provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Komisi VII DPR RI dorong Kaltara kembangkan pariwisata

    Komisi VII DPR RI dorong Kaltara kembangkan pariwisata

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat luar biasa. Itu juga bisa menjadi salah satu sumber ekonomi masa depan yang dapat diandalkan, selain tambang dan migas. Karena itu, kami ingin mendorong pariwisata sebagai sumber ekonomi baru,”

    Tanjung Selor (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menegaskan komitmen DPR untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai salah satu sumber ekonomi baru di luar sektor tambang dan migas.

    Hal ini disampaikannya usai pertemuan Komisi VII DPR RI dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka kunjungan kerja masa reses di Tanjung Selor, Kamis (19/6).

    “Potensi wisata di Kalimantan Utara ini sangat luar biasa. Itu juga bisa menjadi salah satu sumber ekonomi masa depan yang dapat diandalkan, selain tambang dan migas. Karena itu, kami ingin mendorong pariwisata sebagai sumber ekonomi baru, baik untuk Kaltara maupun secara nasional,” ujar Lamhot.

    Menurut legislator dari Fraksi Partai Golkar ini, Komisi VII akan mendorong berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan pemerintah daerah, untuk lebih serius mengembangkan kawasan pariwisata di provinsi termuda ini. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif berbasis pariwisata.

    “Komisi VII ingin mendorong agar masyarakat di Kaltara juga diberdayakan menjadi pelaku ekonomi, baik melalui UMKM maupun sektor ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata. Ini penting untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” tambahnya.

    Di sisi lain, Lamhot mengakui bahwa pengembangan sektor pariwisata di Kaltara masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya terkait aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah. Oleh karena itu, Komisi VII berkomitmen untuk mendorong peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata, termasuk transportasi dan layanan hospitality.

    “Untuk menjangkau Kaltara saja masih butuh effort. Karena itu ke depan, kita akan dorong bagaimana aksesibilitas dan konektivitas ini bisa diperbaiki. Hospitality juga harus disiapkan agar wisatawan merasa nyaman,” katanya.

    Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik perhatian dan dukungan Komisi VII DPR RI terhadap sektor pariwisata daerahnya. Ia berharap aspirasi pembangunan sektor pariwisata Kaltara bisa diperjuangkan DPR melalui kementerian mitra kerja.

    “PAD kami masih kecil, jadi kami sangat butuh dukungan dari pemerintah pusat. Kami bersyukur Komisi VII sangat responsif dan bisa melihat langsung betapa sulitnya menjangkau Kaltara. Konektivitas dan promosi adalah dua hal penting yang perlu dibantu,” ujar Zainal.

    Gubernur juga menyoroti berbagai potensi wisata unggulan di Kaltara yang menurutnya masih belum tergarap maksimal, seperti gua alam, hutan tropis, dan pohon-pohon raksasa yang khas dan tidak ditemukan di daerah lain.

    “Kaltara punya banyak daya tarik, tapi siapa yang tahu kalau tidak dipromosikan? Ini yang kami harapkan bisa diperjuangkan oleh DPR ke kementerian terkait,” tutupnya.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang 7 Tahun CNBC Indonesia TV: Siaran Digital Menjangkau Lebih Luas

    Jelang 7 Tahun CNBC Indonesia TV: Siaran Digital Menjangkau Lebih Luas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hanya dalam hitungan bulan, CNBC Indonesia TV akan memasuki tahun ketujuh kiprahnya di Indonesia. Sejak pertama kali mengudara pada 10 Oktober 2018, CNBC Indonesia TV terus menjadi rujukan bagi audiens dan pemangku kepentingan di sektor ekonomi dan bisnis.

    Terhitung per 24 Januari 2020 lalu, siaran CNBC Indonesia dapat disaksikan secara gratis melalui DVB-T2. Melalui siaran digital, jangkauan CNBC Indonesia TV semakin luas, hadir di berbagai pelosok negeri dengan kualitas tayangan yang lebih baik dan akses yang lebih merata.

    Jangkauan CNBC Indonesia TV meliputi sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia dengan 36 wilayah layanan sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengakses berita.

    Mulai dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimatan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Daerah Khusus Jakarta, Kepulauan Riau, Riay, Gorontalo, Papua, Maluku Utara, dan Jambi.

    Berikut detailnya:

    Foto: Detail jangkauan area layanan CNBC Indonesia TV.

    Foto: Detail jangkauan area layanan CNBC Indonesia TV.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Padang Pariaman Heboh Lagi, Puluhan Celana Dalam Mahasiswi KKN Hilang di Jemuran

    Padang Pariaman Heboh Lagi, Puluhan Celana Dalam Mahasiswi KKN Hilang di Jemuran

    GELORA.CO –  PADANG PARIAMAN heboh lagi, dimana puluhan celana dalam mahasiswi KKN hilang dicuri orang.

    “Mahasiswi-mahasiswi ini menjemur pakaian dalam mereka di depan posko KKN,” ungkap @aprizani25_ di konten terbarunya, Sabtu 21 Juni 2025.

    Kejadiannya di Nagari Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis 19 Juni 2025.

    Tapi saat sore hari akan mengangkat jemuran, ternyata pakaian dalam yang jumlahnya puluhan sudah hilang dicuri orang.

    “Yang hilang khusus celana dalam saja guys,” ungkap konten kreator Aprizani.

    Malingnya masih belum diketahui, perempuan atau laki-laki, atau untuk apa mencuri celana dalam itu?

    “Apa ada ilmu hitam sehingga harus maling celana dalam,” ujar Aprizani dengan nada bertanya.

    Beberapa sumber yang dibaca Aprizani, ternyata celana dalam terutama yang bekas, itu bisa saja dipakai buat ritual.

    “Asumsi aku sudah kemana-mana, bahkan ke ilmu pelet, ilmu hitam atau pesugihan, menurut kalian (netizen) bagaimana?,” tanya Aprizani.

    Bahkan ada juga celana dalam ini untuk ritual mengunci hati seseorang, mempelet seseorang.

    Aprizani menyarankan untuk celana dalam jemur di dalam area rumah saja agar lebih safety.

    Sebelumnya, Padang Pariaman dihebohnya dengan terungkapnya kasus pembunuhan berantai 3 mahasiswi yang dilakukan oleh seorang pria bernama Wanda.

    Kasus ini sedang diusut pihak Polres Padang Pariaman, sejauh ini baru satu orang pelaku yaitu Wanda yang ditangkap polisi.

    Kasus ini bikin geger, pasalnya salah seorang mahasiswi dimutilasi oleh Wanda, dan kasus ini menyingkap tabir pembunuhan 2 mahasiswa 1,5 tahun lalu dengan pelaku yang sama.

    Sementara di kolom komentar video  Aprizani ramai netizen memberikan tanggapannya:

    “Bamacam ajo kejadian di Pariaman ko ma,” ucap pemilik akun @tali tigo sapilin.

    “Iyo lah parah bana kabupaten padang pariaman ko,” jawab @penyiarSWL99.

    “Lebih hati-hati lagi guys, 2 tahun lalu temen KKN ku yang cewek jemur pakaian dalam di dalam WC yang masih bisa ada celah tembus cahaya mataharinya,” kenang @Ahsanuz Zikri.

    “Uni nandak Viral mah, mencari kesalahan urang Pariaman taruih…

    dimano² kejahatan ko banyak,” kata @fitrikanency.

    “Mungkin banyak kelainan sss di situ,” ucap @IlhamAbadi**.

  • Cika Dilaporkan Hilang, Ditemukan Tinggal Tulang

    Cika Dilaporkan Hilang, Ditemukan Tinggal Tulang

    PIKIRAN RAKYAT – Warga Sumatra Barat dikejutkan oleh pengungkapan kasus pembunuhan mengerikan yang melibatkan seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Wanda, atau SJ, asal Korong Lakuak, Pasar Usang, Padang Pariaman.

    Dalam kasus yang tengah viral ini, Wanda ditetapkan sebagai tersangka mutilasi terhadap tiga perempuan muda, dua di antaranya telah dinyatakan hilang sejak lebih dari satu tahun lalu.

    Kasus ini mencuat setelah ditemukannya potongan tubuh perempuan yang mengambang di Sungai Batang Anai, pada Senin 16 Juni 2025. Korban diketahui bernama Septia Adinda (25), mahasiswi asal Kota Padang. Saat ditemukan, jasadnya telah dimutilasi menjadi sepuluh bagian.

    Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan bahwa Wanda telah mengakui seluruh perbuatannya. Motif dari pembunuhan pertama terhadap Septia disebut karena urusan utang.

    “Dari pengakuan terduga pelaku, motifnya sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan sebesar Rp3,5 juta,” ujar Faisol dalam konferensi pers di Parik Malintang, Kamis 19 Juni 2025.

    Menurut keterangan pelaku, korban dibunuh pada Sabtu 15 Juni 2025 sore di sebuah kebun kawasan Nagari Sungai Buluah. Setelahnya, tubuh Septia dipotong-potong menggunakan sebilah parang dan dibuang ke sungai.

    Terbongkar Dua Pembunuhan Lain: Cika dan Adek Jadi Korban

    Hal yang membuat kasus ini semakin menggemparkan, Wanda juga mengaku telah membunuh dua perempuan lainnya, yakni Siska Oktavia Rusdi (Cika) berusia 23 tahun, dan Adek Gustiana berusia 24 tahun.

    Keduanya telah dilaporkan hilang sejak awal tahun 2024, namun pencarian tak membuahkan hasil. Wanda menyimpan jasad keduanya dalam sumur tua di Pasar Usang, hanya beberapa meter dari rumahnya sendiri. Sumur tersebut baru digali dan diinspeksi oleh tim gabungan Polisi dan BPBD pada Kamis 19 Juni 2025, dan ditemukan kerangka manusia yang tinggal tulang-belulang.

    “Selain mutilasi, pelaku juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan lain,” ucap Faisol.

    Ketiga korban ternyata memiliki kesamaan latar belakang: mereka pernah tercatat sebagai mahasiswi di STIE KBP Kota Padang, dan diduga telah mengenal pelaku sebelumnya.

    Barang Bukti dan Pengakuan Sadis Pelaku

    Dari lokasi penangkapan, Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk parang yang digunakan untuk memutilasi, telepon genggam, sepeda motor, dan pakaian pelaku. Wanda ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya pada Kamis 19 Juni 2025 dini hari sekira pukul 2.00 WIB.

    “Parang yang kami amankan adalah alat yang dipakai pelaku untuk memotong tubuh korban menjadi sepuluh bagian,” ujar Faisol.

    Warga sekitar menyebut Wanda dikenal tertutup, dan beberapa tetangga mengaku mencium bau aneh dari sekitar sumur sejak lama, namun tak berani menyelidiki.

    Akademisi: Ini Bukan Kejahatan Biasa, Tapi Pembunuhan Berantai

    Kasus Wanda memicu reaksi keras dari kalangan akademisi. Dr. Defika Yufiandra, akademisi hukum dari Universitas Dharma Andalas (Unidha) Sumbar, menilai kejahatan ini sebagai bentuk pembunuhan berantai, dan menuntut keadilan ditegakkan dengan maksimal.

    “Rasa adil itu pendekatannya tidak hanya dari keluarga korban saja, tapi juga kepada masyarakat secara umum karena perbuatan pelaku sudah di luar batas kewajaran dan tidak manusiawi,” tutur Defika, Jumat 20 Juni 2025.

    Ia mendorong aparat penegak hukum untuk menerapkan pasal yang tepat dan menyeluruh berdasarkan motif, relasi korban-pelaku, dan kondisi kejiwaan tersangka. Ia juga meminta agar pelaku diperiksa secara psikologis guna melihat apakah ada kecenderungan kelainan jiwa atau tidak.

    “Tiga korban ini punya keterkaitan yang perlu digali. Jika memang pelaku bisa mengulangi perbuatannya secara sadar, ini lebih dari sekadar kasus dendam atau emosi sesaat,” ujar Defika.

    Defika juga mengingatkan bahwa kasus ini mengulang kembali pola kekerasan seperti kasus pembunuhan Nia, penjual gorengan di Sumbar yang juga menjadi korban mutilasi beberapa waktu lalu.

    Pemerintah Daerah Didorong Terlibat Aktif

    Sebagai putra daerah Pariaman, Defika juga menyerukan agar pemerintah daerah tak diam dalam menyikapi kejadian yang menghebohkan ini. Ia menilai perlu adanya evaluasi terhadap fungsi lembaga adat dan sosial, yang selama ini dianggap menjadi benteng moral masyarakat.

    “Pemerintah perlu menyelidiki perkembangan masyarakat, apakah perilaku negatif seperti ini berkaitan dengan pengaruh narkoba, kesepian sosial, atau lemahnya sistem kontrol sosial,” ucapnya.

    Polisi Terus Selidiki, Potensi Korban Lain Terbuka

    Hingga kini, Wanda masih diperiksa intensif oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman. Polisi menyatakan masih membuka kemungkinan adanya korban lain.

    “Dengan fakta penambahan korban ini, kami perlu memastikan apakah ada kemungkinan korban lain. Sementara pelaku kini sudah di Polres untuk diproses hukum,” tutur Faisol.

    Publik menanti perkembangan selanjutnya, terutama vonis hukum yang akan dijatuhkan pada pelaku atas perbuatan keji yang telah mencabut nyawa tiga perempuan muda, menciptakan trauma bagi keluarga korban dan masyarakat luas.***

  • Sawah Pokok Murah berbiaya murah dan panen meningkat

    Sawah Pokok Murah berbiaya murah dan panen meningkat

    Foto: Musthofa/Radio Elshinta

    Sawah Pokok Murah berbiaya murah dan panen meningkat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 22:28 WIB

    Elshinta.com – Sumatera Barat (Sumbar) mengembangkan Sawah Pokok Murah atau bertanam padi dengan biaya murah. Metode tersebut, hasil panennya sangat maksimal. 

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alek Indra Lukman mengatakan, sejumlah daerah yang mengembangkan diantaranya di Kabupaten Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan. 

    “Kunjungan kerja kita inike Sumbar, salah satunya ibu ketua meninjau langsung panen padi Sawah Pokok Murah yang dikembangkan di Kabupaten Agam,” sebut Alek Indra Lukman dalam pertemuan Komisi IV DPR RI di Auditorium Gubernur Sumbar, Jum’at (20/6), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa.

    Alek menyebutkan, selain berbiaya murah, metode tersebut lebih efisien dan terjadi peningkatan produksi yang signifikan. Pemakaian pupuk kimia dan pestisida berkurang. Bahkan tanpa olah tanah, sehingga terjadi pengurangan biaya. 

    Alek Indra Lukman meminta metode tersebut menjadi program prioritas Kementrian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan yang jadi skala prioritas Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

    Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Hediati Soeharto mengapresiasi metode Sawah Pokok Murah. Ia mendorong, apabila program tersebut baik dan bermanfaat buat masyarakat, dikembangkan di daerah-daerah di Indonesia. 

    Pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI ke Sumatera Barat dalam rangka kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Selain meninjau panen padi di Kabupaten Agam, juga meninjau Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT), Padang Mangatas di Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota. 

    Kemudian, meninjau Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Kabupaten Padang Pariaman.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Komisi IV DPR RI dukung penambahan gudang Bulog di Indonesia

    Komisi IV DPR RI dukung penambahan gudang Bulog di Indonesia

    ANTARA – Komisi IV DPR RI mendukung rencana penambahan 25 gudang Bulog di Indonesia untuk menampung beras dari petani. Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi di Padang Pariaman, Jumat (20/6), mengatakan penambahan gudang Bulog perlu dilakukan untuk mengantisipasi tingginya produksi beras petani terutama saat puncak panen raya. (Fandi Yogari Saputra/Rizky Bagus Dhermawan/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku Pembunuhan di Padang Pariaman Berhasil Kelabui Keluarga Korban saat Rumah Digeledah

    Pelaku Pembunuhan di Padang Pariaman Berhasil Kelabui Keluarga Korban saat Rumah Digeledah

    GELORA.CO  – Fakta lain dalam kasus pembunuhan berantai di Padang Pariaman diungkap oleh keluarga korban Siska Oktavia.

    Lima hari setelah Siska dilaporkan hilang, pihak keluarga korban ternyata sempat menggeledah rumah pelaku pembunuhan, SJ (25).

    Siska diketahui dilaporkan hilang sejak 12 Januari 2024.

    Namun, dalam penggeledehan itu, SJ sendiri yang menunjukkan lokasi dapur dan sumur tua yang di mana itu merupakan tempat jasad Siska ditemukan.

    Hal ini disampaikan oleh kakak sepupu korban, Randa Yulianda (29), saat ditemui di rumah duka pada Kamis (19/6/2025) sore.

    Randa mengatakan, pihak keluarga Siska sudah melakukan penggeledehan di rumah SJ pada lima hari setelah korban dinyatakan hilang.

    “Lima hari setelah Siska hilang, kami melakukan penggeledahan ke rumah SJ. Saat itu kami membawa SJ dan beberapa tokoh masyarakat setempat. Namun, saat digeledah, kami tidak menemukan keberadaan Siska,” ujar Randa, dikutip dari TribunPadang.com, Jumat (20/6/2025).

    Awalnya, keluarga Siska meminta bantuan kepada orang pintar (dukun) untuk mengetahui keberadaan korban.

    Dari penuturan orang pintar tersebut, Siska disebut-sebut disembunyikan oleh pelaku di rumahnya.

    “Orang pintar itu bilang, ‘Temui pacarnya, Siska, di rumahnya.’ Dari situlah kami datangi rumah SJ pada tengah malam. Waktu itu memang kami sudah curiga. Tapi saat kami geledah kamarnya dan beberapa sudut rumah, Siska tidak ditemukan,” jelas Randa.

    Setibanya di rumah pelaku, keluarga Siska tak bisa leluasa melakukan penggeledahan lantaran ibu pelaku terus menangis.

    “Saat itu ibunya menangis terus. Kami juga jadi tidak enak, karena penggeledahan dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari,” tambahnya.

    Randa menyebut, kecurigaan keluarga sempat mereda karena SJ pintar bersandiwara dan berhasil menipu orang-orang di sekitarnya.

    Hal ini terlihat dari raut wajah pelaku.

    “Pelaku ini pandai bersandiwara. Raut wajahnya bisa berubah, seolah-olah bukan dia pelakunya. Bahkan waktu kami mau geledah rumahnya, dia sangat semangat dan bilang, ‘cepatlah, bang, pergi sama saya. Biar saya yang tunjukkan rumah saya itu’,” kata Randa menirukan ucapan SJ.

    Randa juga menuturkan bahwa saat penggeledahan, SJ sempat menunjukkan lokasi dapur dan sumur tua di rumahnya, yang belakangan diketahui sebagai tempat dikuburnya jasad Siska.

    “Dia sempat bilang, ‘Itu dapur, dan itu ada sumur tua.’ Tapi kami tidak memeriksanya lebih jauh karena ibunya terus menangis. Kami khawatir warga merasa tidak nyaman, karena saat itu ibunya juga sedang beristirahat,” tutup Randa.

    Diketahui, SJ sudah akrab dengan keluarga Siska, terlebih dengan Ibu korban, Nila Yunista (50). 

    Nila sudah menganggap SJ seperti anak kandung sendiri.

    Pelaku juga kerap datang ke rumah korban terutama pada saat lebaran.

    “SJ itu dekat banget sama Ibu. Pernah kasih THR, sering nanya kabar kakak. Nggak nyangka dia pelakunya,” kata adik korban, Muhamad Tri Ibnu Rusdi (16), sambil menahan tangis.

    Selama masa pencarian, SJ kerap menemani Nila mencari keberadaan Siska. Bahkan beberapa hari sebelum jasad ditemukan, SJ sempat berkomunikasi dengan Nila melalui pesan singkat.

    Namun, Nila menghembuskan nafas terakhir setelah mengetahui bahwa SJ yang menghabisi nyawa anak kandungnya.

    Selama kurang lebih 1,5 tahun, Nila tak pernah berhenti berharap putrinya pulang dalam keadaan selamat.

    Harapan itu pupus pada Kamis (19/6/2025), ketika jasad Siska ditemukan diduga menjadi korban pembunuhan SJ.

    “Pagi itu sekitar pukul enam, Ibu dapat pesan WhatsApp dari seseorang. Kami langsung ke lokasi,” ujar Ibnu saat ditemui di rumah duka.

    Namun, sebelum sampai di lokasi penemuan jasad, Nila tiba-tiba pingsan di persimpangan dekat rumah SJ yang sudah dipenuhi warga. 

    Ia sempat bersandar di bahu Ibnu sebelum akhirnya kehilangan kesadaran. Tak lama kemudian, ia dinyatakan meninggal dunia

  • Jejak Hitam Satria Johanda Bunuh 3 Wanita di Sumbar

    Jejak Hitam Satria Johanda Bunuh 3 Wanita di Sumbar

    Padang

    Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bahwa korban tersangka pembunuhan Satria Johanda alias Wanda (25) berjumlah 3 orang wanita. Satu mayat dimutilasi dengan sadis.

    Dua kasus lainnya terungkap dari keterangan pelaku Wanda setelah ditangkap oleh Polisi pada Kamis (19/6) sekitar pukul 02.00 WIB, di rumahnya yang beralamat di Batang Anai, Padang Pariaman. Mayat dua korban itu dibuang ke sumur.

    “Selain mutilasi, pelaku juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan lain,” kata Kepala Kepolisian Resor Padang Parimana AKBP Ahmad Faisol Amir di Paritmalintang, dilansir Antara, Kamis (19/6/2025).

    Dia mengatakan polisi kini melakukan penyelidikan lebih dalam karena ada tiga kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh satu pelaku yang sama.

    Sementara itu untuk profil pelaku, Wanda diketahui adalah seorang pemuda yang kini berusia 25 tahun. Ia merupakan warga Korong Lakuak, Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman.

    Sedangkan ketiga korban berjenis kelamin perempuan yakni Septia Adinda berusia 25 tahun, ia dihabisi pelaku lalu dimutilasi dengan cara yang sadis.

    Kedua korban ini juga ditemukan dengan kondisi yang sadis, jasad keduanya dibuang oleh pelaku di dalam sumur tua yang berada di Pasar Usang sekitar satu tahun yang lalu.

    Pada Kamis (19/6), petugas Kepolisian bersama BPBD Padang Pariaman, serta instansi lainnya telah mengeluarkan jasad kedua korban dari dalam sumur yang hanya tinggal tulang-belulang.

    Faisol mengatakan saat ini Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih dalam sekaligus menggali fakta-fakta lain yang terkait dengan perbuatan pelaku.

    “Dengan adanya fakta penambahan korban ini, maka kami perlu memastikan apakah ada kemungkinan korban lain, sementara pelaku kini sudah di Polres untuk diproses secara hukum,” jelasnya.

    (idh/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fakta-Fakta Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar, Motif Pelaku hingga Ada 2 Korban Lain

    Fakta-Fakta Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Sumbar, Motif Pelaku hingga Ada 2 Korban Lain

    Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan pelaku mengaku memotong tubuh korban menjadi 10 bagian sebelum membuangnya ke aliran Sungai Batang Anai.

    “Pengakuan pelaku, tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian, lalu dibuang ke sungai. Saat ini baru empat potong yang berhasil ditemukan,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

    Pencarian potongan tubuh lainnya masih berlangsung dengan melibatkan tim kepolisian dan warga sekitar.

    3. Motif Pembunuhan Dipicu Utang Rp3,5 Juta

    Motif pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap korban diduga karena persoalan utang. Korban disebut berutang Rp3,5 juta kepada pelaku namun tidak kunjung mengembalikan uang tersebut.

    “Pelaku mengaku sakit hati karena korban tidak juga mengembalikan pinjaman. Keduanya diketahui berteman,” jelas AKBP Ahmad Faisol Amir. Namun hingga saat ini, kepolisian masih mendalami motif pelaku.

     

  • Komisi VII DPR dorong Kaltara kembangkan pariwisata dan UMKM

    Komisi VII DPR dorong Kaltara kembangkan pariwisata dan UMKM

    Tanjung Selor (ANTARA) – Komisi VII DPR RI mendorong Provinsi Kalimantan Utara mengembangkan sektor pariwisata, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta ekonomi kreatif sebagai sumber ekonomi baru.

    “Menurut kami di berbagai belahan dunia saat ini, di tengah-tengah ekonomi global yang sangat dinamis dan tidak menentu, maka semua negara dan termasuk semua daerah juga dituntut untuk kreatif mendapatkan sumber-sumber ekonomi baru,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga pada rapat dengar pendapat (RDP) kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI di Provinsi Kaltara, bertempat di Aula Lantai I, Kantor Gubernur Kaltara, Tanjung Selor, Kamis malam.

    Di beberapa negara, kata Lamhot, walaupun minim investasi, tetapi ekonominya tetap berkembang karena sektor pariwisatanya berkembang.

    Pariwisata ke depan menjadi sumber ekonomi yang sangat menjanjikan, baik itu terhadap sebuah negara maupun sebuah daerah, seperti Provinsi Kaltara.

    Menurut ia, berbagai negara, baik di Eropa maupun sekarang Jepang mengandalkan sektor pariwisata untuk menghasilkan devisa negara. Jepang sekarang sumber devisa negara terbesar keduanya adalah industri pariwisata.

    “Pak Gubernur sudah presentasikan bahwa banyak objek atau destinasi wisata Kaltara yang saat ini belum terpromosikan dengan baik atau belum optimal digarap secara serius. Nah, untuk ke depan, ini adalah sebuah potensi sumber ekonomi untuk Kaltara apabila digarap,” kata Lamhot.

    Ia mendengar pertumbuhan ekonomi Kaltara di atas rata-rata nasional, yakni lebih kurang 10,6 persen. Namun, ia yakin semua itu berbasis pertambangan dan pertanian sawit.

    Menurut ia, sektor pertambangan tidak selamanya bisa diandalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

    Di Kaltara, lanjutnya, juga memiliki potensi besar di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang dan Kayan yang kapasitasnya mencapai ribuan megawatt.

    “Ini mungkin nanti potensi-potensi kita optimalkan melalui mitra kerja kami Komisi VII. Dari sektor industrinya kita naikkan, potensi wisatanya kita garap secara serius, lalu kemudian Kawasan Industri Hijau Indonesia yang ada di Tanah Kuning bagaimana bermanfaat untuk masyarakat banyak, khususnya seluruh masyarakat Kaltara,” kata Lamhot.

    Anggota DPR RI Dapil Sumatera II ini juga menegaskan bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi Kaltara di atas rata-rata nasional, tidak boleh melupakan sektor UMKM dan ekonomi kreatif karena sektor ini sangat penting supaya ground ekonominya merata.

    “Karena kekuatan ekonomi kita, backbone ekonomi rakyat adalah UMKM. Nah untuk itulah makanya UMKM juga menjadi prioritas yang menjadi perhatian kita bersama ke depan akan kita dorong menjadi sumber ekonomi,” tuturnya.

    Ia menambahkan sektor UMKM selama ini belum tergarap secara optimal, tetapi UMKM ini menghasilkan produk domestik bruto (PDB) terbesar, yaitu hampir 57 persen bahkan sampai 60 persen menyumbang sektor devisa negara Indonesia.

    “Ini luar biasa apabila digarap dengan betul. Karena itu, di pemerintahan Prabowo-Gibran, ada Kementerian UMKM yang berdiri sendiri. Ini saking seriusnya pemerintah untuk menggarap UMKM ini. Nah untuk itu, harapan kita nanti di Provinsi Kaltara UMKM-nya akan kita kembangkan,” ujarnya.

    Pewarta: Susylo Asmalyah
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.