provinsi: JAWA TIMUR

  • Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan pada Kamis, 13 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, wilayah ini diprediksi mengalami kondisi cuaca yang bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga langit berawan sepanjang hari.

    Pagi hari di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun akan diawali dengan langit yang berawan. Namun, menjelang pukul 09.00 WIB, hujan ringan diperkirakan akan turun, memberikan kesejukan bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.

    Setelah itu, cuaca kembali berawan hingga malam hari. Sementara itu, di Pacitan, meskipun tidak ada hujan, langit tetap tertutup awan sejak pagi hingga malam.

    Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah ini cukup stabil meskipun ada potensi hujan ringan di Madiun.

    “Secara umum, cuaca di Madiun cenderung berawan dengan kemungkinan hujan ringan di pagi hari. Sedangkan Pacitan akan mengalami cuaca berawan sepanjang hari tanpa hujan,” ungkapnya pada Rabu (12/2).

    Di Kota Madiun, suhu udara diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban udara mencapai 72 hingga 96 persen. Kecepatan angin yang bertiup dari arah barat mencapai 5,3 km/jam.

    Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Kabupaten Madiun, dengan suhu sedikit lebih rendah, yaitu 23 hingga 30 derajat Celcius. Namun, kecepatan angin di wilayah ini lebih tinggi, mencapai 11,2 km/jam dari arah barat.

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan diprediksi tidak akan diguyur hujan, meskipun cuaca akan tetap berawan sepanjang hari. Suhu udara di daerah pesisir ini berada pada kisaran 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban yang lebih tinggi, yakni antara 84 hingga 97 persen.

    “Pacitan memang tidak ada potensi hujan, tapi tetap perlu diwaspadai kondisi angin yang cukup kuat dari arah barat laut dengan kecepatan sekitar 10,4 km/jam,” tambah Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menyesuaikan aktivitas mereka.

    “Bagi warga yang hendak bepergian, terutama di Madiun, sebaiknya membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan. Sementara bagi masyarakat di Pacitan, tetap perhatikan kondisi angin saat beraktivitas di luar ruangan,” pesan Oky.

    Meskipun tidak ada ancaman cuaca ekstrem, perubahan cuaca yang cepat tetap bisa terjadi. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG guna mengantisipasi kondisi cuaca yang mungkin berubah sewaktu-waktu. [mnd/aje]

  • DPRD: Reses Jadi Momentum Tangkap Aspirasi Rakyat untuk Pembangunan Kota Surabaya

    DPRD: Reses Jadi Momentum Tangkap Aspirasi Rakyat untuk Pembangunan Kota Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, mengungkapkan bahwa masa reses yang berlangsung dari 10 hingga 17 Februari 2025 bukan hanya sekadar kegiatan formal, melainkan momentum penting untuk menangkap aspirasi langsung dari masyarakat guna mempercepat pembangunan Kota Surabaya.

    Menurut Fathoni, reses memberikan kesempatan bagi para wakil rakyat untuk benar-benar mendengarkan harapan dan masukan dari warga, yang kemudian akan menjadi bahan perjuangan dalam merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat.

    Bagi Fathoni, mendengarkan aspirasi warga adalah langkah awal untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil selama masa persidangan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    “Reses ini adalah momen untuk melihat, mendengarkan, dan merasakan aspirasi langsung dari warga. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi modal penting bagi kami dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dalam kebijakan pembangunan kota,” ungkap Fathoni, Rabu (12/02/2025).

    Fathoni juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih dekat dan ringan dengan masyarakat. Ia mengedepankan konsep “politik riang gembira”, di mana komunikasi politik tidak hanya kaku, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang lebih akrab dan menyenangkan, sehingga bisa lebih mendekatkan warga dengan para wakil rakyat mereka.

    “Kami ingin membangun politik yang lebih bersahabat, penuh keakraban, dan tentunya lebih santai. Politik riang gembira bukan sekadar utopia, tetapi sebuah cara untuk membuat masyarakat lebih nyaman dan terbuka dalam menyampaikan aspirasi mereka,” tambahnya.

    Selama masa reses, Fathoni mengaku menerima berbagai masukan dari masyarakat, termasuk perbaikan infrastruktur, pelayanan publik, hingga program pemberdayaan ekonomi. Semua aspirasi yang diterima, menurut Fathoni, akan diperjuangkan agar bisa dimasukkan dalam kebijakan pembangunan Kota Surabaya.

    “Dengan reses ini, kami memastikan bahwa suara warga tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan yang bermanfaat bagi mereka. Ini adalah bukti bahwa DPRD hadir untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dengan cara yang inklusif dan menyenangkan,” tutup Fathoni.[asg/kun]

  • PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Gabung Liga 1, Cuma Butuh Hasil Imbang Lawan PSPS Pekanbaru

    PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Gabung Liga 1, Cuma Butuh Hasil Imbang Lawan PSPS Pekanbaru

    TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA – Impian untuk dapat kembali bergabung di Liga 1 atau kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, tinggal selangkah lagi diwujudkan PSIM Yogyakarta.

    Klub berjuluk Laskar Mataram ini minimal memperoleh hasil seri atau satu poin saat menghadapi PSPS Pekanbaru.

    Terakhir kali, PSIM Yogyakarta ada di Liga 1 pada 2005.

    PSIM Yogyakarta hanya butuh satu poin lagi untuk lolos ke Liga 1 2025-2026.

    Kepastian itu datang setelah PSIM Yogyakarta menang 3-1 atas Deltras Sidoarjo di Stadion Delta pada Rabu (12/2/2025).

    Tuan rumah Deltras unggul terlebih dahulu di babak pertama lewat gol Emerson (27′).

    Namun, PSIM Yogyakarta menunjukkan mentalitasnya hingga unggul lewat gol Sunni Hizbullah (70′), Rafinha (82′ dan 88′).

     Tiga poin membuat PSIM Yogyakarta mengoleksi 12 angka di puncak Grup X, terpaut tiga dari PSPS Pekanbaru di posisi runners up.

    Tim berjuluk Laskar Mataram tersebut terakhir kali bermain di Liga Indonesia pada 2005.  

    Kala itu, PSIM Yogyakarta meraih gelar Juara Divisi I dan promosi ke kasta teratas Liga Indonesia.

    PSIM Yogyakarta kini hanya butuh hasil imbang pada laga terakhir kontra PSPS Pekanbaru untuk mengunci tiket ke Liga 1 musim depan. (*)

  • Tampang Sopir dan ART di Jakut yang Gasak Uang Majikan Rp800 Juta, Diancam Hukuman 9 Tahun Penjara – Halaman all

    Tampang Sopir dan ART di Jakut yang Gasak Uang Majikan Rp800 Juta, Diancam Hukuman 9 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi pencurian terencana yang melibatkan asisten rumah tangga (ART) dan sopir pribadi bikin heboh warga  kawasan Taman Grisenda, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Keduanya menggasak uang majikan mereka senilai Rp800 juta sebelum akhirnya ditangkap.

    Pelaku berinisial K (52), seorang ART yang sudah lama bekerja untuk majikannya, mengetahui letak dan kunci brankas tempat uang dolar AS disimpan.

    Dengan informasi ini, K diam-diam mengambil uang dalam pecahan 100 dolar AS secara bertahap.

    Saat menjalankan aksinya itu, K bersekongkol dengan G (28), sopir pribadi korban. 

    Setelah mendapatkan uang, G bertugas menukarkannya di money changer sebelum hasil kejahatan mereka dibagi dua.

    “Aksi pencurian ini dilakukan selama 10 kali dalam setahun, dengan total kerugian mencapai Rp 800 juta,” ujar AKP Arief Ryzki, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Rabu (12/2/2025).

    Aksi ini akhirnya terungkap setelah majikan mereka, TJL mulai curiga karena uang dalam brankasnya sering berkurang.

    Awalnya, korban menanyakan langsung kepada ART-nya.

    Karena gelagat K yang mencurigakan dan tak bisa memberikan jawaban meyakinkan, korban pun melapor ke Polsek Metro Penjaringan.

    Hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa kedua tersangka telah bersekongkol dalam pencurian ini.

    Polisi juga menemukan bukti kuat berupa dokumen transaksi money changer yang mengarah pada keterlibatan mereka.

    Hasil Kejahatan: Beli Mobil & Kirim Uang ke Kampung

    Dari hasil kejahatan, G menggunakan bagiannya untuk membeli mobil Daihatsu Xenia sementara K mengirimkan uangnya ke keluarga di kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.

    Kini, kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga sembilan tahun penjara.  (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

     

     

  • Operasi Keselamatan Semeru 2025: Polres Kediri Kota Amankan STNK dan SIM, Ada Apa?

    Operasi Keselamatan Semeru 2025: Polres Kediri Kota Amankan STNK dan SIM, Ada Apa?

    Kediri (beritajatim.com) – Polres Kediri Kota bersama Dinas Perhubungan Kota Kediri, Jasa Raharja, Subdenpom, dan instansi terkait menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan PK Bangsa Kota Kediri. Operasi yang berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas.

    Dalam operasi ini, petugas berhasil mengamankan 112 lembar STNK, 10 SIM, dan 10 kendaraan bermotor sebagai barang bukti. Selain melakukan penindakan, petugas juga memberikan imbauan serta teguran kepada pelanggar yang dinilai tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Brosur edukasi mengenai Operasi Keselamatan Semeru 2025 juga dibagikan kepada para pengendara.

    Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Afandy Dwi Takdir menjelaskan bahwa dalam operasi ini, petugas memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan serta memberikan imbauan kepada pengendara mengenai sasaran prioritas penindakan pelanggaran lalu lintas.

    “Pengendara yang memiliki kelengkapan surat kendaraan, seperti SIM dan STNK, diperbolehkan melanjutkan perjalanan tanpa hambatan,” ujar AKP Afandy Dwi Takdir.

    AKP Afandy Dwi Takdir juga membagikan helm secara gratis kepada pengendara motor, termasuk seorang anak kecil yang dibonceng ibunya.

    Sebagai bentuk edukasi keselamatan berlalu lintas, AKP Afandy Dwi Takdir juga membagikan helm secara gratis kepada pengendara motor, termasuk seorang anak kecil yang dibonceng ibunya. Beberapa penerima helm gratis mengaku senang dengan kepedulian Polres Kediri Kota dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas.

    Lebih lanjut, AKP Afandy Dwi Takdir menjelaskan bahwa Operasi Keselamatan Semeru 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 10 Februari hingga 23 Februari 2025, dan akan dilaksanakan di tiga titik atau tiga rayon di wilayah hukum Polres Kediri Kota yang mencakup delapan polsek jajaran.

    “Sejauh ini, secara kasat mata, kami melihat adanya peningkatan kesadaran pengendara dalam berlalu lintas,” ungkapnya.

    Dalam operasi ini, petugas memeriksa pengendara roda dua maupun roda empat, termasuk kelengkapan administrasi berkendara seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK). Jika semua persyaratan dinyatakan lengkap, pengendara diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Namun, petugas juga menemukan sejumlah pelanggaran administrasi, termasuk pengendara yang tidak memiliki SIM dan STNK.

    AKP Afandy Dwi Takdir menegaskan bahwa tidak ada target jumlah pelanggar dalam operasi ini.

    “Target pelanggar tidak kami tentukan. Kami menyesuaikan dengan temuan pelanggaran yang terjadi selama operasi hari ini,” jelasnya.

    Ia juga menambahkan bahwa meskipun ada tindakan penindakan, pihaknya tetap memberikan teguran serta imbauan kepada pelanggar yang tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

    “Kami tetap memberikan teguran dan imbauan kepada pelanggar yang tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Namun, kami berharap ke depannya mereka lebih disiplin dan tertib berlalu lintas,” tambahnya.

    Dengan adanya Operasi Keselamatan Semeru 2025, Polres Kediri Kota berharap kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat sehingga angka kecelakaan dapat diminimalisir. [nm/aje]

  • Modus Baru! Pria di Kediri Tipu Peternak, Gelapkan Tiga Sapi dengan Bukti Transfer Palsu

    Modus Baru! Pria di Kediri Tipu Peternak, Gelapkan Tiga Sapi dengan Bukti Transfer Palsu

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Bagus Prendy Kastio (28), warga Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, ditangkap polisi atas kasus penipuan dan penggelapan tiga ekor sapi.

    Korban dalam kasus ini adalah Arianto (32), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, yang kehilangan dua ekor sapi dewasa, serta Nuryani, yang kehilangan satu ekor sapi anakan.

    Kapolsek Kandat, Iptu Abdul Azis, mengungkapkan bahwa awalnya pelaku datang ke rumah korban untuk meminta bantuan mencarikan dagangan sapi. “Pada akhirnya ditawarkanlah dua sapi dewasa dan satu sapi anakan. Keesokan harinya ketiga sapi tersebut disepakati jual beli dengan harga Rp29 juta,” jelasnya, pada Rabu (12/2/2025).

    Setelah kesepakatan terjadi, pelaku meninggalkan kandang sapi. Kemudian, pada sore harinya, pelaku datang kembali dengan membawa mobil pick-up untuk mengangkut sapi.

    “Pelaku mengatakan bahwa nanti uang pembelian sapinya akan dijadikan satu dan ditransfer,” lanjut Iptu Abdul Azis.

    Saat proses pengangkutan sapi, Nuryani merekam kejadian tersebut. Namun, setelah dijanjikan pembayaran dalam tiga kali cicilan, korban mengecek aplikasi mobile banking mereka dan tidak menemukan adanya transfer masuk.

    “Pelaku pun sempat mencoba mengakali dengan memberikan bukti transfer palsu,” tambahnya.

    Korban terus menghubungi pelaku untuk meminta pembayaran, tetapi hanya diberi janji hingga akhir tahun 2024. Akhirnya, kontak WhatsApp pelaku sudah tidak aktif, sehingga korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Kandat untuk proses hukum lebih lanjut.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Kandat segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di sebuah hotel Mercy yang berlokasi di daerah Kedungwaru, Tulungagung. Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya.

    Atas tindakannya, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan penggelapan. Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. [nm/aje]

  • Perbankan Pererat Hubungan dengan Nasabah Tajir Hadapi Tantangan Global – Halaman all

    Perbankan Pererat Hubungan dengan Nasabah Tajir Hadapi Tantangan Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) menutup rangkaian Customer Gathering Imlek Tahun 2025 yang berakhir di Surabaya, setelah sebelumnya diselenggarakan di Jakarta dan Medan.

    Tiga kota itu dipilih mengingat banyaknya nasabah prioritas yang merayakan Imlek di sana.

    Saat ini BNI memiliki sebanyak 50.930 Nasabah Emerald dan 1.101 Nasabah Private.

    Diawali dari Jakarta yang mengambil tempat di Astor Ballroom St. Regis Jakarta pada 3 Februari lalu, rangkaian kegiatan berlanjut di JW Marriott Medan pada 7 Februari dan ditutup di The Westin Surabaya pada 10 Februari kemarin.

    Hadir dalam rangkaian acara di masing-masing kota adalah jajaran Dewan Komisaris BNI beserta jajaran Direksi BNI. Hadir pula SEVP dan Senior Leaders BNI serta perusahaan anak.

    Acara ini juga dihadiri oleh nasabah prioritas dan mitra bisnis terpilih BNI.

    Corporate Secretary, Okki Rushartomo, mengatakan Tahun Baru Imlek 2576 merupakan tahun Shio Ular Kayu. Simbol ular mewakili perubahan dan kebijaksanaan, sedangkan elemen kayu merupakan representasi dari kreativitas, pertumbuhan, dan peluang baru.

    Ia menyebut, BNI optimistis dapat terus bertumbuh dengan inovasi yang berkelanjutan dan layanan yang semakin unggul bagi nasabah.

    “Semoga rangkaian acara ini dapat mempererat kerja sama dan meningkatkan layanan BNI kepada nasabah, sekaligus membawa kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan bagi kita semua,” ujar Okki dikutip Rabu (12/2/2025).

    Adapun tema BNI Customer Gathering Imlek kali ini adalah “Embrace Change for Boundless Prosperity”, yang mencerminkan ketangkasan dan strategi dalam menghadapi tantangan global serta dinamika ekonomi yang terus berkembang.

    “Kami berharap rangkaian BNI Customer Gathering Imlek Tahun 2025 ini memberikan pengalaman berharga bagi para nasabah dan mempererat kemitraan,” pungkas Okki.

  • “Saya Panik” Pengakuan Perampok Tabrak Polisi di Semarang, Aparat Tak Sempat Menembak

    “Saya Panik” Pengakuan Perampok Tabrak Polisi di Semarang, Aparat Tak Sempat Menembak

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Perampok mobil di Kabupaten Semarang Ananta Reza Widyantara (35) membuat pengakuan kenapa ia menyerang polisi.

    Ia mengaku bukan hendak kabur atau ingin melawan petugas, namun aksinya menabrak polisi karena panik.

    Anta sebelumnya terlibat aksi perampokan mobil di Kabupaten Semarang pada Minggu, 9 Februari 2025.

    Dia diringkus selang satu hari kemudian ketika berada di sebuah rumah di Jalan Cempaka, Srondol Wetan, Banyumanik, Kota Semarang. 

    PERAMPOKAN – Mobil Innova hitam milik komplotan perampok mengalami kerusakan selepas mereka melakukan perlawanan terhadap polisi ketika hendak ditangkap. Akibat kejadian ini, tiga polisi terluka hingga dirawat intensif di rumah sakit, Kota Semarang, Selasa (11/2/2025). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

    Anta mengatakan, melawan kepolisian karena panik. Dia membantah melakukan perlawanan karena terpengaruh minuman keras.

    “Saya panik dan kalap sehingga terpaksa melawan,” jelasnya di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (12/2/2025). 

    Warga Taman Tirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul itu mengaku,  mobil sedan Toyota Camry varian 2.4 V/AT tahun 2007 yang dirampok bersama komplotannya sudah dipesan oleh penadah.

    “Sudah dipesan rekan saya harga Rp50 juta,” terangnya.

    Kepala subdirektorat (Kasubdit) Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng, AKBP Helmy Tamaela mengatakan, penyergapan tersangka Anta selepas berhasil mendeteksinya melalui Global Positioning System (GPS). 

    Tersangka terdeteksi di lokasi kejadian lalu pihaknya segera melakukan penangkapan.

    Anggotanya ketika melakukan penangkapan sudah menunjukkan lencana anggota kepolisian  tetapi tersangka tetap melakukan perlawanan dengan cara memajukan dan memundurkan mobilnya secara berulang kali sehingga menabrak para polisi.

    “Kami tidak sempat menggunakan tembakan peringatan karena tidak membahayakan,” terangnya.

    Meskipun tidak membahayakan, aksi tersangka hendak melarikan diri dengan mobilnya melukai tiga anggota kepolisian.

    Mereka alami luka lecet dan bengkak di pergelangan tangan. 

    “Mereka sempat dirawat di Rumah Sakit Bayangkara dan sudah diizinkan pulang karena sehat,”

    Dalam kasus perlawanan pada anggota polisi ini, Polda Jawa Tengah menetapkan satu tersangka. Sementara, dalam kasus perampokan mobil Polda menangkap tiga tersangka. Dua tersangka lainnya tersebut meliputi GA (35 tahun) Warga Jalan Cempaka, Banyumanik, Kota Semarang dan  IKR (27 tahun) Warga Rejosari, Karanggeneng, Boyolali.

    “Dua tersangka lainnya sempat Jawa Timur terus balik ke Jawa Tengah,” beber Helmy.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, ketiga tersangka melakukan perampokan mobil dengan pemilik atas nama Cecep Sobana, warga Bandung di Desa Kebowan, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada Minggu 9 Februari pukul 01.30 WIB.

    Modus para tersangka melakukan perampokan dengan cara mencari mobil dijual di platform Facebook. Mereka lalu mengajak korban untuk COD (Cash on Delivery) atau pembayaran tunai di tempat.  Ketika bertemu dengan korban, mereka mengancamnya dengan golok.  “Korban melaporkan ke Polsek Surup, Kabupaten Semarang lalu kami lakukan penindakan,” terangnya.

    Polisi dalam kasus ini menyita dua mobil meliputi Camry hasil curian dan Toyota Innova H1939MO yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya. Para tersangka dijerat pasal 263 KUHP, pasal 481 KUHP, pasal 213 KUHP dan 212 KUHP. “Ancaman hukuman 7 tahun,” ungkapnya. (Iwn)

  • Nasib Saeri Nyawanya Dihabisi Janda yang Jadi Selingkuhannya, Bermula dari Ajakan Hubungan Badan

    Nasib Saeri Nyawanya Dihabisi Janda yang Jadi Selingkuhannya, Bermula dari Ajakan Hubungan Badan

    TRIBUNJATENG.COM – Nasib Saeri (46) cukup nahas, nyawanya pria beristri itu melayang di tangan seorang janda yang jadi selingkuhannya.

    Pelaku adalah Samuah (46) warga Desa Tebana, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura.

    Kasus itu terungkap setelah warga menemukan mayat Saeri di sekitar rumah pelaku.

    Kapolres Sampang AKBP Hartono mengatakan bahwa, setelah dilakukan proses penyelidikan, hasilnya mengarah kepada pelaku.

    Sehingga, segera dilakukan pengamanan pada (11/2/2025) sekaligus penyidikan, dan pelaku mengakui perbuatannya.

    “Pelaku ini merupakan seorang janda. Pelaku dan korban memiliki hubungan asmara, sedangkan korban masih memiliki istri,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan sementara, kata AKPB Hartono, pelaku mengaku korban dibunuh di dalam rumah pelaku sekitar 21.00 wib (10/2/2025).

    Memang tidak ada luka sajam di sekujur tubuh korban sebab, korban sebelum dibunuh terjatuh dan kepalanya terbentur ke jendelan. 

    Kemudian oleh korban mulutnya disumbat dengan kain karena khawatir, rintihan kesakitan korban didengar oleh warga sekitar.

    “Kami masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku. Untuk posisi pelaku saat ini sudah berada di Mapolres Sampang,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui, korban ditemukan warga pada (11/2/2025) pagi sehingga, warga Desa Tebana, Banyuates, Sampang geger.

    Kronologi Kejadian

    Pelaku Pembunuhan terhadap pria paruh baya bernama, Saeri di Desa Tebana, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura merupakan seorang janda yakni, Samu’ah (46).

    Berdasarkan keterangan pelaku korban dibunuh sekitar 21.00 wib (10/2/2025). Di dalam rumahnya.

    Pada saat itu pelaku keluar dari kamar mandi yang lokasi kamar mandi berada di luar rumah.

    Kemudian pelaku masuk ke dalam rumah namun, dari belakang korban mengikuti hingga masuk ke dalam rumah.

    “Korban dengan pelaku ini memiliki hubungan asmara,” kata Kapolres Sampang AKBP Hartono, Rabu (12/2/2025).

    Kemudian di dalam rumah, korban hendak melakukan hubungan asmara namun, pelaku tidak mau hingga akhirnya korban terjatuh dan kepalanya terbentur ke jendela.

    “Korban sempat bersuara tapi, pelaku khawatir terdengar oleh warga sehingga, mulut korban disumbat dengan baju milik anak pelaku hingga meninggal,” terangnya.

    “Pengakuan pelaku, pelaku ini sempat diajak menikah tapi tidak mau karena korban memiliki istri,” imbuhnya.

    Pelaku merasa kebingungan sampai tidak dapat tidur pada malam itu. Lalu pelaku berinisiatif membuang korban di samping rumah pada keesokan harinya (11/2/2025) subuh.

    Dengan begitu, saat matahari mulai terbit, keberadaan korban diketahui warga hingga membuat warga setempat geger.

     “Lokasi korban dibuang yakni, lahan kosong tidak jauh dari kediaman pelaku sekutar 3 meter,” pungkasnya.

    Korban Sempat Hadiri Tahlilan

    Sebelumnya sesosok pria ditemukan tergeletak tak bernyawa di sebuah lahan kosong di Desa Tebana, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (11/2/2025) pagi.

    Mayat tersebut dalam kondisi tengkurap, mengenakan kemeja coklat dan sarung motif garis-garis.

    Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jatim Network, mayat itu ditemukan pertama kali oleh warga sudah dalam keadaan meninggal.

    Diketahui, dia merupakan pria paruh baya berinisial S yang merupakan warga setempat.

    Lokasi penemuan S tidak jauh dari kediamannya.

    Santer kabar meninggalnya S secara tidak wajar alias, diduga akibat dibunuh oleh seseorang kemudian, dibiarkan begitu saja di lahan kosong.

    Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa, semalam korban sempat hadir ke acara tahlil di desanya. 

    “Kemudian pukul 21.00 wib, korban berjalan kaki keluar rumah, tapi sampai larut malam tidak kunjung balik ke rumah,” ujarnya. 

    Lalu di pagi harinya, S ditemukan warga tergeletak tak bernyawa dengan luka di bagian kepala. (*)

     

  • Kepala Manusia Ditemukan di Sungai Konto, Jombang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Februari 2025

    Kepala Manusia Ditemukan di Sungai Konto, Jombang Surabaya 12 Februari 2025

    Kepala Manusia Ditemukan di Sungai Konto, Jombang
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Setelah ditemukannya
    mayat tanpa kepala
    pada Rabu (12/2/2025), warga Kabupaten
    Jombang
    , Jawa Timur pada hari yang sama dihebohkan dengan penemuan kepala manusia tanpa badan.
    Sosok kepala manusia tersebut ditemukan di
    Sungai Konto
    , yang berada di Dusun Kedunglempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Rabu petang.
    Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra mengungkapkan bahwa kepala manusia telah itu dibawa ke RSUD Jombang.
    Pihaknya masih menunggu hasil
    pemeriksaan forensik
    medis dan hasil otopsi untuk mengungkap keterkaitan antara kepala dengan mayat tanpa kepala yang ditemukan sebelumnya.
    “Ada penemuan kepala manusia yang sudah kami evakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan otopsi,” kata Margono di RSUD Jombang, Rabu petang.
    Pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari mayat tanpa kepala maupun kepala manusia yang baru ditemukan.
    “Saat ini masih kami dalami. Kami belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan antara tubuh dengan kepala yang baru ditemukan ini atau tidak, karena kami masih menunggu hasil otopsi,” ujar Margono.
    Sebelumnya, mayat tanpa kepala ditemukan di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (12/2/2025) siang.
    Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan bahwa sosok jenazah tersebut telah dievakuasi dari lokasi penemuan dan dibawa ke RSUD Jombang.
    Dia menyampaikan bahwa mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan keadaan tanpa kepala.
    “Ditemukan di saluran irigasi, berjenis kelamin laki-laki,” kata Ardi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.
    Menurut dia, mayat tersebut diperkirakan sudah meninggal kurang lebih dua hari, karena baunya belum begitu menyengat.
    Ardi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait penemuan mayat kepala tersebut.
    Pihaknya belum bisa memastikan apakah korban merupakan korban pembunuhan dan mutilasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.