provinsi: KALIMANTAN SELATAN

  • KAI lakukan pola operasi memutar akibat belum amannya Ciamis-Manonjaya

    KAI lakukan pola operasi memutar akibat belum amannya Ciamis-Manonjaya

    Bagi pelanggan yang tidak berkenan berangkat, dapat melakukan pembatalan tiket hingga H+7 jadwal keberangkatan dan kembali 100 persen sesuai dengan harga tiket yang tertera

    Bandung (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung melakukan pola operasi memutar ke jalur Utara bagi KA terdampak yakni KA Turangga dan KA Malabar akibat jalur KA Ciamis-Manonjaya belum aman dari longsor, dan tengah dilakukan perbaikan.

    Manajer Humasda KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo di Bandung, Jumat, mengungkapkan, KA Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng dan KA Malabar relasi Bandung-Malang selama masa perbaikan jalur, diputuskan melewati lintas Bandung – Cikampek – Cirebon.

    Pola memutar ini merupakan salah satu skenario yang dilakukan demi memberikan keamanan perjalanan kereta api, selain skenario perpindahan penumpang bagi KA Pangandaran di Stasiun Manonjaya, Stasiun Ciamis, dan Stasiun Banjar, serta bagi KA Serayu di Stasiun Tasikmalaya dan Stasiun Ciamis dengan moda transportasi bus.

    “Bagi pelanggan yang tidak berkenan berangkat, dapat melakukan pembatalan tiket hingga H+7 jadwal keberangkatan dan kembali 100 persen sesuai dengan harga tiket yang tertera,” kata Kuswardojo.

    Penumpang yang ingin melakukan pembatalan tiket, kata dia, dapat melakukannya melalui loket stasiun terdekat atau aplikasi Access by KAI. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Contact Center KAI 121, situs resmi KAI, serta akun media sosial resmi KAI.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pelanggan akibat gangguan ini. KAI berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik agar perjalanan tetap dapat berlangsung dengan aman dan nyaman,” ujar Kuswardojo.

    KAI Daop 2 Bandung sendiri, kata dia, kini terus melakukan upaya perbaikan jalur rel yang terdampak di lintas Ciamis-Manonjaya, Jumat ini.

    Dengan mengerahkan seluruh tim dari jajaran Daop 2 Bandung, proses normalisasi jalur saat ini masih berlangsung guna memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api di jalur tersebut.

    Kuswardojo menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses perbaikan jalur.

    “KAI Daop 2 mengerahkan puluhan petugas KAI untuk terjun langsung melakukan perbaikan di jalur tersebut. Selain itu, KAI Daop 2 juga bersinergi dengan jajaran kewilayahan setempat termasuk TNI dan POLRI yang memberikan bantuan dalam penanganan ini,” tutur dia.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengakuan Subpraja, Kakak Juwita Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan – Halaman all

    Pengakuan Subpraja, Kakak Juwita Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Subpraja Ardinata, kakak Juwita wartawati yang tewas dibunuh oleh oknum TNI AL Kelasi I berinisial J di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memberikan pengakuannya.

    Ia menyebut, keluarga pertama kali mendapatkan informasi tewasnya Juwita bukan dari pihak kepolisian maupun TNI.

    Melainkan dari berita online yang membuat informasi tewasnya Juwita.

    Korban diketahui ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

    “Melihat dari berita online di WhatsApp,” kata Subpraja, dikutip dari kanal YouTube tvOne, Jumat (28/3/2025).

    Subpraja melanjutkan ceritanya, usai kejadian, keluarga mendatangi rumah sakit tempat jasad Juwita dievakuasi.

    Mulai dari sini, Subpraja sudah merasa janggal dengan tewasnya korban.

    Sempat beredar kabar, Juwita tewas karena kecelakaan tunggal.

    “Setelah kami melihat kejanggalan di rumah sakit.”

    “Sepengetahuan saya tidak sesuai dengan pernyataan ada kecelakaan atau apa itu,” tegasnya.

    Subpraja dalam kesempatannya mengaku tidak mengetahui sosok dari pelaku berinisial J tersebut.

    Bahkan, selama korban dan pelaku berpacaran, Juwita belum memperkenalkan J kepada Subpraja.

    Subpraja juga tidak mengetahui berapa lama keduanya menjadi sepasang kekasih.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku,” katanya.

    Meskipun demikian, beberapa anggota keluarga sudah mengetahui hubungan asmara pelaku dan korban.

    Subpraja bercerita, sebelum Juwita tewas, sudah ada prosesi lamaran antara pelaku dan korban.

    Akan tetapi, saat lamaran, pelaku tidak datang secara langsung ke rumah Juwita.

    “Lamaran yang bersangkutan tidak hadir, diwakilkan mamaknya dan abangnya,” kata Subpraja.

    Keluarga kemudian mempersiapkan acara pernikahan antara Juwita dengan pelaku.

    “Kalau di rumah pihak keluarga sudah mempersiapkan sedikit demi sedikit (pernikahan),” tambahnya.

    Terakhir, Subpraja mengaku belum mengetahui motif J tega membunuh calon istrinya itu.

    Ia mendapatkan informasi dari pihak terkait, kasus masih didalami.

    “Itu masih didalami, saya tidak bisa memastikan juga, masih tahapan yang berwenang.”

    “Harapannya semoga cepat terungkap saja,” tandas Subpraja.

    PEMBUNUHAN WARTAWATI – Press konfrence terkait kasus pembunuhan, Rabu (26/3/2025). Seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di Mako Lanal Balikpapan. (Tribunkaltim.co/Dwi Ardianto)

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap membenarkan telah menangkap J.

    Oknum TNI AL itu diduga telah membunuh Juwita.

    J menghabisi korban, pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25),” ucapnya, dikutip dari TribunKaltim.com.

    Mayor Laut (PM) Ronald melanjutkan, J sudah Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan guna pemeriksaan lebih lanjut.

    Adapun motif pembunuhan hingga kini masih misteri.

    Selain itu, belum diketahui hubungan apa antara terduga pelaku dengan Juwita.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini,” kata Mayor Laut (PM) Ronald.

    Pihak Dan Denpom Lanal Balikpapan berjanji mengusut kasus ini secara tuntas.

    Publik juga diminta bersabar karena proses hukum masih berjalan.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini.”

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” tambahnya.

    Sedangkan terkait status oknum TNI AL berinisial J, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Mayor Laut (PM) Ronald juga memastikan J akan dihukum seadil-adilnya, jika terbukti bersalah dari hasil pendalaman.

    “Jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.

    Terakhir, Mayor Laut (PM) Ronald tidak lupa memohon maaf atas kejadian ini.

    TNI AL turut berduka cita atas tewasnya Juwita.

    “Kami atas nama TNI Angkatan Laut mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memohon maaf atas kejadian ini,” tandasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)

  • Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum ditemukan meninggal dunia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025) lalu, jurnalis Juwita sempat curhat dengan rekan kerjanya.

    Diketahui, Juwita tewas karena diduga dibunuh oleh kekasihnya berinisial J, anggota TNI AL dengan pangkat Kelasi Satu.

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sifat J.

    Saat itu, keduanya tengah nongkrong dan korban memamerkan foto berdua dengan latar biru.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Mengutip Banjarmasin Post, Devi menyebut korban jarang cerita mengenai calon suaminya.

    Namun, saat itu, Juwita mengeluh karena J merupakan orang yang temperamental dan gampang cemburu.

    Korban bahkan harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

    Sementara itu, antara Juwita dan J hendak menikah pada bulan Mei 2025.

    Kakak Juwita, Subpraja Ardinata menceritakan, selama proses menuju pernikahan, ia merasa ada keanehan.

    Keanehan tersebut terjadi pada saat proses lamaran.

    Karena, saat lamaran hanya orang tua J saja yang datang dan J tak hadir.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin.”

    “Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” ujar Subpraja.

    Subpraja bahkan belum pernah bertemu dengan J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja menjelaskan setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit.” 

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan), tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di pinggir jalan di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Ia diduga dibunuh oleh J, kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Hormati Puasa, Umat Hindu Lombok Gelar Pawai Ogoh-ogoh Penuh Toleransi

    Hormati Puasa, Umat Hindu Lombok Gelar Pawai Ogoh-ogoh Penuh Toleransi

    Mataram, Beritasatu.com – Lebih dari seratus ogoh-ogoh dengan berbagai rupa dan kreasi membanjiri jalan utama Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, Jumat (28/3/2025). 

    Pawai ogoh-ogoh ini dilepas langsung oleh Gubernur NTB LM Iqbal didampingi Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat Hindu Lombok.

    Kemeriahan pawai terlihat dari antusiasme masing-masing peserta yang berasal dari berbagai banjar (komunitas) Hindu di seluruh Pulau Lombok, termasuk Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kreativitas mereka dalam mengarak ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari Bhuta Kala (energi negatif).

    Gubernur NTB LM Iqbal menyampaikan apresiasi atas kelancaran dan semangat toleransi yang ditunjukkan selama pawai berlangsung, terutama karena kegiatan ini dilaksanakan di tengah bulan suci Ramadan.

    “Meskipun kegiatan pawai ogoh-ogoh ini berlangsung di tengah-tengah bulan Ramadan, saya melihat di sepanjang jalan, umat Hindu memberikan penghormatan terhadap umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa,” ujar Gubernur Iqbal.

    Lebih lanjut, gubernur menilai upacara pawai ogoh-ogoh dan rangkaian Tribrata Catur Nyepi yang akan dimulai pada malam harinya, masyarakat NTB dapat menunjukkan kepada dunia tentang nilai-nilai perdamaian, toleransi antar umat beragama, dan solidaritas yang kuat.

    “Mari kita tunjukkan dan buktikan kepada dunia bahwa kita warga NTB adalah warga yang cinta damai, yang memahami artinya toleransi umat beragama, warga yang memahami apa artinya solidaritas antar sesama warga NTB,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB I Wayan Karioka menjelaskan pawai ogoh-ogoh ini merupakan wujud kreativitas anak-anak muda Hindu di Lombok. 

    “Ada seratus lebih ogoh-ogoh, jadi secara skala merupakan kreativitas anak-anak muda. Dan ini bagaimana kita melakukan pembersihan menjelang Hari Raya Nyepi, jadi dua hal itu sejalan dan beraktivitas,” kata I Wayan Karioka.

    Untuk tahun ini, tema yang diangkat dalam pawai ogoh-ogoh adalah “Manawe Sewe” dan “Mandawe Sewe”, yang memiliki inti makna pelayanan.. 

  • Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23) ditemukan tewas di Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Diduga, Juwita dibunuh oleh anggota TNI AL berinisial J yang merupakan kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Ia juga menuturkan bahwa dari pihak kepolisian belum ada penetapan tersangka pembunuhan.

    “Belum (Penetapan tersangka), karena kemarin itu dari pihak Lanal yang sudah melaksanakan Konferensi Pers,” ujarnya.

    Selain itu, motif dan beberapa orang terduga pelaku yang ikut terlibat juga masih dalam penyelidikan.

    “Intinya, rekan-rekan mohon bersabar karena tahapannya terus berjalan. Besok kita serahkan berkas-berkas ke POM AL,” jelasnya. 

    Diwartakan sebelumnya, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa ada anggotanya yang terlibat dalam kasus ini.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum Lanal Balikpapan berinisial J berusia 23 tahun terhadap korban saudari Juwita berusia 25 tahun.”

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 22 Maret 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” kata Ronald.

    Mengutip Banjarmasin Post, J telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

    Ia menuturkan, penyidik masih mendalami kronologi kejadian karena lokasi peristiwa di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif.”

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan,” tegasnya.

    Ronald menambahkan, J sendiri baru berdinas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Penyidik juga masih menelusuri keberadaan J di Banjarbaru, apakah dalam perjalanan pribadi atau sedang bertugas.

    “Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, terduga pelaku akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum,” ujar Dandenpom Lanal Balikpapan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Penyelidikan Lengkap, Kasus Pembunuhan Juwita Wartawati Banjarbaru Segera Diungkap Polisi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia, Jalani Operasi Darurat

    Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia, Jalani Operasi Darurat

    Liputan6.com, Jakarta – Penyanyi dan aktris legendaris Indonesia, Titiek Puspa, dirawat intensif di ruang ICU setelah menjalani operasi darurat pada 27 Maret 2025. Operasi tersebut dilakukan karena pecahnya pembuluh darah. Kabar ini disampaikan langsung oleh manajernya, Mia, kepada publik, seraya meminta doa untuk kesembuhan sang legenda.

    Titiek Puspa, yang lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan, telah berkontribusi besar bagi dunia musik dan perfilman Indonesia selama puluhan tahun.

    Nama besar Titiek Puspa bukan hanya sekedar nama, melainkan representasi dari dedikasi dan bakat luar biasa di industri hiburan Tanah Air. Perjalanan panjangnya dimulai dari kontes bintang radio, hingga akhirnya ia dikenal luas dengan nama panggung Titiek Puspa, yang diambil dari nama panggilannya dan nama ayahnya, Puspowidjojo.

    Kiprahnya yang gemilang telah menghasilkan banyak karya musik abadi, dua di antaranya bahkan dinobatkan sebagai lagu Indonesia terbaik sepanjang masa oleh Rolling Stone Indonesia. Selain bernyanyi, Titiek Puspa juga aktif membintangi sejumlah film dan sinetron.

    Penghargaan atas jasa dan kontribusi Titiek Puspa bagi Indonesia begitu besar. Pada tahun 2020, wajahnya bahkan diabadikan dalam seri perangko Indonesia. Sukses di dunia hiburan, Titiek Puspa juga telah membina rumah tangga dengan sutradara Mus Mualim dan dikaruniai dua orang anak, Petty Tunjungsari dan Ella Puspasari.

    Hingga tahun 2008, ia diketahui bertempat tinggal di Jakarta Selatan. Perjuangannya melawan penyakit juga menginspirasi banyak orang. Setelah sebelumnya berhasil melawan kanker serviks pada tahun 2024, kini ia kembali berjuang melawan penyakit yang baru saja dideritanya.

  • Jurnalis Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Polisi: Motif Masih Diselidiki

    Jurnalis Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Polisi: Motif Masih Diselidiki

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Kasus kematian Juwita, seorang jurnalis wanita media online di Banjarbaru, yang diduga tewas dibunuh oknum TNI AL berinisial J, masih belum menemukan titik terang. Hingga kini, polisi belum mengungkap motif di balik dugaan pembunuhan tersebut.

    Kasus ini mendapat atensi langsung dari Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan. Kapolda memastikan penyelidikan masih berlangsung.

    “Segala petunjuk masih dikumpulkan, termasuk hasil visum. Kami mohon waktu agar proses penyelidikan berjalan lancar tanpa gangguan,” ujar Kapolda, Jumat (28/3/2025).

    Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan berbagai bukti dan akan segera berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

    “Rencananya besok kami akan berkoordinasi dengan Pomal,” kata AKBP Pius.

    Meski Denpomal Balikpapan menyebut ada dugaan keterlibatan J, seorang anggota TNI AL berpangkat Kelasi I dari Lanal Balikpapan, polisi belum menetapkan tersangka. Motif di balik kematian Juwita, jurnalis yang diduga dibunuh oknum TNI AL juga masih menjadi misteri.

    “Kami masih menyelidiki motifnya. Jika sudah ada perkembangan, akan kami sampaikan,” tambahnya.

    Hingga saat ini, lima saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kasus ini. Polisi masih mengumpulkan bukti tambahan sebelum melanjutkan proses hukum lebih lanjut.

    “Jika semua bukti sudah lengkap, kami akan serahkan ke penyelidikan lebih lanjut,” pungkas AKBP Pius terkait penyelidikan dugaan pembunuhan jurnalis Banjarbaru oleh oknum TNI AL.

  • Misteri Kematian Jurnalis Banjarbaru yang Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Misteri Kematian Jurnalis Banjarbaru yang Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Kasus kematian Juwita, seorang jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tengah menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Ia ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu  (22/3/2025) lalu.

    Awalnya, kematiannya diduga akibat kecelakaan tunggal. Namun, rekan-rekan Juwita mencurigai adanya kejanggalan, terutama setelah ditemukan bekas memar di bawah mata, leher, hingga daun telinga sebelah kiri. Selain itu, pakaiannya tidak dalam kondisi kotor saat ditemukan, menambah dugaan adanya tindak kekerasan sebelum kematiannya.

    Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, memastikan kasus ini menjadi atensi utama pihak kepolisian.

    “Hasil visum sudah ada, secepatnya kami sampaikan hasilnya. Jangan sampai terganggu proses penyelidikan dan penyidikan,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).

    Korban dan Terduga Pelaku Saling Mengenal

    Dalam penyelidikan lebih lanjut, terungkap Juwita telah menjalin hubungan dengan seorang oknum TNI AL berinisial J. Keduanya bahkan telah melangsungkan prosesi lamaran dan berencana menikah. Namun, hingga kini pihak keluarga belum mengetahui motif di balik dugaan pembunuhan tersebut.

    Supraja Ardinata, kakak kandung Juwita, berharap kasus ini diungkap seterang-terangnya dan pelaku dihukum seadil-adilnya.

    “Kami dari pihak keluarga meminta hukuman yang setimpal, bahkan hukuman mati, atas apa yang telah dilakukan J kepada adik saya,” tegasnya, Kamis (27/3/2025).

    Kasus ini mendapat perhatian luas dari berbagai organisasi kewartawanan di Kalimantan Selatan. Mereka mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan mengungkap motif di balik kematian Juwita.

    Saat ini, penyelidikan kasus Juwita, jurnalis Banjarbaru yang diduga dibunuh oknum TNI AL masih berlangsung dengan pengumpulan bukti lebih lanjut, termasuk hasil visum dan keterangan saksi. Publik menantikan perkembangan terbaru dari kepolisian dalam mengungkap keadilan bagi Juwita.

  • Terbongkar Perangai J Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Jurnalis Juwita, Bak Pacar Obsesif – Halaman all

    Terbongkar Perangai J Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Jurnalis Juwita, Bak Pacar Obsesif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus tewasnya Juwita (25), seorang wartawati media online di di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), masih menjadi sorotan.

    Seorang oknum TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat Kelasi Satu inisial J (23) diduga terlibat dalam kematian jurnalis Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura ini.

    Belakangan terungkap, J ternyata merupakan kekasih dari Juwita. Bahkan, keduanya sudah lamaran dan akan menikah pada Mei 2025 mendatang.

    Dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum TNI AL inisial J terhadap Juwita kembali menguak fakta baru. 

    Rekan kerja korban, Devi Farah Diba, mengungkapkan Juwita sempat memamerkan foto mereka berdua dengan latar biru di case HP-nya. 

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita.red) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” kata Devi kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (28/03/2025).

    Devi mengatakan Juwita jarang bercerita tentang J. Tetapi, di beberapa momen, Juwita pernah mengungkap tabiat J.

    Menurut Juwita, J adalah sosok pria yang temperamental dan cemburuan. 

    Bak menjalani hubungan asmara yang obsesif, Juwita disebut harus melaporkan segala aktivitasnya kepada J. 

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” beber Devi.

    Adapun keterlibatan J dalam kasus kematian Juwita ini sudah dikonfirmasi oleh Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap.

    Sebagai informasi, J sudah berdinas di TNI AL selama kurang lebih 4 tahun dan baru 1 bulan bertugas di Lanal Balikpapan.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25). Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” ujar Ronald dalam konferensi pers di Pangkalan Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (26/3/2025), dilansir TribunKaltim.co.

    Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan lebih dalam terkait kronologi lengkap, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    J sendiri juga telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tutur Ronald.

    Pihak penyidik juga sedang memastikan keberadaan Kelasi Satu J di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.

    Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan jurnalis ini terungkap setelah jasad Juwita ditemukan di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) pukul 14.57 WITA.

    Pada pagi harinya, korban sempat pamit kepada keluarganya untuk berangkat ke arah Guntung Payung. 

    Nahas, dengan kondisi helm masih terpasang, Juwita malah ditemukan tergeletak di sebelah sepeda motornya pada Sabtu siang hari.

    Juwita sempat dicurigai meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

    Namun dengan beberapa kejanggalan, belakangan terkuak Juwita tewas diduga karena dibunuh.

    Luka di dagu, lebam di punggung dan leher belakang korban memunculkan spekulasi bahwa kematian Juwita bukan sekadar kecelakaan tunggal.

    Terlebih, dompet dan ponsel korban hilang, meskipun sepeda motornya tetap berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Ungkap Tabiat Oknum TNI AL yang Diduga Membunuh Juwita, Rekan si Jurnalis Banjarbaru: Cemburuan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)

  • Janji TNI Tak Jadi Tameng bagi Prajurit Kriminal di Tengah Kasus Pembunuhan hingga Sabung Ayam

    Janji TNI Tak Jadi Tameng bagi Prajurit Kriminal di Tengah Kasus Pembunuhan hingga Sabung Ayam

    Janji TNI Tak Jadi Tameng bagi Prajurit Kriminal di Tengah Kasus Pembunuhan hingga Sabung Ayam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    TNI berjanji tidak akan melindungi prajurit-prajuritnya yang terjerat kasus hukum.
    Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah prajurit “berulah”, mulai dari membunuh wartawan, menembak mati tiga polisi, hingga menewaskan bos rental mobil.
    Kelakuan mereka tidak sejalan dengan kewajiban yang seharusnya dilakukan TNI yaitu melindungi rakyat.
    Para petinggi TNI pun telah menegaskan akan memecat prajurit-
    prajurit nakal
    tersebut.
    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana berjanji tidak akan melindungi dua prajurit yang menjadi tersangka usai menembak mati tiga polisi di arena judi sabung ayam di Lampung.
    Wahyu menegaskan, pengusutan kasus penembakan dan judi ini akan dilakukan secara transparan.
    “TNI Angkatan Darat sudah menyampaikan belasungkawa, permohonan maaf, dan menekankan komitmennya bahwa tidak akan melindungi siapapun anggota TNI Angkatan Darat yang terlibat dalam pelanggaran-pelanggaran seperti yang terjadi di Lampung,” ujar Wahyu di Mabesad, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
    “Bahkan pelanggaran-pelanggaran lain pun yang itu memang tidak patut dilaksanakan oleh prajurit TNI Angkatan Darat, pimpinan sudah menyampaikan tidak akan melindungi, dan akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” sambungnya.
    Wahyu mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak sudah berkali-kali menekankan prajurit TNI AD tidak boleh terlibat dalam kegiatan ilegal.
    Setelah kasus di Lampung ini, kata Wahyu, pimpinan TNI AD langsung melakukan evaluasi kepada semua jajaran.
    “Sudah diingatkan kepada semua jajaran tidak ada yang terlibat dalam permasalahan ilegal,” tegas Wahyu.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi juga menegaskan tidak akan membela prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang terbukti bersalah dalam kasus penembakan bos rental mobil di Tangerang.
    Adapun tiga prajurit tersebut telah dijatuhkan vonis dalam pengadilan militer.
    Dua prajurit divonis penjara seumur hidup, sedangkan satu orang lainnya dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
    “Kalau Mabes TNI menyerahkan sepenuhnya kepada peradilan militer. Kita serahkan, kita enggak mencampuri itu, memang keputusan seperti itu, ya sudah kita ikuti. Enggak perlu kita pembelaan segala macam,” kata Kapuspen ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025).
    Kristomei menyatakan hakim yang mengadili ketiganya merupakan ahli di bidang hukum militer.
    Oleh karena itu, menurut dia, Mabes TNI memercayakan seluruh proses hukum kepada pengadilan militer.
    “Merekalah yang sudah punya keahlian untuk menentukan sesuai dengan hasil investigasi, hasil penyelidikan dan sebagainya, hukumannya itu ya kita menghormati keputusan itu,” ujar Kapuspen.
    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan pihaknya juga akan memproses dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh oknum TNI AL berinisial J terhadap wartawan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
    Ali memastikan prajurit TNI AL itu akan dihukum berat.
    “Pokoknya kalau proses hukum… Transparan dan dihukum berat,” ujar Ali di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
    Saat ditanya apa hukuman berat yang akan diberikan, Ali berdalih pengadilan lah yang menentukan.
    “Ya nanti pengadilan yang menentukan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.