KPK Gelar 36 OTT Sepanjang 2020-2024, Tetapkan 691 Tersangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) mengatakan sudah melakukan 36 kali
operasi tangkap tangan
(
OTT
) sepanjang 2020-2024.
“Jumlah OTT 36 (sepanjang 2020-2024), selanjutnya, selama 2024,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam Konferensi Pers Kinerja KPK 2019-2024 di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Berdasarkan data KPK, pada 2020 tercatat terjadi 8 kali OTT, kemudian sebanyak 6 kali OTT pada 2021.
Lalu, sebanyak 10 kali OTT pada 2022, 7 kali OTT pada 2023, dan 5 kali OTT pada 2024.
Alex mengatakan, KPK telah melakukan 5 OTT selama 2024 yaitu, pengadaan barang/jasa yang bersumber dari APBD Kabupaten Labuhanbatu, Pemerasan di lingkungan Pemerintah Kota Sidoarjo, Gratifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Pemerasan di lingkungan Pemerintah Bengkulu, dan pemerasan di lingkungan Pemerintah Pekanbaru,” ujarnya.
Total tersangka yang ditetapkan KPK sepanjang 2020-2024 yaitu 691.
Rinciannya, sebanyak 105 tersangka pada 2020, sebanyak 113 tersangka pada 2021, ada 149 tersangka pada 2022, 161 tersangka pada 2023, dan 163 tersangka pada 2024.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: KALIMANTAN SELATAN
-

Kronologi Kanitreskrim Polsek Batu Sopang Tewas Dihajar Warga Saat Gagalkan Peredaran BBM Ilegal
Paser, Beritasatu.com – Kanitreskrim Polsek Batu Sopang Aipda Kiswanto tewas dihajar oleh seorang warga berinisial IN (37) saat berusaha menggagalkan peredaran bahan bakar minyak (BBM) ilegal di Desa Batu Butok, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian setelah dipukul di bagian kepala dalam perkelahian dengan pelaku pada Selasa (17/12/2024).
Peristiwa Kanitreskrim Polsek Batu Sopang Aipda Kiswanto tewas dihajar pelaku peredaran BBM ilegal menggegerkan warga di Desa Batu Butok.
“Kanitreskrim Polsek Batu Sopang, meninggal dunia,” kata Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo.
Novy menjelaskan kronologi kejadian bermula saat anggota Polsek Batu Sopang menerima informasi mengenai mobil pikap mencurigakan yang membawa ratusan liter BBM ilegal jenis Pertalite dari arah Kalimantan Selatan menuju wilayah Kecamatan Batu Sopang.
Saat mobil itu berhenti di depan warung di Desa Batu Butok. Sejumlah personel polisi dari Polsek Batu Sopang yang dipimpin oleh Kanitreskrim Aipda Kiswanto langsung mendatangi mobil tersebut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Pada saat itu, dua anggota polisi hendak menanyakan isi muatan mobil pikap kepada sopir. Sementara itu, korban langsung menuju bagian belakang mobil untuk memeriksa isi muatan dari mobil tersebut.
Namun, secara tiba-tiba, dari arah belakang korban muncul pelaku yang langsung melayangkan bogem mentah ke arah kepala korban, sehingga terjadilah perkelahian antara korban dan pelaku. Melihat hal itu, anggota polisi lainnya pun langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku.
Nahas, saat korban hendak berdiri setelah terlibat perkelahian dengan pelaku, korban justru jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Ketika dilarikan ke rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
“Dua anggota menanyakan sopir, dan pada saat almarhum kanitreskrim memeriksa bagian belakang, tiba-tiba datang seorang pelaku dan langsung melakukan pemukulan. Terjadilah perkelahian, dan saat itu dua anggota langsung mengamankan tersangka. Pada saat perkelahian, sempat berguling-guling, dan tersangka melakukan beberapa kali pemukulan. Saat masih dalam posisi berdiri, tersangka melakukan pemukulan pertama kali di kepala. Setelah itu terjadi perkelahian dan pemukulan, kemudian diamankan. Tiba-tiba, saat korban hendak berdiri, ia langsung terjatuh,” jelas Novy.
Pelaku pemukulan yang diketahui berinisial IN telah ditahan di Mapolres Paser dan masih menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara itu, setelah menjalani visum, jenazah Kanitreskrim Polsek Batu Sopang Aipda Kiswanto yang tewas dihajar warga diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di pemakaman umum setempat.
-

Kecelakaan Tunggal di Buleleng Bali, Nyawa Karlina Tak Terselamatkan, Suami dan 2 Anaknya Luka-luka – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Kecelakaan yang dialami satu keluarga di wilayah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (16/12/2024) sekitar pukul 10.30 Wita menewaskan seorang korban.
Karlina Januarti Wahyudin (29) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Parama Sidhi Singaraja.
Sementara sang suami, Prapto dan anak pertamanya berinisial SADP (7) mengalami luka ringan.
Anak keduanya, SAAP (5) mengalami luka berat.
“Korban Saday mengalami Cedera Kepala Berat (CKB), sedangkan korban Karlina Januarti Wahyudin (29) setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Parama Sidhi dinyatakan meninggal dunia,” kata Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi saat dikonfirmasi.
Kapolsek mengatakan kecelakaan itu terjadi di jalan pedesaan Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar di wilayah Banjar Dinas Punggang.
Satu keluarga yang terdiri dari Prapto Dwi Prasetyo (suami), Karlina Januarti Wahyudin (istri) dan kedua anak mereka SADP (7) dan SAAP (5) tengah mengendarai sepeda motor Honda PCX Nopol DK 3102 ADI.
Kecelakaan yang dialami satu keluarga di wilayah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (16/12/2024) sekitar pukul 10.30 Wita menewaskan seorang korban. Foto polisi saat melakukan olah TKP pasca peristiwa kecelakaan. (Istimewa)
“Mereka datang dari arah Selatan (Tigawasa) menuju Utara. Jalanan di sekitar kondisinya menurun curam berbelok-belok,” kata kapolsek.
Sampai di lokasi kejadian, kendaraan yang dikemudikan Prapto mengalami rem blong.
Alhasil pria 28 tahun itu tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya, hingga oleng ke kanan jalan dan mengakibatkan kecelakaan tunggal.
Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu segera menolong para korban.
Seluruh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Parama Sidhi, Singaraja untuk mendapat penanganan medis.
Namun naas, sang istri, Karlina tak dapat diselamatkan meski sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Parama Sidhi. (mer)
-

Oknum Polisi Bunuh Warga di Kalteng Positif Sabu
Bisnis.com, JAKARTA — Brigadir Polisi Anton Kurniawan Setiyanto alias AKS yang diduga membunuh seorang warga di Kecamatan Katingan Hilir, Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata positif narkoba jenis sabu.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Purwanto mengungkapkan hal itu terbukti dari saat pihaknya tengah melakukan pengecekan barang bukti dan melakukan tes urine kepada Anton.
Adapun, hal tersebut disampaikan langsung oleh Djoko dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/12/2024).
“Jadi Bapak Ibu sekalian, bahwa dugaan saudara Anton dalam melakukan pidana dia menggunakan narkotika jenis sabu,” ujar dia.
Djoko melanjutkan, tes tersebut dilakukan pada 11 Desember 2024. Bahkan, Propam Polda Kalimantan pun ikut dibantu oleh Mabes dalam pengecekan barang bukti dan tes urine terhadap pelanggar.
Kemudian, imbuhnya, pada 12 Desember Propam melaksanakan gelar perkara untuk melengkapi prosesnya dan menerbitkan laporan polisi guna sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
“Akhirnya tanggal 16 [Desember] melaksanakan sidang terhadap terduga pelanggar Anton Kurniawan Setiyanto. Putusannya adalah PTDH [Pemberhentian Tidak Dengan Hormat],” tuturnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Jenderal bintang dua ini menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada masyarakat Indonesia dan keluarga korban pembunuhan yang dilakukan oleh anak buahnya tersebut.
“Kesempatan ini juga saya pergunakan menyampaikan permohonan maaf saya sebagai Kapolda terhadap masyarakat semua dan juga yang berkaitan dengan ini,” ucap Djoko.
Diketahui, dalam kasus ini Anton tidak hanya sekadar membunuh korban saja, melainkan juga mengambil mobil milik korban. Adapun, korban yang dibunuh oleh Anton ini ternyata merupakan seorang kurir ekspedisi yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
-

Reka Ulang Pembunuhan dan Pembakaran Mahasiswi Bangkalan Ada 34 Adegan
Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan, melakukan reka ulang pembunuhan dan pembakaran terhadap EJ (20) mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) oleh pacarnya, Moh Maulidi Al Izhaq (21) asal Desa Lantek Timur Kecamatan Galis.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Bangkalan, Ipda Nurcahyo mengatakan, seluruh reka ulang dilakukan di satu tempat. Yakni di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Banjar Kecamatan Galis, Bangkalan. “Reka ulang digelar di TKP namun adegan yang di minimarket, rumah kos dan toko tapi tidak memungkinkan dilakukan di sana,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).
Ia mengatakan, total adegan yang dilakukan oleh pelaku dalam reka ulang ini sebanyak 34 adegan. Adegan tersebut dimulai sejak korban dan pelaku bersama di rumah kos. “Jadi ada 34 adegan, itu total dari semua tempat. Mulai dari kos,” imbuhnya.
Sebelumnya, aksi pembunuhan dilakukan oleh pelaku terhadap EJ. Tak hanya membunuh, pelaku juga membakar korban hingga hangus. Aksi itu dilakukan pelaku karena korban meminta pelaku bertanggungjawab atas kehamilannya yang berusia 3 bulan.[sar/kun]
-

Polisi Asal Lamongan yang Gugur di Kalimantan Tinggalkan 4 Anak, Akan Dimakamkan di Samping Ibu
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONAN – Gugurnya Aipda Kiswanto, Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Kalimantan Timur, saat sedang bertugas, membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat di Desa Trepan, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (17/12/2024).
Suasana duka keluarga di Lamongan belum hilang, sebab pada Minggu (22/12/2024) mendatang merupakan 100 harinya Samin, orang tua Aipda Kiswanto.
Sementara ibunda Aipda Kiswanto, Semi sudah terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa pada 4 tahun lalu.
Kini Aipda Kiswanto menyusul kedua orang tuanya.
“Rencana besok siang akan dimakamkan di sebelah makam ibunya (Semi),” kata adik sepupu Aipda Kiswanto, Eko Mardianto kepada TribunJatim.com, Selasa (17/12/2024) malam.
Menurut Eko, tempat pemakaman korban baru akan digali besok pagi.
Sebab informasi yang didapat, jenazah Aipda Kiswanto baru akan tiba di Lamongan, pada Rabu (18/12/2024) siang.
Pihak Keluarga sudah memetakan di sisi mana Aipda Kiswanto akan dimakamkan.
Rencananya, Aipda Kiswanto akan dimakamkan di sebelah timur makam ibunya, di pemakaman Desa Trepan, RT 02/RW 02 Kecamatan Babat, Lamongan.
“Kalau makam bapaknya (Samin) ada di barat istrinya. Jadi masih berdekatan,” kata Eko.
Malam ini, warga, sanak keluarga sudah mulai berdatangan di rumah kelahiran almarhum Aipda Kiswanto. Dan telah melaksanakan tahlil bersama.
Diungkapkan, almarhum Aipda Kiswanto meninggalkan seorang istri bernama Rosalia dan empat anak, dua di antaranya masih balita.
Putra pertamanya masih kuliah, anak kedua sekolah di bangku SMP, anak ketiga di bangku TK, dan si bungsu baru berumur 3 bulan.
Sebelumnya, seorang polisi gugur saat hendak mengecek mobil pickup yang disinyalir mengangkut BBM ilegal di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2024).
Polisi tersebut adalah Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Aipda Kiswanto.
Aipda Kiswanto gugur saat menjalankan tugas.
Sopir kendaraan yang diduga mengangkut BBM ilegal mencelakai korban yang masih melakukan pemeriksaan.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Paser, Iptu Iwan.
“Iya memang benar ada anggota (polisi) yang meninggal dunia saat bertugas,” ujar Iptu Iwan secara singkat.
Iptu Iwan menyatakan, polisi yang gugur tersebut sementara bertugas bersama rekan lainnya di Kecamatan Batu Sopang.
“Kalau yang meninggal itu, namanya Aipda Kiswanto, merupakan Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang,” tandasnya .
Kapolres Ungkap Kronologi Kejadian
Sementara itu, Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo, mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat anggota Polsek Batu Sopang mendapat informasi adanya satu unit mobil pick up mencurigakan dari arah Kalsel menuju ke Batu Sopang, Kalimantan Timur.
“Kendaraan tersebut membawa 30 jerigen dengan kapasitas 25 liter per jerigennya, yang sudah kami pastikan merupakan BBM jenis pertalite. Masih ada 15 jerigen yang masih tersisa, 15 jerigen lainnya sudah kosong,” terang Novy saat dikonfirmasi di Mapolres Paser, dikutip dari Tribun Kaltim.
Saat kejadian, mobil pick up tersebut dalam kondisi berhenti yang kala itu hendak dicek oleh korban bersama dua anggota lainnya.
“Anggota berhenti didepan kendaraan itu, kemudian menanyakan isi dari kendaraan itu kepada sopir,” tambahnya.
Waktu itu almarhum melakukan pemeriksaan dibagian belakang kendaraan, tiba-tiba datang satu orang pelaku dengan nada marah dan melakukan pemukulan.
Saat pemukulan terjadi, almarhum sempat melakukan perlawanan sehingga dua anggota polisi lainnya langsung melakukan pengamanan terhadap pelaku.
“Tersangka melakukan pemukulan pertama kali dibagian kepala, kemudian pemukuluan terus berlanjut menggunakan tangan kosong. Saat pelaku sudah diamankan, korban yang hendak berdiri namun langsung terjatuh,” urai Novy.
Dari kondisi itu, korban kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Muara Komam namun setelah mendapat penanganan medis, Ipda Kiswanto tak bisa lagi diselamatkan.
“Korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia, pada dasarnya kita disini juga merasa trauma dan tidak menyangka hal ini bisa terjadi, padahal tadi pagi sempat berkomunikasi,” ulasnya.
Saat ini, Polres Paser telah mengamankan dua orang pelaku dari insiden tersebut yang masing-masing berinisial IN dan SA.
“Ada dua orang yang kami amankan, termasuk IN yang melakukan pemkulan terhadap korban dan saat ini sementara dilakukan proses pemeriksaan di Unit Reskrim Polres Paser lantai dua untuk dilakukan pendalaman,” pungkas Kapolres Paser.
Sekadar diketahui, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim Polres dan polisi juga telah menyita barang bukti berupa 1 unit mobil pickup.
-

Mengenal Molly, Viral Gajah 2,5 Ton di Bali Zoo Mati Terseret Arus Sungai, Tergeletak di Bebatuan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Mengenal sosok Molly, gajah peliharaan Bali Zoo yang hanyut terbawa air sungai.
Gajah betina Bali Zoo ditemukan mati pada Selasa (17/12/2024) pagi, di sungai kawasan Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.
Evakuasi Molly pun memerlukan waktu cukup lama, hingga mendapatkan pengawalan dari personil Polsek Sukawati.
Pawas Ipda I Nengah Widiana mengatakan, pihaknya langsung menuju TKP bersama anggota gabungan piket fungsi ketika mendapatkan informasi penemuan gajah.
Namun, sesampainya di TKP, gajah itu, sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Kronologi Penemuan Molly
Dikutip dari Tribun-Bali.com, crew Bali Zoo inisial NMK (35) mengungkapkan, Molly hanyut karena air sungai yang sangat besar lantaran hujan lebat.
NMK menyebut, sebelumnya sudah dilakukan pencarian terhadap Molly pada Senin (16/12/2024) sampai pukul 22.00 Wita.
Namun, tak membuahkan hasil. Pencarian pun dilanjutkan pada Selasa ini, bersama crew Bali Zoo.
Beberapa saat kemudian, Molly ditemukan dalam keadaan mati di wilayah aliran sungai/tukad Cengcegan Banjar Tegal, Desa Guwang, sekira pukul 06.43 Wita,
Penemuan itu, lantas dilaporkan ke pihak Bali Zoo.
Gajah seberat kurang lebih 2,5 ton itu, ditemukan dalam posisi kepala menghadap ke utara dengan belalai masuk ke dalam batu. Sedangkan kaki gajah keduanya menghadap ke barat.
Selanjutnya, team dari BKSDA Gianyar merapat di lokasi untuk melakukan pengecekan.
Pihak Bali Zoo dan BKSDA Gianyar pun melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat. Hal itu, dilakukan guna mengevakuasi Molly.
Berdasarkan rencana awal, akan dilakukan evakuasi terhadap bangkai gajah itu.
Nantinya, bangkai gajah akan dibawa ke Bali Zoo, di Banjar Apuan, Desa Singapadu.
Ketika Ditemukan, Molly Tergeletak di Bebatuan
Kapolsek Sukawati, Kompol I Ketut Suaka Purnawasa, mengatakan evakuasi gajah berjalan lancar.
Menurutnya, gajah dalam keadaan mati dan tergeletak di antara bebatuan sungai.
“Gajah telah ditemukan dalam keadaan mati di kawasan sungai. Saat ditemukan, sungai airnya dangkal, dan gajah tergeletak di bebatuan sungai,” terangnya.
Tentang Gajah Molly
Gajah Molly merupakan salah satu hewan milik Bali Zoo. Molly termasuk jenis Gajah Sumatera yang didatangkan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Kini, Molly telah berusia 45 tahun. Moly sempat belajar di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung.
Gajah sumatera adalah subspesies gajah asia, nama ilmiahnya Elephas maximus sumatranus.
Di alam bebas, gajah sumatera hanya hidup di pulau Sumatera.
Saat ini, kondisinya sangat mengkhawatirkan dan digolongkan ke dalam daftar merah IUCN.
Sebagai informasi, daftar merah IUCN adalah daftar yang berisi status konservasi berbagai jenis makhluk hidup, seperti hewan, jamur, dan tumbuhan.
Habitat Gajah Sumatera
Gajah Sumatera hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter dpl.
Namun, gajah ini juga sering ditemukan merambah ke dataran yang lebih tinggi.
Populasinya tersebar di 7 provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS: Gajah Bali Zoo Yang Hanyut Ditemukan Tewas Di Kawasan Guwang Sukawati
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun-Bali.com/I Wayan Eri Gunarta)
-

Pra MLB NU Digelar Hari Ini di Surabaya, Lokasi Dirahasiakan
Surabaya (beritajatim.com) – Rangkaian Pra Muktamar Nahdlatul Ulama [MLB NU] dinyatakan dimulai pada Selasa (17/12) hari ini, bertempat di Surabaya Jawa Timur. Dengan lokasi dirahasiakan karena alasan keamanan.
Presidium Penyelamat Organisasi [PO] dan MLB NU, KH Abdussalam Shohib mengatakan agenda ini digelar dengan forum group discussion [FGD].
Abdussalam Shohib atau Gus Salam bilang, FGD pertama ini mengusug tema: ‘Evaluasi Kinerja PBNU masa khidmat 2022-2027, seberapa mendesak MLB NU?”. Digelar di salah satu rumah kader NU Surabaya.
“Peserta FGD adalah Presidium PO & MLB NU dan delegasi dari 38 PWNU se-Indonesia. Mereka akan membahas subtema yang telah direncanakan dengan pemantik diskusi empat Pengurus NU Wilayah Sumatera, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan dan Papua,” kata Gus Salam, Selasa (17/12).
Gus Salam juga turut menjelaskan alasan pemilihan tempat yang dirahasiakan tersebut. Kata dia, sebagai antisipasi terhadap pihak pihak yang kurang berkenan atas pertemuan Pra MLB NU ini digelar.
“Kayaknya tidak memungkinkan. Karena ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan. Rencananya setelahnya kita press release,” ungkap Gus Salam.
Sementara diketahui, agenda Pra MLB NU sekaligus pertemuan silaturahmi masyayikh dan kiai sepuh ini akan digelar resmi pada Jumat-Sabtu, 20-21 Desember 2024.
Dengan perencanaan pada Sabtu, 21 Desember 2024, panitia akan menggelar forum konsolidasi menajamkan hasil FGD untuk mengidentifikasi nama-nama calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan nama-nama calon Ketua Umum PBNU.
Kemudian dari nama-nama tersebut akan dibawa dan diusulkan dalam forum MLB hari H. Dan panitia juga akan menetapkan tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU. Serta sebagai haluan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam ART NU, pasal 74, ayat (2). [ama/but]
-

Oknum Polisi di Palangka Raya Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan, Istri Pelapor Syok Suami Ikut Dipenjara
Palangka Raya, Beritasatu.com – Oknum polisi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan. Istri pelapor syok setelah suaminya disebut ikut terlibat dalam kasus itu dan dipenjara.
Kasus pembunuhan dengan motif pencurian dengan kekerasan yang melibatkan seorang oknum polisi berpangkat brigadir yang berdinas di Polresta Palangka Raya berinisial AKS kini perhatian publik.
Pasalnya, pihak penyidik gabungan dari Polres Katingan, Polresta Palangka Raya dan Ditreskrimum Polda Kalteng juga menetapkan satu orang tersangka lainnya, yaitu seorang pria berinisial H yang berprofesi sebagai driver. Dia diduga turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan korban berinisial BA, warga Kalimantan Selatan. Mayat BA ditemukan di areal perkebunan sawit, wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Dalam hal ini, polisi menjadi tersangka kasus pembunuhan di Palangka Raya.
Istri tersangka H bernama Yuliani, saat mendatangi Polda Kalteng pada Senin (16/12/2024) sore didampingi pengacaranya mengatakan, dia tidak menyangka suaminya kini dipenjara di sel tahanan Polda Kalteng bersama oknum polisi Brigadir AKS.
Padahal, menurutnya, kasus penemuan mayat di Kabupaten Katingan bisa terungkap pembunuhnya berkat laporan dari suaminya ke Polresta Palangka Raya beberapa waktu lalu.
“Suami saya ini hanya seorang sopir yang diminta tolong oleh pelaku untuk mengantarkan, karena itu memang pekerjaannya. Dengan ditetapkannya suamiku jadi tersangka, aku terpukul, padahal suamiku ingin mengungkap kebenaran,” kata Yuliana sambil menangis di depan gedung Tahti Polda Kalteng.Pengacara keluarga tersangka H, Parlin Bayu Hutabarat mengatakan, pihaknya baru mengetahui jika suami Yuliana ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (16/12/2024) berdasarkan surat pemberitahuan penyidikan Nomor B/69/XII/RES.1.8/2024/Ditreskrimum tanggal 12 Desember 2024.
“Jadi surat ini baru tadi diterima, ada tiga buah surat, dan baru hari ini statusnya Pak Yono (H) ditetapkan sebagai tersangka, untuk detailnya juga kita belum tahu seperti apa hasil dari pemeriksaan, kita baru tahu kalau Pak Yono itu dikenakan Pasal 365 ayat (4) dan Pasal 338 juncto Pasal 55,” kata Parlin Bayu Hutabarat.
Parlin juga mengatakan, berdasarkan keterangan dari istri tersangka H, suaminya saat itu tidak mengetahui kalau akan terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi Brigadir AKS, karena tersangka H hanya disuruh untuk mengantar.
“Jadi, suami ibu ini (Yuliana) memang berprofesi sebagai sopir, kemudian diminta jasa atau dipesan untuk mengantar oleh oknum polisi AKS. Nah, tiba-tiba kok ikut jadi tersangka, ini yang belum kami ketahui detail hasil penyidikannya seperti apa,” kata Parlin.
Selain itu, Parlin juga menyampaikan bahwa kasus ini makin menjadi perhatian publik adalah berkat dari laporan suami Yuliana yang membuka tabir kasus penemuan mayat di Kabupaten Katingan. H lalu melaporkan ke Polresta Palangka Raya siapa pembunuhnya.
“Jadi tersangka, sama Ibu Yuliana ini yang melaporkan pertama kali ke Polresta Palangka Raya pada Selasa (10/12/2024) lalu ke unit Jatanras, Nah, sejak laporan itu baru hari Sabtu kemarin ibu ini bertemu suaminya, dan malamnya dibawa lagi. Sampai hari ini tidak ketemu lagi, tahu-tahunya ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Parlin.
Dengan ditetapkannya suami dari Yuliana berinisial H sebagai tersangka, pihak pengacara akan berupaya melakukan praperadilan dan menyampaikan permohonan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sehingga kasus ini bisa diungkap dengan penegakan hukum yang lurus. Selain H, oknum polisi juga menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan di Palangka Raya.
-

Anggota Polresta Palangka Raya Brigadir AK Terancam Hukuman Mati di Kasus Pencurian serta Pembunuhan – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, KALTENG – Brigadir AK, anggota Polresta Palangka Raya terancam hukuman mati setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang berujung pada pembunuhan terhadap warga.
Selain Brigadir AK, seorang warga sipil berinisial H sebagai tersangka yang diduga terlibat dalam kasus ini.
“Keduanya diancam dengan hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama 20 tahun,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).
Keduanya dijerat pasal 365 ayat 4 KUHP atau tentang Pencurian dengan Kekerasan, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan jo Pasal 55 KUHP yang mengatur soal pidana, yaitu: menyuruh melakukan, turut melakukan, membantu melakukan, dan membujuk melakukan.
“Kami berkomitmen mengusut tuntas kasus ini dan akan menyampaikan perkembangan kasus kepada publik,” tukasnya.
Untuk informasi, seorang anggota polisi di Kalimantan Tengah diduga mencuri mobil dan membunuh warga.
Kasus ini mencuat setelah jenazah berjenis pria tanpa identitas ditemukan dan menggegerkan warga di Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalteng pada Jumat (6/12/2024).
Setelah didalami, korban diketahui berinisial BA, 32, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan hingga akhirnya penemuan mayat ini dilaporkan ke polisi.
Dalam proses penyelidikan, seorang anggota Sabhara Polresta Palangkaraya, Brigadir AK pun diduga terlibat dalam aksi pencurian hingga mengakibatkan seorang warga tewas bersama H.
Penyidik masih terus mendalami kasus ini, guna mengetahui motif kasus pencurian mobil yang menewaskan korban.
Sementara itu, AK telah disidang etik dan dikenakan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). AK telah ditahan atau penempatan khusus (patsus), begitu pula H yang dilakukan penahanan di Polda Kalteng.
/data/photo/2024/12/02/674d6476b2fcc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)