provinsi: JAWA TIMUR

  • Ular Piton 5 Meter Bersarang di Gorong-gorong Rumah Warga Tuban, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Ular Piton 5 Meter Bersarang di Gorong-gorong Rumah Warga Tuban, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Ular piton sepanjang kurang lebih 5 meter hebohkan warga Kelurahan Kutorejo Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Hewan melata tersebut, diketahui oleh warga pada Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 23.20 WIB, di dalam gorong-gorong pemukiman warga.

    Karena dirasa dapat membahayakan masyarakat sekitar, warga kemudian melaporkan kejadian ini ke petugas Damkar Tuban.

    “Kita mendapatkan laporan sekitar pukul 23.20 WIB,” ujar Sutaji, Kepala Bidang Damkar Tuban.

    Lebih lanjut Sutaji menjelaskan jika usai mendapatkan laporan petugas langsung melakukan evakuasi terhadap ular tersebut agar tidak membahayakan masyarakat. 

    Namun proses evakuasi memakan waktu cukup lama, karena petugas harus merusak tutup gorong-gorong terlebih dahulu agar bisa mengamankan ular tersebut.

    “Kita butuh waktu lebih karena harus menggempur tutup Saluran air agar bisa mengambil ular,” imbuhnya.

    Dan akhirnya setelah memakan waktu sekitar dua jam setengah, ular tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas.

    Ular yang berhasil dievakuasi kemudian diamankan di kantor Damkar Tuban untuk kemudian dilepaskan di habitat asalnya.

    “Ular tersebut kita amankan di Mako sementara, nanti akan kita lepas dihabitannya agar tidak mengganggu masyarakat,” bebernya.

    Dari kejadian ini Sutaji menghimbau jika masyarakat mendapati kejadian serupa agar segera menghubungi tim Satpol PP dan Damkar di Jl. RA.Kartini Kutorejo Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Timur Kantor Pos Telp (0356) 321003

  • Petaka Siswi SMA Iseng Masukin Jari Kelingking ke Kursi Kayu, Ending Bikin Damkar Turun Tangan

    Petaka Siswi SMA Iseng Masukin Jari Kelingking ke Kursi Kayu, Ending Bikin Damkar Turun Tangan

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Seorang siswi SMA mengalami kejadian tak terduga setelah iseng memasukkan jarinya ke kursi kayu, Selasa (11/2/2025). 

    Hal itu dilakukan siswi SMA tersebut saat sedang bermain dengan temannya.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

    Akibat peristiwa itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sampai turun tangan.

    Kejadian tak terduga itu dialami oleh seorang siswi SMA, dimana jari kelingking terjepit lubang yang berada di sebuah kursi kayu pada Selasa (11/2/2025) siang. 

    Siswi sempat merasa kesakitan karena jari kelingking tersangkut dan sulit dilepas. 

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat korban dan satu temannya sedang asik bermain di salah satu ruang kelas di sekolah.

    Tanpa disengaja, korban memasukkan jarinya ke dalam celah kursi kayu berbentuk lubang dengan diameter sangat kecil. 

    Siswi tersebut sempat ingin mengeluarkan jari kelingkingnya itu namun kesulitan hingga akhirnya merintih kesakitan karena jarinya tidak bisa lepas dari celah lubang tersebut. 

    Teman korban yang mengetahui itu lalu melaporkan kejadian itu penjaga sekolah yang kemudian diteruskan ke Pos Damkar Mojoagung untuk meminta pertolongan.

    Tidak berselang lama, petugas Damkar Jombang pun tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi melepaskan jari siswi itu dari celah lubang tersebut. 

    Menurut keterangan dari Kasi Pemadam Kebakaran (PMK) BPBD Jombang, Syamsul Bahri mengatakan jika pada akhirnya jari kelingking siswi tersebut bisa dilepaskan dengan cara memotong bagian dari kursi kayu menggunakan Gerinda. 

    Beberapa bagian dari kursi kayu itu dipotong satu per satu menggunakan Gerinda.

    Setelah beberapa bagian sudah terpotong, perlahan petugas pun mengeluarkan jari kelingking siswi tersebut. 

    Petugas membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk melakukan proses pemotongan bagian kursi kayu sampai melepaskan jari kelingking siswi yang belum diketahui identitas dan kelas berapa itu. 

    “Kondisi korban, jari kelingkingnya sudah bisa dilepaskan dan tidak ada dampak serius,” ucapnya. 

    Sementara itu, kisah jari terjepit juga pernah terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

    Nasib bocah yang asyik bermain malah tak sengaja memasukkan jarinya ke lubang kunci slot.

    Peristiwa itu diketahui terjadi di Kabupaten Sumedang.

    Bocah itu adalah Naira (6).

    Ia memainkan kunci slot atau kunci palang pintu yang sedang tidak terpasang.

    UPT Damkar Wilayah Kota, Kabupaten Sumedang membantu seorang siswa yang jarinya masuk lubang kunci slot, Minggu (9/2/2025). 

    Naira adalah warga Dusun Cikadu RT 03/07, Desa Cikadu, Kecamata Situraja, Kabupaten Sumedang. 

    Asyik memainkan lubang kunci itu, Naira tak sadar jari kelingking kanannya semakin dalam masuk ke lubang dan akhirnya tidak bisa dilepaskan.

    Dengan panik, dia memberi tahu orang tuanya. 

    Orang tua Naira berupaya melepaskan jari anaknya itu dari lubang kunci slot, dengan membubuhkan air sabun supaya lebih licin, tapi upaya itu tak membuahkan hasil. 

    Pukul 10.00, Minggu, orang tua Naira melapor ke Damkar UPT Wilayah Kota, Kabupaten Sumedang.

    Laporan dilakukan dengan membawa serta Naira ke kantor Damkar. 

    “Korban langsung datang ke kantor UPT Damkar Sumedang Kota untuk meminta bantuan untuk melepaskan jari yang tersangkut di lubang slot kunci,” kata Deni Gumilar, petugas Damkar Sumedang Kota,

    Dia mengatakan, evakuasi dimulai pada pukul 10.10 dan selesai dalam 20 menit saja.

    Tim Damkar menggergaji besi yang menjadi bahan lubang kunci slot itu. 

    Sambil seorang menggunakan gerinda bermata kecil untuk memotong, seorang petugas lain tampak menyemprotkan air.

    Gunanya, agar gesekan dari alat pemotong tidak membuat besi panas yang bisa menyakiti Naira.  

    “Evakuasi dilaksanakan regu piket 3 UPT Damkar Sumedang Kota,” katanya.(*)

    Sementara itu, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Senen, Jakarta Pusat.

    Jari bocah 9 tahun tersangkut lubang bangku hingga ditolong petugas damkar atau pemadam kebakaran.

    Peristiwa ini dialami bocah di Senen, Jakarta Pusat. 

    Kronologi kejadian pun terungkap.

    Tragedi ini bermula saat si ibu suapi bocah itu pakai lontong sayur.

    Pagi itu, Yani, si ibu bocah tersebut, mengajak anaknya ke tempat kerjanya. 

    Sang ibu lalu membelikan lontong sayur untuk sarapan. 

    Sembari disuapi si ibu, si anak bermain ponsel.

    “Saat anak saya duduk, kebetulan bangku ada lubangnya. Lubangnya ternyata pas di jari anak saya. Tangan kiri anak saya pegang Hp sementara tangan kanannya pegang lubang bangku,” ujar Yani seperti dikutip dari TribunJakarta.

    Yani tak memerhatikan gerak-gerik tangan kanan si anak karena ia keasyikan menyuapinya. 

    Namun, saat lagi disuapi makan, si anak tiba-tiba panik. 

    “Mama jari aku enggak bisa keluar!” kata Yani menirukan suara si anak. 

    Yani kemudian baru sadar melihat dua jari si anak tersangkut di lubang bangku. 

    “Yang tersangkut awalnya jari telunjuk dan jari tengah. Yang jari telunjuk dia paksa tarik tuh alhamdulilah lepas, nah yang jari tengah enggak bisa,” katanya. 

    Melihat si anak yang meledak dalam tangis, Yani pun ikut-ikutan panik. 

    Ada sekitar 20 menit, jari si anak tersangkut sekaligus menahan sakit. 

    Ia mencoba melepaskan jari si anak dengan menggunakan minyak sayur, tetapi ketika jari ditarik, si anak makin kesakitan. 

    Beruntung, Yani mengenal Sulatun, seorang petugas Satpol PP yang tahu solusi atas kejadian sial itu. 

    “Anak saya lalu dibawa ke Damkar Senen, alhamdulilah bisa dilepas,” ujarnya. 

    Sebanyak empat personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat sektor Senen turun tangan membantu melepaskan jari si anak. 

    “Jari dapat dilepas dengan cara memotong bangku memakai alat gerinda mini drill,” ujar Koordinator Grup C Sektor IV Senen, Nurrul Hafizh. 

    Dari video yang diunggah petugas damkar @abie113 di TikTok, tampak seorang anak menangis saat jarinya dievakuasi petugas damkar. 

    Sembari memotong bangku plastik, petugas mencoba menenangkan si anak itu agar tak banyak bergerak dan panik. 

    Akhirnya, jari pun dapat terlepas dari lubang bangku. 

    Sebelumnya, kisah petugas damkar diminta usir hantu oleh ibu-ibu viral di media sosial.

    Salah satu postingannya diunggah oleh akun Instagram @abouthetic, Rabu (22/1/2025).

    Petugas Damkar yang mengalami pengalaman aneh ini rupanya terjadi di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

    Dalam narasi yang beredar di media sosial, kisah ini diceritakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama dikutip dari Kompas.com.

    Hendro menceritakan kejadian di luar nalar itu dia alami pada 2024 lalu.

    Waktu itu waktu menunjukan pukul 21.30 malam masuk telepon dari seorang ibu-ibu yang meminta pertolongan aneh.

    Ibu tersebut mengeluh di rumahnya yang belum lama dia tempati ada hantu yang mengganggu.

    Warga ini meminta tolong kepada petugas Damkar untuk menangkap hantu tersebut.

    “Dia bilang ada setan yang sering mengganggunya,” sebut Hendro dalam unggahan tersebut, dikutip dari Tribun Jambi.

    Hendro pun mengingat ada salah satu anggota Damkar bernama Rahmat yang dikenal mampu mengusir makhluk halus.

    Dia pun kemudian menerjunkan tim termasuk petugas Damkar Rahmat itu ke TKP malam itu juga.

    Setelah sampai di TKP rumah ibu-ibu itu, Rahmat kemudian melakukan ritual mengusir setan.

    Proses pengusiran setan itu berlangsung cukup lama.

    “Sampai jam dua dini hari baru selesai,” kata Hendro.

    Hantu yang dikeluhkan ibu-ibu itu tidak ditangkap petugas Damkar kemudian dibawa pulang.

    Hantu itu dipindahkan dari rumah agar menghuni sebuah pohon.

    Hendro pun mengaku selama proses itu, suasana di rumah ibu-ibu itu memang membuat bulu kuduk berdiri.

    “Rahmat memindahkan setan ke pohon. Suasana di lokasi bikin merinding,” katanya.

    Biasanya ketika menangkap atau mengevakuasi reptil seperti ular atas permintaan warga, anggota di lapangan membuat laporan kegiatannya.

    Namun tindakan menangkap hantu itu tidak dibuatkan laporannya oleh petugas di lapangan saat itu.

    “Lagi pula gimana mau bikin laporan, yang dievakuasi tak tampak,” kata Hendro tertawa.

    Kisah ini cukup ramai direspons warganet di media sosial.

    Berikut beberapa komentar mereka.

    “serba bisa. ga pernah menolak saat masyarakat butuh bantuannya”

    “apa yg mereka ga bisa”

    “mba kunti nya dipindah”

    “WKWKWKWKKWKWKWKW”. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    Pilu Siswi SMA Dibuang ke Sungai Lalu Tewas usai Dirudapaksa Pacar dan Temannya, Sempat Pesta Miras

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Nasib siswi pelajar SMA dibuang ke sungai hingga tewas setelah dirudapaksa oleh pacar dan dua temannya. 

    Korban diketahui berinisial PRA (18) warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

    Polisi lalu menangkap ketiga pelaku pembunuhan PRA.

    Diketahui, jenazah PRA ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Selasa (11/2/2025) lalu. 

    Ketiga pelaku adalah AP (18) warga Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang sebagai pelaku utama.

    Lalu pelaku kedua adalah AT (18), dan pelaku ketiga yakni LI (32), keduanya merupakan warga Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

    Ketiga pelaku ini ditangkap Satreskrim Polres Jombang di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan, dari ketiga pelaku, AP adalah pacar dari korban PRA. 

    “Tiga pelaku sudah kami amankan. Salah satu pelaku memang memiliki hubungan dengan korban. Di mana pada hari Senin (10/2/2025) AP mengajak bertemu korban,” ucap AKP Margono Suhendra saat konferensi pers di Mapolres Jombang, Kamis (13/2/2025). 

    Korban dan pacarnya ini sebenarnya baru kenal, kemudian mereka berdua janjian untuk bertemu.

    Keduanya lalu bertemu di Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang sebelum akhirnya AP mengajak korban ke Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, ke salah satu rumah pelaku yakni AT.

    “Pacar dari korban ini mengajak korban ke rumah salah satu rumah pelaku yakni AT. Setelah itu korban ditinggalkan di rumah itu. Barulah saat itu AP dan AT pergi keluar untuk membeli minuman keras,” ujarnya. 

    Setelah pergi membeli minuman keras, AP dan AT kembali dan menemui korban yang masih berada di rumah AT.

    Setelah sampai di rumah, ada LI juga yang menunggu dan ketiganya sempat minum-minum terlebih dahulu.

    Sehabis minum-minum itu, korban diajak ke daerah sawah di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. 

    Saat menuju ke sawah itu, AP dan LI berboncengan tiga dengan korban.

    AP berada di depan, di tengah ada korban, dan LI duduk di bagian paling belakang.

    “AT ini melihat dari belakang karena mengikuti dari belakang,” imbuhnya. 

    Tiba di sawah itulah, aksi bejat ketiga pelaku ini dimulai.

    Ketiganya melakukan rudapaksa terhadap korban di sawah tersebut, juga sempat memukuli korban.

    Sesuai keterangan dari pelaku, korban sempat melakukan perlawanan.

    Karena korban tidak mau dilakukan persetubuhan.

    Namun tiga pelaku tetap memaksa dan melancarkan aksi bejatnya itu secara bersama-sama. 

    Ketiga pelaku punya peran masing-masing.

    Ada yang memegang tangan korban, ada yang memegang kaki korban, dan ada yang melakukan rudapaksa, dan itu dilakukan bergiliran. 

    “Sebelum melakukan rudapaksa, pelaku ini melakukan pemukulan terhadap korban di bagian perut sehingga korban tidak berdaya. Di mana pembuktian itu sesuai dengan hasil autopsi bahwa ada pendarahan di dalam perut korban,” ungkapnya.

    Setelah dilakukan rudapaksa secara bergilir, kondisi korban sudah tidak berdaya.

    AP dan LI lalu membawa korban ke sungai di daerah Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan langsung membuang korban ke sungai tersebut. 

    Salah satu pelaku yakni AT juga melihat saat kedua pelaku membuang korban ke sungai di daerah Desa Godong.

    Saat dibuang di sungai, korban masih hidup, namun dalam kondisi lemas, dan akhirnya meninggal karena tenggelam. 

    Sampai akhirnya pada Selasa (11/2/2025), jasad gadis muda ini ditemukan di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

    “Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban,” bebernya.

    Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000. Dan sebanyak Rp 800.000 sudah digunakan untuk keperluan ketiga pelaku. 

    “Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali,” pungkasnya. 

    Ketiga pelaku kini sudah diamankan pihak kepolisian.

    Ketiganya dijerat Pasal 340 atau 339, 338 dengan hukuman kurang seumur hidup atau 20 tahun penjara. 

    Sementara itu, kasus pria bunuh pacar lainnya juga pernah terjadi di Tangerang Selatan, Banten.

    Terungkap sosok wanita yang ditemukan tewas dalam kontrakannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Korban adalah Novia Sopiah, seorang janda yang tinggal sendirian di kontrakan tersebut selama setengah tahun terakhir.

    Ia diduga dibunuh oleh anggota TNI berinisial Pratu TS.

    Hubungan antara korban dengan pelaku adalah pacar.

    Menurut keterangan warga setempat, Novia Sopiah adalah seorang janda yang bekerja sebagai pelayan.

    Ya, Novia Sopiah, wanita yang ditemukan tewas dianiaya oknum TNI AD di rumah kontrakan, kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten disebut bekerja sebagai pelayan toko.

    Warga setempat Satryo mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya, korban single parent.

    Korban diketahui tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

    “Saya tahunya tinggal sendiri, single parent (janda),” ujar Satrio dikutip Kompas.com, Jumat (31/1/2024). 

    Korban Novia disebut telah tinggal di kontrakan berwarna kuning lokasi kejadian selama setengah tahun.

    Menurut warga sekitar pun, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan supel. 

    Satrio mengaku dirinya baru tahu ada temuan jenazah setelah dirinya pulang bekerja.

    “Pas cium ke sini nggak tahu (aroma itu) bau-bau apa,” kata Satrio.

    Kini garis kuning membentang di depan sebuah rumah kontrakankorban.

    Garis kuning tersebut bertuliskan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Sementara itu, warga lainnya bernama Niko, menyebut anggota Denpom (Polisi Militer) telah mendatangi rumah kontrakan tersebut.

    “Saya awalnya di rumah, mereka dateng sore,” kata Niko dikutip dari Tribuntangerang.com.

    Niko mengatakan sebelum penemuan mayat, sempat tercium bau tak sedap dan menjadi perhatian warga setempat. 

    Awalnya, warga menduga bau tersebut berasal dari sampah atau tikus yang biasa ditemukan di sekitar area tersebut. 

    “Kalau lewat, tercium bau-bau di depan rumah, pikir bau dari sampah atau tikus, karena banyak tikus,” kata Niko.

    Setelah diketahui ada penemuan mayat, penghuni kontrakan di sisi kanan dan kiri memilih untuk mengungsi ke tempat lain.

    “Tak tahu pada enggak tidur di situ, pada takut kali,” kata Niko.

    Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki R Putra mengkonfirmasi bila wanita tersebut dibunuh oknum anggota TNI AD.

    Terduga pelaku bertugas di Yonif 318, satuan Kostrad.

    Ia pun mengungkap awal mula penemuan jenazah wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

    Bolos kerja

    Awalnya pihaknya mendapati ada seorang anggota tidak hadir tanpa izin atau desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Kemudian pihak satuan  melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan.

    Hingga akhirnya, terduga pelaku pun ditangkap di Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, terduga pelaku pun mengakui sudah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita.

    “Selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Kolonel Deki R Putra  saat dikonfirmasi Jumat (31/1/2025).

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan terduga pelaku.

    Ternyata pengakuan terduga pelaku benar. Di dalam kontrakanditemukan jasad wanita.

    Kemudian jasad korban pun dievakuasi untuk proses autopsi dalam rangka penyelidikan.

    Pratu TS ditetapkan jadi tersangka

    Garis polisi yang membentang di lokasi kejadian itu tampak mencolok dengan tulisan “Dilarang Keras Melewati Garis Polisi Militer”.

    Aroma busuk tercium ketika melintas di depan rumah kontrakan yang terletak di tengah pemukiman warga itu.

    Bau busuk yang menggegerkan warga ternyata berasal dari jasad seorang perempuan berinisial N (26), seorang single parent yang sehari-harinya bekerja di sebuah toko baju. 

    Perempuan itu belakangan diketahui dibunuh oleh oknum anggota TNI, Pratu TS.

    Saat ini, Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka meski telah ditangkap.

    Hal itu disampaikan Kapendam Jaya Kolonel Infanteri Deki Rayusyah Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam menuturkan yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif di Pom.

    Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui motif Pratu TS tega mengakhiri hidup seseorang.

    “Korban pacarnya kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

    Peristiwa pembunuhan ini dilakukan Pratus TS di sebuah kontrakan di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

    Yang bersangkutan pun sudah ditahan di Denpom Jaya 1 Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan yg melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Dia memastikan perkembangan hasil pemeriksaan akan disampaikan lebih lanjut.

    Diketahui oknum anggota TNI AD tersebut berasal dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025.

    Dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap oknum tersebut.

    Atas pencarian yang dilakukan, yang berangkutan berhasil ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

    Saat dilaksanakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan di satuan, diperoleh keterangan bahwa selama meninggalkan satuan yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan/penganiayaan krpada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia.

    Kemudian pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangeranguntuk mengecek ke TKP yang disampaikan oleh yang bersangkutan.

    Setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diotopsi dan dilakukan langkah-langkah selanjutnya.(*)

  • Soal Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta, Pemkab Tuban Tegaskan Tak Beri Anggaran Khusus

    Soal Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta, Pemkab Tuban Tegaskan Tak Beri Anggaran Khusus

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Bupati dan Wakil Bupati Tuban terpilih akan dilantik pada 20 Februari 2025, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tak beri anggaran khusus, Sabtu (15/2/2025).

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP), Arif Handoyo jika untuk pemberangkatan pelantikan tanggal 20 tidak ada anggaran Khusus.

    “Tidak ada anggaran khusus,” ujar Arif.

    Lebih lanjut Arif mengatakan jika sementara ini dari lingkungan Pemkab Tuban yang nantinya berangkat hanya ajudan dan tim dokumentasi saja.

    “Kalau sementara ini dari Pemda ya ajudan sama dokumentasinya,” imbuhnya.

    Kemudian Arif juga membocorkan jika dari elemen Forkopimda yang mendapatkan undangan pelantikan adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban.

    “Yang mendapatkan undangan pelantikan Ketua DPRD,” bebernya.

    Sebagai informasi tambahan Aditya Halindra Faridzky, dan Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono telah ditetapkan oleh KPU Tuban sebagai bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Tuban.

    Lindra Joko diketahui memperoleh 528.942 suara, unggul dari Paslon nomer urut 1, Riyadi-Wafi Abdul Rosyid yang hanya mendapatkan 101.562 suara.

    Kemudian setelah pelantikan, seluruh kepala daerah terpilih akan mengikuti Orientasi Kepemimpinan atau Retret, yang akan berlangsung selama delapan hari, mulai 21 hingga 28 Februari 2025, di Glamping Borobudur International Golf dan Akademi Militer, Magelang. 

    Kegiatan ini diikuti oleh 505 kepala daerah hasil Pilkada serentak 2024 dan bertujuan untuk memperkuat wawasan kepemimpinan serta sinergi antar daerah dan Pemerintah Pusat dalam menjalankan pemerintahan yang lebih efektif

  • Nasib Pengunggah Video Caroline Riady Dijemput Helikopter, Cucu Konglomerat: Kamu Gak Ada Kerjaan?

    Nasib Pengunggah Video Caroline Riady Dijemput Helikopter, Cucu Konglomerat: Kamu Gak Ada Kerjaan?

    TRIBUNJATIM.COM – Caroline Riady, CEO Siloam Hospitals menjadi sorotan setelah muncul dengan menggunakan helikopter saat pulang dari kantor.

    Video Caroline Riady dijemput dengan helikopter itupun jadi sorotan di media sosial.

    Awalnya, video tersebut diunggah oleh sebuah akun bernama @bayubeha.

    Pemilik akun @bayubeha akhirnya bertemu langsung dengan Caroline Riady dalam video tersebut.

    Nasib pengunggah video Caroline Riady tengah dijemput dengan helikopter itupun viral di media sosial.

    Pertemuan CEO Siloam Hospitals, Caroline Riady dengan pemilik akun TikTok @bayubeha dipenuhi canda dan tawa. 

    Pertemuan ini dilakukan setelah video yang diunggah akun @bayubeha yang menampilkan Caroline saat sedang menaiki helikopter di atap sebuah gedung viral.

    Video tersebut tayang pada Senin (3/2/2025) dan telah ditonton 4,6 juta kali.

    Pada video tersebut, sebuah helikopter berwarna hitam tampak mengudara dan tak lama lepas landas di helipad di gedung Siloam Hospitals.

    Usai helikopter mendarat, seorang pria tampak membuka pintu dan terlihat menunggu seseorang.

    Tak lama, sosok wanita mengenakan pakaian berwarna hijau gelap dengan menggendong tas ranselnya.

    Dia kemudian masuk ke dalam helikopter dan beberapa detik kemudian, helikopter langsung mengudara kembali.

    Usai video itu viral, pemilik akun TikTok @bayubeha mengaku diundang untuk bertemu dengan Caroline Riady.

    Video pertemuan pada acara MRCCC Run For Hope di Senayan, Jakarta, Minggu (9/2/2025) itu diunggah pemilik akun @bayubeha.

    NASIB PENGUNGGAH VIDEO- Caroline Riady bertemu langsung dengan pengunggah videonya yang menjadi viral, Rabu (12/2/2025). (TikTok @bayubeha)

    Saat pertama kali bertemu, Caroline terlihat langsung menujuk ke arah pemilik akun @bayubeha sambil melemparkan senyum.

    Kala itu, Caroline tampak baru saja mengikuti kegiatan marathon.

    Dia menggunakan pakaian olahraga berwarna ungu.

    Melihat dirinya ditunjuk CEO Siloam Hospitals, pemilik akun @bayubeha langsung menghampiri dan menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

    Ajakan bersalaman itu langsung disambut Caroline.

    Keduanya tampak tertawa ketika saling berjabat tangan.

    “Ini nih yang enggak ada kerjaan, bener-bener enggak ada kerjaan,” kata Caroline sambil tertawa ke arah pemilik akun @bayubeha.

    Kemudian, Caroline langsung mengajak sang pengunggah video berbincang.

    Di hadapan Caroline, sang pengunggah video mengaku awalnya tak tahu orang yang naik helikopter itu adalah CEO Siloam Hospitals. Dia baru mengetahui sosok itu setelah membaca komentar dari netizen di video yang dibuatnya.

    Sementara itu, Caroline mengaku awalnya kaget videonya yang sedang naik helikopter viral di media sosial.

    Caroline mengaku tidak setiap hari naik helikopter.

    Penggunaan helikopter pada momen itu hanya kebetulan dan tidak mungkin digunakan setiap hari.

    “Kaget sih pasti tentunya (karena viral). Kan ini, rumah di Karawaci, kantor juga di Karawaci,” tutur Caroline.

    CAROLINE RIADY VIRAL – Deputi President Director Siloam Hospital Grup, Caroline Riady saat menggelar Press Conference melalui Zoom Metting, Jumat (20/11/2020). Kini Caroline Riady viral kedapatan pulang kerja naik helikopter pada awal Februari 2025, inilah profilnya. (Tangkap layar Zoom Metting Press Conference/ ISTIMEWA)

    Sebab, rumahnya hanya berjarak sekitar lima menit dari rumah sakit.

    “Jadi rumah-kantor 5 menit, naik helikopter tuh jarang banget, enggak mungkin (selalu) naik helikopter,” kata Caroline.

    Namun, dia tidak membantah telah menggunakan helikopter pada hari itu.

    “Jarang sekali (naik), karena rumah-kantor 5 menit jadi ya (saat itu) pas kebetulan, mas Bayu-nya ambil video,” ujar Caroline.

    Di sela obrolan, Caroline juga sempat menanggapi beberapa pertanyaan netizen terkait dirinya yang menaiki helikopter.?

    Salah satunya, pertanyaan yang menanyakan cara untuk minta berhenti atau turun dari helikopter.

    “Ada komentar, itu helikopter kalau berhenti bilang bang kiri bang, enggak?”.

    “Enggak lah, Pak. Cuma kalau mau berhenti, ketuk kaca dua kali, pakai koin deh,” jawab Caroline diselingi tawanya.

    Kompas.com telah diizinkan pemilik akun TikTok @bayubeha untuk memuat percakapan video yang diunggahnya.

    PULANG NAIK HELIKOPTER – Video Caroline Riady naik helikopter saat pulang kerja, viral di media sosial disebut bak CEO tajir atau anak konglomerat di drama Korea.  (KOLASE TikTok @bayubeha – Dok Arsip TribunJateng)

    Caroline Riady sendiri merupakan cucu pendiri Lippo Group yang terkenal dengan berbagai bisnisnya yang sukses.

    Siapa tak kenal pengusaha ternama satu ini.

    Bisnisnya menggurita, mulai dari properti, ritel, dan beberapa jenis lainnya.

    Mochtar Riady atau Lie Moe Tie merupakan pendiri Lippo Group dan pengusaha kakap asal Indonesia.

    Ia lahir di Malang, Jawa Timur pada 12 Mei 1929.

    Bisa dibilang, Mochtar Riady ini pengusaha lintas zaman.

    Ia telah melewati berbagai kondisi geopolitik dan ekonomi di Indonesia.

    Berdasarkan laporan Forbes, Jumat (13/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Bangkapos, Kamis (13/2/2025), nilai kekayaan Mochtar Riady mencapai 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 33,6 triliun (kurs Rp 16.022 per dollar AS).

    Total kekayaan tersebut membuat Mochtar Riady menduduk orang terkaya ke-25 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024.

    Sementara itu, di tingkat dunia, pria berusia 95 tahun tersebut berada di posisi orang terkaya ke-2152.

    PROFIL PENDIRI LIPPO – Kolase foto Mochtar Riady pendiri Lippo Group dan sang cucu, Caroline Riady. Dari laporan Forbes, Jumat (13/12/2024), nilai kekayaan Mochtar Riady mencapai 2,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 33,6 triliun (Bangkapos.com)

    Sumber kekayaan Mochtar Riady salah satunya berasal dari kelompok usaha Lippo yang dia dirikan.

    Namun, saat ini, operasional perusahaan dijalankan oleh anak Mochtar Riady, James dan Stephen Riady.

    Usaha Lippo Group kini mencakup properti atau real estate, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.

    Mochtar Riady kemudian berpikir untuk mencari rekan yang berperilaku baik sekaligus memiliki modal yang lebih kuat untuk menjadi mitra dalam membangun bank baru.

    Dia lalu mendapatkan mitra yang bertugas membangun perseroan terbatas (PT), sedangkan tugas Mochtar mencari bank yang hendak mereka akuisisi.

    Ketika itu, kebetulan kawannya yang bernama Ma Zhong, pemilik Bank Buana, tengah merugi akibat manajemen tidak memadai.

    Mochtar Riady bersama para mitra lalu mengakuisisi Bank Buana, serta mulai beroperasi kembali pada 1963.

    Dalam kurun waktu 1962-1965, Bank Buana berhasil menduduki peringkat enam besar di antara bank-bank yang ada di Indonesia.

    Bahkan, ketika krisis perbankan terjadi antara 1965-1966, Bank Buana termasuk salah satu bank yang selamat.

    Berbanding terbalik, Bank Kemakmuran yang ditinggalkan Mochtar justru bernasib suram karena terdampak krisis. Akhirnya, Bank Kemakmuran diambil alih oleh Mochtar.

    Hingga pada 1971, Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI), Bank Industri Jaya Indonesia, dan Bank Kemakmuran dimerger menjadi satu bank baru.

    Bank itu kemudian dinamakan sebagai Pan Indonesia Bank, yang belakangan dikenal sebagai Panin Bank.

    Jejak kepiawaian Mochtar Riady dalam bidang perbankan juga tampak pada Bank Central Asia (BCA).

    Dalam sebuah perjalanan pesawat menuju Hong Kong, Mochtar Riady yang duduk bersebelahan dengan Liem Sioe Liong atau lebih dikenal sebagai Sudono Salim, diajak untuk bergabung dengan salah satu banknya.

    Saat itu, tawaran datang untuk Bank Windu Kencana, Bank Dewa Ruci, dan BCA. Mochtar kemudian memilih untuk bergabung dengan BCA yang tengah dalam kondisi kurang lancar.

    Mochtar Riady pun berhasil mengembangkan BCA hingga mencapai tingkat clearing house kedua setelah Bank Indonesia.

    Kini, usia yang tak lagi muda tidak menyurutkan semangat Mochtar Riady untuk berbincang mengenai ekonomi digital.

    Semasa hidupnya, Mochtar telah mengalami berbagai pergolakan yang menyebabkan perubahan, seperti Perang Dunia, Revolusi 1945, kemunculan Orde Baru, dan Reformasi 1998.

    Dia juga menjadi saksi perkembangan globalisasi, perubahan konstelasi politik global, serta revolusi digital.

    Baca buku yang banyak,” katanya menjelaskan resep hidup yang membuatnya adaptif terhadap berbagai perubahan, dalam wawancara bersama Kompas.id (13/5/2019).

    Mochtar pun menyebut beberapa penulis buku yang sangat memengaruhinya pada masa lalu, seperti Alvin Toffler, Peter Ferdinand Drucker, dan John Naisbitt.

    Buku-buku yang dibacanya telah membuatnya adaptif terhadap perubahan lantaran seorang pebisnis harus mengikuti perkembangan zaman jika ingin selamat.

    “Hampir semua perubahan zaman dipengaruhi oleh teknologi. Pandai-pandailah melihat perubahan teknologi, perubahan politik, dan perubahan ekonomi,” ujarnya.

    Tak heran, bisnisnya makin menggurita dan diteruskan oleh anak-anaknya.

    Dikutip dari Kompas.com, Mochtar Riady memulai bisnisnya sejak tahun 1950an.

    Ia tidak hanya mendirikan Lippo Group saja, tapi juga merupakan pendiri Mochtar Riady Institute of Nanotechnology yang bergerak di bidang riset nanoteknologi di Tanah Air.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Cara dan Modal Buka Usaha SPBU Shell 2025

    Cara dan Modal Buka Usaha SPBU Shell 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Shell Indonesia memiliki program Kemitraan Dealer yang memungkinkan siapa saja membuka bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Untuk menjadi mitra dealer SPBU Shell, terdapat syarat, ketentuan, dan biaya yang harus diperhatikan.

    Merujuk pada informasi dari situs resmi Shell Indonesia, terdapat tiga sumber pendapatan yang dapat diraih sebagai mitra SPBU Shell yakni dengan menjual bahan bakar, oli, non-fuels retail (NFR) atau produk di luar BBM dan pelumas, serta potensi keuntungan modal (capital gain).

    Program kemitraan yang juga dikenal sebagai dealer owned dealer operated (DODO) ini ditawarkan untuk calon mitra yang mau membuka bisnis SPBU Shell di berbagai lokasi seperti DKI Jakarta & Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.

    Syarat Jadi Mitra SPBU Shell

    Shell memiliki beberapa syarat dan langkah yang harus diikuti oleh calon mitra dealer SPBU-nya. Pertama, calon mitra harus mempersiapkan ketersediaan lahan minimal luas 1.000 meter persegi dengan lebar minimal 25 meter, serta memiliki badan usaha dalam bentuk CV atau PT.

    Kedua, calon mitra bersama Shell harus menganalisa kelayakan dan potensi keuntungan bisnsi dari lahan yang tersedia. Dalam hal ini, pihak Shell juga mesti menjelaskan peran dan dukungan apa saja yang akan diberikan kepada mitranya.

    Ketiga, Shell dan mitra melakukan penandatanganan perjanjian pengadaan bahan bakar dan mempersiapkan pembangunan, pelatihan operasional serta rencana pembukaan SPBU.

    Keempat, pihak Shell juga memberikan bantuan konsultasi dan persiapan pembangunan SPBU, termasuk terkait dengan perizinan, desain, dan proses pembangunan SPBU milik mitranya.

    Kelima, setelah persiapan pembangunan, mitra dealer Shell juga mendapatkan pelatihan teknis secara teori dan praktek tanpa biaya tambahan, sekaligus dukungan program pemasaran hingga SPBU beroperasi.

    Biaya Buka Bisnis SPBU Shell

    Lantas, berapa biaya untuk membuka bisnis SPBU Shell?

    Dalam proyeksi investasi yang dilampirkan Shell terdapat dua model investasi dengan biaya yang berbeda yakni model konvesional dan model modular container.

    Model konvensional diperkirakan investasi awalnya sebesar Rp5 miliar hingga Rp7 miliar dengan estimasi omzet per hari 10.000-12.000 liter untuk 400-600 kendaraan. Estimasi breakeven point (BEP) atau balik modal 4-6 tahun.

    Sementara itu, untuk model modular container investasi awal senilai Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar dengan estimasi omzet 4.000-6.000 liter untuk 150-250 kendaraan. Adapun, estimase balik modal 4-6 tahun.

    Sumber Pendapatan Mitra SPBU Shell

    a. Bahan Bakar Shell

    Shell menawarkan keuntungan yang kompetitif, yang akan menjadi sumber pendapatan utama bagi mitra SPBU Shell ketika memiliki bisnis SPBU. Margin bahan bakar akan berbeda, tergantung tipe produk bahan bakar yang dijual.

    b. Penjualan oli (SHOC+)

    Dengan menjadi mitra SPBU Shell, mitra dapat menikmati dan memiliki akses ke oli berkualitas dari Shell yang diproduksi dengan bahan dasar gas alam dan melindungi pemakaian mesin dari korosi.

    c. Non-Fuels Retail (NFR)

    Di bawah merek Shell, Mitra SPBU Shell berkesempatan mendapatkan sumber pendapatan tambahan di luar penjualan bahan bakar dan pelumas. Setiap meter tanah yang dimiliki dapat menjadi sumber pendapatan bagi mitra SPBU Shell.

  • Komisi A DPRD Bojonegoro Soroti Pembangunan Pelindung Tebing yang Rusak Tanpa Koordinasi BBWS

    Komisi A DPRD Bojonegoro Soroti Pembangunan Pelindung Tebing yang Rusak Tanpa Koordinasi BBWS

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, menuai sorotan dari Komisi A DPRD Bojonegoro.

    Proyek yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) Pemkab Bojonegoro ini diduga dilakukan tanpa koordinasi dan izin dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS-BS).

    Padahal, proyek yang selesai dibangun pada akhir Desember 2024 ini sudah mengalami kerusakan, dengan sekitar 27% dari total panjang 980 meter ambrol. Kejadian ini memicu pertanyaan tentang prosedur dan legalitas pembangunan, terutama karena lokasi proyek berada di wilayah kewenangan BBWS-BS.

    Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro, Sudiyono, menyoroti ketidakjelasan prosedur pembangunan proyek ini. Menurutnya, pembangunan di wilayah BBWS-BS harus melalui tahapan perencanaan, izin, dan kerja sama yang jelas.

    “Coba ditanya PU SDA, sudah mendapat izin atau nota kesepakatan dari BBWS atau tidak untuk membangun penguat tebing di Lebaksari,” kata Sudiyono, yang juga politikus Partai Gerindra.

    Sudiyono menambahkan, ada persyaratan administratif yang harus dipenuhi pemda sebelum membangun di wilayah BBWS, termasuk rencana induk pembangunan yang disetujui pemerintah pusat, izin pembangunan, dan kerja sama dengan pihak terkait.

    “Jadi, kalau membangun di wilayah BBWS, perencanaannya sejak awal harus ada kerja sama dengan BBWS. Biar tidak kacau balau, dan jelas masuk asetnya siapa, serta statusnya hibah atau apa,” tegasnya.

    Kerusakan proyek pelindung tebing itu menurut Sudiyono, tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga mempertanyakan akuntabilitas pembangunan infrastruktur di Bojonegoro. Komisi A DPRD Bojonegoro mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap penegakan aturan yang jelas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    Sebelumnya, Kepala BBWS-BS, Maryadi Utama, menegaskan bahwa DPU SDA Bojonegoro tidak melakukan koordinasi atau meminta izin sebelum membangun pelindung tebing tersebut. “Dinas PU Kabupaten Bojonegoro tidak berkoordinasi dan belum ada izin dari BBWS-BS terkait pembangunan dinding penahan tebing (DPT). Terima kasih,” ujar Maryadi, Sabtu (15/02/2025).

    Upaya konfirmasi yang dilakukan jurnalis beritajatim.com sebelumnya tidak mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) Pemkab Bojonegoro Heri Widodo. Heri Widodo kini sudah dimutasi menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. [lus/kun]

  • Pengendara Vespa Tewas Usai Tabrak Pohon di Kediri, Polisi Singgung Minimnya Penerangan Jalan

    Pengendara Vespa Tewas Usai Tabrak Pohon di Kediri, Polisi Singgung Minimnya Penerangan Jalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Nasib nahas menimpa pengendara vespa, Gunarto (61) warga Grojokan Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

    Pasalnya, ia harus kehilangan nyawa usai mengalami kecelakaan di depan SDN Tempurejo 1, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Jumat (14/2/2025) pukul 23.01 WIB. 

    Korban yang saat itu tengah mengendarai vespa meninggal dunia di tempat kejadian setelah menabrak pohon di tepi jalan.  

    Menurut saksi mata, Sugianto (49), warga Jalan Ahmad Yani, Kota Kediri, korban kehilangan kendali sebelum akhirnya menabrak pohon.

    Saksi disebut sempat melihat korban oleng dan akhirnya menabrak pohon dengan cukup keras. Setelah itu, korban langsung terjatuh dari kendaraannya.

    Kanit Lantas Polsek Pesantren, AKP Amir Wibowo, mengonfirmasi bahwa korban melaju dari arah utara ke selatan sebelum kecelakaan terjadi.

    “Korban yang melaju dari arah utara ke selatan kemudian kehilangan kendali, oleng, dan menabrak pohon di tepi jalan hingga terjatuh,” jelasnya pada Sabtu (15/2/2025).  

    Gunarto yang meninggal dunia di tempat kejadian langsung dievakuasi oleh warga sekitar dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri.

    Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti. 

    Pihak kepolisian menduga minimnya penerangan di lokasi menjadi faktor utama kecelakaan tersebut.

    “Kondisi jalan yang gelap menyulitkan pengendara, terutama pada waktu malam hari,” tambah AKP Amir Wibowo.  

    Selain itu, polisi juga mengimbau agar pemerintah setempat memperhatikan penerangan jalan demi mengurangi risiko kecelakaan serupa.  

    Kasus kecelakaan ini kini dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Unit Laka Satlantas Polres Kediri Kota.

    Polisi juga mengingatkan pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur yang minim penerangan pada malam hari

  • Diskusi AI Ethics & Governance: Regulasi dan Etika Penggunaan AI dalam Komunikasi Publik

    Diskusi AI Ethics & Governance: Regulasi dan Etika Penggunaan AI dalam Komunikasi Publik

    Surabaya (beritajatim.com) – Isu etika dan regulasi dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi topik utama dalam diskusi bertajuk AI Ethics & Governance yang digelar di Ngopibareng Baradjawa Cafe pada Jumat (14/2/2023).

    “Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai prinsip-prinsip etika dalam pengembangan dan penerapan AI, khususnya dalam komunikasi publik,” kata Ahmad Baiquni, Penanggung Jawab AI Community.

    Diskusi ini menyoroti urgensi regulasi dalam mengatur penggunaan AI agar tidak menimbulkan dampak negatif, seperti penyebaran informasi yang bias atau manipulatif. Selain itu, pentingnya transparansi dalam pengembangan AI juga menjadi fokus utama, terutama dalam industri media dan komunikasi.

    “Materi yang disampaikan dalam acara ini mencakup penggunaan AI dalam berbagai aspek pekerjaan, aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data dan pembuatan konten, serta etika dalam penggunaannya,” kata Haris Dwi saat memberikan materi.

    Haris juga menekankan bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat membantu jika digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dalam hal ini, etika dalam penggunaan AI harus mengikuti Surat Edaran Kominfo No. 9/2023 tentang panduan penggunaan AI serta regulasi yang telah ditetapkan oleh Dewan Pers agar tidak merugikan masyarakat dan tetap menjaga kredibilitas informasi.

    “Kita harus memastikan bahwa AI digunakan untuk meningkatkan kualitas komunikasi publik, bukan sebagai alat untuk menyebarkan disinformasi,” tambah Haris.

    Diskusi AI Community dengan tema AI Ethics and Governance.

    Peserta diskusi mendapatkan wawasan tentang cara mengintegrasikan prinsip etika dalam penggunaan AI, termasuk memastikan keadilan, akuntabilitas, dan transparansi dalam setiap aspek pengembangannya.

    Salah satu peserta, Andhi Dwi, yang berprofesi sebagai jurnalis, menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan untuk mempermudah pekerjaannya. Diskusi ini tidak hanya membahas soal etika, tetapi juga memperkenalkan beberapa aplikasi yang sangat membantu jurnalis, seperti alat transkripsi voice-over dan pencarian kata kunci.

    “Banyak pengalaman baru yang bisa diambil. Kemarin itu problem jurnalis adalah mentranskip voice, dengan ikut di komunitas ini kita sharing tentang aplikasi yang dapat memudahkan menterjemahkan rekaman suara,” kata Andhi.

    Diskusi ini dihadiri oleh berbagai kalangan profesional, mulai dari konten kreator, praktisi IT, hingga jurnalis. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan tantangan dan tanggung jawab dalam penggunaan AI, termasuk bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan secara etis tanpa mengorbankan kepercayaan publik.

    Dengan adanya diskusi ini, diharapkan para profesional yang hadir dapat lebih bijak dalam memanfaatkan AI serta mendorong kebijakan yang mendukung regulasi AI yang lebih jelas dan bertanggung jawab di masa depan. [ton/beq]

  • Selesai Dibangun, Gedung Baru Puskesmas Kedungwaru Tulungagung Terkendala Aliran Listrik dan IPAL

    Selesai Dibangun, Gedung Baru Puskesmas Kedungwaru Tulungagung Terkendala Aliran Listrik dan IPAL

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Gedung baru Puskesmas Kedungwaru di Jalan Pahlawan Gang II  NOMOR 05 Tulungagung telah siap digunakan untuk layanan.

    Bangunan Puskesmas ini berdiri megah di tengah permukiman, di tepi Jalan Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru.

    Namun operasional Puskesmas ini harus tertunda karena kendala aliran listrik dari PLN dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

    “Proses pembangunan telah sesuai rencana. Namun terkendala, belum ada listrik dan IPAL,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah.

    Pengadaan listrik dari PLN dan IPAL ini dianggarkan di tahun 2025.

    Anna menambahkan, IPAL merupakan syarat paling vital yang wajib ada sebelum Puskesmas beroperasi. Tanpa IPAL fasilitas kesehatan akan terjerat masalah hukum.

    “Tanpa IPAL kami bisa berurusan dengan polisi. Limbah tidak bisa dipertanggungjawabkan tanpa IPAL,” tegas Anna.

    Selain listrik dan IPAL, pagar Puskesmas juga belum selesai, ditambah sedikit pemasangan paving.

    Namun dari semua itu, IPAL dinilai hal yang paling vital untuk operasional.

    Dinas Kesehatan menargetkan semua kekurangan ini selesai di pertengahan 2025 nanti.

    “Pengadaan IPAL dan listrik dari dana BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Puskesmas Kedungwaru. Jadi tidak ada pemotongan atau efisiensi,” sambung Anna.

    Jika semua berjalan sesuai perencanaan, maka gedung baru Puskesmas Kedungwaru beroperasi pertengahan 2025.

    Sementara lahan lama Puskesmas Kedungwaru di Jalan Pahlawan Gang III akan dikembalikan ke Pemerintah Desa Rejoagung.

    Nantinya sebagian bangunan lama ini akan difungsikan sebagai Puskesmas Pembantu (Pustu).

    “Kalau gedungnya aset milik Pemkab Tulungagung, lahannya milik desa. Soal aset kami serahkan sepenuhnya ke BPKAD,” ujar Anna.

    Lokasi gedung baru Puskesmas Kedungwaru lebih jauh ke timur, di perbatasan dengan Desa Bangoan.

    Anna beralasan, selama proses pengadaan tanah hanya di lokasi ini yang tersedia.

    Pihaknya yakin meski lokasinya lebih jauh dan ke pinggir, tetap akan ramai diakses oleh warga.

    Hal ini berkaca dengan pemindahan Puskesmas Kota yang sudah pernah dilakukan.

    Lokasi baru ini ada di pinggiran kota, dari sebelumnya ada di pusat kota.

    Namun seiring waktu layanan di lokasi baru lebih ramai dibanding di tempat lama.

    “Semua tergantung dari sosialisasi dan pelayanan di Puskesmas itu sendiri. Sementara lokasi lama dijadikan Pustu, karena masyarakat masih minded di situ,” papar Anna.

    Gedung baru Puskesmas Kedungwaru dibangun dengan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2024.

    Dari pagu yang disiapkan sebesar Rp 6 miliar, tender dimenangkan dengan nilai Rp 4,5 miliar