provinsi: KALIMANTAN BARAT

  • Polrestabes Surabaya Selamatkan 881 Ribu Nyawa Lantaran Amankan 85 Kg Sabu dan 40 Ribu Ekstasi

    Polrestabes Surabaya Selamatkan 881 Ribu Nyawa Lantaran Amankan 85 Kg Sabu dan 40 Ribu Ekstasi

    Surabaya (beritajatim.com) Anggota Satres Narkoba Polrestabes Surabaya mengukir prestasi dengan menggagalkan peredaran narkoba di pulau Jawa. Pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80, sejumlah anggota memilih memburu kurir Narkoba hingga ke Pulau Kalimantan.

    Pengorbanan para anggota yang bertugas tidak sia-sia. Operasi perburuan yang dipimpin AKBP Suria Miftah itu menangkap empat kurir dengan barang bukti 85 kilogram sabu-sabu dan 40 ribu pil ekstasi. Dari total barang bukti yang diamankan, polisi menyelamatkan 881 ribu nyawa di pulau Jawa dari bahaya narkoba.

    “Jika dikonversikan maka ada 881 ribu jiwa yang terselamatkan dari bahaya penggunaan narkoba. Nilai ekonomis barang bukti yang sudah kita amankan mencapai hampir Rp 128 miliar,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, Rabu (10/9/2025).

    Barang bukti yang diamankan berasal dari empat kurir. Dua kurir berinisial AR (33) dan HD (26) asal Jawa Barat. Dua lainnya berinisial SH (32) dan DS (29) warga Jawa Timur. Keempat kurir ini berasal dari satu jaringan narkoba yang sama tapi berbeda kelompok. Dari hasil penyelidikan, antar kelompok tidak saling mengenal.

    “Antara satu kelompok dengan yang lain tidak saling kenal. Namun, mereka berasal dari satu jaringan yang sama. Yakni jaringan peredaran narkoba Kalimantan-Jawa,” jelas Luthfie.

    Keempat pelaku sempat menjalani tes urine. Hasilnya mereka negatif mengkonsumsi narkoba. Namun dengan total barang bukti yang ada pada para tersangka, keempat pelaku dijerat dengan pasal 114 (2) Jo pasal 132 (1) dan pasal 112 (2) jo pasal 132 (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman minimal 6 tahun kurungan penjara dan maksimal hukuman mati.“Jadi mereka ini komunikasi dengan bandar hanya satu arah. Untuk jalur pengiriman,

    Mereka diperintah oleh bandar atau bosnya secara satu arah. Mereka juga tidak mengetahui secara pasti identitas dadi bandar narkoba atau bos mereka,” tegas Luthfie.

    Diketahui sebelumnya, 85 kilogram sabu-sabu dan 40.328 butir ekstasi dari Kalimantan gagal beredar di pulau Jawa berkat kerja anggota Satres Narkoba Polrestabes Surabaya. Dalam peristiwa ini, polisi menangkap empat kurir dari satu jaringan yang sama.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan, keempat kurir narkoba ini diamankan di dua tempat yang berbeda di pulau Kalimantan. Keempat kurir yang kini terancam hukuman mati itu adalah AR (33) dan HD (26) warga Jawa Barat, lalu SH (32) dan DS (29) warga Jawa Timur.

    “Anggota kami melakukan pengembangan dari berbagai kasus yang sudah diungkap. Dari hasil penyelidikan, anggota mendapatkan informasi adanya narkoba yang hendak masuk ke pulau Jawa dari Kalimantan,” kata Luthfie, Rabu (10/9/2025).

    AR dan HD terlebih dahulu ditangkap oleh anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya pada Rabu (13/8/2025) di sebuah rumah kawasan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Keduanya ditangkap beserta 43,8 kilogram sabu-sabu dan 40.328 butir ekstasi. Ketika digerebek petugas, keduanya tidak melakukan perlawanan.

    4 hari kemudian, saat puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, anggota di lapangan berhasil mengidentifikasi SH (32) dan DS (29). Keduanya hendak menuju tempat yang sudah diperintah oleh bos. Dua warga Jawa Timur ini mengendarai mobil Toyota Calya dengan plat nomor palsu di Jalan Raya Trans Kalimantan, Sungai Ambawang, Kalimantan Barat.

    Keduanya pun diberhentikan oleh anggota polisi dan ketahuan membawa 40,8 kilogram sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik berlogo naga dan ikan koi. Petugas juga menyisir tempat persinggahan kedua tersangka di rumah Jalan Komplek Mekarsari, Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat. [ang/aje]

  • 85 Kilogram Sabu dan 40 Ribu Ekstasi dari Kalimantan Gagal Beredar di Pulau Jawa

    85 Kilogram Sabu dan 40 Ribu Ekstasi dari Kalimantan Gagal Beredar di Pulau Jawa

    Surabaya (beritajatim.com) 85 kilogram sabu-sabu dan 40.328 butir ekstasi dari Kalimantan gagal beredar di pulau Jawa berkat kerja anggota Satres Narkoba Polrestabes Surabaya. Dalam peristiwa ini, polisi menangkap empat kurir dari satu jaringan yang sama.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan, keempat kurir narkoba ini diamankan di dua tempat yang berbeda di pulau Kalimantan. Keempat kurir yang kini terancam hukuman mati itu adalah AR (33) dan HD (26) warga Jawa Barat, lalu SH (32) dan DS (29) warga Jawa Timur.

    “Anggota kami melakukan pengembangan dari berbagai kasus yang sudah diungkap. Dari hasil penyelidikan, anggota mendapatkan informasi adanya narkoba yang hendak masuk ke pulau Jawa dari Kalimantan,” kata Luthfie, Rabu (10/9/2025).

    AR dan HD terlebih dahulu ditangkap oleh anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya pada Rabu (13/8/2025) di sebuah rumah kawasan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Keduanya ditangkap beserta 43,8 kilogram sabu-sabu dan 40.328 butir ekstasi. Ketika digerebek petugas, keduanya tidak melakukan perlawanan.

    4 hari kemudian, saat puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, anggota di lapangan berhasil mengidentifikasi SH (32) dan DS (29). Keduanya hendak menuju tempat yang sudah diperintah oleh bos. Dua warga Jawa Timur ini mengendarai mobil Toyota Calya dengan plat nomor palsu di Jalan Raya Trans Kalimantan, Sungai Ambawang, Kalimantan Barat.

    Keduanya pun diberhentikan oleh anggota polisi dan ketahuan membawa 40,8 kilogram sabu-sabu yang dibungkus dengan plastik berlogo naga dan ikan koi. Petugas juga menyisir tempat persinggahan kedua tersangka di rumah Jalan Komplek Mekarsari, Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

    “Keempat tersangka ini dari dua kelompok yang beda. Jadi yang satu kelompok Jawa Barat dan kelompok Jawa Timur. Antara dua kelompok ini tidak saling kenal. Namun, mereka masih dalam satu jaringan besar yang sama,” tutur Luthfie.

    Keempat tersangka yang diamankan mengaku baru pertama kali menerima pekerjaan menjadi kurir sabu. Mereka dijanjikan upah mulai Rp 30 juta hingga Rp 186 juta apabila barang haram itu berhasil sampai tujuan.

    “Untuk bandar yang lebih besar masih dalam proses pengembangan lebih lanjut,” pungkas Luthfie.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan pasal 114 (2) Jo pasal 132 (1) dan pasal 112 (2) jo pasal 132 (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman minimal 6 tahun kurungan penjara dan maksimal hukuman mati. [ang/aje]

  • Polrestabes Surabaya gagalkan peredaran sabu-sabu dan ekstasi

    Polrestabes Surabaya gagalkan peredaran sabu-sabu dan ekstasi

    “Masing-masing berinisial AR, 33 tahun, warga Bandung, Jawa Barat, HD, 26 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat, SH, 32 tahun, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan DS, 29 tahun, warga Tuban, Jawa Timur,”

    Surabaya (ANTARA) – Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat total 84,7 kilogram, selain juga pil ekstasi sebanyak 40.328 butir.

    Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Luthfie Sulistiawan menjelaskan barang bukti tersebut diamankan dari empat orang pengedar.

    “Masing-masing berinisial AR, 33 tahun, warga Bandung, Jawa Barat, HD, 26 tahun, warga Bekasi, Jawa Barat, SH, 32 tahun, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan DS, 29 tahun, warga Tuban, Jawa Timur,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

    Kapolrestabes Kombes Pol Luthfie mengungkapkan empat pelaku tersebut berasal dari dua kelompok berbeda dengan wilayah peredaran di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat.

    “Namun dalam satu jaringan kelompok besar yang mendapat pasokan sabu-sabu asal Pontianak, Kalimantan Barat,” ujarnya.

    Keempat pengedar ini, lanjut Kombes Pol Luthfie, tidak saling mengenal.

    “Mereka tidak saling mengenal karena sistem jaringannya terputus atau peredarannya dikenal dengan istilah ranjau. Tapi dari dua kelompok ini memang sama-sama ngambilnya dari wilayah di Kalimantan Barat,” ucapnya.

    Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nashrullah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kisah Hidup di Persimpangan Kota Pontianak: Antara Kain Kusam dan Mimpi Jalanan

    Kisah Hidup di Persimpangan Kota Pontianak: Antara Kain Kusam dan Mimpi Jalanan

    Liputan6.com, Jakarta Kota Pontianak, Kalimantan Barat sore itu lengang, tapi tidak benar-benar sepi. Di persimpangan ruas Jalan Tanjung Raya, lampu merah Hotel Garuda, riuh klakson dan dengung mesin mobil bertaut dengan tatapan letih dua pasang mata kecil menunggu kesempatan. 

    Dua orang tuna wisma, sebut saja Yanto dan Rina berdiri di bawah bayang lampu merah. Mereka memegang botol air sabun bekas dan selembar kain lap kusam. Setiap kali kendaraan berhenti, langkah mereka cepat, tangan mungilnya mengusap kaca mobil, berharap berbalas senyum dan uang recehan.

    Pontianak, kota di mana Sungai Kapuas memeluk kehidupan, terus bergerak mengejar modernitas. Hotel-hotel menjulang, pusat kuliner tak pernah tidur, dan lampu-lampu neon memandikan malam. Namun, di antara gemerlapnya, masih ada ruang gelap yang sering tak terlihat ketimpangan sosial.

    Di bawah terik siang atau dinginnya hujan, Yanto dan Rina hanyalah dua di antara ratusan jiwa yang bertahan hidup dengan cara apa adanya. Dan sering kali, jalan raya menjadi panggung terakhir mereka.

    Di Kota Pontianak yang terus bertumbuh, keberadaan mereka dianggap meresahkan. Datanglah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Sosial Kota Pontianak. Senin 8 September 2025, sore. Kehidupan Yanto dan Rina berubah arah.

    Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiyantoro menyatakan, penertiban bukan sekadar tindakan administratif, melainkan upaya menjaga wajah kota dan melindungi keselamatan pengguna jalan. 

    “Aksi mereka sebenarnya sederhana, hanya membersihkan kaca dengan sabun,” ujar Ahmad dengfan nada lirih.

    “Tapi ketika dilakukan di persimpangan padat, itu bisa membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.”

  • ADHI Karya Perkuat Fundamental, Bayar Obligasi Rp 1,3 Triliun dan Genjot Proyek Sosial
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 September 2025

    ADHI Karya Perkuat Fundamental, Bayar Obligasi Rp 1,3 Triliun dan Genjot Proyek Sosial Nasional 8 September 2025

    ADHI Karya Perkuat Fundamental, Bayar Obligasi Rp 1,3 Triliun dan Genjot Proyek Sosial
    Penulis
    KOMPAS.com
    – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaksanakan paparan publik dalam kegiatan Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/9/2025).
    Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keterbukaan informasi, jajaran direksi memaparkan kinerja hingga semester I-2025 serta arah strategi perseroan dengan memperkuat fundamental bisnis dan kompetensi inti sebagai kontraktor.
    ADHI Karya turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur sosial yang menjadi prioritas pemerintah dalam mendukung Asta Cita. Hingga saat ini, perseroan terlibat dalam pembangunan sekolah rakyat, rumah sakit (rs), serta proyek irigasi di berbagai wilayah Indonesia.
    Untuk sektor kesehatan, beberapa proyek rumah sakit yang dikerjakan antara lain RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Pondok Indah Bintaro, RS Harapan Kita Jakarta, RS Mandaya Royal Puri, dan RS

    Pelni Jakarta.
    Sementara itu, pada sektor ketahanan pangan, ADHI Karya berperan dalam pembangunan infrastruktur irigasi, di antaranya Irigasi Cipelang (Jawa Barat), Irigasi Tapin (Kalimantan Selatan), serta rehabilitasi 75 daerah irigasi di Kalimantan Barat.
    Selain itu, melalui anak usaha ADHI Beton yang bergerak di bidang manufaktur dan konstruksi beton pracetak, perseroan berhasil mengukir tonggak baru dengan mendukung pelaksanaan proyek strategis Ubadari, Compression, Carbon Capture (UCC) Project di Tangguh, Papua Barat.
    Kehadiran ADHI Karya dalam proyek-proyek tersebut mencerminkan peran perseroan tidak hanya sebagai kontraktor nasional, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
    Di tengah kondisi yang menantang, ADHI Karya tetap berkomitmen menjaga kepercayaan investor dengan melunasi kewajiban jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan PUB III Tahap III Tahun 2022 sebesar Rp1,3 triliun pada 24 Mei 2025.
    Langkah itu menunjukkan komitmen ADHI dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan sekaligus mempertahankan kepercayaan pasar.
    Hingga semester I-2025, ADHI Karya membukukan pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun atau turun 33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
    Perseroan juga mencatat pendapatan
    joint operation
    (JO) sebesar Rp 4,3 triliun dan pendapatan
    non-joint operation
    (NJO) sebesar Rp 5,7 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Paket 1, Jalan Tol Solo–Yogyakarta–Kulon Progo, dan Pabrik PUSRI III-B.
    Dari sisi laba, ADHI Karya mencetak laba kotor sebesar Rp 521 miliar atau meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
    Namun, laba bersih pada triwulan II-2025 tercatat Rp 7,5 miliar atau turun 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi dinamika perolehan kontrak.
    Total aset ADHI Karya pada triwulan II-2025 mencapai Rp 34,4 triliun atau turun 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
    Liabilitas tercatat Rp 24,7 triliun atau turun 8 persen, seiring pelunasan kewajiban. Sedangkan ekuitas perseroan sebesar Rp 9,7 triliun.
    Rasio utang berbunga dibandingkan dengan ekuitas perusahaan ADHI Karya berada di level 0,89 kali dan rasio total liabilitas terhadap ekuitas sebesar 2,55 kali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo: Tak Boleh Ada Kriminalisasi Bagi Para Demonstran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 September 2025

    Prabowo: Tak Boleh Ada Kriminalisasi Bagi Para Demonstran Nasional 7 September 2025

    Prabowo: Tak Boleh Ada Kriminalisasi Bagi Para Demonstran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, tidak boleh ada kriminalisasi bagi para pedemo yang melakukan aksi unjuk rasa.
    Hanya saja, Prabowo mengingatkan bahwa massa demo harus tetap damai dan sesuai aturan yang berlaku. 
    “Saya kira tak boleh ada kriminalisasi bagi para demonstran, tapi harus damai dan sesuai undang-undang. Nanti, petugas juga akan memilahnya,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari
    Kompas.id
    , Minggu (7/9/2025).
    Prabowo juga mengingatkan bahwa penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa juga ada batas waktunya, yakni sampai pukul 18.00.
    “Juga tidak boleh bawa petasan api,” imbuhnya.
    Sebelumnya, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengungkap bahwa kepolisian telah menangkap sekitar 3.095 orang terkait demonstrasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
    Paling banyak terjadi di Jakarta, saat polisi menangkap 1.438 demonstran yang melakukan aksi dalam beberapa hari terakhir.
    “Hari-hari terakhir ini, Jakarta itu kurang lebih 1.438, Jawa Barat itu 386, Jawa Tengah itu 479, Yogyakarta paling tidak sembilan kasus penangkapan, Jawa Timur itu 556 korban penangkapan,” ujar Usman dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (3/9/2025) malam.
    “Kalimantan Barat 16, Bali 140, Sulawesi Selatan itu ada 10, Sumatera Utara itu ada 44 kasus, Jambi 17, dan seterusnya,” sambungnya.
    Menurutnya, penangkapan tersebut justru tidak mencerminkan langkah perbaikan dari Polri usai kasus kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 September 2025

    Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat Regional 7 September 2025

    Ibu dan Anak di Sekadau Kalbar Tewas Diduga Keracunan Jamur Hutan, 3 Lainnya Dirawat
    Tim Redaksi
    SEKADAU, KOMPAS.com
    – Sebuah tragedi terjadi di Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Seorang ibu, FL (44), dan anaknya, FA (2), tewas setelah mengonsumsi jamur yang mereka temukan di hutan.
    Selain itu, tiga anggota keluarga lainnya, berinisial M (33), YT (1), dan SN (25), yang juga menyantap jamur tersebut, kini tengah dirawat di rumah sakit akibat mengalami muntah dan pusing.
    Kapolsek Sekadau Hulu, IPTU Agustam, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (7/9/2025) malam, mengungkapkan, “Tiga korban masih menjalani perawatan medis.”
    Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula pada Kamis (4/9/2025), ketika sejumlah warga mencari jamur jenis kesi atau keluntan.
    Jamur tersebut kemudian dimasak dan dimakan bersama dengan minuman tuak.
    FA meninggal dunia lebih dulu saat dalam perjalanan menuju klinik.
    Sementara itu, FL yang sempat memilih berobat mandiri di rumah, kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia keesokan malam.
    “Kedua korban telah dimakamkan bersama di pemakaman Katolik,” tambah Agustam.
    Agustam menegaskan bahwa keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah. Polisi tidak berhasil mengamankan barang bukti lantaran sisa jamur sudah dibuang.
    Namun, Agustam menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi untuk mengambil sampel jamur di sekitar hutan.
    Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi jamur yang belum dipastikan aman.
    Ini menjadi pelajaran agar masyarakat lebih berhati-hati, ujar Agustam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal MPL ID S16 Week 3 Minggu 7 September: Duel Panas Alter Ego vs Onic, Team Liquid ID Masih Terpuruk! – Page 3

    Jadwal MPL ID S16 Week 3 Minggu 7 September: Duel Panas Alter Ego vs Onic, Team Liquid ID Masih Terpuruk! – Page 3

    Akhirnya, seluruh tim esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) sudah mengumumkan roster mereka masing-masing yang siap bertanding di kompetisi MPL ID Season 16.

    Sama seperti musim MPL ID sebelumnya, tiap tim diperkuat pemain baru hasil transfer maupun promosi dari Mobile Legends Development League (MDL).

    Salah satu kabar transfer paling heboh di musim ini adalah kepindahan Skylar dari tim RRQ Hoshi, dan kini resmi berseragam Onic.

    Di MPL ID S16 ini, gold lane paling ‘berbahaya’ di skena MLBB ini akan bahu-membahu bersama Kairi, Sanz, Kiboy, Lutpiii, dan Savero untuk mempertahankan dominoasi landak kuning di kancah MLBB.

    Selain Onic, tim-tim lain juga sudah menyiapkan skuad terkuat mereka seperti RRQ Hoshi mengandalkan ‘darah baru’ seperti Rezzz dan Zunesh untuk musim ini.

  • Akhirnya Perampok Uang Rp1 Miliar di Kalteng Ditemukan Kelaparan di Hutan

    Akhirnya Perampok Uang Rp1 Miliar di Kalteng Ditemukan Kelaparan di Hutan

    GELORA.CO   – Dua pria terduga pelaku pencurian uang Rp1 miliar dengan modus pecah kaca mobil di Pangkalan Bun, Kabupaten Kota Waringin Barat, berhasil ditangkap warga setelah bersembunyi di hutan selama 25 hari. Keduanya ditemukan dalam kondisi lemas dan kelaparan.

    Pada Jumat (5/9), warga Desa Kudangan, Kabupaten Lamandau, menemukan kedua pelaku yang diidentifikasi sebagai Froskan dan Iwan Susanto. 

    Selama pelarian, keduanya hanya mengonsumsi pisang dan singkong hasil curian dari kebun warga. Uang curian sebesar Rp1 miliar yang mereka bawa ditemukan dalam keadaan basah dan jumlahnya berkurang menjadi sekitar Rp900 juta.

    Polisi menyebutkan ada total tiga tersangka dalam kasus ini. Satu tersangka berinisial S telah ditangkap lebih dulu di Kalimantan Barat. Para pelaku diketahui merupakan spesialis pencurian pecah kaca yang telah beraksi di tiga provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. 

    Kedua pelaku yang tertangkap telah diserahkan ke Polres Lamandau untuk kemudian dilimpahkan ke Polres Kota Waringin Barat

  • AirAsia Buka Rute Penerbangan Semarang-Kuala Lumpur

    AirAsia Buka Rute Penerbangan Semarang-Kuala Lumpur

    Bisnis.com, JAKARTA – Airasia membuka rute baru Kuala Lumpur–Semarang seiring dengan kembalinya Bandara Jenderal Ahmad Yani mengoperasikan penerbangan internasional.

    CEO AirAsia Malaysia, Dato’ Captain Fareh Mazputra mengatakan Indonesia menjadi pasar internasional terpenting bagi perusahaan. Ekspansi rute tersebut turut menambah pilihan destinasi AirAsia di Indonesia.

    “Kami bangga terus menjadi maskapai asing berbiaya hemat yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia,” kata Fareh dalam siaran pers, Minggu (7/9/2025).

    Dia menambahkan Semarang menjadi salah satu jaringan kota sekunder yang memiliki potensi warisan budaya seperti Kota Lama, Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, serta kuliner ikonik lumpia.

    AirAsia Malaysia saat ini melayani 17 destinasi di Indonesia langsung dari Kuala Lumpur, mulai dari Jakarta, Bali (Denpasar), Medan, Yogyakarta, Banda Aceh, Makassar, Padang, Pekanbaru, Balikpapan, Labuan Bajo, Lombok, Palembang hingga Semarang.

    Adapun, layanan penerbangan ke Pontianak akan segera dimulai pada 12 September 2025. Selain dari Kuala Lumpur, AirAsia juga mengoperasikan penerbangan langsung dari Kuching ke Pontianak serta dari Penang ke Jakarta.

    Sebelumnya, Indonesia AirAsia menambah tiga rute penerbangan domestik dari Balikpapan yakni menuju Surabaya (SUB), Tarakan (TRK), dan Berau (BEJ).

    Senior Executive Sales Office Indonesia AirAsia, Andriansyah mengatakan berdasarkan data BPS pada periode Januari-Mei 2025, potensi pasar domestik menunjukkan tren yang positif. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke Kalimantan Timur mencapai lebih dari 6,5 juta, sementara Kalimantan Utara mencatat sekitar lebih dari 640 ribu perjalanan.

    “Tingginya mobilitas ini menunjukkan permintaan yang kuat terhadap aksesibilitas ke wilayah Kalimantan, sekaligus memperkuat relevansi kehadiran rute-rute baru Indonesia AirAsia dari Balikpapan ke Surabaya, Berau, dan Tarakan, baik untuk mendukung sektor pariwisata maupun konektivitas antar wilayah,” kata Andriansyah dalam keterangannya, dikutip Senin (25/8/2025).

    Dia menambahkan ketiga rute tersebut akan mulai beroperasi pada awal Oktober 2025 dan diharapkan dapat mendukung mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan pariwisata dan perekonomian di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.

    Balikpapan, lanjutnya, dikenal sebagai kota industri dan energi yang juga menjadi pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), serta menawarkan daya tarik wisata alam seperti Pantai Kemala dan Hutan Mangrove Margomulyo.

    Adapun, Berau berperan sebagai akses utama menuju destinasi wisata bahari unggulan di Kalimantan Timur, termasuk Kepulauan Derawan, Maratua, dan Kakaban, yang tersohor akan keindahan bawah lautnya.

    Terakhir, Tarakan menjadi kota terbesar di Kalimantan Utara, memiliki peran penting dalam konektivitas perdagangan dan logistik di wilayah perbatasan, serta menyimpan potensi wisata alam dan budaya yang terus berkembang.