provinsi: KALIMANTAN TIMUR

  • Peringatan Dini BMKG Besok, Selasa, 29 April 2025: DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jateng Potensi Hujan – Halaman all

    Peringatan Dini BMKG Besok, Selasa, 29 April 2025: DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jateng Potensi Hujan – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG pada Selasa, 29 April 2025. Beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan sedang hingga lebat.

    Tayang: Senin, 28 April 2025 15:01 WIB

    Warta Kota/Henry Lopulalan

    HUJAN LEBAT – Berikut ini potensi hujan BMKG pada Selasa, 29 April 2025. Beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan sedang hingga lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan pada besok, Selasa, 29 April 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Selasa, 29 April 2025

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah:

    DKI Jakarta

    Jawa Tengah

    DI Yogyakarta

    Jawa Timur

    Bali

    Nusa Tenggara Barat

    Kalimantan Selatan

    Maluku

    Papua Barat

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah:

    Aceh
    Sumatera Barat
    Riau
    Jambi
    Kepulauan Riau
    Kepulauan Bangka Belitung
    Sumatera Selatan
    Lampung
    Banten
    Jawa Barat
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Maluku Utara
    Papua
    Papua Barat Daya
    Papua Tengah

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Sumatera Utara
    Bengkulu
    Nusa Tenggara Timur
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Papua Pegunungan
    Papua Selatan

    Hujan dengan intensitas sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan intensitas ekstrem berpotensi terjadi di wilayah: 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Remaja Indonesia Rentan Obesitas & Diabetes, Saatnya Terapkan Pola Makan Bergizi Seimbang Sejak Dini – Halaman all

    Remaja Indonesia Rentan Obesitas & Diabetes, Saatnya Terapkan Pola Makan Bergizi Seimbang Sejak Dini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) terus mendorong remaja di Indonesia agar mengadopsi gaya hidup sejak dini seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang.

     

    Dinas Kesehatan Kota Samarinda dengan dukungan Kemenkes dan World Food Programme (WFP) menghadirkan acara Roadshow Si Paling Megang pada Sabtu (26/4) di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

    Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI dr. Elvieda Sariwati, M.Epid mengatakan, program ini merupakan salah satu langkah strategis dalam merespons meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di kalangan remaja, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.

    Fenomena ini banyak dipicu oleh pola konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta minimnya aktivitas fisik dalam keseharian mereka.

     

    “Harapannya mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat, dengan cara yang relevan, menyenangkan, dan dekat dengan dunia remaja masa kini,” tutur dr Elvieda yang ditulis di Jakarta.

    Hadir sekitar 150 remaja dalam kegiatan yang dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan seperti kuis dan permainan mencari harta karun.

     

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr. H. Ismid Kusasi menuturkan, saat ini penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di Kalimantan Timur menempati peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.

     

    “Kami melihat peranan penting acara seperti ini untuk menginspirasi remaja di Kalimantan Timur, terutama Samarinda untuk mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini,” ujar dia di Jakarta.

     

    Roadshow ini merupakan bagian dari kampanye Si Paling Megang (Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang), sebuah inisiatif nasional untuk mendukung gaya hidup sehat serta gizi seimbang melalui konten media sosial, lokakarya daring, dan aktivitas interaktif secara luring.

     

    Peserta didorong untuk mencatat asupan makanan dan aktivitas fisik mereka melalui aplikasi Si Paling Megang. Pencatatan ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk menyadari terkait pola makan dan aktivitas harian mereka.

     

    Country Director World Food Programme Indonesia menambahkan, kegiatan ini menegaskan kembali dukungan perubahan perilaku di kalangan remaja dan anak muda sangat penting.

     

    “Gerakan ini menjadi bagian pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, kesehatan dan kesejahteraan generasi muda menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan sehat,” ujar Jennifer Rosenzweig.

     

    Melalui pendekatan yang inklusif dan adaptif, kegiatan dapat direplikasi di wilayah lain. Anak muda merupakan fondasi masa depan. Memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka saat ini merupakan langkah penting untuk membangun generasi yang lebih kuat dan tangguh.

     

    Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun jumlah kematian berdasarkan penyebabnya pada Januari 2017 hingga 2020/2022, kematian terbanyak berasal dari sakit karena penyakit tidak menular, dengan 7,03 juta kasus.

     

    Data WHO menunjukkan terdapat 10 penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, diantaranya stroke 131,8, jantung iskemik 95,68, Diabetes 40,78 kasus kematian per 100 ribu penduduk.

     

  • 11 Daun untuk Obat Batuk Alami, Mudah Direbus Sendiri

    11 Daun untuk Obat Batuk Alami, Mudah Direbus Sendiri

    Jakarta

    Batuk adalah gangguan kesehatan umum yang biasa ditemukan di masyarakat. Intensitasnya beragam mulai dari ringan hingga berat, dengan frekuensi atau berulang.

    Batuk berat dan berulang tentu perlu penanganan dokter atau tindakan lebih lanjut. Berbeda halnya dengan batuk ringan atau sesekali yang bisa diatasi dengan obat alami.

    Daun untuk Obat Batuk

    Banyak jenis daun yang dipercaya secara turun temurun dapat meredakan batuk. Bahkan sebagian sudah teruji lewat penelitian. Berikut ini 11 jenis daun untuk obat batuk alami yang bisa diolah di rumah:

    1. Daun Delima

    Daun delima sudah lama digunakan sebagai obat batuk berdahak oleh masyarakat Samarinda. Khasiat ini ditunjukkan dalam riset Hawa Ode Liya Wati dari Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Samarinda.

    Hasil penelitian menjelaskan, rebusan daun delima mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, tanin, dan fenol. Terbukti pula, rebusan daun delima dapat membantu meredakan batuk berdahak.

    Cara memanfaatkan daun delima adalah dengan mengambil pucuk dan merebusnya. Biarkan dingin lalu minumlah beberapa kali sehari hingga batuk berdahak mereda.

    2. Daun Sirih

    Herbal ini telah lama dikenal sebagai obat batuk alami dan manfaat lain. Daun sirih mengandung banyak senyawa berkhasiat seperti minyak atsiri, antioksidan, fenol, flavonoid, tanin, iodin, dan vitamin C.

    Sifat antibiotiknya yang tinggi membuat daun sirih dapat meredakan sesak dada, batuk, pilek, hingga peradangan. Cara membuatnya adalah dengan merebus beberapa helai daun sirih bersama 2 gelas air.

    Kamu bisa menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, atau cengkeh. Setelah airnya menyusut menjadi satu gelas, biarkan dingin lalu minumlah 2-3 kali sehari.

    3. Daun Suji

    Jenis tanaman ini biasa digunakan sebagai pewarna agar makanan menjadi hijau. Daun ini mirip pandan, tetapi tidak berbau sekuat pandan. Namun ada manfaat lainnya, yakni sebagai obat batuk alami.

    Riset daru UIN Sultan Syarif Kasim menjelaskan, kandungan flavonoid dan terpenoid dalam daun suji berkhasiat sebagai antiinflamasi. Kandungan alkaloidnya bisa meredakan batuk, infeksi tenggorokan hingga batuk berdarah.

    Caranya adalah dengan merebus atau menumbuk beberapa lembar daun suji, lalu meminum airnya secara teratur hingga batuk mereda.

    4. Daun Serai

    Detikers bisa menggunakan daun serai dan batangnya untuk direbus menjadi minuman herbal. Air rebusan ini juga bisa dibuat menjadi teh serai yang nikmat.

    Dikutip dari Netmeds, senyawa geraniol dan citronellol dalam serai merupakan antiseptik yang kuat dan berkhasiat untuk meredakan batuk, flu biasa, mengatur tekanan darah, kram, hingga meredakan sakit perut.

    5. Daun Teh Hijau

    Teh hijau banyak dikonsumsi untuk mengurangi berat badan dan mengurangi sakit kepala. Daun teh hijau ternyata juga berkhasiat meredakan batuk. Cukup seduh satu sendok daun teh hijau, aduk-aduk dan tunggu sekitar 3 hingga 5 menit lalu minum.

    6. Daun Salam

    Rebusan daun salam tak hanya digunakan untuk melezatkan masakan. Tapi juga bermanfaat sebagai pereda batuk, hidung tersumbat, dan asma. Khasiat ini karena daun salam mengandung nutrisi seperti vitamin A, C, B6, kalsium, zat besi, mangan, dan serat.

    7. Daun Saga

    Daun saga dapat ditemukan pada tanaman rambat liar di hutan atau di halaman rumah. Mengutip tulisan Shari dari Institut Kesehatan Hermina pada Indonesian Journal of Health Science, daun saga mengandung senyawa seperti flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin.

    Kandungan tersebut sangat baik untuk mengobati batuk. Cara membuatnya juga mudah. Cukup dengan merebus daun saga lalu meminumnya 3 kali sehari. Namun daun ini tidak dianjurkan dikonsumsi jangka panjang karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

    8. Daun Timi (Thyme)

    Herbal daun timi (thyme) juga sering dipakai untuk penambah aroma masakan. Manfaat lainnya adalah memiliki sifat anti mikroba sebagai obat batuk.

    Berdasarkan situs Healthline, ekstrak daun timi dapat meredakan batuk akut. Cara mengonsumsinya adalah dengan minum air rebusan dari beberapa helai daun timi beberapa kali sehari.

    9. Daun Pegagan

    Obat batuk alami selanjutnya adalah daun pegagan. Kandungan polifenol dan flavonoidnya dapat melawan bakteri dan virus penyebab batuk. Daun ini baik untuk mengatasi batuk kering maupun berdahak.

    Cara mengonsumsinya adalah dengan merebus daun pegagan dan meminum airnya selagi hangat. Cara lainnya adalah dengan mengunyah daun pegagan dan menelannya langsung.

    10. Daun Oregano

    Selanjutnya adalah daun oregano yang tumbuh di daratan Mediterania, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Daun ini sering dipakai sebagai rempah pada masakan Italia.

    Daun ini juga dipercaya bisa mengatasi segala jenis batuk karena mengandung anti-inflamasi, anti-bacterial, anti-viral, dan antioksidan. Cukup menyeduh daun oregano kering dengan air panas, aduk dan minum.

    11. Daun Peppermint

    Dikutip dari PharmEasy, daun mint memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan pereda nyeri. Herbal ini dapat dimanfaatkan dengan diseduh ke dalam air mendidih selama 5 menit, lalu disaring dan diminum.

    Setelah konsumsi obat herbal alami, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan menyeluruh. Apalagi jika batuk tak kunjung membaik.

    (bai/row)

  • Ramai soal Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Apa Itu Daerah Istimewa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 April 2025

    Ramai soal Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Apa Itu Daerah Istimewa? Nasional 27 April 2025

    Ramai soal Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Apa Itu Daerah Istimewa?
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Permintaan penetapan
    daerah istimewa

    Surakarta
    menjadi perbicangan belakangan ini. Usulan tersebut berawal dari pernyataan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, pada 24 April 2025.
    Akmal mengungkapkan bahwa kementeriannya menerima 330 usul pembentukan DOB) atau pemekaran, enam usulan daerah istimewa, dan lima usulan daerah khusus.
    “Sampai dengan bulan April 2025, kami mendapat banyak PR (pekerjaan rumah). Ada 42 usulan pembentukan provinsi, 252 kabupaten, 36 kota. Ada enam yang meminta daerah istimewa, juga ada lima yang meminta daerah khusus,” ujar Akmal.
    Dikutip dari
    Kompas.id
    , daerah istimewa yang diusulkan dibentuk, antara lain berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Riau, masing-masing satu daerah istimewa. Lalu, dua usulan pembentukan daerah istimewa berada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
    Sementara itu, usulan untuk daerah otonomi khusus datang dari Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
    Suatu daerah dikatakan menjadi daerah istimewa karena mendapat keistimewaan mengatur perihal aturan pemerintahan yang berbeda dari peraturan umum daerah pada umumnya.
    Daerah istimewa
    pada dasarnya memiliki sistem pemerintahan yang turun temurun dengan menghargai asal usul aturan dari daerah tersebut.
    Diketahui, ada dua
    daerah istimewa di Indonesia
    , yakni Daerah Istimewa Yogyakara dan Aceh.
    Diberitakan
    Kompas.com
    pada 4 November 2024, daerah yang diberi status swapraja berarti merupakan daerah bekas kerajaan, yang sampai zaman kemerdekaan tetap eksis, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Namun untuk Aceh, pemberian status “Daerah Istimewa” dikarenakan adanya kebutuhan khusus bagi daerah tersebut untuk diberikan keistimewaan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerahnya.
    Penetapan status Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diatur lewat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan keistimewaan Provinsi Aceh diatur lewat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
    Kemudian, pengakuan daerah istimewa oleh negara diatur dalam Pasal 18 B Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
    Bahkan, konstitusi mengatur bahwa pengakuan keistimewaan daerah tersebut harus diatur dengan undang-undang.
    “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang,” demikian bunyi Pasal 18B ayat (1) UUD 1945.
    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, setiap daerah bisa mengajukan menjadi daerah istimewa selama ada argumentasi dan kriteria yang jelas.
    Dia menyebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengkaji usulan tersebut. Sebab, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi daerah istimewa.
    Kemudian, menurut Tito, penetapan daerah istimewa harus memiliki dasar hukum. Dengan kata lain, harus dibentuk undang-undangnya.
    “Kalau daerah istimewa itu, harus ada dasar hukumnya, mengubah undang-undang. Otomatis akan melibatkan DPR. Kami akan kaji alasannya apa untuk menjadikan daerah istimewa,” kata Tito dikutip dari Antaranews pada 25 April 2025.
    Oleh karena itu, prosesnya akan melalui pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
    “Kalau melihat kriterianya masuk, ya kami akan naikkan ke DPR RI. Karena itu kan pembentukan satu daerah, yang didasarkan pada undang-undang. Setiap daerah itu ada undang-undangnya,” ujar Mendagri.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Biji Cokelat Lokal Jadi Berkah Ekonomi, Ibu-Ibu Berau Berdaya Lewat Pelatihan Olahan Cokelat Unggulan

    Biji Cokelat Lokal Jadi Berkah Ekonomi, Ibu-Ibu Berau Berdaya Lewat Pelatihan Olahan Cokelat Unggulan

    Hikmah, seorang ibu rumah tangga penuh semangat dari Labanan Makarti, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini.

    “Saya senang karena mendapat ilmu baru, bisa bertemu teman-teman, dan belajar langsung dari chef. Ilmu yang paling berkesan buat saya adalah teknik membuat adonan anti gagal,” tuturnya antusias.

    Ilmu yang diperoleh bukan hanya sekadar teori, namun bekal berharga yang siap ia aplikasikan di dapur rumahnya, dengan harapan kelak dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarganya.

    Senada dengan Hikmah, Budi Kurniati dari Teluk Bayur merasakan pengalaman berharga yang memberikannya motivasi baru.

    “Saya jadi tahu bahwa Berau punya cokelat sendiri, dan itu sangat menarik. Bisa saja nanti saya buat dan jual,” katanya, menunjukkan perubahan perspektif dan munculnya ide-ide kewirausahaan setelah mengikuti pelatihan.

    Baginya, pelatihan ini bukan hanya tentang belajar mengolah cokelat, tetapi juga tentang membuka peluang baru untuk mendukung perekonomian keluarga dari rumah. Keberhasilan pelatihan ini tak lepas dari peran seorang chef profesional dari Jakarta Selatan yang didatangkan khusus untuk berbagi ilmu dan pengalamannya.

    Kehadiran tenaga ahli ini memberikan nilai tambah yang signifikan, tidak hanya dalam hal teknik pengolahan cokelat yang beragam, tetapi juga memperluas wawasan para peserta terhadap tren dan peluang yang ada di sektor kuliner yang terus berkembang.

    Inisiatif pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh PT Berau Coal melalui YDBBC ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam membangun daerah. Dengan fokus pada pemanfaatan potensi lokal seperti cokelat asli Berau, pelatihan ini menjadi langkah krusial dalam mendukung hilirisasi komoditas unggulan daerah. Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan, pelatihan ini menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membuka jalan bagi terciptanya peluang ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Berau.

  • Mantap, BUMN RI Ini Duduki Peringkat 6 Produsen Pupuk Terbesar Dunia – Page 3

    Mantap, BUMN RI Ini Duduki Peringkat 6 Produsen Pupuk Terbesar Dunia – Page 3

    Sebelumnya, memperingati hari jadinya yang ke-13, PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan kembali perannya sebagai pilar utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi strategis perusahaan selama lebih dari satu dekade dalam menopang produktivitas sektor pertanian, sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.

    “Selama 13 tahun, Pupuk Indonesia terus bertransformasi, beradaptasi, dan menjadi salah satu tulang punggung penyedia pupuk nasional. Kami hadir untuk memastikan produktivitas pertanian Indonesia tetap terjaga. Ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk menghadirkan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Rahmad dalam keteran[gan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia telah mengintegrasikan rantai pasok pupuk dari produksi hingga distribusi dengan prinsip efisiensi, transformasi digital, dan inovasi. Komitmen ini tercermin dalam berbagai capaian strategis perusahaan, baik dari sisi produksi, distribusi, hingga dampak sosial.

    Selama satu dekade lebih, Pupuk Indonesia telah meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi konsumsi bahan baku pupuk nasional secara signifikan dengan beroperasinya Pabrik Amonia Urea II Petrokimia Gresik dan Pabrik Pupuk Kaltim V pada tahun 2015, Pabrik NPK PIM pada tahun 2023, dan Phonska V Petrokimia Gresik pada tahun 2024. Tidak hanya itu, upaya peningkatan efisiensi energi juga dilakukan melalui revamping fasilitas produksi di berbagai anak perusahaan.

    Sementara itu, dari sisi distribusi, sepanjang kuartal I 2025 Pupuk Indonesia telah mencatatkan 1,7 juta ton penyaluran pupuk bersubsidi, jumlah ini meningkat lebih dari 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini ditopang oleh kebijakan percepatan distribusi pupuk subsidi dari pemerintah dan digitalisasi melalui platform i-Pubers, yang memudahkan petani menebus pupuk hanya dengan KTP dan memungkinkan pelacakan penyaluran secara real time hingga ke kios.

     

  • Jawa Barat Raih Peringkat 2 LPPD, Erwan Setiawan Tekankan Pentingnya Pemekaran

    Jawa Barat Raih Peringkat 2 LPPD, Erwan Setiawan Tekankan Pentingnya Pemekaran

    Liputan6.com, Balikpapan – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2025, Jawa Barat sukses meraih peringkat kedua nasional, naik dua tingkat dari posisi sebelumnya. Prestasi ini diumumkan dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 yang digelar di Lapangan Dome BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/4/2025).

    Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-24 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Penghargaan tersebut merupakan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

    Erwan Setiawan hadir langsung untuk menerima penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya. Dalam kesempatan itu, Erwan mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut.

    “Alhamdulillah, pada evaluasi penyelenggaraan pemerintahan tahun ini, Jawa Barat meraih peringkat kedua dari sebelumnya peringkat keempat. Ini menunjukkan kinerja kami semakin baik. Prestasi ini menjadi penghargaan bagi pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Jawa Barat,” ujar Erwan saat ditemui usai menerima penghargaan.

    Namun demikian, Erwan menegaskan pihaknya tidak akan berpuas diri. Ia menargetkan kinerja pemerintahan di Jawa Barat akan semakin transparan, akuntabel, dan inovatif di masa kepemimpinannya bersama Gubernur Dedi Mulyadi.

    “Mengacu pada Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2014, kami ingin terus berprestasi. Ini akan berdampak pada bertambahnya Dana Insentif Daerah, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pembangunan daerah,” tambahnya.

    Erwan juga menyoroti pentingnya percepatan pemekaran daerah di Jawa Barat, mengingat tingginya jumlah penduduk yang sudah mencapai lebih dari 50 juta jiwa.

    “Yang urgent untuk dimekarkan adalah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Cirebon. Kecamatan di daerah ini sudah di atas 30, jadi sudah saatnya segera dimekarkan agar pembangunan lebih merata,” jelas Erwan.

    Ia juga menambahkan, selain pemekaran kabupaten/kota, pemekaran desa juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, sumber daya manusia di Jawa Barat sudah sangat siap untuk mengelola daerah baru tersebut.

    Di sisi lain, Erwan sedikit menyayangkan karena tidak ada satu pun kota atau kabupaten di Jawa Barat yang berhasil masuk 10 besar daerah terbaik tahun ini, berbeda dengan tahun lalu ketika Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu mencatatkan prestasi gemilang.

    “Ini menjadi catatan penting kami. Kinerja provinsi harus diikuti dengan kinerja kota dan kabupaten, agar prestasi Jawa Barat lebih lengkap,” tuturnya.

  • Peringatan BMKG: RI Resmi Musim Kemarau, Siaga Cuaca Ekstrem Tiba-Tiba

    Peringatan BMKG: RI Resmi Musim Kemarau, Siaga Cuaca Ekstrem Tiba-Tiba

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, selama periode April hingga Juni mendatang, sejumlah wilayah Indonesia secara bertahap diprediksi mulai memasuki musim kemarau. Hal ini sebagaimana dilansir dari keterangan tertulis BMKG, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Dalam sepekan ke depan, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia masih dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan suhu terik pada pagi hingga siang hari yang diikuti oleh potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi singkat, yang berpotensi disertai kilat dan angin kencang.

    Ketidakstabilan atmosfer selama periode ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan konvektif, khususnya di wilayah barat dan selatan Indonesia seperti Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem bisa muncul tiba-tiba dan berdampak besar terhadap aktivitas harian.

    Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

    Dalam sepekan ke depan, cuaca Indonesia dipengaruhi sejumlah faktor, yakni gelombang MJO, Kelvin, Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency. Aktivitas ini berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan, terutama di Kalimantan bagian timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

    Selain itu, Bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Laut Arafuru, tenggara Kepulauan Tanimbar, Maluku. Bibit siklon ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 20 knot dan tekanan minimum 1010 mb, dan berpotensi berkembang menjadi siklon dalam 24 jam ke depan, meski masih dikategorikan berisiko rendah.

    Dampak yang mungkin terjadi dalam 24 jam ke depan akibat bibit siklon ini meliputi:

    Hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Aru, Kei, Tanimbar, dan Babar
    Angin kencang di wilayah Kepulauan Tanimbar, Kei, dan Aru
    Gelombang laut tinggi 1,25 – 2,5 meter di Laut Arafuru, Perairan Semata-Tanimbar, dan Perairan Kepulauan Kai-Aru.

    Selain itu, sirkulasi siklonik lain juga diprediksi muncul di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan di Samudra Pasifik utara Sorong, yang membentuk sejumlah daerah konvergensi, atau area pertemuan angin yang meningkatkan potensi hujan dan gelombang tinggi, di berbagai wilayah, seperti perairan Sumatra Barat hingga Lampung, Laut Sulu, dan Laut Maluku.

    Kondisi ini diperparah oleh labilitas atmosfer lokal yang kuat, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah seperti Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, sebagian besar Kalimantan, NTB, berbagai daerah di Sulawesi, Maluku, hingga seluruh wilayah Papua.

    Melihat perkembangan ini, BMKG kembali menegaskan agar masyarakat tetap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Prospek Cuaca 

    Selama tiga hari ini, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia akan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan

    Sementara angin kencang diperkirakan melanda wilayah Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

    Periode 28 April – 1 Mei 2025

    Memasuki akhir April hingga awal Mei, pola cuaca cenderung sama, dominan berawan hingga hujan ringan. Peningkatan hujan intensitas sedang hingga lebat diprediksi di Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua Pegunungan, Papua Selatan

    Sedangkan untuk angin kencang berpeluang terjadi di Banten, Jawa Barat, NTB, dan NTT.

    BMKG mengingatkan, prospek cuaca ini adalah gambaran umum. Untuk update harian, masyarakat disarankan mengakses info resmi melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, atau media sosial resmi BMKG.

    “Menghadapi potensi cuaca ekstrem, tetap waspada terhadap hujan lebat yang bisa disertai kilat dan angin kencang. Hindari beraktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, dan jauhi pohon, tiang listrik, atau bangunan tua yang rawan roboh. Waspadai jalan licin yang bisa membahayakan pengguna jalan. Siap siaga terhadap potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” tulis BMKG.

    “Selalu pantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG. Agar masyarakat tetap tenang dan siaga. Pahami langkah evakuasi jika situasi darurat terjadi. Informasi akan terus diperbarui sesuai dinamika atmosfer terbaru,” pungkas BMKG mengingatkan.

    (dce)

  • 3 Polisi Selundupkan Sabu ke Rutan Samarinda, Pakar: Ini Bukan Lagi Oknum
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 April 2025

    3 Polisi Selundupkan Sabu ke Rutan Samarinda, Pakar: Ini Bukan Lagi Oknum Regional 26 April 2025

    3 Polisi Selundupkan Sabu ke Rutan Samarinda, Pakar: Ini Bukan Lagi Oknum
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Tiga anggota Polresta Samarinda diduga terlibat dalam penyelundupan narkotika jenis
    sabu
    -sabu ke ruang tahanan. Mereka adalah personel Satuan Samapta berpangkat bintara, masing-masing berinisial EP, FDS, dan AADS.
    Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, sabu-sabu diselundupkan melalui nasi bungkus untuk seorang tahanan kasus narkoba bernama Angga.
    Peristiwa ini terjadi pada Minggu (30/3/2025) sekitar pukul 21.00 Wita.
    Tahanan Angga disebut telah “berkoordinasi” dengan AADS, petugas jaga, untuk memuluskan masuknya paket tanpa pemeriksaan dengan imbalan Rp 1 juta.
    Praktik penyelundupan ini terbongkar dalam pemeriksaan rutin oleh petugas lain, yang menemukan sabu-sabu tersembunyi dalam makanan.
    Penelusuran internal kemudian mengungkap keterlibatan tiga personel, dengan peran berbeda mulai dari membuka akses hingga mengabaikan prosedur pemeriksaan.
    Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, membenarkan adanya kelalaian anggota dalam menjaga tahanan.
    “Betul ada oknum anggota jaga tahanan yang lalai dengan membiarkan adanya narkoba masuk ke rutan Polresta Samarinda,” kata Hendri kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2025).
    Saat ini, ketiga anggota telah ditempatkan di penempatan khusus (patsus) di Propam Polda Kaltim dan akan menjalani sidang disiplin dan sidang kode etik profesi.
    “Kami sampaikan bahwa Polresta Samarinda dan Polda Kaltim sangat serius dan memberi atensi penuh terhadap pemberantasan narkoba, baik terhadap pelaku eksternal maupun internal,” tegas Hendri.
    Pakar hukum dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah (Castro), menilai kasus ini sebagai cerminan kegagalan institusi kepolisian dalam membersihkan anggotanya dari praktik kejahatan.
    “Selama ini citra polisi memang sudah buruk. Kejadian semacam ini hanya memperburuk citra di mata masyarakat,” ujar Castro kepada Kompas.com, Jumat (25/4/2025).
    Menurut Castro, keterlibatan tiga anggota sekaligus menunjukkan bahwa masalah ini bukan lagi sekadar kelalaian individu.
    “Tiga orang itu sulit disebut sekadar oknum. Ini sudah kolektif, artinya ada indikasi sindikat yang bekerja di dalam tubuh kepolisian,” katanya.
    Ia menilai adanya “pembiaran” di tingkat institusi, serta menekankan bahwa tidak hanya pelaku lapangan yang harus diproses, tetapi juga atasan yang gagal melakukan pengawasan.
    “Yang harus bertanggung jawab bukan hanya anggota yang terlibat, tetapi juga pimpinan yang gagal mengawasi bawahan. Kalau tidak, ini hanya akan memperparah kerusakan internal,” tegas Castro.
    Bahkan, Castro menduga praktik serupa sudah lama terjadi tanpa kontrol efektif.
    “Saya menduga ini sudah lama terjadi. Kalau keterlibatan makin banyak, itu bukan lagi oknum, tapi sindikat. Harus ada pembersihan menyeluruh agar kepercayaan publik terhadap polisi tidak runtuh sepenuhnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imigrasi Balikpapan Siap Naik Kelas, Pelayanan Publik Bakal Lebih Cepat dan Modern – Halaman all

    Imigrasi Balikpapan Siap Naik Kelas, Pelayanan Publik Bakal Lebih Cepat dan Modern – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Balikpapan bersiap naik status menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Balikpapan. Rencana ini mengemuka usai Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, memberikan rekomendasi langsung dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur.

    Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong peningkatan kualitas layanan keimigrasian di wilayah Balikpapan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

    “Kantor Imigrasi Balikpapan memiliki fasilitas yang sangat bagus dan sudah memenuhi standar untuk naik kelas menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus,” kata Adies Kadir dalam keterangannya pada Sabtu (26/4/2025)

    Pernyataan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur untuk memantau langsung kondisi dan kinerja Kantor Imigrasi di wilayah tersebut.

    Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengoptimalkan kinerja lembaga imigrasi.

    Naik Kelas, Layanan Imigrasi Dipastikan Lebih Optimal

    Menurut Adies, peningkatan status menjadi Kelas I Khusus bukan sekadar perubahan administratif. Kelas ini memungkinkan kantor imigrasi menjalankan layanan dengan sumber daya yang lebih besar, termasuk dari sisi teknologi, personel, dan jangkauan layanan.

    Dengan status baru ini, diharapkan pelayanan imigrasi, seperti pembuatan paspor, pengawasan orang asing, dan pengurusan izin tinggal, bisa berjalan lebih cepat, efisien, dan berbasis digital modern.

    “Dengan naik kelas, pelayanan bisa lebih cepat dan efisien, masyarakat akan sangat diuntungkan,” tambahnya.

    Imigrasi Samarinda Juga Didorong untuk Pindah Lokasi

    Tak hanya Balikpapan, perhatian juga diberikan kepada Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda.

    Adies Kadir menyarankan agar kantor tersebut dipindahkan ke lokasi baru yang lebih strategis dan aman dari banjir, mengingat lokasi saat ini dinilai rawan dan kurang optimal.

    “Kantor imigrasi harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kinerja petugas imigrasi dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat,” jelasnya.

    Ia juga meminta dukungan dari Gubernur Kalimantan Timur untuk membantu menyediakan lahan pembangunan gedung baru bagi Kantor Imigrasi Samarinda.

    “Kami berharap Gubernur Kalimantan Timur dapat membantu menyediakan lahan yang strategis dan layak untuk pembangunan kantor imigrasi yang baru, sehingga proses pemindahan dapat berjalan lancar dan efektif,” imbuhnya.

    Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik

    Rekomendasi ini merupakan bagian dari upaya serius DPR RI dalam mendorong reformasi pelayanan publik di sektor keimigrasian. Dengan infrastruktur yang lebih layak dan sistem kerja yang ditingkatkan, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan layanan yang tidak hanya cepat, tetapi juga akurat, nyaman, dan transparan.

    “Jika ini ditindaklanjuti dengan serius, masyarakat akan langsung merasakan dampaknya. Ini demi pelayanan publik yang lebih baik,” pungkas Adies.