provinsi: KALIMANTAN SELATAN

  • Volume Kendaraan Meningkat, Polisi Lakukan One Way di Jalur Nagreg 

    Volume Kendaraan Meningkat, Polisi Lakukan One Way di Jalur Nagreg 

    JABAR EKSPRES – Arus kendaraan di Jalan Raya Bandung-Garut, tepatnya di Kampung Ciherang, Kecamatan Nagreg mengalami kepadatan pada Rabu (2/4/2025) malam.

    Melansir dari akun Instagram @nagregpride, Satlantas Polresta Bandung sedang berupaya untuk pengurasan volume kendaraan dari arah Garut/Tasik menuju Bandung sehingga akan diberlakukan one way dengan titik pending di sekitar Pos Cikaledong.

    Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmaja, mengatakan lonjakan kendaraan disebabkan banyaknya masyarakat yang kembali dari wisata Garut. Maka, pihaknya telah mengantisipasi titik-titik rawan kepadatan lalu lintas.

    BACA JUGA: Libur Lebaran 2025, Wisata Kota Banjar Sepi Pengunjung

    “Iya, sudah mulai padat, betul. Karena memang dari jalur-jalur wisata Garut ini sudah mulai kembali. Sehingga kita juga mengantisipasi beberapa titik-titik yang bisa menjadi trouble spot atau titik Kepadatan,” kata Danu, pada Rabu (2/3/2025).

    Dalam hal ini, polisi juga sudah berkoordinasi dengan Polres Garut untuk melakukan rekayasa lalu lintas, termasuk buka tutup.

    Langkah tersebut dilakukan agar kendaraan dari Garut bisa lebih cepat mengarah ke Bandung.

    BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Dihentikan

    “Iya tadi sudah berkoordinasi, permintaan dari Polres Garut untuk menguras kendaraan yang ada di daerah Garut, kembali lagi menuju ke arah Bandung. Dari jalur wisata, dari kota Garut, sudah dilaksanakan CB buka tutup. Di laksanakan satu kali yang mengarah Bandung dialirkan,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, jumlah kendaraan yang melintas dari arah Barat ke Timur meningkat menjadi 59 ribu, dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 42 ribu unit.

    Sementara itu, jumlah kendaraan dari Garut menuju Bandung mengalami kenaikan drastis dari 15 ribu menjadi 37 ribu kendaraan.

    BACA JUGA: H+3 Lebaran, Arus Lalu Lintas Jalur Ciwidey Kawah Putih Macet Total

    Menurut Danu, untuk kembalinya masyarakat ke arah Barat itu kemungkinan besar didominasi oleh arus wisata dari Garut.

    Ia juga mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap berhati-hati dan ikuti arahan dari petugas demi kenyamanan dan kelancaran bersama.

  • Puluhan Ribu Kendaraan Lintas Jalur Selatan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Puluhan Ribu Kendaraan Lintas Jalur Selatan saat Arus Mudik Lebaran 2025

    JABAR EKSPRES – Selama periode arus mudik H-7 hingga H-1 Idul Fitri 2025, jalur selatan Jawa Barat, khususnya Kota Banjar, menjadi rute yang dilalui oleh hampir 100 ribu kendaraan.

    Tercatat sebanyak 99.761 kendaraan pemudik melintasi Kota Banjar menuju Jawa Tengah, dengan rincian 61.203 sepeda motor dan 38.558 mobil pribadi.

    Sementara itu, kendaraan yang melintas dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat juga mencapai 52.729 unit, terdiri dari 29.809 sepeda motor dan 22.920 mobil pribadi.

    Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kota Banjar, Wardoyo, mengungkapkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.

    BACA JUGA: Libur Lebaran 2025, Wisata Kota Banjar Sepi Pengunjung

    Pada H-3, lebih dari 10.000 sepeda motor tercatat melintasi jalur tersebut, dengan angka yang meningkat menjadi lebih dari 15.000 unit pada H-2. Lonjakan serupa juga terlihat pada mobil pribadi.

    “Meski terjadi lonjakan signifikan, tidak ada kemacetan parah di jalur nasional menuju Jawa Tengah. Kami telah mengantisipasi dengan pengaturan lalu lintas yang ketat,” ujar Wardoyo, Kamis (3/4/2025).

    Untuk arus balik yang diprediksi memuncak pada Sabtu dan Minggu pekan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian guna memantau kelancaran arus kendaraan.

    “Kami memperkirakan banyak kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat akan melintasi Kota Banjar,” tambahnya.

    BACA JUGA: Menikmati Libur Lebaran, Pantai Pangandaran Dipadati Wisatawan dari Berbagai Kota

    Pemerintah Kota Banjar bersama kepolisian dan TNI juga telah menyiapkan pos pengamanan Lebaran untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun 2025. (CEP)

  • Libur Lebaran 2025, Wisata Kota Banjar Sepi Pengunjung

    Libur Lebaran 2025, Wisata Kota Banjar Sepi Pengunjung

    JABAR EKSPRES – Berbeda dengan destinasi wisata lain yang ramai dikunjungi saat libur Lebaran, Kota Banjar justru terlihat sepi pengunjung. Padahal, kota yang terletak di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini memiliki lokasi yang strategis.

    Data Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjar menunjukkan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata di kota ini hanya mencapai puluhan orang per hari selama libur Lebaran.

    “Jumlah pengunjungnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sampai sekarang ada kurang lebih puluhan pengunjung,” ujar Kepala Dispora Kota Banjar, Dedi Suardi, Kamis (3/4/2025).

    BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Dihentikan

    Menurut Dedi, rendahnya minat wisatawan disebabkan oleh kurangnya fasilitas dan atraksi menarik di destinasi wisata Kota Banjar.

    “Kebanyakan pengunjung hanya datang untuk makan sambil menikmati suasana tempat wisata,” jelasnya.

    Lima objek wisata utama di Kota Banjar, yakni Situ Mustika, Pagerbatu, Situleutik, Pejamben, dan Batupeti hanya dikunjungi puluhan orang per hari.

    BACA JUGA: H+3 Lebaran, Arus Lalu Lintas Jalur Ciwidey Kawah Putih Macet Total

    1 April 2025 (H+1 Lebaran):
    – Pagerbatu: 85 orang
    – Batupeti: 80 orang
    – Situ Mustika: 15 orang
    – Pejamben: 7 orang
    – Situleutik: 5 orang

    2 April 2025 (H+2 Lebaran):
    – Pagerbatu: 18 orang
    – Batupeti: 20 orang
    – Situleutik: 16 orang
    – Pejamben: 12 orang
    – Situ Mustika: 6 orang

    Meski sepi pengunjung, Dedi menyatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas objek wisata di Kota Banjar. “Kami akan terus berbenah agar ke depannya tempat wisata di Banjar bisa lebih banyak dikunjungi,” ujarnya. (CEP)

  • Cerita Rosid dan Abdul Pilih Mudik Setelah Lebaran demi Hindari Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 April 2025

    Cerita Rosid dan Abdul Pilih Mudik Setelah Lebaran demi Hindari Kemacetan Megapolitan 3 April 2025

    Cerita Rosid dan Abdul Pilih Mudik Setelah Lebaran demi Hindari Kemacetan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Terminal Kampung Rambutan
    masih ramai
    pemudik
    yang baru berangkat ke kampung halamannya setelah Lebaran pada Kamis (3/4/2025).
    Salah satunya Rosid (28), warga Bekasi yang akan mudik ke Palembang. Dia memilih pulang kampung setelah Lebaran karena ingin menghindari kemacetan di jalan.
    “Biar enggak macet di jalan, kalau kemarin (Lebaran), di sini orangtua, kalau di Palembang asal istri. Jadi kemarin di rumah orangtua dulu,” kata Rosid di Terminal Kampung Rambutan, Kamis.
    Rosid menjelaskan bahwa rutin mengambil cuti panjang dan pulang ke Palembang untuk berlebaran dengan istri serta anaknya.
    “Iya biar lebih lama liburannya, kebiasaan sudah tradisi tahunan,” ungkap Rosid.
    Sama halnya dengan Rosid, Abdul (35), penumpang asal Kalimantan Selatan yang akan mudik menuju Pangandaran. Dia mengaku baru pulang kampung karena menghindari kemacetan.
    Abdul sendiri bekerja di Kalimantan Selatan, dan memutuskan mengambil cuti bekerja setelah Hari Raya Idul Fitri.
    Ia berangkat dari Kalimantan Selatan menggunakan pesawat dan turun di Bandara Soekarno-Hatta, lalu dilanjutkan menggunakan bus Damri ke Terminal Kampung Rambutan.
    “Baru
    off
    dua hari setelah Lebaran. Iya sudah kedua kali pulang setelah Lebaran, ya selain enggak dapat libur pada hari raya Idul Fitri, ingin hindari macet juga,” kata Abdul.
    Menurut Abdul, normalnya perjalanan menuju Pangandaran dari Terminal Kampung Rambutan sekitar 8 hingga 10 jam.
    “Normal
    mah
    10 jam, tapi pernah waktu itu 24 jam di dalam bus karena padat banget mudik,” ucap Abdul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Keluarga Juwita Minta Jumran Tes DNA, Wartawati di Banjarbaru Diduga Alami Kekerasan Seksual – Halaman all

    Alasan Keluarga Juwita Minta Jumran Tes DNA, Wartawati di Banjarbaru Diduga Alami Kekerasan Seksual – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Juwita (23), wartawan wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi korban pembunuhan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Tersangka pembunuhan anggota TNI Angkatan Laut Balikpapan, Kalimantan Timur, bernama Jumran.

    Hasil pemeriksaan tim forensik menunjukkan adanya cairan sperma pada jasad korban.

    Diduga Juwita mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh Jumran yang kini telah ditahan di Denpom AL Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Kuasa hukum keluarga korban, M. Pazri, menyatakan keluarga meminta penyidik melakukan tes DNA terhadap Jumran.

    “Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut,” ungkapnya, Rabu (2/4/2025).

    Menurutnya, fasilitas tes DNA tak tersedia di Kalimantan Selatan sehingga harus dilakukan di Surabaya atau Jakarta.

    Kakak ipar korban juga mendengar adanya tanda kekerasan pada kemaluan Juwita.

    “Autopsi itu kan intinya adalah untuk kepentingan penyidikan ternyata pada saat berhadapan dengan dokter forensik itu kakak ipar korbannya sempat merekam pembicaraan dari dokter forensik yang menjelaskan yang pada intinya kesimpulan dari dokter adalah pembunuhan,” lanjutnya.

    Pazri menambahkan Juwita dan tersangka saling kenal melalui media sosial pada September 2024.

    Komunikasi keduanya semakin intens pada Desember 2024.

    Bahkan, tersangka diduga melecehkan korban sebanyak dua kali.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Kasus pelecehan yang pertama terjadi sekitar tanggal 25 Desember 2024 hingga 30 Desember 2024.

    “Pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” terangnya.

    Juwita langsung memesankan hotel tanpa menaruh curiga ke Jumran.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” lanjutnya.

    Korban sempat menceritakan perbuatan Jumran kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.

    Korban juga merekam tersangka ketika lengah yang digunakan sebagai bukti kasus rudapaksa.

    “Korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto. Korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” katanya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBanjarbaru.com dengan judul Pasca BAP Kedua, Kuasa Hukum Keluarga Jurnalis Juwita Usulkan Tes DNA, Ini Tujuannya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanjarbaru.com/Frans Rumbon/Sene/Nurholis Huda)

  • Oknum TNI AL Diduga 2 Kali Perkosa Korban, Temuan Cairan Putih dan Luka Kemaluan

    Oknum TNI AL Diduga 2 Kali Perkosa Korban, Temuan Cairan Putih dan Luka Kemaluan

    PIKIRAN RAKYAT – Keluarga Jurnalis di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Juwita (23), mengatakan bahwa terduga pelaku oknum TNI AL Kelasi Satu atas nama Jumran sempat merudapaksa korban sebanyak 2 kali sebelum menghabisi nyawa korban.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” ucap Kuasa Hukum dari pihak keluarga, Muhamad Pazri, setelah memenuhi panggilan penyidik di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu 2 April 2025.

    Dia menyebutkan bahwa peristiwa pertama itu terjadi pada rentan waktu 25-30 Desember 2024. Sedangkan peristiwa kedua terjadi pada 22 Maret 2025 tepat pada hari jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, kenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” tutur Muhamad Pazri.

    Dia menjelaskan, pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel karena kelelahan setelah kegiatan, kemudian korban tanpa menaruh curiga bersedia memesankan kamar penginapan di salah satu hotel di Banjarbaru.

    Pelaku kemudian menyuruh korban menunggu. Setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut.

    “Semua kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” ucap Muhamad Pazri.

    Pazri mengungkapkan bahwa bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya. Pada saat itu, korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar.

    Hingga saat ini, pihak Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media. Namun, terduga pelaku Jumran yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan sudah diserahkan Denpomal Balikpapan kepada Denpomal Banjarmasin untuk ditahan pada Jumat 28 Maret 2025 malam.

    Temuan Cairan Putih dan Luka Kemaluan

    Keluarga Juwita juga meminta penyidik Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin mendalami temuan cairan putih dan luka lebam pada area kemaluan korban.

    “Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami,” tutur Muhamad Pazri.

    Mewakili pihak keluarga korban, dia pun meminta penyidik melakukan uji laboratorium forensik ke Surabaya atau Jakarta, karena fasilitas uji itu belum ada di Kalimantan Selatan.

    “Volume cairan putih di area kemaluan cukup banyak, ada apa ini? Apakah mungkin pelaku lebih dari satu atau seperti apa, nanti penyidik yang mendalami dan mengungkap fakta ini,” ucap Muhamad Pazri.

    Oleh karena itu, pihak keluarga menginginkan agar cairan putih itu segera dilakukan tes DNA ke laboratorium forensik ke luar daerah agar kasus ini semakin terang dan segera terungkap motif sebenarnya dari pembunuhan tersebut.

    Muhamad Pazri mengungkapkan bahwa dokter telah mengambil sampel cairan putih tersebut. Namun, terkait dilakukannya uji laboratorium ke Surabaya atau Jakarta belum diketahui karena menjadi kewenangan penyidik.

    Menurutnya, cairan putih dengan volume banyak itu perlu diuji laboratorium agar fakta sebenarnya dapat terungkap secara ilmiah, apakah milik terduga pelaku Kelasi Satu Jumran atau bahkan potensi pelaku lebih dari satu.

    “Kami juga telah menyerahkan bukti foto dan rekaman video kepada penyidik, yang mengindikasikan terduga pelaku melakukan kekerasan seksual sebelum menghabisi nyawa korban,” ujar Muhamad Pazri.

    Korban pembunuhan, Juwita bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan tercatat sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.

    Peristiwa pembunuhan terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu ditemukan meninggal dunia di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu 22 Maret 2025 sekira pukul 15.00 WITA.

    Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal. Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Di bagian leher korban, terdapat sejumlah luka lebam. Kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ada.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Juwita Rekam Video Dugaan Dirudapaksa Anggota TNI AL Jumran, Sebelum Dihabisi

    Juwita Rekam Video Dugaan Dirudapaksa Anggota TNI AL Jumran, Sebelum Dihabisi

    GELORA.CO – Juwita (23), jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, diam-diam sempat merekam video berdurasi 5 detik yang mengungkap dugaan bahwa dirinya sempat dirudapaksa atau diperkosa oleh Kelasi Satu Jumran alias J, prajurit TNI AL Balikpapan, sebelum dibunuh.

    Kuasa hukum keluarga Juwita, Muhamad Pazri, mengungkapkan bahwa dalam video tersebut, terlihat pelaku dalam keadaan mengenakan celana dan baju usai diduga melakukan aksi kekerasan seksual atau rudapaksa terhadap korban.

    Rekaman itu dibuat secara diam-diam oleh Juwita, yang tampak ketakutan hingga membuat video tersebut bergetar.

    “Jadi kekerasan seksual yang dialami korban ini, kami menduga sih itu terjadi pemerkosaan,” kata Muhamad Pazri, Rabu (2/4/2025) usai mendampingi pemeriksaan kedua dari dua saksi keluarga korban di Detasemen Polisi Militer Lanal Banjarmasin.

    “Korban sempat merekam kejadian itu sebagai bukti. Dari keterangan keluarga, video ini menunjukkan bahwa pelaku baru saja melakukan aksinya,” kata Pazri dikutip dari BanjarmasinPost.co.id.

    Bukti video ini menjadi bagian dari rangkaian alat bukti yang menguatkan dugaan rudapaksa yang dialami korban sebelum akhirnya ditemukan tewas pada 22 Maret 2025.

    Berdasarkan keterangan keluarga, Juwita mengalami rudapaksa sebanyak dua kali oleh pelaku.

    Peristiwa pertama terjadi pada rentang waktu 25-30 Desember 2024.

    Sementara insiden kedua bertepatan dengan hari penemuan jasad korban.

    “Pelaku menyuruh korban memesankan kamar hotel di Banjarbaru, kemudian datang dan memaksa masuk. Pelaku lalu mendorong korban ke tempat tidur dan merudapaksanya,” ungkap Pazri.

     Kejadian ini sempat diceritakan Juwita kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025.

    Selain video lima detik, korban juga memiliki sejumlah foto sebagai bukti.

    Hasil autopsi terhadap jasad Juwita menemukan adanya sperma dalam rahim korban.

    Pihak keluarga pun meminta tes DNA guna memastikan identitas pemilik sperma tersebut.

    “Kami mendesak agar dilakukan tes DNA untuk mengetahui siapa pemilik sperma, karena ini menyangkut kejelasan hukum,” ujar Pazri.

    Karena keterbatasan fasilitas forensik di Kalimantan Selatan, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA dilakukan di luar daerah.

     Seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    Hingga saat ini, pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lanal Banjarmasin masih melakukan penyidikan. 

    J telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan setelah mengakui perbuatannya.

    Namun, pihak Denpom Lanal Banjarmasin belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan rudapaksa tersebut.

    Kasus ini bermula saat jasad Juwita ditemukan di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) pukul 14.57 WITA.

    Sebelumnya, korban diketahui memiliki hubungan dengan tersangka dan telah bertunangan, dengan rencana pernikahan pada Mei 2025.

    Namun, bukti-bukti yang terungkap, termasuk video lima detik yang direkam korban secara diam-diam, mengindikasikan adanya tindak kekerasan sebelum pembunuhan.

    Keluarga korban kini terus menuntut keadilan dan transparansi dalam penyelidikan kasus ini. (*)

  • Kemaluan Lebam hingga Ditemukan Banyak Sperma di Tubuh Wartawati Korban Pembunuhan TNI AL

    Kemaluan Lebam hingga Ditemukan Banyak Sperma di Tubuh Wartawati Korban Pembunuhan TNI AL

    GELORA.CO – Ditemukan cairan putih (sperma) dan luka lebam pada area kemaluan J (23), jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, korban pembunuhan oknum anggota TNI AL.

    Keluarga korban meminta penyidik Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin dalami temuan cairan putih di kemaluan korban.

    Hal itu diungkap oleh kuasa hukum keluarga sang jurnalis, Muhamad Pazri, usai memenuhi panggilan penyidik Denpomal Banjarmasin, Rabu (2/4/2025).

    “Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami,” katanya. 

    Pazri mewakili pihak keluarga korban meminta penyidik melakukan uji laboratorium forensik ke Surabaya atau Jakarta, karena fasilitas uji itu belum ada di Kalimantan Selatan.

    “Volume cairan putih di area kemaluan cukup banyak, ada apa ini? Apakah mungkin pelaku lebih dari satu atau seperti apa, nanti penyidik yang mendalami dan mengungkap fakta ini,” ujarnya.

    Oleh karena itu, pihak keluarga menginginkan agar cairan putih itu segera dilakukan tes DNA ke laboratorium forensik ke luar daerah agar kasus ini semakin terang dan segera terungkap motif sebenarnya dari pembunuhan tersebut.

    Pazri mengungkapkan bahwa dokter telah mengambil sampel cairan putih tersebut. 

    Namun, terkait dilakukannya uji laboratorium ke Surabaya atau Jakarta belum diketahui karena menjadi kewenangan penyidik.

    Menurut dia, cairan putih dengan volume banyak itu perlu diuji laboratorium agar fakta sebenarnya dapat terungkap secara ilmiah, apakah milik terduga pelaku Kelasi Satu J atau bahkan potensi pelaku lebih dari satu.

    “Kami juga telah menyerahkan bukti foto dan rekaman video kepada penyidik, yang mengindikasikan terduga pelaku melakukan kekerasan seksual sebelum menghabisi nyawa korban,” tutur Pazri.

    Hingga pemeriksaan keluarga korban yang kedua kali, Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media.

    Namun, terduga pelaku J yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah diserahkan Denpomal Balikpapan ke Denpomal Banjarmasin untuk ditahan pada Jumat (28/3) malam.

    Korban pembunuhan seorang wanita bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media online lokal di Banjarbaru dan tercatat sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.

    Peristiwa pembunuhan terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu ditemukan meninggal dunia di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 15.00 WITA.

    Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

    Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. 

    Di bagian leher korban, terdapat sejumlah luka lebam. Kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ada.  (*)

  • Temuan Baru di Kasus Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Temuan Baru di Kasus Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Jakarta

    Juwita (23) ditemukan tak bernyawa di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Nyawa perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis ini melayang di tangan kekasihnya sendiri, yakni prajurit TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi I Jumran (J).

    Jasad Juwita ditemukan pada Sabtu (22/3/2025) sekira pukul 15.00 WITA. Awalnya Juwita diduga mengalami kecelakaan tunggal.

    Namun dugaan tersebut disangsikan rekan-rekan seprofesinya. Benar saja, pada Rabu (26/3), Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap mengumumkan bahwa anggotanya membunuh Juwita.

    Jumran membunuh jurnalis media daring tersebut pada hari yang sama. Saat ditemukan, ada sejumlah luka lebam bagian leher korban.

    Jasad Juwita tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

    Berikut temuan terbaru di kasus pembunuhan jurnalis Juwita oleh oknum prajurit TNI AL:

    Jumran Diduga Bunuh Juwita dalam Mobil

    Foto: Mobil yang diduga tempat Kelasi I Jumran bunuh Juwita. (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

    Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin mengamankan satu unit mobil. Mobil berkelir hitam itu diduga jadi tempat eksekusi pembunuhan Juwita (23).

    Dilansir Antara, Rabu (2/4), barang bukti mobil berpelat polisi DA-1256-PC. Mobil itu bermerek Daihatsu Xenia.

    Barang bukti mobil ini terparkir di halaman Denpomal. Nampak garis polisi militer terpasang di sekeliling mobil.

    “Informasi sementara, mobil tersebut merupakan mobil rental di kawasan Jalan Golf Landasan Ulin, Kota Banjarbaru,” kata Muhamad Pazri, selaku kuasa hukum keluarga korban, di sela pemanggilan penyidik Denpomal Banjarmasin.

    Muhamad Pazri mengatakan, berdasarkan keterangan sementara, mobil tersebut diamankan di daerah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mobil ini diduga kuat dipakai oleh pelaku untuk membunuh seorang jurnalis bernama Juwita.

    Pomal Sita Satu Motor

    Foto: Justice fot Juwita. (dok.Istimewa)

    Selain mobil, Denpomal mengamankan 1 unit sepeda motor. Kendaraan roda dua itu yang diduga digunakan korban saat mendatangi pelaku pada hari peristiwa pembunuhan.

    Untuk diketahui Kelasi I Jumran adalah anggota Lanal Balikpapan.

    Muhamad Pazri selaku kuasa hukum mendampingi keluarga korban memenuhi panggilan penyidik Denpomal Banjarmasin hari ini untuk kali kedua setelah memenuhi panggilan pertama pada Sabtu (29/3).

    Dalam agenda pemanggilan penyidik, pihak keluarga hadir untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) guna kelanjutan proses hukum yang menewaskan seorang jurnalis asal Banjarbaru.

    Hingga saat ini, pemeriksaan masih berlanjut, pihak Denpomal Banjarmasin ataupun kuasa hukum masih belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan.

    Kelasi I Jumran Ditahan

    Foto: Dok. Istimewa

    M Pazri menyebut Jumran telah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka itu terjadi pada 29 Maret 2025.

    Pazri mendengar penyidik menahan Jumran selama 20 hari atau selama proses penyidikan.

    “Penyidik juga mengonfirmasi bahwa J, yang sebelumnya berstatus terduga, sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Maret 2025 dan ditahan selama 20 hari oleh pihak penyidik,” kata Pazri, dilansir detikKalimantan, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Pazri, keluarga Juwita juga telah diperiksa terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Kelasi I Jumran. Pihak keluarga ditanya terkait kronologi kejadian, mulai kapan keluarga korban mengetahui peristiwa tersebut.

    Keluarga korban juga ditanyai soal proses pemakaman dan pelaporan yang dilakukan di Polres Banjarbaru.

    Pemeriksaan berlangsung dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 15.30 WIB, penyidik memberikan sekitar 32 pertanyaan kepada kakak ipar dan sekitar 31 pertanyaan kepada kakak kandung korban,” beber Pazri.

    Barang Bukti Ponsel

    Foto: Penasihat hukum keluarga Juwita, Muhamad Pazri Khairun Nisa.

    Pazri juga mengungkap barang bukti baru yang ditemukan di kasus pembunuhan Juwita. Yakni kaca antigores dari ponsel Juwita.

    Saat ini ponsel Juwita telah diamankan Denpomal untuk dijadikan alat bukti digital.

    “Salah satu barang bukti baru yang ditemukan adalah kaca anti gores dari ponsel korban, yang dijadikan sebagai alat bukti digital,” ungkap Pazri.

    Ditanya soal motif Kelasi I membunuh Juwita, Pazri mengaku belum tahu.

    Dia mengatakan perihal motif masih didalami oleh pihak penyidik. Dia berharap Denpomal akan segera mengungkap seterang-terangnya kasus pembunuhan Juwita setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai.

    Halaman 2 dari 5

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Top 5 News: Tewasnya Jurnalis Juwita hingga Skandal RK

    Top 5 News: Tewasnya Jurnalis Juwita hingga Skandal RK

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah artikel di Beritasatu.com menarik perhatian pembaca dan masuk dalam top 5 news dari Rabu (2/4/2025) hingga Kamis (3/4/2025) pagi ini.

    Tema artikel top 5 news ini beragam, mulai dari kasus tewasnya jurnalis Juwita hingga skandal hubungan gelap yang diduga melibatkan Ridwan Kamil (RK).

    Berikut artikel top 5 news Beritasatu.com:

    1. Berawal Kenal di Medsos, Begini Kronologi Tewasnya Jurnalis Juwita

    Penyelidikan terhadap kematian seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita (23) terus dilakukan Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin. Dari pemeriksaan yang dilakukan terungkap kronologi tewasnya Juwita oleh seorang anggota TNI AL berinisial Kelasi Satu J.

    Hal ini diungkapkan kuasa hukum keluarga, Muhamad Pazri seusai memenuhi panggilan penyidik di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Pazri, pelaku berdalih kelelahan setelah suatu kegiatan dan meminta korban memesankan kamar hotel. Tanpa curiga, korban memenuhi permintaan tersebut. Ketika bertemu di hotel, pelaku memaksa korban masuk ke kamar, mendorongnya ke tempat tidur, serta melakukan tindak kekerasan seksual.

    2. Sebelum Dibunuh, Jurnalis Juwita Diperkosa 2 Kali oleh Oknum TNI AL

    Fakta baru terungkap dalam kematian seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita (23) yang tewas dibunuh. Kuasa hukum keluarga Juwita menyebut terduga pelaku, yakni seorang anggota TNI AL berinisial Kelasi Satu J, diduga telah melakukan kekerasan seksual terhadap korban sebanyak dua kali sebelum akhirnya menghabisi nyawanya.

    “Berdasarkan bukti yang ada, korban mengalami kekerasan seksual berupa tindakan pemerkosaan,” ujar kuasa hukum keluarga, Muhamad Pazri seusai memenuhi panggilan penyidik di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu (2/4/2025) dikutip dari Antara.

    Ia menjelaskan pemerkosaan pertama terhadap jurnalis Juwita terjadi dalam rentang waktu 25-30 Desember 2024 dan yang kedua pada 22 Maret 2025, hari di mana korban ditemukan tewas.

    3. Tol Cipali Arah Jakarta Masih Lengang, 18.200 Kendaraan Melintas

    Top 5 news selanjutnya mengenai lalu lintas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kondisi ruas jalan tol terpantau ramai lancar cenderung lengang pada Rabu (2/4/2025) sore. Astra Tol Cipali mencatat hingga pukul 15.00 WIB terdapat 18.200 kendaraan yang melalui dari arah Cirebon menuju Jakarta.

    Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo mengungkap angka tersebut menurun 68% jika dibandingkan volume lalu lintas di jam yang sama pada Senin (31/3/2025)

    Sedangkan volume kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon mencapai 29.000 kendaraan. Angka ini lebih rendah 31% dibandingkan volume kendaraan pada periode yang sama.