provinsi: JAWA TIMUR

  • Polda Metro Jaya Terima Laporan Ujaran Rasis Resbob

    Polda Metro Jaya Terima Laporan Ujaran Rasis Resbob

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang kreator konten YouTube bernama Adimas Firdaus, yang dikenal publik dengan nama Resbob, harus menjalani proses hukum akibat ujarannya yang dinilai merendahkan suku Sunda.

    Resbob kini dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran tersebut. Laporan tersebut masuk setelah pernyataan Resbob di ruang publik yang viral sejak 10 Desember 2025 itu menuai reaksi dan dianggap berpotensi menyinggung unsur suku.

    Kepastian adanya laporan itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto. Ia menyampaikan, laporan resmi telah diterima kepolisian dan tercatat sejak 12 Desember 2025.

    “Benar, kami menerima laporan terkait yang bersangkutan (Resbob),” ujar Budi kepada wartawan, pada Minggu (14/12/2025).

    Dalam laporan tersebut, Resbob disangkakan melanggar sejumlah ketentuan hukum, di antaranya Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Selain itu, pelapor juga mencantumkan Pasal 14 dan Pasal 15 KUHP, serta Pasal 156 huruf A KUHP yang berkaitan dengan dugaan pernyataan bernuansa kebencian.

    Saat ini, laporan tersebut masih berada pada tahap awal penanganan. Pihak kepolisian menyebutkan berkas perkara akan segera dialihkan untuk ditangani oleh unit yang berwenang.

    “Prosesnya masih awal dan akan diteruskan ke Direktorat Siber untuk pendalaman lebih lanjut,” jelas eks Kapolres Malang kota ini.
     

  • Ratusan Jukir di Surabaya Ditindak oleh Petugas Gabungan

    Ratusan Jukir di Surabaya Ditindak oleh Petugas Gabungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 112 orang petugas juru parkir (jukir) di Surabaya diamankan oleh aparat petugas gabungan selama dua minggu terakhir, Minggu (14/12/2025).

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penertiban dan pengamanan ini dilakukan untuk menjaga transparansi pengelolaan parkir sekaligus melindungi pemilik usaha dari potensi kerugian yang ditimbulkan.

    “112 itu rata-rata (jukir) di pajak parkir (tempat usaha), karena mereka bergerak di sana,” kata Eri Cahyadi.

    Selain untuk menjaga transparansi retribusi pajak parkir Pemkot, Eri juga menyebut, perbedaan laporan pendapatan uang parkir ini sering memicu munculnya konflik antara pengelola lahan dan jukir.

    “Sudah banyak yang ditangkap Pak Kapolres, terutama yang di tempat pajak parkir. Saya sampaikan, di tempat pajak parkir itu harus diselesaikan agar tidak terjadi selisih pendapat antara yang punya lahan dengan yang mengelola lahannya,” tegas Eri.

    Ia juga menambahkan, bahwa setiap pemilik usaha di Surabaya berhak untuk melapor apabila menemukan tarif parkir tidak sesuai ketentuan, dan jika terdapat jukir liar yang tidak menggunakan atribut resmi.

    “Kalau tidak sesuai tarif, tidak pakai rompi, kan yang punya usaha jadi sepi. Wong (konsumen) malas ke sana, terganggu. Jadi kalau yang punya usaha menyampaikan laporan kepada Polrestabes, pasti Polrestabes akan melakukan tindakan,” jelas Eri.

    Upaya penertiban ini, lanjut Eri, akan ditindaklanjuti juga dengan penerapan parkir digital dengan sistem pembayaran non-tunai, seperti e-toll. Sistem ini akan mulai dilakukan uji coba pada awal bulan Januari 2026.

    “Satu-satunya jalan itu adalah tidak menggunakan uang (tunai) parkir, berarti cashless. Kalau cashless berarti menggunakan non-tunai, apakah itu pakai e-toll atau parkir berlangganan,” tutup Eri. [rma/aje]

  • Cek Sekolah Rakyat di Probolinggo, Mensos Fokus Sensorik Anak

    Cek Sekolah Rakyat di Probolinggo, Mensos Fokus Sensorik Anak

    Probolinggo, Beritasatu.com – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau proses pembelajaran siswa di Sekolah Rakyat Terintegrasi 7 Probolinggo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah rakyat tersebut berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

    Dalam peninjauannya, Gus Ipul memastikan berbagai kendala teknis yang sebelumnya sempat muncul, mulai dari pasokan air bersih, kelistrikan, hingga keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, telah ditangani secara optimal.

    Menurutnya, keberhasilan mengatasi kendala tersebut merupakan hasil kerja sama solid seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, pengelola sekolah, hingga tenaga pendidik.

    “Ini kerja samanya luar biasa. Kendala-kendala yang ada bisa diatasi bersama. Semoga ke depan terus membaik,” ujar Menteri Syaifullah Yusuf kepada wartawan, Minggu (14/12/2025).

    Selain meninjau fasilitas sekolah, Gus Ipul juga mengamati perkembangan hasil belajar siswa. Penilaian tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada perkembangan sensorik dan motorik anak.

    Ia turut memperhatikan kedisiplinan siswa, kemampuan menyerap materi pembelajaran, serta pembentukan karakter melalui kegiatan baris-berbaris yang menanamkan nilai disiplin, kerja sama, dan kekompakan.

    Syaifullah Yusuf mengungkapkan, hingga saat ini program Sekolah Rakyat telah hadir di 166 titik di berbagai daerah di Indonesia. Ke depan, program tersebut diharapkan dapat tersedia di setiap kota dan kabupaten.

    Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

    Khusus di Kota Probolinggo, Gus Ipul menilai pelaksanaan Sekolah Rakyat berjalan cukup baik. Proses adaptasi antara siswa, kepala sekolah, dan guru berlangsung positif sehingga tercipta interaksi yang harmonis.

    “Secara umum sudah bisa berjalan dengan baik. Evaluasi terus kita lakukan, baik harian maupun mingguan,” tambahnya.

    Ia berharap, para siswa dapat segera menempati gedung sekolah permanen agar proses pembelajaran semakin optimal dan berkelanjutan.

    Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Aminuddin menyampaikan, pada tahun depan sekolah rakyat di Kota Probolinggo direncanakan akan menambah empat rombongan belajar (rombel) dengan total 100 siswa.

    “Penambahan akan dilakukan sambil menunggu rampungnya pembangunan gedung sekolah permanen,” ungkapnya.

    Pembangunan gedung permanen tersebut saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan berlokasi di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih.

    Meski terdapat lima siswa yang mengundurkan diri dari total peserta didik, Aminuddin menegaskan secara keseluruhan program Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo tetap berjalan baik.

    “Program ini secara umum berjalan lancar dan terus kami evaluasi agar semakin optimal,” pungkasnya.

  • Gubernur Khofifah Serahkan Penghargaan Layanan Publik-Kinerja 2025, BPBD Jatim Raih Sakip AA

    Gubernur Khofifah Serahkan Penghargaan Layanan Publik-Kinerja 2025, BPBD Jatim Raih Sakip AA

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Penghargaan Pelayanan Publik, Akuntabilitas Kinerja, Zona Integritas, dan Budaya Kerja Tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan secara stationer oleh Khofifah, didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Otok Kuswandaru, kepada perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim.

    Penghargaan tersebut mencakup 1 Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), 50 Penghargaan SAKIP (21 Predikat AA dan 29 Predikat A), 46 Penghargaan PEKPPP (25 Predikat Prima dan 21 Predikat Sangat Baik), 3 Penghargaan Perangkat Daerah Pembina Terbaik PEKPPP Unit Kerja, 3 Penghargaan Survei Kepuasan Masyarakat Terbaik dan 11 Penghargaan Budaya Kerja.

    Khofifah menegaskan bahwa seluruh penghargaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi nyata komitmen ASN Jawa Timur dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik.

    “Penghargaan WBK 2025 adalah amanah besar yang harus dijaga. Ini bukan hanya predikat, melainkan komitmen yang harus diwujudkan dalam tindakan, sikap kerja, dan integritas sehari-hari,” ujar Khofifah, Minggu (14/12/2025).

    Ia menambahkan bahwa seluruh perangkat daerah wajib memastikan setiap program dan inovasi yang dijalankan memberi dampak langsung bagi masyarakat.

    “Di sektor apa pun, saya selalu bertanya: apa dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan dan penurunan kemiskinan. Maka setiap perangkat daerah harus memastikan bahwa setiap program, termasuk yang bersifat teknis, benar-benar memberi hasil manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

    Sejalan dengan itu, Khofifah menyoroti bahwa tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas layanan publik. Untuk pertama kalinya, Penilaian dan Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pelayanan Publik (PEKPPP) dilakukan secara menyeluruh pada seluruh unit kerja, mulai dari perangkat daerah, UPT, cabang dinas, hingga satuan pendidikan.

    “Tahun ini adalah fase penting. Semua unit pelayanan publik kita dievaluasi secara detail. Pekerjaan besar ini harus berlanjut sebagai budaya kerja, bukan hanya rutinitas tahunan,” ungkapnya.

    Penguatan pelayanan publik juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemprov Jatim dan Ombudsman RI, yang ditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan layanan semakin cepat, transparan, dan bebas maladministrasi. MoU ditandatangani langsung oleh Gubernur Khofifah dan Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih.

    Khofifah pun menekankan pentingnya validasi data sebagai bagian dari upaya penguatan respons terhadap aduan masyarakat.

    “Kami selalu menekankan pentingnya validasi. Banyak isu publik muncul karena kurang tepatnya informasi. Pemerintah provinsi harus memastikan bahwa setiap data dan keputusan berbasis pada fakta lapangan, bukan asumsi,” tegasnya.

    “Kami terus berbenah agar setiap pengaduan masyarakat dapat direspons cepat dan tepat. Validasi menjadi kunci agar penyelesaian masalah sesuai kewenangan dan memberi kepastian bagi masyarakat,” imbuhnya.

    Selaras dengan agenda digitalisasi, acara ini juga dirangkai dengan penyerahan simbolis Kartu Identitas Digital ASN Jawa Timur, yang diharapkan mampu memperkuat efisiensi dan integrasi administrasi kepegawaian.

    “KID adalah bagian dari transformasi digital layanan publik. Kita ingin seluruh proses menjadi lebih cepat, tepat, dan terintegrasi,” jelasnya.

    Di sisi lain, Pemprov Jatim turut menunjukkan kepedulian terhadap perluasan layanan publik yang inklusif melalui penyerahan Dukungan Bank Jatim berupa sarana prasarana bagi kelompok rentan. Penyerahan dilakukan oleh Bank Jatim melalui mock-up kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur dan disaksikan langsung oleh Gubernur.

    “Penyediaan kursi prioritas bagi kelompok rentan adalah bentuk keberpihakan yang harus semakin diperluas. Layanan publik adalah hak semua warga, tanpa kecuali,” tutur Khofifah.

    Lebih jauh, Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan pelayanan publik tidak cukup bertumpu pada sistem dan teknologi saja. Faktor karakter dan budaya kerja ASN tetap menjadi kunci utama.

    “Perubahan layanan berawal dari perubahan budaya. Kultur BerAKHLAK harus hidup dalam keseharian ASN. Integritas, akuntabilitas, sikap ramah, pelayanan cepat, dan responsivitas adalah fondasi membangun kepercayaan publik,” tegasnya.

    Ia juga menitipkan pesan agar seluruh perangkat daerah mampu beradaptasi dengan program strategis nasional yang terus berkembang.

    “Kita harus terus beradaptasi dengan berbagai program prioritas nasional. Banyak dinas kita yang melakukan proses penyesuaian sangat fundamental, dan itu penting agar program-program strategis nasional bisa benar-benar landing dan memberi manfaat nyata di Jawa Timur,” pesannya.

    Di akhir, Khofifah mengajak seluruh jajaran pemerintah untuk memperkuat sinergi dan berlari bersama dalam memastikan reformasi birokrasi berjalan konsisten.

    “Dengan segala hormat, keberhasilan pelayanan publik bukan hanya hasil kerja satu dinas, tetapi sinergi semua pihak. Kita semua harus terus berlari agar reformasi birokrasi berjalan semakin baik dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

    BPBD Jatim menjadi salah satu OPD dengan predikat terbaik. BPBD Jatim meraih SAKIP dengan nilai AA berkat kinerja yang baik selama tahun 2025.

    “Alhamdulillah BPBD mendapat SAKIP dengan nilai AA. Di mana itu adalah sebuah bukti bahwa kami bersama seluruh anggota selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan kerjasama baik dalam hal pekerjaan di lapangan maupun sisi administrasi,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.

    “Dan saya ucapkan terima kasih atas upaya dan kerjasama teman-teman BPBD Jatim yang sudah memberikan support penuh sehingga BPBD mendapat nilai AA pada Sakip 2025,” pungkas Gatot. [tok/aje]

  • 4
                    
                        Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
                        Surabaya

    4 Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi Surabaya

    Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Pemalakan berujung penyanderaan bus rombongan wisatawan asal Surabaya terjadi di kawasan wisata Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025).
    Dikonfirmasi, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Taufik Rohman, menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan satu pun praktik yang mencederai citra pariwisata Banyuwangi.
    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan tegas dalam komitmen menjaga keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan wisatawan.
    “Begitu informasi kami terima, kami langsung melakukan koordinasi lintas sektor dengan Pokdarwis Bangsring, Kepala Desa, Camat dan Polsek Wongsorejo. Penanganan dilakukan cepat dan terukur,” kata Taufik, Minggu (14/12/2025).
    Hasilnya, 2 oknum terduga pelaku langsung diamankan oleh Polsek Wongsorejo pada malam hari kejadian untuk dimintai keterangan.
    Taufik memastikan, 2 oknum bernama Busahra (56) dan Joddy Soebiyanto (61) bukan bagian dari pengelola resmi maupun pelaku pariwisata di Bangsring, melainkan bertindak secara pribadi.
    “Sebagai tanggung jawab moral dan komitmen pelayanan publik, Pemkab Banyuwangi menyatakan siap mengembalikan dana pungutan atau pemalakan yang telah diminta kepada bus wisatawan dimaksud,” tutur Taufik.
    Sekaligus menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada pihak wisatawan atas ketidaknyamanan yang terjadi sebab bagi Banyuwangi, wisatawan adalah tamu kehormatan.
    “Pemerintah hadir dan bertanggung jawab. Kami pastikan tidak ada wisatawan yang dirugikan,” tambahnya.
    Sementara itu, setelah dilakukan pemeriksaan, aparat kepolisian memberikan pembinaan tegas disertai surat pernyataan kepada para pelaku dengan peringatan keras bahwa jika kejadian serupa terulang, akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
    Atas peristiwa yang terjadi, Taufik menegaskan bahwa Pemkab Banyuwangi memberi jaminan keamanan wisata sebagai prioritas utama dan pengawasan destinasi akan diperketat.
    Pemkab Banyuwangi akan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan serta pengelola destinasi wisata agar keamanan terus diperkuat dan kenyamanan untuk wisatawan ditingkatkan.
    Disbudpar Banyuwangi juga mengimbau seluruh pengelola destinasi wisata, kelompok sadar wisata, pelaku usaha, dan masyarakat sekitar untuk bersatu menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan destinasi.
    Hal ini demi memastikan Banyuwangi tetap menjadi daerah tujuan wisata yang aman, ramah, dan terpercaya.
    “Pemkab Banyuwangi menegaskan, setiap tindakan yang merugikan wisatawan akan ditindak, hak wisatawan dipulihkan, dan keamanan destinasi dijamin,” kata dia.
    Sebelumnya, Busahra dan Joddy melakukan pungutan liar kepada rombongan wisawatan asal Surabaya sebesar Rp 150.000 dengan dalih uang pengawalan.
    Kepada polisi, Busahra juga mengaku bahwa ia melakukan pungli kepada 2 bus wisatawan pada hari yang sama.
    Dari tangannya, polisi menyita barang bukti uang Rp 250.000 hasil dari tindakan pungli.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Sepeda Motor Milik Warga Puri Mojokerto Hilang Digondol Maling

    Dua Sepeda Motor Milik Warga Puri Mojokerto Hilang Digondol Maling

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua unit sepeda motor milik warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, dilaporkan hilang digondol maling pada, Sabtu (13/12/2025) kemarin. Peristiwa pencurian tersebut terjadi di teras rumah korban di Perum Indraprasta, Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi pencurian tersebut terekam CCTV Warga sekitar. Dalam rekaman tersebut terlihat empat orang mengendarai sepeda motor masing-masing berjalan beriringan sekitar pukul 02.40 WIB. Keempatnya melajukan kendaraannya dengan kecepatan standart lantaran berbalok ke gang perumahan.

    Kapolsek Puri AKP Sutakat mengatakan, kejadian bermula saat korban baru pulang dari bekerja di Kabupaten Jombang sekitar pukul 20.30 WIB. Sekitar pukul 22.00 WIB, korban sampai rumah dan memarkir dua sepeda motornya, yakni Honda Trail CRF nopol S 3736 NCE dan Honda Beat nopol S 3611 NBG di teras rumah.

    “Kedua kendaraan diparkir dalam kondisi terkunci setang. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu pagar menggunakan gembok. Namun pada pukul 05.30 WIB, saksi yang merupakan istri korban mengetahui kedua sepeda motor sudah tidak ada di tempat,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

    Selain kedua sepeda motor yang hilang, pintu pagar rumah diketahui dalam keadaan terbuka dengan gembok yang sudah rusak. Mengetahui kejadian tersebut, korban kemudian melaporkan peristiwa pencurian itu ke Polsek Puri. Pihak kepolisian telah menerima laporan korban dan saat ini masih melakukan penyelidikan.

    “Kami masih melakukan pendalaman, termasuk mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian,” pungkasnya. [tin]/aje

  • Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Sidokerto Mojokerto

    Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Sidokerto Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang bocah perempuan berusia 9 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di waduk yang berada di Dusun Sidokerto, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Korban diduga terpeleset saat bermain di pinggir waduk bersama dua temannya.

    Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Achmad Kurniawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu korban yang berinisial A (9), seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) sedang bermain di sekitar waduk bersama dua anak lainnya.

    “Korban bermain bertiga di pinggir waduk. Tiba-tiba korban terpeleset, sementara dua temannya langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Mendengar teriakan tersebut, warga setempat langsung melakukan pencarian secara manual. Warga juga melaporkan kejadian tersebut,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan relawan setempat juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian. Namun belum sempat petugas gabungan terjun ke dalam waduk, tubuh korban ditemukan warga di lokasi awal korban dilaporkan terpeleset. Kedalaman waduk sendiri diperkirakan sekitar 4 hingga 5 meter.

    “Upaya pencarian dilakukan sejak laporan diterima hingga akhirnya korban berhasil ditemukan sekitar pukul 13.15 WIB oleh warga dalam kondisi meninggal dunia. Petugas gabungan sudah sampai lokasi namun, korban sudah berhasil ditemukan warga. Posisi korban ditemukan di titik awal saat terpeleset,” jelasnya.

    Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Dawarblandong untuk dilakukan pemeriksaan awal guna memastikan penyebab kematian korban. Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah korban selanjutnya dipulangkan ke rumah duka.

    BPBD Jawa Timur mengimbau kepada orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di area berisiko seperti waduk, sungai, maupun perairan terbuka lainnya, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. [tin/aje]

  • Bupati Ancam Tertibkan Pelanggar Izin, Pemkab Bojonegoro Tak Akan Tambah Kuota Toko Modern

    Bupati Ancam Tertibkan Pelanggar Izin, Pemkab Bojonegoro Tak Akan Tambah Kuota Toko Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Isu menjamurnya toko modern di Kabupaten Bojonegoro yang telah melebihi batas kuota mendapat respons tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

    Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, memastikan pihaknya tidak akan mengubah Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur pembatasan jumlah pendirian ritel modern di wilayahnya.

    Dalam pernyataan yang disampaikan kepada media, Bupati Wahono menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro untuk tetap berpegangan pada Perbup Nomor 48 Tahun 2021 mengenai pembatasan pendirian toko modern.

    “Kita tidak akan merubah Perbup. Kita masih berlandaskan Perbup yang lama, jadi kita tidak akan menambah kuota toko modern,” tegas Wahono.

    Lebih lanjut, Bupati juga memberikan peringatan keras. Ia menyatakan bahwa Pemkab akan segera melakukan penindakan dan penertiban terhadap para pengusaha yang mendirikan toko modern tanpa mengantongi izin resmi sesuai ketentuan Perbup tersebut.

    “Kita akan segera tertibkan,” ancam Setyo Wahono, menggarisbawahi upaya Pemkab untuk menjaga kepatuhan regulasi dan iklim usaha yang adil di Bojonegoro.

    Langkah tegas ini diambil Pemkab Bojonegoro untuk memastikan proses perizinan berjalan lancar dan semua pelaku usaha mematuhi ketentuan yang berlaku, sekaligus merespons kekhawatiran publik mengenai kelebihan kuota toko modern.

    Sebelumnya, polemik izin toko modern Bojonegoro ini bahkan telah menyeret beberapa pihak terkait. Satuan Reserse Polres Bojonegoro diketahui telah memanggil dan memeriksa sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, serta Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terkait penerbitan izin pendirian toko-toko modern tersebut. [lus/aje]

  • Libur Nataru, KA Brantas Operasionalkan Tambahan Relasi Blitar-Pasar Senen

    Libur Nataru, KA Brantas Operasionalkan Tambahan Relasi Blitar-Pasar Senen

    Blitar (beritajatim.com) – Tingginya animo masyarakat untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 direspons cepat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun. Mengantisipasi tiket reguler yang mulai menipis, KAI Daop 7 resmi menerjunkan satu rangkaian kereta api ekstra, yakni Kereta Api (KA) Brantas Tambahan dengan relasi Stasiun Blitar – Madiun – Pasar Senen (PP).

    Langkah taktis ini diambil guna mengakomodasi mobilitas warga yang diprediksi akan membludak selama masa angkutan Nataru yang berlangsung 18 hari, terhitung mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa penambahan ini bukan sekadar menambah jumlah kursi, melainkan juga menawarkan kenyamanan perjalanan jarak jauh.

    Rangkaian KA Brantas Tambahan ini membawa spesifikasi mumpuni yakni 5 kereta eksekutif dengan kapasitas total 4.500 tempat duduk per perjalanan. Serta 4 kereta ekonomi new Generation dengan kapasitas otal 5.184 tempat duduk per perjalanan.

    “Selain mengoperasikan kereta api reguler jarak jauh, KAI Daop 7 Madiun juga menambah perjalanan kereta api tambahan. Total kami menyediakan 4.500 kursi eksekutif dan 5.184 kursi ekonomi New Generation tambahan selama periode Nataru ini,” ungkap Zainul pada Minggu (14/12/2025).

    Penggunaan gerbong New Generation pada kelas ekonomi ini menjadi nilai tambah yang signifikan, menawarkan kenyamanan kursi yang lebih ergonomis bagi penumpang rute jauh seperti Blitar-Jakarta.

    Data Okupansi: Sinyal Kuning Bagi Pemudik Dadakan

    Urgensi penambahan kereta ini terlihat jelas dari data pemesanan tiket yang bergerak dinamis. Hingga Minggu (14/12), tercatat 46.866 tiket telah ludes terjual dari total 65.556 tempat duduk KA jarak jauh yang disediakan Daop 7.

    Artinya, lebih dari 71% kuota tiket telah terisi bahkan sebelum masa angkutan dimulai. Zainul membeberkan prediksi krusial terkait tanggal-tanggal padat yakni puncak arus mudik diiprediksi terjadi pada 24 Desember 2025. Sementara puncak arus balik: Diprediksi terjadi pada 28 Desember 2025.

    Selain Jakarta, tujuan favorit penumpang dari wilayah Daop 7 meliputi Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Bandung. Sementara itu, KA reguler yang menjadi primadona dan tingkat keterisiannya sangat tinggi adalah KA Kahuripan (Blitar–Kiaracondong) dan KA Bangunkarta (Jombang–Pasar Senen).

    Imbauan: Rencanakan Perjalanan Sekarang

    Dengan sisa kuota yang terus menipis, Zainul mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda pembelian tiket. KA Brantas Tambahan ini menjadi opsi penyelamat bagi mereka yang belum mendapatkan tiket di KA reguler.

    “Masyarakat kami imbau untuk merencanakan perjalanan sejak dini dan membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI atau kanal penjualan resmi lainnya,” tutup Zainul.

    Kehadiran KA Brantas Tambahan ini diharapkan mampu memecah kepadatan penumpang dan memastikan konektivitas Blitar menuju Jakarta tetap lancar di tengah euforia libur akhir tahun. [owi/aje]

  • Musda VII LDII Kota Kediri Dijadwalkan 17 Desember 2025, Bahas Program Kerja hingga Pemilihan Ketua

    Musda VII LDII Kota Kediri Dijadwalkan 17 Desember 2025, Bahas Program Kerja hingga Pemilihan Ketua

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri memastikan Musyawarah Daerah (Musda) VII akan digelar pada Rabu, 17 Desember 2025, sebagai agenda lima tahunan organisasi untuk mengevaluasi kinerja, menyusun program kerja, dan memilih kepengurusan baru periode 2025 – 2030.

    Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto menyampaikan Musda VII direncanakan berlangsung selama satu hari dan diikuti ratusan peserta dari unsur internal maupun eksternal organisasi.

    “Nanti rencananya. Musdanya insyaallah hari Rabu tanggal 17 Desember. Satu hari cukup insyaallah,” ujar Agung Riyanto usai Media Gathering Road To Musda VII LDII Kota Kediri di Pondok Wali Barokah Kediri, pada Minggu 14 Desember 2025.

    Agung menjelaskan, peserta Musda berasal dari jajaran pengurus LDII di berbagai tingkatan, serta undangan dari luar organisasi.

    “Peserta yang hadir di Musdah itu nanti dari eksternal. Beberapa teman-teman dari pengurus pleno DPD, PC, PAC, kemudian dari pengurus Pondok Wali Barokah, kemudian juga ada teman-teman ya dari kabupaten juga kita undang,” katanya.

    Jumlah peserta Musda VII LDII Kota Kediri diperkirakan mencapai ratusan orang. “Kurang lebih sekitar 400 sampai 500 orang,” lanjutnya.

    Agenda Pokok Musda VII LDII Kota Kediri

    Menurut Agung, Musda merupakan amanah organisasi yang dilaksanakan setiap lima tahun dengan sejumlah agenda strategis.

    “Musda itu kan helatan 5 tahun sebagai amanah organisasi kan. Ada tiga pokok bahasan di Musda, pola sistem kerja, kemudian membuat program kerja dan pemilihan pengurus periode 2025-2030 itu. Intinya kan seperti itu,” jelasnya.

    Ia menekankan Musda tidak semata-mata dimaknai sebagai agenda pemilihan kepemimpinan, tetapi juga ruang musyawarah yang memberi manfaat luas.

    “Bagaimana musyawarah ini kesannya tidak hanya melulu apa itu memilih kekuasaan, tetapi bagaimana lebih musyawarah ini bisa lebih bermanfaat,” ungkapnya.

    Dukung Program Pemerintah dan Visi Kota Kediri

    Agung menegaskan hasil Musda diharapkan sejalan dan mendukung program pemerintah, baik pusat, provinsi, hingga Pemerintah Kota Kediri.

    “Terutama dalam mendukung program visi-misi baik itu dari pemerintah pusat kemudian provinsi dan lebih-lebih kalau saya yang ada di Kota Kediri bagaimana mendukung program Mbak Wali kan gitu kan yang mapan itu kan,” ujarnya.

    Ia mengaitkan peran LDII dengan delapan bidang pengabdian yang menjadi fokus organisasi.

    “Kalau kita koneksikan dengan delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa itu kan sudah nyambung terkait wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi, syariah, ketahanan pangan, lingkungan hidup, kemudian kesehatan vital, teknologi informasi dan energi baru terbarukan kan itu,” katanya.

    Kolaborasi dengan Ormas dan Stakeholder Kota Kediri

    Dalam implementasinya di tingkat kota, LDII Kota Kediri berencana memperkuat kolaborasi lintas organisasi dan pemangku kepentingan.

    “Nah itu nanti pelaksanaannya kita bekerja sama dengan steak holder yang ada di Kota Kediri ya bersama-sama kan dengan organisasi masyarakat dengan NU, Muhammadiyah, KNPI dan lain-lain itu ya kita sama-samalah nanti bagaimana mewujudkan Kota Kediri ini lebih lebih MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangenu),” ucap Agung.

    Ia menyebut komunikasi awal terkait agenda dan arah Musda telah disampaikan kepada Pemerintah Kota Kediri. “Kemarin sudah kita sampaikan ke Mbak Wulandari ke edensi kemarin,” katanya.

    Hadir dalam Media Gathering ini, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah H Sunarto, segenap panitia dan pengurus DPD LDII Kota Kediri. [nm/aje]