provinsi: KALIMANTAN BARAT

  • Kacaunya Manifes KMP Tunu Pratama Jaya Buat Keluarga Korban Bingung
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Juli 2025

    Kacaunya Manifes KMP Tunu Pratama Jaya Buat Keluarga Korban Bingung Surabaya 4 Juli 2025

    Kacaunya Manifes KMP Tunu Pratama Jaya Buat Keluarga Korban Bingung
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kacaunya data manifes
    KMP Tunu Pratama Jaya
    yang tenggelam di
    Selat Bali
    , Rabu (2/7/2025) membuat warga yang berdatangan ke pusat informasi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur bingung.
    Mereka di antaranya keluarga korban meninggal dunia, Fitri April dan anaknya, Adnan Aqiel yang tak ada dalam daftar manifes penumpang.
    Namun, berdasarkan riwayat terakhir komunikasi dengan korban, keluarga yakin Fitri dan anaknya yang masih balita menumpang kapal tersebut.
    Hingga akhirnya, pada Kamis (3/7/2025), jenazah Fitri ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, disusul putranya yang juga ditemukan dalam keadaan yang sama dengan sang ibu.
    Keluarga penumpang lainnya adalah Muhammad Hawaludin dan dua keponakannya yang berusia 9 tahun yang juga tak terdaftar dalam manifes penumpang meski ia menaiki KMP Tunu Pratama Jaya.
    “Terakhir adik saya mengabari naik kapal, dia bilang ombaknya besar,” kata Ria, adik Hawaludin.
    Ia dan dua keponakannya menaiki mobil travel yang sopirnya masuk dalam daftar manifes, sedangkan para penumpang travel tak masuk dalam manifes kapal.
    “Saya bingung, kenapa hanya sopirnya saja yang terdaftar, penumpangnya tidak, padahal keluarga kami ada tiga di mobil itu, belum penumpang yang lain,” ujar Ria.
    Ibu Hawaludin, Lasmiati terus bertahan di Pelabuhan Ketapang menantikan kabar terbaru sang anak.
    Ia bahkan seharian tak selera makan, sebelum akhirnya keluarga memutuskan untuk membawanya pulang karena kesehatan Lasmiati terus turun dan terus menangis.
    Menjawab kerancuan manifes yang ada di KMP Tunu Pratama Jaya, Basarnas mengatakan bahwa mereka saat ini terus melakukan rekonfirmasi data penumpang.
    Seperti yang terjadi pada dua nama yaitu Tri Wahyudi dan Wahyudi, yang sebelumnya diperkirakan merupakan nama dari satu orang, setelah direkonfirmasi ternyata merupakan dua orang yang berbeda. Nama tersebut kemudian ditambahkan ke daftar korban selamat di papan pengumuman.
    Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi yang mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan konfirmasi ulang apakah ada penumpang yang tidak tercatat atau selamat tapi tidak melapor.
    “Mohon bersabar,” ujar Dudy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menyemai Asa Petani Mandiri di Kalbar

    Menyemai Asa Petani Mandiri di Kalbar

    Sesi pelatihan tak berhenti di area panen. Mereka diajak menyusuri infrastruktur kebun jalan tanah yang padat, jembatan kayu yang kokoh, dan sistem drainase yang bersih.

    Di sinilah peran Murajurti penting. Sebagai Civil Project Coordinator PT LIP, ia menjelaskan bahwa jalan kebun bukan hanya akses, tapi nadi logistik.

    “Kalau jalan rusak, panen terganggu. Kalau jembatan tidak kuat, truk tidak bisa masuk. Semua terhubung,” ucapnya menjelaskan.

    Momen itu menjadi titik balik bagi banyak peserta. Tak sedikit yang menyadari selama ini produktivitas kebun mereka terhambat bukan karena pupuk atau bibit—tapi infrastruktur pendukung yang abai.

    Pelatihan ini tak berhenti di lapangan. Ada tindak lanjut. Supadi dan tim PT LIP menjanjikan pembinaan terbuka, konsultasi berkelanjutan, dan kemungkinan kerja sama jika kebun mandiri sudah menunjukkan konsistensi.

    Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas. Langkah mantap Esidorus, Kepala Bidang Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bengkayang, bersama Harsono dari Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sekadau, mengiringi rombongan dengan kesan mendalam.

    Di sini, pemerintah tak hanya hadir. Mereka menyatu dengan denyut nadi kegiatan, menjadi penopang sekaligus penjamin bahwa setiap upaya tak berjalan sendiri.

    Ini lebih dari sekadar pendampingan. Ini adalah janji yang diwujudkan dalam tindakan nyata.

    AKP STIPER sendiri, sebagai penyelenggara pelatihan, menegaskan pelatihan ini bukanlah tour belajar biasa.

    “Kami lihat semangat peserta sangat besar. Mereka ingin maju. Pemerintah daerah pun mendukung. Ini investasi sosial jangka panjang,” kata Direktur AKP STIPER, Sri Gunawan.

    Ia mengingatkan, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada perusahaan besar. Sawit rakyat harus tumbuh. Dan itu hanya mungkin jika dibekali ilmu yang tepat.

    “Kami ingin petani tahu bahwa sawit bukan kutukan. Sawit bisa menjadi berkah kalau dikelola benar,” ucapnya mengingatkan.

     

  • Mendagri: Kawal program strategis dengan sinergi pusat-daerah

    Mendagri: Kawal program strategis dengan sinergi pusat-daerah

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyoroti pentingnya sinergi erat antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam mengawal pelaksanaan program prioritas nasional yang strategis.

    Hal itu disampaikan Tito usai menerima audiensi Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Jumat.

    “Saya berharap kita bisa bekerja sama, berinovasi, menyuarakan aspirasi kepentingan daerah, sekaligus juga APKASI bisa menjembatani bukan hanya pusat-daerah, tapi juga dengan pemerintah, dengan asosiasi, DPRD-nya, dan lain-lain,” kata Tito di Jakarta, Jumat.

    Ia menegaskan bahwa kolaborasi tersebut menjadi bagian penting dalam upaya bersama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui Astacita.

    Dalam pertemuan tersebut, Mendagri menyampaikan dua arahan utama, yaitu pentingnya konsolidasi organisasi melalui pembentukan kepengurusan yang solid, serta penyusunan rencana kerja yang bersifat konseptual.

    APKASI, menurut Mendagri, memiliki peran penting sebagai mitra Kemendagri dalam menjembatani komunikasi antara pusat dan daerah. APKASI juga dinilai berkontribusi dalam mendorong implementasi berbagai program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan agenda strategis lainnya.

    Pada kesempatan itu, jajaran APKASI melaporkan hasil pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VI yang telah digelar di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

    Munas tersebut menghasilkan kepemimpinan baru dengan terpilihnya Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, sebagai Ketua Umum APKASI periode 2025–2030.

    Dalam audiensi tersebut, Bursah turut meminta masukan dan arahan dari Mendagri terkait arah kepemimpinan dan penguatan peran organisasi ke depan.

    Mendagri pun menyampaikan bahwa pembentukan kepengurusan merupakan kewenangan Ketua Umum terpilih bersama tim formatur.

    “Nanti ketua membentuk formasi kepengurusan yang lebih detail, dan setelah selesai biasanya akan ada pelantikan. Dan nanti, ketika waktunya pas, saya Insya Allah akan hadir melantik APKASI dengan pengurus yang baru ini, resmi menjadi pengurus untuk lima tahun ke depan,” kata Bursah.

    Sejumlah isu aktual turut dibahas, termasuk tantangan dalam membangun tata kelola pemerintahan daerah yang transparan dan akuntabel.

    Dalam hal ini, Mendagri menekankan pentingnya penguatan integritas kepala daerah guna mencegah praktik korupsi yang berpotensi merusak kepercayaan masyarakat dan menghambat proses pembangunan.

    Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah kepala daerah, di antaranya Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Pati Sudewo, Bupati Sambas Satono, Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad, Bupati Blora Arief Rohman, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, serta Direktur Eksekutif APKASI Sarman Simanjorang.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peduli Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Bupati Ipuk Jamin Penanganan Keluarga Korban – Page 3

    Peduli Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Bupati Ipuk Jamin Penanganan Keluarga Korban – Page 3

    Ipuk mengatakan Pemkab melalui Dinas Sosial telah melakukan assesment awal keluarga korban meninggal guna memastikan penanganan yang tepat. Mulai dari pendampingan psikologis hingga bantuan untuk keluarga. 

    “Dinas Sosial sudah turun mengecek kondisi keluarga korban. Termasuk keluarga almarhumah Elok maupun keluarga lain yang menjadi korban. Apakah mereka membutuhkan pendampingan psikologis hingga bantuan sosial lainnya. Terutama yang paling penting adalah jaminan pendidikan anak-anak mereka,” kata Ipuk. 

    Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Banyuwangi, Henik Setyorini menambahkan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait keluarga korban. 

    “Untuk keluarga Bu Elok, keluarga korban sudah masuk dalam penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dan kini pemkab juga mengupayakan agar menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Keluarga lain juga akan kami cek segera,” kata Henik.  

    “Masih kita proses sebagai penerima PKH. Selama proses administrasi, bantuan intervensi terus diberikan agar kehidupan anak-anak tetap terjamin,” tegas Henik.

    Berdasarkan data sementara dari Posko Tim SAR Gabungan di Dermaga Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, hingga Kamis (3/7/2025) malam, tercatat 29 penumpang ditemukan selamat dan enam orang meninggal.

     

    (*)

  • Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: Helikopter Polda Jatim Temukan Skoci Tanpa Awak

    Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: Helikopter Polda Jatim Temukan Skoci Tanpa Awak

    Liputan6.com, Banyuwangi – Tim SAR gabungan melanjutkan upaya pencarian korban hilang tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Jumat (4/7/2025). Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Jawa Timur turut mengerahkan personel, helikopter, kapal laut, kapal karet dan drone untuk turut menyisir perairan Selat Bali. 

    “Kekuatan personel dan peralatan Dirpolairud Polda Jatim dan Satpolairud Banyuwangi terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan,” ungkap Dirpolairud Polda Jawa Timur, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.

    Pada pencarian hari pertama melalui udara yang dipimpinnya langsung, kata Kombespol Arman, dia sempat mendapatkan satu sekoci tanpa awak di pantai Cekik Jembrana Bali. 

    Temuan sekoci tanpa awak tersebut langsung dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Tim SAR gabungan untuk ditindaklanjuti dengan dilakukan penyisiran di wilayah tersebut. Karena diduga kuat, sekoci tersebut sebelumnya berpenumpang.

    Kombespol Arman menegaskan, pihaknya akan terus berupaya maksimal dalam melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih belum ditemukan.

    Tidak hanya mengerahkan personel, pihaknya juga menggandeng nelayan sekitar untuk turut serta membantu memantau pergerakan arus laut serta melaporkan tanda-tanda jika ada korban kapal tenggelam yang belum ditemukan.

    “Tidak hanya di laut, anggota yang di darat juga kami minta memberitahukan kepada nelayan untuk turut serta membantu menginformasikan jika ada temuan saat berlayar di laut,” tandasnya.

    Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan Tenggelam di Selat Bali, Rabu malam 2 Juli 2025.

    KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 22 kendaraan

     

    KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Kamis dini hari (3/7) saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Jembrana.

  • Cerita Imam Bakri, Kehilangan Anak-Istri dari Tragedi Kapal Tenggelam di Selat Bali

    Cerita Imam Bakri, Kehilangan Anak-Istri dari Tragedi Kapal Tenggelam di Selat Bali

    Liputan6.com, Banyuwangi – Fitri April Lestari (32) dan putranya Afnan Agiel Mustofa (3) dipastikan menjadi korban meninggal dunia dalam peritiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di peraian Selat Bali, Rabu (2/7/2025).

    Ibu dan anak balitanya itu merupakan warga Dusun Simbar 1 Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Keduanya menumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali untuk liburan sambil bertemu sang suami.

    Jenazah Afnan Aqel Mustofa ditemukan di perairan Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana Bali pada Kamis sore (3/7/2025).

    Jenazah sang ibu sebelumnya juga ditemukan di perairan yang sama. Suami fitri April Lestari, Imam Bakri mengatakan, bahwa istri bersama anaknya sedang dalam perjalanan menuju Bali. Mereka akan mengunjungi dirinya, yang bekerja di Kota Denpasar.

    “Sebenarnya istri sama anak saya itu mau ke Bali, mau liburan karena ini libur sekolah pengen ketemu saya. Yang ikut ke Bali anak saya yang umur 3 tahun sedangkan yang besar kakaknya tidak ikut di rumah saja,” ujar Imam Baihaki, Jumat (4/7/2025).

    Kata Imam, isri dan putra keduanya itu berangkat dari rumahnya di Desa Simbar, Kecamatan Cluring naik travel. Menurutnya, terakhir berkomunikasi, diberi kabar istrinya bahwa mereka sudah berada di atas kapal.

    “Sebelum peristiwa itu mereka sempat ngabari sudah naik di atas kapal, setelah itu sudah tidak ada kabar lagi,” katanya.

    Ketika mendapatkan kabar peristiwa itu, Imam langsung berangkat ke Pelabuhan Gilimanuk untuk mencari informasi terkait nasib istri dan anaknya itu.

    “Saya langsung berangkat, dan sampai di Gilimanuk belum ada informasi keberadaan mereka,” tuturnya.

    Dia baru dapat kabar pada siang hari bahwa istri dan putranya telah ditemukan meninggal dunia.

    “Jenazah istri dan anak saya dibawa ke RSU Negara,” katanya.

     

  • KMP Tunu Pratama Tenggelam, Basarnas Masih Cari 30 Korban Lainnya

    KMP Tunu Pratama Tenggelam, Basarnas Masih Cari 30 Korban Lainnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Basarnas Bali melanjutkan pencarian korban kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dengan alat utama KN SAR Arjuna.

    Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam keterangan di Denpasar, Jumat, mengatakan sebanyak 23 personel dalam KN SAR Arjuna 229 diturunkan bersama 13 personel Basarnas Denpasar, 12 personel Pos SAR Jembrana, dan empat personel Pos SAR Buleleng.

    “KN SAR Arjuna 229 bergerak pada pukul 09.45 WIB untuk melakukan pencarian, Basarnas Bali alat utama (alut)-nya KN SAR Arjuna 229, RIB Pos SAR Buleleng, RIB Pos SAR Jembrana,” kata dia.

    Diketahui sebanyak 29 korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan selamat dan enam meninggal dunia, sehingga pada hari kedua pencarian Basarnas Bali mencari 30 korban lainnya.

    Didukung cuaca cerah dan ombak yang lebih bersahabat, namun kondisi angin masih cukup kencang, tim mencari di luas area pencarian 37,21 km.

    “Melakukan pencarian sesuai rencana operasi SAR dengan luas area pencarian 37,21 km, jika sesuai data kemarin yang belum ketemu 30 orang, cuaca cukup cerah,” ujar Sidakarya yang turut dalam pencarian menggunakan helikopter.

    KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk yang berangkat pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar atau sekitar pukul 23.20 WIB.

    Menurut data Basarnas, data manifest kapal berjumlah 53 orang penumpang, 12 orang kru kapal, dan memuat 22 kendaraan yang diantaranya 14 truk tronton.

    Sebelum menurunkan alur utama ini, Basarnas Bali terlebih dahulu terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban menggunakan RIB pukul 02.50 Wita Kamis (3/4) dini hari di koordinat 08 09’34.28″ S & 114°09’34.28″ E.

    Sementara hingga saat ini atau hari kedua pencarian belum ada laporan temuan korban lainnya di luar temuan pada hari pertama kemarin.

  • Kapal Tenggelam di Selat Bali, DPR Dorong Audit Menyeluruh Sistem Keselamatan Pelayaran – Page 3

    Kapal Tenggelam di Selat Bali, DPR Dorong Audit Menyeluruh Sistem Keselamatan Pelayaran – Page 3

    Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu malam (2/7) dengan membawa 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan. Enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara sebanyak 30 orang dilaporkan belum ditemukan.

    KMP Tunu Pratama Jaya diduga tenggelam karena mengalami kebocoran saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Dalam dua pekan terakhir, Selat Bali kembali menjadi pusat perhatian nasional akibat serentetan kecelakaan kapal penumpang yang terjadi hanya dalam rentang waktu 11 hari.

    “Tiga kecelakaan beruntun di jalur vital penyeberangan Jawa-Bali ini harus menjadi peringatan keras betapa pentingnya pembenahan sistem keselamatan pelayaran kita,” tegas Irine.

     

  • Korban Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Biaya Pengobatan-Santunan

    Korban Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Biaya Pengobatan-Santunan

    Jakarta

    Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali. Manifes mencatat kapal mengangkut 53 penumpang dan 12 kru, sehingga totalnya ada 65 orang. Berdasarkan data terakhir, 31 orang ditemukan selamat, sedangkan enam orang ditemukan tewas yang mana salah satu korban yakni balita berusia 3 tahun.

    Menanggapi kecelakaan laut tersebut, Jasa Raharja sebagai BUMN yang menjalankan amanah perlindungan dasar bagi masyarakat korban kecelakaan alat angkutan umum, menjamin pengobatan hingga santunan bagi korban kecelakaan laut tersebut.

    Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo menyampaikan, Jasa Raharja berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dalam kecelakaan angkutan umum resmi, termasuk dalam kondisi darurat. Pihaknya tengah memproses pendataan korban kecelakaan laut tersebut demi memastikan semua korban dijamin sesuai ketentuan.

    “Karena proses evakuasi masih berlangsung, petugas kami siaga untuk melakukan pendataan korban secara akurat dan nantinya mengunjungi rumah sakit tempat korban dibawa untuk memastikan para korban dijamin sesuai ketentuan, serta petugas kami juga telah bergerak ke rumah korban yang telah dinyatakan meninggal dunia guna mempercepat penyerahan santunan meninggal dunia kepada ahli waris” jelas Rubi dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

    Ia menjelaskan, seluruh penumpang kapal yang tercatat dalam manifest dan menjadi korban kecelakaan ini dijamin berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum. Sedangkan jumlah santunannya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017 yang mencakup jenis alat angkutan darat, laut, serta udara.

    Jasa Raharja memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan korban luka-luka hingga maksimal Rp 20 juta, yang dibayarkan langsung ke rumah sakit. Selain itu, biaya pertolongan pertama (P3K) dan ambulans juga dijamin dengan nilai maksimal masing-masing Rp1 juta dan Rp 500 ribu.

    Sebagai BUMN yang memiliki tugas utama memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan yang berorientasi pada pelayanan publik prima, Jasa Raharja tidak hanya menjamin dari sisi santunan, tetapi juga terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis guna memastikan kecepatan pelayanan di lapangan, terlebih pada situasi darurat seperti saat ini.

    “Kami mengucapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah ini. Jasa Raharja merespons cepat kecelakaan ini dan berkoordinasi dengan instansi terkait di wilayah Bali dan Jawa Timur,” ujar Rubi.

    Sebagai informasi Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya diketahui tengah berlayar membawa penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

    Kecelakaan tersebut disebabkan kebocoran di ruang mesin hingga menyebabkan kapal terbalik dan hanyut ke arah selatan, pada Kamis dini hari (3/7) sekitar pukul 00.16 WITA. Proses evakuasi masih terus berlangsung oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polair, dan instansi terkait lainnya.

    (ada/ara)

  • Menhub Perintahkan KNKT Usut Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Menhub Perintahkan KNKT Usut Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan arahan baru dalam proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. Dia meminta agar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

    Investigasi dilakukan untuk mengetahui apa penyebab kecelakaan, sehingga pemerintah dapat mengevaluasi kebijakan untuk mencegah kejadian serupa terjadi.

    “Keselamatan penyeberangan adalah prioritas utama. Karena itu, saya sudah menginstruksikan KNKT untuk melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa,” ungkap Dudy dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

    Dudy juga menginstruksikan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya untuk melanjutkan dan mempercepat pencarian korban.

    Dia berharap pencarian yang dilakukan dapat menemukan lebih banyak lagi korban yang selamat. Namun demikian, ia meminta seluruh pihak untuk bersabar, sebab fokus utama yang saat ini dilakukan adalah upaya maksimal melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban.

    “Kita punya golden time yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pencarian dan pertolongan korban KMP Tunu Pratama Jaya. Kami berharap bisa menemukan lebih banyak lagi penumpang yang selamat,” ujar Dudy.

    Dugaan Banyak Penumpang ‘Gelap’

    Terkait dugaan banyaknya penumpang kapal yang tidak terdaftar dalam manifest, Dudy menyebutkan pihaknya akan melakukan konfirmasi dan verifikasi ulang untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.

    “Kami akan melakukan verifikasi untuk memastikannya, termasuk apakah ada penumpang yang selamat namun belum melaporkan,” tambah Dudy.

    Dia menjelaskan jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diketahui sebanyak 53 orang, sedangkan awak kapal berjumlah 12 orang. Adapun total kendaraan yang diangkut berjumlah 22 unit.

    Hingga malam kemarin, korban selamat yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan berjumlah 29 orang, sementara yang meninggal 6 orang.

    “Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan bagi korban yang selamat, saya berdoa semoga segera diberikan kesembuhan,” kata Dudy.

    Pihaknya juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan pertolongan ini. Ia pun berpesan kepada seluruh petugas untuk tetap mengutamakan keselamatan di lapangan.

    “Mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat, saya meminta seluruh petugas untuk tetap memerhatikan faktor keselamatan. Semoga kerja sama dari seluruh tim gabungan memberikan hasil yang maksimal,” sebut Dudy.

    Lihat Video ‘6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Diserahkan ke Keluarga’:

    (hal/rrd)