provinsi: KALIMANTAN BARAT

  • KPK Periksa Anggota KPU Periode 2017-2022 Terkait Kasus Hasto

    KPK Periksa Anggota KPU Periode 2017-2022 Terkait Kasus Hasto

    Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Anggota KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan. Dia diperiksa dalam perkara yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (HK).

    “Hari ini Kamis (2/1) KPK menjadwalkan pemeriksaan WS (Wahyu Setiawan, red), Mantan Anggota KPU periode 2017-2022 dalam penyidikan dugaan korupsi terkait suap penetapan Anggota DPR RI periode 2019-2024 dan perintangan penyidikannya, dengan Tersangka HK,” ujar Jubir KPK Tessa Mahardhika, Kamis (2/1/2025).

    Sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan telah menetapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Hasto menjadi tersangka bersama Harus Masiku dalam kasus penyuapan Wahyu Setiawan selaku Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia periode 2017 s.d. 2022 dan merintangi penyidikan.

    KPK menyebut, Hasto bekerja sama dengan buronan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan tersangka Donny Tri Istiqomah (DTI) yang juga orang kepercayaan Hasto melakukan Penyuapan kepada Wahyu Setiawan dan Agustinus Tio F. Dimana diketahui Wahyu merupakan Kader PDI Perjuangan yang menjadi Komisioner di KPU.

    Bahkan pada tanggal 31 Agustus 2019, Hasto menemui Wahyu Setiawan untuk dan meminta untuk memenuhi 2 usulan yang diajukan oleh DPP yaitu Maria Lestari Dapil 1 Kalbar dan Harun Masiku Dapil 1 Sumsel. Dari proses Pengembangan Penyidikan, ditemukan Bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap Wahyu berasal dari Hasto Kristiyanto.

    Kemudian, dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang Hasto mengatur dan mengendalikan Saeful Bahri dan tersangka Donny dalam memberikan suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Tersangka Hasto diduga mengatur dan mengendalikan Donny untuk menyusun kajian hukum Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.57P/HUM/2019 tanggal 5 Agustus 2019 dan surat permohonan pelaksanaan permohonan Fatwa MA ke KPU.

    Hasto juga mengatur dan mengendalikan Donny untuk meloby Anggota KPU Wahyu Setiawan agar dapat menetapkan Harun Masiku sebagai anggota DPR RI terpilih dari Dapil 1 Sumsel. KPK juga menduga, Hasto yang mengatur dan mengendalikan Donny untuk aktif mengambil dan mengantarkan uang suap untuk diserahkan kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan melalui TIO.

    KPK juga mengungkapkan. Hasto bersama-sama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri dan Donny melakukan penyuapan terhadap Wahyu Setiawan dan Agustina Tio Fridelina sebesar SGD 19.000 dan SGD 38.350 pada periode 16 Desember 2019 s.d. 23 Desember 2019 agar Sdr. Harun Masiku dapat ditetapkan sebagai anggota DPR RI periode 2019 – 2024 dari Dapil | Sumsel.

    Dalam perkara ini, Wahyu divonis tujuh tahun penjara dan menerima pembebasan bersyarat sejak 6 Oktober 2023 lalu. [hen/but]

  • Aset Dedy Kepala BPJN Kalbar yang Tak Dilaporkan Tanah dan Bangunan

    Aset Dedy Kepala BPJN Kalbar yang Tak Dilaporkan Tanah dan Bangunan

    Jakarta

    KPK mengatakan ada aset milik Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Dedy Mandarsyah yang tidak dilaporkan dalam LHKPN. Aset yang tidak dilaporkan itu berupa tanah dan bangunan.

    “Nggak ingat detailnya tapi properti, tanah dan bangunan,” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan ketika dihubungi, Kamis (2/1/2025).

    Pahala mengatakan salah satu yang tidak dilaporkan adalah rumah yang berlokasi di Palembang. Terkait kapan pemanggilan kepada Dedy, Pahala mengatakan belum terjadwal sejauh ini.

    “(Rumah di Palembang tak dilaporkan) antara lain. (Pemanggilan) belum terjadwal,” katanya.

    Sebelumnya, KPK mengatakan hasil analisis LHKPN Dedy Mandarsyah telah selesai. KPK menyatakan ada aset Dedy yang tidak dilaporkan dalam LHKPN.

    “Beberapa aset tidak dilaporkan,” kata Pahala, Jumat (27/12).

    Dedy diketahui sebagai ayah seorang mahasiswi di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang bernama Lady yang viral karena keberatan dengan jadwal piket jaga saat malam tahun baru di salah satu rumah sakit di Palembang. Hal itu diduga menjadi pemicu penganiayaan terhadap mahasiswa lain, Luthfi.

    Dalam sejumlah kasus, KPK memang pernah mengusut mengecek LHKPN setelah kasus viral di media sosial. Salah satunya terhadap mantan pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun setelah adanya kasus penganiayaan oleh anaknya, Mario Dandy, terhadap David Ozora.

    (ial/yld)

  • BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    Ilustrasi: Sejumlah warga saat tetap beraktivitas di pinggir pantai Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat kendati terjadi cuaca ekstrem. ANTARA/Nirkomala.

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia hujan ringan pada Kamis.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta Kamis menyampaikan, dimulai dari Pulau Sumatera, untuk wilayah Banda Aceh dan Pekanbaru umumnya berawan tebal, serta potensi hujan ringan terjadi di wilayah Medan, Padang, dan Tanjung Pinang.

    “Masih di wilayah Sumatera bagian selatan, untuk wilayah Jambi umumnya berawan tebal, dan Lampung berkabut. Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” ujarnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, untuk Kota Serang umumnya berawan tebal, sedangkan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Semarang dan Surabaya,” ucap Bagas.

    Selanjutnya beralih ke Pulau Bali serta Nusa Tenggara, wilayah Kupang berpotensi ringan, sedangkan wilayah Mataram dan Denpasar diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. Kemudian untuk Pulau Kalimantan, untuk Kota Pontianak umumnya berawan tebal, dan potensi hujan dengan intensitas sedang terjadi di wilayah Banjarmasin.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Palangka Raya, Tanjung Selor, dan Samarinda,” tuturnya.

    Bergeser ke wilayah Sulawesi, potensi hujan ringan terdapat di wilayah Kota Gorontalo dan Kendari, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Mamuju dan Makassar.

    “Waspada hujan petir di wilayah Kota Manado dan Palu,” ujar dia.

    Beralih ke wilayah Maluku dan Papua, potensi hujan ringan dapat terjadi di Kota Sorong dan Manokwari, sedangkan hujan sedang diprakirakan dapat terjadi di Ternate.

    “Waspada hujan petir yang dapat terjadi di wilayah Ambon, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke,” paparnya.

    BMKG juga meminta masyarakat waspada potensi banjir rob di Pesisir Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, kemudian Pesisir Banten, Utara Jakarta, Utara Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Maluku Utara.

    Kemudian untuk suhu udara, umumnya berkisar antara 10-33 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar antara 60-100 persen.

    Sumber : Antara

  • Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis) Regional 2 Januari 2025

    Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur (Bagian VI-Habis)
    Doktor ekonomi dari UNU-MERIT/Maastricht University (Belanda). Alumni generasi pertama beasiswa LPDP master-doktor. Pernah bekerja di ASEAN Secretariat, Indonesia Mengajar, dan konsultan marketing. Saat ini berkiprah sebagai akademisi, peneliti, dan konsultan. Tertarik dengan berbagai topik ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pembangunan internasional, Asia Tenggara, monitoring-evaluasi, serta isu interdisiplin. Bisa dihubungi di https://www.linkedin.com/in/aripmuttaqien/
    PADA
    tulisan sebelumnya telah dijelaskan potensi
    Kalimantan Timur
    pada sektor hilirisasi pertambangan dan industri manufaktur.
    Selanjutnya, sektor lain yang perlu dipertimbangkan adalah konektivitas, baik infrastruktrur fisik dan non-fisik.
    Fakta menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi dan logistik masih menjadi tantangan besar untuk Kalimantan Timur.
    Kalimantan Timur adalah provinsi yang sangat luas, tetapi jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan dengan Jakarta.
    Baca artikel awal: Urgensi Transformasi Ekonomi di Kalimantan Timur
    Jumlah penduduk Kalimantan Timur sekitar 4 juta, yang hanya sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Jakarta. Meskipun begitu, luas wilayah Kalimantan Timur mencapai 127.000 km persegi atau 192 kali lebih besar dari Jakarta.
    Wilayah yang sangat luas ini memerlukan konektivitas yang baik, terutama dalam hal transportasi antar kabupaten/kota.
    Secara umum, biaya logistik menjadi mahal karena kondisi geografis yang menantang. Sebagai contoh, biaya pengiriman antarpulau bisa menjadi sangat tinggi, tergantung pada tingkat permintaan dan ketersediaan transportasi pengiriman kargo.
    Karena pusat konektivitas di Jawa, seperti Surabaya dan Jakarta, pengusaha cenderung memilih untuk mengirim barang melalui kota-kota tersebut. Hal ini didorong oleh kesiapan infrastruktur pelabuhan yang lebih baik di sana.
    Penulis pernah melakukan perjalanan melalui jalan
    Trans Kalimantan
    pada pertengahan tahun 2024, dan mengamati kondisi jalan raya. Perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda relatif lebih lancar karena sudah ada jalan tol.
    Namun, perjalanan dari Samarinda ke Bontang belum memiliki jalan tol, sehingga harus melewati jalan Trans Kalimantan yang hanya memiliki satu lajur.
    Kondisi ini mengharuskan sopir untuk lebih berhati-hati saat menyalip kendaraan bermuatan berat yang cenderung bergerak lebih lambat.
    Perjalanan dari Bontang ke Sangatta lebih menantang lagi. Begitu juga dengan perjalanan dari Sangatta menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta, tempat penulis bertugas untuk melakukan kunjungan dan pengambilan data.
    Pengalaman yang paling berkesan adalah melalui jalur Trans Kalimantan. Dengan semakin padatnya jumlah kendaraan, jelas bahwa dukungan untuk jalan dengan kapasitas lebih besar sangat diperlukan.
    Peningkatan kualitas konektivitas harus menjadi salah satu prioritas utama bagi Kalimantan Timur. Banyak pengusaha yang memberikan masukan terkait pentingnya konektivitas antarwilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
    Tanpa perbaikan konektivitas, maka perkembangan sektor lain yang sudah direncanakan tidak dapat terlaksana dengan maksimal.
    Sebagai contoh, perencanaan hilirisasi pertanian dan pertambangan akan terhambat jika konektivitas bahan mentah dari hulu ke hilir tidak dapat berjalan maksimal.
    Perbaikan konektivitas ini mencakup transportasi darat, transportasi sungai, transportasi laut, dan transportasi udara.
    Selain konektivitas transportasi, Kalimantan Timur juga harus meningkatkan konektivitas terkait dengan dengan energi dan digital.
    Salah satu hal menarik yang patut dipertimbangkan adalah pengembangan koridor ekonomi dengan negara lain.
    Saat ini, Kalimantan Timur menjadi bagian dari Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), organisasi sub-regional di ASEAN.
    BIMP-EAGA memiliki dua koridor ekonomi utama. Pertama, Koridor Ekonomi Kalimantan Barat (West Borneo Economic Corridor), yang merupakan koridor minyak dan gas yang melintasi wilayah strategis di Brunei Darussalam, Kalimantan Barat di Indonesia, serta Sarawak dan Sabah di Malaysia.
    Koridor kedua adalah Koridor Sulawesi Utara (Greater Sulu–Sulawesi Corridor), yang lebih dikenal sebagai Koridor Sulu-Sulawesi.
    Ini adalah koridor maritim yang mencakup wilayah Sulawesi Utara di Indonesia, Sabah di Malaysia, serta Mindanao dan Palawan di Filipina.
    Selain itu, ada satu koridor baru yang sedang dikembangkan, yaitu koridor yang menghubungkan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan beberapa provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Sabah di Malaysia.
    Koridor ini bertujuan membuka peluang perdagangan lintas batas, investasi, pariwisata, serta memanfaatkan perpindahan ibu kota.
    Salah satu aspek penting dari pengembangan koridor ini adalah pembangunan jalan baru di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara, yang akan menghubungkan langsung koridor ini dengan Sabah, Malaysia.
    Kalimantan Timur dapat memanfaatkan koridor ekonomi ini untuk meningkatkan arus investasi, perdagangan, dan pariwisata.
    Salah satu contoh potensial adalah kawasan pariwisata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, yang memiliki daya tarik luar biasa.
    Namun, lokasi geografisnya memang menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi wisatawan dari Jakarta, atau bahkan dari Balikpapan.
    Sebagai gambaran, bagi keluarga di Balikpapan, mereka mungkin lebih memilih untuk berlibur ke Bali daripada ke Pulau Derawan.
    Bali menawarkan berbagai macam destinasi wisata, mulai dari pantai hingga pegunungan, yang lebih mudah dijangkau.
    Sebaliknya, untuk menuju kawasan Derawan, pengunjung perlu persiapan lebih matang secara fisik. Dari Balikpapan, pengunjung bisa naik pesawat menuju Tanjung Redeb (ibu kota Kabupaten Berau).
    Namun, perjalanan belum selesai di situ. Dari Tanjung Redeb, wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju pelabuhan, lalu naik kapal laut menuju Pulau Derawan.
    Namun, jika rencana penerbangan langsung dari Tanjung Redeb ke Maratua terealisasi, ini akan memberikan lebih banyak pilihan transportasi bagi para wisatawan.
    Perbedaan kondisi ini membuat turis harus merogoh kocek lebih dalam. Selain itu, waktu kunjungan yang lebih lama untuk berlibur.
    Sebagai alternatif, Kalimantan Timur bisa memanfaatkan turis dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Kedua negara tersebut memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi dari Indonesia. Tentunya ini menjadi potensi menarik.
    Berdasarkan data kedatangan di pintu imigrasi, 62 persen kedatangan di tiga pintu (Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan) berasal dari negara Asia Tenggara. Dari jumlah tersebut, Malaysia berkontribusi sebesar 80 persen.
    Namun, implementasi dari rekomendasi ini harus diwujudkan melalui kerja sama dengan Provinsi Kalimantan Utara.
    Selain itu, Indonesia harus bekerjasama dengan Malaysia dan Brunei Darussalam untuk menghadirkan rute konektivitas terbaru.
    Setidaknya, terdapat tiga unsur yang harus dipenuhi untuk melakukan akselerasi penguatan struktur sosio-ekonomi di Kalimantan Timur.
    Pertama, regulasi dan tata kelola yang efektif untuk menjamin kepastian hukum dan lingkungan bisnis yang kondusif.
    Kedua, investasi dan inovasi yang tepat sasaran sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
    Ketiga, pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Unsur ini akan mendukung penciptaan tenaga kerja yang terampil dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan.
    Sebagai penutup, dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang telah diuraikan, transformasi ekonomi Kalimantan Timur memerlukan langkah strategis yang terintegrasi, terutama penguatan sektor pertanian dan hilirisasi hasil pertanian, hilirisasi hasil pertambangan, industri manufaktur, dan konektivitas.
    Semua upaya ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di Kalimantan Timur, setidaknya pada tingkat kawasan Indonesia Timur, atau bahkan menjadi contoh untuk tingkat nasional.
    Tulisan ini adalah serial terakhir dari rangkuman laporan studi Penguatan Struktur Sosio-ekonomi Kalimantan Timur, di mana penulis bertanggung jawab sebagai konsultan ekonom senior.
    Laporan lengkap dapat diunduh di https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PA0223PZ.pdf
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPSL-Pelindo Regional 2 Pontianak selenggarakan Program Teman Nelayan

    SPSL-Pelindo Regional 2 Pontianak selenggarakan Program Teman Nelayan

    Program Digital Marketing UMKM dapat membantu pelaku UMKM Mempawah untuk lebih gesit lagi dalam memasarkan produknya

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) bersama Pelindo Regional 2 Pontianak menginisiasi pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Program Teman Nelayan untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga nelayan di sekitar Pelabuhan Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat.

    Program Teman Nelayan meliputi pelaksanaan Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM dan pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris untuk anak usia sekolah.

    Menurut siaran pers SPSL di Jakarta, Kamis, kegiatan itu merupakan bagian dari Program Prioritas TJSL Pelindo Group bidang Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan bidang Pendidikan.

    Kedua program dirancang untuk memberikan bekal keterampilan yang relevan di era digital untuk meningkatkan daya saing UMKM dan juga untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para generasi muda keluarga nelayan.

    Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Kiki M. Hikmat menyatakan program itu sejalan dengan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional Pelindo Group.

    Langkah ini, menurut dia, juga menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan.

    General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak, Kalbar, Yanto menambahkan inisiatif itu merupakan wujud nyata peran aktif Pelindo untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, membersamai dan mendorong masyarakat di sekitar pelabuhan untuk terus berkembang dan berprestasi, menuju masyarakat pesisir yang mandiri dan tangguh.

    Pelatihan Digital Marketing UMKM: Go Digital, Go Online menjadi salah satu program unggulan yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM yang merupakan keluarga nelayan memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka.

    Melalui pelatihan ini, peserta belajar menggunakan media sosial dan platform e-commerce untuk menjual hasil tangkapan serta produk olahan, yang diharapkan dapat membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas.

    Sementara itu, program English Training difokuskan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris bagi pelajar SLTP, SLTA, dan SMK yang juga merupakan anak-anak nelayan.

    Pelatihan ini bertujuan membekali mereka dengan kemampuan bahasa yang dapat mendukung pendidikan lanjutan, peluang kerja, dan interaksi dengan komunitas internasional di masa depan.

    Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah, Gusti Basrun menyambut baik dilaksanakannya Program Teman Nelayan ini.

    Menurut dia, program itu memiliki banyak manfaat. Misalnya, melalui digital marketing memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pemasarannya, bahkan hingga ke pelosok negeri.

    Kemudian, meningkatkan profit UMKM, membangun merk produk agar dikenal luas, menghemat biaya promosi, dan lain sebagainya. Sementara program pelatihan bahasa Inggris untuk siswa ke depan akan meningkatkan kecakapan komunikasi dalam bahasa asing yang akan memberikan banyak manfaat dan peluang baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat.

    Sementara itu, Umi Kalsum, pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan Digital Marketing mengungkapkan rasa senangnya karena berkesempatan untuk mengikuti Training Digital Marketing dari SPSL

    “Kami terbantu karena melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan kami dalam menjalankan bisnis, terlebih lagi narasumber yang dihadirkan sangat luar biasa. Lewat training ini juga pelaku UMKM bisa memperluas jangkauan pasar. Terima kasih SPSL dan Pelindo Group,” katanya.

    Pewarta: Ahmad Buchori
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenperin sebut lulusan vokasi mayoritas terserap industri

    Kemenperin sebut lulusan vokasi mayoritas terserap industri

    Pada tahun 2024, Kemenperin telah meluluskan 3.006 mahasiswa dan 2.181 siswa dengan rata-rata serapan 73,8 persen

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian menyatakan lulusan vokasi di bawah naungan Kemenperin yang terdiri dari 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan sembilan SMK vokasi yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air, mayoritas terserap oleh sektor perindustrian.

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis mengatakan, hal itu dapat dilihat melalui lulusan vokasi di bawah naungan Kemenperin pada tahun 2024 yang sebanyak 73,8 persen sudah terserap oleh industri.

    “Lulusan dari unit pendidikan Kemenperin mayoritas diserap oleh industri, melanjutkan kuliah, atau berwirausaha. Pada tahun 2024, Kemenperin telah meluluskan 3.006 mahasiswa dan 2.181 siswa dengan rata-rata serapan 73,8 persen. Sekitar 26,2 persen lulusan lainnya memasuki masa tunggu maksimal enam bulan setelah lulus sampai mendapatkan pekerjaan dengan dukungan dari unit pendidikan Kemenperin,” katanya.

    Oleh karena itu, minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah dan kampus Kemenperin cukup tinggi. Pihaknya mencatat pada Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) tahun 2024 total pendaftar mencapai 60.179 orang, dengan kapasitas penerimaan sebanyak 4.121 mahasiswa baru.

    Sementara, untuk SMK di bawah Kemenperin dari 23.559 yang mendaftar, sebanyak 2.722 siswa baru yang diterima. Dari data tersebut, animo pendaftar JARVIS 2024 adalah satu banding 12, atau setiap 1 kursi yang terisi, terdapat sekitar 12 orang yang memperebutkan kursi tersebut.

    “Tingginya minat masyarakat tersebut tidak terlepas dari reputasi unit-unit pendidikan Kemenperin yang kerap meraih prestasi nasional dan internasional,” kata Masrokhan.

    Lebih lanjut, selain para lulusan mayoritas terserap oleh sektor perindustrian, sekolah vokasi naungan Kemenperin juga mampu bersaing dalam skala internasional. Masrokhan mencontohkan siswa SMK-SMTI Pontianak berhasil masuk 16 besar dunia pada World Skill Competition di Lyon, Prancis untuk cabang industri 4.0.

    Kemudian mahasiswa Politeknik ATI Makassar meraih juara pertama Line Follower World Robotic Center Competition 2024 di Malaysia, serta mahasiswa Politeknik ATI Padang mendapatkan peringkat pertama Business Pitching Competition 2024 di Management and Science University Malaysia.

    Sebelumnya, Kemenperin telah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang diikuti sebanyak 33.984 peserta sepanjang tahun 2024. Program pendidikan dan pelatihan ini merupakan wujud nyata dari keseriusan dan komitmen Kemenperin dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing global.

    “Tentunya adalah SDM yang unggul dan kompeten, yang bisa menjawab seluruh masalah dan tantangan ke depan. Oleh karena itu, Kemenperin menyadari betul pentingnya peran SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu Keluarga Selamat Usai Mobilnya Tertabrak Kereta, Sang Anak Sempat Terlempar Keluar dari Mobil – Halaman all

    Satu Keluarga Selamat Usai Mobilnya Tertabrak Kereta, Sang Anak Sempat Terlempar Keluar dari Mobil – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI – Satu keluarga yang menumpang mobil minibus Toyota Innova mengalami luka-luka usai mobil yang ditumpanginya tertabrak kereta api di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 12.40 WIB.

    Tiga penumpang mobil bernopol P 1838 YP itu hanya mengalami luka-luka akibat peristiwa itu.

    Mobil yang mengalami kecelakaan berisi satu keluarga asal Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anaknya.

    Pasangan suami istri duduk di bagian depan, masing-masing adalah Budiyanto (56) dan Dwi Raffianie (46). 

    Sementara kursi belakang diduduki oleh anak mereka Aisyah (22). 

    “Penumpang yang ada di belakang sempat terlempar hingga keluar mobil saat kecelakaan,” kata salah satu saksi mata, Firdaus.

    Kecelakaan bermula saat mobil hendak menyeberang rel kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. 

    Kondisi jalan menuju rel yang menanjak diduga membuat pengemudi mobil tak mengetahui adanya kereta Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya yang hendak melintas.

    “Bagian belakang mobil tertabrak kereta hingga terlempar. Setelah itu, mobil kembali menabrak tiang pembatas dan terlempar kembali,” kata Firdaus.

    Kondisi mobil mengalami rusak parah di bagian belakang. 

    Beberapa sisi lain juga penyok akibat terlempar usai tertabrak kereta api.

    Firadaus menyebut, ketiga penumpang mengalami luka-luka. Ketiganya kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.

    “Informasinya, mereka hendak pergi ke kafe,” lanjut dia.

    Kapolsek Kalipuro AKP Satrio Wibowo menjelaskan, pihaknya masih berfokus untuk menangani para korban di rumah sakit. 

    Kondisi Toyota Innova tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 12.40 WIB.

    Para korban masih menjalani perawatan pasca tabrakan.

    “Saya saat ini masih di rumah sakit (tempat korban dirawat),” lanjutnya.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan, kecelakaan terjadi di perlintasan tidak terjaga yang berada di kilometer 16+5 petak jalan antara Stasiun Argopuro – Stasiun Ketapang.

    Akibat dari insiden tersebut, KA Probowangi sempat berhenti untuk diperiksa lokomotifnya untuk memastikan tidak ada kerusakan. 

    Setelah dinyatakan aman, kereta kembali berangkat menuju stasiun tujuan terakhir.

    “Informasi dari masinis, sebelum melewati lokasi kejadian masinis sudah membunyikan suling lokomotif berulang-ulang. Pada saat bersamaan ada kendaraan yang melintas tanpa mengurangi kecepatan ataupun berhenti terlebih dahulu, karena posisi sudah terlalu dekat maka insiden tidak terhindarkan,” kata dia.

  • HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 2 Januari diperingati sebagai HUT Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tahun ini, LVRI merayakan ulang tahun ke-68.

    LVRI merupakan organisasi yang menghimpun para veteran Republik Indonesia. Perayaan ulang tahun LVRI dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menghormati dan mengapresiasi jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

    Mengutip dari veteranri.go.id, lahirnya LVRI melalui perjalanan yang cukup panjang. Dimulai dari Kongres I pada 22 Desember 1956 – 2 Januari 1957 di Decca Park, Jakarta.

    Kongres tersebut dihadiri oleh 2300 veteran dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili lebih dari sejuta veteran yang aktif bertempur di seluruh wilayah Indonesia selama memperjuangkan Kemerdekaan RI antara 1945-1949.

    Seluruh organisasi bekas pejuang bersenjata di Indonesia yang mengikuti kongres pun sepakat melebur menjadi satu organisasi yang disebut LVRI. LVRI secara resmi diumumkan terbentuk pada 2 April 1957 melalui Keputusan Presiden RI No.103 tahun 1957 Tentang Legiun Veteran.

    Dalam Keppres tersebut menetapkan bahwa terhitung mulai 1 Januari 1957, LVRI resmi dibentuk. Keppres tersebut juga menekankan bahwa LVRI diakui sebagai satu-satunya badan yang mewakili kaum veteran dalam hubungan dengan instanasi-instansi Pemerintah dan organisasi-organisasi veteran internasional.

    Dianugerahkan pula Panji-panji Kehormatan Veteran RI, Karya Dharma. Selain itu, juga ditetapkan Kode Kohormatan Veteran RI, Panca Marga.

    Selanjutnya, Badan Pekerja Pusat (BPP) LVRI untuk periode 1957-1959 dibentuk dengan Letkol R. Pirngadi sebagai pemimpin. Pada Mei 1959, Dewan Pleno LVRI, BPP LVRI dibentuk dengan Kol. Sambas Atmadinata sebagai pemimpin.

    Tak hanya sebagai organisasi dalam negeri, LVRI juga menjadi anggota the World Veterans Federation. Pada 1965, BPP LVRI dipimpin oleh Letjen. M. Sarbini.

    Pada 7 Agustus 1967, Undang-undang No. 7 tahun 1967 tentang Veteran Republik Indonesia ditetapkan. Penetapan ini menyusul dicabutnya Undang-undang Veteran No. 15 tahun 1965. Selanjutnya, AD/ART LVRI diusulkan Kongres dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Selama 1968 hingga sekarang, telah digelar 12 Kongres secara rutin sebagai program lima tahunan LVRI. Dalam Kongres tersebut, dipilih Ketua Umum LVRI yang akan menjabat selama lima tahun ke depan.

    Adapun Kongres XII LVRI telah digelar pada 10-12 Oktober 2022. Ketua Umum DPP LVRI terpilih saat ini adalah Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri.

    Adapun pemilihan 2 Januari sebagai HUT LVRI merujuk pada hari terakhir berlangsungnya Kongres I. Sejak resmi ditetapkan pada 1957, LVRI masih menjadi organisasi yang mewadahi para veteran RI hingga kini.

     

    Penulis: Resla

  • Tim SAR Gabungan Cari 3 ABK Kapal Kennedy yang Hilang di Perairan Cilacap

    Tim SAR Gabungan Cari 3 ABK Kapal Kennedy yang Hilang di Perairan Cilacap

    Cilacap, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian tiga ABK kapal Kennedy yang hilang kontak sekitar pukul 12.00 WIB, di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Muhamad Abdullah mengaku mendapatkan informasi pada pukul 18.00 WIB, Selasa (31/12/2024). Dalam laporan yang diperolehnya, kapal Kennedy yang seharusnya bersandar di dermaga PPS Cilacap pada pukul 12.00 WIB, namun sampai sore hari belum juga kembali. 

    Mengetahui kapal Kennedy dan 3 ABK yang juga rekannya belum juga kembali dan diduga hilang, pelapor yang merupakan nelayan setempat langsung menghubungi Basarnas Cilacap yang kemudian langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan HNSI Cilacap.

    Adapun identitas ketiga ABK kapal Kennedy yang diduga hilang itu, yakni Misrun (56), Sarno (38) dan Sainu Catur Prayogo (19) Warga Jalan Tapang Dengklok RT 04 RW 08 Desa Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.

    Unsur SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Cilacap, SROP Cilacap, Lanal Cilacap, Polairud Cilacap, Distrik Navigasi, PPSC Cilacap, SAR Arnavat, Rapi Cilacap dan nelayan sekitar, selanjutnya melakukan pencarian terhadap para ABK kapal Kennedy yang diduga hilang.

    “Rencananya Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan rencana operasi membagi menjadi 3 regu,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Muhamad Abdullah kepada awak media, Rabu (1/1/2025).

    Adapun pembagiannya, yaitu SRU 1 Melakukan penyisiran di permukaan air dengan RIB 05 seluas 2 NM di sekitar lokasi kejadian perkara (LKP).

    “Untuk SRU 2 melakukan penyisiran menggunakan rescue trail sejauh 10 Km dari Pantai Ketapang Indah ke Pantai Jetis,” tambahnya.

    Terakhir, SRU 3 akan melakukan pemantauan menggunakan Drone Thermal UAV dari Bukit Menganti dan melakukan pemapelan ke instansi terkait serta penyebaran informasi ke nelayan.

  • Harga BBM Pertamina Non Subsidi per 1 Januari 2025: Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex – Halaman all

    Harga BBM Pertamina Non Subsidi per 1 Januari 2025: Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex – Halaman all

    Daftar harga BBM terbaru 2025 telah dirilis. Apa saja yang berubah? cek harga terbaru Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex.

    Tayang: Rabu, 1 Januari 2025 16:50 WIB

    Dok. Pertamina

    SPBU Pertamina.- Daftar harga BBM terbaru 2025 telah dirilis. Apa saja yang berubah? cek harga terbaru Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo dan Dex. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia mengumumkan perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Kebijakan ini bertujuan untuk menyesuaikan harga BBM dengan kondisi ekonomi dan fluktuasi harga minyak global.

    PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM terbaru pada tahun baru 2025 dengan menaikkan harga bahan bakar minyak non subsidi.

    Penyesuaian harga terjadi pada produk BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

    Sementara untuk BBM subsidi seperti Biosolar masih dijual dengan harga Rp 6.800 per liter.

    Adapun, Pertalite juga masih ditawarkan Rp 10.000 per liter

    “PT Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” tulis rilis resmi di Website Pertamina, dikutip Rabu (1/1/2025).

    Harga Pertamax (RON 92) naik menjadi Rp 12.500 per liter, dari sebelumnya Rp 12.100 per liter.

    Lalu harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) juga naik menjadi Rp 13.700 per liter, dari sebelumnya Rp 13.550 per liter.

    Tidak hanya itu, harga BBM jenis Pertamax Green 95 dijual Rp 13.400 per liter, dari sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu harga BBM Non Subsidi jenis Dexlite saat ini dibanderol Rp 13.600 per liter, dari sebelumnya Rp 13.400 per liter.

    Kemudian harga Pertamina DEX dari sebelumnya Rp 13.800 per liter,  naik menjadi Rp 13.900 per liter.

    Daftar Harga BBM Terbaru per 1 Januari 2025

    1. Jakarta

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.400 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    2. Aceh

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    3. Sumatera Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp14.200 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    4. Sumatera Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.200 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    5. Sumatera Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.900 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    6. Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    7. Batam

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp11.900 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    8. Jambi

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    9. Bengkulu

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp14.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    10. Bangka Belitung

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    11. Lampung

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    12. Banten

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    13. Jawa Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    14. Jawa Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    15. DI Yogyakarta

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    16. Jawa Timur

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    17. Bali

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    18. NTB

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    19. NTT

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax: Rp12.500 per liter
    Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.600 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamax Green: Rp13.600 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter
    Pertamina Biosolar Non-Subsidi: Rp 13.950 per liter

    20. Kalimantan Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    21. Kalimantan Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    22. Kalimantan Timur

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax: Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp13.900 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    23. Kalimantan Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Pertamax: Rp14.000 ribu per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    24. Kalimantan Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.300 per liter
    Pertamax: Rp14.000 ribu per liter
    Dexlite: Rp13.700 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.500 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    25. Pulau Sulawesi

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    26. Maluku

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    27. Maluku Utara

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    28. Provinsi Papua

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: Rp14.000 per liter
    Pertamax Rp13.700 per iiter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-)
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    29. Provinsi Papua Barat

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    30. Papua Barat Daya

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: Rp14.200 per liter
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    31. Papua Selatan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    32. Papua Pegunungan

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    33. Papua Tengah

    Pertalite: Rp 10.000 per liter
    Pertamax Turbo: (-)
    Pertamax Rp13.700 per liter
    Dexlite: Rp13.000 per liter
    Pertamina Dex: (-).
    Pertamina Biosolar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini