provinsi: KALIMANTAN TIMUR

  • Pupuk Indonesia Mulai Proyek Soda Ash Pertama di Tanah Air

    Pupuk Indonesia Mulai Proyek Soda Ash Pertama di Tanah Air

    Bisnis.com, BONTANG — PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usaha PT Pupuk Kaltim memulai proyek pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (31/10). 

    Pabrik dengan target kapasitas produksi sekitar 300.000 ton soda ash per tahun ini diyakini akan memenuhi sekitar 30% kebutuhan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan impor soda ash yang mencapai 1 juta ton per tahun.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa hasil dari pabrik ini tidak hanya untuk mengurangi impor soda ash, namun juga ikut mensubtitusi impor amonium klorida yang menjadi produk sampingan pabrik tersebut.

    “Sudah lebih dari tiga dekade Indonesia berupaya memiliki pabrik soda ash dan tidak berhasil, dan hari ini kita mulai pabrik soda ash pertama di Indonesia,” katanya saat meresmikan groundbreaking pabrik soda ash di Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (31/10/2025).

    Senior Director Business Performance and Asset Optimization at Danantara Indonesia Bhimo Aryanto menyebutkan bahwa langkah ini merupakan kemajuan besar dalam transformasi industri penghiliran di Tanah Air. 

    “Pabrik ini membuka jalan potensi ekspor di masa depan. Ini wujud nyata hilirisasi industri kimia nasional yang menjadi arah strategis pemerintah sesuai Asta Cita,” terangnya. 

    Proyek ini kata dia bukan sekadar investasi bisnis namun juga investasi bangsa menuju Indonesia Emas 2025. Pupuk Indonesia menurutnya juga terus bertransformasi untuk menjalankan operasional yang efektif dan efisien serta mengurangi limbah industri secara signifikan.

    Sementara itu, Rachland Nashidik, Komisaris Independen Pupuk Indonesia mengatakan bahwa proyek ini dibangun dengan ekonomi sirkular. Sebab, hasil emisi yang dikeluarkan dari pabrik diserap kembali untuk memproduksi soda ash pertama di Indonesia.

    “Kita tidak lagi menjadi konsumen bahan baku dunia tapi produsen yang berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.

    Soda ash, atau natrium karbonat (Na₂CO₃), adalah senyawa kimia berbentuk bubuk putih yang digunakan secara luas dalam berbagai industri, mulai dari pembuatan kaca dan deterjen hingga pengolahan air, pembuatan kertas hingga panel surya.

    Beberapa bahan baku pembuatan soda ash adalah CO₂ dan amonia. Kedua bahan tersebut terdapat secara luas pada fasilitas produksi Pupuk Kaltim maupun Pupuk Indonesia Grup.

    Pabrik seluas 16 hektare ini dikerjakan oleh kontraktor PT TCC Indonesia Branch – Enviromate Technology International (ETI) dan PT Rekayasa Industri (Rekind). Proyek anyar ini ditargetkan rampung pada Maret 2028 dengan potensi penghematan devisa negara hingga Rp 1 triliun per tahun.

    Dalam praktiknya, soda ash diproduksi dengan menggunakan bahan baku seperti amonia dan CO2 dengan kebutuhan sekitar 174.000 ton per tahun. Bahan baku ini diperoleh dari fasilitas eksisting Pupuk Kaltim maupun anak usaha Pupuk Indonesia lainnya. Hal ini menjadi upaya perusahaan menurunkan emisi karbon. 

    Selain memproduksi soda ash, proyek ini juga dapat memenuhi produk sampingan berupa amonium klorida sekitar 300.000 ton per tahun yang dapat dimanfaatkan untuk bahan baku produksi pupuk.

  • Pemkab Kukar Apresiasi Kiprah Pemuda Berprestasi di Malam Anugerah Inspirasi 2025

    Pemkab Kukar Apresiasi Kiprah Pemuda Berprestasi di Malam Anugerah Inspirasi 2025

    Liputan6.com, Tenggarong Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan apresiasi kepada sejumlah pemuda berprestasi melalui Malam Anugerah Inspirasi 2025 yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Rabu (29/10/2025). Kegiatan tersebut menjadi bentuk penghargaan atas karya dan kontribusi generasi muda di berbagai bidang.

    Membacakan sambutan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), dr. Aulia Rahman Basri, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Akhmad Taufik Hidayat menyampaikan bahwa pemuda inspiratif adalah mereka yang menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan nyata dengan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.

    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kami memberi apresiasi atas kontribusi bagi para pemuda Kukar yang telah berprestasi di berbagai bidang, baik pendidikan dan literasi, kewirausahaan dan ekonomi kreatif, aksi sosial dan kemanusiaan, pelestarian budaya dan lingkungan, hingga pemanfaatan teknologi digital,” katanya.

    Menurutnya, kegiatan yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar itu memiliki beberapa tujuan strategis. Selain menumbuhkan motivasi, ajang ini diharapkan menciptakan budaya kompetitif sehat yang tidak hanya bergantung pada nilai akademik, tetapi juga dampak sosial yang diberikan.

    Akhmad Taufik menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan.

    “Dengan penuh syukur dan kebahagiaan, saya atas nama pribadi dan mewakili Pemkab Kukar menyampaikan ucapan selamat serta ungkapan bangga atas pencapaian yang diraih. Kalian semua adalah putra-putri terbaik, aset paling berharga yang dimiliki oleh Kukar,” ucapnya.

    Ia mengingatkan bahwa penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan prestasi.

    “Justru, ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Jangan berhenti menginspirasi, jangan pernah lelah menebarkan virus kebaikan dan semangat positif di manapun kalian berada,” tegasnya.

  • Bahas Lifting dan Ketahanan Energi, Bupati Kukar Hadiri Executive Meeting Hulu Migas Kalimantan dan Sulawesi

    Bahas Lifting dan Ketahanan Energi, Bupati Kukar Hadiri Executive Meeting Hulu Migas Kalimantan dan Sulawesi

    Liputan6.com, Yogyakarta Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), dr. Aulia Rahman Basri, menghadiri kegiatan Upstream Oil and Gas Executive Meeting atau Rapat Eksekutif Hulu Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini turut dihadiri para gubernur, bupati, wali kota, serta wakil kepala daerah se-Kalimantan dan Sulawesi.

    Pertemuan yang mengusung tema “Kolaborasi Hulu Migas dan Daerah Penghasil Migas untuk Peningkatan Lifting dan Pembangunan Daerah” dibuka oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, didampingi Gubernur Kalimantan Timur Rudi Mas’ud, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Paliwang, serta Ketua Panitia Elis Fauziah, yang ditandai dengan pemukulan gong.

    Dalam sambutannya, Eka menyampaikan bahwa forum ini menjadi wujud kolaborasi kuat antara pusat dan daerah dalam mendukung capaian target energi nasional, khususnya gas.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama yang sudah dibangun selama ini dengan baik. Dalam rangka bersama-sama bahu membahu untuk mendukung pencapaian target gas nasional,” ujarnya.

    Eka menyebut, executive meeting tersebut sangat relevan dan strategis di tengah tantangan nasional saat ini, karena sektor hulu migas memegang peran vital bagi penerimaan negara dan ketahanan energi.

    “Vital karena menguasai hajat hidup orang banyak, strategis karena memegang peranan penting dalam mendukung penerimaan negara, penggerak perekonomian, pembangunan berkelanjutan, dan ketahanan energi nasional serta kedaulatan negara,” jelasnya.

    Eka menekankan bahwa pemerintah telah menetapkan swasembada energi sebagai salah satu poin dalam Hasta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang meneguhkan bahwa kemandirian energi merupakan syarat kekuatan bangsa.

    “Kegiatan hulu migas memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan harapan akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, kesempatan kerja dan kebutuhan terhadap barang/jasa, yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan di daerah,” katanya.

  • Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional melalui layanan cementing (penyemenan) sumur migas, salah satu aspek krusial dalam mendukung target Indonesia memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BPH) pada 2030.

    Andri Haribowo, Direktur Operasi Elnusa, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), menjelaskan bahwa cementing merupakan proses wajib dalam pengeboran sumur baru yang akan diproduksikan.

    “Cementing bukan sekadar pelengkap, tapi pekerjaan fundamental,” kata dia kepada awak media yang mengunjungi fasilitas Integrated Supporting Base (ISB) Elnusa di Mundu, Indramayu, pada Kamis (30/10).

    Tanpa penyemenan yang tepat, kata dia, lubang sumur berisiko runtuh dan fluida dari berbagai lapisan — seperti air, gas, dan minyak — dapat bercampur, sehingga menghambat keluarnya minyak dari zona produktif.

    “Katakanlah pengeboran senilai 3 juta dolar ditargetkan menghasilkan 500 barel, maka kualitas semen harus benar-benar sesuai dengan karakter sumur. Kalau tidak, produksi bisa gagal total,” kata Andri.

    ISB Elnusa di Mundu dilengkapi fasilitas laboratorium cementing dan gudang (warehouse) yang dipakai untuk kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pengondisian peralatan sebelum dikirim ke lokasi sumur.

    Dengan fasilitas tersebut, kata Andri, Elnusa memastikan setiap peralatan telah melalui proses kalibrasi yang ketat, menunjukkan ukuran yang akurat, dan memiliki kekuatan yang sesuai dengan standar kalibrasi internasional.

    Dia menambahkan, cementing menjadi penting dalam industri migas karena berfungsi untuk merekatkan casing dengan formasi batuan, mencegah migrasi fluida antar lapisan, dan menjaga integritas dan kestabilan sumur. Untuk itu, dibutuhkan formula semen yang spesifik sesuai kondisi geologi sumur, seperti kandungan CO2, atau gas.

    Sebelumnya, formulasi dan pengujian semen dilakukan melalui pihak ketiga. Kini, Elnusa telah memiliki laboratorium semen sendiri yang mampu merancang formula, menguji kekuatan, dan memastikan kualitas sesuai standar industri.

    Sampel berbagai jenis semen ditampilkan di laboratorium cementing Elnusa di Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

    ISB Mundu atau Workshop Elnusa Mundu yang berdiri sejak 2004 kini berfungsi sebagai pusat pemeliharaan dan kalibrasi peralatan pengeboran. Fasilitas itu dilengkapi laboratorium untuk cementing dan stimulasi, ruang uji tekanan untuk pengetesan sistem pemeliharaan terpadu.

    Menurut Andri, Elnusa memastikan seluruh peralatan di fasilitas tersebut memenuhi standar kalibrasi internasional, memiliki akurasi tinggi, dan siap digunakan di lapangan.

    “ISB bukan lagi sekadar gudang, tapi pusat kerja teknis dan pengujian. Kami menyebutnya Integrated Supporting Base karena perannya yang strategis dalam mendukung operasional pengeboran,” kata Andri.

    Fasilitas serupa juga tersedia di Balikpapan (Kalimantan Timur), Duri (Riau), dan Prabumulih (Sumatera Selatan), yang menjadi bagian dari strategi Elnusa dalam mendukung operasional regional secara efisien dan terintegrasi, kata dia.

    Dukung sumur tua kembali produktif

    Andri mengungkapkan bahwa pada tahun ini, PHE menargetkan pengeboran sekitar 900 sumur di seluruh wilayah kerja, termasuk 400 sumur di Rokan dan 100 sumur di Prabumulih. Setiap sumur memiliki target produksi tersendiri, dan keberhasilan pencapaian target tersebut sangat bergantung pada kualitas cementing.

    Menurut dia, selain pada sumur baru, cementing juga berperan penting dalam kerja ulang (workover) sumur lama. Seiring waktu, sumur-sumur tua mengalami peningkatan kandungan air akibat pergeseran pori-pori formasi. Fenomena ini dikenal sebagai water blocking, ketika air menggantikan posisi minyak dan menghambat aliran hidrokarbon.

    Melalui kerja ulang, kata Andri, dilakukan penyemenan ulang untuk memperbaiki kualitas casing semen. Langkah ini bertujuan menutup jalur air dari zona non-produktif dan membuka kembali akses ke zona target minyak dan gas. Dengan cara ini, sumur tua bisa kembali produktif dan berkontribusi terhadap pencapaian target produksi nasional.

    “Banyak kasus di industri migas di mana sumur gagal produksi karena kualitas semen yang tidak sesuai. Semua orang perminyakan tahu betapa kritikalnya cementing,” ujar Andri.

    Lifting atau produksi migas Indonesia saat ini masih sekitar 600.000 BPH, sedangkan konsumsinya sekitar 1,6 juta BPH. Artinya, produksi masih jauh di bawah kebutuhan konsumsi, sehingga ketergantungan terhadap impor minyak masih tinggi.

    Oleh karena itu, kata Andri, Elnusa berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, termasuk target lifting 1 juta barel BPH pada 2030.

    Dia menambahkan bahwa Elnusa juga turut mendukung Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.

    Pengembangan kapabilitas lokal menjadi kunci untuk mewujudkan target swasembada energi secara berkelanjutan dan berdaya saing global, kata Andri.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akademisi: Potensi hilirisasi batu bara Kaltim sangat besar

    Akademisi: Potensi hilirisasi batu bara Kaltim sangat besar

    Potensi batu bara kalori rendah-sedang di Kalimantan Timur sangat besar serta bisa dikembangkan dengan proses gasifikasi untuk mendukung hilirisasi batu bara,

    Samarinda (ANTARA) – Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Agus Winarno menyoroti potensi besar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pengembangan hilirisasi komoditas batu bara.

    “Potensi batu bara kalori rendah-sedang di Kalimantan Timur sangat besar serta bisa dikembangkan dengan proses gasifikasi untuk mendukung hilirisasi batu bara,” kata Agus Winarno dari Center of Excellence for Tropical Studies Unmul di Samarinda, Kamis.

    Agus menjelaskan bahwa Kaltim merupakan provinsi dengan cadangan batu bara terbesar di Indonesia, yakni mencapai 11,87 miliar ton atau 37,14 persen dari total cadangan nasional.

    Dia merinci bahwa dari jumlah cadangan tersebut, porsi terbesar atau sekitar 75 persen merupakan kategori batu bara kalori rendah.

    Menurutnya, melimpahnya batu bara kalori rendah ini justru menjadi peluang strategis untuk program peningkatan nilai tambah (PNT) batu bara.

    “Salah satu teknologi yang paling prospektif untuk batu bara kalori rendah adalah gasifikasi,” kata Agus.

    Gasifikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat seperti batu bara menjadi gas sintetik (syngas).

    Syngas yang dihasilkan kemudian dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk turunan bernilai tinggi, seperti metanol, Dimethyl Ether (DME), amonia, hingga hidrogen.

    Pengembangan PNT batu bara ini telah diatur dalam regulasi pemerintah, termasuk Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba, yang menggantikan istilah PNT menjadi pengembangan dan/atau pemanfaatan batu bara.

    Agus mencatat saat ini sudah ada beberapa proyek hilirisasi batu bara yang sedang dalam tahap perencanaan atau persiapan konstruksi di Kaltim.

    Ia mencontohkan proyek Coal to Methanol oleh PT KPC dan PT KNC di Bengalon, Kutai Timur, Kaltim, yang diestimasikan dapat memproduksi 1,8 juta ton metanol per tahun.

    Selain itu, terdapat pula rencana proyek Coal to Ammonia oleh PT Kideco Jaya Agung dengan target produksi 100 ribu ton amonia per tahun.

    Serta rencana pabrik batu bara semi kokas oleh PT Multi Harapan Utama dengan estimasi produksi 500 ribu ton per tahun.

    Dosen Fakultas Teknik Unmul itu juga menyebutkan pihaknya telah melakukan penelitian gasifikasi terhadap batu bara peringkat rendah dari Formasi Balikpapan dan Formasi Pulau Balang.

    Hasilnya menunjukkan sampel batu bara tersebut memenuhi karakteristik untuk dikonversi menjadi gas, dengan maseral reaktif rata-rata di atas 83 persen.

    Ia pun mendorong perlunya penelitian lanjutan yang lebih intensif mengenai gasifikasi batu bara Cekungan Kutai, Kaltim.

    Agus menegaskan bahwa pemanfaatan optimal teknologi gasifikasi batu bara pada akhirnya akan mendukung pembangunan kemandirian energi bangsa dari impor bahan bakar.

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seluruh Puskesmas di Kutai Kartanegara Kini Beroperasi 24 Jam untuk Kasus Gawat Darurat

    Seluruh Puskesmas di Kutai Kartanegara Kini Beroperasi 24 Jam untuk Kasus Gawat Darurat

    Sistem ini juga disesuaikan dengan regulasi BPJS Kesehatan. Terdapat sekitar 144 diagnosa penyakit yang memang harus ditangani terlebih dulu di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit. Jika pasien langsung menuju rumah sakit tanpa rujukan, klaim pembiayaan bisa terkendala.

    “Karena itu kami dorong masyarakat untuk datang ke puskesmas terlebih dahulu. UGD 24 jam ini hadir agar akses itu tetap terbuka, bahkan tengah malam sekalipun,” ujarnya.

    Untuk menjaga kualitas layanan, sejumlah puskesmas besar seperti di Kecamatan Tenggarong telah menerapkan dokter jaga 24 jam. Di beberapa wilayah lainnya, dokter diberlakukan sistem on-call apabila sedang mengikuti pelatihan atau tugas luar. Tenaga perawat dan bidan juga tetap standby sebagai lini pelayanan pertama.

    “Petugas perawat dan bidan juga tetap disiagakan. Kami berupaya agar setiap puskesmas selalu siap memberikan layanan darurat kapan saja,” tutup Kusnandar.

    Dengan sistem baru ini, Pemkab Kukar berharap tidak ada lagi kasus keterlambatan penanganan medis kritis karena jarak atau keterbatasan fasilitas. Layanan kesehatan yang lebih merata kini hadir lebih dekat bagi seluruh masyarakat di Kukar.

     

    (*)

     

  • Fase Kedua IKN Dimulai, Gedung Legislatif dan Yudikatif Dibangun

    Fase Kedua IKN Dimulai, Gedung Legislatif dan Yudikatif Dibangun

    Nusantara, Beritasatu.com – Setelah resmi ditetapkan sebagai ibu kota politik melalui Perpres Nomor 79 tahun 2025, pemerintah melalui Otorita IKN mulai membangun komplek gedung legislatif dan yudikatif di kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN di Kalimantan Timur. 

    Rencananya, proyek yang mulai dibangun pada November 2025 itu ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027 mendatang.

    Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan per November 2025 ini, pembangunan fase kedua di IKN akan dimulai. Salah satunya adalah proyek pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif.

    “Jadi mulai di November 2025 ini, akan mulai pembangunan fase kedua untuk kawasan yudikatif dan legislatif,” ujar Basuki kepada Beritasatu.com di IKN, Kamis (30/10/2025) pagi.

    Menurut Basuki, salah satu dampak nyata dari dimulainya pembangunan fase kedua di IKN ini, di antaranya adalah kawasan IKN nantinya akan semakin ramai oleh para pekerja, bukan hanya dari kalangan ASN Kementerian, tetapi juga dari para pekerja kontruksi.

    “Bisa dilihat sekarang kalau yang untuk pembangunan batch pertama, di HPK hanya ada sekitar 7.000 hingga 8.000 orang, tetapi nanti setelah November 2025 ini bisa mencapai 20.000 orang karena harus selesai dalam waktu tiga tahun,” lanjut Basuki.

    Hal ini lantaran pembangunan di IKN fase kedua ditargetkan harus rampung pada akhir 2027 mendatang, sehingga bisa beroperasi penuh sebagai Ibukota Politik pada 2028 mendatang.

    Sementara itu, proyek pembangunan di IKN selain fase kedua, tetap akan dilanjutkan pada fase ketiga, yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan.

    “Nanti ini batch kedua, batch ketiganya nanti tahun 2026, jadi progres multiyearsnya 2025, 2026, 2027, nanti batch ketiga 2026,2027, dan terakhir 2028,” tegasnya.

  • 10 Ribu Anak di Kukar Belum Terdaftar PAUD, Disdikbud Percepat Sinkronisasi Data dan Kompetensi Guru

    10 Ribu Anak di Kukar Belum Terdaftar PAUD, Disdikbud Percepat Sinkronisasi Data dan Kompetensi Guru

    Liputan6.com, Tenggarong Pemerataan layanan pendidikan anak usia dini di Kutai Kartanegara (Kukar) masih menghadapi tantangan besar.

    Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar mencatat, sekitar 10 ribu anak usia PAUD belum terdaftar di lembaga pendidikan formal. Kondisi itu mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat sinkronisasi data dan meningkatkan kualitas guru PAUD, agar setiap anak mendapat kesempatan belajar yang sama sejak dini.

    Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyatukan data antara Disdukcapil dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk memastikan keakuratan jumlah anak yang belum terfasilitasi pendidikan usia dini.

    “Dari data tersebut terlihat mana anak usia PAUD yang sudah bersekolah, dan mana yang belum. Nah, sekitar 10 ribu anak inilah yang sedang kami dorong agar bisa segera masuk PAUD,” ujar Pujianto, Selasa (28/10/2025).

    Menurutnya, data yang valid menjadi dasar penting dalam perencanaan program agar setiap anak usia dini dapat terlayani secara merata.

    Pujianto mengakui, persoalan tidak hanya berhenti pada data. Di lapangan, masih ditemukan orang tua yang menganggap PAUD belum menjadi kebutuhan penting bagi anak. Padahal, menurutnya, pendidikan anak usia dini berperan besar dalam membentuk kesiapan kognitif, emosional, dan sosial ketika anak memasuki jenjang SD.

    “Padahal, PAUD punya nilai lebih. Anak yang pernah ikut PAUD jauh lebih siap saat masuk SD, baik dari sisi kognitif maupun sosial,” jelasnya.

    Karena itu, edukasi literasi pendidikan kepada orang tua menjadi perhatian Disdikbud agar kesadaran mengenai pentingnya PAUD meningkat.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Oktober: Hujan Ringan Dominasi Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota besar di Indonesia berpotensi hujan ringan pada Kamis (30/10/2025).

    Prakirawan cuaca BMKG, Adelia FA menyampaikan, untuk Pulau Sumatera diprediksi berawan di Tanjung Pinang, berawan tebal di Banda Aceh dan Pekanbaru, serta hujan ringan di Medan dan Padang.

    Di Pulau Jawa, hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Bandung, dan Surabaya, sementara Semarang dan Yogyakarta berpotensi hujan sedang. Adelia mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir di Jakarta.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diperkirakan berawan di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Di Pulau Kalimantan, hujan ringan diprediksi terjadi di Pontianak, Tanjung Selor, dan Palangka Raya, sedangkan Banjarmasin berpotensi hujan sedang. Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Samarinda.

    Sementara itu, Pulau Sulawesi diperkirakan hujan ringan di Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, dan Makassar, serta potensi hujan disertai petir di Kendari.

    Untuk Indonesia bagian timur, hujan ringan diprediksi di Ternate, Ambon, Manokwari, Jayawijaya, dan Merauke. Adapun Sorong, Nabire, dan Jayapura berpotensi hujan sedang.

  • Pemerintah bangun proyek DME di Kutai Timur untuk substitusi LPG

    Pemerintah bangun proyek DME di Kutai Timur untuk substitusi LPG

    Proyek ini menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi Kalimantan Timur, yang saat ini memproduksi 42,8 persen batu bara nasional

    Samarinda (ANTARA) – Pemerintah membangun proyek hilirisasi batu bara Dimethyl Ether (DME) di Kutai Timur, Kalimantan Timur, sebagai langkah strategis untuk mengurangi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

    “Hilirisasi adalah strategi utama pembangunan nasional,” ujar Tenaga Ahli Sekretariat Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi M. Fadhil Hasan di Samarinda, Kaltim, Rabu.

    Langkah ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita 2 untuk mencapai swasembada energi.

    Fadhil menjelaskan salah satu tantangan utama Indonesia saat ini adalah ketergantungan yang masih tinggi terhadap impor energi fosil.

    Proyek DME di Kutai Timur dirancang sebagai solusi konversi LPG demi meningkatkan kemandirian energi. Pemerintah menargetkan substitusi 100 persen LPG ke DME dapat tercapai pada tahun 2040.

    Proyek ini menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi Kalimantan Timur, yang saat ini memproduksi 42,8 persen batu bara nasional.

    Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi telah mengidentifikasi proyek DME sebagai salah satu dari 18 proyek prioritas nasional.

    Nilai investasi proyek konversi LPG ke DME tersebut diperkirakan mencapai 10,25 miliar dolar AS, atau setara Rp164 triliun.

    “Proyek ini diproyeksikan menyerap total 34.800 tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung,” sebut Fadhil.

    Selain DME, strategi hilirisasi batu bara juga diarahkan untuk memproduksi metanol. Metanol tersebut nantinya dapat diproses lebih lanjut menjadi biodiesel. Hilirisasi batu bara juga didorong untuk menghasilkan grafit sintetik.

    “Grafit sintetik merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV),” jelas Fadhil.

    Sementara itu, batu bara kalori rendah (lignit) yang cadangannya melimpah akan digunakan untuk produksi amonia. Amonia hijau dikembangkan sebagai alternatif energi bersih dan berkelanjutan di masa depan.

    “Proyek DME di Kutai Timur, bersama hilirisasi sawit di KEK Maloy, mencerminkan arah baru ekonomi Kaltim. Ekonomi Kaltim didorong beralih dari sekadar ekstraksi sumber daya alam menuju industri bernilai tambah,” demikian Fadhil.

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.