provinsi: JAWA TIMUR

  • Bendum Demokrat Renville Antonio Meninggal dalam Kecelakaan di Situbondo

    Bendum Demokrat Renville Antonio Meninggal dalam Kecelakaan di Situbondo

    loading…

    Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio meninggal dunia akibat kecelakaan di Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025). FOTO/IST

    JAKARTA – Kabar duka dari keluaga besar Partai Demokrat . Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio meninggal dunia akibat kecelakaan di Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025).

    Kabar itu dikonfirmasi Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

    “Iya benar (Renville Antonio meninggal dunia),” tutur Herzaky.

    Selain tu, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga membenarkan kabar tersebut.

    “Iya benar,” terangnya.

    Kabar duka tersebut juga diumumkan akun resmi sosial media Partai Demokrat di X. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyatakan berduka cita mendalam atas meninggalnya Renville Antonio.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar Partai Demokrat berduka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak H. Renville Antonio, SH., MH., MM., Bendahara Umum Partai Demokrat. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan segala amal ibadahnya diterima di surga-Nya,” tulis Demokrat, Jumat (14/2/2025).

    Partai Demokrat juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. “Selamat jalan, Bapak Renville Antonio. Dedikasi dan pengabdianmu akan selalu dikenang,” tulis Demokrat.

    (abd)

  • Pembangunan Ecopark Joko Pangon Blitar Terancam Dihentikan

    Pembangunan Ecopark Joko Pangon Blitar Terancam Dihentikan

    Blitar (beritajatim.com) – Pembangunan tahap 2 Ecopark Joko Pangon Kota Blitar terancam dihentikan. Hal itu terpaksa dilakukan karena imbas kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

    Padahal sebenarnya Pemerintah Kota Blitar telah menganggarkan dana sebesar Rp800 juta rupiah untuk pembangunan tahap 2 Ecopark Joko Pangon. Namun, Pemerintah Kota Blitar belum berani untuk menggunakan dana tersebut untuk melakukan pembangunan tahap 2 Ecopark Joko Pangon.

    “Sudah ada alokasi anggaran untuk pembangunan tahap dua taman Ecopark Joko Pangon ini. Nilainya Rp 800 juta,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Jajuk Indihartati, Jumat (14/2/2025).

    Saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar yang membidangi pembangunan Ecopark Joko Pangon masih menunggu apakah dana Rp.800 juta itu kena efesiensi atau tidak. Maka sebab itu untuk sementara waktu pembangunan tahap 2 Ecopark Joko Pangon dihentikan sementara.

    “Alokasi sudah ada, tapi ya tunggu dulu. Apakah kena efisiensi atau tidak,” tegasnya.

    Sebelumnya pembangunan Ecopark Joko Pangon tahap pertama sudah selesai dibangun. Anggaran yang dikucurkan untuk tahap 1 pembangunan ecopark ini pun tidak sedikit yakni senilai Rp.2,5 miliar rupiah.

    Kini kondisi Ecopark Joko Pangon sendiri sudah setengah jadi. Meski begitu pembangunan Ecopark Joko Pangon terancam dihentikan setelah ada instruksi penghematan anggaran dari pemerintah pusat.

    “Kalau bangunan ini sudah sesuai dengan master plan yang dibangun secara bertahap ya. Tidak langsung dalam satu tahapan terus selesai,” urainya.

    Pada tahap 1 pembangunan Ecoprak Joko Pangon meliputi pembangunan gerbang bagian barat, ikon taman, jalan akses untuk parkir, dan jembatan. Nantinya, Ecopark Joko Pangon ini bukan hanya sekedar taman, namun juga sebagai tempat rekreasi dan konservasi bagi satwa langka. [owi/beq]

  • Februari Berjalan 14 Hari, 2 Kasus Pembunuhan Terjadi di Jombang, Kapolres: Kita Aktifkan Siskamling – Halaman all

    Februari Berjalan 14 Hari, 2 Kasus Pembunuhan Terjadi di Jombang, Kapolres: Kita Aktifkan Siskamling – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Februari berjalan belum ada setengah jalan, sudah ada dua kasus pembunuhan yang terjadi di Jombang, Jawa Timur.

    Kasus pertama yakni pembunuhan terhadap gadis siswi SMA berinisial PRA (19) yang jasadnya ditemukan mengapung di sungai Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Selasa (11/2/2025).

    Sehari kemudian, ditemukan mayat tanpa kepala di saluran irigasi persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh.

    Dan pada malam harinya, potongan tubuh berupa kepala ditemukan di Dusun Kedunglempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.

    Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kuniawan pun menanggapi situasi ini dengan mendorong warga untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di seluruh desa.

    “Dalam kesempatan ini, kami mengimbau kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Jombang, marilah kita bersama-sama bergotong royong untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan atau Siskamling di lingkungan kita,” ujar AKBP Ardi Kurniawan, dikutip dari Kompas.com.

    Ia menuturkan, pengaktifan siskamling di lingkungan desa ini sangat diperlukan untuk menekan angka kriminalitas dan meminimalisir aksi kejahatan.

    “Semoga dengan begitu, Kabupaten Jombang menjadi lebih aman, tertib, kondusif, sehingga akhirnya kesejahteraan bisa meningkat dan tindak pidana kejahatan bisa berkurang,” tambahnya.

    Siswi SMA Ditemukan Tewas

    Seorang siswi berinisial PRA (18) ditemukan tewas mengapung di sungai Dusun Pacar, Desa Pacar Peluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (11/2/2025).

    Korban ditemukan warga sekitar pukul 07.30 WIB.

    Jasad wanita tersebut, ditemukan oleh warga yang tengah berjalan di pinggir sungai.

    Terapung terbawa arus, jasad tersebut, dipinggirkan oleh warga pakai batang kayu.

    “Jadi ada warga yang berjalan di pinggir sungai kanal tersebut. Kemudian ia melihat ada jasad terapung terbawa arus sungai dari arah selatan ke utara,”

    “Kemudian warga mencoba menepikan jasad tersebut menggunakan batang kayu dan bagian tubuhnya ditali agar tidak kembali hanyut,” ungkap Kasi humas Polres Jombang, AKP Kasnasin.

    Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap PRA.

    Kasat Reskrim Polres jombang, AKP Margono Suhendra menuturkan, ada tiga pelaku dalam kasus ini.

    Ketiganya berinisial AP (18) yang merupakan pelaku utama, lalu AT (18) dan LI (32).

    Ketiganya diringkus di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    AKP Margono menuturkan, salah satu pelaku memiliki hubungan dengan korban, yakni AP.

    “Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban,” ujarnya.

    Pria Dimutilasi di Jombang

    Seorang pria ditemukan tewas dimutilasi di Kabupaten Jombang, Jawa TImur, Rabu (12/2/2025).

    Bagian badan dan kepalanya ditemukan terpisah.

    Kepala korban ditemukan di Kecamatan Tembelang, sementara bagian tubuh ditemukan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengonfirmasi hal tersebut, Kamis (13/2/2025).

    Ia menuturkan, bagian kepala dan tubuh yang ditemukan di dua tempat berbeda tersebut merupakan satu orang yang sama.

    “Kepala yang ditemukan adalah satu rangkaian, yang mana memang dari kematiannya ini tidak wajar. Di leher ditemukan bekas senjata tajam yang tidak beraturan.”

    “Dianalisa jika dilakukan pelaku tidak hanya sekali, tapi berulang-ulang,” ucapnya saat konferensi pers di Mapolres Jombang.

    Mengutip TribunJatim.com, korban alami pendarahan di kepala sebelum meninggal.

    “Sebelum kematian, juga ditemukan pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban tersebut lemas dan tidak berdaya,” ujarnya.

    AKP Margono menuturkan, pelaku melakukan mutilasi dan membuang bagian tubuh korban di dua tempat berbeda untuk menghilangkan jejak.

    “Bagian tubuh yang terpisah ini dimungkinkan untuk menghilangkan jejak. Sampai saat ini dari Satreskrim melakukan penyelidikan, kami cek TKP, identifikasi,” ujarnya.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo)(Kompas.com, Moh Syafii)

  • Melihat Produksi Tempe Kacang Khas Malang: Gurih dan Kaya Gizi

    Melihat Produksi Tempe Kacang Khas Malang: Gurih dan Kaya Gizi

    Liputan6.com, Malang – Ada banyak makanan khas Malang yang cukup dikenal masyarakat. Satu di antaranya adalah tempe bungkil kacang. Sesuai namanya, kuliner tradisional ini tidak menggunakan kedelai melainkan dibuat dari bahan baku kacang tanah.

    Di wilayah Malang Raya ada banyak sentra perajin tempe seperti di Desa Sekarpuro Pakis, Ngadilangkung Kepanjen dan Sanan, Kota Malang. Para perajin membuat tempe kedelai maupun tempe bungkil kacang atau tempe kacang Malang.

    Tempe, kuliner tradisional yang sudah mendunia. Tempe kedelai maupun tempe kacang sama-sama dibuat melalui proses fermentasi. Sedangkan perbedaannya selain pada bahan baku, juga sedikit berbeda proses pembuatannya.

    Murtini, perajin tempe di RT 16, RW 5 Gang Masjid, Desa Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, mengatakan proses pembuatan tempe ini hampir sama mulai perendaman, pengukusan, pencetakan sampai fermentasi.

    “Tapi ragi yang dipakai untuk tempe kedelai dan kacang berbeda,” tutur Murtini.

    Proses pemeraman tempe kacang butuh waktu dua hari dan dilakukan terbuka. Sedangkan kedelai hanya sehari secara tertutup. Di Desa Sekarpuro, kata Murtini, lebih banyak perajin tempe kacang dan memproduksi skala rumahan.

    “Dulu saya juga buat tempe bungkil, tapi sekarang jarang karena harganya mahal. Bikin kalau ada yang pesan saja,” ujar dia.

    Menurut Murtini, peminat tempe bungkil sebenarnya masih cukup banyak. Tapi harga bungkil sebesar Rp25 ribu per kg, sedikit lebih mahal dibanding harga kacang tanah. Bungkil merupakan sisa proses pengepresan atau ekstraksi kacang untuk diambil minyaknya.

    “Kalau bahan baku kacang ambil di dekat sini, suami saya yang tahu harganya. Tapi sedikit lebih murah dibanding bungkil,” ujar dia.

    Masrini mulai memproduksi tempe kacang sejak 2007 usai lulus SMA. Keterampilan itu didapat dari orangtuanya yang sudah lebih dulu jadi perajin tempe. Kini dia bersama suaminya setiap hari mengolah 40 kg kacang tanah.

    Dari bahan baku sebanyak itu, mampu menghasilkan sedikitnya 70 nampan tempe kacang per hari. Tempe produksinya dikirim ke para pedagang di Pasar Madyopuro Malang dan dijual seharga Rp15 ribu per nampan.

    “Hampir semua perajin tempe di sini juga kirim ke Pasar Madyopuro,” tutur Masrini.

  • Berita Duka Cita, Bendahara Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia

    Berita Duka Cita, Bendahara Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Berita duka cita datang dari Partai Demokrat. Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio meninggal dunia akibat kecelakaan di Situbondo, Jawa Timur.

    Kabar tersebut disampaikan oleh Politisi senior Demokrat Andi Arief dalam cuitannya di akun X pada Jumat (14/2/2025).

    “Baru mendengar kabar, Renville Antonio, Bendahara Umum Partai Demokrat meninggal karena kecelakaan di Situbondo Jawa Timur. Kami bersedih,” tulis Andi melalui akun X, @Andiarief.

    Selain itu, kabar tersebut juga dibenarkan DPD Demokrat Jakarta. Dalam akun media sosial Instagram @demokratdki, partai ikut berduka cita atas meninggalnya Renville.

    “Kehilangan beliau adalah kehilangan yang sangat mendalam bagi kami semua. Semoga almarhum Bang Renville Antonio husnul khotimah. Kami bersaksi bahwa beliau orang baik,” tulis @demokratdki.

    Pada tahun lalu, Renville Antonio meraih gelar doktor di Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga usai mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka di kampus setempat pada akhir Oktober 2024. 

    Dalam kesempatan tersebut, Renville mengaku Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berperan besar memberikan semangat dan dorongan, sehingga dirinya, di sela-sela tugas dan kesibukannya di struktur PD berhasil menyelesaikan disertasi tersebut.
    “Kami mengucapkan terima kasih yang tidak henti-hentinya kepada Ketum PD Doktor Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat,” katanya dilansir dari Antara pada 12 Oktober 2024. 

    Renville berharap disertasinya dengan judul “Partai Politik Dalam Pengembangan Profesionalitas Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia” menjadi sumbangsih yang berarti untuk pengembangan keilmuan ke depannya.

    Dia juga berharap agar rekrutmen kader partai politik ke depan bisa menghasilkan anggota legislatif yang profesional.

  • Kabar Duka, Bendum DPP Partai Demokrat Renville Meninggal Kecelakaan

    Kabar Duka, Bendum DPP Partai Demokrat Renville Meninggal Kecelakaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar duka menyelimuti Keluarga Besar Partai Demokrat. Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio wafat pada Jumat (14/2/2025) hari ini.

    Pesan WA beredar di group WA jurnalis.

    Berita Duka Cita :
    Bendahara umum DPP PD : Mas Renville Antonio meninggal dunia krn kecelakaan di Situbondo ,mohon doa nya semoga Husnul Khotimah.

    Kendaraan yang dipakai Renville saat mengalami kecelakaan.

    Deddy Prasetyo, pengurus Demokrat Surabaya yang dikonfirmasi beritajatim.com,membenarkan kabar duka tersebut. “Mohon doanya Mas. Benar Mas Renville meninggal, karena kecelakaan motor di Situbondo. Posisi jenazah masih di Asembagus, Situbondo,” tuturnya.

    Jenazah akan dibawa ke alamat Rumah Duka Alm. Bapak DR. H. Renville Antonio.SH.MH : Jalan Jemursari Regency Blok B39 Surabaya.

    Informasi yang diperoleh beritajatim.com, mantan Anggota DPRD Jatim yang meraih gelar doktor di Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil pick up.  [tok/aje]

  • Pemkot Malang Prioritaskan Penanganan Banjir dan Revitalisasi Pasar Besar

    Pemkot Malang Prioritaskan Penanganan Banjir dan Revitalisasi Pasar Besar

    Malang (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, melaporkan perkembangan penanganan banjir di Jalan Letjen Sutoyo dan Jalan Bondowoso, serta Detail Engineering Design (DED) Pasar Besar Kota Malang. Laporan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris.

    Dalam kesempatan tersebut, Iwan menegaskan bahwa penanganan banjir dan revitalisasi Pasar Besar Malang menjadi program prioritas selama masa jabatannya. Saat ini, kelengkapan dokumen hingga perspektif desain Pasar Besar tengah dalam proses penyelesaian.

    Desain Pasar Besar Kota Malang mengusung konsep Gedung Bangunan Hijau dari Bappenas, yang sebelumnya juga telah dipresentasikan saat kunjungan Menteri Pekerjaan Umum ke TPA Supit Urang beberapa waktu lalu.

    Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, memberikan sinyal bahwa kedua program tersebut akan diusulkan dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekbang) serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas).

    Ia juga berkomitmen membantu Kota Malang dalam merancang desain kawasan yang lebih modern dan terintegrasi.

    “Dengan pembahasan yang sudah berjalan ini dapat menjadi kekuatan kita. Terkait dengan Pasar Besar, kita sudah berproses dan perlu intervensi pembangunan pasar besar yang menjadi ikon Kota Malang,” ujar Iwan, Kamis (13/2/2025).

    Iwan juga menegaskan akan terus mengawal pembahasan dalam Rakortekbang agar proyek ini dapat segera direalisasikan.

    “Saya akan berupaya mengawal dalam pembahasan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekbang) dan data dukung itu nantinya dapat diusulkan dalam Musrenbang Nasional,” ungkapnya. [luc/suf]

  • Pengemis Lansia Ketahuan Bawa Rp40 Juta tapi Masih Memaksa Minta Uang, 3 Jam Dapat Rp150 Ribu – Halaman all

    Pengemis Lansia Ketahuan Bawa Rp40 Juta tapi Masih Memaksa Minta Uang, 3 Jam Dapat Rp150 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pengemis yang sudah lanjut usia (lansia) AR (70), diamankan Satpol PP Kota Kediri, Jawa Timur.

    AR diamankan petugas saat meminta-minta dengan cara memaksa di Simpang Empat Jalan Kawi, Kota Kediri.

    Melansir SuryaMalang.com, penangkapan ini dilakukan setelah adanya aduan dari masyarakat.

    AR sering menggebrak kendaraan yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.

    Aksi AR itu membuat pengguna jalan merasa terganggu dan tidak nyaman.

    “Jadi kemarin itu ada pengaduan masyarakat di perempatan Jalan Kawi, ada yang minta-minta sifatnya maksa, gebrak mobil, gebrak motor.”

    “Akhirnya kita tindaklanjuti dan pagi tadi baru ketemu yang bersangkutan kita amankan ke Mako Satpol PP untuk didata dan dibina,” kata Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwiratmoko, Kamis (13/2/2025).

    Saat diamankan, AR ketahuan membawa uang tunai hingga Rp40 Juta.

    Uang itu dimasukkan dalam dua tas berukuran tanggung.

    Di dalam tas itu, petugas mendapati uang pecahan kecil Rp2 ribu dan gulungan uang pecahan Rp100 ribu.

    AR mengaku, total uang yang dimilikinya mencapai sekira Rp30-40 juta.

    “Dia ini membawa dua tas tanggung, setelah kita tanya, dengan kesadaran dia memperlihatkan isinya ternyata isinya duit receh dan sudah dibendeli (Rp 100 ribuan) itu. Menurut yang bersangkutan sekitar Rp 30-40 juta,” terang Agus.

    Uang itu diakui AR dari usahanya mengemis selama beberapa bulan ini saja.

    “Pengakuannya semua uang itu hasilnya mengemis beberapa bulan ini,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis.

    Dari meminta-minta dalam hitungan jam, AR menghasilkan cukup banyak uang.

    Misalnya, hasil mengemisnya di Simpang Empat mulai pukul 08.00 WIB hingga diamankan petugas pukul 11.00 WIB, sudah terkumpul uang sebanyak Rp150 ribu.

    Meski telah memiliki banyak uang, AR tetap memilih hidup sebagai pengemis dan enggan meninggalkan kebiasaannya.

    AR mengaku selalu membawa uangnya ke mana pun ia pergi lantaran takut dicuri orang.

    Selain itu, ia diketahui tidak memiliki istri dan anak.

    Saat ini, ia tinggal bersama saudara-saudaranya di Kecamatan Mojoroto.

    “Dia pagi sampai malam, ke mana-mana duitnya dibawa takut diambil orang katanya,” terang Agus.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Bikin Panik Warga Kediri, Pengemis Minta Uang dengan Cara Memaksa, Ternyata Hartanya Puluhan Juta

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Luthfi Husnika, Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)

  • Bupati Kediri Mas Dhito: Kepemimpinan Lima Tahun ke Depan Harus Lebih Baik

    Bupati Kediri Mas Dhito: Kepemimpinan Lima Tahun ke Depan Harus Lebih Baik

    Kediri (beritajatim.com) – Mendekati akhir jabatan di periode pertamanya, sekaligus sebagai titik awal untuk melanjutkan pemerintahan di periode kedua, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan harapannya untuk lima tahun ke depan.

    Di hadapan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Mas Dhito mengungkapkan bahwa 26 Februari 2025 akan menjadi tepat empat tahun dirinya menjabat sebagai Bupati Kediri. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan permohonan maaf jika selama memimpin masih terdapat kekurangan dan kesalahan.

    “Dalam perjalanan yang panjang itu pula, saya berharap 5 tahun ke depan bisa lebih baik dari 4 tahun lalu dan apa yang kita kerjakan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito didampingi wakilnya, Dewi Mariya Ulfa, dalam acara tasyakuran dan doa bersama di kediamannya pada Kamis (13/2/2025) malam.

    Sebagaimana program yang telah dicanangkan, Mas Dhito menegaskan bahwa banyak pekerjaan yang telah dimulai dan harus dilanjutkan. Beberapa di antaranya adalah revitalisasi Masjid Agung Pare, revitalisasi Pasar Ngadiluwih, penyelesaian pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ), serta persiapan penerbangan jamaah umroh dari Bandara Dhoho.

    Melalui acara tasyakuran dan doa bersama yang dihadiri kepala OPD tersebut, Mas Dhito mengajak semua pihak untuk berdoa bersama agar setiap pekerjaan dan program kerja pemerintah Kabupaten Kediri dapat berjalan lancar. Ia juga berpesan kepada seluruh jajaran pemerintahan untuk lebih solid dan kompak dalam bekerja sebagai satu tim.

    “Selaku pribadi dan juga mewakili Mbak Wabup, mohon doanya semoga kita berdua bisa menjadi bupati dan wakil bupati Kediri yang amanah dan istiqomah, kami akan belajar untuk menjadi lebih baik,” imbuhnya.

    Harapan dan doa yang sama juga disampaikan Mas Dhito untuk sang ayah, Pramono Anung, yang terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Rencananya, ayah dan anak ini akan dilantik bersama para kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 2024 di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025 mendatang.

    “Setelah ini saya dan Mbak Wabup akan melakukan serangkaian persiapan pelantikan,” ucap Mas Dhito. [ADV PKP/nm]

  • Menkop ajak Muslimat NU ciptakan pemerataan ekonomi melalui koperasi

    Menkop ajak Muslimat NU ciptakan pemerataan ekonomi melalui koperasi

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop ajak Muslimat NU ciptakan pemerataan ekonomi melalui koperasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 13 Februari 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengajak Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk bersama – sama mengupayakan penguatan peran koperasi bagi pemerataan ekonomi umat dan pencapaian target Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimat NU, Menkop Budi Arie meyakini peluang memajukan koperasi khususnya di bawah naungan Muslimat NU dan juga mencapai target pemerintah akan semakin besar.

    “Penguatan dan pengembangan koperasi diarahkan untuk mendukung pada Asta Cita kedua swasembada pangan, Asta Cita ketiga terkait pengembangan industri agromaritim berbasis koperasi dan Asta Cita kelima industrialisasi hilirisasi melalui koperasi,” kata Menkop Budi Arie Setiadi dalam paparannya pada Kongres Muslimah NU Ke XVIII di Surabaya, Kamis (13/02).

    Menkop Budi Arie bertekad untuk mewujudkan industrialisasi hilirisasi melalui koperasi. Untuk itu seluruh program kerja prioritas Kementerian Koperasi difokuskan  pada dua sasaran utama yaitu upaya peningkatan kinerja usaha koperasi dan partisipasi masyarakat Indonesia dalam perkoperasian berupa peningkatan jumlah anggota koperasi di Indonesia.

    “Saat ini jumlah masyarakat yang bergabung dalam koperasi hampir 30 juta padahal kita negara Pancasila, sedangkan di Amerika Serikat yang kapitalis jumlah masyarakatnya (yang sudah bergabung koperasi) mencapai 150 juta,” ujar Menkop Budi Arie.

    Dalam mengupayakan peningkatan dan pengembangan koperasi di Indonesia, Menkop Budi Arie mengakui terdapat beberapa tantangan. Tantangan tersebut diantaranya mulai dari skala usaha yang masih mikro, tata kelola koperasi yang belum modern hingga SDM pengelola koperasi yang kurang profesional.

    “Tantangan lain yang kita hadapi adalah minimnya regenerasi  serta keterbatasan akses modal dan nilai tambah produk. Untuk itu saya Minggu depan akan bertemu dengan anak-anak muda untuk menggelorakan semangat berkoperasi di kalangan anak muda,” katanya.

    Meski begitu, Menkop Budi Arie bersyukur di Indonesia terdapat beberapa koperasi yang memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Contohnya Koperasi Pondok Pesatren (Kopontren) Sidogiri, Kopontren Al Ittifaq dan Koperasi Mambo Mina Mekar. 

    Dengan dukungan semua pihak termasuk Muslimat NU, Menkop Budi Arie optimis bahwa kedepan akan semakin banyak koperasi yang dapat dibanggakan.  “Mudah-mudahan ini bisa kita breakdown bersama-sama dengan Muslimat NU,” ujar Menkop Budi Arie.

    Hadir juga dalam Kongres Muslimah NU Ke XVIII Ketua Umum DPP Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa dan Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto.

    Terkait dengan pengembangan koperasi di bawah naungan Muslimat NU, Menkop Budi Arie komitmen untuk memberikan dukungan berupa penguatan SDM hingga kemudahan akses pembiayaan. Kemenkop juga siap melakukan pendampingan bagi koperasi milik muslimat NU agar mampu bersaing di pasar domestik.

    “Bu Ketua (Khofifah) silahkan dilist koperasinya, nanti akan kami bantu berikan dukungan pembiayaan yang murah dalam bentuk pinjaman. Saya percaya bahwa koperasi yang dikelola Ibu-ibu (Muslimat) terkelola dengan baik,” kata Menkop Budi Arie.

    Di tempat yang sama Ketua Umum DPP Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa mengapresiasi komitmen dari Kementerian Koperasi yang akan mendukung pengembangan koperasi khususnya di bawah binaan Muslimat NU. Saat ini terdapat 150 Koperasi Primer dan lebih dari 500 koperasi sekunder di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan Muslimat NU.

    “Kita semua bersyukur bahwa pada agenda Pleno Kongres Muslimat NU ini Pak Mendes dan Pak Menkop Budi Arie hadir dan menberikan komitmennya yang kuat untuk semangat bunda -bunda di cabang agar kita bisa bertumbuh berkembang bersama,” kata Khofifah.

    Sumber : Elshinta.Com