provinsi: KALIMANTAN SELATAN

  • 3 Pihak Disebut Pemilik Pagar Laut Tangerang: 1 Membantah, 1 Mengklaim, 1-nya Lagi Misterius – Halaman all

    3 Pihak Disebut Pemilik Pagar Laut Tangerang: 1 Membantah, 1 Mengklaim, 1-nya Lagi Misterius – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Teka teki siapa pemilik pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di  perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, masih belum terungkap dan tetap misterius.

    Hingga kini, Selasa (14/1/2025), ada tiga pihak yang disebut sebagai pemilik pagar laut itu.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengaku sudah punya titik terang dan mengantongi pemilik pagar laut itu.

    “Ada sedikit titik terang dan kami itu sudah kantongi,” kata  Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Pung Nugroho Saksono, dikutip dari Kompas.TV pada Jumat (10/1/2025) lalu.

    Namun dia belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait temuan ihwal pemilik pagar laut di Tangerang.

    “Kami akan lapor ke pimpinan dulu dalam hal ini untuk ditindaklanjuti terkait pagar tersebut,” ujarnya.

    Namun demikian ada 3 pihak yang disebut-sebut pemilik pagar laut misterius itu adalah:

    Diduga Punya PIK 2 Tapi Dibantah

    Sejak awal banyak pihak mencurigai pagar laut yang terbuat dari bambu itu milik pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    Maklum saja tak jauh dari situ, PIK 2 telah melakukan reklamasi pantai.

    Namun demikian, Manajemen PIK 2 melalui Toni, perwakilan resminya, menegaskan bahwa proyek mereka tidak ada kaitannya dengan pembangunan pagar laut tersebut.

    Pengembangan kawasan kota baru di PIK 2 saat ini masih akan terus berlangsung ke beberapa wilayah pesisir utara Tangerang hingga ke wilayah Kecamatan Kronjo. 

    Namun, Toni menegaskan tudingan bahwa pagar laut misterius itu adalah milik PIK 2, tidaklah benar.

    “Itu tidak ada kaitan dengan kita, nanti selanjutnya oleh kuasa hukum yang akan menyampaikan dengan tindak lanjut,” ujar Toni di Tangerang, Banten, Minggu (12/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Toni menjelaskan bahwa pengembangan kawasan PIK 2, yang telah berjalan sejak 2009, berbeda dari proyek strategis nasional (PSN) yang baru dimulai pada 2024.

    “Ada empat hal yang perlu saya sampaikan untuk me-resume semua berita yang ada. Pertama adalah bahwa PSN dan PIK 2 itu adalah 2 hal berbeda,” kata Toni.

    “PIK 2 sendiri adalah proyek yang berorientasi ke real estate itu sudah berjalan sejak 2009,” imbuhnya.

    Menurut Toni, pengembangan kawasan PIK yang telah dilakukan sejak 2009 atau berjalan sebelum adanya penetapan PSN oleh Presiden Joko Widodo pada 2024.

    “Artinya PIK 2 itu sudah mulai melalui izin yang diterima sudah mulai berjalan sejak 2009. Sedangkan PSN ini adalah wilayah di luar perencanaan PIK 2 yang dari 2009 itu berjalan itu di luar dan itu menjadi bagian dari terintegrasi PIK 2 mulai Maret 2024,” ujarnya.

    Toni menambahkan, sejak diputuskannya area PSN PIK 2 seluas 1.800 hektare berdasarkan Keputusan Presiden RI Joko Widodo, maka pengembangan kawasan PIK dan PSN adalah dua hal berbeda.

    2. Ormas JRP Klaim Pemiliknya

    Di sisi lain, Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang mengklaim bahwa pagar laut tersebut dibangun oleh masyarakat setempat sebagai langkah mitigasi bencana.

    Sandi Martapraja, koordinator JRP, menyebutkan bahwa struktur bambu itu berfungsi mencegah abrasi dan melindungi ekosistem pantai.

    “Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi,” ujarnya pada Sabtu (11/1/2025) dikutip dari Kompas.TV.

    Menurut Sandi, keberadaan pagar laut memiliki beberapa manfaat, termasuk memitigasi ancaman tsunami, mencegah abrasi, dan mendukung kegiatan ekonomi seperti tambak ikan.

    “Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang,” kata Sandi.

    Hal senada disampaikan Holid, nelayan anggota JRP, yang menekankan bahwa pagar tersebut juga membantu budidaya kerang hijau dan menjadi tambahan penghasilan bagi nelayan.

    “(Usaha itu) jadi penghasilan tambahan para nelayan,” katanya.

    3. Kata Nelayan Punya Artis

    Seorang nelayan di Pulau Cangir, dekat pagar laut, membocorkan sosok artis tanah air yang diduga menjadi pemiliknya.

    Adapun nelayan itu bernama Heru.

    Menurutnya, semua orang pasti mengenal artis itu.

    “Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming, kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu,” ungkap Heru.

    Selain terkenal, si pemilik pagar laut tersebut juga tak meminta izin kepada warga sekitar perairan.

    Minimal, menurut Heru, ada sosialisasi tentang pembangunan dan pemasangan pagar laut.

    Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun,  pun ikut menerka-nerka siapa nama artis tersebut. 

    Refly menduga bahwa sosok artis itu pastinya dekat dengan kekuasaan. 

    “Kita bisa membayangkan kalau clue-nya adalah selebriti yang lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya. Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan yang berani melakukan ini,” ujar Refly Harun seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Senin (13/1/2025). 

    Refly pun merasa miris jika keterangan yang disampaikan Heru itu benar adanya. 

    Sebab, tidak ada siapapun yang bisa membeli laut. 

    “Kalau ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tapi dilakukan oleh selebriti, wah luar biasa, dia bisa memiliki laut, padahal tidak ada orang yang paling kaya di Republik Indonesia ini pun yang bisa membeli laut, karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih. Not belongs to even prabowo himself,” ujar Refly.

    Pemerintah Sedang Investigasi

    Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  meminta masyarakat untuk bisa menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Investigasi ini pun tak hanya dilakukan KPP sendiri, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah setempat.

    “Kita ikuti, Kementerian Kelautan juga tengah melakukan investigasi bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat,” kata AHY dilansir Kompas TV, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, AHY pun berharap agar pembuat atau pemilik pagar laut ini bisa segera diketahui.

    “Mudah-mudahan bisa diketahui segera (pembuat pagar laut),” imbuh Ketum Partai Demokrat itu.

    Selanjutnya AHY pun ingin berfokus dalam pembangunan di berbagai sektor.

    AHY juga menginginkan adanya kepastian hukum kepada masyarakat, salah satunya dalam kasus pagar laut misterius ini.

    Menurut AHY tidak boleh ada lagi kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum di tengah masyarakat.

    “Yang jelas kita ingin fokus pada pembangunan di berbagai sektor dan juga ingin menghadirkan kepastian hukum.”

    “Dan tidak boleh ada hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum,” kata AHY.

     

    Sumber: Kompas.com/Kompas.TV/Warta Kota/Tribun Jakarta

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dugaan Refly Harun soal Sosok Selebriti Pemilik Pagar Laut di Tangerang: Pasti Juga Dekat Kekuasaan

     

     

  • 2024 Tahun Kejadian Gempa Bumi Merusak Tertinggi, Pertanda Apa?

    2024 Tahun Kejadian Gempa Bumi Merusak Tertinggi, Pertanda Apa?

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan 2024 sebagai tahun kejadian gempa bumi merusak tertinggi dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.

    Menurut Penyelidik Bumi Utama Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Supartoyo, sepanjang tahun 2024 telah terjadi sebanyak 31 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia.

    “Kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 diawali dengan gempa bumi di Lebak, Provinsi Banten tanggal 3 Januari 2024 bersumber dari zona intraslab dan diakhiri oleh kejadian gempa bumi Garut, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 7 Desember 2024 bersumber dari sesar aktif,” ujar Supartoyo dalam keterangan tertulisnya dicuplik di laman PVMBG, Sabtu (11/1/2024).

    Supartoyo mengatakan kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 tidak ada korban jiwa meninggal, namun tercatat 50 orang luka-luka.

    Memang, sepanjang tahun 2024 tidak ada kejadian gempa bumi yang mengakibatkan dampak besar. Namun beberapa kejadian gempa bumi merusak telah memberikan kepanikan seperti kejadian gempa bumi merusak di Banjar-Tapin, Pulau Bawean, Batang, Berau, Sanggau, Lumajang dan Cianjur.

    “Tidak tercatat kejadian tsunami yang dipicu oleh kejadian gempa bumi merusak selama tahun 2024. Demikian juga tidak terjadi bahaya gempa bumi berupa sesar permukaan (fault surface rupture), namun terdapat bahaya ikutan (collateral hazard) berupa likuefaksi tipe siklik pada kejadian gempa bumi Pulau Bawean,” ungkap Supartoyo.

    Supartoyo menuturkan kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa bersumber dari zona penunjaman terutama zona intraslab.

    Sumber gempa bumi merusak zona intraslab terjadi pada gempa bumi tanggal 3 Januari 2024 di Lebak Banten, 23 Maret 2024 di Bengkulu Selatan, 27 April 2024 di Jawa Barat, 15 September 2024 di Jawa Barat, dan 24 September 2024 di Gorontalo.

    “Magnitudonya berkisar antara M 5,3 hingga M 6,2,” ungkap Supartoyo.

    Seperti halnya kejadian gempa bumi merusak tahun 2023, Supartoyo menyebutkan pada tahun 2024 Provinsi Jawa Barat tercatat paling banyak kejadian gempa bumi merusak, yakni 8 dari 31 kejadian gempa bumi merusak dan dominan bersumber dari sesar aktif di darat.

    Ada hal menarik dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2024 yaitu kejadian gempa bumi merusak di Pulau Bawean tanggal 22 Maret 2024 dengan M 6,5 dan bersumber dari sesar Pola Meratus yang selama ini dianggap tidak aktif.

    “Selain itu terdapat kejadian gempa bumi merusak di Pulau Kalimantan yang tercatat sebanyak 3 kejadian yaitu tanggal 13 Februari 2024 di Banjar-Tapin (Kalimantan Selatan), 15 September 2024 di Berau (Kalimantan Timur), 22 September 2024 di Sanggau (Kalimantan Barat), semuanya bersumber dari sesar aktif di darat dengan magnitudo berkisar M 4,2 hingga M 5,6,” ucap Supartoyo.

    Hal menarik lainnya adalah lanjut Supartoyo, bahwa terdapat kejadian gempa bumi merusak yang tidak bersumber dari zona sesar utama.

    Namun pada tear fault atau bisa disebut sesar antitetik, seperti kejadian gempa bumi merusak tanggal 13 Februari 2024 di Banjar-Tapin (Kalimantan Selatan), 22 Maret 2024 di Pulau Bawean, 07 Juli 2024 di Batang (Jawa Tengah).

    “Hal ini tentunya harus menjadi perhatian berkaitan dengan keberadaan tear fault atau sesar antitetik ini,” sebut Supartoyo.

     

    Mengharukan, Kisah Guru Ngaji Lumpuh Mengajar dari Tempat Tidur

  • Sandi Damkar Depok Bakal Kembali Bekerja Usai Dibela Dedi Mulyadi, Kuasa Hukum: Sudah Titah Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Januari 2025

    Sandi Damkar Depok Bakal Kembali Bekerja Usai Dibela Dedi Mulyadi, Kuasa Hukum: Sudah Titah Gubernur Megapolitan 14 Januari 2025

    Sandi Damkar Depok Bakal Kembali Bekerja Usai Dibela Dedi Mulyadi, Kuasa Hukum: Sudah Titah Gubernur
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Deolipa Yumara, kuasa hukum
    Sandi Butar Butar
    memastikan bahwa kliennya akan kembali dipekerjakan sebagai petugas pemadam kebakaran (Damkar) Depok usai pelantikan Wali Kota Depok terpilih, Supian Suri.
    Hal ini disampaikan Deolipa menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi pada sebuah acara di Tapos, Depok, Minggu (12/1/2025).
    “Pernyataan gubernur (Dedi Mulyadi) kan tentu pernyataan lisan dianggap sebagai titah, sebagai keputusan sebenarnya,” ucap Deolipa kepada
    Kompas.com
    , Selasa (14/1/2025).
    Deolipa menyampaikan, koordinasi untuk mengangkat Sandi kembali menjadi petugas damkar Depok sudah dilakukan.
    Namun, pengangkatan Sandi masih harus menunggu seusai Supian Suri dan wakilnya, Chandra Rahmansyah dilantik sebagai pemimpin baru Kota Depok.
    “Dan sudah ada koordinasi dengan wali kota, nanti didudukan lagi dia (Sandi) sebagai pegawai,” ungkap Deolipa.
    Lebih lanjut, Deolipa menyampaikan bahwa Dedi juga meminta evaluasi mendalam terhadap Dinas Damkar yang akan menjadi catatan penting Supian Suri pada awal masa jabatannya.
    “(Kang Dedi) juga meminta kepada Supian Suri sebagai wali kota baru untuk mengevaluasi kinerja-kinerja dari Damkar, apa-apa yang kurang,” jelas Deolipa.
    “Jadi yang menghambat kinerja, nanti diubah-ubah oleh wali kota baru, begitu,” imbuhnya.
    Untuk diketahui, Dinas Damkar Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi yang tertuang dalam Surat Keterangan Kerja, Kamis (2/1/2025) dengan nomor 800/140/PKTT/PO.DAMKAR/I/2024.
    Dalam surat tersebut, petugas atas nama Sandi Butar Butar tidak diperpanjang kontraknya setelah sembilan tahun lebih bekerja.
    “Masa kerja sejak 10 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2024. Alasan berhenti (yaitu) tidak diperpanjang kontrak,” mengutip isi surat, Senin.
    Surat itu ditandatangani langsung oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Tesy Haryanti.
    Tesy menerangkan, salah satu indikator atas keputusan ini dilihat dari hasil evaluasi kinerja Sandi selama setahun terakhir.
    “Kalau kerja setahun ternyata tidak menarget atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ya mohon maaf,” ungkap Tesy.
    “Dan ini memang surat pemberitahuan, bukan pemecatan,” tambah Tesy.
    Menanggapi hal itu, Dedi mengarahkan Supian Suri untuk mengangkat Sandi sebagai pegawai lagi.
    “Dia pegawai tidak tetap. Kontraknya diputus oleh pemimpin lama, jadi nanti pemimpin baru, Wali Kota Depok yang baru, akan mengangkat dia kembali,” ucap Dedi, Minggu (12/1/2025).
    Menurutnya, hal ini mudah dilakukan, terlebih wewenang memperpanjang kontrak sepenuhnya akan berada di tangan pemimpin baru.
    “Ini masalah yang mudah , tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi, Sandi tidak usah khawatir. Saya sudah bilang ke Pak Wali, tolong angkat kembali,” terang Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    Tak Hanya di Tangerang, Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Sama-Sama dari Bambu, Ada sejak 6 Bulan Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Setelah ramai soal pagar laut misterius di Tangerang, Banten, kini ditemukan lagi pagar laut misterius di perairan pesisir Bekasi, Jawa Barat, tepatnya di wilayah Tarumajaya.

    Hal ini diketahui setelah tersebarnya video berdurasi 45 detik yang memperlihatkan ribuan batang bambu yang tersusun rapi di dua sudut wilayah Tarumajaya.

    Terlihat juga di tengah susunan bambu itu ada gundukan tanah di atasnya.

    Susunan bambu itu pun membentuk garis panjang menyerupai tanggul dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.

    Nelayan setempat, Tayum, membenarkan keberadaan pagar laut di Bekasi tersebut.

    Menurut Tayum pagar laut ini sudah ada sejak enam bulan lalu di Bekasi.

    “Iya, sudah enam bulan belakangan ini (keberadaan bambu misterius tersebut),” kata Tayum dilansir Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

    Tayum menuturkan tanah yang ada di atas susunan bambu itu berasal dari tanah laut.

    Hal ini diketahuinya karena ada pengerukan tanah dengan menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi sepanjang siang dan malam.

    Kemudian tanah laut yang dikeruk itu pun diuruk ke sela-sela susunan bambu dan membentuk struktur menyerupai tanggul di laut.

    Tayum mengungkapkan kini pagar laut itu sudah terbentang sepanjang delapan kilometer.

    “Setelah sekian lama, akhirnya mereka merambah sampai delapan kilometer menguruknya,” ungkap Tayum.

    Ketika ditanya soal fungsi pagar laut itu, Tayum mengaku tak bisa menjelaskannya.

    Keberadaan pagar laut ini juga masih menjadi pertanyaan baginya dan warga setempat.

    Dijaga Pria Berbadan Tegap

    Seorang warga bernama Abdul Haris menyebut bahwa keberadaan pagar laut misterius juga ditemukan di Pantai Pondok Dua Babelan dan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

    “Di Pantai Pondok Dua juga ada,” ujar Abdul, Selasa(14/1/2025).

    Sementara itu, akun media sosial X bernama @Jumianto_RK juga mengunggah video saat beberapa nelayan di Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat menginterogasi seorang pria berbadan tegap menggunakan topi hitam.

    Dari video tersebut terlihat pria berbadan tegap itu berada tepat di depan ekskavator ponton. Pria itu dicecar pertanyaan oleh beberapa orang nelayan.

    “Waah rusak ini semuanya,” kata salah seorang nelayan dalam video tersebut.

    “Ini yang nyuruh siapa, yang nyuruh,” kata nelayan lainnya.

    “David, David,” ujar pria berbadan tegap tersebut.

    “David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya,” kata nelayan lagi.

    “Main bongkar-bongkar saja, nih, hancur sudah semua, nih,” ujar nelayan lainnya lagi.

    Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi.

    Komisi IV DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Pemasangan Pagar Laut di Tangerang

    Pagar laut misterius yang berada di pesisir Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/1/2025). Pagar tersebut adalah bagian dari pagar laut sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang. (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

    Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas pemasangan pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer di laut Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, Banten. 

    Menurutnya, pemasangan pagar tersebut mengganggu aktivitas nelayan dan melanggar aturan pemanfaatan ruang laut.

    “Aneh memang ini bisa sampai terjadi. Ini harus menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Daniel, saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (13/1/2025).

    Daniel menegaskan, langkah tegas diperlukan untuk membongkar pihak yang bertanggung jawab di balik pemasangan pagar tersebut. 

    “Apalagi dari Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) sudah menyatakan melanggar aturan maka segera dibereskan pagar yang mengganggu aktivitas nelayan,” ujarnya.

    Dia mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang menguasai ruang laut tanpa mengantongi izin yang jelas.

    “Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba menguasai ruang laut tanpa adanya izin yang jelas,” ucap Daniel.

    Komisi IV DPR RI, kata Daniel, akan segera memanggil KKP untuk meminta penjelasan terkait masalah ini. 

    Dia menekankan pentingnya ketegasan pemerintah dalam menertibkan praktik-praktik yang berpotensi melanggar hukum.

    “Komisi IV mendorong agar pemerintah tegas menertibkan hal-hal semacam ini, agar tidak ada pihak-pihak yang merasa berkuasa di atas hukum yang berlaku,” tegas Daniel.

    Daniel juga mengusulkan adanya kerja sama antara nelayan, aparat penegak hukum, dinas kelautan dan perikanan setempat, serta KKP. 

    “Kalau ada backing oknum tertentu harus ditindak tegas juga,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

    Baca berita lainnya terkait Pagar Laut 30 Km di Tangerang.

  • Mabuk Lem, Pasangan Pengemis Aniaya Anaknya Usia 3 Tahun hingga Tewas

    Mabuk Lem, Pasangan Pengemis Aniaya Anaknya Usia 3 Tahun hingga Tewas

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pengemis bernama Sinta Dewi (22) dan Aidil Zacky Rahman (19) diduga mengeksploitasi anak mereka berinisial RMR (3) sebelum balita itu tewas akibat penganiayaan oleh keduanya.

    Keduanya mengajak RMR setiap hari untuk mengemis demi mendapatkan belas kasih dari orang lain.

    “Anak korban itu posisinya masih 3 tahun. Jadi, mengingat si orangtua juga tidak memiliki tempat tinggal yang tetap,” ujar Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2025).

    “Sehingga, aktivitas orangtua yang melakukan kegiatan sehari-hari, yang mana kegiatannya adalah mereka mohon maaf, mengemis ataupun meminta-minta yang secara otomatis ikut. Jadi kalau dikatakan eksploitasi, ya mungkin kami bisa menafsirkan seperti itu,” kata Wira melanjutkan.

    Dalam kehidupan sehari-hari, RMR sering mengalami kekerasan dari Sinta dan Aidil.

    Kekerasan tersebut dipicu oleh kebiasaan RMR yang sering buang air besar di celana meskipun telah berulang kali diingatkan oleh keduanya.

    “Sebelumnya anak korban sering mendapat kekerasan dari para tersangka karena buang air besar di celana tidak pernah memberitahukan walaupun sudah dibilang berkali-kali,” kata Wira.

    Dalam perkara yang menjerat Sinta dan Aidil, RMR diduga tewas setelah dianiaya oleh mereka sebuah di ruko kosong di Tambun Selatan, tempat mereka beristirahat sehari-hari.

    Dugaan penganiayaan ini bermula saat Sinta dan RMR berangkat dari ruko menuju sebuah minimarket di wilayah Tambun Selatan untuk mengemis pada Sabtu (5/1/2025) malam.

    “Sekitar pukul 20.45 WIB, korban muntah di teras minimarket setelah minum susu yang diberikan orang, kemudian tersangka Sinta membersihkan bekas muntahan tersebut,” ungkap Wira.

    Sekitar 15 menit kemudian, Aidil tiba di minimarket dan menemani Sinta hingga toko tutup pada pukul 21.50 WIB.

    Sebelum meninggalkan minimarket, Aidil meminta Sinta untuk membeli lem Aibon yang akan dihirup.

    “Ketika para tersangka hendak pergi, mereka ditegur oleh salah satu karyawan minimarket yang meminta agar mereka membersihkan bekas muntahan korban yang belum bersih,” jelas Wira.

    Karyawan minimarket juga memarahi agar RMR tidak lagi muntah di teras jika masih ingin mengemis di minimarket itu. Mendengar hal itu, Aidil emosi dan kembali ke ruko kosong.

    Sesampainya di ruko itu, Sinta dan Aidil menganiaya RMR secara bergantian hingga akhirnya tidak berdaya.

    Kekerasan ini terjadi setelah keduanya menghirup lem aibon.

    Saat RMR dalam kondisi sesak napas, Aidil menyuruh Sinta pergi membeli minyak kayu putih.

    “Setelah membeli minyak kayu putih, Sinta mengoleskan ke hidung dan perut RMR. Namun, korban tetap tidak sadar,” jelas Wira.

    Sinta dan Aidil kemudian memilih untuk beristirahat dengan harapan RMR akan sadar keesokan harinya.

    Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, Sinta menemukan RMR sudah tidak bernapas dan dalam kondisi kaku.

    Mereka pun memindahkan jasad korban ke ruko kosong di sebelah tempat mereka beristirahat.

    “Tersangka Sinta mengambil kain sarung dan membungkus jasad korban sebelum keduanya melarikan diri ke Karawang,” tutur Wira.

    Seorang saksi yang melihat tindakan Aidil dan Sinta melaporkan kejadian itu.

    Setelah dua hari, pada Rabu (8/1/2025) pukul 21.27 WIB, polisi menangkap Aidil dan Sinta di SPBU Darussalam 3, Jalan Raya Pangulah, Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat.

    Akibat ulahnya, mereka terancam dijerat Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan/atau Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, serta/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (*)

     

  • 4
                    
                        Setelah Tangerang, Pagar Misterius Sepanjang 8 Km Muncul di Laut Bekasi
                        Megapolitan

    4 Setelah Tangerang, Pagar Misterius Sepanjang 8 Km Muncul di Laut Bekasi Megapolitan

    Setelah Tangerang, Pagar Misterius Sepanjang 8 Km Muncul di Laut Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan keberadaan
    pagar misterius
    berbahan bambu di perairan pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Video berdurasi 45 detik tersebut memperlihatkan ribuan batang bambu yang terpancang secara rapi di dua sudut wilayah Tarumajaya.
    Dalam video itu, terlihat dua deretan bambu yang menopang gundukan tanah.
    Jejeran bambu tersebut membentuk garis panjang menyerupai tanggul, dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
    Seorang nelayan setempat, Tayum, membenarkan keberadaan struktur tersebut.
    “Iya, sudah enam bulan belakangan ini (keberadaan bambu misterius tersebut),” ujar Tayum saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Senin (13/1/2025).
    Tayum menjelaskan, tanah yang berada di antara sekat bambu tersebut berasal dari tanah laut.
    Pengerukan tanah laut dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi sepanjang siang dan malam.
    Tanah yang berhasil dikeruk kemudian diuruk ke sela-sela dua sudut bambu yang terpancang sehingga membentuk struktur menyerupai tanggul.
    “Setelah sekian lama, akhirnya mereka merambah sampai delapan kilometer menguruknya,” ungkap Tayum.
    Namun, Tayum mengaku belum bisa menjelaskan secara pasti peruntukan dari keberadaan deretan bambu tersebut.
    Keberadaan struktur ini masih menyisakan tanda tanya bagi masyarakat setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motor Curian Berhasil Kembali ke Pemiliknya!

    Motor Curian Berhasil Kembali ke Pemiliknya!

    JABAR EKSPRES – Kejadian menarik terjadi di Lingkungan Pangadegan, RT 03 RW 18, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Sebuah sepeda motor curian yang hilang berhasil ditemukan oleh warga setempat setelah beberapa hari menghilang, dan kini motor tersebut telah kembali ke pemiliknya.

    Motor matic berplat nomor Z 3659 TF ini pertama kali ditemukan dalam keadaan tergeletak dan tertutup dedaunan di kebun jati. Ketua RT 03, Soleh Solehudin, menjelaskan bahwa penemuan motor tersebut terjadi pada pagi hari oleh seorang warga yang sedang mencari rumput.

    “Pas sore masih ada di kebun jati, terus warga laporan ke saya. Karena pertama ditemukan itu pagi sekitar jam 8,” ungkap Soleh pada Senin, 13 Januari 2025.

    BACA JUGA: Ruangan Paripurna DPRD Kota Banjar Bocor, Rapat Bubar!

    Lokasi kebun jati tempat ditemukannya motor cukup jauh dari jalan raya, sehingga membuat penemuan ini semakin menarik. Ketika ditemukan, motor tersebut dalam kondisi tertutup dedaunan dan kunci kontaknya sudah rusak. Soleh memperkirakan bahwa motor itu sudah ditinggalkan di kebun jati selama tiga atau empat hari, terlihat dari banyaknya semut yang bersarang di sana.

    “Ketika mau lihat nomor rangka motor, di dalamnya sudah banyak semut, kayaknya di situ sudah lama tiga atau empat hari,” jelasnya.

    Setelah dievakuasi, Soleh memutuskan untuk mengunggah penemuan motor tersebut di media sosial. Tujuannya adalah untuk memberi tahu jika ada pemilik yang merasa kehilangan.

    “Setelah disebar, ternyata ada yang merasa kehilangan. Alhamdulillah, orangnya sudah ke sini dengan membawa STNK. Setelah dicocokkan nomor rangkanya, memang betul,” ujarnya.

    Di sisi lain, pemilik sepeda motor, Rastum, mengungkapkan bahwa ia kehilangan motornya pada tanggal 30 Desember 2024 sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, ia sedang berada di area sawah dan merasa bingung saat hendak pulang karena motornya hilang.

    “Sekitar setengah 5 sore saya mau pulang, motor sudah tidak ada, posisinya diparkir di pinggir sawah, saya lagi di sawahnya di Cogreg,” kata Rastum.

    Rastum mengaku belum sempat melaporkan kehilangan motornya kepada pihak berwajib.

  • Sampah Meluber di TPS Kamisama, Warga Terdampak Bau Menyengat

    Sampah Meluber di TPS Kamisama, Warga Terdampak Bau Menyengat

    JABAR EKSPRES – Dalam beberapa hari terakhir, warga yang tinggal di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) Kamisama, Kota Banjar, mengalami gangguan serius akibat bau sampah yang membusuk. Hal ini disebabkan tidak diangkutnya sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum selama hampir seminggu karena kendala dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar.

    Kepala Kawasan TPS Kamisama, Delta Naufal, menjelaskan bahwa masalah ini timbul akibat adanya kendala dalam angkutan sampah dari dinas terkait. “Ada kendala dari dinasnya, hampir seminggu ini tidak ada pengangkutan dari sini (TPS) ke TPA,” ungkap Delta Naufal pada Senin, 13 Januari 2025.

    BACA JUGA: Peresmian Peletakan Batu Pertama Mapolsek Arjasari, Ini Kata Kapolresta Bandung

    TPS Kamisama, yang merupakan pengelola sampah swasta, saat ini melayani sekitar 2.500 pelanggan. Namun, Delta mengungkapkan bahwa mayoritas pelanggan belum melakukan pemilahan sampah secara mandiri di rumah masing-masing. Hal ini mengakibatkan beban kerja yang berat bagi petugas pemilah sampah di TPS Kamisama.

    “Kami menerima sampah per harinya 4 sampai 6 ton, itu tidak dipilah sehingga berat untuk kami dalam penanganannya. Sedangkan jumlah petugas pemilah sampah yang kami punya hanya 10 orang,” jelasnya.

    Delta menambahkan bahwa pihaknya telah berupaya untuk mengkomunikasikan permasalahan sampah yang menumpuk kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar agar segera mendapatkan penanganan.

    “Tiga hari awal kami sudah menyampaikan kondisi ini, namun sejauh ini belum ada solusi. Sampah masih menumpuk di TPS Kamisama. Belum ada pengambilan dari Dinas Lingkungan Hidup untuk diangkut ke TPA,” imbuhnya.

    Kondisi ini tentunya sangat mengganggu kesehatan dan kenyamanan warga sekitar. Bau tidak sedap dan kemungkinan munculnya berbagai penyakit akibat penumpukan sampah menjadi perhatian serius.

    “Karga berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini dan memperbaiki sistem pengangkutan sampah di Kota Banjar,” ucap Atang, warga sekitar.

    Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar segera memberikan solusi yang efektif agar masalah ini tidak berlarut-larut dan berdampak lebih luas terhadap kesehatan masyarakat.

    Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar belum memberika keterangan resmi terkait persoalan sampah yang menumpuk di TPS Kamisama tersebut. (CEP)

  • Peresmian Peletakan Batu Pertama Mapolsek Arjasari, Ini Kata Kapolresta Bandung

    Peresmian Peletakan Batu Pertama Mapolsek Arjasari, Ini Kata Kapolresta Bandung

    Jabar Ekspres – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Mako Polsek Arjasari di Perumahan Kota Baru Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Senin (13/1).

    Dalam kegiatan ini hadir beberapa pejabat seperti Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo serta beberapa stakeholder lainnya.

    Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan bahwa pembangunan Polsek Arjasari ini merupakan hasil kerjasama antara Polda Jabar, Pemkab Bandung serta masyarakat setempat.

    “Alhamdulillah pada hari ini kami melaksanakan peletakan batu pertama Polsek Arjasari. Sebelumnya Kecamatan Arjasari ini melebur di Polsek Pameungpeuk. Jadi polsek Pameungpeuk membawahi dua kecamatan, yakni Pameungpeuk dan Arjasari,” ujarnya pada Senin (13/1).

    Ia menjelaskan, bahwa pembangunan Polsek ini bertujuan untuk mempercepat pelayanan kepolisian kepada masyarakat Arjasari.

    “Tujuannya adalah masyarakat di seputaran Arjasari tidak perlu jauh-jauh ke Pameungpeuk kalau mau laporan. Tapi bisa dilayani pelayanan kepolisiannya di Polsek Arjasari. Baik laporan kehilangan, laporan tindak pidana, maupun laporan yang memerlukan tindakan kepolisian,” jelasnya.

    “Sebetulnya sudah dari dua tahun lalu ingin adanya Polsek Arjasari. Dan juga bahwa kecamatan Arjasari ini memang yang padat penduduk dan daerah berkembang,” lanjutnya.

    Kusworo juga menambahkan, jika proses pembangunan Polsek ini diharapkan selesai dalam kurun waktu 3 sampai 4 bulan.

    “Pak bupati menyampaikan untuk target sebelum lebaran atau kurang lebih 3 sampai 4 bulan ini bisa terealisasi pembangunan Polsek dan bisa bermanfaat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Arjasari,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa pembangunan Polsek Arjasari merupakan respon terhadap kebutuhan masyarakat.

    “Hari ini kami serahkan aset ini kurang lebih 1000 meter persegi untuk kantor polsek Arjasari,” ujarnya.

    Dadang menambahkan bahwa tanah tersebut sebelumnya merupakan hasil penyerahan PSU dari pengembang.

    “Persoalan lokasi berada di wilayah perumahan, ya itu kebetulan saja. Karena PSU ini kan sudah diserahkan kepada Pemkab dan mereka menghibahkan 1000 meter persegi untuk pembangunan gedung polsek baru,” tambahnya.

    Dengan adanya pembangunan polsek, diharapkan pelayanan kepolisian akan lebih cepat dan efektif. Mengingat kecamatan Arjasari merupakan daerah yang padat penduduk dan terus berkembang.

  • Stylo Club Bandung Gelar Family Gathering di Pangandaran

    Stylo Club Bandung Gelar Family Gathering di Pangandaran

    JABAR EKSPRES – Komunitas pengguna Honda Stylo yang tergabung dalam Stylo Club Bandung (SCB) mengadakan kegiatan touring dari Bandung menuju objek wisata Pantai Pangandaran.

    Acara bertajuk Family Gathering SCB ini diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, 11-12 Januari 2025, sebagai bentuk penguatan tali silaturahmi antar anggota sekaligus mengisi kegiatan di awal tahun.

    Kegiatan ini didukung oleh PT Daya Adicipta Motora (DAM) dan mengusung tema “Together as One Family”. Sebanyak 35 anggota Stylo Club Bandung berpartisipasi, bahkan beberapa di antaranya mengajak anggota keluarga, sehingga menambah kehangatan dan kemeriahan acara.

    Baca juga : Komunitas Honda Motor Bogor (KHOMBO) Rayakan Anniversary ke-15

    Ketua Umum Stylo Club Bandung, Khaerul Haryadi, yang akrab disapa Bro Ulil, mengungkapkan harapannya terkait acara ini

    “Kegiatan ini merupakan agenda perdana SCB di awal tahun 2025. Semoga acara ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan di antara seluruh anggota, sesuai dengan tema ‘Together as One Family’.”

    Acara dimulai pada Sabtu pagi dengan seluruh peserta berkumpul di daerah Cileunyi sebagai titik awal perjalanan touring.

    Selama perjalanan, peserta melewati rute Rancaekek, Nagreg, Limbangan, Malangbong, Ciamis, Banjar, hingga akhirnya tiba di objek wisata Pantai Pangandaran.

    Baca juga : 5th Anniver5ary HGRB: Solidaritas dan Dedikasi Honda Genio Riders Bandung

    Sebagai komunitas pengguna motor, Stylo Club Bandung juga mengutamakan keselamatan berkendara dengan selalu mengingatkan anggotanya untuk #Cari_Aman selama perjalanan.

    Hal ini mencakup penggunaan perlengkapan berkendara yang lengkap, mematuhi rambu lalu lintas, dan menjaga kecepatan dalam konvoi.

    Sebelum menuju venue acara, peserta terlebih dahulu menggelar bakti sosial dengan memberikan santunan ke sejumlah anak yatim piatu di sebuah Panti Asuhan, Yayasan Irsyadu Khoiril Ummah. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Stylo Club Bandung kepada sesama yang membutuhkan.

    “Pada acara ini juga kami mengajak para peserta untuk bisa saling berbagi kepada yang membutuhkan. Diharapkan kegiatan ini bisa menambah keberkahan.” tambahnya.

    Sampai di venue, peserta menikmati Tea Time sambil istirahat melepas lelah setelah perjalanan jauh. Acara dilanjutkan di sore hari dengan berkumpul di area pantai sambil menikmati suasana sunset.