provinsi: KALIMANTAN UTARA

  • Gelar Operasi Pasar di Padang Panjang Sumatera Barat, 35 Ribu Batang Rokok Ilegal Diamankan – Halaman all

    Gelar Operasi Pasar di Padang Panjang Sumatera Barat, 35 Ribu Batang Rokok Ilegal Diamankan – Halaman all

    Total perkiraan nilai barang atas penindakan tersebut sebesar Rp51.654.900 dengan potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp35.904.903

    Tayang: Kamis, 2 Januari 2025 19:21 WIB

    lihat foto

    ist

    Imbauan tidak mengedarkan dan membeli rokok ilegal.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bea Cukai Teluk Bayur menindak 35.488 batang rokok ilegal dalam kegiatan operasi pasar yang digelar bulan lalu di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

    Total perkiraan nilai barang atas penindakan tersebut sebesar Rp51.654.900 dengan potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp35.904.903.

    Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Teluk Bayur, Moh. Hery Syamsul Bahtiyar, mengungkapkan, operasi pasar merupakan salah satu upaya Bea Cukai Teluk Bayur untuk melindungi barang-barang ilegal dan/atau berbahaya. 

    Operasi pasar dilaksanakan secara rutin oleh tiap-tiap unit penindakan dan penyidikan (P2) Bea Cukai sebagai bentuk pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal dan sarana edukasi kepada para pedagang rokok eceran.

    “Penindakan ini merupakan bentuk komitmen Bea Cukai dalam melindungi masyarakat dari peredaran rokok ilegal dan mewujudkan keadilan bagi pengusaha rokok yang telah menjalankan usaha sesuai ketentuan,” pungkas Hery.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis) Regional 2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
    Doktor ekonomi dari UNU-MERIT/Maastricht University (Belanda). Alumni generasi pertama beasiswa LPDP master-doktor. Pernah bekerja di ASEAN Secretariat, Indonesia Mengajar, dan konsultan marketing. Saat ini berkiprah sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan. Tertarik dengan berbagai topik ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pembangunan internasional, Asia Tenggara, monitoring-evaluasi, serta isu interdisiplin. Bisa dihubungi di https://www.linkedin.com/in/aripmuttaqien/
    PADA
    tulisan sebelumnya telah dijelaskan potensi
    Kalimantan Timur
    pada sektor hilirisasi pertambangan dan industri manufaktur.
    Selanjutnya, sektor lain yang perlu dipertimbangkan adalah konektivitas, baik infrastruktrur fisik dan non-fisik.
    Fakta menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi dan logistik masih menjadi tantangan besar untuk Kalimantan Timur.
    Kalimantan Timur adalah provinsi yang sangat luas, tetapi jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan dengan Jakarta.
    Baca artikel awal: Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur
    Jumlah penduduk Kalimantan Timur sekitar 4 juta, yang hanya sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Jakarta. Meskipun begitu, luas wilayah Kalimantan Timur mencapai 127.000 km persegi atau 192 kali lebih besar dari Jakarta.
    Wilayah yang sangat luas ini memerlukan konektivitas yang baik, terutama dalam hal transportasi antar kabupaten/kota.
    Secara umum, biaya logistik menjadi mahal karena kondisi geografis yang menantang. Sebagai contoh, biaya pengiriman antarpulau bisa menjadi sangat tinggi, tergantung pada tingkat permintaan dan ketersediaan transportasi pengiriman kargo.
    Karena pusat konektivitas di Jawa, seperti Surabaya dan Jakarta, pengusaha cenderung memilih untuk mengirim barang melalui kota-kota tersebut. Hal ini didorong oleh kesiapan infrastruktur pelabuhan yang lebih baik di sana.
    Penulis pernah melakukan perjalanan melalui jalan
    Trans Kalimantan
    pada pertengahan tahun 2024, dan mengamati kondisi jalan raya. Perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda relatif lebih lancar karena sudah ada jalan tol.
    Namun, perjalanan dari Samarinda ke Bontang belum memiliki jalan tol, sehingga harus melewati jalan Trans Kalimantan yang hanya memiliki satu lajur.
    Kondisi ini mengharuskan sopir untuk lebih berhati-hati saat menyalip kendaraan bermuatan berat yang cenderung bergerak lebih lambat.
    Perjalanan dari Bontang ke Sangatta lebih menantang lagi. Begitu juga dengan perjalanan dari Sangatta menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta, tempat penulis bertugas untuk melakukan kunjungan dan pengambilan data.
    Pengalaman yang paling berkesan adalah melalui jalur Trans Kalimantan. Dengan semakin padatnya jumlah kendaraan, jelas bahwa dukungan untuk jalan dengan kapasitas lebih besar sangat diperlukan.
    Peningkatan kualitas konektivitas harus menjadi salah satu prioritas utama bagi Kalimantan Timur. Banyak pengusaha yang memberikan masukan terkait pentingnya konektivitas antarwilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
    Tanpa perbaikan konektivitas, maka perkembangan sektor lain yang sudah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan maksimal.
    Sebagai contoh, perencanaan hilirisasi pertanian dan pertambangan akan terhambat jika konektivitas bahan mentah dari hulu ke hilir tidak dapat berjalan maksimal.
    Perbaikan konektivitas ini mencakup transportasi darat, transportasi sungai, transportasi laut, dan transportasi udara.
    Selain konektivitas transportasi, Kalimantan Timur juga harus meningkatkan konektivitas terkait dengan dengan energi dan digital.
    Salah satu hal menarik yang patut dipertimbangkan adalah pengembangan koridor ekonomi dengan negara lain.
    Saat ini, Kalimantan Timur menjadi bagian dari Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), organisasi sub-regional di ASEAN.
    BIMP-EAGA memiliki dua koridor ekonomi utama. Pertama, Koridor Ekonomi Kalimantan Barat (West Borneo Economic Corridor), yang merupakan koridor minyak dan gas yang melintasi wilayah strategis di Brunei Darussalam, Kalimantan Barat di Indonesia, serta Sarawak dan Sabah di Malaysia.
    Koridor kedua adalah Koridor Sulawesi Utara (Greater Sulu–Sulawesi Corridor), yang lebih dikenal sebagai Koridor Sulu-Sulawesi.
    Ini adalah koridor maritim yang mencakup wilayah Sulawesi Utara di Indonesia, Sabah di Malaysia, serta Mindanao dan Palawan di Filipina.
    Selain itu, ada satu koridor baru yang sedang dikembangkan, yaitu koridor yang menghubungkan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan beberapa provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Sabah di Malaysia.
    Koridor ini bertujuan membuka peluang perdagangan lintas batas, investasi, pariwisata, serta memanfaatkan perpindahan ibu kota.
    Salah satu aspek penting dari pengembangan koridor ini adalah pembangunan jalan baru di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara, yang akan menghubungkan langsung koridor ini dengan Sabah, Malaysia.
    Kalimantan Timur dapat memanfaatkan koridor ekonomi ini untuk meningkatkan arus investasi, perdagangan, dan pariwisata.
    Salah satu contoh potensial adalah kawasan pariwisata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, yang memiliki daya tarik luar biasa.
    Namun, lokasi geografisnya memang menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi wisatawan dari Jakarta, atau bahkan dari Balikpapan.
    Sebagai gambaran, bagi keluarga di Balikpapan, mereka mungkin lebih memilih untuk berlibur ke Bali daripada ke Pulau Derawan.
    Bali menawarkan berbagai macam destinasi wisata, mulai dari pantai hingga pegunungan, yang lebih mudah dijangkau.
    Sebaliknya, untuk menuju kawasan Derawan, pengunjung perlu persiapan lebih matang secara fisik. Dari Balikpapan, pengunjung bisa naik pesawat menuju Tanjung Redeb (ibu kota Kabupaten Berau).
    Namun, perjalanan belum selesai di situ. Dari Tanjung Redeb, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju pelabuhan, lalu naik kapal laut menuju Pulau Derawan.
    Namun, jika rencana penerbangan langsung dari Tanjung Redeb ke Maratua terealisasi, ini akan memberikan lebih banyak pilihan transportasi bagi para wisatawan.
    Perbedaan kondisi ini membuat turis harus merogoh kocek lebih dalam. Selain itu, waktu kunjungan yang lebih lama untuk berlibur.
    Sebagai alternatif, Kalimantan Timur bisa memanfaatkan turis dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Kedua negara tersebut memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi dari Indonesia. Tentunya ini menjadi potensi menarik.
    Berdasarkan data kedatangan di pintu imigrasi, 62 persen kedatangan di tiga pintu (Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan) berasal dari negara Asia Tenggara. Dari jumlah tersebut, Malaysia berkontribusi sebesar 80 persen.
    Namun, implementasi dari rekomendasi ini harus diwujudkan melalui kerja sama dengan Provinsi Kalimantan Utara.
    Selain itu, Indonesia harus bekerjasama dengan Malaysia dan Brunei Darussalam untuk menghadirkan rute konektivitas terbaru.
    Setidaknya, terdapat tiga unsur yang harus dipenuhi untuk melakukan akselerasi penguatan struktur sosio-ekonomi di Kalimantan Timur.
    Pertama, regulasi dan tata kelola yang efektif untuk menjamin kepastian hukum dan lingkungan bisnis yang kondusif.
    Kedua, investasi dan inovasi yang tepat sasaran sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
    Ketiga, pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Unsur ini akan mendukung penciptaan tenaga kerja yang terampil dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan.
    Sebagai penutup, dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang telah diuraikan, transformasi ekonomi Kalimantan Timur memerlukan langkah strategis yang terintegrasi, terutama penguatan sektor pertanian dan hilirisasi hasil pertanian, hilirisasi hasil pertambangan, industri manufaktur, dan konektivitas.
    Semua upaya ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di Kalimantan Timur, setidaknya pada tingkat kawasan Indonesia Timur, atau bahkan menjadi contoh untuk tingkat nasional.
    Tulisan ini adalah serial terakhir dari rangkuman laporan studi Penguatan Struktur Sosio-ekonomi Kalimantan Timur, di mana penulis bertanggung jawab sebagai konsultan ekonom senior.
    Laporan lengkap dapat diunduh di https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA0223PZ.pdf
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Padang Pariaman dengan latar Gunung Tandikek. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

    Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – PT Hutama Karya (Persero) melaporkan Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi untuk Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Catatan kami Seksi Padang-Sicincin ini merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya selama libur Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero) Jarot Seno Wibawa di Padang, Kamis.

    Jarot menyebutkan sejak Tol Seksi Padang-Sicincin dioperasikan secara fungsional pada 21 hingga 31 Desember 2024, tercatat total trafik sebanyak 38.934 kendaraan yang menggunakan jalan bebas hambatan tersebut. Ia mengatakan volume kendaraan yang mencapai 38.934 tersebut menandai tingginya antusias masyarakat di Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan jalan bebas hambatan ini,” kata dia.

    Adapun rincian trafik harian kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut ialah pada 21 Desember 2024 tercatat sebanyak 2.813 kendaraan. Kemudian 4.211 kendaraan pada 22 Desember.

    Selanjutnya 3.097 kendaraan pada 23 Desember, 2.167 kendaraan pada 24 Desember, 4.905 kendaraan pada 25 Desember, 3.932 kendaraan pada 26 Desember, 2.668 kendaraan pada 27 Desember, 4.389 kendaraan pada 28 Desember, 5.083 kendaraan pada 29 Desember, 2.779 kendaraan pada 30 Desember dan 2.890 kendaraan melintas pada 31 Desember 2024.

    Sementara itu, Icha (32) salah seorang warga Bukittinggi mengatakan telah melintasi Jalan Tol Padang-Sicincin pada saat libur Nataru 2024 bersama keluarganya.

    Menurut dia, meskipun ruas tol tersebut baru menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman namun masyarakat cukup terbantu terutama menghindari kemacetan yang biasanya kerap terjadi di daerah Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

    “Lumayan menghemat waktu perjalanan. Kemarin saya melintasi tol ini dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Sicincin,” kata Icha.

    Sumber : Antara

  • Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin trafik tertinggi selama Nataru

    Padang (ANTARA) – PT Hutama Karya (Persero) melaporkan Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi untuk Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Catatan kami Seksi Padang-Sicincin ini merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya selama libur Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero) Jarot Seno Wibawa di Padang, Kamis.

    Jarot menyebutkan sejak Tol Seksi Padang-Sicincin dioperasikan secara fungsional pada 21 hingga 31 Desember 2024, tercatat total trafik sebanyak 38.934 kendaraan yang menggunakan jalan bebas hambatan tersebut.

    Ia mengatakan volume kendaraan yang mencapai 38.934 tersebut menandai tingginya antusias masyarakat di Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan jalan bebas hambatan ini,” kata dia.

    Adapun rincian trafik harian kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut ialah pada 21 Desember 2024 tercatat sebanyak 2.813 kendaraan. Kemudian 4.211 kendaraan pada 22 Desember.

    Selanjutnya 3.097 kendaraan pada 23 Desember, 2.167 kendaraan pada 24 Desember, 4.905 kendaraan pada 25 Desember, 3.932 kendaraan pada 26 Desember, 2.668 kendaraan pada 27 Desember, 4.389 kendaraan pada 28 Desember, 5.083 kendaraan pada 29 Desember, 2.779 kendaraan pada 30 Desember dan 2.890 kendaraan melintas pada 31 Desember 2024.

    Sementara itu, Icha (32) salah seorang warga Bukittinggi mengatakan telah melintasi Jalan Tol Padang-Sicincin pada saat libur Nataru 2024 bersama keluarganya.

    Menurut dia, meskipun ruas tol tersebut baru menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman namun masyarakat cukup terbantu terutama menghindari kemacetan yang biasanya kerap terjadi di daerah Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.

    “Lumayan menghemat waktu perjalanan. Kemarin saya melintasi tol ini dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Sicincin,” kata Icha.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pesona Wisata Rumah Dua Negara: Dapur di Malaysia, Ruang Tamu di Indonesia

    Pesona Wisata Rumah Dua Negara: Dapur di Malaysia, Ruang Tamu di Indonesia

    Liputan6.com, Nunukan – Terletak di Pulau Sebatik, terdapat Wisata Rumah Dua Negara yang berada tepat di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Bagian dapur rumah ini terletak di Malaysia, sementar ruang tamunya berada di Indonesia.

    Rumah Dua Negara ini sempat viral beberapa tahun lalu. Lokasi tepatnya berada di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

    Mengutip dari berbagai sumber, Rumah Dua Negara sebenarnya merupakan rumah pribadi. Tak jauh dari rumah tersebut terdapat Pos Penjagaan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Perbatasan (Satgas Pamtas).

    Bagian depan rumah dicat merah-putih, layaknya bendera Indonesia. Terdapat foto presiden dan wakil presiden yang juga menjadi penanda bagian rumah tersebut masih berada di wilayah Indonesia. Pada sisi lainnya, terdapat buku-buku berbahasa Indonesia.

    Saat memasuki rumah, terdapat papan penunjuk kecil dengan arah panah yang memberikan informasi terkait pembagian bagian wilayah ini. Tertulis panah Indonesia dan Malaysia dengan anak panah berseberangan.

    Memasuki area dapur, interior rumah dicat warna hijau. Sama seperti bagian depan rumah, di sini juga terpasang foto perdana menteri Malaysia.

    Selain itu, dipajang pula foto Raja dan Ratu Malaysia. Pada bagian tengah terdapat bendera Malaysia.

    Rumah tersebut berbentuk rumah panggung dengan material bangunannya didominasi kayu. Rumah ini pun menjadi ikon Pulau Sebatik yang tak bisa ditemukan di wilayah lain di Indonesia.

    Meski awalnya memang bagian rumah ini ‘terbelah’ di antara dua negara, tetapi saat ini rumah ini sepenuhnya berada di wilayah Indonesia. Hal ini didasari atas kesepakatan terkait perbatasan darat antara Indonesia dan Malaysia di wilayah Kabupaten Nunukan, Kaltara.

    Pada 2019, Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menetapkan 13 patok perbatasan utama. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Rumah Dua Negara masuk ke dalam wilayah Indonesia. Hal ini juga berlaku untuk sejumlah rumah warga yang awalnya masuk dalam wilayah Malaysia.

     

    Penulis: Resla

  • Harga BBM Pertamina Non Subsidi per 1 Januari 2025: Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex – Halaman all

    Harga BBM Pertamina Non Subsidi per 1 Januari 2025: Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex – Halaman all

    Daftar harga BBM terbaru 2025 telah dirilis. Apa saja yang berubah? cek harga terbaru Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex.

    Tayang: Rabu, 1 Januari 2025 16:50 WIB

    Dok. Pertamina

    SPBU Pertamina.- Daftar harga BBM terbaru 2025 telah dirilis. Apa saja yang berubah? cek harga terbaru Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia mengumumkan perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Kebijakan ini bertujuan untuk menyesuaikan harga BBM dengan kondisi ekonomi dan fluktuasi harga minyak global.

    PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM terbaru pada tahun baru 2025 dengan menaikkan harga bahan bakar minyak non subsidi.

    Penyesuaian harga terjadi pada produk BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

    Sementara untuk BBM subsidi seperti Biosolar masih dijual dengan harga Rp 6.800 per liter.

    Adapun, Pertalite juga masih ditawarkan Rp 10.000 per liter

    “PT Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” tulis rilis resmi di Website Pertamina, dikutip Rabu (1/1/2025).

    Harga Pertamax (RON 92) naik menjadi Rp 12.500 per liter, dari sebelumnya Rp 12.100 per liter.

    Lalu harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) juga naik menjadi Rp 13.700 per liter, dari sebelumnya Rp 13.550 per liter.

    Tidak hanya itu, harga BBM jenis Pertamax Green 95 dijual Rp 13.400 per liter, dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu harga BBM Non Subsidi jenis Dexlite saat ini dibanderol Rp 13.600 per liter, dari sebelumnya Rp 13.400 per liter.

    Kemudian harga Pertamina DEX dari sebelumnya Rp 13.800 per liter,  naik menjadi Rp 13.900 per liter.

    Daftar Harga BBM Terbaru per 1 Januari 2025

    1. Jakarta

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.400 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    2. Aceh

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    3. Sumatera Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp14.200 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    4. Sumatera Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.200 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    5. Sumatera Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.900 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    6. Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    7. Batam

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp11.900 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    8. Jambi

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    9. Bengkulu

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    10. Bangka Belitung

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    11. Lampung

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    12. Banten

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    13. Jawa Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    14. Jawa Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    15. DI Yogyakarta

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    16. Jawa Timur

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    17. Bali

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    18. NTB

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    19. NTT

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter
    Pertamina Biosolar Non-Subsidi: Rp 13.950 per liter

    20. Kalimantan Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    21. Kalimantan Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    22. Kalimantan Timur

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    23. Kalimantan Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Pertamax: Rp14.000 ribu per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    24. Kalimantan Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Pertamax: Rp14.000 ribu per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    25. Pulau Sulawesi

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    26. Maluku

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    27. Maluku Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    28. Provinsi Papua

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax Rp13.700 per iiter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    29. Provinsi Papua Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    30. Papua Barat Daya

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    31. Papua Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    32. Papua Pegunungan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    33. Papua Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Naik Per 1 Januari 2025, Cek Harga BBM Terbaru Seluruh Provinsi di Sini

    Naik Per 1 Januari 2025, Cek Harga BBM Terbaru Seluruh Provinsi di Sini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) resmi memberlakukan tarif bahan bakar minyak (BBM) yang baru di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai 1 Januari 2025 ini.

    Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” tulis keterangan resmi Pertamina, Selasa, (31/12/2024).

    Penyesuaian harga untuk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex dilakukan di 38 provinsi diantaranya:

    Aceh

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    Pertamax Rp11.500

    Dexlite Rp12.500

    Pertamax di Pertashop Rp11.400

    Sumatra Utara

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sumatra Barat

    Pertamax Rp13.050

    Pertamax Turbo Rp14.300

    Dexlite Rp14.200

    Pertamina Dex Rp14.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.950

    Riau

    Pertamax Rp13.050

    Pertamax Turbo Rp14.300

    Dexlite Rp14.200

    Pertamina Dex Rp14.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.950

    Kepulauan Riau

    Pertamax Rp13.050

    Pertamax Turbo Rp14.300

    Dexlite Rp14.200

    Pertamina Dex Rp14.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.950

    Free Trade one (FTZ) Batam

    Pertamax Rp11.900

    Pertamax Turbo Rp13.000

    Dexlite Rp13.000

    Pertamina Dex Rp13.200

    Pertamax di Pertashop Rp11.800

    Jambi

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Bengkulu

    Pertamax Rp13.050

    Pertamax Turbo Rp14.300

    Dexlite Rp14.200

    Pertamina Dex Rp14.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.920

    Sumatera Selatan

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Bangka Belitung

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Lampung

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    DKI Jakarta

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Banten

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Jawa Barat

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Jawa Tengah

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    DI Yogyakarta

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Jawa Timur

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Bali

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Nusa Tenggara Barat

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.400

    Nusa Tenggara Timur

    Pertamax Rp12.500

    Pertamax Turbo Rp13.700

    Pertamax Green 92 Rp13.400

    Dexlite Rp13.600

    Pertamina Dex Rp13.900

    Solar Non Subsidi Rp13.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Kalimantan Barat

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Kalimantan Tengah

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.950

    Kalimantan Selatan

    Pertamax Rp13.050

    Pertamax Turbo Rp14.300

    Dexlite Rp14.200

    Pertamina Dex Rp14.500

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Kalimantan Timur

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Kalimantan Utara

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sulawesi Utara

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Gorontalo

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sulawesi Tengah

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sulawesi Tenggara

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sulawesi Selatan

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Sulawesi Barat

    Pertamax Rp12.800

    Pertamax Turbo Rp14.000

    Dexlite Rp13.900

    Pertamina Dex Rp14.200

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Maluku

    Pertamax Rp12.800

    Dexlite Rp13.900

    Pertamax di Pertashop Rp12.700

    Maluku Utara

    Laman: 1 2Semua
    #bbmnaik #hargabbmterbaru #pertamina #seluruhprovinsiindonesia headline januari2025

  • 2 Pelaku Penembakan Anak Mantan Anggota DPRD Musi Rawas Sumsel Diringkus Setelah Setahun Buron – Halaman all

    2 Pelaku Penembakan Anak Mantan Anggota DPRD Musi Rawas Sumsel Diringkus Setelah Setahun Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Dua pelaku penembakan terhadap Jimi Pranata, anak mantan anggota DPRD Musi Rawas akhirnya diringkus setelah borun setahun lamanya.

    Iwan (24) dan Efendi alias Fen (46) diringkus bersama salah seorang rekan lainnya yakni Leman saat melakukan kejahatan di Kepahiang.

    Peristiwa penembakan terhadap korban Jimi Pranata terjadi pada Minggu (7/1/2024) pagi sekira pukul 05.00 WIB di depan rumah orangtuanya di RT 03 Kelurahan Sumber Harta, Musi Rawas, Sumsel. 

    Dari hasil penyidikan, ketiga tersangka merupakan spesialis pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang tak segan melukai korbannya.

    Para pelaku juga kerap membawa senjata api rakitan (senpira) saat beraksi dan tercatat memiliki 4 laporan polisi (LP) di Polres Musi Rawas, 8 LP di Polres Kepahiang dan 1 LP di Polres Lahat.

    Kapolres Musi Rawas AKBP Supriadi didampingi Kasat Reskrim Iptu Riyan Tiantoro Putra mengatakan, anggota Satreskrim Polres Musi Rawas mendapat informasi adanya pelaku curas yang diamankan oleh Polres Kepahiang. 

    Kemudian, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku ternyata memiliki ciri-ciri yang identik dengan pelaku penembakan Jimi Pranata, kemudian anggota pun melakukan pendalaman.

    “Dari hasil pendalaman, memang benar 2 dari 3 pelaku yang diamankan oleh Polres Kepahiang adalah pelaku penembakan Jimi Pranata pada Januari lalu,” kata Kasat, Selasa (31/12/2024) kemarin. 

    Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Fendi mengakui melakukan penembakan terhadap korban, karena kaget kepergok melintas di depan rumah korban, sementara Iwan (rekan pelaku) berada di atas motor.

    “Sebelum kepergok oleh korban dan menembak korban, tersangka Fendi dan Iwan itu berniat melakukan kejahatan dengan membobol kios milik salah seorang warga,” jelas Kasat.

    Diketahui sebelumnya, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada, Minggu 7 Januari 2024 lalu sekira pukul 05.00 WIB di Jalan Raya Sumber Harta-Sukamaju, tepatnya di Kelurahan Sumber Harta, Musi Rawas. 

    Menurut keterangan korban, peristiwa terjadi bermula saat korban selesai mengeluarkan mobil.

    Para pelaku penembakan terhadap anak mantan anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas, yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Musi Rawas, Selasa (31/12/2024).

    Tiba-tiba salah satu pelaku bertanya kepada korban ‘nak kemano’ (mau kemana), lalu korban menjawab ‘ini rumah bapak aku’. 

    Kemudian, tiba-tiba salah satu pelaku menembak korban sebanyak 2 kali diduga menggunakan senjata api rakitan, sehingga mengenai perut kanan dan paha kiri korban.

    Setelah itu, korban berteriak minta tolong, lalu warga yang pulang dari salat subuh berdatangan membantu korban. 

    Selanjutnya para pelaku melarikan diri ke arah Kecamatan Tugumulyo.

    Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak pada perut sebelah kanan dan paha sebelah kiri. 

    Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, dimana kondisi korban dalam keadaan sadar. 

    Sementara itu Jimi Pranata mengucapkan apresiasi sekaligus terima kasih kepada Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi beserta para personel Polres Mura, karena telah berhasil menangkap pelaku curas sekaligus pelaku penembakan.

    “Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh personel Polres Musi Rawas karena berhasil melakukan penangkapan terhadap ketiga tersangka,” ujarnya. (Eko Mustiawan/CR41)

  • Perahu Terbalik di Pulau Sebatik, Dua Nelayan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Januari 2025

    Perahu Terbalik di Pulau Sebatik, Dua Nelayan Hilang Regional 1 Januari 2025

    Perahu Terbalik di Pulau Sebatik, Dua Nelayan Hilang
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Kejadian menghebohkan terjadi di perairan
    Tanjung Karang
    ,
    Pulau Sebatik
    , Nunukan, Kalimantan Utara, pada Selasa (31/12/2024) dini hari, ketika sebuah perahu ditemukan terbalik dan nyaris sepenuhnya karam.
    Para nelayan yang berangkat melaut di pagi hari menemukan perahu tersebut, namun tidak ada satupun anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di lokasi.
    Sejumlah video mengenai peristiwa ini telah beredar di media sosial, dan banyak nelayan yang turut serta dalam pencarian.
    “Pencarian sedang berlangsung,” ujar Djemijan, anggota BPBD Nunukan di Pulau Sebatik saat dihubungi pada Rabu (1/1/2025).
    Laporan mengenai peristiwa karamnya perahu nelayan ini diterima dari Ketua RT 03, Desa Setabu, Sebatik Barat, sekitar pukul 06.30 WITA pada Rabu (1/1/2025).
    Djemijan menjelaskan, pada Selasa dini hari, kondisi ombak sedang pasang dan angin bertiup cukup kencang.
    “Jadi perahu yang karam tersebut dinaiki tiga nelayan. Mereka memasang pukat dengan mengikat perahunya ke fondasi rumput laut. Tapi karena angin kencang dan ombak yang kuat,
    perahu terbalik
    ,” jelasnya.
    Dalam insiden tersebut, para nelayan tercebur ke laut. Satu nelayan berhasil berpegangan pada perahu, sementara dua ABK lainnya tergulung ombak.
    “Info yang saya dapat dari pelapor, yang selamat ini memang pandai berenang. Sementara dua nelayan itu sama sekali tidak pandai berenang,” imbuhnya.
    Seorang nelayan yang selamat sempat terombang-ambing semalaman sebelum akhirnya ditolong oleh nelayan lain yang melintas pada pagi harinya.
    “Tim Basarnas sudah turun lapangan melakukan pencarian. Kita doakan bersama, semoga korban ditemukan dalam kondisi selamat semua,” tambah Djemijan.
    Laporan resmi dari Basarnas mencatat bahwa lokasi perahu yang tenggelam berada di daerah perairan Tanjung Karang, Pulau Sebatik, dengan koordinat 3°55’50.2″ N, 117°52’41.8″ E.
    Dua nelayan yang masih dalam pencarian adalah Kaharuddin (22) dan Ardi (27), keduanya merupakan warga Desa Setabu, Sebatik Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Sejumlah Daerah Potensi Hujan Lebat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia pada pekan pertama 2025 masih berpotensi diguyur hujan lebat. Simak prediksinya.

    BMKG, dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025, mengungkap bahwa memasuki pergantian tahun 2024/2025, beberapa wilayah di Indonesia masih menghadapi potensi curah hujan yang signifikan.

    “Meskipun demikian, berdasarkan analisis data dan prediksi model terkini, potensi cuaca ekstrem cenderung menurun dibandingkan minggu ketiga Desember 2024,” kata BMKG dalam siaran resminya, Selasa (31/12).

    Lembaga menjabarkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi cuaca ini. Misalnya, gangguan cuaca berupa sirkulasi siklonik di Laut China Selatan bagian tengah, yang mampu melemahkan pengaruh Monsun Asia berupa aliran massa udara ke wilayah barat Indonesia.

    Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Niña lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga awal tahun 2025.

    Kemudian fenomena atmosfer di sebagian wilayah Indonesia juga disertai angin monsun Asia yang aktif bersama seruakan dingin yang memperkuat peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang bersifat lokal yang signifikan.

    BMKG menjelaskan kehadiran bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia selatan Jawa yang bergerak menjauh ke arah barat-barat daya, juga menyebabkan pola konvergensi di wilayah pesisir Selatan Jawa Bagian Tengah hingga NTB.

    Hal ini turut meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat, angin kencang, dan petir. Berikut beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat di pekan pertama 2025.

    Potensi hujan lebat

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi selama periode 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025 di wilayah berikut:

    Hujan lebat – sangat lebat

    – Jawa dan Bali: Jawa Tengah, Jawa Timur
    – Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat
    – Sulawesi: Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

    Hujan sedang – lebat

    – Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung
    – Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    – Kalimantan: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara
    – Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan
    – Maluku dan Papua: Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.

    Dengan potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.

    Kemudian BMKG juga mengimbau untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, serta menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]