provinsi: KALIMANTAN TENGAH

  • BMKG Peringatkan Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Wilayah RI, Cek!

    BMKG Peringatkan Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Wilayah RI, Cek!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi curah hujan berintensitas sedang hingga lebat terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada awal Oktober 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan faktor utama pemicu kondisi tersebut adalah terbentuknya Siklon Tropis “MATMO” di timur filipina.

    Dampak tidak langsung yang diakibatkan siklon tropis ini adalah terbentuknya daerah konvergensi di sekitar Filipina hingga perairan utara Papua dan Maluku Utara, yang berperan dalam meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

    Selain Siklon Tropis MATMO, ada beberapa faktor lain yang tak kalah penting, seperti Rossby Ekuator dan Kelvin, yang saat ini aktif di kawasan Indonesia.

    Gelombang-gelombang tersebut memicu terbentuknya awan konvektif di berbagai wilayah, sehingga menambah potensi hujan sedang hingga lebat di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

    BMKG mencatat kondisi ini diperkuat oleh suhu muka laut (SST) yang relatif hangat, dengan anomali positif di Samudera Hindia, Laut Jawa, Selat Makassar, hingga perairan sekitar Papua.

    “Suhu laut yang lebih tinggi mendorong peningkatan penguapan, menambah massa uap air di atmosfer, dan meningkatkan potensi terjadinya hujan,” tulis BMKG dalam laporan prospek cuaca mingguan periode 3-9 Oktober 2025, dikutip Senin (6/10/2025).

    Lebih perinci, melalui laman Instagram resminya, BMKG juga membagikan laporan peringatan dini cuaca Indonesia untuk 3 hari ke depan, dari 6-8 Oktober 2025, sebagai berikut:

    6 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, DKI Jakarta, Jateng, NTB, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Babel, Bengkulu, Banten, Jabar, Sulut, Maluku Utara, Maluku.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Maluku Utara.

    7 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumbar, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Bengkulu, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Maluku Utara, NTT, Sulut.

    8 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumbar, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, Banten, Jabar, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Papua Tengah, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Bengkulu, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Bali, Jatim.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dalih BGN Kalteng soal Keracunan MBG di Palangka Raya: Belum Bisa Disimpulkan Tanpa Uji Laboratorium
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Oktober 2025

    Dalih BGN Kalteng soal Keracunan MBG di Palangka Raya: Belum Bisa Disimpulkan Tanpa Uji Laboratorium Regional 6 Oktober 2025

    Dalih BGN Kalteng soal Keracunan MBG di Palangka Raya: Belum Bisa Disimpulkan Tanpa Uji Laboratorium
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 27 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Kamis, 4 September 2025 lalu.
    Puluhan siswa itu mengalami pusing, mual, hingga muntah-muntah setelah mengonsumsi MBG dengan menu burger.
     
    Diketahui, pihak SPPG yang menyediakan menu tersebut mengakui bahwa ada saus kedaluwarsa empat bulan yang digunakan.
    Namun, pihak Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Kalteng enggan mengakui bahwa kejadian itu merupakan keracunan, dengan alasan tidak adanya hasil uji laboratorium.
    Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Kalteng Elisa Agustino menyatakan, kasus itu merupakan kejadian menonjol terkait dengan pelaksanaan MBG.
    Pihaknya juga tidak membantah adanya siswa yang mengalami gejala keracunan.
    “Kami tidak membantah hal itu terjadi, kami mendapatkan laporan dan langsung mendatangi sekolah tersebut, kejadiannya tiga minggu yang lalu,” beber Elisa saat diwawancarai awak media di sela kegiatan HUT TNI di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Minggu (5/9/2025).
    Namun demikian, Elisa menyatakan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan bahwa kejadian itu akibat dari racun atau sejenisnya karena belum ada hasil laboratorium.
    “Kalau memang kita berbicara keracunan, seharusnya kita bisa menjelaskan itu keracunan apa, apakah hanya saus saja, atau ada yang lain?” kata dia.
    Menurut Elisa, ada banyak kemungkinan potongan makanan yang membuat siswa mengalami gejala keracunan.
    Kata dia, dalam seporsi MBG yang disantap siswa saat itu, tidak hanya saus, tetapi juga ada roti, sayur, daging, dan kentang.
    “Kalau kita menyimpulkan penyebabnya itu sebuah racun, harus bisa membuktikan dulu satu per satu kandungannya apa, kalau memang ini racun, racunnya apa,” ujarnya.
    Namun, hasil laboratorium untuk mendiagnosis apakah siswa-siswi itu keracunan tidak ada.
    Oleh karena itu, pihaknya menyayangkan tidak dilaksanakannya standar operasional prosedur (SOP) penanganan kejadian luar biasa oleh petugas SPPG.
    “Kami mengakui kelalaian petugas kami, namun hal itu terjadi langsung ditanggapi oleh pihak sekolah,” katanya.
    Saus kedaluwarsa 4 bulan diduga menjadi penyebab puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG.
    Fakta tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Tunggal, Siti Nur Hazizah.
    SPPG Bukit Tunggal merupakan produsen MBG untuk siswa-siswi di SDN 3 Bukit Tunggal, sekolah tempat kejadian siswa-siswi keracunan usai menyantap MBG tempo hari.
    “Saat itu kami menyediakan menu burger, dilengkapi saus manis dua jenis, ada yang kemasan hijau dan merah, yang hijau ini kedaluwarsa, ini karena keteledoran kami,” kata Siti saat diwawancarai awak media di Kantor SPPG Bukit Tunggal, Jalan Danau Indah, Selasa (30/9/2025).
    Berdasarkan barang bukti saus kedaluwarsa yang ditunjukkan oleh pihak SDN 3 Bukit Tunggal, tertera tanggal kedaluwarsa saus yang menunjukkan tanggal rinci, berisi keterangan jika saus itu sudah melewati masa layak konsumsi sejak bulan April lalu. Siti membenarkan hal itu.
    “Sausnya telat dikonsumsi 4 bulan, itu kami sudah meminta maaf ke pihak sekolah, karena kedaluwarsa, minta maaf karena keteledoran kami tidak mengecek masa kedaluwarsa saus,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awal Musim Hujan Oktober 2025 Daerah Mana Saja? Cek Infonya

    Awal Musim Hujan Oktober 2025 Daerah Mana Saja? Cek Infonya

    Jakarta

    Awal musim hujan 2025/2026 sudah mulai berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia sejak September. Namun, Zona Musim (ZOM) terbanyak diprediksi terjadi pada Oktober ini, saat sebagian besar daerah beralih dari musim kemarau menuju musim hujan.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), waktu datangnya musim hujan berbeda-beda di tiap wilayah, tergantung pola angin, letak geografis, serta dinamika atmosfer. Lalu, daerah mana saja yang mengalami awal musim hujan pada Oktober 2025?

    149 Zona Musim Mulai Musim Hujan pada Oktober 2025

    Berdasarkan Prakiraan Musim Hujan 2025/2026 yang dirilis BMKG, terdapat 149 Zona Musim (ZOM) yang diprediksi memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober 2025. Jumlah ini mencakup sekitar 42 persen wilayah Indonesia.

    BMKG menjelaskan bahwa awal musim hujan ditetapkan ketika curah hujan mencapai ≥50 milimeter dalam satu dasarian (10 hari) dan diikuti oleh dasarian berikutnya dengan curah hujan yang sama atau lebih tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

    Secara umum, wilayah barat dan tengah Indonesia mendominasi fase awal musim hujan pada Oktober ini, seiring dengan mulai aktifnya angin baratan yang membawa uap air dari Samudra Hindia ke wilayah daratan.

    Daftar Wilayah yang Awal Musim Hujan di Oktober 2025Sumatera bagian tengah dan selatan, seperti Riau bagian selatan, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, serta sebagian Jawa Tengah.Kalimantan bagian barat dan tengah, termasuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan sebagian Kalimantan Selatan.Sulawesi bagian tengah dan tenggara, seperti sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.Bali bagian barat dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Di wilayah-wilayah tersebut, frekuensi hujan mulai meningkat secara bertahap, menandai berakhirnya periode kering yang terjadi sejak pertengahan tahun.

    Prakiraan Awal Musim Hujan 2025 di Wilayah Lainnya

    BMKG juga mencatat bahwa beberapa wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua bagian selatan baru akan memasuki awal musim hujan pada November hingga Desember 2025.

    Sementara itu, wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Kalimantan Timur justru sudah lebih dulu mengalami awal musim hujan sejak September 2025, mendahului sebagian besar wilayah lainnya.

    BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

    BMKG mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di awal musim hujan, terutama hujan lebat disertai angin kencang dan kilat. Daerah dengan topografi curam atau sistem drainase buruk diminta siaga terhadap kemungkinan banjir lokal dan tanah longsor.

    Pemerintah daerah juga diimbau untuk memperkuat sistem peringatan dini serta melakukan langkah antisipasi guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya curah hujan di bulan Oktober ini.

    (wia/idn)

  • Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Titik di Murung Raya Kalteng

    Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Titik di Murung Raya Kalteng

     

    Liputan6.com, Murung Raya – Hujan yang turun sejak Sabtu dini hari membuat sejumlah tempat di Kabupaten Murung Raya, Kalteng, terendam banjir. Tak hanya itu, beberapa titik di wilayah tersebut juga dilanda tanah longsor.  

    Berdasarkan pantauan di Puruk Cahu, Sabtu, titik yang mengalami banjir akibat luapan sungai serta menutup akses jalan terjadi di dalam wilayah Kota Puruk Cahu, di antaranya Jalan Ahmad Yani depan masuk Jalan Pulo Basan, Jalan Jenderal Sudirman Seberang dekat SMAN 3 dan Jalan Polita Mayong.

    Di luar dari itu, banjir juga terjadi di Desa Sungai Lunuk Kecamatan Tanah Siang serta Jalan Gajah Mada yang merupakan akses dari Kecamatan Murung ke Laung Tuhup juga tidak bisa dilewati akibat banjir.

    Sedangkan bencana longsor yang terjadi menyebabkan rusaknya beberapa fasilitas umum, seperti di Makam Pahlawan depan Gereja Hosana yang berada di Jalan Veteran Kota Puruk Cahu, serta Jembatan Sanggrahan di Jalan Veteran yang sekarang tidak bisa dilewati kendaraan akibat menurunnya struktur tanah.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya Fitrianul Fahriman mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan data terkait musibah banjir dan tanah longsor tersebut.

    “Teman-teman BPBD saat ini tengah mengumpulkan data terkait kejadian ini dan setelah ada nanti kami akan sampaikan kembali,” katanya.

    Menanggapi tingginya curah hujan yang saat ini turun, Fitrianul mengimbau agar masyarakat selalu waspada agar tidak sampai menjadi korban pada saat terjadi banjir di beberapa titik seperti sekarang ini.

    “Selain itu saat ini pemerintah daerah sudah melakukan langkah cepat, di antaranya seperti yang saya sampaikan tadi melakukan pendataan serta juga menutup tempat yang terjadi longsor, seperti Jembatan Sanggrahan yang saat ini tidak boleh lagi dilewati kendaraan karena dikhawatirkan bisa ambruk,” ungkapnya.

  • Pemkab Kapuas Kalteng Cek Puskesmas Timpah Ogah Layani 2 Korban Kecelakaan

    Pemkab Kapuas Kalteng Cek Puskesmas Timpah Ogah Layani 2 Korban Kecelakaan

    JAKARTA – Bupati Kapuas di Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Wiyatno mengaku prihatin terkait adanya kejadian dua korban kecelakaan lalu lintas tidak mendapatkan pelayanan medis di Puskesmas Timpah, hingga videonya viral di media sosial.

    “Apalagi ini sekelas puskesmas di kecamatan yang berada di pinggir jalan lintas,” kata Bupati Wiyatno di Kuala Kapuas, Sabtu.

    Usai mengetahui kejadian tersebut, Wiyatno langsung menginstruksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas beserta kepala dinas terkait untuk segera mengecek kondisi di lapangan.

    “Ini sebenarnya tidak boleh terjadi. Masyarakat harus mendapat pelayanan terbaik, apalagi ini menyangkut kesehatan,” katanya.

    Ia menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kapuas, Tonun Irawaty Panjaitan, untuk tegas terhadap Kepala Puskesmas Timpah, apabila informasi yang viral itu benar adanya.

    “Rencananya hari ini saya mau ngecek ke sana,” kata Tonun Irawaty Panjaitan, saat dihubungi.

    Kalau itu memang benar seperti keterangan yang beredar di media sosial, Kadis itu menyatakan sangat disayangkan karena ini adalah pelayanan publik dan berhubungan dengan kemanusiaan.

    “Dan kita akan ambil sikap tegas terhadap kepala Puskesmas Puskesmss Timpah. Tetapi, kalau keterangan dari kepala puskesmas yang benar, kita akan bina untuk lebih bijak mengarahkan pegawai,” katanya.

    Berdasarkan keterangan kepala Puskesmas Timpah, pada saat kejadian tersebut dua orang petugas puskesmas yang jaga kebetulan keluar cari makan di pasar.

    “Setelah itu pasien kecelakaan datang, setelah sampai di depan selasar rawat inap, dilihat oleh staf yang ada di rumah dinas sebelah gedung rawat inap, lalu dia membawa masuk pasien kecelakaan tersebut ke ruang IGD, kemudian baru datang petugas dua orang yang jaga itu,” ujar Tonun.

    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dua korban kecelakaan lalu lintas terbengkalai di Puskesmas Timpah, beredar di media sosial dan menimbulkan keprihatinan masyarakat.

    Dalam rekaman yang viral tersebut, terlihat dua korban yang belum diketahui identitas berada di teras puskesmas, Jumat 3 Oktober sore sekira pukul 15.00 WIB. Salah satu korban terbaring di lantai dalam kondisi lemah, sementara korban lainnya hanya bisa duduk bersandar.

    Ironisnya, saat tiba di fasilitas kesehatan itu, mereka tidak langsung mendapatkan pelayanan medis.

    Alih-alih mendapat pertolongan, pintu puskesmas justru tertutup rapat dan diikat menggunakan seutas tali. Tidak tampak seorang pun tenaga medis di lokasi pada saat video direkam.

    Aparat kepolisian yang mendampingi para korban masuk ke dalam puskesmas berinisiatif mengevakuasi keduanya ke dalam ruangan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

  • 8 Bulan Buron, Terpidana Korupsi Sapi di Kaimana Papua Barat Dicokok di Jakarta

    8 Bulan Buron, Terpidana Korupsi Sapi di Kaimana Papua Barat Dicokok di Jakarta

    JAKARTA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat menangkap buronan kasus korupsi pengadaan sapi di Kabupaten Kaimana berinisial FXN. Terpidana berstatus daftar pencarian orang (DPO) setelah hampir delapan bulan.

    Terpidana FXN diamankan penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta, Kamis 2 Oktober, pukul 17.00 WIB dan langsung dititipkan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel).

    “Hari ini Sabtu, 4 Oktober, DPO tiba dan langsung dieksekusi ke Lapas Kelas IIB Manokwari,” kata Asisten Intelijen Kejati Papua Barat Muhammad Bardan di Bandara Rendani, Manokwari, Sabtu, disitat Antara. 

    Dia menjelaskan, kronologi kasus bermula saat FXN selaku kuasa PT Gunung Mas Utama ditunjuk secara lisan oleh Kepala Dinas Pertanian Kaimana Kristian Efara untuk mendatangkan sapi tanpa mengikuti prosedur.

    Penyaluran bantuan sapi kepada kelompok tani di Kaimana tidak tepat sasaran, karena telah menyalahi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/OT.140/1/2012

    “Kasus yang menjerat FXN berawal dari program pengadaan sapi tahun 2012 di Kaimana untuk dua kelompok tani senilai Rp1 miliar,” ujarnya.

    Dia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 27 Oktober 2015, proyek pengadaan sapi yang dilaksanakan FXN merugikan keuangan negara sebesar Rp1 miliar.

    Kasus tersebut ditangani Kejaksaan Negeri Fakfak dan pada 25 Maret 2019, Pengadilan Negeri Tipikor Papua Barat menjatuhkan hukum penjara selama empat tahun serta denda Rp200 juta kepada FXN.

    “Setelah banding, Pengadilan Tinggi Jayapura (Papua) menjatuhkan hukuman penjara menjadi sepuluh tahun,” ucap Bardan.

    Selanjutnya, Mahakamah Agung menerbitkan putusan Nomor 32 K/Pid. Sus/2019 yang menolak permohonan kasasi FXN sekaligus memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi Jayapura dan Pengadilan Tipikor Papua Barat.

    Terpidana FXN divonis bersalah dengan hukuman penjara selama tujuh tahun serta denda Rp200 juta subsider enam bulan kurungan, namun terpidana mengabaikan tiga kali pemanggilan untuk dieksekusi sesuai putusan MA.

    “Tanggal 20 Maret, Kejaksaan Negeri Fakfak mengeluarkan surat penetapan DPO dan meminta bantuan Kejati untuk melacak keberadaan terpidana,” katanya.

    Perlu diketahui, Provinsi Papua Barat mendapat alokasi dana tugas pembantuan untuk program pencapaian swasembada pangan daging sapi dan peningkatan penyediaan pangan hewani senilai Rp48,818 miliar.

    Ada sejumlah item kegiatan pemanfaatan dana tersebut dan Kabupaten Kaimana menerima alokasi Rp1 miliar untuk dua kelompok tani, akan tetapi realisasi pengadaan sapi tidak dilengkapi bukti penggunaan dana.

  • Smartfren Error Hari Ini 3 Oktober, Warganet Ramai Keluhkan Tak Bisa Internetan – Page 3

    Smartfren Error Hari Ini 3 Oktober, Warganet Ramai Keluhkan Tak Bisa Internetan – Page 3

    Di sisi lain, setelah merger dengan XL Axiata dan menjadi bagian dari PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), Smartfren memperluas cakupan jaringannya ke sejumlah kota di Indonesia yang sebelumnya tidak terjangkau.

    Jaringan Smartfren sendiri saat ini telah menjangkau 289 kota baru, yang secara total memiliki jaringan di 431 kota.

    Chief Marketing Officer Smartfren XLSmart, Sukaca Purwokardjono, menjelaskan bahwa saat ini Smartfren bahkan sudah meng-cover semua wilayah Aceh, yang sebelumnya hanya sebagian.

    “Bengkulu sekarang juga sudah di-cover Smartfren, sebelumnya tidak ada. Pontianak juga demikian, serta Palangkaraya dan sekitarnya saat ini lebih luas lagi cakupannya,” Sukaca memaparkan, Rabu (17/9/2025) di XLSmart Tower, Jakarta.

    Adapun area-area baru yang sebelumnya tidak tersentuh, seperti Bengkulu, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, hingga Nusa Tenggara Timur kini sudah merasakan layanan Smartfren.

    “Coverage sangat penting, di mana setelah merger kami bisa menambah jaringan di beberapa daerah yang sebelumnya belum tersentuh,” ucap Sukaca.

  • Jaksel-Jaktim Siaga Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Cek Peringatan BMKG

    Jaksel-Jaktim Siaga Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Cek Peringatan BMKG

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama beberapa hari terakhir, wilayah Jakarta diguyur hujan dengan intensitas lebat-sangat lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan terkait peralihan musim alias pancaroba, dari kemarau menuju hujan.

    Kondisi ini ditandai dengan hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada skala lokal yang umumnya terjadi saat siang menjelang sore hingga malam. Adapun pagi hingga siang hari akan didahului udara hangat dan terik.

    Pada hari ini, Kamis (2/10/2025), BMKG kembali memberikan peringatan dini hujan di sejumlah wilayah. Salah satunya Jakarta yang mendapat peringatan dini ‘Siaga’ terjadi hujan lebat-sangat lebat, khususnya di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Selengkapnya, berikut peringatan dini hujan dalam 3 periode ke depan, 2-4 Oktober 2025:

    2 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau. Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, Papua.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Jakarta, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jabar.

    3 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sulbar.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT.

    4 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang Megapolitan 1 Oktober 2025

    Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    M Farhan Hamid (23), salah satu dari orang yang dilaporkan hilang oleh KontraS, mengalami luka pada bagian kaki di tengah-tengah demo berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Informasi ini diterima Imrony (26), kakak kandung Farhan, dari saksi mata yang melihat keberadaan korban sebanyak tiga kali.
    Saat itu, korban disebut tengah dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto oleh pengemudi ojek online (ojol).
    “Pertama dan kedua lihat si Farhan lari ke (arah) ambulans, ke tim medis, di oksigen. Terus yang ketiga, dia udah digotong sama dua orang ojol,” ungkap Imrony saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (1/10/2025).
    “Naik motor kalau enggak salah. Karena kakinya terluka,” imbuh Imrony.
    Dalam hal ini, Imrony menegaskan bahwa keluarga telah mendatangi RSPAD Gatot Subroto untuk mencari keberadaan Farhan.
    “Kita sudah cari juga ke RSPAD pas dapat info itu, saya datang langsung ke sana, dan ternyata enggak ada,” ucap dia.
    Di sisi lain, Imrony menyebut Farhan mendatangi Mako Brimob Kwitang karena hanya ikut-ikut saja.
    Sepengetahuan Imrony, Farhan baru pertama kali mengikuti aksi unjuk rasa.
    “Iya (pengin lihat demo), pengin lihat saja, pengin tahu saja,” tegas dia.
    Adapun Farhan berangkat bersama temannya ke Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, usai menunaikan ibadah Shalat Jumat pada Jumat (29/9/2025).
    Saat itu, sejumlah massa memadati Mako Brimob Kwitang usai kendaraan taktis (Rantis) Brimob melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
    “Setelah di sana, teman satunya pulang karena dia ada istrinya di rumah. Nah, agak sorean, mulai ada penembakan air mata, akhirnya mencarlah dia,” kata Imrony.
    Setelah penembakan air mata ini, Farhan berlarian bersama sejumlah massa. Namun, keberadaan korban setelah itu tidak diketahui.
    Untuk diketahui, sebanyak dua orang yang dilaporkan hilang oleh KontraS belum ditemukan. Mereka adalah Reno Syahputradewo dan M Farhan Hamid.
    Berdasarkan laporan KontraS, keduanya merupakan pedemo yang posisi terakhir berada di Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8/2025).
    Bersamaan dengan ini, Polda Metro Jaya juga telah menemukan dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh KontraS. Mereka adalah Bima Permana Putra dan Eko Purnomo Condro.
    Di luar dugaan, keduanya ternyata tidak hilang saat mengikuti demonstrasi, melainkan merantau ke luar kota untuk mencari pekerjaan.
    Bima ditemukan di Malang, Jawa Timur, saat berjualan barongsai, sedangkan Eko berada di Kalimantan Tengah sebagai penangkap ikan di kapal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Ketua Komisi II DPR Maklumi Bobby Nasution yang Minta Truk Aceh Ganti Pelat
                        Nasional

    3 Ketua Komisi II DPR Maklumi Bobby Nasution yang Minta Truk Aceh Ganti Pelat Nasional

    Ketua Komisi II DPR Maklumi Bobby Nasution yang Minta Truk Aceh Ganti Pelat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menilai langkah Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang meminta truk asal Aceh berpelat BL diganti menjadi pelat BK adalah hal yang wajar dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
    “Fenomena ini kan sebetulnya ada di banyak tempat. Daerah sekarang sedang berikhtiar sekuat tenaga untuk meningkatkan penerimaan atau pendapatan daerahnya,” ujar Rifqinizamy kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
    Dia menjelaskan bahwa pajak kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber utama pendapatan pemerintah daerah.
    Oleh karena itu, kendaraan operasional perusahaan perlu menggunakan pelat nomor sesuai domisili dan wilayah operasinya agar pajak tetap masuk ke daerah tersebut.
    “Tentu secara administratif kan harus bernomor polisi setempat agar nanti begitu perpanjangan bayar pajak itu di tempat itu. Jadi menurut pandangan saya, itu hal yang normal sebetulnya. Hal yang wajar bagi sebuah daerah,” kata Rifqinizamy.
    Politikus Nasdem itu mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya terjadi di Sumut.
    Dia mencontohkan langkah serupa juga dilakukan oleh Gubernur Riau Abdul Wahid.
    Meski begitu, Rifqinizamy menilai perlu ada regulasi yang lebih proporsional dari pemerintah pusat agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan konflik antarwilayah.
    “Saya juga melihat kemarin Gubernur Abdul Wahid di Riau juga melakukan hal yang sama. Beliau meminta kepada beberapa sopir untuk segera menyampaikan kepada pemilik kendaraan, perusahaan agar segera mengubah pelatnya,” katanya.
    “Ini saya kira fenomena umum, tetapi mungkin harus disikapi oleh pusat. Nanti kami sampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri agar jangan terkesan ini membangun konflik di bawah,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, beredar video Gubernur Sumut Bobby Nasution menghentikan truk berpelat BL asal Aceh di Kabupaten Langkat, Sumut, Sabtu (27/9/2025).
    Dalam video tersebut, Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut Muhammad Suib sempat berbincang dengan sopir truk dan menjelaskan bahwa pelat BL harus diganti menjadi pelat BK supaya pajak kendaraan masuk ke kas daerah Sumut.
    Tak lama kemudian, Bobby juga mendatangi sopir itu.
    “Biar bosmu tahu, kalau enggak nanti bosmu enggak tahu,” kata Bobby dalam video itu.

    Bobby menjelaskan bahwa mulai 2026 pihaknya akan menerapkan aturan yang mewajibkan kendaraan operasional perusahaan menggunakan pelat nomor sesuai domisili dan wilayah operasinya.
    “Kami hanya mendata, menyosialisasikan, ini akan diberlakukan tahun 2026. Saya minta kepada bupati, tolong didata perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Sumut, tapi menggunakan kendaraan operasionalnya bukan pelat BK, agar diganti jadi BK atau BB. Kenapa? Karena pajak kendaraannya tidak masuk,” kata Bobby usai rapat paripurna di DPRD Sumut, Senin (29/9/2025).
    Menurutnya, aturan serupa juga sudah diterapkan di beberapa daerah, seperti Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
    Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengaku tidak terlalu mempersoalkan tindakan Bobby.
    Namun, dia menegaskan tetap akan memantau perkembangan di lapangan.
    “Kita wanti-wanti juga,
    meunyo ka dipublo, tablo
    (kalau sudah dijual, kita beli).
    Nyo ka gatai, tagaro
    (kalau sudah gatal, kita garuk),” kata Muzakir dalam rapat paripurna di DPR Aceh, Senin (29/9/2025) malam.
    Muzakir yang akrab disapa Mualem itu menganggap polemik ini tak lebih dari “angin berlalu”.
    “Kita tenang saja, kita nilai itu angin berlalu, kicauan burung yang merugikan dia sendiri,” ucap Mualem.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.