provinsi: JAWA TIMUR

  • ASDP Ketapang: Pesan tiket feri 60 hari sebelum keberangkatan

    ASDP Ketapang: Pesan tiket feri 60 hari sebelum keberangkatan

    Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Banyuwangi Yani Andriyanto mengimbau masyarakat melakukan pemesanan tiket kapal feri 60 hari sebelum keberangkatan untuk memudahkan perjalanan mudik Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran menggunakan kapal feri segera membeli tiket secara daring melalui Ferizy, karena saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan,” ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

    Tiket kapal feri penyeberangan Ketapang (Banyuwangi) – Gilimanuk (Bali), lanjut Yani Andriyanto, telah tersedia sejak H-60 hari sebelum keberangkatan pada momentum libur panjang Lebaran 2025.

    Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menunda pembelian agar perjalanan lebih nyaman dan terencana serta memastikan sudah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan, karena tanpa tiket yang valid, pengguna jasa tidak akan bisa menyeberang.

    “Sosialisasi pembelian tiket lebih awal terus kami digencarkan, khususnya di lintasan Ketapang-Gilimanuk, karena kami ingin memastikan seluruh pengguna jasa memiliki pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan lancar,” katanya.

    PT ASDP Indonesia Ferry telah menerapkan layanan tiket daring di 40 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia, baik yang berbasis aplikasi maupun website Ferizy sebagai upaya ASDP untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi dan standar layanan bagi pengguna jasa di era digital.

    Penerapan digitalisasi tiket melalui Ferizy merupakan bagian dari transformasi layanan ASDP yang telah berjalan sejak 2018.

    ASDP mencatat sejak resmi diluncurkan pada 2020, jumlah pengguna Ferizy terus meningkat signifikan, dari 438.105 pengguna pada tahun pertama hingga lebih dari 2,78 juta pengguna per Januari 2025.

    Pembelian tiket feri secara daring, ini tidak hanya mempermudah pemesanan tiket, tetapi juga dapat meminimalisasi antrean panjang ketika terjadi lonjakan saat puncak arus serta mengurangi praktik percaloan.

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Program Makan Bergizi Gratis di Sumenep Dihentikan, Ini Penyebabnya

    Program Makan Bergizi Gratis di Sumenep Dihentikan, Ini Penyebabnya

    Sumenep (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumenep per hari ini, Senin (17/2/2025) dihentikan. Pemberhentian itu disampaikan langsung oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Sumenep melalui grup WhatsApp yang beranggotakan sekolah penerima program tersebut.

    “Kami sudah melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) jika program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumenep ini dihentikan sementara. Kami masih menunggu respon dan petunjuk dari BGN,” kata Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman.

    Ia menjelaskan, penghentian sementara MBG tersebut disebabkan kendala teknis di internal penyelenggara. Namun ia enggan merinci apa kendala teknis tersebut.

    “Yang jelas kendala teknis itu sudah terjadi sejak satu pekan terakhir,” ucapnya singkat.

    Ia berharap minggu depan program MBG ini bisa dimulai lagi. Namun pihaknya tetap menunggu arahan dari BGN. “Semoga segera ada jawaban dari BGN, sehingga minggu depan program MBG di Sumenep ini bisa dimulai lagi,” ujarnya.

    Pada tahap pertama, program MBG di Sumenep tersebut mencakup siswa di 18 sekolah mulai PAUD hingga SMA. Total penerima sebanyak 2.965 siswa.

    Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran MBG tersebut adalah PAUD Al-Qadar, Melati, Aqidah Usymuni, TK Ashabus Sekkep, Al-Kautsar, Anggraini, dan Terate. Selain itu juga SDN 2 Pamolokan, MIN 1, SDN Pandian 1, SDN Pamolokan 1, dan SDN Pandian 5.

    Sedangkan untuk MBG tingkat SMP menyasar siswa di SMP Binar, MTsN Aqidah Usymuni, MTsN 1 Sumenep, dan SMP Miftahul Ulum. Untuk SMA, MBG dilakukan di SMA Al-Azhar dan MA Zainal Arifin. [tem/beq]

  • DPRD Surabaya Kritik Keras Kebijakan WFA untuk ASN

    DPRD Surabaya Kritik Keras Kebijakan WFA untuk ASN

    Surabaya (beritajatim.com) – DPRD Surabaya mengkritik keras kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menilai kebijakan ini berisiko menurunkan kualitas pelayanan publik jika tidak diawasi dengan ketat meskipun tujuannya untuk efisiensi anggaran.

    Yona menegaskan bahwa meskipun efisiensi anggaran sangat diperlukan, hal tersebut tidak boleh mengorbankan efektivitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia mengingatkan bahwa pelayanan publik yang optimal harus tetap menjadi prioritas utama.

    “Kami memang mendukung adanya efisiensi anggaran, namun perlu diingat bahwa pekerjaan ASN berkaitan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa berdampak pada kualitas pelayanan publik,” ujar Yona saat dihubungi, Senin (17/2/2025).

    Selain itu, Yona menekankan pentingnya sistem pengawasan yang jelas terhadap kebijakan WFA ini. Ia berpendapat bahwa meskipun kebijakan WFA dapat menghemat biaya operasional kantor, listrik, dan transportasi, tetap harus ada pengawasan yang memastikan ASN tetap produktif dan kinerjanya tidak terganggu.

    “Work From Anywhere memang memungkinkan penghematan, namun kita perlu memastikan bahwa ASN tetap produktif dan tidak hanya mengandalkan teknologi. Pengawasan lebih ketat harus dilakukan agar kinerja ASN tidak terganggu,” tutur Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Yona juga mengingatkan bahwa transparansi dalam implementasi kebijakan ini sangat penting. Menurutnya, Pemkot Surabaya harus berhati-hati agar WFA tidak sekadar dijadikan alasan untuk pemangkasan anggaran tanpa mempertimbangkan kualitas pelayanan publik.

    “Sistem ini harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan apakah betul-betul ada efisiensi atau justru justifikasi untuk mengurangi anggaran tanpa memperhatikan kualitas kerja,” tegas Yona.

    Lebih lanjut, Yona juga menyoroti dampak negatif potensial terhadap semangat kerja ASN Pemkot Surabaya. Ia khawatir bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kebijakan WFA bisa mengurangi tanggung jawab ASN terhadap pelayanan publik, yang pada akhirnya bisa merugikan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.

    “Sejauh mana efektivitas WFA bisa mendukung program efisiensi secara signifikan? Jangan sampai kebijakan ini justru menimbulkan banyak kerugian, khususnya dalam pelayanan publik dan menurunnya effort SDM Pemkot,” ujar Yona.

    Yona secara pribadi juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan WFA atau Work From Home (WFH). Menurutnya, ASN seharusnya tetap bekerja di kantor untuk memastikan bahwa layanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal.

    “Saya sendiri kurang sependapat dengan WFA/WFH,” tutupnya. [asg/beq]

  • Resmi Jadi PJ Sekda Bondowoso, Fathur Rozi Disambut Banyak PR

    Resmi Jadi PJ Sekda Bondowoso, Fathur Rozi Disambut Banyak PR

    Bondowoso (beritajatim.com) – Fathur Rozi resmi dilantik sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Kabupaten Bondowoso di pendopo RBA Ki Ronggo, Senin (17/2/2025) pagi.

    Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I kini resmi menjadi pemimpin tertinggi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bondowoso. Pelantikan tersebut tertuang dalam surat keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 800/956/204.4/2025 yang diterbitkan pada 14 Februari 2025.

    Sebelumnya, Fathur Rozi menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo, serta memiliki pengalaman panjang di dunia pendidikan sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Probolinggo.

    Pria yang dikenal dengan kacamata khasnya ini memiliki karir panjang di Dispendik Probolinggo, dimulai dari Kabid SMP, Sekretaris, hingga Plt Kepala Dinas. Ia juga pernah mengajar di Pondok HATI Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

    Sebagai PJ Sekda Bondowoso, Fathur Rozi menghadapi sejumlah pekerjaan rumah yang cukup besar. Tugas pertama yang diungkapkan Fathur Rozi adalah penataan internal organisasi pemerintahan, mengingat banyaknya jabatan yang masih dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt). Selain itu, ia menunggu instruksi dari Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso terpilih untuk melaksanakan sejumlah tugas strategis.

    PJ Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, dalam sambutannya menegaskan bahwa tugas utama PJ Bupati adalah memastikan jalannya Pilkada 2024, penganggaran APBD, dan mendukung transisi kepemimpinan baru di Bondowoso.

    “Sebagai PJ Bupati, saya harus memastikan proses transisi kepemimpinan ini berjalan dengan baik,” ujar Wawan.

    Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, KH Abdul Hamid Wahid dan KH As’ad Yahya Syafi’i (RAHMAD), akan dilaksanakan pada 20 Februari 2025. Setelah itu, retret kepemimpinan akan dilanjutkan di Magelang.

    Fathur Rozi pun menyatakan kesiapan untuk mengemban amanah tersebut. “Tugas pertama yang harus dilakukan tentu penataan di lingkup internal lebih dulu,” ujar Fathur Rozi.

    Dengan waktu tiga bulan menjabat, Fathur Rozi harus siap dengan berbagai tantangan besar, di antaranya pengisian posisi kosong di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bondowoso dan penataan administrasi pemerintahan daerah.

    “Banyak PR nya pak Pj Sekda ini. Untuk lengkapnya silahkan tanya ke beliaunya langsung,” kata Wawan menanggapi tantangan yang dihadapi Fathur Rozi.

    Dengan banyaknya pekerjaan rumah yang menanti, Fathur Rozi siap menghadapinya, sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari bupati dan wakil bupati yang baru. [awi/beq]

  • Puluhan Suporter PSS Sleman dan Aremania Diamankan Polres Blitar Kota

    Puluhan Suporter PSS Sleman dan Aremania Diamankan Polres Blitar Kota

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar Kota mengamankan puluhan orang yang diduga merupakan pendukung PSS Sleman dan Arema FC. Puluhan suporter tersebut kini dibawa ke Kantor Polres Blitar Kota.

    Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadi bentrokan antar suporter pada laga Arema FC vs PSS Sleman nanti sore. Pasalnya pertandingan Arema FC vs PSS Sleman sudah disepakati untuk digelar tanpa penonton.

    Namun pada hari ini, anggota Polres Blitar Kota masih menemukan puluhan orang yang diduga merupakan pendukung PSS Sleman dan Arema FC. Mereka diamankan aparat kepolisian saat tiba di Stasiun Kota Blitar.

    “Ini tadi ketemu di Stasiun namun mereka tidak mengakui entah pendukung atau bukan, bahwasanya mereka hanya bermain ke Blitar. Sementara biar istirahat di situ daripada nanti terjadi apa-apa,” kata Kabagops Polres Blitar Kota, Kompol Agus Tri Susetyo, Senin (17/2/2025).

    Pertandingan antara Arema FC vs PSS Sleman sendiri telah disepakati untuk digelar tanpa suporter. Kedua suporter pun dilarang untuk datang ke Blitar demi mencegah terjadinya bentrokan.

    “Ini saya lagi melakukan penyekatan, kemungkinan ada yang datang entah dari Sleman atau Arema untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dibawa ke kantor dulu disuruh istirahat di kantor baru nanti kita antar kembali,” bebernya.

    Kini puluhan suporter yang diduga pendukung Arema FC dan PSS Sleman tersebut tengah diamankan di Polres Blitar Kota. Mereka kini diminta untuk beristirahat di Polres Blitar Kota hingga pertandingan usai.

    Nantinya puluhan suporter tersebut akan dipulangkan usai pertandingan selesai. Namun sementara waktu suporter PSS Sleman dan Aremania diminta untuk tetap berada di Polres Blitar Kota. [owi/beq]

  • PMI Asal Banyuwangi Meninggal di Perkebunan Sawit Malaysia, Pendamping Bilang Ada Keanehan

    PMI Asal Banyuwangi Meninggal di Perkebunan Sawit Malaysia, Pendamping Bilang Ada Keanehan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi dikabarkan meninggal dunia di Malaysia. PMI itu ditemukan meninggal di area perkebunan sawit.

    Koordinator Advokasi Garda BMI Banyuwangi Topan Hadi Sucipto mengatakan PMI tersebut bernama Edi Waluyo, 35 tahun, warga Dusun Sumberjo, Desa Keundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

    Informasi resmi dari KJRI yang didapat dari RS di Malaysia yang bersangkutan meninggal akibat serangan jantung. Edi dinyatakan meninggal dunia pada 8 Februari 2025 sekitar pukul 18.48 waktu Malaysia.

    Menurutnya, korban ditemukan sesama pekerja kelapa sawit. Awalnya, rekan kerja korban melihat ada sepeda motor yang masih ada kontaknya. Selanjutnya diketahui korban dalam kondisi tertelungkup, saat dilihat ternyata sudah meninggal dunia.

    Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak keluarga meminta pendampingan untuk proses pemulangan. Setelah resmi melakukan pendampingan diapun membuatkan surat menyurat administrasi untuk dikirimkan ke Malaysia dan Surabaya.

    Saat itulah dirinya diperlihatkan foto kondisi korban. Ada dua foto ditunjukkan. Dalam foto itu tampak posisi korban tertelungkup dengan posisi tangan tidak kelihatan karena berada di bagian depan.

    “Jadi tak zoom kayaknya ada darah di kepala. Kalau dibacok itu sebelah mana, Saya zoom kok darah gak banyak, gak melebar,” kata pria yang akrab disapa Khrisna itu.

    Melihat dari foto yang ada, seperti ada luka di belakang. Apakah luka itu terbentur atau sebab lain dirinya tidak tahu. Tapi, kata dia, tidak ada batu di tanah. Karena itu adalah jalanan di kebun kelapa sawit.

    Dia melihat ada keanehan. Karena lokasi kejadian berada di jalan di tengah kebun sawit. Kondisi itu mungkin wajar jika peristiwanya di jalanan yang lebih keras.

    “Apa dia langsung kena serangan jantung, langsung jatuh kita ndak tahu. Tapi kok lukanya di situ, kok posisi akhirnya tertelungkup. Jadi analisanya kalau lewat foto ngambang,” ungkapnya.

     

    Kasihan, Kakek Renta Ini Terpaksa Menimba Air Sungai Karena Sumurnya Kering

  • Pencurian Mesin Gergaji dan Tabung Gas di Mojo Kediri Terekam CCTV, Warga Diminta Membantu Identifikasi Pelaku

    Pencurian Mesin Gergaji dan Tabung Gas di Mojo Kediri Terekam CCTV, Warga Diminta Membantu Identifikasi Pelaku

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah aksi pencurian yang terekam kamera CCTV terjadi di sebuah rumah yang juga merupakan usaha meubel di depan SPBU Mojo, Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

    Dalam insiden tersebut, seorang pria diduga mencuri dua unit mesin gergaji dan dua tabung gas elpiji melon pada dua waktu berbeda, yakni pukul 13.30 WIB dan 17.00 WIB.

    Informasi mengenai pencurian ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Rohman’is Crew dalam grup komunitas Warga Kecamatan Mojo (WKM). Dalam unggahan tersebut, warganet diminta membantu mengidentifikasi terduga pelaku.

    “Bagi orang yang ada di video/foto ini ditunggu itikad baiknya atau bolo-bolo WKM (Warga Kecamatan Mojo) yang kenal bapak ini, bisa dibantu untuk inbox ke admin. Disediakan imbalan bagi yang melaporkan,” demikian isi unggahan tersebut.

    Berdasarkan rekaman CCTV, ciri-ciri terduga pelaku adalah seorang pria yang mengenakan kaus berwarna hijau dengan kombinasi putih dan hitam garis-garis, celana panjang hitam, serta topi hitam.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dari korban. “Korbannya belum laporan, kami lakukan penyelidikan lebih dahulu,” ujarnya, pada Selasa (17/2/2025).

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai identitas terduga pelaku atau keberadaan barang yang dicuri. Warga yang memiliki informasi terkait diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang atau menghubungi admin grup Facebook yang bersangkutan. [nm/kun]

  • 4 Nyawa Melayang di Area Tambang Pasir Blitar dalam 2 Tahun Terakhir

    4 Nyawa Melayang di Area Tambang Pasir Blitar dalam 2 Tahun Terakhir

    Blitar (beritajatim.com) – Dalam dua tahun terakhir, empat nyawa melayang di area Tambang Kali Putih, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Para korban adalah para penambang pasir dan batu yang setiap hari bekerja di area tambang.

    Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 17 Februari 2024 tahun lalu. Kala itu yang menjadi korban adalah AP (39) dan HS (30), penambang batu. Keduanya menjadi korban longsor di area tambang pasir Kali Putih, Kecamatan Garum Kabupaten Blitar.

    “Iya memang benar, dan tadi malam keduanya juga sudah dimakamkan,” kata Kapolsek Garum, Iptu Punjung Setiya kala itu.

    Kini berselang satu tahun kejadian serupa kembali terjadi. Di Area tambang pasir tersebut longsor kembali terjadi.

    Kali ini, dua penambang pasir yang menjadi korbannya. Kedua korban adalah Nur Kholis (45) dan Rohman (31) warga Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

    Kedua korban yang sedang menambang pasir tiba-tiba tertimpa longsor. Kedua korban pun tertimbung material longsor, hingga kini para korban pun masih dalam pencarian.

    “Ada dua orang yang tertimbun dan kini masih dalam proses pencarian,” ucap Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Senin (17/2/2025).

    Uniknya lokasi longsor adalah berada di satu jalur yang sama. Keempat korban pun juga sama tertimbung oleh tebing yang berada di sisi barat Kali Putih.

    Tebing tersebut memang cukup tinggi. Dari pantauan ketinggian tebing bahkan mencapai 100 meter. Kondisi tebing juga labil dan rawan longsor.

    Namun semua itu dindahkan oleh para penambang. Demi sesuap nasi mereka rela menerjang bahaya bahkan hingga merenggut nyawa.

    “Jadi saat korban menaikkan pasir dari kubangan, itu tebing yang berjarak 30 meter dari lokasi tiba-tiba longsor,” tegasnya. [owi/beq]

  • Freeport Disebut Bakal Ekspor Konsentrat Tembaga ke China

    Freeport Disebut Bakal Ekspor Konsentrat Tembaga ke China

    Jakarta

    Freeport McMoRan disebut akan mengekspor konsentrat tembaga melalui PT Freeport Indonesia. Rencana ini muncul seiring akan diperpanjangnya izin ekspor yang sebelumnya berakhir pada Desember 2024.

    Dikutip dari Reuters, Senin (17/2/2025) perusahaan tambang tersebut tengah memuat kargo untuk pengiriman konsetrat tembaga yang akan dikirim ke China. Informasi ini didapat dari sumber yang mengetahui rencana tersebut.

    Sumber kedua mengatakan, pengiriman konsentrat tembaga ini berasal dari tambang Freeport di Grasberg. Diketahui tambang tersebut merupakan tambang tembaga aktif terbesar kedua di dunia. Proses ekspor itu akan berangkat pada Februari 2025.

    PT Freeport Indonesia belum menanggapi terkait informasi tersebut. Namun, seorang juru bicara mengatakan secara terpisah, perusahaan berharap pemerintah akan mengakomodasi rencana untuk melanjutkan ekspor.

    Sementara sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung telah buka-bukaan soal perpanjangan izin ekspor atau relaksasi untuk mengekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Relaksasi ekspor konsentrat tembaga Freeport sebelumnya hanya berlaku sampai 31 Desember 2024.

    Yuliot mengatakan, pemerintah masih mengevaluasi pemberian izin ekspor atau relaksasi ekspor konsentrat tembaga di tengah kendala yang dihadapi PFTI atas kebakaran yang melanda smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

    “Jadi, yang untuk relaksasi ekspor, kita melihat yang pertama ini ada kondisi kahar nggak? Itu kan kondisi kahar itu harus ditetapkan oleh lembaga yang berwenang, ya misalnya ini kan kecelakaan, kecelakaan itu apakah ini dari pihak kepolisian itu menetapkan bahwa ini tidak ada kesengajaan atau ini dampak-dampak yang lain, motif-motif lain terhadap ini terhentinya kegiatan,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).

    Yuliot menambahkan, pemerintah juga masih mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan, termasuk potensi hambatan produksi oleh PTFI yang dapat berdampak ke penerimaan negara dan daerah.

    (ada/eds)

  • Cerita Wanita Surabaya Kena Kanker Payudara Stadium 4 di Usia 26, Ini Gejala Awalnya

    Cerita Wanita Surabaya Kena Kanker Payudara Stadium 4 di Usia 26, Ini Gejala Awalnya

    Jakarta

    Bukti kanker dapat menyerang usia muda semakin banyak dilaporkan. Belum lama ini, pemilik akun Instagram @ciacialee ramai disorot pasca membagikan pengalaman dan kesehariannya berjuang melawan kanker payudara stadium 4.

    Ia pertama kali mendapatkan diagnosis tersebut pada Juni 2023. Claudia yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, kala itu mengeluhkan benjolan di payudara kiri yang semakin membesar.

    “Benjolan di payudara kiri ini teksturnya padat dan tidak bergerak, kadang terasa nyeri, kadang tidak. Ketahuan saat aku memutuskan untuk check up ke dokter bedah langganan keluarga-nya di Singapore,” tutur Claudia, dalam unggahan di akun pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Senin (17/2/2025).

    “Harapannya cuma benjolan biasa dan dioperasi kelar, tapi dokter mencurigai kalau itu cancer jadi dilakukan pemeriksaan biopsi, mamografi, USG, PET Scan, periksa tanggal 20, hasil diagnosis keluar 22 Juni, official diagnosa aku kena cancer,”

    Kanker yang diidap Claudia tidak disangka sudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, paru-paru, hingga bagian tulang, sehingga dinyatakan termasuk stadium 4. Claudia langsung dirujuk ke dokter spesialis onkologi yang umumnya menangani kanker dan langsung menjalani kemoterapi.

    Gejala awal lain yang dirasakan Claudia adalah rasa nyeri mulai semakin terasa, tepatnya sebulan sebelum ia memutuskan menjalani pemeriksaan. Ia mengimbau masyarakat khususnya wanita untuk rutin mengecek kondisi payudara, demi melihat kemungkinan benjolan.

    Ia mengaku terlambat mengetahui benjolan saat bentuknya sudah relatif besar. Selain benjolan, nyaris tidak ada keluhan lain yang dirasakan wanita yang kini berusia 27 tahun itu.

    “Nggak pernah terasa mudah capek, aktivitas masih full layaknya orang normal. Apalagi aku tipe yang jarang sakit jadi nggak merasa gimana-gimana gitu,” sambung dia.

    Kini, Claudia masih rutin menjalani perawatan dan menghindari sejumlah makanan termasuk daging merah, kandungan tinggi gula, makanan processed food, dan makanan tinggi tepung.

    Tidak mudah bagi Claudia menerima diagnosis kanker di usianya yang masih relatif muda. Terlebih, semasa hidup, ia juga merasa kerap menjaga pola makan dan rutin berolahraga.

    “Jujur hari itu nggak sempat mikir, kita yang nggak ngerti dan nggak siap apa-apa cuman ngikutin semua arahan dokter dan tim medis di sana. Diajarin ini itu, banyak banget, tapi setelah dijalani ternyata nggak seburuk itu,” beber Claudia.

    “Aku sudah melewati 9 cycle chemo selama 6 bulan pada 2023. Rambut rontok parah tapi nggak sampai botak, masih bisa beraktivitas normal dan terlihat layaknya orang sehat,” cerita dia.

    (naf/kna)