provinsi: KALIMANTAN BARAT

  • Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

    Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

    Kamis, 3 Juli 2025 11:13 WIB

    Warga melihat proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Sejumlah Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, KSOP hingga nelayan sekitar melakukan pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 00.19 WITA setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan laporan manifest 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

    Kapal Patroli TNI AL melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Sejumlah Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, KSOP hingga nelayan sekitar melakukan pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 00.19 WITA setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan laporan manifest 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

    Timsar gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Sejumlah Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, KSOP hingga nelayan sekitar melakukan pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 00.19 WITA setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan laporan manifest 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: 30 Orang Selamat, 4 Meninggal Dunia

    Update Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: 30 Orang Selamat, 4 Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Banyuwangi – Satu persatu korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali mulai ditemukan. Kabar terbaru hingga pukul 10.03 WIB, dari data di Posko Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, sebanyak 34 korban sudah ditemukan, yang terdiri dari 30 orang selamat dan 4 meninggal dunia.

     

    Keluarga, saudara dan kerabat penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya juga terus berdatangan ke Command Center atau Posko di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang Banyuwangi.

    Hal itu, untuk memastikan dan melihat langsung data nama para korban penumpang dan kru kapal yang selamat dan meninggal dunia. 

    Salah satu Keluarga Korban, Teguh mengaku sangat terkejut ketika mendapatkan kabar kaka iparnya meninggal dunia dalam kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama tersebut.

    “Kaka ipar saya ini baru saja kerja di kapal sebagai penjaga kantin. Dan ternyata kapal yang ditupanginya tenggelam,”ujar Teguh kamis (3/7/2025).

    Kata teguh, korban ditemukan di wilayah Banyubiru, Gilimanuk Bali. Dan jenazah masih dalam penanganan medis.

    “Kami masih menunggu jenazah kakak ipar saya. Katanya tadi ditemukan di Banyu Biru,”paparnya

  • Waspada Langit RI Tertutup Awan, BMKG Kasih Peringatan Siaga

    Waspada Langit RI Tertutup Awan, BMKG Kasih Peringatan Siaga

    Jakarta, CNNBC Indonesia – Sejumlah wilayah Indonesia masih tetap berpotensi mengalami hujan lebat. Ini terjadi meskipun 25% daerah telah masuk ke musim kemarau.

    Laporan BMKG mengatakan hujan dengan intensitas tinggi bakal terjadi di sejumlah daerah dalam sepekan ke depan. Alasannya karena adanya faktor regional lokal yang memberikan variasi hujan harian yang tinggi.

    “Tingginya curah hujan yang tercatat di sebagian wilayah Indonesia juga disebabkan oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berosilasi di wilayah maritim Indonesia, serta gelombang atmosfer tropis seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator yang turut mendukung pembentukan awan hujan,” jelas BMKG dalam situs resminya, dikutip Kamis (3/7/2025).

    “Selain itu, kelembapan udara yang masih relatif tinggi menjadi bahan bakar yang efektif dalam pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” BMKG menambahkan.

    Selama satu minggu ke depan, BMKG mencatat sejumlah wilayah Indonesia khususnya bagian selatan dan timur diperkirakan mengalami pertumbuhan awan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari prediksi anomali radiasi gelombang panjang atau Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang menunjukkan nilai negatif.

    Menurut BMKG, kondisi tersebut terjadi karena fenomena cuaca global Madden-Julian Oscillation (MJO) di Indonesia khususnya bagian timur. Gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuator juga terlihat aktif di Pulau Jawa dan Sulawesi bagian selatan.

    Begitu juga Gelombang Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Aceh, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    “Kombinasi dari semua faktor ini membuat potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” tulis lembaga tersebut.

    Sirkulasi sikonik terpantau berada di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Karimata. Ini membentuk daerah perlambatan kecepatan anging yang memanjang dari Selat Sunda hingga perairan barat daya Lampung, Laut Jawa dan Selat Karimata.

    Sirkulasi tersebut juga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin yang memanjang untuk wilayah Laut China Selatan dan Perairan utara Maluku Utara hingga Kepulauan Papua.

    Peningkatan kecepatan angin ( lebih dari 25 knot) terdeteksi di sejumlah wilayah perairan Laut China Selatan, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

    Cuaca di sejumlah wilayah Indonesia juga terjadi karena dorongan udara kering di belahan bumi selatan yang memperkuat ketidakstabilan atmosfer. Instrusi udara kering bergerak dari selatan dan akan melintasi perairan selatan Jawa.

    Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan

    Periode 1-3 Juli

    Kondisi didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Waspadai peningkatan hujan intensitas rendah, terjadi di wilayah sebagai berikut : Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara,Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    – Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang diprediksi terjadi di beberapa wilayah.

    • Siaga (Hujan lebat): Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua Selatan.

    • Angin Kencang: Sulawesi Selatan, Maluku, NTT, dan Papua Selatan.

    Periode 4-7 Juli

    Didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Waspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    – Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang

    • Siaga (Hujan lebat): Jawa Tengah dan Papua Pegunungan.

    • Angin Kencang: Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Instruksikan Penyelamatan Penumpang Kapal Tenggelam di Selat Bali

    Prabowo Instruksikan Penyelamatan Penumpang Kapal Tenggelam di Selat Bali

    Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan tindakan penyelamatan atas tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

    Prabowo, kata Teddy, telah mendengar kabar tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya saat berada di Arab Saudi dalam rangka kunjungan kenegaraan dan menjalankan ibadah umrah.

    Sekadar informasi, kapal tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sebelum mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk.

    “Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk, Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” ujar dalam keterangannya dari Makkah, pada Kamis (3/7/2025) dini hari.

    Teddy menjelaskan meskipun sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci, Presiden tetap sigap merespons perkembangan situasi di dalam negeri. Beliau langsung memberikan instruksi kepada seluruh jajaran terkait untuk mengutamakan penyelamatan para korban.

    “Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para Penumpang dan Crew secepat mungkin,” pungkas Teddy.

  • Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali – Page 3

    Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta KMP Tunu Pratama Jaya dikonfirmasi tenggelam saat menyeberang di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali. Kapal tenggelam pada Rabu (2/7/2025) menjelang tengah malam.

    PT ASDP Indonesia Ferry mengonfirmasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. Kapal tersebut dilayani oleh pihak swasta, PT Raputra Jaya. Menurut informasi, ada 65 orang dan 22 kendaraan yang diangkut kapal tersebut.

    “Data awal menyebutkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan,” kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

    “ASDP menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. Saat ini, kami fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya,” sambungnya.

    Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

    Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk dilaporkan tenggelam di Selat Bali, sekitar 25 menit setelah lepas jangkar, pukul 22.56 WIB, Rabu 2 Juli 2025.

    “Kejadian ini terlihat oleh petugas jaga syahbandar kemudian dilaporkan kepada Basarnas dan instansi terkait lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR, Kamis (3/7/2025).

    Menurut informasi sementara yang berhasil dihimpun, data manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Kapal yang diperkirakan tenggelam pukul 23.20 WIB ini juga memuat 22 kendaraan di antaranya 14 truk tronton.

     

  • ABK Cerita Momen Mencekam Sebelum KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

    ABK Cerita Momen Mencekam Sebelum KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

    Jakarta

    Salah satu anak buah kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat bernama Riko (28) menceritakan momen kapal itu terbalik dan tenggelam. Riko menceritakan bagaimana dirinya berusaha menyelamatkan diri.

    “Sekitar pukul 11.30 (Rabu (2/7/2025) malam), kapal terasa miring, saya langsung lari mencari posisi paling tinggi,” ungkap Riko dilansir detikBali, Kamis (3/7/2025).

    Riko mengaku saat itu posisinya sedang tidur tapi terbangun karena kapal terasa miring. Saat itu, kapal sudah mati mesin dan lampu sudah miring sepenuhnya.

    Hingga akhirnya, Riko pun memutuskan berenang menjauh. Dia menyelamatkan diri sebelum kapal benar-benar tenggelam.

    Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Rabu (2/7) malam. Kapal itu sempat meminta bantuan melalui channel 17 pada pukul 00.16 Wita, sebelum mengalami blackout hanya tiga menit kemudian.

    Kondisi darurat dilaporkan ke Lalu Lintas Pelabuhan (LPS) Gilimanuk oleh kapal KMP Tunu Pratama Jaya 3888 pada pukul 00.22 Wita, menyatakan kapal telah terbalik dan hanyut ke arah selatan. Titik koordinat terakhir kapal tercatat di -08°09.371′, 114°25, 1569′.

    (zap/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kunker ke Arab, Prabowo Monitor Informasi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

    Kunker ke Arab, Prabowo Monitor Informasi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

    Kunker ke Arab, Prabowo Monitor Informasi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Presiden Prabowo Subianto
    telah menerima laporan mengenai insiden tenggelamnya kapal motor penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat
    Bali
    pada Rabu (2/7/2025) malam.
    Adapun kapal tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
    Meski sedang kunjungan kerja (kunker) ke Arab Saudi, Prabowo tetap memberi atensi dan memonitor situasi dalam negeri, termasuk kecelakaan kapal tersebut.
    “Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya
    KMP Tunu Pratama Jaya
    di
    Selat Bali
    karena cuaca buruk. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).
    Menurut Teddy, Prabowo pun langsung memberikan instruksi kepada seluruh jajaran terkait untuk mengutamakan penyelamatan para korban.
    “Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin,” tegas Seskab Teddy.
    Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam membawa 65 penumpang.
    Sementara itu, jumlah kendaraan yang menumpang kapal tersebut adalah sebanyak 22 kendaraan, di antaranya truk tronton golongan tujuh sebanyak delapan kendaraan.
    “Untuk sementara jumlah manifest total 53 orang dan kru kapal 12 orang,” kata Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, Kamis (3/7/2025).
    Dikatakan Wahyu, sebelum dipastikan tenggelam, kapal tersebut mengirimkan panggilan darurat pada pukul 23.20 WIB, tak lama setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB.
    Berselang lima menit kemudian, tepatnya pukul 23.35 WIB, terlihat dari petugas jaga syahbandar bahwa kapal tersebut tenggelam.
    Pukul 00.18 WIB, tim gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian.
    Pihaknya menerjunkan RIB ke titik terakhir kapal tersebut terpantau untuk melakukan proses evakuasi.
    Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada pembaruan informasi dari petugas yang dikerahkan.
    “Kami belum terhubung dikarenakan terkendala cuaca buruk. Di titik lokasi, ombak mencapai 2,5 meter,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 20 Ditemukan Selamat, 2 Meninggal Dunia

    Update Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 20 Ditemukan Selamat, 2 Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Banyuwangi Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang memuat puluhan penumpang tenggelam pada Selasa malam (2/7/2025). Hingga Rabu pagi ini (3/7/2025), kabar terbaru menyebutkan, total sudah ada 22 orang korban kapal tenggelam ditemukan, dengan rincian 20 orang selamat dan dua orang meninggal dunia.

    “Semua korban berada di pelabuhan Gilimanuk Bali untuk dilakukan perawatan,” ungkap Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kamis (3/7/2025).

    Menurut Kapolresta, pada subuh tadi ditemukan empat orang yang terdiri dari tiga orang penumpang dan satu orang kru KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan di pantai Cekik Gilimanuk Bali Barat Jembrana, Bali.

    Satu orang kru itu adalah Sandi Wariawan salah seorang Kepala Kamar Mesin (KKM) KMP Tunu Pratama Jaya dan tiga orang penumpang itu yakni Manson, Saroji warga Blimbingsari dan Romi Alfa Hidayat warga Blimbingsari Banyuwangi.

    “Yang terbaru ada 18 orang yang ditemukan, 16 orang selamat dan dua orang meninggal dunia. Sampai jam 07.00 WIB total sudah 22 orang ditemukan, dan dua orang meninggal dunia,” jelas Kapolresta.

    Mengenai bagaimana perjuangan para korban selamat masih belum bisa dipastikan cerita detailnya, apakah mereka berenang atau naik kapal skoci, mengingat para korban masih berada di Gilimanuk Bali.

    Kami masih fokus melakukan penyelamatan jiwa para korban,” tandas Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi Capt. Purgana menambahkan, saat ini ada tambahan satu kapal yang turut melakukan upaya pencarian korban di Selat Bali.

    “Total ada sepuluh kapal yang beroperasi di Selat Bali untuk melakukan penyisiran dan pencarian,” pungkasnya

    Seperti diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan Tenggelam di Selat Bali, Rabu malam 2 Juli 2025.

     KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 22 kendaraan

     

  • Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali – Page 3

    KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang dan 22 Kendaraan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk dilaporkan tenggelam di Selat Bali, sekitar 25 menit setelah lepas jangkar, pukul 22.56 WIB, Rabu 2 Juli 2025.

    “Kejadian ini terlihat oleh petugas jaga syahbandar kemudian dilaporkan kepada Basarnas dan instansi terkait lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR, Kamis (3/7/2025).

    Nanang mengungkapkan, pihaknya mengirimkan personel dari Pos SAR Banyuwangi yang terletak di Pelabuhan Ketapang untuk langsung melakukan pencarian kapal tenggelam dan para korban dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat.

    Selain itu, lanjut Nanang, tim rescue dari Pos SAR Jembrana juga dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian terhadap penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali tersebut.

    “Saat ini ada tim dari Kantor SAR Surabaya juga yang merapat ke lokasi dan KN SAR Permadi yang dipersiapkan untuk berangkat mendukung operasi SAR,” ucap Nanang.

    Menurut informasi sementara yang berhasil dihimpun, data manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Kapal yang diperkirakan tenggelam pukul 23.20 WIB ini juga memuat 22 kendaraan di antaranya 14 truk tronton.

    Hingga berita ini ditayangkan, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap seluruh manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

    Adapun unsur yang berkoordinasi dalam pencarian ini antara lain Basarnas, Syahbandar Banyuwangi, Polairud Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, TNI AL Gilimanuk, KP3 Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, BMKG Banyuwangi, BKK Banyuwangi, dan Tagana Banyuwangi.

    Detik-Detik Evakuasi Penumpang saat Kapal Tenggelam

  • Dugaan Awal Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Alami Kebocoran di Ruang Mesin

    Dugaan Awal Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Alami Kebocoran di Ruang Mesin

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, 99 persen dipastikan tenggelam di perairan Selat Bali, yang diduga mengalami kebocoran di ruang mesin.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi Capt. Purgana mengatakan, pihaknya menerima informasi pada pukul 23.15 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

    “Sempat ada komunikasi yang dilakukan, info cukup singkat antara kapal mereka sendiri dengan waktu 20 menit,” ungkapnya Kamis (3/7/2025).

    Dari informasi itu, jika KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam, adapun penyebab tenggelamnya masih belum bisa dipastikan.

    “Semoga saja tidak tenggelam, tapi secara syar’iat sampai detik ini kurang lebih sudah tiga jam lebih belum ada informasi dan tanda-tanda orang yang ditemukan. Namun 99 persen tenggelam,” jelasnya.

    Saat ini, kata Capt. Purgana, masih terus berupaya melakukan pencarian dikomandani Basarnas.

    “Total ada sembilan kapal yang melakukan pencarian,” terangnya.

    Adapun sembilan kapal yang melakukan pencarian hingga ke arah selatan, karena arus mengarah ke selatan.

    “Titik pencarian sudah sampai ke selatan dan balik lagi ke utara karena arus laut sudah berubah, semoga ada salah satu orang yang piket menggunakan pelampung sehingga ada kepastian,” tandasnya. 

    Seperti diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan tenggelam di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025).

    KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 22 kendaraan.