provinsi: JAWA TIMUR

  • Resmi Jadi Bupati dan Wabup Blitar, Rijanto-Beky Jamin Tak Ada Pecah Kongsi

    Resmi Jadi Bupati dan Wabup Blitar, Rijanto-Beky Jamin Tak Ada Pecah Kongsi

    Blitar (beritajatim.com) – Rijanto-Beky Herdihansah resmi menjadi Bupati-Wakil Bupati (Wabup) Blitar periode 2025-2030, usai dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Usai resmi menjabat, Rijanto-Beky pun sepakat untuk menguatkan komitmen bersama menyelesaikan tugas sebagai Bupati-Wabup Blitar hingga akhir masa jabatan.

    Rijanto-Beky pun menjamin tak akan ada lagi pecah kongsi antara Bupati-Wakil Bupati Blitar. Bagi Rijanto, pecah kongsi antara bupati dan wakil bupati akan merugikan masyarakat secara langsung. Untuk itulah bupati dan wakil bupati secara kolaboratif membagi tugas secara proporsional.

    “Saya dan Pak Wabup adalah satu tim yang akan bekerja bersama-sama untuk membangun Blitar lebih baik. Kami akan berbagi peran dan tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing guna memastikan jalannya pemerintahan yang efektif dan harmonis,” tegas Bupati Blitar, Rijanto saat video conference, Kamis (20/02/2025).

    Pernyataan Bupati Blitar Rijanto itu pun diamini oleh sang wakil Beky Herdihansah. Beky pun berkomitmen akan terus bersama dengan Rijanto untuk membawa perubahan di Kabupaten Blitar.

    “Saya sepakat dengan pak bupati untuk terus bersama, dan saya sebagai orang yang baru di dunia pemerintahan tentu harus cepat beradaptasi dengan birokrasi mendampingi pak bupati dalam menjalankan tugas. Intinya ikan sepat makan terasi, harus cepat adaptasi,’’ ujar Beky di saat yang sama.

    Dalam pernyataan resminya, keduanya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blitar atas terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah yang damai dan kondusif. Usai pilkada dan pelantikan ini Rijanto-Beky berharap seluruh masyarakat untuk kembali bersatu membawa Kabupaten Blitar ke arah yang lebih baik.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blitar yang telah berpartisipasi dalam Pilkada dengan penuh kedewasaan. Ini merupakan bukti nyata bahwa demokrasi di Blitar semakin matang dan berjalan dengan baik,” ujar Bupati Rijanto.

    Selain itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada dirinya dan Wakil Bupati Beky Herdihansah untuk memimpin Kabupaten Blitar ke depan.

    “Amanah ini adalah tanggung jawab besar yang akan kami emban dengan masyarakat Blitar,” lanjut Rijanto.

    Terkait pernyataan Mendagri bahwa setelah pelantikan boleh melakukan pergeseran pejabat, menurut bupati, Pemkab Blitar membutuhkan personil yang kuat dan profesional untuk menjalankan roda pemerintahan yang penuh tantangan.

    ‘’Kami butuh tim yang solid namun tentu saja hal ini akan kami bicarakan lebih lanjut dengan Mas Wabup dan perangkat yang ada,’’ tambahnya.

    Bupati Rijanto menekankan bahwa setiap kebijakan yang diambil akan selalu mengedepankan prinsip profesionalitas dan kompetensi.

    “Perombakan atau penyesuaian dalam struktur pemerintahan adalah sesuatu yang lumrah. Namun, kami pastikan bahwa semua dilakukan secara objektif dan berdasarkan kinerja serta profesionalisme aparatur,” pungkasnya.

    Saat ditanya tentang program 100 hari pemerintahannya, wakil bupati menegaskan bahwa dalam pemerintahan ini tidak ada istilah program 100 hari. Namun yang jelas Pemerintah Daerah akan bergerak cepat untuk mengatasi berbagai program prioritas yang langsung bersinggungan dengan kepentingan masyarakat.

    ‘’Di awal awal nanti kami akan mempelajari kegiatan yang ada di APBD 2025 untuk langkah efisiensi sesuai perintah bapak presiden. Misalnya memangkas atau menunda program yang tidak efektif untuk ditata ulang dalam APBD perubahan 2025,’’ ujarnya.

    Wakil bupati juga menyinggung mengenai pentingnya kebersamaan dalam membangun Kabupaten Blitar. Untuk itulah setelah dilantik ia tidak lagi mengecat rambut dengan jambul biru. Jambul biru adalah bagian dari strategi personal branding dan icon pada saat kontestasi pemilihan kepala daerah. Saat ini masyarakat sudah harus kembali bersatu membangun Blitar tanpa membedakan warna ataupun pilihan politik.

    Dengan semangat kebersamaan, Bupati Rijanto dan Wakil Bupati Beky Herdiansyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dan berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Blitar.

    “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan dukungan dari semua pihak agar Kabupaten Blitar bisa terus maju dan menjadi lebih baik,” tutup Rijanto.(owi/ian)

  • Demo Indonesia Gelap Jilid 2 Digelar di Depan DPRD Jatim Besok

    Demo Indonesia Gelap Jilid 2 Digelar di Depan DPRD Jatim Besok

    Surabaya (beritajatim.com) – Kelompok gabungan masyarakat sipil, akademisi dan mahasiswa Surabaya akan kembali menggelar aksi demonstrasi ‘IndonesiaGelap’ di depan Gedung DPRD Jawa Timur, pada Jumat (21/2/2025) besok.

    Korlap Aksi, Thanthowy Syamsuddin mengatakan bahwa aksi ‘IndonesiaGelap’ kembali digelar untuk kedua kalinya di Surabaya. Merespons kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan melemahkan demokrasi.

    “Kami turut membawa hasil kajian substantif yang menjelaskan urgensi tuntutan aksi, dilengkapi dengan data, dampak sosial-ekonomi, serta rekomendasi kebijakan,” kata Thanthowy, Kamis (20/1).

    Thanthowy menjelaskan bahwa tuntutan pertama dalam aksi mereka besok adalah mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang dinilai pro rakyat, yaitu RUU Masyarakat Adat.

    “Konflik agraria dan kriminalisasi terus terjadi akibat belum adanya payung hukum yang kuat. Dampaknya, berdasarkan data Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sekitar 1,6 juta hektar tanah adat berkonflik dengan korporasi,” jelasnya.

    Kedua, pihaknya juga meminta DPR segera mengetok RUU Perampasan Aset. Tanpa UU itu, aset koruptor akan sulit disita dan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp200 triliun berdasarkan data ICW.

    “Dampaknya negara kehilangan potensi pemulihan aset,” ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

    Berikutnya, massa aksi juga mendorong disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Pasalnya, sebanyak 4,2 juta pekerja PRT tidak memiliki perlindungan hukum.

    Kemudian, lanjut Thanthowy, pihaknya juga menolak revisi UU TNI dan Polri yang dianggap tidak pro terhadap rakyat sipil. Dan meningkatkan potensi represi dan melemahkan demokrasi.

    “Adanya potensi perluasan peran TNI-Polri di ranah sipil. Hal itu berpotensi meningkatkan represi dan melemahkan demokrasi,” rincinya.

    Terkait keberlanjutan lingkungan, Thanthowy juga mengatakan menolak revisi UU Minerba & Kejaksaan. Sebab dalam revisi ini dinilai menguntungkan oligarki tambang dan melemahkan independensi hukum.

    “Dampaknya eksploitasi sumber daya alam serta berkurangnya independensi kejaksaan,” kata dia.

    Lebih lanjut, sama seperti aksi sebelumnya massa meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran, dan kabinet yang gemuk.

    “Pemborosan anggaran akibat struktur kabinet yang terlalu besar. Lalu pemangkasan anggaran di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Maka harus ada evaluasi INPRES No. 1 Tahun 2025 dan realokasi anggaran yang lebih tepat,” ucapnya.

    Pihaknya juga mengkritisi Program Makan Bergizi (MBG). Sebab sejauh ini telah banyak ditemukan permasalahan, di antaranya terkait distribusi, pengawasan, dan kualitas makanan yang tidak memadai.

    “Sekitar 30 persen makanan yang didistribusikan tidak layak konsumsi. Kami meminta ada audit menyeluruh, perbaikan skema distribusi atau pembatalan program,” ucapnya.

    Mereka juga mengkritisi Multifungsi TNI-Polri. Sebab kebijakan ini dinilai bertentangan dengan reformasi demokrasi. Hal itu menimbulkan potensi pelanggaran HAM meningkat.

    Terakhir mereka juga menuntut agar menghentikan proyek IKN, MBG serta Danantara yang tidak mendasar, dan lebih memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan.

    “Pembebanan APBN untuk proyek-proyek non-prioritas. Bakal berdampak pada defisit anggaran diprediksi mencapai Rp150 triliun dalam 10 tahun,” tutup dia. [ram/ian]

  • Terungkap Ternyata Miras Jadi Pemicu Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Jombang – Halaman all

    Terungkap Ternyata Miras Jadi Pemicu Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Jombang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eko Fitrianto (38) warga Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang, tega menghabisi nyawa sahabatnya sendiri, Agus Soleh (37) warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang. 

    Setelah diselidiki, rupanya minuman keras (miras) menjadi pemicu pelaku menghabisi korban.

    Hal itu diungkap oleh Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan.

    Ia mengungkapkan bahwa miras menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan Eko membunuh Agus dengan keji.

    Korban dan tersangka diketahui merupakan teman rekan kerja saat masih bekerja di pabrik plywood. 

    “Sebelum terjadinya pembunuhan mutilasi ini, korban dan tersangka meminum minuman keras bersama-sama, kemudian terjadi cekcok dan berakhir dengan pembunuhan mutilasi,” kata AKBP Ardi, Kamis (20/2/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Dalam kesempatan tersebut, Kapolres membuktikan, bahwa kejahatan pembunuhan, penganiayaan dan  pengeroyokan yang terjadi di Kabupaten Jombang, salah satu akar permasalahan pemicunya adalah minuman keras. 

    Pihaknya meminta dukungan kepada masyarakat Jombang turut serta dalam upaya memberantas peredaran minuman keras di Kabupaten Jombang.

    “Oleh karena itu, kami menghimbau kepada stakeholder, masyarakat Jombang, termasuk dari rekan-rekan awak media juga, minta tolong kita bersama-sama komitmen memberantas minuman keras di Kabupaten Jombang ini,” ungkapnya. 

    Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil menangkap Eko Fitrianto saat ia berada di rumahnya di Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang pada Jumat (19/2/2025), sekitar pukul 07.30 WIB. 

    Ia ditangkap atas aksi sadisnya membunuh dan memotong kepala Agus, warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    “Kami mengamankan terduga pelaku pada tanggal 19 Februari di rumahnya pada pukul 07.30 WIB, yang mana di dalam rumahnya sendiri ditemukan barang bukti motor, salah satu motor dan juga handphone milik korban,” ucap Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra. 

    Polisi meyakini, Eko adalah pembunuh Agus, setelah di rumahnya terdapat dos book handphone, surat kendaraan bermotor resmi yang sesuai dengan nomor angka maupun mesin milik korban. 

    Berdasarkan pengakuan Eko kepala penyidik, ia membunuh Agus karena sakit hati atas ucapan yang dianggapnya tidak pantas. 

    Apalagi, keduanya dalam kondisi mabuk akibat menenggak minuman keras pada saat kejadian.

    “Penyampaian dari pelaku, memang minuman keras ini sudah sangat banyak dikonsumsi sehingga tidak terkendali, baik korban maupun pelaku,” katanya.

    Setelah selesai minum, terjadi cekcok antara Eko dan Agus.

    Perselisihan itulah yang menimbulkan perkelahian terlebih dahulu di Tempat Kejadian Perkara (TKP), di dekat saluran irigasi persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang. 

    “Setelah perkelahian, ada pukulan keras di bagian kepala yang dilancarkan oleh Eko. Korban ini langsung jatuh tanpa ada gerakan apa pun,” beber AKP Margono. 

    Mengetahui Agus terjatuh, Eko pulang sebentar ke rumahnya untuk mengambil alat pemotong kayu.

    Alat tersebut ia gunakan untuk memotong bagian kepala korban. 

    “Pelaku ini kembali ke rumahnya untuk mengambil alat pemotong kayu, yang memang digunakan, yakni sosrok. Sosrok itu memang digunakan Eko sehari-hari untuk bekerja,” ungkapnya. 

    Setelah mengambil sosrok, lanjut AKP Margono, Eko kembali ke TKP. 

    Agus yang sudah tidak bergerak, kemudian digeser mendekati aliran saluran irigasi persawahan, dan disitulah Eko melakukan eksekusi. 

    “Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena air saluran irigasi itu mengarah ke sungai yang membawa aliran darah. Dan di TKP memang tidak ada bekas darah,” ujarnya. 

    Setelah mengeksekusi dengan memenggal kepala korban, Eko membawa kepala Agus dan membuangnya di Sungai Ngereco, Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh.

    Kemudian, kepala korban akhirnya ditemukan di Sungai Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang.

    “Setelah membuang kepala korban, pelaku kembali lagi ke TKP awal. Ia membuka baju dan juga celana korban, lalu membungkus baju tersebut dengan alat sosrok yang dia gunakan. Setelah itu, pakaian korban dibuang di Sungai Dusun Beweh, Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh,” pungkasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Miras Jadi salah Satu Pemicu Eko Bunuh dan Penggal Kepala Agus di Jombang

    (Tribunnews.com/Falza) (Surya.co.id/Anggit Puji Widodo)

  • Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk

    Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk

    Bupati Trenggalek Terpilih Mochamad Nur Arifin memakai tongkat kruk saat menghadiri pelantikan kepala daerah terpilih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Bupati Trenggalek hadiri pelantikan di Istana pakai tongkat kruk
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Bupati Trenggalek Terpilih Mochamad Nur Arifin menghadiri pelantikan kepala daerah terpilih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, meskipun kondisi kakinya mengharuskan ia memakai tongkat kruk untuk penopang badan. Arifin tiba di pintu masuk belakang Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 8.44 mengenakan seragam kepala daerah berwarna putih.

    “Ada sport injury, angkle ligamennya putus. Karena kondisi tidak memungkinkan ikut parade, jadi lewat sini,” kata Arifin kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Seharusnya, para kepala daerah terpilih mengikuti prosesi kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka, Jakarta sebelum acara pelantikan dimulai. Namun, karena kondisi kaki Arifin yang tidak memungkinkan, ia masuk melalui pintu belakang Istana Kepresidenan dan langsung menuju tenda VVIP di mana nantinya para kepala daerah terpilih berkumpul.

    Meski cedera, Arifin mengaku pelantikan kepala daerah serentak ini merupakan momen bersejarah baginya.

    “Acara ini kan bersejarah ya, sejak kita merdeka baru dilantik serentak di Istana Presiden,” katanya.

    Arifin menceritakan bahwa dirinya sempat mengikuti acara gladi kotor pelantikan kepala daerah di Monumen Nasional pada Selasa (18/2).

    “Yang gladi pertama kita ikut jalan, cuma malamnya kaki saya bengkak, jadi persiapannya cuma minum pereda nyeri dan antiinflamasi biar kuat berdiri,” katanya.

    Sebanyak 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota dan 85 wakil wali kota dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih.

    Pelantikan kepala daerah secara serentak ini disebut menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik. Setelah dilantik, para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama 21-28 Februari 2025.

    Sumber : Antara

  • Resmi Dilantik Presiden, Khofifah-Emil Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

    Resmi Dilantik Presiden, Khofifah-Emil Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

    Surabaya (beritajatim.com) – Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Masa Jabatan 2025-2030 di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Gubernur Khofifah dan Wagub Emil dilantik Presiden serentak bersama dengan 961 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia.

    Mengawali prosesi pelantikan, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil berkumpul di Kawasan Monumen Nasional (Monas) mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB) bewarna putih lengkap dengan topi dan lencana. Dilanjutkan dengan baris berbaris (long march) Monas menuju Istana Merdeka.

    Dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wamendagri Bima Arya dan Ribka Haluk seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah lainnya berbaris diiringi Marching Band Gita Abdi Praja IPDN.

    Prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan para kepala daerah oleh Presiden Prabowo. Usai pengambilan sumpah jabatan, ada enam perwakilan kepala daerah yang maju untuk menandatangani berita acara pelantikan sebagai simbolis.

    Di antaranya Gubernur Lampung sebagai perwakilan Agama Islam, Gubernur Maluku Utara sebagai perwakilan Agama Katholik, Wali Kota Singkawang mewakili Agama Buddha, serta Bupati Karangasem sebagai perwakilan Agama Hindu, Wali Kota Kota Manado sebagai perwakilan Agama Konghucu, sedangkan perwakilan Agama Kristen Protestan diwakili oleh Bupati Merauke.

    “Selamat atas pelantikan saudara-saudara. Selamat atas mandat yang telah diberikannya oleh rakyat dari daerah masing-masing. Dan selamat atas terpilihnya saudara-saudara menjadi kepala daerah masing-masing,” kata Presiden Prabowo, dalam sambutannya.

    Presiden Prabowo menegaskan, pelantikan serentak ini adalah momen bersejarah. Dimana ini merupakan kali pertama pelantikan serentak digelar dengan melantik 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, 85 wakil wali kota dengan total 961 kepala daerah dari 481 daerah di Indonesia. Semuanya dilantik serentak oleh Kepala Negara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

    “Ini juga menunjukkan betapa besar bangsa kita. Bahwa kita memiliki demokrasi yang hidup, demokrasi yang berjalan, demokrasi yang dinamis,” tegas Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo juga mengingatkan seluruh kepala daerah untuk mengutamakan pengabdian dalam tugasnya. Bahwa setelah terpilih sebagai kepala daerah mereka adalah pelayan rakyat.

    “Kita akan jumpa dalam retreat yang akan diselenggarakan Mendagri di Magelang. Saya akan jumpa saudara di sana. Mudah mudahan saudara akan kuat di situ digembleng,” pungkasnya.

    Setelah seluruh prosesi pelantikan usai, Presiden Prabowo bekesempatan menyalami satu persatu kepala daerah bersama para pendamping atau keluarga yang diundang di Halaman Istana Kepresidenan.

    Usai pelantikan, Khofifah menyampaikan harapannya agar dapat menjalankan tugas bersama Wagub Emil secara amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.

    “Alhamdulillah, kami baru saja dilantik bersama kepala daerah dan wakil kepala daerah secara serentak oleh Bapak Presiden Prabowo. Mohon doa kepada seluruh masyarakat mudah-mudahan kami, serta seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilantik bisa menjalankan tugas secara amanah, memaksimalkan kinerjanya untuk memberikan kemakmuran dan pemerataan kesejahteraan yang lebih baik,” katanya.

    Di sisi lain, Gubernur Khofifah menegaskan kesiapannya melanjutkan Program Nawa Bhakti Satya dan siap bersinergi dengan Program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

    “Tentu yang ingin kami pastikan adalah kami siap untuk menyinergikan program Nawa Bhakti Satya kami di Jawa Timur dengan program program Asta Cita Presiden Prabowo,” tegas Khofifah.

    Selain itu, Khofifah menyampaikan kesiapannya untuk bersinergi dan mendukung program serta kebijakan nasional, maupun bersinergi antar provinsi maupun kabupaten/kota.

    “Kami siap membangun sinergitas dan kolaborasi baik antara provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia, maupun kebijakan-kebijakan makro secara nasional. Serta mitigasi-mitigasi dinamika global,” kata Khofifah.

    Pihaknya pun menyebutkan seusai pelantikan akan menggelar rakor bersama Sekdaprov Jatim dan para Kepala Perangkat Daerah Pemprov.

    “Semalam kami sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Jatim. Hari ini kami langsung tancap gas mengadakan Rakor bersama Sekda, seluruh Kepala Perangkat Daerah dan Kepala BUMD Pemprov Jatim di Jakarta. Khususnya membahas terkait anggaran, dan efisiensi. Karena banyak yang harus dikoordinasikan sebelum kami berangkat ke Magelang untuk mengikuti retreat kepala daerah,” tegasnya.

    Masih terkait anggaran, Gubernur Khofifah memastikan bahwa efisiensi yang dilakukan oleh Pemprov Jatim tidak mengurangi sektor layanan publik maupun penyaluran bantuan sosial (Bansos). “Kedua sektor ini tidak boleh terpengaruh dan terdampak efisiensi,” tegasnya.

    Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Khofifah memprediksi terdapat fluktuasi harga sembako dan harus dikendalikan oleh pemerintah agar daya beli masyarakat terjangkau. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan mudik gratis kepada masyarakat baik melalui jalur darat maupun laut.

    “Setiap lebaran kami mengadakan mudik gratis baik darat maupun laut. Setelah ini kami melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pak Sekdaprov bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah akan melaporkan dan kita rumuskan kebijakan bersama,” sebutnya.

    Karangan Bunga Ucapan Selamat Pelantikan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak menjadi Gubernur-Wagub Jatim penuhi Gedung Negara Grahadi.

    Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan kesannya usai mengikuti prosesi pelantikan hari ini. Menurutnya pelantikan ini sangat berbeda dengan tahun 2019 lalu.

    “Silaturahmi hari ini kami semua kompak. Bahkan tadi salamannya salaman nusantara, karena hadir semua kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Sabang sampai Merauke,” kata Khofifah.

    Pelantikan kepala daerah ini merupakan yang pertama kali digelar secara serentak di Halaman Istana Kepresidenan. Pelantikan ini menjadi penanda babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia. [tok/suf]

  • Komisi XII DPR Dorong Pertamina Tuntaskan Proyek Pengembangan Kilang untuk Ketahanan Energi – Halaman all

    Komisi XII DPR Dorong Pertamina Tuntaskan Proyek Pengembangan Kilang untuk Ketahanan Energi – Halaman all

    Komisi XII DPR RI mendorong Pertamina untuk segera menyelesaikan proyek-proyek pengembangan kilang minyak

    Tayang: Kamis, 20 Februari 2025 20:05 WIB

    HO

    KETAHANAN ENERGI-Anggota Komisi XII DPR Rusli Habibie di Jakarta, Kamis (20/5/2025). Ia menyebut proyek Kilang Tuban diperkirakan memiliki kapasitas 300 ribu barel per hari. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi XII DPR RI mendorong Pertamina untuk segera menyelesaikan proyek-proyek pengembangan kilang minyak untuk mewujudkan ketahanan energi nasional selain juga demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2025.

    “Kebutuhan energi nasional tiap tahun semakin meningkat, sejalan dengan perkembangan ekonomi. Apalagi kita menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi mencapai 8 persen, yang tentunya membutuhkan pasokan energi besar yang akan terus meningkat,” kata Anggota Komisi XII DPR Rusli Habibie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Politikus Partai Golkar itu anggota Komisi XII DPR itu mengapresiasi perkembangan Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Balikpapan yang diperkirakan beroperasi pada September 2025 yang akan menambah kapasitas kilang sebesar 100 ribu barel per hari.

    “Meski demikian, itu belum cukup. Pertamina harus menggeber proyek Kilang Tuban yang bekerja sama dengan Rosneft (Rosneft adalah sebuah perusahaan minyak terintegrasi yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Rusia),” kata Rusli.

    Ia mengingatkan bahwa proyek Kilang Tuban diperkirakan memiliki kapasitas 300 ribu barel per hari.

    Kilang Tuban terintegrasi dengan kompleks industri petrokimia yang dapat mengolah material minyak bumi menjadi turunan petrokimia seperti styrene, polypropylene, polyethylene, serta produk aromatik. Karena itu, Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis.

    “Kilang Tuban adalah salah satu proyek penting dan bernilai ratusan triliun. Sebab Kilang Tuban dapat memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas Euro V, yakni BBM yang ramah lingkungan, dan ini sejalan dengan agenda transisi energi Indonesia,” ujarnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tersangka Mutilasi di Jombang Sempat Datangi Rumah Keluarga Korban, Buang Pemotong Kayu ke Sungai – Halaman all

    Tersangka Mutilasi di Jombang Sempat Datangi Rumah Keluarga Korban, Buang Pemotong Kayu ke Sungai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eko Fitrianto (38), tersangka kasus mutilasi di Jombang, Jawa Timur, membuang potongan jasad korban di Kecamatan Megaluh serta Kecamatan Tembelang pada Sabtu (8/2/2025).

    Tersangka kemudian melakukan aktivitas seperti biasanya dan tidak melarikan diri keluar kota.

    Bahkan, tersangka mendatangi rumah keluarga korban agar tak dicurigai.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono, menjelaskan tersangka berkunjung sehari setelah kejadian dan keluarga belum mengetahui korban Agus Soleh (37) tewas dibunuh.

    “Karena memang pelaku dan korban ini sudah teman lama. Pelaku sempat datang ke rumah Agus, ia datang dengan harapan tidak dicurigai,” bebernya, Kamis (20/2/2025).

    Menurutnya, korban dimutilasi dalam keadaan hidup, sesuai hasil autopsi jenazah.

    “Dari hasil autopsi, memang ada pendarahan di kepala yang juga bisa mengakibatkan kematian.”

    “Tetapi, dari hasil autopsi juga, yang menyebabkan kematian korban adalah adanya goresan benda tajam di leher sehingga dimungkinkan korban masih hidup saat pelaku melakukan proses mutilasi,” terangnya.

    Saat ditangkap, tersangka mengaku melakukan mutilasi dalam kondisi mabuk setelah menenggak minuman keras bersama korban.

    “Penyampaian dari pelaku, memang minuman keras ini sudah sangat banyak dikonsumsi sehingga tidak terkendali, baik korban maupun pelaku,” tandasnya.

    Keduanya sempat terlibat cekcok yang berakhir dengan pemukulan.

    “Korban ini langsung jatuh tanpa ada gerakan apapun,” lanjutnya.

    Tersangka kemudian pulang ke rumah untuk mengambil pemotong kayu yang digunakan untuk mutilasi.

    “Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena air saluran irigasi itu mengarah ke sungai itu yang membawa aliran darah untuk tidak terlihat dan di TKP memang tidak ada bekas darah,” imbuhnya.

    Pemotong kayu dan baju korban dibuang ke sungai untuk menutupi kasus pembunuhan.

    Penyidik masih mencari alat pemotong kayu yang dibuang tersangka.

    “Mengingat karena sungai tersebut, sungai yang arusnya cukup deras, sehingga masih kami lakukan pencarian,” tandasnya.

    Sosok Tersangka

    Tersangka Eko Fitrianto ditangkap di rumahnya di Desa Plosogeneng, Jombang, Jawa Timur pada Rabu (19/2/2025).

    Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, menjelaskan tersangka dan korban merupakan mantan rekan kerja di sebuah pabrik pengolahan kayu lapis di Kabupaten Jombang. 

    Korban pindah kerja di sebuah percetakan di Mojokerto, Jawa Timur setahun lalu.

    Ia menambahkan korban berasal dari Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    “Berdasarkan hasil penyidikan, kita telah menangkap satu orang tersangka pelaku pembunuhan mutilasi atas nama inisial EF usia 38 tahun,” ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunJatim.com.

    Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 340, pasal 338, pasal 339, yang mana pelaku diancam hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara. 

    Sebelumnya, Kepala Desa Jatirejo, Arifah, mengungkapkan handphone Agus Soleh tak dapat dihubungi sejak Sabtu (8/2/2025).

    Pihak keluarga sempat mendapat telepon yang mengaku sebagai Agus Soleh sedang berada di Bali.

    Namun, orang yang menelepon enggan menunjukkan lokasinya.

    Setelah ditelusuri, penyidik memastikan orang tersebut bukan Agus Soleh.

    “Orang itu mengaku AS. Mengakunya ada di Bali, tapi saat ditanya Bali mana, orang itu tidak mau menjawab. Disuruh pulang sama ibunya juga tidak mau,” kata Arifah.

    Menurut Arifah, ciri-ciri fisik yang diungkap petugas kepolisian identik dengan Agus Soleh.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Identitas Pelaku Mutilasi Jasad Tanpa Kepala di Jombang Pakai Pemotong Kayu, Berawal Sakit Hati Ucapan Korban

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Anggit Puji) 

  • Biznet Fokus Tingkatkan Kapasitas, Belum Berminat Ikut Seleksi BWA 1,4 GHz

    Biznet Fokus Tingkatkan Kapasitas, Belum Berminat Ikut Seleksi BWA 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) saat ini lebih memilih fokus memperluas dan meningkatkan kapasitas layanan internet tetap berbasis kabel ketimbang mengembangkan broadband wireless acces (BWA). 

    Biznet belum tertarik untuk terlibat seleksi pita frekuensi 1,4 GHz yang akan digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam waktu dekat.

    Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo menyambut baik rencana pemerintah yang ingin menghadirkan internet murah 100 Mbps sehargar Rp100.000. Namun, menurutnya sejauh pemerintah masih memfokuskan wacana tersebut untuk internet berbasis frekuensi, bukan berbasis internet kabel.

    Biznet berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan meningkatkan kapasitas layanan internet yang diberikan kepada pelanggan.

    “Kami mencoba menjawab kebutuhan itu [internet 100 Mbps] dengan memberikan bandwidth yang lebih besar, dengan menaikkan kecepatan dari 50 Mbps menjadi 65 Mbps pada untuk paket seharga Rp250.000,” kata Adrianto, Kamis (20/2/2025).

    Adrianto menambahkan di kota-kota Biznet hadir dengan harga yang lebih terjangkau dengan menghadirkan layanan sebesar Rp175.000 per bulan dengan modem WiFi 5, yang sudah dapat mendukung internet 100 Mbps.

    Biznet membuka peluang untuk meningkatkan lagi bandwidth atau memberikan bandwidht bonus pada periode tertentu.

    Bagi Biznet, yang terpenting adalah edukasi mengenai manfaat dari bandwidht besar yang diterima masyarakat, sehingga internet yang mengalir dapat memberikan manfaat besar.

    Kapasitas

    Biznet juga meningkatkan kapasitas bandwidth sebesar 30% mulai Februari 2025. Melalui produk Biznet Home, peningkatan kapasitas bandwidth dilakukan di sejumlah wilayah yang terkoneksi langsung dengan kabel bawah laut Biznet Nusantara Cable System-1 (BNCS-1).

    President Director Biznet Adi Kusma mengatakan peningkatan kapasitas ini bertujuan mengakomodasi keperluan internet yang tidak lagi sebatas pembaruan media sosial, tapi juga mendukung aktivitas lain seperti pembuatan konten hingga live selling bagi pebisnis daring.

    “Kami berupaya terus mengakomodir kebutuhan digital pelanggan dengan inovasi layanan yang kami hadirkan yaitu layanan Internet dengan bandwidth yang semakin besar, tentunya juga dengan kecepatan upload dan download yang simetris” kata Adi.

    Terdapat 4 layanan anyar perusahaan yang terkait dengan peningkatan kapasitas bandwidth ini. Antara lain, layanan Biznet Home Internet 0D dengan biaya Rp250.000/bulan dan kapasitas bandwidth meningkat dari 50 Mbps menjadi 65 Mbps.

    Kemudian, Biznet Home Internet 1D dengan banderol Rp375.000/bulan, kapasitas bandwidth bertambah dari 150 Mbps menjadi 200 Mbps.

    Berikutnya, Biznet Home Internet 2D dengan harga Rp575.000/bulan dan kapasitas bandwidth bertambah dari 250 Mbps menjadi 325 Mbps.

    Terakhir, Biznet Home Gamers 3D dengan harga bulanan Rp700.000 dan kapasitas bandwidth bertambah dari 300 Mbps menjadi sebesar 400 Mbps.

    Selain itu, perusahaan menambah kapasitas jaringan fiber optic melalui kabel bawah laut di Kota Cirebon sebesar 200 Gbps, Semarang 200 Gbps, dan Kota Surabaya hingga 400 Gbps.

    “Setelah tahun lalu kita menaikkan kapasitas bandwidth untuk layanan perumahan yang kami miliki yaitu Biznet Home, tahun ini kami kembali meningkatkan kapasitas bandwidth di beberapa wilayah yang terkoneksi langsung dengan kabel bawah laut BNCS-1,” ujar Adi.

  • Dilantik Menjadi Bupati Lamongan, Berikut Komitmen Yuhronur

    Dilantik Menjadi Bupati Lamongan, Berikut Komitmen Yuhronur

    Lamongan (beritajatim.com) – Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar Aksara resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lamongan periode 2025-2030 oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pelantikan serentak kepala daerah seluruh Indonesia, di Istana Merdeka, Kamis (20/2/2025).

    Momentum ini menandakan bahwa Indonesia memiliki demokrasi yang hidup dan berjalan dengan baik. Karena sebelumnya seluruh kepala daerah dan wakilnya sudah mengikuti rangkaian Pilkada serentak 2024.

    “Pertama saya ucapkan selamat atas terpilihnya saudara semua sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah di daerah masing-masing. Pelantikan serentak kali ini merupakan pertama kalinya di Indonesia, dan menandakan bahwa demokrasi negara kita sangat hidup,” tutur Prabowo Subianto dalam sambutannya di hadapan 961 kepala daerah dan wakil daerah yang hadir.

    Prabowo menegaskan bahwa terpilihnya kepala daerah adalah sebuah kepercayaan rakyat. Yangmana sebagai pelayan masyarakat, kepala daerah harus memberikan dedikasi penuh dalam pelayanan masyarakat.

    “Saya ingatkan bahwa saudara dipilih berarti saudara adalah pelayan rakyat. Sebagai abdi rakyat harus membela kepentingan rakyat dan berjuang untuk perbaikan hidup rakyat,” tegasnya.

    Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara menjalani prosesi pelantikan di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Prabowo menjelaskan bahwa setelah pelantikan kepala daerah serentak akan dilaksanakan retreat di Akademi Militer Magelang.

    “Tujuannya agar kepala daerah mampu memegang teguh asas kepemimpinan dan meresapi nilai-nilai karakter taruna, sehingga terhindar dari hal-hal tercela dalam menjalankan tugas,” ucapnya.

    Sementara Yuhronur Efendi, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan Lamongan, baik infrastruktur fisik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia.

    “Setelah dilantik untuk masa jabatan 2025-2030, saya dan Mas Dirham berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas untuk masyarakat Lamongan,” kaya Yuhronur. (fak/but)

  • Kecelakaan Maut Bangil Pasuruan: Pengendara Motor Tabrak Truk Tronton

    Kecelakaan Maut Bangil Pasuruan: Pengendara Motor Tabrak Truk Tronton

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di jalan umum jurusan Banyuwangi – Surabaya, tepatnya di depan Alfamart Dusun Blawi, Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah ini melibatkan sepeda motor Honda Vario 150 dengan nomor polisi N-3670-TDQ dan truk tronton box dengan nomor polisi W-9127-UF.

    Pengendara sepeda motor, Samsol (43), warga Panggungrejo, Kota Pasuruan, mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas Raci Bangil. Sedangkan penumpangnya, Juwita Rosyifa Intana Putri (25), warga Kraton, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia di tempat kejadian.

    Pengemudi truk tronton, Jumadi (63), warga Jombang, tidak mengalami luka-luka.

    “Korbannya dua orang pengendara sepeda motor satu mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara korban lainnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno

    Kecelakaan bermula ketika sepeda motor yang dikendarai Samsol berjalan dari arah timur ke barat. Sesampainya di tempat kejadian, Samsol diduga kurang berhati-hati dan tidak konsentrasi saat mendahului kendaraan di depannya, sehingga ia kehilangan kendali dan terdorong ke kanan.

    Nahas, pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk tronton yang dikemudikan Jumadi. Sepeda motor Samsol pun menabrak bagian belakang truk tronton tersebut.

    Akibat kecelakaan ini, sepeda motor Honda Vario mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depan. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1.000.000.

    Polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh kurangnya konsentrasi pengendara sepeda motor saat berkendara.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan konsentrasi saat berkendara. Patuhi rambu lalu lintas dan utamakan keselamatan,” imbaunya. (ada/but)