provinsi: KALIMANTAN SELATAN

  • Update Pembunuhan Juwita: Kelasi J Ditahan di Denpom Lanal Banjarmasin, Kasus Naik Penyidikan – Halaman all

    Update Pembunuhan Juwita: Kelasi J Ditahan di Denpom Lanal Banjarmasin, Kasus Naik Penyidikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Banjarbaru menyerahkan berkas perkara kasus pembunuhan wartawati Juwita (23) ke Denpom Lanal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/03/2025). 

    Sejumlah barang bukti kasus pembunuhan dengan terduga pelaku Kelasi Satu J juga diserahkan ke Denpom Lanal Banjarmasin.

    Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, menyatakan penyelidikan kasus ini akan dilanjutkan POM AL Banjarmasin.

    “Pada hari ini, kami baru saja melaksanakan gelar terkait kasus rekan kita almarhumah Juwita, dan telah dilaksanakan penyerahan berkas serta barang bukti.” 

    “Kami berharap proses ini dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya, Sabtu.

    Kombes Pol Adam enggan menjawab ketika ditanya terkait identitas pelaku hingga penetapan tersangka.

    “Kami mohon rekan-rekan wartawan untuk bersabar, hasil penyidikan akan segera disampaikan. Saat ini, kami sudah menyerahkan berkas dan barang bukti, dan kasus ini sudah masuk ke tingkat penyidikan,” terangnya.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Terduga pelaku Kelasi Satu J merupakan anggota TNI Angkatan Laut Balikpapan dan telah diamankan di Denpom Lanal Banjarmasin.

    Komandan Detasemen Polisi Militer Lanal (Dandenpomal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, menyatakan kasus ini sudah ditingkatkan ke penyidikan.

    “Kami sudah serahkan terduga pelaku sekaligus barang bukti yang menguatkan,” bebernya.

    Ia menerangkan kasus pembunuhan terjadi di wilayah Banjarbaru sehingga penyelidikan ditangani Denpom Lanal Banjarmasin.

    “Pihak kepolisian dan TNI akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan transparan, demi keadilan bagi almarhumah Juwita,” imbuhnya.

    Sejumlah anggota keluarga korban mendatangi Denpom Lanal Banjarmasin untuk memberikan keterangan pada Sabtu (29/3/2025).

    Terlihak ada kakak korban, Subpraja Ardinata dan Satria serta kakak ipar bernama Susi Anggraini.

    Kuasa hukum keluarga korban, Muhammad Parzi, menjelaskan proses pemeriksaan berlangsung satu jam dan penyidik menyodorkan 4 hingga 6 pertanyaan.

    “Ada beberapa pertanyaan terkait kronologis, mengetahuinya kapan, apakah kenal dengan terduga pelaku dan juga terkait bukti-bukti seperti dokumentasi dan sebagainya,” tukasnya.

    Muhammad Pazri, menyatakan Kelasi Satu J telah mengakui membunuh Juwita dan diduga telah merencanakan aksinya.

    “Yang jelas dua bukti permulaan itu kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban itu sudah kuat, sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” ungkapnya, Sabtu (30/3/2025), dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Menurutnya, pelaku membunuh korban di dalam mobil dan menghancurkan KTP untuk menghilangkan jejak.

    Kelasi Satu J juga memesan tiket pesawat atas nama orang lain.

    “Mulai dia mau berangkat, beli tiket pesawat atas nama orang lain, KTP dihancur-hancurin,” lanjutnya.

    Awalnya, jasad korban ditemukan di tepi jalan dalam kondisi mengenakan helm.

    Namun pihak keluarga menyatakan kematian Juwita janggal dan tidak ada tanda kecelakaan tunggal.

    Hasil autopsi jenazah menunjukkan Juwita menjadi korban pembunuhan.

    “Dan juga dari pihak keluarga korban sudah mengetahui dari hasil autopsi yang disampaikan oleh dokter itu terang benderang bahwa dia ini dibunuh,” tandasnya.

    Hingga kini motif pembunuhan belum terungkap dan masih diselidiki POM AL.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBanjarbaru.com dengan judul Keluarga Jurnalis Perempuan Korban Pembunuhan Beri Keterangan Ini ke Penyidik di Pomal Banjarmasin

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanjarbaru.com/Frans Rumbon)

  • Update Pembunuhan Juwita: Kelasi J Ditahan di Denpom Lanal Banjarmasin, Kasus Naik Penyidikan – Halaman all

    Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Wartawati Juwita Sempat akan Melarikan Diri? Disebut Hancurkan KTP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, M Pazri menyebut sudah ada bukti kuat bahwa oknum anggota TNI AL Kelasi 1 J diduga melakukan pembunuhan berencana pada wartawati asal Banjarbaru, Juwita.

    Hal itu dikatakan pazri usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, hari ini Sabtu (29/3/2025).

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri kepada awak media.

    Ditambahkan juga oleh Pazri bahwa dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya.

    Pazri juga mengapresiasi tim penyidik dalam hal ini Pomal Banjarmasin maupun juga dari Pomal Balikpapan yang sudah mengungkap perkara ini secara transparan.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada penyidik yang benar-benar profesional dan transparan. Kami juga mengetahui bahwa terduga pelaku sudah ditahan,” ujarnya.

    Oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi 1 J akhirnya mengakui telah membunuh calon istrinya, yakni wartawati asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23).

    Pazri juga menyebut terdapat dua bukti yang membuat kasus pembunuhan itu semakin terang benderang.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” ujarnya.

    Selain itu pihaknya juga menyebut bahwa Kelasi 1 J diduga kuat melakukan pembunuhan secara berencana. 

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Soal dugaan kuat pembunuhan berencana ini diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya

    Pazri juga membeberkan bahwa korban Juwita pun diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    Mobil yang digunakan oknum TNI AL Kelasi 1 J, diduga merupakan mobil rental.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Rekan Sebut Juwita Sempat Curhat soal Tabiat Oknum TNI AL

    Diberitakan sebelumnya, Juwita (23), sempat curhat pada rekannya terkait tabiat oknum anggota TNI AL, Kelasi 1 J.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025).

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkapkan Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita.

    Hal itu dikatakannya dalam konferensi pers, Rabu (26/03/2025). 

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba awalnya menyebut sebenarnya Juwita memang jarang bercerita soal kekasihnya tersebut, Kelasi 1 J.

    Namun di suatu momen akhirnya Juwita pernah mengeluhkan tabiat Kelasi 1 J.

    Kepada Devi, Juwita mengatakan bahwa Kelasi 1 J memiliki tabiat cemburuan dan temperamental.

    Bahkan, dia harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    WARTAWATI DIBUNUH – Sosok Kelasi Satu J (kiri), anggota TNI AL Lanal Balikpapan, yang diduga membunuh seorang wartawati bernama Juwita (kanan) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025). Pihak Lanal Balikpapan telah mengonfirmasi Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita, tetap Mabes TNI memberikan keterangan berbeda. (Istimewa via Kompas.com/BanjarmasinPost.com)

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Devi juga mengungkap bahwa Juwita juga sempat memamerkan foto dirinya bersama Kelasi 1 J dengan latar biru dari case ponselnya.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita.red) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan Juwita dan Anggota TNI AL

    Sementara itu kakak kandung Juwita, Subpraja Ardinata, mengungkapkan kejanggalan hubungan asmara korban dengan oknum anggota TNI AL, Kelasi Satu J.

    Sementara itu, Subpraja Ardinata membenarkan sang adik telah dilamar oleh Kelasi Satu J.

    Bahkan, pihak telah sedikit demi sedikit mempersiapkan pernikahan Juwita dan Kelasi Satu J yang merupakan anggota TNI AL.

    “Untuk pihak keluarga kami pribadi sudah ada mempersiapkan (pernikahan Juwita) sedikit demi sedikit,” ucap Subpraja, Kamis (27/3/2025).

    Namun, kini rencana serta persiapan pernikahan itu pupus setelah Juwita ditemukan tewas di di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu.

    Subpraja mengatakan dirinya dan keluarga besar memang tidak mengenal lebih lanjut sosok Kelasi Satu J, walaupun pelaku telah melamar sang adik.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau adik saya (Juwita) emang sudah kenal bahkan mau sudah ada prosesi lamaran kemarin,” ujar Subrapraja Ardinata, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Tak hanya Subpaja, keluarga besarnya juga tidak tahu hubungan antara Juwita dengan J.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wartawati Banjarbaru Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Ternyata Pelaku dan Korban Akan Menikah dan dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (Kompas.com)

  • Update Pembunuhan Juwita: Kelasi J Ditahan di Denpom Lanal Banjarmasin, Kasus Naik Penyidikan – Halaman all

    Oknum TNI AL Kelasi J Diduga Bunuh Wartawati Juwita di Mobil Rental, Ada Dua Bukti Kuat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi 1 J akhirnya mengakui telah membunuh calon istrinya, yakni wartawati asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23).

    Hal ini pun diungkapkan oleh Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, M Pazri usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, hari ini Sabtu (29/3/2025).

    Pazri juga menyebut terdapat dua bukti yang membuat kasus pembunuhan itu semakin terang benderang.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” ujarnya.

    Selain itu pihaknya juga menyebut bahwa Kelasi 1 J diduga kuat melakukan pembunuhan secara berencana. 

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Soal dugaan kuat pembunuhan berencana ini diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya

    Pazri juga membeberkan bahwa korban Juwita pun diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    Mobil yang digunakan oknum TNI AL Kelasi 1 J, diduga merupakan mobil rental.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Rekan Sebut Juwita Sempat Curhat soal Tabiat Oknum TNI AL

    Diberitakan sebelumnya, Juwita (23), sempat curhat pada rekannya terkait tabiat oknum anggota TNI AL, Kelasi 1 J.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025).

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkapkan Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita.

    Hal itu dikatakannya dalam konferensi pers, Rabu (26/03/2025). 

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba awalnya menyebut sebenarnya Juwita memang jarang bercerita soal kekasinya tersebut, Kelasi 1 J.

    Namun di suatu momen akhirnya Juwita pernah mengeluhkan tabiat Kelasi 1 J.

    Kepada Devi, Juwita mengatakan bahwa Kelasi 1 J memiliki tabiat cemburuan dan temperamental.

    Bahkan, dia harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    WARTAWATI DIBUNUH – Sosok Kelasi Satu J (kiri), anggota TNI AL Lanal Balikpapan, yang diduga membunuh seorang wartawati bernama Juwita (kanan) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025). Pihak Lanal Balikpapan telah mengonfirmasi Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita, tetap Mabes TNI memberikan keterangan berbeda. (Istimewa via Kompas.com/BanjarmasinPost.com)

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Devi juga mengungkap bahwa Juwita juga sempat memamerkan foto dirinya bersama Kelasi 1 J dengan latar biru dari case ponselnya.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita.red) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan Juwita dan Anggota TNI AL

    Sementara itu kakak kandung Juwita, Subpraja Ardinata, mengungkapkan kejanggalan hubungan asmara korban dengan oknum anggota TNI AL, Kelasi Satu J.

    Sementara itu, Subpraja Ardinata membenarkan sang adik telah dilamar oleh Kelasi Satu J.

    Bahkan, pihak telah sedikit demi sedikit mempersiapkan pernikahan Juwita dan Kelasi Satu J yang merupakan anggota TNI AL.

    “Untuk pihak keluarga kami pribadi sudah ada mempersiapkan (pernikahan Juwita) sedikit demi sedikit,” ucap Subpraja, Kamis (27/3/2025).

    Namun, kini rencana serta persiapan pernikahan itu pupus setelah Juwita ditemukan tewas di di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu.

    Subpraja mengatakan dirinya dan keluarga besar memang tidak mengenal lebih lanjut sosok Kelasi Satu J, walaupun pelaku telah melamar sang adik.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau adik saya (Juwita) emang sudah kenal bahkan mau sudah ada prosesi lamaran kemarin,” ujar Subrapraja Ardinata, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Tak hanya Subpaja, keluarga besarnya juga tidak tahu hubungan antara Juwita dengan J.

    Kelasi Satu J Tak Datang ke Acara Lamaran 

    Kakak Juwita juga menyebut Kelasi Satu J tak datang di acara lamaran.

    Lamaran tersebut hanya dihadiri oleh ibu dan kakak J saja.

    “Posisi lamaran itu yang bersangkutan tidak hadir, diwakilkan oleh yang diinformasikan itu keluarganya, mamanya sama abangnya,” imbuh Subpraja.

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wartawati Banjarbaru Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Ternyata Pelaku dan Korban Akan Menikah dan dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (Kompas.com)

  • Sempat Ambles, Jalur KA Lintas Ciamis-Manonjaya Sudah Bisa Dilalui

    Sempat Ambles, Jalur KA Lintas Ciamis-Manonjaya Sudah Bisa Dilalui

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan melaporkan jalur lintas Stasiun Ciamis-Stasiun Manonjaya di petak KM 283+3/4, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat ambles. Beruntung kini jalur tersebut sudah bisa dilintasi kereta api lagi.

    Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, menjelaskan laporan terkait kejadian amblesan ini pertama kali terdeteksi pada Jumat (28/3) pukul 15.50 WIB yang diakibatkan erosi tanah yang dipicu oleh intensitas curah hujan tinggi di lokasi kejadian.

    “Setelah laporan diterima, petugas lapangan langsung dikerahkan bersama PT. KAI Daerah Operasi (Daop) 2, langkah-langkah mitigasi seperti pemadatan ballast dan perkuatan badan jalan rel dengan cerucuk bronjong dilakukan sebagai penanganan awal akibat bencana alam ini,” kata Risal dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).

    “Kemudian pada pukul 20.00 WIB tadi malam pengerjaan terus dilakukan dengan upaya stabilisasi jalur menggunakan material pendukung. Selama proses ini, semboyan 3 masih diberlakukan, akibatnya perjalanan kereta api pada lintas tersebut sementara dihentikan supaya memastikan keselamatan operasional,” jelasnya lagi.

    Bersamaan dengan itu pihaknya bersama KAI dengan segera melakukan pengalihan perjalanan dengan menggunakan bis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penanganan aspek keselamatan dan keamanan terhadap penumpang.

    “Sebanyak 18 penumpang berhasil dialihkan ke Stasiun Ciamis sementara 15 penumpang lainnya telah berhasil kami alihkan ke Stasiun Banjar,” tutur Risal.

    Lebih lanjut ia mengatakan saat ini jalur KA tersebut sudah bisa dilintasi kembali. Oleh karenanya Risal juga mengapresiasi proses penanganan dan kerjasama yang baik dalam penanganan kejadian ini sehingga jadwal perjalanan kereta pada lintas Ciamis-Manonjaya dapat kembali berjalan.

    “Pasca amblesan pada pukul 00.30 WIB dini hari tadi, operasional pelayanan dan perjalanan Kereta Parcel Selatan relasi Bandung-Surabaya telah berhasil melintas dengan lancar, aman dan terkendali yang kemudian diikuti oleh perjalanan kereta lainnya. Alhamdulilah penanganan amblesan telah dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi dengan baik,” terangnya.

    “Saat ini tim lapangan kami bersama KAI Daop 2 terpantau masih melakukan perbaikan tahap akhir yaitu perbaikan badan rel. Hingga update per pukul 12:00 WIB siang ini, dapat kami sampaikan secara umum bahwa operasional pelayanan dan perjalanan kereta dapat melintasi jalur tersebut dengan kecepatan maks 20 Km/jam, sehingga jadwal perjalanan kereta tidak lagi terganggu,” papar Risal lagi.

    Di luar itu dirinya turut mengimbau para pengguna layanan untuk memeriksa kembali jadwal perjalanan masing-masing agar tidak tertinggal kereta. Kemudian para pemudik juga diimbau untuk senantiasa waspada dan terus menjaga diri serta barang bawaannya.

    “Tidak lupa saya mengingatkan kepada masyarakat khususnya yang melaksanakan perjalanan mudik dan arus balik Lebaran dengan menggunakan kereta untuk cek kembali jadwal keberangkatan agar tidak salah naik dan tertinggal kereta api, datang tepat waktu sebelum jadwal kereta berangkat, menjaga barang bawaan dalam perjalanan serta mengikuti aturan dan arahan petugas baik di dalam stasiun maupun dalam kereta,” pungkas Risal.

    (igo/rrd)

  • Oknum TNI AL Akui Bunuh Juwita, Kuasa Hukum Korban: Sudah Rencanakan Pembunuhan – Halaman all

    Oknum TNI AL Akui Bunuh Juwita, Kuasa Hukum Korban: Sudah Rencanakan Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota TNI AL berinisial J berpangkat Kelasi Satu akui membunuh Juwita, seorang wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    Kuasa Hukum korban, Pazri menuturkan, J juga diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap korban.

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri saat dampingi keluarga korban memberikan keterangan pada penyidik Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, Sabtu (29/3/2025).

    Sejumlah hal yang dilakukan J juga mengarah ke pembunuhan berencana.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya.

    Panzri menuturkan, pelaku juga menyewa mobil untuk mengeksekusi korban.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Namun, saat ditanya motif pembunuhan, Panzri hanya bisa menjawab bahwa hal tersebut masih belum diketahui.

    “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” katanya.

    Panzri menegaskan bahwa J telah mengakui perbuatannya.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi,”

    “Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” jelasnya.

    Diketahui, Juwita ditemukan meninggal dunia di semak-semak di kawasan Gunung Kupang Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025).

    Awalnya, korban diduga tewas karena kecelakaan.

    Namun, setelah ditelusuri ternyata Juwita merupakan korban pembunuhan.

    Juwita tewas karena diduga dibunuh oleh kekasihnya berinisial J, anggota TNI AL dengan pangkat Kelasi Satu.

    Antara korban dan pelaku ternyata hendak menikah pada Mei 2025 mendatang.

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sifat J.

    Saat itu, keduanya tengah nongkrong dan korban memamerkan foto berdua dengan latar biru.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Mengutip Banjarmasin Post, Devi menyebut korban jarang cerita mengenai calon suaminya.

    Namun, saat itu, Juwita mengeluh karena J merupakan orang yang temperamental dan gampang cemburu.

    Korban bahkan harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

    Kakak Juwita, Subpraja Ardinata menceritakan, selama proses menuju pernikahan, ia merasa ada keanehan.

    Keanehan tersebut terjadi pada saat proses lamaran.

    Karena, saat lamaran hanya orang tua J saja yang datang dan J tak hadir.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin.”

    “Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” ujar Subpraja.

    Subpraja bahkan belum pernah bertemu dengan J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja menjelaskan setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit.” 

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan), tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Akui Bunuh Juwita Jurnalis Banjarbaru, Apa Motif J Oknum TNI AL Habisi Calon Istri? Ini Kata Pazri

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene/Frans Rumbon)

  • Minibus Hantam Truk di Bahu Jalan Tol Jakbar, 3 Orang Tewas di Tempat, 3 Luka-luka – Page 3

    Minibus Hantam Truk di Bahu Jalan Tol Jakbar, 3 Orang Tewas di Tempat, 3 Luka-luka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan mau terjadi di jalan tol arah selatan, tepatnya di KM 05.200 wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam (29/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Akibatnya, tiga orang meninggal di tempat.

    Kanit Tujawali Satlantas Polres Jakarta Barat, AKP Karta, mengatakan kecelakaan melibatkan mobil minibus Hyundai nomor polisi B 5 ION dengan truk. Saat itu, minibus sedang melaju dari arah selatan menuju utara.

    Ketika melintas di lokasi, mobil Hyundai yang dikendarai Kelvin Indrawan menghantam truk Mitsubishi bernomor polisi BN-8963-WO yang sedang berhenti di bahu jalan tol karena sedang memperbaiki as roda belakang yang sedang rusak.

    “Benturan keras menyebabkan beberapa orang mengalami luka-luka dan tiga orang meninggal dunia di tempat kejadian,” kata Karta saat dikonfirmasi Minggu (30/3/2025).

    Sebanyak tiga orang mengalami mengalami luka-luka memar hingga patah tulang di sekujur tubuh, termasuk sopir truk. Mereka langsung mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Puri Indah Kembangan.

    “Korban meninggal dunia bernama Kelvin Indrawan (pengemudi minibus), mengalami luka parah di kepala dan tangan. Rudy mengalami luka fatal pada tengkorak kepala serta kehilangan tangan dan kaki. Terakhir Suherman mengalami patah pada kepala, tangan kiri, dan kaki kiri,” kata Karta.

    Kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian (TKP). Sejumlah barang bukti yaitu dua unit kendaraan yang alami kecelakaan diamankan.

    “Kami memeriksa saksi-saksi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dan mengecek kondisi korban luka di RS Puri Indah Kembangan,” kata Karta.

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

    Seorang anggota TNI yang bertugas di Pangkalan AL Balikpapan, Kalimantan Timur, diduga terlibat kasus pembunuhan seorang jurnalis media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pelaku saat ini telah ditangkap dan sedang diperiksa oleh POMAL Balikpap…

  • H-1 Lebaran Jalur Jabar-Jateng Ramai Lancar, Pemudik Manfaatkan Rest Area Banjar Atas untuk Istirahat 

    H-1 Lebaran Jalur Jabar-Jateng Ramai Lancar, Pemudik Manfaatkan Rest Area Banjar Atas untuk Istirahat 

    JABAR EKSPRES – Memasuki H-1 Lebaran, arus lalu lintas di jalur nasional penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah terpantau lengang dari kendaraan pemudik.

    Volume kendaraan yang melintas di jalan nasional itu terlihat ramai lancar, baik dari arah Jawa Tengah menuju Jawa Barat maupun sebaliknya.

    Berdasarkan pantauan dari kamera pengawas milik Dishub Kota Banjar di beberapa titik jalan nasional, kepadatan arus lalu lintas pemudik justru terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.

    BACA JUGA: Sejak H-4 Lebaran, Jumlah Penumpang Kereta Api di Stasiun Banjar Meningkat Signifikan

    Meski begitu, sejumlah pemudik yang menuju Jawa Tengah terlihat singgah beristirahat di kawasan Rest Area Banjar Atas, wilayah Parungsari, Kecamatan Purwaharja.

    Salah seorang pemudik, Maulana (32), mengaku sengaja mampir di Rest Area Banjar Atas untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan dari Purwakarta menuju kampung halamannya di Purwokerto, Jawa Tengah.

    “Berangkat dari Purwakarta sekitar pukul 06.00 WIB, baru sampai di Banjar pukul 10.00 WIB. Arusnya lancar, tidak macet seperti yang disiarkan di berita- berita sebelumnya,” ujar Maulana, Minggu (30/3/2025).

    Ia sengaja memilih mudik di H-1 Lebaran untuk menghindari kemacetan. “Biasanya naik kereta api, tapi tahun ini pakai motor sekalian bisa istirahat di Banjar sebelum lanjut ke Purwokerto,” tambahnya.

    Kasat Lantas Polres Kota Banjar, AKP Otong Rustandi, mengatakan situasi arus mudik di wilayah hukumnya terpantau lancar.

    BACA JUGA: Ini Alasan Damri Ditolak di Stasiun Banjar !

    Menurutnya, tidak terjadi peningkatan signifikan volume kendaraan pada H-1 Lebaran dibandingkan H-3 dan H-2.

    “Bahkan, lebih banyak kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jawa Barat dibandingkan sebaliknya. Saat ini kondisi lalu lintas di Banjar ramai lancar dan terkendali,” jelas Otong.

    Pihaknya tetap mengimbau pengendara untuk tetap waspada dan mematuhi aturan lalu lintas guna mencegah kecelakaan selama perjalanan mudik. (CEP)

  • 3 Hal Terbaru soal Juwita Dibunuh Oknum TNI AL Diungkap Keluarga

    3 Hal Terbaru soal Juwita Dibunuh Oknum TNI AL Diungkap Keluarga

    Jakarta

    Juwita (23), jurnalis muda asal Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, meninggal dunia dibunuh oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL) inisial J. Hari ini, keluarga Juwita diperiksa penyidik polisi militer.

    Kasus pembunuhan Juwita terungkap dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Korban ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Sabtu (22/3) sekitar pukul 15.00 WITA.

    Jasad Juwita tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal. Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Di bagian leher korban, terdapat sejumlah luka lebam.

    Ternyata, korban diduga dibunuh oknum anggota TNI AL. Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap membenarkan peristiwa tersebut. Oknum TNI AL tersebut berinisial J.

    “Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J,” kata Ronald kepada wartawan, Rabu (26/3/2025).

    detikcom merangkum sejumlah hal terbaru yang diungkap keluarga Juwita. Simak berikut ini:

    1. Diduga Pembunuhan Berencana

    “Kami sudah memberikan keterangan lengkap kepada penyidik Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin, terkait kasus pembunuhan ini kita kawal bersama,” kata kuasa hukum keluarga korban, Muhamad Pazri, usai memenuhi panggilan penyidik di Denpomal Banjarmasin, seperti dilansir Antara, Sabtu (29/3).

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

    2. Pelaku Akui Perbuatan

    Pazri menyebut perbuatan J mengarah pada pembunuhan berencana berdasarkan bukti sementara. Kuasa hukum mengatakan mereka dan penyidik satu pemikiran bahwa terduga pelaku mengarah pada pembunuhan berencana.

    “Yang lebih menguatkan adalah bahwa pelaku mengakui perbuatannya, pelaku mengeksekusi korban di dalam mobil. Kami cukup puas dengan penyidik berkaitan pasal yang dituduhkan kepada terduga pelaku,” kata Pazri.

    Pazri meyakini perbuatan ini adalah pembunuhan berencana karena barang bukti terpenuhi berdasarkan temuan sementara. Kemudian, kata dia, terkait motif pembunuhan oleh terduga pelaku masih didalami oleh penyidik Denpomal Banjarmasin, dan mudahan segera terungkap seterang-terangnya.

    Pazri bersama tim mengapresiasi penyidik Denpomal Banjarmasin karena transparan dan terbuka dengan keterangan yang disampaikan pihak keluarga menurut alat bukti. Dia berharap penyidik profesional menangani kasus ini hingga oknum TNI AL tersebut mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.

    3. Korban Dieksekusi di Mobil

    Terkait dugaan pembunuhan berencana ini, Pazri mengaku belum ada barang bukti yang mengarah pada pelaku dibantu oleh rekannya. Dia menyebut pelaku melakukan aksinya sendirian.

    Dia mengungkapkan, sesuai bukti sementara yang dimiliki pihaknya, pelaku telah menyiapkan kendaraan mobil (menyewa) untuk mengeksekusi korban, kemudian membeli tiket pesawat dari Balikpapan menuju Banjarbaru menggunakan KTP milik orang lain.

    “Dari bukti sementara ini, kami yakin ini adalah pembunuhan berencana oleh oknum TNI AL. Untuk hasil autopsi nanti dari penyidik yang menyampaikan langsung,” tutur Pazri.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indonesia Resmi Ajukan Tempe, Teater Mak Yong dan Jaranan ke UNESCO

    Indonesia Resmi Ajukan Tempe, Teater Mak Yong dan Jaranan ke UNESCO

    Jakarta

    Kementerian Kebudayaan secara resmi mengajukan Budaya Tempe, Teater Mak Yong (ekstensi Mak Yong Malaysia), Jaranan: Seni Pertunjukan dan Ritual (usulan bersama dengan Suriname) ke UNESCO. Ketiganya diajukan untuk masuk dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

    Proses panjang telah dilalui sebelum akhirnya ketiga warisan budaya takbenda Indonesia ini resmi diajukan. Tahapan pengajuan telah dimulai dari dukungan komunitas budaya, diikuti dengan penyusunan dokumen nominasi oleh komunitas, akademisi, dan pemerintah daerah yang difasilitasi Kementerian Kebudayaan.

    Proses ini mencakup kajian literatur, survei lapangan, wawancara, serta dokumentasi mendalam. Dengan tenggat waktu pengiriman naskah usulan hingga 31 Maret 2025, dokumen nominasi telah disusun sesuai persyaratan yang ditetapkan UNESCO dan siap untuk dievaluasi oleh badan evaluasi UNESCO.

    Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pada Culture Ministerial Meeting Indonesia-Suriname yang dilaksanakan secara daring menyatakan komitmen Indonesia dalam upaya melestarikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengan mengusulkannya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

    “Indonesia berkomitmen untuk menjaga warisan budaya takbenda dan kami telah meratifikasi Konvensi 2003 untuk menjaga warisan budaya takbenda dan terus secara aktif mendaftarkan berbagai elemen tradisi budaya kita dalam daftar Intangible Cultural Heritage UNESCO. Kami percaya bahwa pengakuan internasional bukanlah tujuan akhir, tetapi cara untuk memastikan bahwa tradisi ini dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).

    Proses dan nilai budaya pembuatan tempe telah diwariskan oleh nenek moyang kita dan tetap lestari hingga saat ini. Bukti historis menunjukkan bahwa kata ‘tempe’ telah ditemukan dalam Serat Centhini, naskah sastra Jawa abad ke-19, yang menceritakan kehidupan masyarakat Jawa abad ke-16 yang menandakan bahwa tempe telah dikonsumsi secara luas sejak berabad-abad lalu.

    “Tempe bukan sekadar makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mencerminkan pengetahuan, budaya dan teknologi pangan tradisional yang terus hidup dan berkembang. Masuknya Budaya Tempe dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan semakin memperkuat tempe sebagai warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus mendorong kesadaran global akan nilai budaya, manfaat gizi dan kesehatan, serta keberlanjutannya,” jelas Fadli Zon.

    Prinsip kerja sama internasional dalam pengajuan beberapa nominasi Teater Mak Yong yang didaftarkan melalui mekanisme ekstensi budaya, merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Melayu yang memadukan seni peran, musik, vokal, dan gerak tubuh.

    Fadli Zon menyampaikan nominasi ekstensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama budaya antara Indonesia dan Malaysia. Nominasi melalui ekstensi budaya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kita dan menumbuhkan rasa saling menghargai antar berbagai bangsa yang memiliki budaya yang sama atau mirip dan menjalin kerja sama internasional.

    “Mak Yong hidup dinamis juga di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau dan Sumatera. Dengan pengajuan ekstensi ini, Indonesia berkomitmen untuk turut serta dalam pelestarian Mak Yong sebagai seni pertunjukan tradisional yang kaya nilai budaya. Kami berharap kerja sama dengan Malaysia akan semakin erat, sehingga upaya pelindungan dan pengembangan Mak Yong dapat terus berkelanjutan,” tuturnya.

    Adapun prinsip kerja sama internasional selanjutnya turut dikedepankan melalui pengajuan Jaranan, seni pertunjukan dan ritual yang menggabungkan tari, musik, dan unsur spiritual, sebagai warisan budaya takbenda.

    Nominasi ini mencakup berbagai varian yang telah masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, seperti Jaran Kepang, Jaran Bodhag, Jaranan Pegon, Jaranan Tril, Jaranan Jur Ngasinan (Jawa Timur), Ebeg Banyumas, Jaranan Margowati Temanggung, Turonggo Seto Boyolali (Jawa Tengah), Jathilan, Jathilan Lancur (Daerah Istimewa Yogyakarta), dan Kuda Gipang (Kalimantan Selatan), serta didukung oleh komunitas kesenian lainnya yang tersebar di beberapa wilayah seperti Kuda Lumping.

    Dokumen nominasi bersama untuk Jaranan sebagai bagian dari ICH UNESCO menandai tonggak penting dalam kemitraan budaya Indonesia dan Suriname. Nominasi ini mencerminkan komitmen bersama terhadap ikatan sejarah dan hubungan antar masyarakat yang menghubungkan kedua negara, khususnya melalui budaya Jawa yang terus berkembang di Suriname.

    “Pengajuan ini merupakan upaya memperkuat ikatan budaya kita dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya bersama. Saya juga menyampaikan penghargaan terdalam saya atas upaya kolaboratif dan pencapaian signifikan yang telah dicapai oleh kedua belah pihak dalam mempersiapkan nominasi bersama ini,” ungkap Fadli Zon.

    Lebih lanjut Fadli Zon menyampaikan bahwa usulan bersama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat diplomasi budaya antara Indonesia dan Suriname.

    “Ini membutuhkan peran aktif masyarakat di setiap tahap dari identifikasi hingga perlindungan dan kerja sama yang kuat dengan mitra Internasional. Memang menjaga warisan budaya takbenda tidak dapat dilakukan oleh satu negara saja, hal ini menuntut kolaborasi lintas batas yang bermakna dan efektif seperti yang tengah kita lakukan saat ini,” jelasnya.

    Jaranan merupakan ekspresi yang hidup dari identitas spiritualitas dan kehidupan komunitas yang dipraktikkan di antara keturunan Jawa di Suriname.

    “Kami percaya nominasi ini menawarkan kesempatan untuk merayakan warisan budaya kita di panggung global. Kami juga menyambut dukungan dan kolaborasi berkelanjutan dalam penelitian, dokumentasi, dan promosi sebagai bagian dari upaya perlindungan yang akan datang,” tambahnya.

    Fadli Zon juga menyampaikan Indonesia juga akan mulai menjajaki peluang untuk nominasi bersama berikutnya mengingat kekayaan warisan sastra dan bahasa yang dimiliki bersama antara Indonesia dan Suriname khususnya melalui diaspora Jawa.

    “Kami melihat potensi dalam berkolaborasi dalam nominasi aksara tradisional seperti aksara Jawa atau aksara Pegon. Saya yakin ada potensi besar untuk memperluas kerja sama budaya kita lebih jauh,” ucapnya.

    Selain itu Pemerintah Indonesia juga turut mendukung Brunei Darussalam untuk ekstensi Pantun. Sebelumnya Pantun sudah masuk dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda UNESCO tahun 2020. Indonesia bersama Malaysia merupakan negara yang mendaftarkan Pantun ke UNESCO pada waktu itu.

    Dengan mendukung ekstensi Pantun oleh Brunei Darussalam diharapkan semakin memperkokoh kerjasama budaya antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kementerian Kebudayaan berharap pengusulan nominasi bersama dengan negara sahabat akan memperkaya hubungan antar negara.

    “Upaya ini akan memperkaya hubungan bilateral kita dan memastikan bahwa warisan budaya bersama ini terus berkembang untuk generasi mendatang di kedua negara,” katanya.

    Dengan pengajuan ketiga warisan budaya takbenda ini ke UNESCO, Fadli Zon menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia.

    “Ke depannya, saya yakin penting bagi kita untuk mengembangkan roadmap yang jelas dan terkoordinasi guna mendukung proses pengajuan dan memadukan kerja sama budaya di masa mendatang,” tambahnya.

    Formulir pengusulan tersebut akan diserahkan ke Sekretariat UNESCO melalui delegasi tetap di Paris sebelum tanggal 31 Maret 2025. Diharapkan, masuknya budaya Indonesia dalam daftar ICH UNESCO tidak hanya meningkatkan kesadaran global akan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan pelindungan tradisi budaya ini bagi generasi mendatang.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jurnalis Wanita Juwita Diduga Dieksekusi di Dalam Mobil, Oknum TNI AL Sudah Rencanakan Pembunuhan? – Halaman all

    Jurnalis Wanita Juwita Diduga Dieksekusi di Dalam Mobil, Oknum TNI AL Sudah Rencanakan Pembunuhan? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jurnalis perempuan di Banjarbaru, Juwita ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di semak-semak di kawasan Gunung Kupang Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025).

    Korban pun awalnya diduga merupakan korban kecelakaan lalu lintas, namun kemudian ditemukan sejumlah kejanggalan.

    Terkini, penyebab tewasnya Juwita bukan karena kecelakaan melainkan diduga dibunuh oleh Anggota Lanal Balikpapan berpangkat Kelasi Satu berinisial J.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, Dr M Pazri SH MH usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, hari ini Sabtu (29/3/2025).

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri kepada awak media.

    Ditambahkan juga oleh Pazri bahwa dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya.

    Pazri juga membeberkan bahwa korban Juwita pun diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Disinggung mengenai motif pembunuhan yang dilakukan oleh Kelasi Satu J, Pazri pun mengaku belum mengetahui secara pasti.

    “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” katanya.

    Tidak kalah penting juga Pazri membeberkan bahwa dalam kasus ini, terduga pelaku yakni Kelasi Satu J sudah mengakui perbuatannya.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dri pelaku,” jelasnya.

    Pazri juga mengapresiasi tim penyidik dalam hal ini Pomal Banjarmasin maupun juga dari Pomal Balikpapan yang sudah mengungkap perkara ini secara transparan.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada penyidik yang benar-benar profesional dan transparan. Kami juga mengetahui bahwa terduga pelaku sudah ditahan,” tuturnya.

    Terduga Pelaku Belum Jadi Tersangka

    Tahapan penyelidikan kasus pembunuhan jurnalis  Juwita, wartawati online di Banjarbaru kini telah naik ke tahap penyidikan. 

    Meski demikian, terduga pelaku oknum TNI AL dari Lanal Balikpapan inisial J belum juga ditetapkan sebagai tersangka. 

    Hal ini lantas dipertanyakan oleh ratusan rekan kerja korban Juwita saat pihak Kepolisian melimpahkan berkas hasil penyelidikan ke pihak Denpom AL Banjarmasin. 

    “Seperti ada yang disembunyikan dari proses penanganan kasus ini, kenapa sudah tahap penyidikan tapi Jumran belum ditetapkan Jadi tersangka,” tanya rekan-rekan kerja Korban.

    Tak hanya itu, soal inisial J juga dipertanyakan rekan kerja Juwita, apakah inisial J itu adalah Jumran.

    Menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu, Komandan PM Lanal Balikpapan Mayor Laut Ronald L Ganap hanya menjawab singkat. 

    “Nanti ya,” ujarnya singkat. 

    Mayor Ronald mengatakan untuk karena kejadiannya di wilayah Lanal Banjarmasin, semua diserahkan untuk proses selanjutnya di Denpom AL Banjarmasin. 

    Sementara itu, terkait komitmen untuk membuka dengan tuntas kasus ini, Ronald pun mengakui tidak ada yang ditutup-tutupi. 

    “Semua akan kita buka, silahkan nanti rekan-rekan pantau terus perkembangan kasus ini di Denpom AL Banjarmasin,” pungkasnya. 

    Sementara itu m, perwakilan dari pihak kantor tempat korban bekerja, Suroto mengakui bahwa kasus ini akan terus dikawal.

    “Harus PTDH, Harus dihukum seberat-beratnya. Ini perbuatan yang sangat biadab,” ujarnya.

    Penyerahan Berkas dan Barang Bukti

    Hasil penyelidikan pembunuhan jurnalis Juwita di kota Banjarbaru oleh Polres Banjarbaru dan Polda Kalsel resmi diserahkan ke Denpom Lanal Banjarmasin. 

    Penyerahan berkas hasil penyelidikan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi kepada awak media, Sabtu (29/3/2025). 

    “Pada hari ini, kami baru saja melaksanakan gelar terkait kasus rekan kita almarhumah Juwita, dan telah dilaksanakan penyerahan berkas serta barang bukti kepada Pom Lanal Banjarmasin,” ujarnya Kombes Adam. 

    Adam mengatakan Polda Kalsel bekerja sama dengan pihak Pom Lanal untuk memastikan proses penyerahan berjalan lancar.

    Adam juga menegaskan bahwa penyidikan selanjutnya akan dilakukan oleh pihak Lanal Banjarmasin.

    “Penyidikan akan dilaksanakan oleh pihak Lanal Banjarmasin, dan kami berharap proses ini dapat berjalan dengan lancar,” lanjutnya.

    Sayangnya saat didesak untuk menyampaikan nama tersangka dan apakah sudah ditetapkan, Adam meminta rekan wartawan untuk bersabar, karena penyidikan masih dalam tahap awal.

    “Kami mohon rekan-rekan wartawan untuk bersabar, hasil penyidikan akan segera disampaikan. Saat ini, kami sudah menyerahkan berkas dan barang bukti, dan kasus ini sudah masuk ke tingkat penyidikan,” ujar Adam.

    Sementara itu, Komandan PM Lanal Balikpapan Mayor Laut Ronald L Ganap yang hadir dalam kesempatan tersebut menambahkan, kasus tersebut telah dilimpahkan kepada pihaknya.

    “Berkas kasus ini sudah kami terima, dan Lanal Banjarmasin, akan segera melaksanakan penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenarannya,” tegasnya.

    Ronald mengatakan proses pelimpahan berkas ini dilaksanakan karena lokasi dan waktu kejadian berada di wilayah hukum Lanal Banjarmasin, sehingga menjadi kewenangan pihak Lanal Banjarmasin untuk menangani lebih lanjut.

    “Pihak kepolisian dan TNI akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan transparan, demi keadilan bagi almarhumah Juwita,” tegasnya.

    Untuk diketahui bahwa oknum yang diduga pelaku adalah Jumran seorang anggota TNI AL yang bertugas di Lanal Balikpapan dan saat ini yang bersangkutan sudah ditahan di Lanal Banjarmasin. (Tribunnews.com/BanjarmasinPost.co.id)