Cerita Ulama Garut soal Program MBG yang Jadi Mimpi Prabowo Sejak 2009
Tim Redaksi
GARUT, KOMPAS.com
– Program
Makan Bergizi Gratis
yang dicanangkan Presiden
Prabowo Subianto
ternyata telah menjadi cita-cita Prabowo Subianto sejak pertama kali mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 sebagai calon wakil presiden bersama Megawati sebagai calon presiden.
Kesaksian ini disampaikan oleh
KH Ikyan Badruzzaman
, seorang ulama dari Garut yang juga pimpinan Tarekat Tijani di Jawa Barat, setelah pada
Pilpres 2009
, dirinya bersama 7 ulama pimpinan Tarekat Tijani diundang Prabowo ke rumahnya.
“Ada 8 Muqodam (imam/guru) dipanggil, dari Jawa Barat dua orang, yang lain dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan,” jelas Ikyan yang juga mantan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Jumat (14/02/2025) malam di Pondok Pesantren Zawiyah, Samarang Garut, yang dipimpinnya.
Ikyan menceritakan, saat itu dalam dialog dengan Prabowo, salah seorang muqodam dari Jawa Timur mempertanyakan niat Prabowo mencalonkan diri menjadi wakil presiden pada Pilpres 2009 hingga Prabowo mengungkapkan keinginannya untuk membangun generasi penerus bangsa yang sehat dengan cara memberi makanan yang sehat.
“Prabowo bilang ingin bisa memberi makanan yang sehat gratis untuk anak-anak, makanya sekarang programnya dilaksanakan,” katanya.
Ikyan melihat, Prabowo punya semangat besar untuk membangun bangsa hingga membentuk partai politik dan maju dalam Pilpres hingga ketiga kalinya baru terpilih.
Cita-citanya pun saat ini mulai dilakukannya, salah satunya yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) meski saat ini belum bisa dinikmati semua anak.
“Nilai kebaikan yang terjaga dalam semangat Prabowo ini yang membuat Gerindra jadi partai besar,” katanya.
Karenanya, menurut Ikyan, seorang politikus harus mempunyai nilai-nilai luhur memperjuangkan rakyat dan itu harus tetap terjaga mengingat dinamika politik begitu dinamis hingga tak jarang membuat lupa akan nilai-nilai luhur yang mereka perjuangkan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: JAWA TIMUR
-

220 Kades dan Perangkat Desa di Blitar Belum Terima Gaji 2 Bulan
Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak 220 kepala desa (kades) beserta perangkat desa se-Kabupaten Blitar belum menerima gaji. Ratusan kades dan perangkat desa itu belum menerima Penghasilan Tetap (Siltap) sejak bulan Januari hingga Februari 2025 ini.
Bambang Dwi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa (DPMD) Kabupaten Blitar keterlambatan pencairan penghasilan tetap itu lantaran terganjal Peraturan Bupati (Perbup) soal Alokasi Dana Desa (ADD) yang belum terbit hingga kini. Akibatnya, sampai saat ini ADD belum bisa dicairkan karena menunggu terbitnya Perbup.
“Betul (memang belum cair) Perbup sudah on progres kami terus berupaya untuk bisa segera disalurkan ADD tahun ini,” ungkap Bambang, Sabtu (15/2/2025).
Dari informasi yang diperoleh DPMD Kabupaten Blitar saat ini Perbup sedang diproses. Diharapkan Perbup tersebut bisa segera diketok sehingga ADD bisa segera dicairkan untuk penghasilan tetap ratusan kepala desa serta perangkatnya.
“Mekanisme pencairannya nanti juga ada berkas pengajuan dulu,” imbuhnya.
Hingga kini belum ada kepastian waktu soal kapan Perbup tersebut diketok. Namun DPMD Kabupaten Blitar memperkirakan Perbup ADD bisa terbit di bulan ini.
Sehingga ADD bisa disalurkan ke desa untuk pembayaran Siltap Kades dan Perangkat Desa yang belum terbayarkan sejak bulan Januari hingga Februari 2025 ini. DPMD Kabupaten Blitar pun akan terus mengevaluasi penyaluran ADD.
“Semoga bisa segera tersalurkan,” tandasnya.
Pemerintah Kabupaten Blitar sendiri akan mengupayakan Perbup bisa terbit pada awal tahun untuk tahun 2026 mendatang. Sehingga tidak ada lagi kasus molornya penerimaan Siltap Kades dan Perangkat.
Sekadar diketahui ADD Kabupaten Blitar tahun 2025 ini mencapai Rp.144 miliar. Nilai sama dengan ADD Kabupaten Blitar tahun 2024 kemarin. [owi/beq]
-
/data/photo/2025/02/14/67af04be9bab5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hemat Anggaran, Pemkot Surabaya Akan Terapkan WFA untuk ASN Surabaya 15 Februari 2025
Hemat Anggaran, Pemkot Surabaya Akan Terapkan WFA untuk ASN
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bakal menerapkan
work from anywhere
(WFA) atau bekerja di mana saja bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan itu berkait efisiensi anggaran.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku sudah pernah mencoba menerapkan efisiensi anggaran, di 2024. Akan tetapi, kebijakan tersebut mendapatkan pertentangan dari sejumlah pihak.
“Teman-teman (ASN) itu bukan WFH (
work from home
), (tapi) WFA, di manapun kerjanya. Kita sudah coba dulu di Balai RW,” kata Eri, ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (14/2/2025).
Oleh karena itu, Eri berencana untuk menerapkan kebijakan tersebut di 2025, setelah Badan Kepegawaian Nasional (BKN) berniat mengeluarkan skema WFA 2 hari dalam sepekan.
“Nanti kita lihat, kalau sudah dikeluarkan oleh BKN yang katanya (bekerja di kantor) 3 hari itu, ya kita akan lakukan itu juga. Kita akan menguatkan surat edaran yang dari BKN,” jelasnya.
Eri mengungkapkan, penerapan WFA bagi para ASN tersebut untuk menghemat pengeluaran. Selain itu, menurut dia, beberapa dinas di
Pemkot Surabaya
juga tidak banyak bekerja di kantor.
“Jadi harapan saya dengan model (WFA) begini, maka ada penghematan listrik, penghematan apapun yang ada di perkantoran, termasuk ATK (alat tulis kantor),” ujarnya.
“Tapi kita masih koordinasikan dulu dengan bagian kepegawaian kita. Karena kita (Pemkot Surabaya) ini sudah enggak kerja banyak di kantor memang, sudah banyak di luar,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Eri, pihaknya bakal menggunakan sebuah aplikasi untuk pengawasannya. Saat ini, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) masih mengerjakannya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/14/67aec5eae3488.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengendara Pickup Kecelakaan dengan Renville Antonio, Tidak Memiliki SIM Regional 15 Februari 2025
Pengendara Pickup Kecelakaan dengan Renville Antonio, Tidak Memiliki SIM
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Sopir mobil
pickup
yang terlibat kecelakaan dengan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat,
Renville Antonio
, diketahui tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, setelah melakukan pemeriksaan terhadap sopir
pickup
, MDS (19), pada Jumat (14/2/2025) malam.
“Diketahui dari hasil pemeriksaan sementara tidak memiliki SIM,” kata Kombes Komarudin di Mapolda Jatim.
Menurut keterangan polisi, MDS mengendarai mobil
pickup
dengan pelat nomor P 9308 MY, yang hendak menuju ke toko bangunan di sebelah kanan jalan.
Namun, sopir tersebut mengambil haluan kiri terlebih dahulu sebelum berbelok ke kanan.
Pada saat bersamaan, motor Harley milik Renville, dengan pelat nomor B 6789 A, datang dari arah yang sama dengan kecepatan tinggi.
“Sempat ke kiri mau putar atau belok kanan, persis di sebelah kanan area TKP ada toko bangunan. Di waktu bersamaan ada roda dua yang melintas searah,” jelas Kombes Komarudin.
Kecelakaan pun tidak dapat terhindarkan. Renville mengalami benturan keras dan terpental sejauh 100-200 meter sebelum akhirnya menghantam pohon tepi jalan.
Renville dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian di Jalan Pantura, Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, dan kemudian dievakuasi ke RS Asembagus.
Jenazah Renville Antonio tiba di rumah duka di Perumahan Jemursari Regency, Surabaya, pada pukul 16.19 WIB, Jumat (14/2/2025).
Tangis pecah ketika jenazah diturunkan dari ambulans. Setelah prosesi di rumah duka, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, pada hari yang sama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Viral Buruh Panjat Durian Meninggal di Atas Pohon di Banyuwangi, Evakuasi Diiringi Tangisan Keluarga – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria diturunkan dengan tali dari atas pohon durian di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, viral di media sosial.
Tampak pria itu dikerek secara perlahan agar tidak terjatuh.
Proses evakuasi itu juga diiringi tangis dari keluarga korban yang menunggu di bawah pohon.
Dalam narasi yang beredar, pria itu meninggal dunia saat memanjat pohon durian.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagran @banyuwangi_hitss pada Jumat (14/2/2025).
Diketahui, korban merupakan seorang buruh panjat durian bernama Fauzi (45).
Warga Dusun Banjarwaru, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu meninggal di atas pohon setinggi 8 meter.
Korban saat itu sedang bekerja mengikat durian di lahan milik Tik Asmora (41) di Desa Telemung, Kecamatam Kalipuro pada Kamis (13/2/2025) pukul 13.00 WIB.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Kalipuro, AKP Satrio Wibowo.
“Korban sebagai pekerja buruh panjat mengikat buah durian bersama rekannya. Ketika keduanya di atas pohon, korban mengeluh sakit perut dan lemas,” ungkapnya, Jumat (14/2/2025).
Satrio menjelaskan Fauzi sedang mengikat durian bersama rekan kerjanya, Rudi.
Namun, sesampainya di atas pohon, Fauzi mengeluh kesakitan di bagian perut kepada Rudi.
Karena Fauzi tampak lemas, Rudi langsung memeluk dan sigap mengikat tubuh korban dengan tali tambang agar tidak terjatuh.
“Ketika keduanya di atas pohon, korban mengeluh sakit perut dan lemas, kemudian temannya spontan mengikat korban menggunakan tali tambang agar korban tidak terjatuh,” terangnya, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.
Rudi pun berteriak meminta bantuan hingga warga berdatangan.
Warga berupaya membantu Rudi yang tengah mengevakuasi rekannya dari ketinggian.
Sementara itu, warga lainnya turut membantu menghubungi keluarga Fauzi.
“Saksi 1 (Rudi) dengan sekuat tenaga menurunkan korban dari ketinggian pohon durian menggunakan tali tambang,” ujar Satrio.
Keluarga Fauzi bersama beberapa warga yang sudah berkumpul dan menunggu di bawah pohon segera menggapai korban agar tidak sampai jatuh ke tanah.
Namun, sesampainya di bawah, proses evakuasi berlangsung dramatis karena diiringi teriakan dan isak tangis.
“Pada saat proses menurunkan korban dari pohon, keluarga korban sudah berada di bawah untuk menggayuh korban agar tidak jatuh ke tanah,” lanjutnya.
Setibanya di bawah, warga langsung mengecek kondisi Fauzi.
Namun, ternyata Fauzi sudah dalam keadaan tidak bernyawa atau meninggal dunia.
“Setelah kejadian tersebut, pihak keluarga membawa pulang korban ke alamat Lingkungan Secang, Kelurahan Kalipuro, untuk dimakamkan, karena alamat tersebut merupakan tempat tinggal istri korban,” ujar Kapolsek.
Satrio mengatakan, keluarga almarhum juga tidak menginginkan dilaksanakannya proses otopsi kepada korban karena sudah mengikhlaskan meninggalnya korban yang diduga tengah sakit saat bekerja.
“Sebelumnya, korban sudah mengeluh sakit perut. Diduga (penyebab meninggal dunia) karena kram perut dan kelelahan,” ucap Satrio.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur.com dengan Viral Pria Dikerek dengan Tali dari Atas Pohon Durian, Ternyata Tewas saat Memanjat
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim-Timur.com/Aflahul Abidin, Kompas.com/Fitri Anggiawati)
-
/data/photo/2025/02/15/67afed08cd7d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Gadis Jombang yang Tewas Usai Pamit COD Curahkan Kesedihan atas Pembunuhan Anak Mereka Surabaya 15 Februari 2025
Keluarga Gadis Jombang yang Tewas Usai Pamit COD Curahkan Kesedihan atas Pembunuhan Anak Mereka
Tim Redaksi
JOMBANG, KOMPAS.com
– Keluarga PRA (19), siswi kelas III SMA asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menjadi korban pembunuhan, menerima kunjungan dari pejabat Polres Jombang, Jumat (14/2/2025) malam. Kesedihan mendalam terlihat jelas dari keluarga yang sedang berduka.
PRA ditemukan meninggal dunia pada Selasa (11/2/2025) pagi, mengapung di sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
Sebelumnya, PRA pamit kepada ayahnya untuk melakukan transaksi
cash on delivery
(
COD
). Jenazahnya ditemukan sehari setelah kejadian, dan polisi segera mengungkap kasus tersebut, menangkap tiga pelaku.
Dari hasil penyidikan, polisi mengungkapkan bahwa PRA dianiaya, dilecehkan, dan dibuang ke sungai dalam keadaan hidup.
Wakapolres Jombang, Kompol Christian Bagus Yulianto, bersama Kapolsek Sumobito AKP Bagus Tejo Purnomo dan sejumlah personel Polres Jombang, mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan moral.
“Kami sampaikan terima kasih karena polisi sudah berhasil menangkap para pelaku,” kata Aris (39), kerabat korban. “Harapan kami, kawal kasus ini sampai tuntas. Hukum (pelaku) seadil-adilnya, minimal hukuman mati,” lanjutnya.
Aris menjelaskan, PRA banyak membantu ayahnya berjualan setelah ibunya meninggal beberapa bulan lalu. PRA tinggal bersama ayahnya, sementara kakaknya bekerja di Sidoarjo.
Kompol Christian Bagus Yulianto menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan kepada keluarga korban.
“Kami mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memastikan proses hukum berjalan maksimal,” kata Christian.
Sebelumnya, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan bahwa setelah penemuan mayat PRA, polisi berhasil menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam penganiayaan dan pembunuhan tersebut.
Polisi menjamin akan menuntaskan kasus ini secara profesional.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kasus Pencurian Kotak Amal Masjid di Ngadiluwih Kediri Berakhir Damai
Kediri (beritajatim.com) – Kasus pencurian kotak amal terjadi di sebuah masjid di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada Kamis malam (13/2/2025) berakhir damai. Pelaku diketahui merupakan seorang pria berusia 70 tahun, warga Dusun Baron, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Kapolsek Ngadiluwih AKP Agung Saifudin membenarkan bahwa kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian. “Injih.., betul tersebut (kasus dan pelaku) telah diserahkan dan didampingi oleh kedua belah/perangkat desa,” ujarnya, pada Sabtu (15/2/2025).
Ketua ABPEDNAS Kabupaten Kediri Bidang Hukum dan HAM, Alan Salahudin, yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Dukuh, turut membenarkan adanya kesepakatan damai dalam kasus pencurian kotak amal ini. “Betul,” katanya singkat.
Pelaku Diduga Pemain Lama
Berdasarkan catatan ABPEDNAS Kabupaten Kediri, pelaku diduga telah berulang kali melakukan pencurian kotak amal di berbagai lokasi.
“Pelaku itu sebetulnya pemain lama, dan dia melakukan pencurian berkali-kali serta selalu pindah tempat. Akhir-akhir ini di wilayah Kecamatan Ngadiluwih sering kehilangan kotak amal dan uang di kotak amal,” ungkap Alan Salahudin.
Kesepakatan damai kasus pencurian kotak amal di Duduh, Ngadiluwih, Kediri
Kronologi Kejadian
Aksi pencurian terjadi sekitar pukul 00.00 WIB di salah satu masjid di RT 09 RW 04 Dusun Selatan, Desa Dukuh. Pelaku datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda dan langsung menuju kotak amal di dalam masjid. Tanpa disadari, aksinya diketahui oleh beberapa santri dari pondok pesantren yang berada di sekitar masjid.
Setelah santri mengecek kondisi kotak amal, mereka mendapati bahwa kotak tersebut telah dicongkel. Pelaku segera melarikan diri dengan sepedanya.
Namun, sekitar 500 meter dari lokasi pertama, tepatnya di depan balai desa Dukuh, pelaku kembali mencoba melakukan aksinya di mushola balai desa. Warga yang telah waspada langsung menangkapnya.
Saat diamankan, pelaku sempat melawan dan menolak menunjukkan identitasnya. Dari tangan pelaku, ditemukan barang bukti berupa uang sekitar Rp2-3 juta yang disimpan dalam kresek putih.
“Biar tidak dimassa warga, akhirnya saya telepon Polsek Ngadiluwih melalui Bhabinkamtibmas Desa. Tak lama kemudian, tim Polsek Ngadiluwih datang, dan saya serahkan pelaku ke petugas bersama kepala desa dan warga lainnya,” tambah Alan Salahudin.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Ngadiluwih untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatannya dalam aksi pencurian kotak amal lainnya di wilayah Kediri. [nm/beq]
-

Prakiraan Cuaca Sabtu 15 Februari 2025, Malang dan Kota Batu Hujan Ringan
Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Sabtu 15 Februari 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.
BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca cerah berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.
Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan dan udara kabut.
Hari Minggu (16/2/2025) dini hari cuaca berawan dan udara kabut. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 – 29 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali cerah berawan.
Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu (15/2/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan dan hujan ringan. Cuaca udara kabut terjadi di Kasembon, Pagelaran, Poncokusumo, Pujon, Turen.
Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan dan cuaca hujan ringan. Udara kabut di Poncokusumo, Pujon, Jabung, Kasembon dan Turen.
“Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Pagak, Pujon cuaca berkabut. Udara kabut di Wonosari, Kromengan, Pagelaran, Pujon, Singosari,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.
Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan udara kabut. Cuaca berkabut terjadi di Dau, Gedangan, Karangploso, Lawang dan Sumbermanjing We.
Dini hari Minggu (16/2/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Pagelaran. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 22 sampai 29 derajat celcius.
Kota Batu pada Sabtu 15 Februari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan dan berawan. Cuaca berawan dan udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca kabut.
Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan dan kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut dan berawan. Dini hari Minggu 16 Februari 2025 cuaca berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 17 – 24 derajat celcius. (dan/ted)
/data/photo/2025/02/15/67b005000c45e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

