provinsi: JAWA TIMUR

  • Dukung Program MBG, Ketua Bhayangkari Jatim Kunjungi TK Kemala Bhayangkari 84 Kota Mojokerto

    Dukung Program MBG, Ketua Bhayangkari Jatim Kunjungi TK Kemala Bhayangkari 84 Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wujud dukungan terhadap program pemerintah dalam Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para pelajar, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Daerah Jawa Timur melakukan kunjungan ke TK Kemala Bhayangkari 84 di Kota Mojokerto.

    Dalam kunjungan tersebut, Ade Imam Sugianto beserta rombongan disambut langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, Andani Daniel beserta pengurus Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, Rabu (12/2/2025).

    Disambut peragaan Majapahit dengan alunan gending Kebo Giro dari siswa TK Kemala Bhayangkari 84, Ade Imam berjalan meninjau sekolah sekaligus menuju kelas. Dalam kesempatan ini, Ade Imam Sugianto membagikan makanan sehat dan bergizi kepada para siswa TK Kemala Bhayangkari 84.

    Siswa terlihat lahap menyantap makanan yang bergizi dengan lauk ayam goreng, sop telur puyuh, tahu fantasi beserta buah dan susu. Ade Imam Sugianto juga berinteraksi langsung dengan anak-anak, menanyakan keseharian mereka serta memberikan motivasi agar rajin belajar dan menjaga kesehatan.

    Siswa tampak antusias dan senang saat disapa oleh Ade Imam Sugianto yang juga merupakan istri Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto tersebut. Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Daerah Jawa Timur menyampaikan tujuan kegiatan tersebut.

    “Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan sekolah. Dengan memastikan asupan gizi anak anak sejak usia dini diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak sehingga berkualitas serta dapat menggapai impian anak di masa depan,” ungkapnya.

    Dengan memperhatikan keaktifan anak TK Kemala Bhayangkari 84, Ade Imam Sugianto juga menyampaikan apresiasi terhadap Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mojokerto Kota, guru serta pihak pendukung lain yang mendidik siswa menjadi anak yang interaktif.

    “Dengan melihat saat interaksi aktif dari anak anak tadi memperlihatkan kualitas pendidikan yang baik. Terima kasih kepada pengurus serta bapak ibu guru yang telah mendidik anak anak kita menjadi anak yang interaktif. Semoga kunjungan ini dapat memberikan semangat dan motivasi bagi para guru dan siswa,” harapnya. [tin/kun]

  • Pemkab Lumajang Berhentikan 437 Pegawai Honorer

    Pemkab Lumajang Berhentikan 437 Pegawai Honorer

    Lumajang

    Ratusan pegawai honorer di Pemkab Lumajang dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dirumahkan. Total ada 437 pegawai honorer dari 35 OPD yang dirumahkan.

    “Sebanyak 437 tenaga honorer dari sejumlah OPD dirumahkan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono dilansir detikJatim, Rabu (12/2/2025).

    Kebijakan ini diambil sesuai arahan pemerintah pusat terkait penataan tenaga honorer. Kebijakan pemerintah pusat ini berdampak langsung pada ratusan pegawai non-ASN di lingkungan Pemkab Lumajang.

    Dari ratusan yang diberhentikan, tenaga honorer di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang menjadi yang paling terdampak. Ada sebanyak 223 pegawai yang telah dirumahkan.

    Agus memperkirakan tenaga honorer yang dirumahkan masih akan terus bertambah. Ini karena proses verifikasi data pegawai masih terus dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sambil menunggu hasil seleksi P3K tahap II.

    “Untuk jumlah pegawai honorer yang dirumahkan masih ada kemungkinan bertambah dari pegawai non-ASN dan non-database yang kemarin ikut seleksi P3K tahap dua,” pungkas Agus.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pengamat Soroti Kebijakan Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo, Sudah Tepat atau Justru Sebaliknya? – Halaman all

    Pengamat Soroti Kebijakan Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo, Sudah Tepat atau Justru Sebaliknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto terhadap sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) merupakan langkah yang tepat atau sebaliknya?

    Sejumlah pengamat mengkritik langkah ini karena dinilai akan membawa efek domino kepada ekonomi masyarakat.

    Namun, ada juga yang berpendapat sebaliknya, seraya menyatakan langkah yang dilakukan pemerintah ini sudah tepat.

    Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan, misalnya, menilai hal ini sebagai langkah positif di tengah keterbatasan APBN.

    “Saya melihatnya adalah sesuatu yang positif di tengah anggaran negara yang lagi defisit dan terbatas,” ucap Iwan lewat keterangan, Rabu (12/2/2025).

    Ia berpendapat, penghematan anggaran dapat mengurangi beban utang negara dan juga menghilangkan kebiasaan pemborosan anggaran hanya untuk kegiatan yang kurang penting yang sifatnya seremoni.

    “Prabowo sebagai presiden terpilih memiliki program prioritas dan unggulan yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban janji politik pada saat kampanye kemarin,” katanya. 

    Iwan juga menyoroti perkataan Prabowo yang menyebut ada pihak-pihak yang ingin melawan kebijakan efisiensi anggaran adalah ‘raja kecil’. 

    Menurut Iwan, yang disebut Prabowo sebagai raja kecil adalah oknum ASN bahkan pejabat yang selama ini kerap menyelewengkan anggaran untuk kegiatan yang tidak jelas.

    “Kalau kita memperhatikan penjelasan Presiden, yang dimaksud sebagai raja kecil itu adalah pihak atau oknum birokrat bahkan penjabat yang selama ini sudah nyaman dan punya mainan/project tertentu dari yang diefisiensi itu,” jelas Iwan.

    “Salain itu juga mungkin perjalanan dinas luar negeri dan studi-studi banding bahkan FGD yang harusnya tidak perlu yang dijadikan agenda rutin, juga akan mendatangkan keuntungan bagi mereka. Itu yang dimaksud Presiden,” tambah dia.

    Oleh karena itu, Iwan mengapresiasi langkah berani Prabowo dalam mengambil kebijakan efisiensi anggaran. Sebab efisiensi ini dapat membantu menekan inflasi secara efektif.

    Menurutnya, penghematan anggaran ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan seleksi dan membersihkan oknum-oknum raja kecil itu.

    Namun, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan agar penghematan tidak berdampak negatif pada sektor-sektor tertentu, seperti perhotelan, infrastruktur, dan ekonomi daerah.

    “Efisiensi anggaran merupakan bentuk political will yang cukup berani dari seorang kepala negara. Efisiensi anggaran ini juga dapat dengan efektif membantu menekan inflasi. Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk sektor-sektor yang memiliki dampak inflasi rendah, seperti pendidikan dan kesehatan,” ucap Iwan.

    Bisa timbulkan masalah baru?

    Pendapat berbeda datang dari Direktur Eksekutif Ramangsa Institute Maizal Alfian.

    Ia memberikan pandangannya sebagai akademisi dan pengamat kebijakan publik terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Inpres tersebut menekankan efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025. 

    Alfian menyatakan bahwa efisiensi anggaran adalah langkah penting untuk mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

    Namun, ia menekankan bahwa penerapan efisiensi harus dilakukan dengan pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan. 

    “Efisiensi anggaran seharusnya tidak hanya berfokus pada pemotongan biaya secara drastis, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” kata Alfian dari keterangannya pada Rabu (12/2/2025). 

    Sekretaris Jenderal IKA Ubhara Jaya, ini menyoroti beberapa lembaga, instansi, dan badan yang mungkin salah mengartikan instruksi efisiensi anggaran dengan melakukan pengurangan pegawai atau pemutusan hubungan kerja (PHK). 

    “Tindakan seperti ini dapat menciptakan masalah baru, seperti meningkatnya angka pengangguran dan bertambahnya jumlah keluarga miskin di berbagai daerah,” ujar Alfian. 

    Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang melawan kebijakan efisiensi anggaran yang telah diputuskan.

    Pernyataan itu diungkap Prabowo saat berpidato dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya, Senin (10/2/2025).

    “Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada, saya mau hemat uang. Uang itu untuk rakyat,” kata Prabowo. 

    Sumber: Warta Kota

     

  • Satpol PP Kota Kediri Amankan Pengemis Berpenghasilan Puluhan Juta Rupiah

    Satpol PP Kota Kediri Amankan Pengemis Berpenghasilan Puluhan Juta Rupiah

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia berinisial A (70) asal Mojoroto, Kota Kediri, diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri saat mengemis di Jalan Kawi, Mojoroto. Pria tersebut diduga melakukan aksi meminta-minta dengan unsur pemaksaan kepada pengendara yang melintas.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Kabid Trantib) Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwi Ratmoko, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas pengemis yang dinilai meresahkan.

    “Awalnya menerima laporan dari masyarakat ada pengemis yang melakukan pemaksaan terhadap pengendara. Tetapi saat dirazia, tidak ditemukan,” ujarnya.

    Namun, setelah dilakukan pemantauan lebih lanjut, petugas akhirnya berhasil mengamankan pria lansia tersebut pada Rabu (12/2/2025). Saat diamankan, petugas menemukan uang hampir Rp40 juta yang dibawa langsung oleh pelaku.

    “Akhirnya, hari ini Rabu (12/2/2025) kami berhasil mendapatkan pengamen itu. Saat diamankan telah ditemukan uang hampir Rp40 juta dan selanjutnya bakal dilakukan pembinaan,” jelas Agus.

    Agus menambahkan bahwa uang hasil mengemis itu tidak disimpan di rumah karena pelaku hidup sendiri. “Penghasilannya tiga jam rata-rata hampir dapat Rp150 ribu, jadi membawa ratusan ribu digendel sama receh sama uang dua ribuan kalau dikumpulkan empat kresek,” terangnya.

    Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pria lansia tersebut telah lama menjalankan aktivitasnya sebagai pengemis di berbagai lokasi di Kota Kediri, termasuk Pasar Bandar dan pinggiran Bantaran Sungai Brantas.

    “Dia kan bujang nggak punya keluarga, terus hal seperti itu kita tindak di lapangan, diberi pembinaan dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi,” tegas Agus.

    Saat melakukan aksinya, pelaku biasanya berjalan kaki mengenakan kopiah hitam. Kini, Satpol PP Kota Kediri telah memberikan pembinaan serta peringatan keras agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. [nm/kun]

  • Buntut Penipuan Sosialisasi UMKM, Wali Kota Surabaya Larang Kelurahan Bikin Acara

    Buntut Penipuan Sosialisasi UMKM, Wali Kota Surabaya Larang Kelurahan Bikin Acara

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi larang kelurahan menggelar program sosialisasi, pascakejadian penipuan menimpa 14 UMKM yang tertipu mantan pegawai outsourcing pemkot.

    Intruksi ini disampaikan untuk seluruh kelurahan di Surabaya, dan sosialisasi hanya diperbolehkan jika memiliki hubungan dengan program pemkot.

    “Saya tidak mau ini terulang, ada yang namanya mantan outaourcing Pemkot Surabaya membohongi UMKM Surabaya untuk memberi pinjaman,” kata Eri Cahyadi, ditulis Rabu (12/2).

    Menurut Eri, pejabat Kelurahan Sememi, Benowo seharusnya mengetahui kalau giat sosialisasi itu bukanlah dari program pemkot. Sehingga kejadian penipuan belasan UMKM itu tidak akan terjadi.

    “Kenapa jenengan ketika ada sosialisasi UMKM yang dibohongi oknum jenengan tidak tahu? Itu bukan program pemkot dan kantor kita digunakan sosialisasi, lurah tanggung jawab,” ujar Eri.

    Program sosialisasi UMKM ini hanya boleh atas perintah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, lanjut Eri. Kantor kelurahan, kecamatan, dan juga dinas dilarang menggelar acara selain program pemkot.

    “Ketika kita tidak pernah tahu program pemkot itu apa, malu. Saya tidak mau ini terulang lagi. Saya berkali-kali bilang ketika menyakiti rakyat saya sama saja nantang saya melepaskan jabatan kalian,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, kasus penipuan menimpa 14 pelaku UMKM di Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya itu terjadi pada bulan Oktober 2024 lalu.

    Pelaku bernama Bramasta Afrizal Riyadi yang merupakan mantan outsourcing pegawai Pemkot Surabaya menipu belasan UMKM puluhan juta rupiah, lewat tagihan pinjaman online (pinjol), dengan modus sosialisasi menawarkan pinjaman modal tanpa bunga. [kun]

  • Pemerintah Disarankan Tingkatkan Pembangunan Jargas untuk Cegah Ketergantungan LPG Impor – Halaman all

    Pemerintah Disarankan Tingkatkan Pembangunan Jargas untuk Cegah Ketergantungan LPG Impor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) perlu ditingkatkan. 

    Hal itu selain sebagai solusi mengurangi ketergantungan terhadap LPG (elpiji) juga mendorong terwujudnya Astacita Presiden Prabowo Subianto di bidang energi.

    Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan bahwa investasi negara dalam infrastruktur Jargas perlu ditingkatkan karena memiliki manfaat strategis. 

    “Karena dapat mengurangi ketergantungan pada LPG impor, menghemat subsidi, dan mendukung diversifikasi energi nasional,” kata dia dalam keterangannya, kepada wartawan Rabu (12/2/2025).

    Selain investasi dari korporasi, pembangunan Jargas sejauh ini masih terbatas karena pendanaannya mayoritas berasal dari APBN dan beberapa wilayah saja yang telah memiliki infrastruktur. 

    Padahal, Josua mengungkapkan, jargas akan lebih ekonomis dibandingkan LPG.

    ”Dari segi biaya, Jargas lebih ekonomis dibanding LPG. Berdasarkan perhitungan dalam dokumen, gas bumi memiliki biaya per MMBTU lebih rendah daripada LPG dan minyak tanah, yang berarti pengalihan dari LPG ke Jargas akan menghemat pengeluaran subsidi negara,” ucapnya.

    Empat hal menurut Josua perlu dilakukan dalam rangka akselerasi Jargas. 

    Pertama, saat ini pemanfaatan gas bumi masih terbatas pada kota-kota tertentu seperti Palembang, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Tarakan, dan beberapa wilayah lain. 

    Menurutnya, perlu dilakukan perluasan infrastruktur ke wilayah perkotaan dan industri lain yang dekat dengan sumber gas guna menekan biaya investasi dan distribusi. 

    ”Kedua, pembangunan Jargas bisa dipercepat dengan skema Public-Private Partnership (PPP) mengingat keterbatasan APBN dalam membangun seluruh jaringan,” ujarnya.

    “Ketiga, Mengingat pengembangan jargas membutuhkan investasi tinggi, insentif berupa subsidi pembangunan infrastruktur atau pajak dapat mendorong minat investor,” imbuhnya.

    Keempat, lanjut Josua, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. 

    “Salah satu kendala dalam implementasi jargas adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang manfaat Jargas dibanding LPG. Oleh karena itu, kampanye masif diperlukan,” katanya.

    Sejauh ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang mendapatkan penugasan pembangunan Jargas ke rumah tangga (Sambungan Rumahtangga/SR) merupakan salah satu pihak paling konsisten menambah jumlah SR. 

    Adapun total telah terdapat lebih dari 820 ribu pelanggan atau setara 84 ribu metrik ton LPG yang dikelola PGN tersebar di wilayah Jabodetabek, Cirebon, sejumlah kota di Jawa Timur, dan beberapa daerah lainnya.
     
    Terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan bahwa pembangunan Jargas sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan memperkuat kedaulatan energi nasional.

    Terlebih, Bahlil menjelaskan, LPG dalam kondisi yang memprihatinkan seiring terus meningkatnya kebutuhan sehingga beban impor dan subsidi akan semakin membengkak. Konsumsi LPG nasional mencapai 8 juta ton per tahun sedangkan kapasitas produksi hanya mencapai 1,7 juta ton.

    ”Gas (LPG) itu 8 juta ton per tahun konsumsi kita. Industri LPG kita itu hanya 1,7 juta ton, selebihnya kita impor. Jadi impor kita 6 sampai 7 juta ton,” ungkap Bahlil.

    Dengan kondisi seperti itu, negara menggelontorkan dana subsidi gas untuk LPG mencapai sebesar Rp60 triliun sampai Rp80 triliun.

  • Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 13 Februari 2025, Berawan hingga Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan pada Kamis, 13 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, wilayah ini diprediksi mengalami kondisi cuaca yang bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga langit berawan sepanjang hari.

    Pagi hari di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun akan diawali dengan langit yang berawan. Namun, menjelang pukul 09.00 WIB, hujan ringan diperkirakan akan turun, memberikan kesejukan bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.

    Setelah itu, cuaca kembali berawan hingga malam hari. Sementara itu, di Pacitan, meskipun tidak ada hujan, langit tetap tertutup awan sejak pagi hingga malam.

    Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di wilayah ini cukup stabil meskipun ada potensi hujan ringan di Madiun.

    “Secara umum, cuaca di Madiun cenderung berawan dengan kemungkinan hujan ringan di pagi hari. Sedangkan Pacitan akan mengalami cuaca berawan sepanjang hari tanpa hujan,” ungkapnya pada Rabu (12/2).

    Di Kota Madiun, suhu udara diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban udara mencapai 72 hingga 96 persen. Kecepatan angin yang bertiup dari arah barat mencapai 5,3 km/jam.

    Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Kabupaten Madiun, dengan suhu sedikit lebih rendah, yaitu 23 hingga 30 derajat Celcius. Namun, kecepatan angin di wilayah ini lebih tinggi, mencapai 11,2 km/jam dari arah barat.

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan diprediksi tidak akan diguyur hujan, meskipun cuaca akan tetap berawan sepanjang hari. Suhu udara di daerah pesisir ini berada pada kisaran 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembaban yang lebih tinggi, yakni antara 84 hingga 97 persen.

    “Pacitan memang tidak ada potensi hujan, tapi tetap perlu diwaspadai kondisi angin yang cukup kuat dari arah barat laut dengan kecepatan sekitar 10,4 km/jam,” tambah Oky.

    Dengan kondisi cuaca seperti ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menyesuaikan aktivitas mereka.

    “Bagi warga yang hendak bepergian, terutama di Madiun, sebaiknya membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan. Sementara bagi masyarakat di Pacitan, tetap perhatikan kondisi angin saat beraktivitas di luar ruangan,” pesan Oky.

    Meskipun tidak ada ancaman cuaca ekstrem, perubahan cuaca yang cepat tetap bisa terjadi. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG guna mengantisipasi kondisi cuaca yang mungkin berubah sewaktu-waktu. [mnd/aje]

  • DPRD: Reses Jadi Momentum Tangkap Aspirasi Rakyat untuk Pembangunan Kota Surabaya

    DPRD: Reses Jadi Momentum Tangkap Aspirasi Rakyat untuk Pembangunan Kota Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, mengungkapkan bahwa masa reses yang berlangsung dari 10 hingga 17 Februari 2025 bukan hanya sekadar kegiatan formal, melainkan momentum penting untuk menangkap aspirasi langsung dari masyarakat guna mempercepat pembangunan Kota Surabaya.

    Menurut Fathoni, reses memberikan kesempatan bagi para wakil rakyat untuk benar-benar mendengarkan harapan dan masukan dari warga, yang kemudian akan menjadi bahan perjuangan dalam merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat.

    Bagi Fathoni, mendengarkan aspirasi warga adalah langkah awal untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil selama masa persidangan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    “Reses ini adalah momen untuk melihat, mendengarkan, dan merasakan aspirasi langsung dari warga. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi modal penting bagi kami dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dalam kebijakan pembangunan kota,” ungkap Fathoni, Rabu (12/02/2025).

    Fathoni juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih dekat dan ringan dengan masyarakat. Ia mengedepankan konsep “politik riang gembira”, di mana komunikasi politik tidak hanya kaku, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang lebih akrab dan menyenangkan, sehingga bisa lebih mendekatkan warga dengan para wakil rakyat mereka.

    “Kami ingin membangun politik yang lebih bersahabat, penuh keakraban, dan tentunya lebih santai. Politik riang gembira bukan sekadar utopia, tetapi sebuah cara untuk membuat masyarakat lebih nyaman dan terbuka dalam menyampaikan aspirasi mereka,” tambahnya.

    Selama masa reses, Fathoni mengaku menerima berbagai masukan dari masyarakat, termasuk perbaikan infrastruktur, pelayanan publik, hingga program pemberdayaan ekonomi. Semua aspirasi yang diterima, menurut Fathoni, akan diperjuangkan agar bisa dimasukkan dalam kebijakan pembangunan Kota Surabaya.

    “Dengan reses ini, kami memastikan bahwa suara warga tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan yang bermanfaat bagi mereka. Ini adalah bukti bahwa DPRD hadir untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dengan cara yang inklusif dan menyenangkan,” tutup Fathoni.[asg/kun]

  • PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Gabung Liga 1, Cuma Butuh Hasil Imbang Lawan PSPS Pekanbaru

    PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Gabung Liga 1, Cuma Butuh Hasil Imbang Lawan PSPS Pekanbaru

    TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA – Impian untuk dapat kembali bergabung di Liga 1 atau kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, tinggal selangkah lagi diwujudkan PSIM Yogyakarta.

    Klub berjuluk Laskar Mataram ini minimal memperoleh hasil seri atau satu poin saat menghadapi PSPS Pekanbaru.

    Terakhir kali, PSIM Yogyakarta ada di Liga 1 pada 2005.

    PSIM Yogyakarta hanya butuh satu poin lagi untuk lolos ke Liga 1 2025-2026.

    Kepastian itu datang setelah PSIM Yogyakarta menang 3-1 atas Deltras Sidoarjo di Stadion Delta pada Rabu (12/2/2025).

    Tuan rumah Deltras unggul terlebih dahulu di babak pertama lewat gol Emerson (27′).

    Namun, PSIM Yogyakarta menunjukkan mentalitasnya hingga unggul lewat gol Sunni Hizbullah (70′), Rafinha (82′ dan 88′).

     Tiga poin membuat PSIM Yogyakarta mengoleksi 12 angka di puncak Grup X, terpaut tiga dari PSPS Pekanbaru di posisi runners up.

    Tim berjuluk Laskar Mataram tersebut terakhir kali bermain di Liga Indonesia pada 2005.  

    Kala itu, PSIM Yogyakarta meraih gelar Juara Divisi I dan promosi ke kasta teratas Liga Indonesia.

    PSIM Yogyakarta kini hanya butuh hasil imbang pada laga terakhir kontra PSPS Pekanbaru untuk mengunci tiket ke Liga 1 musim depan. (*)

  • Tampang Sopir dan ART di Jakut yang Gasak Uang Majikan Rp800 Juta, Diancam Hukuman 9 Tahun Penjara – Halaman all

    Tampang Sopir dan ART di Jakut yang Gasak Uang Majikan Rp800 Juta, Diancam Hukuman 9 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi pencurian terencana yang melibatkan asisten rumah tangga (ART) dan sopir pribadi bikin heboh warga  kawasan Taman Grisenda, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Keduanya menggasak uang majikan mereka senilai Rp800 juta sebelum akhirnya ditangkap.

    Pelaku berinisial K (52), seorang ART yang sudah lama bekerja untuk majikannya, mengetahui letak dan kunci brankas tempat uang dolar AS disimpan.

    Dengan informasi ini, K diam-diam mengambil uang dalam pecahan 100 dolar AS secara bertahap.

    Saat menjalankan aksinya itu, K bersekongkol dengan G (28), sopir pribadi korban. 

    Setelah mendapatkan uang, G bertugas menukarkannya di money changer sebelum hasil kejahatan mereka dibagi dua.

    “Aksi pencurian ini dilakukan selama 10 kali dalam setahun, dengan total kerugian mencapai Rp 800 juta,” ujar AKP Arief Ryzki, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Rabu (12/2/2025).

    Aksi ini akhirnya terungkap setelah majikan mereka, TJL mulai curiga karena uang dalam brankasnya sering berkurang.

    Awalnya, korban menanyakan langsung kepada ART-nya.

    Karena gelagat K yang mencurigakan dan tak bisa memberikan jawaban meyakinkan, korban pun melapor ke Polsek Metro Penjaringan.

    Hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa kedua tersangka telah bersekongkol dalam pencurian ini.

    Polisi juga menemukan bukti kuat berupa dokumen transaksi money changer yang mengarah pada keterlibatan mereka.

    Hasil Kejahatan: Beli Mobil & Kirim Uang ke Kampung

    Dari hasil kejahatan, G menggunakan bagiannya untuk membeli mobil Daihatsu Xenia sementara K mengirimkan uangnya ke keluarga di kampung halamannya di Ngawi, Jawa Timur.

    Kini, kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman hingga sembilan tahun penjara.  (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)