provinsi: KALIMANTAN TENGAH

  • Prakiraan Cuaca Besok Kamis, 30 Januari 2025, BMKG: Jawa Tengah dan Jawa Timur Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Besok Kamis, 30 Januari 2025, BMKG: Jawa Tengah dan Jawa Timur Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG Besok Kamis, 30 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat.

    Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 13:59 WIB

    Tribunnews.com/Garudea Prabawati

    PRAKIRAAN HUJAN LEBAT: Hujan turun di kawasan Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (17/10/2022). Berikut ini potensi hujan lebat BMKG Besok Kamis, 30 Januari 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan besok, Kamis, 30 Januari 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Kamis, 30 Januari 2025

    Hujan dengan Intensitas Ringan Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Aceh
    Sumatera Barat
    Kepulauan Riau
    Kepulauan Bangka Belitung

    Hujan dengan Intensitas Sedang Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Jambi
    Sumatera Selatan
    Bengkulu

    Lampung
    Banten
    DKI Jakarta
    Jawa Barat
    DI Yogyakarta
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Tenggara
    Papua Barat

    Hujan dengan Intensitas Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Bali
    Nusa Tenggara Barat
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Maluku Utara
    Maluku
    Papua

    Hujan dengan Intensitas Sangat Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Hujan dengan Intensitas Ekstrem Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Menteri LH Hanif Faisol Selidiki Kerusakan 41.000 Hektare Lahan di Katingan

    Menteri LH Hanif Faisol Selidiki Kerusakan 41.000 Hektare Lahan di Katingan

    loading…

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bakal menyelidiki kerusakan lingkungan di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bakal menyelidiki kerusakan lingkungan di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Kerusakan lahan tersebut mencapai hampir 41.000 hektare.

    “Kami akan segera melakukan penyelidikan dan langkah-langkah penegakan hukum. Dari citra satelit, kerusakan lingkungan di wilayah Katingan setiap tahun terus bertambah, mencapai hampir 41 ribu hektare,” kata Hanif Faisol usai mengunjungi lokasi Desertifikasi dan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di wilayah Katingan, Kalimantan Tengah, Selasa (28/1/2025).

    Kementerian Lingkungan Hidup bakal berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, Polri, TNI, Pemprov Kalimantan Tengah, dan Pemkab Katingan untuk menangani masalah kerusakan lingkungan tersebut.

    Dia pun menyoroti dua isu utama di Katingan, ekosistem rangas yang sulit dipulihkan setelah mengalami kerusakan, serta penggunaan air raksa atau merkuri dalam aktivitas tambang. “Air raksa ini sangat berbahaya. Tidak boleh sedikit pun masuk ke tubuh karena dampaknya besar bagi kesehatan,” tegasnya.

    Dirinya memastikan bakal memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan ini. Selain itu, komunikasi dengan pemilik konsesi di wilayah tersebut juga akan segera dilakukan.

    “Saya melihat ada beberapa lokasi yang terlambat dalam pengelolaan konsesi. Kita harus segera menghentikan perusakan lingkungan ini karena jika tidak, kerusakannya bisa meluas secara masif,” imbuhnya.

    Menurut Hanif, kerusakan lingkungan yang terjadi di Katingan setara dengan luas hampir satu kota Jakarta. Dengan demikian, lanjut dia, siapa pun yang merusak lingkungan harus segera memulihkan kembali.

    “Siapa pun yang merusak harus memulihkan. Langkah-langkah itu akan segera ditentukan setelah penyelidikan lebih lanjut. Intinya, kegiatan ini harus segera dihentikan, dan pengawasan serta penanganan harus dilakukan secara komprehensif,” ucapnya.

    Dia menekankan pentingnya tindakan cepat dan kolaboratif untuk menangani kerusakan lingkungan ini. Ia pun berharap proses penyelidikan dapat segera menemukan pihak yang bertanggung jawab dan merumuskan langkah pemulihan yang tepat.

    “Jadi harapan kami segera harus mendapat siapa yang harus bertanggung jawab kemudian langkah-langkah pemulihannya seperti apa,” pungkasnya.

    (rca)

  • Antrean Panjang, Polisi Tutup Jalur dari By Pass Cianjur Menuju Puncak

    Antrean Panjang, Polisi Tutup Jalur dari By Pass Cianjur Menuju Puncak

    JAKARTA – Aparat Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, menutup jalur menuju Cipanas, Puncak, mulai dari Bundaran Lampu Gentur, By Pass, Cianjur, guna antisipasi kemacetan total seiring antrean panjang kendaraan di jalur Puncak pada Senin.

    KBO Lantas Polres Cianjur Inspektur Polisi Satu Muchtaromi mengatakan antrean panjang kendaraan sudah terjadi sejak siang di jalur utama Puncak sehingga petugas melakukan sejumlah rekayasa arus lalu lintas, termasuk sistem satu arah dan menutup jalur menuju Puncak.

    “Kendaraan dengan tujuan Puncak dari Cianjur diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi guna antisipasi terjadinya macet total di jalur Puncak seiring tingginya volume kendaraan dari kedua arah,” katanya.

    Pengalihan arus lalu lintas dilakukan karena situasi arus kendaraan di kawasan Puncak, terutama di wilayah Gunung Mas, mulai terjadi antrean yang terus memanjang, meskipun sudah diberlakukan sistem satu arah menuju Bogor dari Puncak-Cianjur.

    Dia menjelaskan volume kendaraan yang melintas di jalur Puncak, Bogor, dari kedua arah mengalami peningkatan cukup tinggi pada libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025 sehingga petugas melakukan sejumlah rekayasa arus lalu lintas guna antisipasi kemacetan total.

    “Penutupan dilakukan situasional, ketika antrean mencair, jalur akan dibuka normal, ketika kembali terjadi antrean akan diberlakukan hal yang sama saat Minggu (26/1) petang,” katanya.

    Seiring tingginya volume kendaraan melintas di jalur Puncak, polisi meminta pengendara dengan tujuan Bogor atau sebaliknya menuju Cianjur dapat menggunakan jalur alternatif guna menghindari antrean di sepanjang jalur Puncak.

    Ia memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat dengan tujuan tempat wisata di sepanjang jalur Puncak-Cipanas selama dua hari ke depan atau hingga Rabu (29/1).

    “Bagi pengendara dengan tujuan Cianjur dari Bogor atau sebaliknya dapat menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi agar terhindar dari antrean panjang kendaraan selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025,” katanya.

    Dilansir dari ANTARA, selama ditutupnya jalur menuju Puncak dari Cianjur, antrean kendaraan terlihat sepanjang satu kilometer dari arah Bandung atau sebaliknya dari kota Cianjur, sehingga banyak pengendara menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

    Sedangkan pengendara lokal dengan tujuan Cipanas, memilih melintas di jalur alternatif Cianjur, Cugenang, tembus Mangun dan lanjut ke Cipanas dengan kondisi jalan laik dilalui kendaraan.

  • Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam – Halaman all

    Kelaparan dan Kelelahan di Mobil, Kisah Wisatawan yang Hendak ke Puncak Terjebak Macet 8 Jam – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Libur panjang di awal pekan ini dimanfaatkan warga untuk liburan bersama keluarga ke tempat-tempat wisata.

    Termasuk liburan ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Tempat wisata favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

    Banyaknya pengunjung ke kawasan Puncak membuat polisi melakukan rekayasa lalu lintas satu arah (one way).

    Senin (27/1/2025) kemarin one way   sudah diberlakukan.

    Namun tetap saja kemacetan menuju ke Puncak tak terhindarkan.

    Ini membuat ribuan wisatawan kesal. 

    One way yang dilakukan dari arah Puncak menuju Jakarta sejak pukul 11.30 WIB membuat mereka terjebak di Ciawi selama berjam-jam.

    Ribuan wisatawan ini tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Puncak hingga one way berakhir pada pukul 21.30 WIB.

    Para wisatawan merasa kesal karena pengaturan one way yang tidak jelas.

    Banyak wisatawan yang mengaku kelaparan dan capek menunggu waktu dibukanya jalur ke Puncak.

    Saking frustrasinya terjebak kemacetan, sejumlah wisatawan terpaksa naik ojek online menuju hotel yang telah dipesan.

    Putri (33), wisatawan asal Tangerang Selatan, Banten, salah satu di antaranya.

    Ia memilih naik ojeg online bersama dua anaknya yang masih kecil. 

    Sementara suaminya menunggu di mobil sampai lalu lintas menuju Puncak dibuka.

    “Kami sudah terjebak sejak pukuk 12.00 WIB di Gadog,” kata Putri di Simpang Gadog, Senin (37/1/2025).

    Setelah menunggu selama 8 jam, Putri dan suaminya sepakat untuk menyewa jasa ojek online menuju hotel yang berada di Megamendung.

    “Ya, mau ke hotel. Lokasinya di depan situ sebenernya, tidak jauh,” papar Putri.

    Putri terpaksa naik ojek online karena kedua buah hatinya sudah capai dan lelah menunggu berakhirnya one way.

    “Mending tunggu di hotel, bisa rebahan. Nanti suami yang menyusul dengan mobil,” tuturnya.

    Dia berharap polisi memberikan kepastian untuk waktu buka tutup di jalur Puncak.

    “Kami berharap ada waktu yang pasti kalau buka tutup jalur. Kalau ini kan gambling, kita tidak tahu sampak jam berapa,” tandas Putri.

    Penyebab Macet Parah

    Laju kendaraan roda dua mapun roda empat atau lebih   tersendat karena tingginya volume kendaraan yang melintas.

    Karena padatnya lalu lintas juga terdapat wisatawan yang memilih untuk beristirahat di pinggir jalan.

    Mereka menepikan kendaraanya untuk beristirahat di lapak pedagang kaki lima (PKL) sambil menikmati keindahan alam dari dataran tinggi.

    Bahkan, terdapat juga pemotor yang nekat naik ke trotoar di area Agro Wisata Gunung Mas Puncak Bogor.

    Hal itu dikarenakan adanya kendaraan roda empat yang menerobos one way memaksakan melaju ke arah atas.

    Dengan demikian, pemotor yang hendak mengarah ke atas menggunakan sisi kiri jalan tertutup oleh kendaraan tersebut dan terpaksa naik ke trotoar.

    Tak cuma itu, seorang wisatawan mengurai pengalamannya saat melihat kemacetan di jalur Puncak Bogor.

    Kisah tersebut diungkap sang wisatawan saat mengetahui ada angkutan kota (angkot) berwarna biru yang berhenti di pinggir namun memakan badan jalan tak jauh dari Gunung Mas.

    Hal itupun berdampak terhadap kemacetan karena kendaraan roda dua yang hendak menuju Puncak tertutup jalannya oleh angkot tersebut.

    Lalu Lintas Normal Malam

    Pantauan Wartakotalive.com, lalu lintas di Jalan Raya Puncak kembali normal dua arah pada pukul 21.30 WIB.

    “Untuk arus lalu lintas di jalur Puncak, pukul 21.30 WIB sudah penormalan,” kata Kasat Lantas Polres Bohor, AKP Rizky Guntama, kepada wartawan di Simpang Gadog, Megamendung, Senin (27/1/2025) malam.

    Dia menjelaskan jumlah kendaraan yang melintas di Jalur Puncak pada hari ketiga libur long weekend, Senin (27/1/2025), sebanyak 91.000 unit.

    “Hari ini 91.000 unit lebih kendaraan yang naik dan turun di jalur Puncak. Angka ini lebih rendah dari hari Minggu kemarin yang mencapai 100.000 unit kendaraan,” bebernya.

    Rizky menjelaskan kendaraan yabg melintas di jalur Puncak didominasi kendaraan roda dua.

    “Hampir 60 persen roda dua. Ini yang bikin macet karena mereka mengambil jalur sebelahnya,” tandasnya.

     

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa, 28 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa, 28 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Selasa, 28 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat.

    Tayang: Selasa, 28 Januari 2025 07:07 WIB

    Warta Kota/Henry Lopulalan

    Ilustrasi saat cuaca sedang hujan lebat. – Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Selasa, 28 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan hari ini, Selasa, 28 Januari 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Selasa, 28 Januari 2025

    Hujan dengan Intensitas Ringan Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Hujan dengan Intensitas Sedang Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Aceh
    Sumatera Utara
    Riau
    Kepulauan Riau
    Sumatera Selatan

    DKI Jakarta
    D.I Yogyakarta
    Bali

    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara

    Hujan dengan Intensitas Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Kepulauan Bangka Belitung
    Bengkulu
    Lampung
    Banten
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Timur
    Sulawesi Tengah
    Maluku Utara
    Maluku
    Papua Barat
    Papua

    Hujan dengan Intensitas Sangat Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Hujan dengan Intensitas Ekstrem Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dilatih Usaha Barbershop, Pemuda di Pedalaman Kalimantan Diajak Buka Usaha

    Dilatih Usaha Barbershop, Pemuda di Pedalaman Kalimantan Diajak Buka Usaha

    Antonius Amin, peserta asal Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat mengaku bahagia dengan pelatihan ini. Semangatnya untuk membuka usaha barbershop makin menggebu-gebu.

    “Kalau kita betul-betul serius ikut pelatihan ini, bisa meningkatkan pendapatan diri sendiri, menaikkan taraf hidup keluarga, dan menjadi sumber penghasilan,” katanya.

    Dia pun sudah memiliki rencana untuk buka usaha barbershop setelah mengikuti pelatihan yang digelar selama tiga hari itu. Saat ini Antonius hanya fokus meningkatkan kemampuannya sebelum akhirnya benar-benar buka usaha.

    “Karena kalau mau buka usaha ini tidak bisa coba-coba, karena menyangkut kepala orang, mahkotanya. Harus sudah mantap dengan skill yang kita coba,” ujar Antonius.

    Sejalan dengan keinginan itu, Kristinawati menyebut PT Bharinto Ekatama juga akan memberikan pendampingan hingga modal kerja. Pendampingan yang diberikan cukup lama, hingga satu tahun.

    Bahkan jika usaha tersebut berjalan baik, pendampingan akan dilakukan sampai dua tahun. Apalagi jika mampu merekrut tenaga kerja.

    “Mereka akan kembali ke kampung atau desa masing-masing, kemudian mereka akan membuka free, potong rambut gratis, di desanya masing-masing sebagai bentuk latihan,” papar Krisinawati.

    Soal peralatan, perusahaan ini bahkan memberikan modal sampai jadi. Perlengkapan meliputi aksesoris barbershop hingga peralatan potong rambut. Para peserta pelatihan cukup menyediakan tempat usahanya.

    “Target kita sebenarnya ingin ada entrepreneur muda yang muncul. Sehingga mereka bisa mandiri,” katanya.

    Yapin Mantimangku, peserta dari Desa Benangin, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara mengaku bersyukur bisa ikut pelatihan ini. Apalagi peluang usaha di desa ini cukup terbuka lebar untuk menjadi sumber penghasilan.

    “Mumpung ada skill mau coba bikin, karena ini menguntungkan secara ekonomi. Peluangnya masih ada,” kata Yapin.

    Sementara Acuy, peserta asal Kampung Besiq mengaku beruntung bisa diajak ikut pelatihan ini. Sebab di desanya belum ada jasa potong rambut.

    “Terima kasih banyak kepada PT Bharinto Ekatama ada keinginan mengangkat teman teman dari kampung terutama pemuda. Ada pengalaman baru, mungkin ke depan ada keinginan untuk membuka usaha potong rambut,” ujar Acuy.

  • Tragis! Anak Durhaka Tega Bunuh Ayahnya dengan Parang di Kalteng

    Tragis! Anak Durhaka Tega Bunuh Ayahnya dengan Parang di Kalteng

    Katingan, Beritasatu.com – Seorang anak tega membunuh ayah kandung yang sudah renta Saliansah (79) di Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Peristiwa yang menggegerkan warga itu terjadi, Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

    Saliansah tewas seketika dengan luka sekujur tubuh akibat dibacok menggunakan parang oleh anaknya Wahyu (23). Pelaku sudah ditahan polisi.

    “Pelaku sudah kami amankan termasuk barang bukti senjata tajam yang digunakan oleh pelaku. Terkait motif pelaku melakukan pembunuhan ini juga masih kami dalami, karena keterangan dari pelaku ini selalu berubah-ubah,” kata Kasatreskrim Polres Katingan Iptu Gusti Muhammad Rafa, Senin (27/1/2025).

    Kasus anak bunuh ayah pertama kali diketahui oleh Cucun yang juga kakak pelaku. Dia mendengar suara gaduh dari rumah orang tuanya seperti perkelahian.

    Sebelum sampai ke rumah orang tuanya, Cucun sempat bertemu dengan Wahyu yang dengan tiba-tiba menyerangnya dengan parang. Cucun berhasil menghindar.

    Saat tiba di rumah orang tuanya, Cucun histeris melihat ayahnya tewas tergeletak dengan luka di bagian punggung, tangan, dada, dan perut. Dia kemudian melaporkan ke Polsek Katingan Tengah.

  • Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    Antisipasi Macet, Jalur Menuju Puncak Ditutup

    JABAR EKSPRES – Jalur utama menuju Cipanas dan Puncak ditutup Pihak Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mulai dari Bundaran Lampu Gentur, By Pass Cianjur, pada Senin (21/1) untuk mengantisipasi kemacetan parah yang disebabkan oleh antrean panjang kendaraan di jalur Puncak.

    KBO Lantas Polres Cianjur, Inspektur Polisi Satu Muchtaromi, menjelaskan bahwa antrean kendaraan sudah terlihat sejak siang hari di jalur utama Puncak. Untuk mengatasi masalah ini, petugas melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan menerapkan sistem satu arah serta menutup jalur menuju Puncak.

    “Kendaraan yang menuju Puncak dari Cianjur kami alihkan melalui jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk mencegah terjadinya kemacetan total, mengingat tingginya volume kendaraan dari kedua arah,” ungkapnya dikutip dari ANTARA.

    BACA JUGA: Hari Ketiga Long Weekend, Polisi Sebut Volume Kendaraan ke Puncak alami Penurunan

    Rekayasa arus lalu lintas dilakukan karena antrean panjang di wilayah Gunung Mas, Puncak, yang terus memanjang meskipun sistem satu arah menuju Bogor dari Puncak-Cianjur sudah diterapkan.

    Muchtaromi juga menjelaskan bahwa volume kendaraan di jalur Puncak, terutama selama libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu, pihak kepolisian melaksanakan rekayasa lalu lintas guna menghindari kemacetan parah.

    “Penutupan akan bersifat situasional. Jalur akan dibuka kembali normal ketika antrean mulai mencair, namun akan ditutup lagi jika antrean kembali terjadi, seperti yang kami lakukan pada Minggu (26/1) sore,” tambahnya.

    Seiring tingginya volume kendaraan, pihak kepolisian mengimbau pengendara yang menuju Bogor atau sebaliknya untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan di sepanjang jalur Puncak.

    Pihak kepolisian memprediksi volume kendaraan akan terus meningkat menuju tempat wisata di sepanjang jalur Puncak-Cipanas hingga Rabu (29/1).

    “Pengendara yang menuju Cianjur dari Bogor atau sebaliknya bisa menggunakan jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi untuk menghindari antrean panjang selama libur panjang ini,” ujar Muchtaromi.

    Pantauan ANTARA, selama jalur menuju Puncak ditutup, antrean kendaraan terlihat mencapai satu kilometer dari arah Bandung dan sebaliknya dari kota Cianjur. Banyak pengendara yang memilih jalur alternatif melalui Jonggol dan Sukabumi.

  • Horor Macet Sergap Jalur Puncak Bogor saat Liburan Isra Mikraj dan Imlek

    Horor Macet Sergap Jalur Puncak Bogor saat Liburan Isra Mikraj dan Imlek

    loading…

    Horor macet menyergap jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (27/1/2025). Terjadi kemacetan di sejumlah titik di jalur tersebut. Foto: SINDOnews/Putra Ramadhani Astyawan

    BOGOR – Horor macet menyergap jalur Puncak , Kabupaten Bogor, Senin (27/1/2025). Terjadi kemacetan di sejumlah titik di jalur tersebut.

    Pantauan pukul 15.00 WIB, kemacetan parah pertama terjadi di sekitaran Pasar Cisarua. Hal itu disebabkan banyaknya pemotor dari arah Jakarta mengambil jalur berlawanan yang sedang one way arah Jakarta.

    Tak hanya itu, adanya persimpangan jalan dan keluar masuk kendaraan juga turut menyebabkan kemacetan. Dengan perlahan, anggota kepolisian yang berjaga berupaya melakukan pengaturan agar para pemotor kembali masuk jalurnya.

    Selain Pasar Cisarua, kemacetan terus mengular hingga Simpang Taman Safari dan Gunung Mas. Bahkan, kemacetan diperparah adanya angkot yang parkir di bahu jalan sekitaran Gunung Mas.

    Ternyata, sopir angkot sedang tidur di dalam mobilnya. Pengendara motor berupaya membangunkan sopir untuk memindahkan mobilnya.

    “Bangun, mobilnya pinggirin dulu,” kata salah satu pemotor membangunkan sopir angkot di lokasi, Senin (27/1/2025).

    Sang sopir langsung bangun dan memindahkan mobilnya masuk area parkir salah satu tempat wisata. Setelah angkot masuk, pemotor menuju Puncak kembali bisa melintas.

    Sebelumnya, polisi memberlakukan sistem one way menuju Jakarta di Jalur Puncak sejak pukul 11.30 WIB. Belum diketahui sampai kapan sistem one way diberlakukan karena masih situasional tergantung dari kondisi arus lalu lintas di Jalur Puncak.

    (jon)

  • Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Pencarian 2 Korban Longsor di Gunung Mas Kalteng Terkendala Medan Sulit

    Gunung Mas, Beritasatu.com – Hampir sepekan setelah terjadinya tanah longsor di Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng), dua orang warga yang menjadi korban longsor masih belum ditemukan.

    Memasuki hari kelima pascakejadian, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian menghadapi berbagai kendala. Jarak antara posko pencarian dan titik lokasi tertimbunnya korban memaksa tim melintasi medan yang sangat sulit. Bahkan, longsor susulan sempat terjadi dan memperburuk kondisi pencarian.

    Kepala Satuan Operasi dan Pertolongan Basarnas Palangka Raya Maulana Abdillah menyampaikan, saat ini upaya pencarian dilakukan dengan metode penyemprotan di sekitar lokasi longsor yang diduga menjadi titik tertimbunnya korban.

    Langkah ini dilakukan karena akses menuju titik pencarian sangat berbahaya dan tidak memungkinkan menggunakan alat berat. Selain itu, hujan deras yang masih terjadi membuat tanah semakin labil, sehingga menambah risiko longsor susulan.

    Upaya pencarian juga semakin sulit karena lokasi yang terpencil dan minimnya jaringan komunikasi, sehingga tim SAR kesulitan berkoordinasi. 

    “Dari posko menuju lokasi pencarian, ada beberapa titik longsor susulan, meski skala kecil,” kata Maulana Abdillah, Senin (27/1/2025).

    Kedua korban yang tertimbun dalam tanah longsor adalah Gadeonsin (57) dan Muliadi (51), yang merupakan penambang emas tradisional di Desa Tumbang Mahuroi. Mereka tertimbun ketika tengah beristirahat di pondok saat hujan lebat mengguyur pada Rabu (22/1/2025).

    Saat ini, pencarian korban longsor Gunung Mas Kalteng masih difokuskan di sekitar pondok tempat terakhir korban ditemukan. Tim SAR Gabungan akan melanjutkan pencarian hingga tujuh hari ke depan.Apabila tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan dihentikan. Namun, apabila terdapat indikasi baru, operasi SAR dapat dibuka kembali.