua dekat rumah pelaku.

    “Pengakuan pelaku memang seperti itu sehingga dilakukan pembongkaran sumur tua itu,” kata Faisol.

    Penangkapan SJ berawal dari penemuan potongan mayat Septia Adinda (23) di aliran sungai Batang Anai, Selasa (17/6/2025).

    Polisi melakukan penyelidikan dan kemudian menangkap SJ, Kamis (19/6/2025).

  • Setahun Hilang, Siska Dibunuh Pacarnya di Padang Pariaman, Pelaku Juga Mutilasi 2 Korban Lainnya

    Setahun Hilang, Siska Dibunuh Pacarnya di Padang Pariaman, Pelaku Juga Mutilasi 2 Korban Lainnya

    GELORA.CO – Setahun hilang, Siska Oktovia warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) ternyata jadi korban pembunuhan.

    Pelaku pembunuhan Siska yakni SJ alias Wanda, pacar korban dan juga pelaku pembunuhan mutilasi 2 orang lainnya.

    Jasad Siska ditemukan dalam sumur di rumah pelaku, pada Kamis (19/6/2025).

    Kasus pembunuhan Siska terungkap setelah polisi menangkap pelaku SJ atas kasus pembunuhan mutilasi yang potongan tubuh dari korban ditemukan di aliran Sungai Batang Anai, Padang Pariaman.

    Suji Selsya Utami (28), sepupu dari Siska Oktavia, tak menyangka kerabatnya menjadi salah satu korban pembunuhan sadis yang diduga dilakukan oleh SJ di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

    Suji mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengenal dekat pelaku SJ, yang selama ini berstatus sebagai pacar Siska.

    “Pelaku ini sangat dekat dengan keluarga korban, bahkan dikenal sebagai sosok yang baik,” ujar Suji Selsya Utami dikutip dari TribunPadang.com.

    Saat lebaran, ketika korban dinyatakan hilang, pelaku masih sempat datang ke rumah dan memberikan THR kepada adik-adik korban.

    “Hubungan mereka memang pacaran,” ujar Suji Selsya Utami.

    Suji menyebutkan bahwa hubungan asmara antara Siska dan SJ telah terjalin cukup lama.

    “Keduanya sudah pacaran sejak 2019. Jadi memang sudah cukup lama,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Suji mengatakan bahwa lokasi penemuan jenazah diduga merupakan rumah milik pelaku SJ sendiri.

    “Tempat korban dikubur ini adalah rumah SJ. Jadi kami benar-benar tidak menyangka hal seperti ini terjadi,” jelasnya.

    Ia juga menambahkan bahwa Siska mengenal korban mutilasi SJ lainnya, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terpisah di Batang Anai.

    “Siska berteman dengan korban mutilasi itu. Bahkan, korban tersebut juga sering menginap di rumah Siska,” tegasnya.

    Pelaku Ditangkap 

    Akhirnya  Wanda alias SJ terduga pelaku mutilasi di Muaro Anai Padang Pariaman diamankan.

    “Alhamdulillah, kami berhasil mengamankan pelaku yang tiga hari terakhir menghebohkan masyarakat yang ada di Padang Pariaman,” Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, saat ditemui awak media dikutip dari TribunPadang.com, Kamis (19/6/2025). 

    Ia menyebutkan potongan tubuh dari korban ditemukan di aliran Sungai Batang Anai.

    Kemudian dievakuasi untuk dilakukan identifikasi di RS Bhayangkara Padang.

    “Pelaku berinisial SJ alias Wanda,” sebut AKBP Ahmad Faisol. 

    Inisial SJ diringkus pada Kamis sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Batang Anai.

    Terbaru Wanda alias SJ rupanya selain memutilasi teman dekatnya sendiri, pelaku juga pernah mengubur 2 korban lainnya dalam sumur. 

    “Motifnya belum kita ketahui pasti, namun kedua korban tersebut memang pernah kami terima laporan kehilangan dari masyarakat,” ujar Kapolres.

    Kapolres mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan penggalian sumur tempat pengakuan tersangka mengubur korban setelah melakukan pembunuhan di kawasan Batang Anai.

    Melalui keterangan pelaku ini, total sudah ada tiga korban yang ia bunuh, namun motifnya belum terungkap dengan jelas.

    Melihat perbuatannya, pelaku sudah melakukan pembunuhan berantai, mengingat ketiga korban tersebut masih memiliki hubungan sebagai teman.

  • Prabowo naikkan status lima pangkalan TNI AU dari tipe B jadi tipe A

    Prabowo naikkan status lima pangkalan TNI AU dari tipe B jadi tipe A

    Ilustrasi – Pesawat C-130B Retroff Hercules saat dihadirkan dalam upacara pemberhentian pesawat di Gedung Serbaguna Nurtanio Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/5/2025). ANTARA/HO-Penerangan TNI AU/am

    Prabowo naikkan status lima pangkalan TNI AU dari tipe B jadi tipe A
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 19 Juni 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menaikkan status empat pangkalan TNI Angkatan Udara (lanud) dan satu lanud pendidikan dari tipe B menjadi tipe A.

    Kenaikan status lanud tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Peningkatan Status 4 (empat) Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dan 1 (Satu) Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Pendidikan dari Tipe B Menjadi Tipe A.

    Sebagaimana dikutip dari laman Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis, lima lanud yang dinaikkan statusnya meliputi Lanud Soewondo di Sumatera Utara, Lanud Husein Sastranegara di Jawa Barat, Lanud Anang Busra di Kalimantan Utara, Lanud Raden Sadjad di Kepulauan Riau, dan Lanud Pendidikan Sulaiman di Jawa Barat.

    Adapun pendanaan yang diperlukan dalam peningkatan status empat pangkalan TNI AU dan satu pangkalan TNI AU pendidikan tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Keppres tersebut ditetapkan Presiden Prabowo pada 29 April 2025 dan mulai berlaku sejak ditetapkan.

    Sumber : Antara