provinsi: KALIMANTAN SELATAN

  • Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II 2025: Syarat Peserta, Jadwal Seleksi, Lokasi Pendaftaran – Halaman all

    Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II 2025: Syarat Peserta, Jadwal Seleksi, Lokasi Pendaftaran – Halaman all

    Rekrutmen Tamtama TNI AD Gelombang II dibuka hingga 13 Juli 2025. Berikut ini syarat peserta, jadwal seleksi, dan lokasi pendaftaran offline/Panda.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 10:29 WIB

    Ad.rekrutmen-tni.mil.id

    REKRUTMEN TAMTAMA 2025 – Tangkapan layar laman Rekrutmen TNI AD Gelombang II tahun 2025 pada Minggu (6/4/2025). Pendaftaran dibuka hingga 13 Juli 2025, berikut ini syarat peserta, jadwal seleksi dan lokasi pendaftaran offline. 

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membuka rekrutmen Tamtama gelombang II tahun 2025.

    Pendaftaran Tamtama TNI AD gelombang II dibuka pada 20 Maret 2025 hingga 13 Juli 2025.

    Calon peserta membutuhkan satu nomor induk lependudukan (NIK) dan nomor BPJS Kesehatan.

    Pendaftaran dilakukan secara online terlebih dahulu melalui ad.rekrutmen-tni.mil.id untuk mengisi formulir online, kemudian mencetak formulir daftar, blanko dinas, blanko Rikmin dan blanko riwayat hidup.

    Peserta lalu membawa berkas-berkas yang dicetak tersebut ke lokasi pendaftaran offline untuk mengikuti tes pengukuran tinggi dan berat badan.

    Proses seleksi Tamtama TNI AD ini tidak dipungut biaya dan kelulusan calon Tamtama adalah murni hasil seleksi serta pemilihan sidang.

    Berikut ini informasi jadwal, syarat pendaftaran dan lokasi pendaftaran offline.

    Jadwal Seleksi Tamtama TNI AD Gelombang II Tahun 2025

    Pendaftaran Online : 20 Maret-13 Juli 2025
    Validasi/daftar ulang : 1-20 Juli 2025
    Rik/Uji tingkat Panda (Administrasi, Kesehatan, Jasmani dan Pendataan Litpers) : 14 Juli-1 Agustus 2025
    Rik/Uji tingkat Sub Panpus : 2 24 Agustus 2025
    Pembukaan Dikmata PK TNI AD Gel II : 27 Agustus 2025.

    Syarat Umum:

    Warga Negara Indonesia;
    Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (menganut salah satu dari 6 agama yang diakui di Indonesia atau penghayat kepercayaan);
    Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;
    Berumur paling rendah 17 tahun 9 bulan dan paling tinggi 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 27 Agustus 2025;
    Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia;
    Sehat jasmani dan rohani serta tidak berkacamata; dan
    Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

    Syarat Lain:

    Pria, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI;
    Berijazah minimal SMA/MA/SMK baik negeri atau swasta yang terakreditasi sesuai kebutuhan (Berlaku Paket C).
    Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pertama sampai dengan 2 (dua) tahun setelah selesai Dikma;
    Memiliki tinggi badan minimal 160 cm dan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
    Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) minimal selama 10 (sepuluh) tahun;
    Bersedia membayar kembali 10 (sepuluh) kali lipat biaya yang telah dikeluarkan oleh negara menurut hukum dan peraturan yang berlaku apabila dengan kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri dari sebagian atau seluruh kegiatan penerimaan dan pendidikan pertama sampai dengan pengangkatan menjadi prajurit TNI;
    Bersedia ditempatkan dalam salah satu dari seluruh kecabangan yang ada di TNI AD serta bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
    Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Litpers dan Psikologi.

    Syarat Tambahan:

    Harus ada surat persetujuan orang tua/wali (dapat ditandatangani ibu kandung, apabila bapak kandung bekerja di luar daerah/Provinsi atau telah meninggal dunia/tidak diketahui keberadaannya dan ibu kandung tidak kawin lagi) dan selama proses penerimaan prajurit TNI AD orang tua/wali tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun;
    Orang yang ditunjuk sebagai wali dari yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan dan telah diproses Disdukcapil;
    Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud dan transkrip nilai yag sudah disesuaikan dengan regulasi negara Indonesia;
    Tidak bertato/bekas tato dan tidak bertindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan adat (harus disertai surat keterangan dari ketua adat/suku);
    Bersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama. Bentuk Surat Pernyataan tidak melakukan penyuapan; dan
    Memiliki kartu BPJS (Badan Peyelenggara Jaminan Sosial) atau KIS (Kartu Indonesia Sehat) aktif;

    Syarat Prestasi (Jika ada):

    Diperbolehkan bagi calon Tamtama PK TNI AD yang menyertakan sertifikat/piagam/surat keterangan prestasi minimal tingkat nasional dengan kriteria juara (juara 1, 2 dan 3) sebagai nilai tambah dalam pelaksanaan Rik/Uji dan sidang pemilihan.

    Lokasi Pendaftaran:

    Panda Medan: Ajendam I/BB, Jl. Perjuangan, Cinta Damai, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20123, 0821-6035-2117
    Panda Sibolga: Ajenrem 023/ Sibolga, Jl. Anggrek No. 8, Kantor Ajenrem 023/KS, Kota Sibolga, Sibolga Utara, 082118400808
    Panda Pekanbaru: Ajenrem 031/Pekanbaru, Jl. Mayor Ali Rasyid No 1 Kel. Kota⁷ Tinggi Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, 081282271800
    Panda Padang: Ajenrem 032/Padang, Jl.Samudra No 1, Kel. Belakang Tangsi Kec.Padang Barat, Kota Padang Sumatra Barat, 082279908145
    Panda Tanjung Pinang: Ajenrem 033/Tanjung Pinang, Jl. Timun, Kalidomi, Jalan Timun, Kalidomi, Air Raja, Kec. Tanjungpinang Tim., Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau 30111, 082129098065
    Panda Palembang: Ajendam II/Swj, Jl. Urip Sumoharjo, 2 Ilir, Kec. Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30163, 08117433358 
    Panda Bandung: Ajendam III/Siliwangi, Jl. Boscha No.4 Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung Jawa Barat 40161, 085314135397
    Panda Semarang: Ajendam IV/Dip, Jl. Perintis Kemerdekaan, Banyumanik, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50265, 085647095438
    Panda Surabaya: Ajenrem 084/Surabaya, Jl. Krembangan Barat No.65, Krembangan Sel., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60175, 085706725923
    Panda Malang: Ajenrem 083/Malang, Jl. Ksatrian E. 07 Kota Malang, 082132186064
    Panda Madiun: Ajenrem 081/Madiun, Jl. Dr. Sutomo No. 01 Madiun Lor, Kec. Manguharjo Kota Madiun, 085646346881
    Panda Mojokerto: Ajenrem 082/Mojokerto, Jl. Gajamada No.6 Kota Mojokerto, 082141534730
    Panda Balikpapan: Ajendam VI/Mlw, Jl. Jend. Sudirman, No.10, Balikpapan, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, Balikpapan Kalimantan Timur, 081396999969
    Panda Samarinda: Ajenrem 091/Samarinda, Jl.Nilam No 33 Kel. Bugis Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda Kalimantan Timur, 082126667046
    Panda Banjarmasin: Ajenrem 101/Banjarmasin, Jl. Kapten Pierre Tendean No. 22 Banjarmasin Kalimantan Selatan, 081254323213
    Panda Tanjung Selor: Ajenrem 092/Tanjung Selor, Jl. Semangka Kec. Tanjung Selor Kab. Bulungan Prov. Kalimantan Utara, 08889016509 / 081348172354
    Panda Denpasar: Ajendam IX/Udy, Jl. P.B. Sudirman No. 3 Kel. Dauh Puri Kec. Denpasar Barat Kota Denpasar Prov. Bali Kode Post 80232, 085945950122
    Panda Kupang: Ajenrem 161/Kupang, Jl. Cendana No. 7 Kel. Fountein, Kec. Kota Raja Kota Kupang NTT, 085165037954
    Panda Pontianak: Ajendam XII/Tpr, Jl. Adi Sucipto No.Km 6, Sungai Raya, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, 082254828500
    Panda Palangkaraya: Ajenrem 102/Palangkaraya, Jl. Imam Bonjol, Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 081257680060
    Panda Manado: Ajendam XIII/Mdk, Jl. Ahmad Yani No. 19, Kel. Sario Utara, Kec. Sario Kota Manado, Prov. Sulawesi Utara, 082214144094
    Panda Palu: Ajenrem 132/Palu, Jl. Pramuka No. 44, Kel. Besusu Barat, Kec. Palu Timur Kota Palu, Prov. Sulawesi Tengah, 082293546770
    Panda Gorontalo: Ajenrem 133/Gorontalo, Jl. Trans Sulawesi, Desa Tridharma, Kec. Pulubala, Kab. Gorontalo, Provinsi Gorontalo, 082188762005
    Panda Makassar: Ajendam XIV/Hsn, Jl. Urip Sumoharjo KM. 7 Makassar, 085777472162
    Panda Kendari: Ajenrem 143/Kendari, Jl. Drs H. Abdullah Silondae Kota Kendari Sultra, 082127883555
    Panda Bone: Ajenrem 141/Bone, Jl. Orde Baru No. 6 Manurunge Kab. Bone Sulsel, 085251994241
    Panda Mamuju: Ajenrem 142/Mamuju, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas Mamuju Sulbar, 081244776770
    Panda Ambon: Ajendam XV/Pattimura, Jl. Ajen No.1, Batu Gajah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Prov. Maluku, 082269320159
    Panda Ternate: Ajenrem 152/Ternate, Jl. Pipit, Rt/Rw 001/001, Kel. Santiong, Kec. Ternate Tengah, 082168889904
    Panda Jayapura: Ajendam XVII/Cen, Jl. Diponegoro Ujung Jayapura No.1 Kelurahan Gurabesi, Kecamatana Jayapura Utara. Kota Jayapura, Papua, 082299524854
    Panda Merauke: Ajenrem 174/Merauke, Jl. Poros SP 2 Tanah Miring, Distrik Tanah Miring, Merauke, Prov. papua Selatan ( Asrama Korem 174/ATW), 085254557550
    Panda Nabire: Ajenrem 173/Nabire, Jl. Kusuma Bangsa, Malompo Atas, Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, 082197992189
    Panda Manokwari: Ajendam XVIII/Ksr, Jl. Trikora Arfai 1, Kodam XVIII/KSR. Kel. andai, Kec. Manokwari Selatan, Kab. Manokwari, Prov. Papua Barat, 081312998983
    Panda Sorong: Ajenrem 181/Sorong, Jln. Pramuka No 1 Kel. Malamso Kec. Malaimsimsa Kota Sorong, Prov. Papua Barat Daya, 081247412114
    Panda Fakfak: Ajenrem 182/Fakfak, Jl. Kampung Kiat, Kec. Fakfak Bar., Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat 98611, 081212824918
    Panda Jakarta: Ajendam Jaya/Jayakarta, Jl. Mayjen Sutoyo No. 5 Cawang Jakarta Timur, 085210101890
    Panda Banda Aceh: Ajendam IM, Jl. Nyak Adam IM Kamil II No AD 1 Neusu Jaya, Banda Aceh, NAD, 081262820437

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    Wisata di Banjar Minim Promosi, Fasilitas Jadi Penyebab Utama Lesunya Kunjungan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Liburan Lebaran tahun ini tidak membawa dampak signifikan bagi sektor pariwisata di Kota Banjar. Berbeda dengan destinasi wisata lain yang ramai dikunjungi, objek wisata di kota perbatasan Jabar-Jateng ini justru terlihat sepi pengunjung.

    Aktivis GMNI Kota Banjar Irwan Herwanto menyayangkan kondisi ini. “Ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam mengelola potensi wisata. Objek wisata kurang tertata, fasilitas minim, dan promosi tidak maksimal,” ujarnya Minggu (6/4/2025).

    Padahal, menurut Irwan, Kota Banjar seharusnya bisa menjadi destinasi liburan alternatif yang nyaman dan terjangkau. Namun kenyataannya, banyak lokasi wisata yang tidak terurus dan kurang menarik bagi pengunjung.

    Selain itu, Irwan juga menilai lesunya kunjungan wisata juga dipengaruhi faktor ekonomi. “Keterbatasan finansial masyarakat menengah ke bawah membuat wisata bukan prioritas saat Lebaran,” jelas Irwan.

    BACA JUGA:Libur Lebaran 2025, Wisatawan Takjub dengan Sungai Palayangan Pangalengan

    Ia menambahkan, situasi ekonomi yang belum stabil ditambah gelombang PHK dan kenaikan harga kebutuhan pokok semakin mengurangi daya beli masyarakat untuk berwisata.

    Senada, Ketua PMII Kota Banjar, Muhamad Abdul Wahid, menuntut pemerintah segera mengambil langkah konkret.

    “Perlu perbaikan fasilitas, pengembangan destinasi, dan promosi yang lebih gencar. Jangan sampai Kota Banjar hanya jadi kota transit tanpa daya tarik wisata,” tegas Wahid.

    Para pemangku kepentingan diharapkan berharap lebih serius membenahi sektor pariwisata. Mulai dari penataan objek wisata, penyediaan fasilitas memadai, hingga strategi promosi yang efektif.

    BACA JUGA:Pemkot Bandung Kecolongan, Pungli di Bonbin Masih Terjadi!

    “Kota Banjar punya potensi besar. Tinggal bagaimana pemerintah dan stakeholder lain bisa bekerja sama mengembangkannya,” ujarnya.

    Data Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjar menunjukkan, jumlah pengunjung objek wisata selama libur Lebaran hanya mencapai puluhan orang per hari.

    “Jumlahnya tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kebanyakan pengunjung hanya datang untuk makan sambil menikmati suasana,” ungkap Kadispora Kota Banjar Dedi Suardi. (CEP)

  • Kenapa Tak Ada Adegan Pemerkosaan Saat Reka Ulang TNI AL Bunuh Juwita?

    Kenapa Tak Ada Adegan Pemerkosaan Saat Reka Ulang TNI AL Bunuh Juwita?

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Pengacara mempertanyakan tidak adanya adegan pemerkosaan dalam reka ulang pembunuhan jurnalis Juwita (23) oleh tersangka anggota TNI AL Kelasi Satu Jumran yang digelar Denpomal Banjarmasin, Sabtu (5/4/2025).

    Padalah ada dugaan Juwita sempat diperkosa sebelum dibunuh pada Sabtu (22/3/2025). Hal itu dibuktikan dengan adanya temuan cairan sperma pada kemaluan korban berdasarkan hasil autopsi.

    “Padahal saat autopsi, terdapat cairan putih (sperma) volume cukup banyak di bagian rahim dan luka lebam di kemaluan korban. Ini masih menjadi pertanyaan, apakah sperma ini milik tersangka,” kata kuasa hukum keluarga korban, Dedi Sugiyanto seusai menghadiri rekonstruksi 33 adegan pembunuhan Juwita di Jalan Trans Kalimantan, Gunung Kupang, Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    Menurut Dedi, jika memang tersangka melakukan rudapaksa terhadap korban, semestinya ada petunjuk dalam rekonstruksi adegan pembunuhan.

    “Namun demikian, berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka merupakan rahasia bagi penyidik, sehingga kami tidak mengetahui secara jelas apa keterangan tersangka saat di BAP,” ujarnya dilansir dari Antara.

    Dedi mengatakan rekonstruksi yang telah digelar memberikan gambaran bagaimana cara tersangka menghabisi nyawa korban, mulai dari saat pertemuan pada hari kejadian, membunuh korban di dalam mobil, meletakkan jasad korban di pinggir jalan, hingga meninggalkan lokasi.

    Tetapi, tim kuasa hukum keluarga Juwita mendorong pihak penyidik agar melakukan tes DNA terhadap cairan putih di rahim korban ke laboratorium forensik di Surabaya atau Jakarta, untuk mengetahui apakah sperma yang ada di dalam rahim korban memang milik anggota TNI AL Jumran atau bukan.

    Dedi menjelaskan dugaan rudapaksa yang dialami korban cukup kuat menurut hasil autopsi, di mana dokter menemukan sperma dalam volume cukup banyak, serta luka lebam pada area kemaluan korban.

    Dia mengatakan apa yang telah diperagakan anggota TNI AL itu dalam rekonstruksi sepenuhnya berdasarkan keterangan dari tersangka atau sepihak. Sehingga perlu didalami lebih lanjut apakah ada indikasi yang memungkinkan tersangka memperkosa korban, termasuk dugaan orang lain terlibat.

    “Kami meminta penyidik menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengetahui sperma itu milik siapa. Setelah rekonstruksi ini, semoga semua fakta terungkap, terutama motif pelaku apa sehingga tega menghabisi nyawa korban,” tutur Dedi.

    Penyidik Denpomal Banjarmasin sejauh ini telah memeriksa 10 orang saksi. Dalam rekonstruksi yang meliputi 33 adegan ini, satu orang saksi yang mengetahui keberadaan pelaku di TKP dihadirkan, beserta tersangka yang menampilkan seluruh reka adegan yang terjadi di Jalan Trans Gunung Kupang.

    Rekonstruksi tersebut berlangsung lebih dari satu jam, dan saat ini proses penyidikan masih berjalan guna memproses tersangka sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

    Dalam keterangan yang disampaikan Penerangan Lanal Banjarmasin, anggota TNI AL Jumran pelaku dan barang bukti akan diserahkan ke oditur militer untuk dilaksanakan persidangan secara terbuka.

  • Keluarga: Anggota TNI AL Pembunuh Jurnalis Juwita Harus Dihukum Mati!

    Keluarga: Anggota TNI AL Pembunuh Jurnalis Juwita Harus Dihukum Mati!

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Keluarga almarhum Juwita (23), jurnalis wanita yang dibunuh oleh Kelasi Satu Jumran di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan meminta agar oknum anggota TNI AL itu diganjar hukuman mati. 

    Hal itu diungkapkan keluarga almarhum Juwita melalui kuasa hukumnya Muhamad Pazri setelah menyaksikan rekonstruksi 33 adegan pembunuhan Juwita yang dilakukan oleh Jumran di Jalan Trans Kalimantan, Gunung Kupang, Cempaka, Banjarbaru, Sabtu (5/4/2025).

    “Tersangka melakukan semua dengan tenang dan persiapan yang matang, ini termasuk pembunuhan berencana. Tersangka harus dihukum maksimal, yaitu pidana mati,” kata Muhamad Pazri dilansir dari Antara.

    Mewakili keluarga korban, tim kuasa hukum juga meminta penyidik Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Denpomal) Banjarmasin mendalami sejumlah fakta dalam reka ulang adegan yang diperagakan tersangka Jumran.

    “Setelah melihat 33 adegan oleh tersangka Jumran, kami tim kuasa hukum akan pelajari dahulu sebelum berkoordinasi dengan penyidik. Saran dan masukan dari pihak keluarga akan kami sampaikan kepada penyidik,” ujar Pazri.

    Selain tidak adanya adegan dugaan kekerasan seksual yang diperagakan tersangka, pihaknya juga menyoroti rentang waktu pembunuhan yang dilakukan Jumran cukup singkat.

    Menurutnya, jika melihat situasi pada hari pembunuhan pada 22 Maret 2025, maka korban ditemukan saksi sekitar pukul 15.00 Wita.

    Sementara berdasarkan bukti temuan pesan singkat di ponsel, pada hari itu korban dan pelaku bertemu dan mulai bergeser sekitar pukul 10.30 Wita. Berkaitan dengan rentang waktu singkat ini, penyidik tidak menjelaskan jam secara detail saat tersangka Jumran memperagakan 33 adegan pembunuhan.

    Oleh karena itu, Pazri menilai rentang waktu singkat ini perlu didalami lagi apakah memang Jumran sebagai pelaku tunggal, atau justru ada pihak lain yang membantu melancarkan aksi pembunuhan berencana itu dilakukan oleh prajurit TNI AL itu.

    “Teknologi digital forensik bisa mengungkap itu semua, apalagi di mobil yang disewa pelaku ada terpasang GPS, ini bisa dideteksi apa saja persiapan yang dilakukan tersangka. Kemudian, soal data di ponsel yang dihapus tersangka, ini juga bisa dipulihkan. Barang bukti paling banyak ada di ponsel tersangka, semua yang dihubungi dia bisa jadi petunjuk,” tutur Pazri.

    Penyidik Denpomal Banjarmasin sejauh ini telah memeriksa 10 orang saksi. Dalam rekonstruksi yang meliputi 33 adegan ini berlangsung lebih dari satu jam, satu orang saksi yang mengetahui keberadaan pelaku di TKP dihadirkan beserta tersangka yang memperagakan seluruh adegan pembunuhan.

    Dalam keterangan yang disampaikan penerangan Lanal Banjarmasin, selanjutnya pelaku dan barang bukti akan diserahkan ke oditur militeruntuk dilaksanakan persidangan secara terbuka.

    Anggota TNI AL Jumran yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan sudah diserahkan Denpomal Balikpapan kepada Denpomal Banjarmasin untuk ditahan selama 20 hari, terhitung sejak Jumat (28/3/2025) malam.

    Diketahui, korban bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.

    Juwita diduga dibunuh oleh Jumran. Jurnalis muda itu ditemukan meninggal dunia di Jalan Trans Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 15.00 Wita.

    Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

    Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Di bagian leher korban terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ditemukan di lokasi.

    Dalam reka ulang terungkap, tersangka Jumran membunuh Juwita dengan cara dipiting dan dicekik dalam mobil lalu membuat skenario seolah-olah korban tewas kecelakaan jatuh dari sepeda motor. Prajurit TNI AL itu juga menghancurkan ponsel korban yang diduga berisi video kekerasan seksual dilakukan pelaku.

  • Penumpang Whoosh Rute Pendek Melonjak di Libur Lebaran, Harga Tiket Rp 75.000

    Penumpang Whoosh Rute Pendek Melonjak di Libur Lebaran, Harga Tiket Rp 75.000

    Jakarta

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang untuk rute-rute pendek Whoosh selama libur Lebaran. Salah satunya ada rute Halim-Karawang (PP), dengan harga tiket Rp 75.000 telah melayani lebih dari 6.500 penumpang.

    Whoosh sendiri memiliki beberapa rute pendek, antara lain Halim-Karawang dengan waktu tempuh hanya 15 menit, Padalarang-Tegalluar Summarecon hanya 14 menit, dan Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon hanya sekitar 20-30 menit.

    Tiket Whoosh rute Halim-Karawang serta Padalarang-Tegalluar Summarecon dan sebaliknya dikenakan tarif mulai dari Rp 75.000. Sedangkan rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon dan sebaliknya mulai dari Rp 125.000.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kedua rute ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin berwisata singkat atau mencoba pengalaman naik Whoosh untuk pertama kalinya, tanpa harus menempuh jarak jauh namun tetap merasakan kenyamanan dan kecepatan kereta cepat.

    “Kami mencatat adanya peningkatan signifikan pada masa libur Lebaran, termasuk pada rute-rute pendek. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwisata sekaligus mencoba pengalaman naik Whoosh, terutama dengan tarif yang terjangkau dan perjalanan yang singkat namun tetap nyaman dan cepat,” ujar Eva, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Pada musim libur Lebaran, rute Halim-Karawang (PP) telah melayani lebih dari 6.500 penumpang, dengan jumlah tertinggi mencapai 850 penumpang dalam satu hari. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan rata-rata hari biasa yang hanya sekitar 300 penumpang per hari.

    Sementara itu, rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon (PP) juga mengalami lonjakan serupa. Selama masa libur, rute ini telah digunakan oleh sekitar 10.000 penumpang, dengan puncak harian mencapai 1.500 penumpang. Angka ini naik tajam dari rata-rata 300 penumpang per hari di luar masa liburan.

    Rute pendek lainnya seperti Padalarang-Tegalluar Summarecon (PP) turut menunjukkan tren peningkatan. Selama periode libur Lebaran, rute ini telah melayani lebih dari 1.300 penumpang, dengan rekor harian mencapai 250 penumpang, melonjak drastis dari rerata hari biasa di sekitar 50 penumpang per hari.

    Destinasi wisata di sekitar stasiun juga semakin mendorong animo masyarakat. Di Karawang, penumpang Whoosh dapat mengunjungi The Grand Outlet, pusat perbelanjaan premium dengan berbagai produk menarik.

    Eva mengatakan, KCIC menyediakan shuttle gratis dari Stasiun Karawang ke outlet tersebut. Pada musim liburan kali ini, fasilitas tersebut dimanfaatkan oleh sekitar 500 penumpang per hari.

    Lalu di Padalarang, wisatawan bisa menjelajahi kawasan Kota Baru Parahyangan yang dipenuhi pusat kuliner, perbelanjaan, hotel, dan tempat rekreasi. Salah satu destinasi favorit, Wahoo Waterworld, memberikan diskon 10% tiket masuk bagi pemegang tiket Whoosh dan promo Buy 2 Get 1 setiap hari Jumat.

    Sedangkan di Stasiun Tegalluar Summarecon, penumpang bisa mengunjungi Masjid Al-Jabbar, menggunakan shuttle gratis dari stasiun ke Summarecon Mall Bandung dan Jatinangor Golf, atau melanjutkan perjalanan ke Trans Studio Mall Bandung. Di Trans Studio Mall, penumpang Whoosh dapat memperoleh diskon 5-50% untuk pembelian produk fesyen dan F&B di gerai tertentu.

    “Lonjakan pada rute pendek selama libur Lebaran menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memanfaatkan Whoosh untuk perjalanan singkat dan wisata. Dengan tarif terjangkau, konektivitas yang baik, serta berbagai promo di destinasi, Whoosh menjadi pilihan yang menyenangkan dan efisien untuk berlibur bersama keluarga,” kata Eva.

    (shc/ara)

  • Tanda Tanya dalam Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis Juwita 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 April 2025

    Tanda Tanya dalam Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis Juwita Regional 5 April 2025

    Tanda Tanya dalam Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis Juwita
    Tim Redaksi
    BANJARBARU, KOMPAS.com –
    Rekonstruksi kasus
    pembunuhan
    jurnalis
    Juwita
    , yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL bernama
    Jumran
    , telah dilaksanakan oleh Polisi Militer (POM) AL Banjarmasin pada Sabtu (5/4/2025) siang.
    Kegiatan ini berlangsung di lokasi penemuan jenazah Juwita, yakni di kawasan Gunung Kupang, Kecamatan Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
    Dalam rekonstruksi tersebut, Jumran hadir sebagai tersangka dan memeragakan 33 adegan yang menggambarkan tindakan pembunuhan terhadap Juwita di atas mobil sewa.
    Namun, kuasa hukum keluarga Juwita, M Pazri, mempertanyakan mengapa adegan
    kekerasan seksual
    yang dilakukan Jumran terhadap korban tidak diperagakan.
    Menurutnya, adegan tersebut sangat penting untuk ditampilkan, terutama karena hasil forensik telah menguatkan adanya indikasi kekerasan seksual terhadap korban.
    “Kami akan mendalami mengapa kekerasan seksual tidak dimunculkan, padahal ada indikasi. Termasuk soal waktu kejadian yang tidak disebutkan secara spesifik. Ini penting,” ujar Pazri kepada wartawan pada hari yang sama.
    Pazri juga menambahkan bahwa rekonstruksi tersebut sudah cukup menggambarkan bagaimana Jumran merencanakan tindakan pembunuhan secara matang.
    Oleh karena itu, dia menilai bahwa Jumran layak dijatuhi hukuman berat.
    “Kami sepakat ini pembunuhan berencana, dan itu berarti pelaku layak dijatuhi hukuman maksimal,” tegasnya.
    Lebih lanjut, Pazri menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam peristiwa pembunuhan Juwita, meskipun dari hasil rekonstruksi, Jumran bertindak seorang diri.
    “Meski dari rekonstruksi pelaku bertindak sendiri, tapi kami tetap mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Juwita, seorang wartawati dari salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sore.
    Penyebab kematiannya yang dinilai janggal mendorong organisasi pers dan rekan-rekan jurnalis di Banjarbaru untuk mendesak Polres Banjarbaru melakukan penyelidikan.
    Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, juga memberikan perhatian khusus terhadap kasus kematian Juwita.
    Lima hari setelah kematiannya, terduga pelaku pembunuhan mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers.
    Juwita diduga kuat dibunuh oleh oknum anggota TNI AL berinisial J, yang merupakan kekasihnya.
    Keluarga Juwita menuntut keadilan dan berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
    Dari keterangan Pazri, pelaku Jumran telah ditetapkan sebagai tersangka.
    Setelah penetapan tersebut, terungkap fakta-fakta baru, termasuk pemerkosaan yang dilakukan Jumran terhadap Juwita sebelum menghabisinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Keji Anggota TNI AL Bunuh Juwita: Piting dan Cekik hingga Tewas

    Cara Keji Anggota TNI AL Bunuh Juwita: Piting dan Cekik hingga Tewas

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Anggota TNI AL berinisial Kelasi Satu Jumran diduga membunuh jurnalis perempuan Juwita (23) dengan cara dipiting dan dicekik. Hal ini terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan itu digelar Denpomal Banjarmasin, Sabtu (5/4/2025).

    Tersangka Jumran yang mengenakan pakaian tahanan memeragakan 33 adegan pembunuhan Juwita dalam reka ulang kasus tersebut di Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. 

    Dalam adegan rekonstruksi yang diperagakan Jumran dan dikawal ketat polisi militer TNI AL terungkap, Juwita dibunuh di dalam mobil. Sementara sepeda motor milik wartawati Newsway.co.id ditinggal di sebuah pusat perbelanjaan di Banjarbaru.

    Juwita dibawa dengan mobil, lalu lehernya dipiting dan dicekik oleh Jumran sampai korban tewas kehabisan napas.

    Setelah menghabisi nyawa korban, prajurit TNI AL itu kemudian meminta seseorang mengambilkan motor milik korban yang sebelumnya ditinggal di pusat perbelanjaan. Kemudian motor itu dibawa ke lokasi kejadian.

    Dalam reka ulang itu juga terungkap, Jumran membuat skenario seolah-olah Juwita tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Ia membuat motor korban seakan-akan rusak akibat terjatuh. 

    Jumran juga diketahui menghancurkan ponsel milik korban. Dalam ponsel itu terdapat video diduga bukti kekerasan seksual atau pemerkosaan yang dilakukan anggota TNI AL itu terhadap Juwita beberapa waktu sebelumnya. Tersangka sengaja menghancurkannya untuk menghilangkan barang bukti.

    Tak berselang lama, tersangka akhirnya mengeluarkan korban dari dalam mobil dan menempatkannya di pinggir jalan bersama sepeda motor yang sudah dicuci untuk menghilangkan sidik jarinya. Hingga tersangka melanjutkan perjalanannya menggunakan mobil yang ia sewa.

    “Rekonstruksi berjalan lancar. Untuk motif memang harus mendapatkan peristiwa secara utuh, ini masih proses penyidikan berjalan. Kami terus berkoordinasi untuk bisa mendapatkan peristiwa itu secara utuh,” ucap kuasa hukum keluarga Juwita, Dedi Sugianto.

    Hingga kini, Denpomal Banjarmasin masih belum memberikan keterangan resmi terkait rekonstruksi kasus pembunuhan jurnalis Juwita oleh anggota TNI AL Jumran karena proses penyidikan masih berlangsung.

    Selanjutnya anggota TNI AL tersangka pembunuh jurnalis dan sejumlah barang bukti akan diserahkan ke oditur militer oleh Denpomal untuk didakwa ke pengadilan militer.

  • 1
                    
                        Habisi Jurnalis Juwita di Atas Mobil, Oknum Anggota TNI AL Peragakan 33 Adegan
                        Regional

    1 Habisi Jurnalis Juwita di Atas Mobil, Oknum Anggota TNI AL Peragakan 33 Adegan Regional

    Habisi Jurnalis Juwita di Atas Mobil, Oknum Anggota TNI AL Peragakan 33 Adegan
    Tim Redaksi
    BANJARBARU, KOMPAS.com
    – Rekonstruki
    pembunuhan jurnalis
    Juwita oleh seorang oknum anggota TNI Angkatan Laut bernama Jumran diperagakan dalam 33 adegan.
    Rekonstruksi digelar Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Laut di Banjarmasin pada Sabtu (5/4/2025).
    Rekonstruksi berlangsung di lokasi di mana jenazah Juwita ditemukan, yaitu di wilayah Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
    Dedi Sugianto, salah satu kuasa hukum keluarga Juwita, menyatakan bahwa rekonstruksi tersebut dengan jelas menggambarkan bagaimana pembunuhan terhadap korban telah direncanakan dengan matang.
    “Proses rekonstruksi, tersangka Jumran memeragakan 33 adegan,” ujar Dedi kepada wartawan di lokasi rekonstruksi.
    Pembunuhan Juwita bermula ketika Jumran datang ke Banjarbaru untuk menemui korban.
    Setibanya di sana, Jumran menyewa sebuah mobil, dan di atas mobil itulah Juwita dihabisi dengan cara dipiting dan dicekik hingga tewas.
    Dedi juga mengungkapkan bahwa Jumran mengakui semua perbuatannya berdasarkan adegan yang diperagakannya.
    “Kalau kita lihat rekonstruksi hari ini, itu fokusnya ada pada terjadinya proses sesuai pasal yang disangkakan yakni Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana,” pungkas Dedi.
    Sebelumnya, Juwita (23), seorang wartawati dari salah satu media online di Banjarbaru, ditemukan tidak bernyawa di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sore.
    Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru melakukan penyelidikan.
    Sejumlah saksi diperiksa petugas Polres Banjarbaru untuk mengungkap penyebab kematiannya.
    Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, memberikan perhatian khusus terhadap kasus kematian Juwita.
    Lima hari setelah kematiannya, terduga pelaku pembunuhan mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers.
    Juwita diduga kuat tewas dibunuh oknum anggota TNI AL berinisial J, yang merupakan kekasihnya.
    Pihak keluarga Juwita menuntut keadilan dan berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
    Menurut keterangan Pazri, kuasa hukum keluarga Juwita, pelaku Jumran telah ditetapkan sebagai tersangka.
    Setelah penetapan tersangka, terungkap fakta-fakta baru, termasuk dugaan pemerkosaan yang dilakukan Jumran terhadap Juwita sebelum ia dihabisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KSAL Janji Proses Hukum Prajurit Pembunuh Jurnalis Tak Bertele-tele

    KSAL Janji Proses Hukum Prajurit Pembunuh Jurnalis Tak Bertele-tele

    Jakarta

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menegaskan akan memproses Jumran, prajurit TNI AL terduga pembunuh dan pemerkosa wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Jumran akan dihukum berat jika terbukti bersalah.

    “Siapa pun yang terbukti bersalah pasti akan ditindak tegas dan dihukum berat sesuai perbuatannya,” kata KSAL Laksamana Muhammad Ali saat dihubungi, Sabtu (4/5/2024).

    Ali mengatakan Jumran saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ali mengatakan Jumran akan segera disidangkan terkait kasus tersebut. Ali menjamin proses sidang Jumran akan berlangsung secara transparan.

    “Proses secara cepat akan diteruskan ke Otmil (oditurat militer) dan pengadilan militer dan proses pengadilan juga akan dilakukan secara transparan. Seperti kasus pembunuhan bos rental mobil, tidak bertele-tele, karena sudah mencoreng nama baik TNI dan TNI AL, melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,” jelasnya.

    Keluarga Sebut Korban Diperkosa

    Tim pengacara jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengungkap prajurit TNI AL bernama Jumran memperkosa korban sebelum melakukan pembunuhan. Pengacara keluarga menyebut prajurit Jumran telah memperkosa korban sebanyak dua kali.

    Pazri mengatakan pemerkosaan prajurit Jumran kepada korban pertama kali terjadi di rentang waktu 25-30 Desember 2024. Peristiwa kedua terjadi pada 22 Maret 2025, tepat di hari jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, kenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” kata Pazri, mewakili keterangan resmi pihak keluarga.

    Setelah itu, kata Pazri, pelaku menyuruh korban menunggu. Setelah datang pada hari itu, prajurit Jumran membawa korban masuk ke kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum memperkosa di dalam kamar tersebut.

    “Semua kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” tutur Pazri.

    Pazri mengatakan korban juga memiliki bukti video terkait tindakan pemerkosaan yang dilakukan prajurit Jumran. Bukti video berdurasi lima detik itu merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya. Saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar.

    (wnv/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Warga RI Berebut Naik Whoosh, Tiket ke Bandung Dibanderol Rp 125 Ribu

    Warga RI Berebut Naik Whoosh, Tiket ke Bandung Dibanderol Rp 125 Ribu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama masa libur Lebaran, rute pendek Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu favorit masyarakat dan mengalami lonjakan jumlah penumpang yang signifikan. Rute pendek tersebut mencakup perjalanan Halim – Karawang dengan waktu tempuh hanya 15 menit, Padalarang – Tegalluar Summarecon hanya 14 menit, dan Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon hanya sekitar 20-30 menit.

    Tiket Whoosh rute Halim – Karawang serta Padalarang – Tegalluar Summarecon dan sebaliknya dikenakan tarif mulai dari Rp75 ribu sedangkan rute Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon dan sebaliknya mulai dari Rp125 ribu. Pemesanan tiket Whoosh Rute Pendek ini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Whoosh, website ticket.kcic.co.id, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, Wondr by BNI, Tiket.com, serta maupun offline di loket dan vending machine di stasiun.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kedua rute ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin berwisata singkat atau mencoba pengalaman naik Whoosh untuk pertama kalinya, tanpa harus menempuh jarak jauh namun tetap merasakan kenyamanan dan kecepatan kereta cepat.

    “Kami mencatat adanya peningkatan signifikan pada masa libur Lebaran, termasuk pada rute-rute pendek. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwisata sekaligus mencoba pengalaman naik Whoosh, terutama dengan tarif yang terjangkau dan perjalanan yang singkat namun tetap nyaman dan cepat,” ungkap Eva dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

    Pada musim libur Lebaran, rute Halim-Karawang (PP) telah melayani lebih dari 6.500 penumpang, dengan jumlah tertinggi mencapai 850 penumpang dalam satu hari. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan rata-rata hari biasa yang hanya sekitar 300 penumpang per hari.

    Sementara itu, rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon (PP) juga mengalami lonjakan serupa. Selama masa libur, rute ini telah digunakan oleh sekitar 10.000 penumpang, dengan puncak harian mencapai 1.500 penumpang-naik tajam dari rata-rata 300 penumpang per hari di luar masa liburan.

    Foto: Penumpang KA Cepat Whoosh di momen Lebaran tahun ini. (Dok. KCIC)
    Penumpang KA Cepat Whoosh di momen Lebaran tahun ini. (Dok. KCIC)

    Adapun rute pendek lainnya seperti Padalarang-Tegalluar Summarecon (PP) turut menunjukkan tren peningkatan. Selama periode libur Lebaran, rute ini telah melayani lebih dari 1.300 penumpang, dengan rekor harian mencapai 250 penumpang. Jumlah tersebut melonjak drastis dari rerata hari biasa yang berkisar di angka 50 penumpang per hari.

    Destinasi wisata di sekitar stasiun juga semakin mendorong animo masyarakat. Di Karawang, penumpang Whoosh dapat mengunjungi The Grand Outlet, pusat perbelanjaan premium dengan berbagai produk menarik. KCIC menyediakan shuttle gratis dari Stasiun Karawang ke outlet tersebut, yang pada musim liburan kali ini dimanfaatkan oleh sekitar 500 penumpang per hari.

    Sementara itu di Padalarang, wisatawan bisa menjelajahi kawasan Kota Baru Parahyangan yang dipenuhi pusat kuliner, perbelanjaan, hotel, dan tempat rekreasi. Salah satu destinasi favorit, Wahoo Waterworld, memberikan diskon 10% tiket masuk bagi pemegang tiket Whoosh dan promo Buy 2 Get 1 setiap hari Jumat.

    Di Stasiun Tegalluar Summarecon, penumpang bisa mengunjungi Masjid Al-Jabbar, menggunakan shuttle gratis dari stasiun ke Summarecon Mall Bandung dan Jatinangor Golf, atau melanjutkan perjalanan ke Trans Studio Mall Bandung. Di Trans Studio Mall, penumpang Whoosh dapat memperoleh diskon 5-50% untuk pembelian produk fesyen dan F&B di gerai tertentu.

    Eva menjelaskan Libur Lebaran ini menjadi momen yang tepat untuk mencoba pengalaman naik Whoosh. KCIC juga menyediakan beragam pilihan intermoda lanjutan dan promo menarik agar perjalanan singkat sekalipun tetap terasa nyaman dan menyenangkan.

    “Lonjakan pada rute pendek selama libur Lebaran menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memanfaatkan Whoosh untuk perjalanan singkat dan wisata. Dengan tarif terjangkau, konektivitas yang baik, serta berbagai promo di destinasi, Whoosh menjadi pilihan yang menyenangkan dan efisien untuk berlibur bersama keluarga,” tutup Eva.

    (wur/wur)