provinsi: KALIMANTAN TIMUR

  • Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VI DPR RI Sarifah Suraidah Harum mengungkapkan dia banyak menerima keluhan dari warga yang selama ini mendambakan adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki ruas jalan-jalan rusak di Kalimantan Timur (Kaltim).

    Infrastruktur jalan lintas wilayah di Kalimantan Timur, kata dia, menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini. Banyak daerah di pelosok belum terhubung karena akses yang buruk sehingga menghambat pemerataan pembangunan.

    “Kasihan, bertahun-tahun jalan lintas yang menghubungkan wilayah di Kaltim seperti dari Kutai Barat ke Mahakam Ulu, dari Kutai Timur ke Berau, kondisi infrastrukturnya rusak, berlubang, rawan banjir dan longsor,” kata Harum di Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan salah satu jalur di Kaltim yakni jalur lintas Sotek-Bongan merupakan ruas strategis yang menghubungkan empat kabupaten yakni Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat. Bahkan menjadi akses penting pendukung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Namun karena belum tersentuh pembangunan, menurut dia, mobilitas warga jadi terhambat, bahkan akses ke rumah sakit sangat sulit dan penuh perjuangan. Dia pun mendesak pembangunan ruas jalan antar wilayah di Kaltim harus menjadi prioritas untuk menunjang kegiatan perekonomian, pelayanan publik dan kesehatan.

    Di sisi lain, dia pun mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur merata dan berkeadilan agar masyarakat pedalaman juga bisa menikmati jalan yang mantap.

    Dia mengaku optimis, infrastruktur jalan poros di wilayah Kaltim akan mendapat prioritas pembangunan dari APBN Pemerintah Pusat maupun APBN Pemprov Kaltim.

    “Insya Allah dalam 3-5 tahun ke depan masyarakat di daerah Kaltim sudah bisa menikmati jalan mulus antar wilayah. DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur secara merata dan berkeadilan bagi masyarakat agar bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi Kaltim,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ancaman Jerat dan Pencari Gaharu Bayangi Badak Kalimantan Terakhir

    Ancaman Jerat dan Pencari Gaharu Bayangi Badak Kalimantan Terakhir

    Liputan6.com, Jakarta Hutan di Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu tampak sunyi, tetapi patroli monitoring pada Mei 2025 menunjukkan ancaman yang semakin dekat. Di jalur jelajah Badak Kalimantan terakhir di alam liar bernama Pari, tim menemukan bekas pondok baru yang usianya kurang dari sebulan sebagai penanda ada aktivitas manusia di hutan nan sunyi itu.

    Tak hanya itu, ditemukan pula sisa jerat dengan tulang belulang kijang, bulu burung rangkong, dan tempurung kura-kura sungai. Semua itu berada hanya sekitar seratus meter dari kubangan aktif, ruang penting bagi badak untuk berkubang, menjaga kulit, dan menyingkirkan parasit.

    Tak hanya itu, bekas tali, rintisan jalur, dan barang-barang konsumsi yang ditinggalkan menunjukkan bahwa para pelintas hutan tersebut bermukim dalam jangka waktu lama. Di pondok itu juga ditemukan serutan kayu sehinga dipastikan manusia yang masuk hutan ini adalah pencari gaharu. Selain membawa makanan awet, mereka juga mencari satwa liar menjadi sumber protein instan.

    Di lanskap yang sama, kamera jebak mencatat jejak-jejak satwa kecil. Kombinasi ini mengubah hutan menjadi ruang berbagai gangguan antropogenik yang saling tumpang tindih.

    Dari punggungan bukit terdengar suara alat berat, menandakan pembukaan jalur logging. Akses ini tersambung hingga Kalimantan Tengah dan digunakan oleh para pencari gaharu yang berbulan-bulan bermukim di dalam hutan.

    Selain itu, ketika logistik menipis, aktivitas berburu menjadi pilihan. Gangguan ini dikategorikan serius, karena dapat menggeser jalur jelajah, menyulitkan pemantauan, dan meningkatkan risiko perburuan satwa liar.

    Kepala Resor Suaka Badak Kelian BKSDA Kaltim, Jono Adiputro, menyebut perubahan pola jelajah sudah terdeteksi. Ia menilai badak mulai menghindari area yang biasanya dikunjungi.

    “Pada wilayah perbatasan tempat pencari gaharu ini beraktivitas, kehadiran pari mulai jarang ditemukan. Sepertinya pari merasa terganggu,” ujarnya.

    Jika gejala ini berulang, badak dapat masuk lebih dalam ke hutan, menjauhi titik kamera jebak, dan keluar dari rencana pit trap. Pada populasi kritis, satu pergeseran kecil saja bisa berdampak fatal.

  • Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu

    Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu

    Ini Jawaban Purbaya soal IKN yang Dicap Media Asing Bakal Jadi Kota Hantu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara soal pemberitaan media asal Inggris, The Guardian yang menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kota hantu.
    Purbaya mengatakan bahwa pemberitaan dari media asing kerap salah dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah mempercayainya.
    “Jadi jangan denger prediksi orang luar, sering salah kok,” ujar Purbaya di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/11/2025).
    Ia juga meyakini, pembangunan IKN yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu masih terus berjalan.
    Bahkan, pemerintah sudah menyetujui bahwa swasta boleh membangun perumahan di sana.
    “Jadi sepertinya nggak berhenti, masih jalan terus. Tapi nggak seperti yang (diberitakan media asing), ikutin sama Pak Presiden aja seperti apa,” ujar Purbaya.
    Humas Otorita IKN/Setyawan Ibu Kota Nusantara (IKN).
    Surat kabar Inggris, The Guardian secara khusus menyoroti perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
    Artikel yang dimuat pada Rabu (29/10/2025) itu dikemas dengan bentuk kritik yang berjudul, ”
    Indonesia’s new capital, Nusantara, in danger of becoming a ‘ghost city
    ’” (Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, terancam menjadi ‘kota hantu’).
    Mereka menggambarkan ibu kota baru Indonesia itu berada di tengah-tengah hutan. “Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, seolah muncul entah dari mana”, bunyi artikel itu.
    Meski berada di tengah hutan Kalimantan Timur, bangunan gedung-gedung futuristik dan jalanan sudah berdiri kokoh.
    Sayangnya, gedung-gedung dan jalan raya itu kosong. Hanya terlihat beberapa tukang kebun dan wisatawan yang penasaran. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto hingga kini sama sekali belum pernah berkunjung ke IKN.
    Proyek ambisius Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) itu membuat beberapa orang khawatir jika ke depannya menjadi proyek mangkrak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Lengkap Pemenang Duta DPD RI 2025

    Daftar Lengkap Pemenang Duta DPD RI 2025

    Jakarta

    Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar Malam Grand Final Pemilihan Duta DPD RI 2025. Hasilnya kategori Putri DPD RI 2025 dimenangkan oleh Provinsi Aceh atas nama Irhamni Malika dan kategori Putra DPD RI diberikan ke perwakilan Jawa Timur, Ahmad Farezi.

    Daftar pemenang dibacakan pembawa acara. Adapun Wakil I Putri Duta DPD RI 2025 diemban oleh Papua Barat Daya atas nama Melani Tebuot Bame dan kategori Wakil I Putra diberikan kepada Muhammad Fikri Assalam dari Kalimantan Timur.

    “Nah, kalau beberapa hari atau beberapa waktu yang lalu ada DPD Awards, kita menjaring local hero, local champion dan ternyata banyak sekali keluarnya dari daerah,” kata Ketua DPD RI Sultan Najamudin di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    “Malam ini kita mencoba memberikan peluang atau panggung kepada anak-anak muda Indonesia dari daerah, dari kampung-kampung, dari semua provinsi, semua kota di Indonesia untuk menjadi semacam ambassador DPD dan lebih dari itu mereka akan kita bekali pengetahuan yang cukup,” sambungnya.

    Berikut daftar pemenang Duta DPD RI 2025:

    Kategori Khusus Duta Favorit DPD RI 2025
    Putri Favorit: DIY, Fada Devinza Rigita Maharani
    Putra Favorit: Sulawesi Selatan, Arsal Andika

    Duta Pengetahuan dan Intelegensia DPD RI
    Putri: NTT, Gresia Yuliana Umbu Pati
    Putra: Sulawesi Utara, Marcello Sergio Lontokan

    Wakil II Putri Duta DPD RI 2025: Kepulauan Riau, Risma Dwi Salwa Lestari
    Wakil II Putra Duta DPD RI 2025: Sulawesi Barat, Muh. Fadel Miftahuddin

    Wakil I Putri Duta DPD RI 2025: Papua Barat Daya, Melani Tebuot Bame
    Wakil I Putra Duta DPD RI 2925: Kalimantan Timur, Muhammad Fikri Assalam

    Duta DPD RI 2025 (Putri): Aceh, Irhamni Malika
    Duta DPD RI 2025 (Putra): Jawa Timur, Ahmad Farezi

    (dwr/fas)

  • Bahlil lapor ke Prabowo tahun depan Indonesia tak lagi impor solar

    Bahlil lapor ke Prabowo tahun depan Indonesia tak lagi impor solar

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor solar mulai tahun 2026.

    Bahlil mengatakan hal itu dapat terwujud seiring beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

    “Tadi kami melaporkan kepada Bapak Presiden, 2026, Insyaallah kita enggak akan impor solar lagi,” ujar Bahlil usai menghadap Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

    Bahlil menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan dijadwalkan diresmikan pada 10 November 2025 dan akan berperan penting dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

    Dengan beroperasinya kilang tersebut, kata dia, produksi solar dalam negeri diharapkan dapat mencukupi kebutuhan nasional tanpa perlu impor.

    Selain RDMP, pemerintah juga terus mendorong pengembangan program bahan bakar nabati melalui kebijakan biodiesel B50.

    Dia mengatakan kombinasi antara produksi dari RDMP dan implementasi B50 diperkirakan dapat menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) solar, sehingga Indonesia berpotensi mengekspor bahan bakar tersebut di masa mendatang.

    “Yang jelas kita targetkan RDMP jadi, B50 jadi, kita akan oversupply untuk solar,” ucap Bahlil.

    Sebelumnya, Bahlil menyebutkan program penggunaan bahan bakar solar dengan campuran 50 persen bahan nabati atau Biodiesel B50 mulai dijalankan pada semester II tahun 2026.

    Bahlil menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto, dalam rapat terbatas, ingin mempercepat implementasi dari saat ini B40 menjadi B50. Saat ini, uji coba mandatori B50 masih dilakukan.

    “B50 ini sekarang lagi diujicobakan. Insyaallah Di semester kedua akan kita implementasikan, dan kalau ini sudah kita lakukan maka impor BBM khususnya solar tidak lagi kita lakukan,” kata Bahlil saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/10).

    Bahlil menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masih harus impor solar sekitar 4,9-5 juta ton per tahun. Namun jika B50 diimplementasikan, ia meyakini impor bahan bakar khususnya solar dapat ditekan, karena produksi BBM sudah tercukupi dengan bioetanol.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Baru BMKG

    Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Baru BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi cuaca di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan masih didominasi hujan dengan intensitas sedang, lebat, sangat lebat, bahkan ekstrem. BMKG mewanti-wanti masyarakat untuk waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Oktober-6 November 2025, BMKG mengatakan kondisi cuaca yang didominasi hujan signifikan dipengaruhi oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang melintas di wilayah Indonesia.

    Selain itu, dinamika atmosfer di Samudra Hindia dan Pasifik yang ditandai dengan nilai negatif pada Indian Ocean Dipole (IOD) serta nilai positif pada Southern Oscillation Index (SOI) juga turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Hingga beberapa waktu ke depan, BMKG mengatakan potensi hujan diperkirakan masih cukup signifikan di beberapa wilayah, meliputi bagian barat dan selatan Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, wilayah Utara Kalimantan dan Sulawesi, Maluku Utara, serta sebagian besar Papua.

    Di wilayah Jakarta, pada hari ini, Senin (3/11/2025), BMKG memberikan peringatan siaga hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai angin kencang. Selengkapnya, berikut peringatan cuaca BMKG dalam 3 hari ke depan, 3-5 November 2025, dikutip dari laman Instagram resminya:

    3 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, Bali, NTT, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Papua Barat, Papua Tengah.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Sumsel, Jakarta, Jabar, Jateng, Jawa Timur, Kalbar, Maluku, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jakarta, Jabar, Malut, Sulut.

    4 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Banten, Jakarta, Jabar, Maluku, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jakarta, Jabar, Bengkulu, Sumbar.

    5 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jateng, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Sulbar, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Jabar, Jatim, Maluku, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jabar, Sulteng.

    Lebih perinci, wilayah Jakarta yang perlu siaga hujan lebat-sangat lebat pada periode 3-4 November 2025 adalah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Tetap waspada dan hati-hati ada pohon tumbang!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terungkap! Segini Total Biaya yang Sudah Keluar Dalam Pembangunan IKN

    Terungkap! Segini Total Biaya yang Sudah Keluar Dalam Pembangunan IKN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kerap menjadi sorotan publik, termasuk dari media internasional. Sejumlah asing menyoroti perkembangan dan kemajuan proyek ambisius tersebut.

    Total anggaran negara yang terserap untuk membangun IKN menurut Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dejak dimulai pada 2022 mencapai Rp 89 triliun hingga akhir 2024.

    Dana itu telah digunakan untuk berbagai proyek seperti jalan tol, 47 tower hunian, air minum, sanitasi, embung, kolam retensi, perkantoran, kantor sekretariat Presiden, hingga sarana peribadatan seperti masjid, basilika, dan gereja.

    “Pada tahap awal pembangunan IKN dari 2022 sampai dengan 2024 APBN telah menginvestasikan Rp 89 triliun,” kata Basuki setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Januari 2025.

    Adapun untuk mengetahui lebih detail realisasi anggaran APBN yang digunakan untuk pembangunan IKN hingga saat ini menjadi sulit diketahui, setelah Kementerian Keuangan tak lagi pernah menginformasikan data pembaruannya dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta tiap bulannya.

    Terakhir kali Kementerian Keuangan mengungkapkan ke publik serapan anggaran pemerintah untuk pembangunan IKN ialah pada Januari 2025. Kementerian Keuangan mengungkapkan, nominal realisasi serapan APBN untuk IKN sebesar Rp 43,4 triliun khusus 2024 saja.

    Nilai itu setara 97,3% dari total pagu yang disiapkan sepanjang tahun itu senilai Rp 44,5 triliun.

    Untuk keseluruhan tahun berjalan selama pembangunan, nominal serapan anggaran yang diumumkan ialah senilai Rp 75,8 triliun. Terdiri dari realisasi pada 2022 senilai Rp 5,5 triliun, 2023 Rp 27 triliun, dan realisasi sementara sepanjang 2024 disebut senilai Rp 43,3 triliun.

    Adapun khusus 2025, mulanya anggaran untuk pembangunan IKN tak tersedia. Namun, belakangan direstui Prabowo untuk memanfaatkan anggaran tahun jamak 2025-2029 senilai Rp 48,8 triliun.

    Presiden juga telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, yang mengatur arah pembangunan nasional, termasuk percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara

    Regulasi yang ditetapkan pada 30 Juni 2025 di Jakarta ini menargetkan Nusantara sebagai Ibu Kota Politik Indonesia pada 2028, dengan dukungan pemindahan ASN serta penyediaan infrastruktur yang memadai.

    Bila merujuk rancangan awal pembangunan yang nilainya Rp 466 triliun, APBN memang tidak sepenuhnya diandalkan untuk membiayai proyek itu.

    Menurut Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN), rincian rencana pembiayaan menunjukkan APBN berkontribusi Rp 90,4 triliun, Badan Usaha milik Negara/Swasta (BUMN/BUMS) Rp 123,2 triliun, dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Rp 252,5 triliun.

    Hingga saat ini, Otorita IKN telah menerima komitmen investasi senilai Rp 225,02 triliun, terdiri atas Rp 66,3 triliun investasi swasta murni dan Rp 158,72 triliun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan jalan dan multi-utility tunnel, serta untuk pembangunan hunian di kawasan IKN.

    Kendati begitu, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur yang masih berlangsung kembali menjadi sorotan asing. Berbagai tantangan masih mengadang proyek yang telah dimulai sejak 3 tahun tersebut.

    Dalam laporan khusus The Guardian yang dirilis Rabu (29/10/2025), IKN Nusantara disebut menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah mengoptimalkan anggaran yang berkurang jauh dari sebelumnya, di samping investasi asing yang masih belum sesuai harapan.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina EP Sukses Alirkan Gas ke PLN Tanjung Batu Tanpa Bangun Pipa Baru

    Pertamina EP Sukses Alirkan Gas ke PLN Tanjung Batu Tanpa Bangun Pipa Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field dan Sangatta Field mencatatkan peningkatan komersialisasi lifting migas melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PLN Tanjung Batu berupa penyaluran gas sebesar 8,019 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

    Capaian ini turut mendorong peningkatan kinerja penjualan gas pada 22 September 2025 dibandingkan dengan target penjualan bulan tersebut.

    Dengan komersialisasi ini, pendapatan rata-rata bulanan selama tahun 2025 meningkat sekitar Rp3,9 miliar di atas komitmen target penjualan yang telah ditetapkan.

    Keberhasilan komersialisasi ini turut didukung oleh keberadaan Facility Sharing Agreement (FSA) antara PEP Sangasanga Field, PEP Sangatta Field, dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) yang ketiganya berada di bawah naungan Subholoding Upstream Pertamina Zona 9. Melalui sinergi tersebut, proses pengaliran gas menuju PLN Tanjung Batu menjadi lebih efisien dan ekonomis tanpa perlu membangun jalur pipa baru.

    Manager Subsurface Development Area (SDA) 2 Zona 9, Ade Lukman mengatakan bahwa keberhasilan membuka peluang komersialisasi tersebut dilakukan melalui inovasi dan kolaborasi antara entitas perusahaan di lingkungan Zona 9.

    “Kerja keras dan kerja cerdas mengubah sesuatu yang awalnya dianggap tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan melalui capaian ini. Terobosan ini menjadi inspirasi sekaligus motivasi untuk terus optimis dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumur mature,” kata Ade melalui keterangannya, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Dia mengungkapkan bahwa tahun 2025 menandai dimulainya komersialisasi gas dari Lapangan Anggana dan South Kutai Lama di PEP Sangasanga Field. Langkah ini dipadukan dengan optimalisasi penggunaan gas di PEP Sangatta Field, yang semula dialokasikan untuk kebutuhan operasional dan dialihkan menjadi sumur gas sales.

    Keputusan perubahan alokasi gas tersebut turut berkontribusi terhadap kelancaran penyaluran gas ke PLN Tanjung Batu.

    Selain itu, menurut Ade, pemasangan peralatan Booster Compressor Very Low Pressure (VLP) di daerah Binangat juga membantu aliran gas bertekanan rendah dari Lapangan Sambutan sehingga penjualan gas berhasil melampaui target hingga lebih dari 150%.

    “Terobosan itu menjadi tonggak penting dalam mengoptimalkan kembali potensi sumur-sumur mature di wilayah tersebut,” imbuhnya.

    Supriady, Senior Manager Subsurface Development & Planning, menambahkan bahwa keberhasilan tersebut berkat strategi yang berkelanjutan dan tepat dalam kegiatan pengeboran untuk membuka peluang investasi baru.

    “Melalui pendekatan ini, kami juga terus berinvestasi dalam eksplorasi guna menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, serta meningkatkan produksi gas demi keberlanjutan energi nasional,” ujar Supriady.

    Sejak tahun 2022, melalui implementasi PJBG, gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field dioptimalkan menjadi sumber energi bernilai ekonomi yang memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan.

    Sebelumnya, produksi gas dari Sangasanga Field dan Sangatta Field digunakan untuk mendukung kebutuhan bahan bakar operasional di Lapangan Anggana (PEP Sangasanga Field) dan Lapangan Semberah (PEP Sangatta Field).

    Langkah komersialisasi gas oleh PEP Sangasanga Field dan Sangatta Field itu tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat kinerja bisnis perusahaan yang dapat mendorong keberlanjutan investasi dan produksi migas perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional sesuai dengan Asta Cita pemerintah terkait dengan swasembada energi.

    Adapun, zona 9 merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Entitas perusahaan di Zona 9 merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bekerja sama dengan SKK Migas dalam  menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) khususnya di Wilayah Kerja Sanga Sanga dan Sangatta di Kalimantan Timur serta Tanjung di Kalimantan Selatan.

  • Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, puncak pertama musim hujan agan segera mulai. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan di beberapa wilayah RI sudah mulai di bulan September dan Oktober lalu, kemudian ada yang akan baru mulai di bulan November.

    Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, hujan dengan intensif sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian Barat dan Tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Dwikorita menyoroti, hujan kerap mengguyur langit saat mulai gelap, setelah panas menyengat kala hari masih terang.

    “Meskipun hujan cenderung terjadi pada sore hari hingga malam, pagi hingga siang hari masih terasa panas. Jadi hujannya biasanya sore hingga malam,” ujarnya saat jumpa pers virtual, Sabtu (1/11/2025).

    Menurut Dwikorita, keadaan ini merupakan karakteristik umum periode peralihan menuju awal musim hujan.

    “Tapi mulai hari ini, mulai bulan November ini, kita memasuki puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia,” tukasnya.

    Dwikorita melanjutkan, berdasarkan pembaruan data zona musim, pada dasarian ketiga Oktober, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim telah memasuki musim hujan.

    Wilayah-wilayah yang saat ini mengalami musim hujan mencakup sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung, Kepulauan Bangkah-Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian Timur, sebagian Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, wilayah Utara Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian wilayah Pulau Papua.

    Ia mengatakan puncak musim hujan di Indonesia dimulai hari ini hingga Februari 2026. Dwikorita menyebut periode tersebut relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya.

    “Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini ya, jadi biasanya Desember-Januari atau Januari-Februari. Saat ini mulai November hingga Februari, yaitu November 2025 hingga Februari 2026, dengan pola umum pergerakan dari arah Barat ke Timur, artinya terjadinya puncak musim hujan itu tidak serempak,” terang Dwikorita.

    Ia merincikan, puncak musim hujan bulan ini terjadi di wilayah Indonesia bagian Barat, itu November-Desember. Selanjutnya berkembang di Indonesia Tengah hingga Timur pada bulan Januari-Februari.

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    – Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    – Saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    – BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau informasi peringatan dini secara aktif serta memastikan kesiapan infrastruktur dan langkah mitigasi risiko dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di wilayah masing-masing.

    Untuk informasi cuaca dan iklim terkini serta peringatan dini resmi, masyarakat diimbau memantau kanal resmi BMKG melalui situs www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terungkap! Batu Bara ‘Tak Laku’ Jadi Senjata RI Kurangi Impor LPG

    Terungkap! Batu Bara ‘Tak Laku’ Jadi Senjata RI Kurangi Impor LPG

    Jakarta

    Pemerintah mencari cara untuk meneken impor LPG dengan cara mencari pengganti energi gas tersebut. Salah satunya adalah proyek gasifikasi batu bara atau dymethil ether (DME). Proyek ini akan dikembangkan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ahmad Erani Yustika, mengatakan pemerintah masih mencari sumber batu bara yang bisa digunakan untuk proyek tersebut. Batu bara yang dibutuhkan adalah yang rendah kalori. Salah satu potensi sumber batu baranya adalah dari konsesi tambang milik BUMN yang tidak terpakai.

    “Kan itu nanti akan menggunakan batu bara rendah kalori ya. Nanti akan dilihat kalau memang masih ada beberapa konsesi milik BUMN dan relatif belum terpakai bisa menggunakan itu,” ujar Ahmad Erani di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.

    Bila memang dari konsesi tambang BUMN tidak ada batu bara yang bisa dipakai, pemerintah akan mencari di tambang lain milik swasta.

    Yang jelas menurutnya tak sulit untuk mencari bahan baku batu bara untuk digasifikasi, sebab umumnya batu bara kalori rendah nilai ekonomisnya sangat minim, sehingga tak banyak tambang yang menjual batu bara tersebut ke pasar.

    “Kalau nggak kan nanti akan dicari yang lain. Intinya kita memanfaatkan teknologi, batu bara yang rendah kalori itu kan selama ini relatif dianggap tidak memiliki nilai ekonomi. Tidak bisa dijual. Nah ternyata itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DME tadi itu,” papar Ahmad Erani.

    Proyek gasifikasi batu bara sendiri masuk dalam daftar 18 proyek hilirisasi strategis yang disusun oleh Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi. Secara umum, proyek ini mau digarap di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp 164 triliun. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

    Menyoal proyek DME dan 17 proyek lainnya, Ahmad Erani yang juga merupakan Sekretaris Satgas mengatakan pihaknya telah memberikan hasil pra feasibility study (pra-FS) kepada BPI Danantara yang akan menggarap proyek-proyek tersebut.

    Ahmad Erani mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu Danantara melakukan FS baru kemudian ground breaking sekaligus pengerjaan proyek bisa dilakukan. Sejak Agustus, Satgas Hilirisasi telah menyetor pra-FS untuk ditindaklanjuti Danantara.

    “Pra-FS memang kita itu sejak bulan Agustus kemarin kita serah terima ke Danantara, kan sudah selesai pra-FS. Ditunggu kepastian informasi dari Danantara karena yang mengerjakan mereka,” ujar Ahmad Erani.

    (hal/fdl)