provinsi: KALIMANTAN TIMUR

  • Dijadwalkan 14 Juli 2025, Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Berpeluang Tertunda

    Dijadwalkan 14 Juli 2025, Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Berpeluang Tertunda

    JAKARTA – Peluncuran program rintisan Sekolah Rakyat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang dijadwalkan pada 14 Juli 2025 berpeluang mengalami penundaan.

    Menurut Wali Kota Samarinda Andi Harun di Samarinda, Sabtu, penundaan kegiatan peluncuran bukan hal yang substansial dan hanya bersifat teknis.

    “Kalau soal penundaan itu hanya soal teknis. Karena prinsipnya Pemerintah Kota Samarinda sudah sangat siap melaksanakan kegiatan Sekolah Rakyat,” kata Andi Harun seperti dilansir dari ANTARA.

    Berdasarkan informasi, alasan penundaan karena belum siapnya fasilitas dasar di dua lokasi pelaksanaan yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim, yakni di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kaltim dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas BPVP Provinsi Kaltim.

    Andi Harun menegaskan, pada prinsipnya Pemkot Samarinda siap melaksanakan program nasional tersebut, hal itu dibuktikan dengan adanya penandatangan kerja sama sama antara Pemkot Samarinda dengan Pemerintah Pusat.

    “Saya sudah mengutus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, untuk menghadiri penandatanganan kerja sama di Jakarta pada Kamis, 10 Juli lalu,” jelasnya.

    Andi Harun menjelaskan kesiapan pelaksana Sekolah Rakyat di Kota Tepian sudah mencakup hingga persiapan siswa yang akan mengikuti program tersebut.

    “Seandainya tidak ditunda kami siap, karena dengan fasilitas yang dimiliki pemkot bisa saja kita alihkan sementara sembari menunggu kesiapan penuh dua lokasi yang telah ditetapkan,” jelasnya.

    Andi Harun menegaskan, jika diperlukan Pemkot Samarinda siap bekerja sama dan turut membantu dalam melengkapi fasilitas pendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat.

    “Pemerintah kota juga siap bantu. Tapi ini semua tidak mengurangi semangat kita untuk menyukseskan program Bapak Presiden soal Sekolah Rakyat,” tegasnya.

  • Wanita Samarinda Kena Kanker Saluran Empedu Stadium 4 di Usia 38, Inikah Pemicunya?

    Wanita Samarinda Kena Kanker Saluran Empedu Stadium 4 di Usia 38, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Kanker saluran empedu atau cholangiocarcinoma adalah jenis kanker yang terbentuk pada saluran empedu, saluran tipis yang membawa cairan empedu dari hati ke kantong empedu dan usus halus.

    Kondisi ini umumnya dialami oleh individu berusia di atas 50 tahun, meskipun dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Salah satu contohnya adalah Agatha, seorang wanita asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang terdiagnosis kanker saluran empedu stadium 4 pada usia 38 tahun.

    Agatha mengatakan, gejala pertama muncul pada Maret 2024. Ia mengalami gejala yang mirip seperti sakit maag biasa. Dalam waktu satu bulan, ia tiga kali mengunjungi instalasi gawat darurat dan menerima terapi injeksi obat lambung. Namun, gejala tidak menunjukkan perbaikan dan justru disertai demam serta penurunan kondisi umum.

    Terlebih, ia juga mengalami gejala berupa gatal hebat di telapak tangan dan kaki, yang menyebar ke seluruh tubuh. Kulitnya tampak menguning, bagian putih mata berubah warna, dan telapak kakinya sering terasa panas. Buang air besar sesekali tampak berminyak, tubuhnya cepat lelah, dan demam serta menggigil terjadi hampir setiap hari. Ia juga mulai merasakan nyeri tajam di bagian kanan atas perut, tepat di bawah tulang rusuk.

    “Dokter pertama, spesialis dalam di Samarinda, mengatakan bahwa saya hanya mengidap sedikit gangguan hati. Karena saya tidak puas dengan hasilnya, saya cek ke dokter spesialis dalam lainnya dan di-USG abdomen, ditemukan ada batu empedu. dan saya diberi obat penghancur batu empedu,” ucap Agatha saat dihubungi detikcom, Selasa (8/7/2025).

    “Namun kondisi tidak kunjung membaik, semakin menguning hingga badan lemas sampai saya tidak bisa kerja dan aktivitas normal, BB turun drastis (waktu itu dalam sebulan saya turun 3 kg), sering sesak napas,” sambungnya.

    Agatha kemudian berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterohepatologi yang menyarankannya menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP).

    Hasil awal menunjukkan adanya batu yang menyumbat saluran empedu utama, serta kelainan pada struktur hati. Agatha menyebut, kondisi ini yang dialami disebut dokter langka dan sulit ditangani. Dokter juga menduga kondisi dialami adalah kelainan genetik, kemungkinan bawaan sejak lahir.

    Lantaran merasa pelayanan medis di daerahnya kurang memadai, dan dalam kondisi yang semakin memburuk, Agatha memutuskan untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta pada Agustus 2024.

    Dalam kondisi sangat lemah dan harus menggunakan kursi roda, ia menjalani pemeriksaan ulang. Operasi pertama dilakukan pada September 2024, dan hasil patologi anatomi (PA) menunjukkan adanya kanker ganas di saluran empedu yang telah menyebar ke hati (metastasis).

    “Di Jakarta kemudian rawat inap karena infeksi/peradangan lagi di saluran empedu. Dan di sinilah saya baru tahu dan dokter baru menjelaskan hasil PA tahun sebelumnya (Sept 24) bahwa pada waktu itu saya terkena kanker saluran empedu sudah metastasis (menyebar) ke liver,” imbuh Agatha.

    “Karena badan saya tetap kuning dan tidak kunjung sembuh, dilakukan operasi kembali oleh dr bedah digestif RSPAD, yaitu by pass lambung dan usus (longmire procedure) di bulan Februari 25. ada jaringan yang diambil utk uji lab (PA), dan ditemukan bahwa sel kanker tidak hanya menyebar ke liver tapi juga ke duodenum (usus dua belas jari),” sambung Agatha.

    Apa pemicunya?

    Agatha mengatakan, dokter menduga penyebab utama kanker saluran empedu yang ia alami berkaitan dengan faktor genetik atau kelainan bawaan. Pada usia 3 tahun, wanita yang kini berusia 39 tahun itu pernah menjalani operasi untuk mengangkat kista di hati dan tindakan bypass usus.

    Menurut dokter, lanjut Agatha, kemungkinan besar penyakit tersebut kembali muncul. Selain itu, Agatha juga memiliki riwayat beberapa kali menjalani operasi pengangkatan tumor jinak di payudara, sehingga tubuhnya diduga memiliki kecenderungan genetik yang mendukung pembentukan jaringan abnormal.

    “Jadi badan saya seperti lahan subur untuk tumor, seperti itu,” kata Agatha.

    Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang juga berperan sebagai pemicu. Agatha mengakui ia memiliki pola hidup yang tak sehat, seperti jarang mengonsumsi sayur dan buah, sering mengonsumsi makanan tak sehat seperti bakso, mi instan, serta kopi instan dalam kemasan, hingga kopi kekinian.

    “Saya bukan penggemar makanan dan minuman manis. sperti kopi, itu selalu double shot dan less sugar, tapi karena susu (lemak) dan kopi membuat saya jadi kurang minum air putih,” ucapnya lagi.

    Senada, dokter spesialis hematologi onkologi, Prof Dr dr Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, mengatakan memang ada beberapa kasus kanker saluran empedu ditemukan pada usia muda. Biasanya hal ini berhubungan dengan genetik.

    “Biasanya berhubungan dengan genetik, jadi memang sudah ada gennya dari lahir. (0:20) Ya kanker-kanker yang memang sudah gennya dari lahir, dia ketemunya pada usia yang lebih muda,” tuturnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (7/8).

    “Nah, pada organ-organ yang lain, misalnya yang tadi saya sebutkan ya, pada saluran empedu juga ada modelnya. Karena ada penyakit saluran empedu yang memang dibawa dari lahir. Yang akhirnya juga berlanjut bisa menjadi kanker,” katanya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Wanita Samarinda Kena Kanker Saluran Empedu Stadium 4 di Usia 38, Inikah Pemicunya?

    Cerita Wanita Samarinda Kena Kanker Saluran Empedu Stadium 4 di Usia 38, Dikira Maag

    Jakarta

    Seorang wanita berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur, membagikan kisahnya yang didiagnosis kanker saluran empedu stadium 4 di usia yang masih muda, yakni 38 tahun. Wanita bernama Agatha itu tak menyangka gejala seperti maag yang dirasakan menjadi awal dari perjalanan panjang melawan kanker saluran empedu stadium akhir.

    Agatha mengatakan, awalnya ia mengalami nyeri di lambung, seperti sakit maag biasa. Selama sebulan, ia bahkan sempat tiga kali keluar masuk UGD. Meski telah mendapatkan pengobatan, kondisi Agatha tak kunjung membaik, bahkan semakin memburuk.

    “Tiga kali juga diinject dan didiagnosa hanya sakit maag, namun yang terakhir setelah di-inject obat maag, maag tidak kunjung sembuh, malah semakin parah dan disertai demam,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (8/7/2025).

    Wanita yang kini berusia 39 tahun itu juga mengalami gejala berupa rasa nyeri yang mengarah ke bagian kanan atas perut, tepat di bawah rusuk, gatal-gatal di telapak tangan dan kaki, lalu merambat ke seluruh tubuh, bahkan ia juga merasakan perubahan warna kulit menjadi kuning hingga gelap, cepat lelah, serta mengalami demam dan menggigil hampir setiap hari.

    Beberapa dokter spesialis penyakit dalam di Samarinda awalnya mendiagnosisnya hanya mengalami gangguan ringan pada hati. Namun, Agatha merasa ada yang tidak beres.

    “Karena saya tidak puas dengan hasilnya, saya cek ke dokter spesialis dalam lainnya dan di-USG abdomen, ditemukan ada batu empedu. dan saya diberi obat penghancur batu empedu,” ucap Agatha.

    “Namun Kondisi tidak kunjung membaik, semakin menguning hingga badan lemas sampai saya tidak bisa kerja dan aktivitas normal, BB turun drastis (waktu itu dalam sebulan saya turun 3 kg), sering sesak napas, kemudian saya cek ke dokter Gastroentero Hepatologi, dan diarahkan untuk Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP),” lanjutnya.

    Hasil MRCP menunjukkan terdapat batu yang menyumbat saluran empedu utama dan ditemukan kelainan struktur hati. Agatha lalu dirujuk ke dokter bedah digestif di Samarinda, yang menyebut kondisi tersebut kemungkinan merupakan kelainan bawaan atau genetik.

    Merasa pengobatan wilayahnya terlalu lambat dengan kondisi yang terus melemah menggunakan kursi roda, Agatha akhirnya memutuskan untuk ke Jakarta pada Agustus 2024 untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Di sana, seluruh pemeriksaan diulang. Pada September 2024, ia menjalani operasi pertama, dan hasil patologi anatomi (PA) menunjukkan adanya tumor ganas di saluran empedu yang sudah menyebar ke hati.

    “Kemudian kami pulang. kondisi saya juga semakin membaik. namun bulan November muncul gejala kembali, yaitu kulit saya mulai menguning sampai ke mata saya. Urine juga kuning pekat seperti teh. hal ini terjadi terutama jika kondisi tubuh saya terlalu lelah,” tuturnya.

    Keadaan semakin memburuk dan pada pertengahan Januari 2025, Agatha kembali ke Jakarta dalam kondisi yang sangat lemah. Berat badannya turun hingga total 10 kilogram, bahkan ia juga mengalami mual, muntah, demam menggigil, sesak napas, dan kelelahan ekstrem.

    Saat dirawat inap di Jakarta, Agatha baru benar-benar mendapatkan penjelasan dari dokter bahwa sejak September 2024 ia telah terdiagnosis kanker saluran empedu yang telah menyebar ke hati (metastasis) atau stadium 4.

    Pada Februari 2025, ia kembali menjalani operasi kedua berupa prosedur by pass lambung dan usus (Longmire Procedure). Dari jaringan yang diambil saat operasi, diketahui bahwa sel kanker juga telah menyebar ke duodenum atau usus dua belas jari.

    “Jadi waktu saya umur 3 tahun itu saya pernah dioperasi karena kista di hati dan usus di bypass. nah kata dokter, kemungkinan penyakit yang dulu itu mengamuk atau muncul lagi setelah puluhan tahun. tapi sebelumnya saya juga sudah beberapa kali operasi angkat tumor jinak di payudara,” sambungnya.

    “Jadi badan saya seperti lahan subur untuk tumor, seperti itu,” ungkapnya lagi.

    Pada akhir Mei 2025, Agatha menjalani prosedur Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) dan dipasang tiga stent di saluran empedu untuk mencegah penyumbatan. Pada bulan Juni 2025, ia memilih menjalani imunoterapi, setelah mempertimbangkan bahwa kemoterapi memiliki kemungkinan keberhasilan yang sangat kecil.

    “Seharusnya dengan kondisi gatal-gatal seperti ini saya sudah harus kontrol ke dokter dan kemungkinan ganti stent, namun posisi saya masih di Samarinda, paling lambat awal bulan depan saya kembali lagi ke Jakarta,” ucapnya.

  • Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia

    Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia

    Tutup Perayaan HUT Ke-45 Dekranas, Mendagri Apresiasi Kiprah Perajin Indonesia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menutup perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (
    Dekranas
    ) di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (11/7/2025).
    Acara tersebut digelar sejak Rabu (9/7/2025) dan dihadiri ribuan perajin dari seluruh penjuru Nusantara.
    Tito pun mengapresiasi kiprah perajin yang telah berkontribusi bagi kemajuan budaya dan peningkatan perekonomian daerah sekaligus.
    Sektor
    usaha mikro kecil dan menengah
    (
    UMKM
    ) pun dinilai semakin kuat. Hal ini terbukti dari keberhasilan melewati pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
    “Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain mengucapkan terima kasih. Saya kira teman-teman yang hadir juga seluruh masyarakat Indonesia senang dengan adanya kegiatan-kegiatan yang berjalan lancar,” ujar Tito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
    Tito menjelaskan, saat pandemi Covid-19 berlangsung, kondisi perekonomian pemerintah daerah (pemda) sempat terpuruk.
    Namun, saat itu perekonomian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terjaga berkat geliat ekonomi di sektor UMKM. Dengan kata lain, kata Tito, UMKM berperan sebagai tulang punggung ekonomi.
    Tito menambahkan, Dekranas berkontribusi penting dalam memajukan UMKM. Sektor tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki potensi pasar yang besar.
    Berdasarkan data Zion Market Research per 10 Juli 2025, dari segi pendapatan, nilai pasar seni dan kerajinan global pada 2024 mencapai Rp 359 triliun.
    Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam ekspor produk kerajinan.
    Hal itu tecermin dari pengakuan dunia terhadap Indonesia sebagai negara dengan kekayaan ragam kerajinan tangan. Meski begitu, kiprah tersebut perlu diperkuat agar Indonesia dapat masuk 10 negara eksportir produk kerajinan terbesar di dunia.
    “Ini tantangan bagi Indonesia.
    Market-
    nya besar. Indonesia dikenal yang paling beragam,” kata Tito.
    Menurut Tito, Indonesia memiliki sejumlah daerah dengan potensi besar dalam pengembangan industri kerajinan.
    Daerah-daerah tersebut antara lain adalah Provinsi Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Riau, serta Sulawesi Utara.
    Setiap daerah juga diharapkan dapat memperkuat potensinya sehingga mampu bersaing di tingkat global.
    Pada kesempatan itu, Mendagri juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Samarinda yang telah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan secara optimal.
    Ia berharap, berbagai upaya yang dilakukan dapat terus mendukung eksistensi para perajin di Indonesia.
    “Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras. Tidak mudah untuk membuat kegiatan nasional yang dimobilisasi seperti ini. Banyak yang
    happy
    , saya tahu, sudah datang membawa kenangan masing-masing,” ujar Tito.
    Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Ketua Dekranasda Kaltim Sarifah Suraidah Rudy, dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.
    Kemudian, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Ketua Dekranasda Balikpapan Nurlena Rahmad Mas’ud, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kaltim, serta para pengurus Dekranasda dari seluruh Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami berawan-hujan ringan

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami berawan-hujan ringan

    Logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami berawan-hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 Juli 2025 – 10:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu. 

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Andika Hapsari menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Laut Filipina, perairan barat Sumatera Barat, perairan utara Aceh, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Laut Sawu, Laut Maluku, Laut Banda dan Laut Arafuru.  

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Pekanbaru, Tanjung Pinang, Tanjung Selor, Mamuju, dan Nabire. 

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Medan, Palembang, Pangkal Pinang, Mataram, Samarinda, Banjarmasin, Palu, Manado, Makassar, Kendari, Ternate, Manokwari, Jayawijaya, Jayapura, dan Merauke.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Banda Aceh, Padang, Bengkulu, Jambi, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Kupang, Palangka Raya, Pontianak, Gorontalo, Ambon, dan Sorong.

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Utara Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Arafuru, Laut Timur, Laut Banda, Laut Seram, Samudra Hindia sebelah barat daya Banten dan sebelah selatan NTT.

    Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara.

    Sumber : Antara

  • Geledah Penginapan di sekitar IKN, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi

    Geledah Penginapan di sekitar IKN, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi

    GELORA.CO –  Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) menemukan sejumlah alat kontrasepsi saat menggeledah beberapa penginapan dan indekos di sekitar kawasan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

    Menurut Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kaltim, Komisaris Besar (Kombes) Yulianto, pihaknya mendapat informasi di beberapa tempat penginapan di sekitar IKN terjadi praktik prostitusi.

    “Setelah dicek, memang ada kamar-kamar yang terindikasi kuat digunakan untuk itu,” ujarnya di Balikpapan, dilansir dari tempo.co, Sabtu (12/7).

    Pada penggeledahan tersebut, polisi juga memeriksa enam orang perihal dugaan praktik prostitusi di IKN.

    Ia mengatakan, langkah tersebut menjadi bagian dari pencegahan agar praktik-praktik ilegal tidak berkembang di wilayah yang tengah dibangun sebagai pusat pemerintahan di masa mendatang.

    “Kami akan terus memantau dan tidak segan-segan menutup tempat-tempat yang terbukti digunakan untuk kegiatan melanggar hukum,” katanya.

    Pihak kepolisian kini memperketat pengawasan di seluruh penginapan, kontrakan dan tempat sewa harian, khususnya di sekitar Sepaku.

    Polisi berkomitmen menjaga kawasan IKN dari segala bentuk penyakit sosial yang dapat mencoreng citra pembangunan ibu kota baru tersebut.

    Praktik prostitusi di sekitar kawasan IKN awalnya terungkap setelah Satpol PP Penajam Paser Utara menerima laporan dari masyarakat dan pemerintah desa setempat. 

  • IKN Jadi Sarang Prostitusi, Pemerintah Perketat Aturan Penginapan

    IKN Jadi Sarang Prostitusi, Pemerintah Perketat Aturan Penginapan

    Penajam Paser Utara, Beritasatu.com – Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dituding menjadi sarang prostitusi. Otorita IKN mempersempit ruang praktik prostitusi di IKN dengan meminta pemilik usaha di bidang jasa akomodasi atau penginapan memperketat aturan bagi pengguna jasa penginapan.

    “Kami persempit ruang prostitusi atau ruang gerak pramunikmat lakukan kegiatan di IKN,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu (12/7/2025).

    Langkah tersebut merupakan salah satu upaya OIKN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara, maupun TNI dan Polri, membersihkan praktik prostitusi di wilayah IKN.

    Penginapan seperti guest house, hotel, dan losmen, serta lainnya, kata dia, diminta memperketat aturan guna mencegah praktik prostitusi di wilayah IKN dan sekitarnya.

    “Kami sudah undang pemilik usaha penginapan agar ikut bersihkan praktik prostitusi dengan perketat aturan ketat bagi pengguna jasa,” katanya dikutip dari Antara.

    Alimuddin mengatakan jangan takut kehilangan rezeki karena aturan yang ketat pada penginapan. Menurutnya, banyak orang baik datang berkunjung dan tinggal di IKN. 

    “Jadi jangan khawatir kurang pelanggan,” ujar Alimuddin.

    Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi menambahkan pihaknya melakukan kolaborasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara dan aparat penegak di lapangan.

    Fenomena sosial seperti praktik prostitusi, kata dia, sudah ada jauh sebelum pembangunan IKN dimulai, sehingga jangan sampai muncul narasi yang menyudutkan atau menyalahkan keberadaan IKN sebagai penyebab persoalan tersebut.

    “Mari semua bicara berdasarkan data dan konteks yang benar, citra IKN di tingkat nasional maupun internasional sangat dipengaruhi cara membangun dan mengelola kota termasuk sektor akomodasi,” ucapnya.

    Ia mengatakan penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga etika, membangun standar pelayanan yang profesional, serta mendorong praktik usaha yang sehat dan bertanggung jawab.

  • Polda Kaltim lakukan pengawasan terhadap penginapan di wilayah IKN

    Polda Kaltim lakukan pengawasan terhadap penginapan di wilayah IKN

    “Langkah pengawasan bentuk pencegahan agar aktivitas prostitusi terjadi dan tidak mencoreng citra kawasan IKN,”

    Balikpapan (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pengawasan terhadap sejumlah penginapan di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kaltim yang terindikasi digunakan untuk praktik prostitusi terselubung.

    “Langkah pengawasan bentuk pencegahan agar aktivitas prostitusi terjadi dan tidak mencoreng citra kawasan IKN,” ujar Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yuliyanto saat ditanya menyangkut kabar praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN di Balikpapan, Sabtu.

    “Beberapa waktu lalu kami juga dapatkan kabar, bahwa di beberapa penginapan di sekitar IKN ada kegiatan prostitusi,” tambahnya.

    Personel Polda Kaltim langsung menuju ke penginapan tersebut, dan benar ada beberapa kamar di penginapan tersebut terindikasi digunakan untuk praktik prostitusi.

    Pengawasan dilakukan adalah langkah pencegahan supaya praktik prostitusi tidak muncul, jelas dia, memang tidak ada penegakan hukum bagi perempuan pramunikmat dan laki-laki sebagai pengguna jasa pekerja seks komersial.(PSK) itu.

    “Karena saat dilakukan penggerebekan tidak ada yang tertangkap tangan sedang melakukan perzinahan,” katanya lagi.

    Kendati tidak dilakukan penindakan, pengawasan tetap dilakukan secara berkala guna memastikan kawasan di sekitar IKN terbebas dari aktivitas yang melanggar norma sosial.

    Polda Kaltim melakukan pengawasan rutin supaya praktik prostitusi yang kemudian membuat citra negatif IKN dan sekitarnya untuk mencegah praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN.

    “Pengawasan tersebut dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, pemerintah daerah, termasuk TNI karena praktik prostitusi adalah penyakit sosial yang tentu saja bukan hanya polisi yang bisa menyelesaikannya,” ujar Yulianto.

    Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Modus Kencan, Karyawan di Samarinda Dirampok Polisi Gadungan Rp 40 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Juli 2025

    Modus Kencan, Karyawan di Samarinda Dirampok Polisi Gadungan Rp 40 Juta Regional 12 Juli 2025

    Modus Kencan, Karyawan di Samarinda Dirampok Polisi Gadungan Rp 40 Juta
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Modus pemerasan berkedok kencan daring kembali memakan korban di
    Samarinda
    , Kalimantan Timur.
    Seorang karyawan swasta berinisial SA (45) menjadi korban penipuan dan pemerasan oleh empat orang komplotan, salah satunya menyamar sebagai anggota kepolisian. Korban kehilangan uang hingga Rp 40 juta setelah dijebak dengan modus ajakan kencan yang berujung ancaman.
    Peristiwa ini bermula pada Jumat, 13 Juni 2025, ketika SA menghubungi seorang perempuan untuk bertemu di sebuah penginapan di kawasan Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang, tak jauh dari Terminal Bus Banjarmasin.
    Sebelum pertemuan, SA diminta perempuan tersebut untuk membelikan dua poket sabu seharga Rp 300.000.
    “Setelah masuk kamar, kondisi gelap karena lampu dimatikan. Saat dinyalakan, korban kaget karena wajah perempuan itu berbeda dengan foto yang dikirim. Tapi korban tetap menyerahkan dua poket sabu yang dibawa,” terang Kapolsek Samarinda Seberang, AKP Baihaki, saat dikonfirmasi pada Jumat (11/7/2025).
    Setelah menyerahkan sabu, SA berencana pulang, namun ditahan oleh perempuan itu dengan dalih ingin membeli minuman. Tak lama kemudian, perempuan itu kembali dan langsung mengunci pintu kamar.
    “Tiba-tiba beberapa pria masuk dan mengaku sebagai anggota Polda serta suami dari perempuan tersebut,” lanjut Baihaki.
    Para pelaku lantas membawa SA keluar dari penginapan menuju sebuah mobil, berpura-pura membawanya ke kantor polisi. Salah satu pelaku, yang kemudian diketahui bernama LA, bahkan secara spesifik mengaku sebagai anggota Polda.
    Di dalam mobil, korban diancam akan diproses hukum jika tidak menyerahkan uang sebesar Rp 200 juta.
    Karena SA tidak sanggup, permintaan diturunkan menjadi Rp 50 juta. Namun, SA tetap tidak dapat memenuhi jumlah tersebut. Pelaku LA kemudian mengecek saldo mobile banking korban dan hanya menemukan sisa Rp 2 juta.
    SA akhirnya menyanggupi untuk mencari dana tambahan sebesar Rp 20 juta dengan meminjam ke kantornya. Tak disangka, pihak kantor SA justru mentransfer Rp 40 juta ke rekeningnya, yang awalnya ditujukan untuk keperluan pembelian BBM jenis solar.
    Mengetahui adanya uang masuk, pelaku langsung merampas ponsel SA dan mentransfer seluruh dana Rp 40 juta tersebut ke rekening BNI atas nama WN, yang diketahui sebagai istri dari pelaku LA.
    “Setelah uang Rp 40 juta berhasil ditransfer, korban diancam untuk tidak melapor. Jika nekat, foto-foto di hotel akan disebar ke keluarga dan rekan kerja. Ponsel dikembalikan, lalu korban diturunkan di sekitar terminal,” jelas Baihaki.
    Tak terima menjadi korban pemerasan, SA segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Samarinda Seberang. Setelah penyelidikan intensif selama hampir sebulan, polisi berhasil membekuk tiga dari empat pelaku pada Rabu malam, 9 Juli 2025.
    Pelaku perempuan berinisial DS (31), seorang ibu rumah tangga, menjadi yang pertama ditangkap. DS mengaku beraksi bersama SH (49), RZ alias Ical (25), dan LA yang kini masih buron.
    “DS mengaku pembagian uang hasil kejahatan dibagi empat. DS dan LA masing-masing dapat Rp 15 juta, sedangkan SH dan RZ dapat Rp 5 juta. Uang itu sudah habis digunakan untuk kebutuhan pribadi,” ungkap Baihaki.
    Beberapa jam kemudian, SH dan RZ juga berhasil ditangkap di kawasan Jalan Sumber Baru, Mangkupalas, Samarinda Seberang, sekitar pukul 23.00 WITA. Ketiganya kini mendekam di tahanan Polsek Samarinda Seberang, sementara LA masih dalam pengejaran.
    Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa bukti transfer, satu unit ponsel, dan rekaman percakapan yang digunakan para pelaku.
    “Setiap pelaku punya peran masing-masing. Ada yang mengaku sebagai polisi, ada juga yang berpura-pura sebagai wanita penghibur. Mereka saling bekerja sama menjerat korban,” pungkas AKP Baihaki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awas Banjir! BMKG Peringatkan Hujan Lebat Hantam Wilayah RI Sepekan

    Awas Banjir! BMKG Peringatkan Hujan Lebat Hantam Wilayah RI Sepekan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat dan angin kencang diprediksi masih akan menghantam wilayah Indonesia sepekan ke depan, dalam periode 11-17 Juli 2025. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30% zona musim (ZOM) di Indonesia yang sudah masuk musim kemarau.

    Hal ini berarti sebagian besar ZOM di Indonesia masih berada dalam fase peralihan dengan curah hujan tinggi. Lebih spesifik, wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih menunjukkan potensi hujan tinggi.

    “Cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer dan laut yang saling mendukung. Kombinasi dinamika atmosfer inilah yang menyebabkan masih terdapat potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan,” tertera dalam keterangan resmi BMKG, dikutip Sabtu (12/7/2025).

    Lebih spesifik, berikut fenomena yang memengaruhi cuaca di Indonesia sepekan ke depan, menurut BMKG:

    •⁠ ⁠Gelombang Equatorial Rossby aktif di: Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT

    •⁠ ⁠Gelombang Kelvin memengaruhi: Sulawesi Utara, NTB, NTT, dan Papua Selatan

    •⁠ ⁠Sirkulasi Siklonik diperkirakan terbentuk di: Samudra Pasifik timur Filipina dan Samudra Hindia barat Bengkulu,.yang membentuk zona konvergensi dan konfluensi angin di wilayah sekitarnya.

    •⁠ ⁠Labilitas atmosfer lokal yang cukup kuat di berbagai wilayah turut mendorong pembentukan awan konvektif dan hujan lebat secara sporadis.

    Prospek Cuaca Sampai 17 Juli 2025 di RI

    13 Juli 2025

    Waspada (Hujan Sedang-Lebat):

    Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Siaga (Hujan Lebat-Sangat Lebat):

    Aceh, Papua Selatan

    Angin Kencang Berpotensi Terjadi di:

    Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Sulsel, Sultra, Sulbar, Sulut, Papua Selatan

    14-17 Juli 2025

    Waspada (Hujan Sedang-Lebat):

    Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan

    Siaga (Hujan Lebat-Sangat Lebat):

    Sumsel, Kep. Babel, Maluku, Papua Pegunungan

    Angin Kencang Berpotensi Terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Sulut, Sulsel, Papua Barat, Papua Selatan

    BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

    •⁠ ⁠Perhatikan perubahan cuaca harian yang dapat berlangsung cepat dan tiba-tiba.

    •⁠ ⁠Hindari aktivitas luar ruangan saat terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

    •⁠ ⁠Jauhi pohon besar, baliho, tiang listrik, serta bangunan yang rapuh saat cuaca buruk.

    •⁠ ⁠Tetap waspada terhadap kemungkinan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya di wilayah rawan.

    •⁠ ⁠Saat cuaca cerah dan panas, lindungi diri dengan tabir surya dan cukupkan asupan cairan tubuh.

    •⁠ ⁠Pantau akun resmi BMKG di berbagai platform untuk memantau kondisi cuaca terkini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]