provinsi: JAWA TIMUR

  • Remaja di Jember Tewas Tersambar Petir saat Cari Jamur, Wajah dan Kaki Alami Luka Bakar – Halaman all

    Remaja di Jember Tewas Tersambar Petir saat Cari Jamur, Wajah dan Kaki Alami Luka Bakar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun ditemukan tewas mengenaskan di area pembuangan limbah Pabrik Gula di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).

    Korban, yang berasal dari Desa Semboro, diduga tersambar petir saat mencari jamur blontong di lokasi tersebut.

    Kapolsek Semboro, Iptu Andreas Suryo Rubedo, menjelaskan saat ditemukan, tubuh korban mengalami luka bakar di bagian wajah dan kedua kakinya.

    “Luka bakar di wajah dan kaki sebelah kanan serta kiri. Sementara tangan kiri korban masih memegang jamur blontong,” ungkap Andreas, Kamis (20/2/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi, korban berangkat mencari jamur blontong bersama dua temannya pada pukul 14.00 WIB.

    Namun, karena kedua kawannya tidak diperbolehkan oleh orang tua mereka, korban memutuskan untuk berangkat sendirian.

    Lokasi pencarian jamur berada sekitar 100 meter dari rumah korban.

    Iptu Andreas menambahkan saat korban berangkat, kondisi cuaca di wilayah pabrik gula sedang hujan deras disertai petir.

    “Tidak lama kemudian, saksi bernama Toha melihat korban sudah tergeletak di area limbah dengan ketinggian kurang lebih 10 meter dalam keadaan sudah meninggal dunia,” jelasnya.

    Saat ditemukan, korban masih mengenakan kaus lengan panjang berwarna abu-abu dan celana pendek berwarna hitam, dalam keadaan telungkup.

    Hasil pemeriksaan luar menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik.

    Oleh karena itu, pihak kepolisian memutuskan untuk menyerahkan jenazah remaja tersebut kepada keluarganya untuk segera dimakamkan.

    “Keluarga korban tidak menghendaki dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya,” tutup Andreas.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perjalanan Cinta Fanny Kondoh dan Hajime Kondoh: Dari Kasir hingga Menjadi Istri CEO Marugame Udon

    Perjalanan Cinta Fanny Kondoh dan Hajime Kondoh: Dari Kasir hingga Menjadi Istri CEO Marugame Udon

    Perjalanan Cinta Fanny Kondoh dan Hajime Kondoh: Dari Kasir hingga Menjadi Istri CEO Marugame Udon

    TRIBUNJATENG.COM – Selebgram Fanny Kondoh membagikan kisah awal pertemuannya dengan mendiang suaminya, Hajime Kondoh, yang terjadi pada tahun 2015 di Semarang. 

    Saat itu, Hajime yang masih menjabat sebagai General Manager (GM) tengah melakukan kunjungan ke restoran Marugame Udon yang baru dibuka. 

    Sementara itu, Fanny bekerja sebagai kasir dan tak menyangka akan berkenalan dengan sosok yang kelak menjadi suaminya.

    “Waktu itu masih GM (Hajime), tapi dia visit di sana (Semarang),” ungkap Fanny dikutip dari YouTube Curhat Bang Denny Sumargo. 

    “Waktu itu aku masih ngasir (jadi kasir). Aku di kasir, dia datang. Pada saat itu sebagai karyawan biasa sulit ketemu Kondoh san, rare banget ketemu big bos,” imbuhnya. 

    Momen spesial itu terjadi ketika manajernya memperkenalkan Fanny kepada Hajime Kondoh. 

    Sejak berjabat tangan pertama kali, Fanny sudah memiliki firasat bahwa pria asal Jepang itu akan menjadi pendamping hidupnya. 

    Ketertarikannya semakin bertambah saat melihat Hajime tak segan turun tangan membantu membersihkan meja restoran, menunjukkan sosok pemimpin yang rendah hati.

    “Aku dikenalin manajer aku kan, pas first time shaking hand, aku udah mbatin ‘he’s gonna be my husband,’” ujar Fanny. “Aku enggak tahu kenapa, but he’s gonna be my husband,” lanjut Fanny. 

    KOLASE FANNY DAN SUAMI – Selebgram Fanny Kondoh membagikan kisah awal pertemuannya dengan mendiang suaminya, Hajime Kondoh, yang terjadi pada tahun 2015 di Semarang. Saat itu, Hajime yang masih menjabat sebagai General Manager (GM) tengah melakukan kunjungan ke restoran Marugame

    Rasa kagum pada sosok Hajime saat itu semakin dirasakan oleh Fanny setelah melihat Hajime tak ragu turun tangan membantu membersihkan meja. 

    “Waktu istirahat kita udah main mata. Tapi yang aku lihat dari dia, dia itu tipe atasan yang mau turun lapangan,” kenang Fanny. 

    Komunikasi antara keduanya pun mulai terjalin setelah Hajime memberikan kartu namanya. 

    “Waktu pulang, keluarin kartu nama ‘this is my name card, you need anything call me,’” ucap Fanny diiringi tawa mengingat perkenalan pertamanya dengan suami di Semarang. 

    Namun, butuh waktu seminggu bagi Fanny untuk menghubunginya karena khawatir dianggap memiliki maksud tertentu. 

    Ketika akhirnya mengirim pesan, Fanny terkejut karena Hajime ternyata sudah menunggu pesannya. 

    Dari sana, mereka mulai rutin bertukar pesan dan berbagi kegiatan sehari-hari.

    Meski sempat mengalami hubungan jarak jauh, keseriusan Hajime terhadap Fanny tak main-main.

    Pada Desember tahun itu, ia menyatakan keinginannya untuk bertemu langsung dengan keluarga Fanny di Jawa Timur. 

    Dalam pertemuan tersebut, Hajime melamar Fanny dan memberikan cincin sebagai tanda keseriusannya. 

    “Desember dia tiba-tiba Line aku bilang ‘Fanny i want to go Semarang’ oh iya pak nanti aku bilangin manager buat kedatangan bapak, ‘no no i want to go Semarang i want to make sure my feeling ke kamu’ katanya, ceritanya LDR,” ujar Fanny.

    “Dia ke Probolinggo rumahku, aku dibeliin cincin pengikat,” sambungnya.

    Namun, perjalanan mereka tak selalu mudah karena adanya perbedaan usia 25 tahun serta keyakinan.

    Setelah melalui berbagai pertimbangan spiritual, Hajime akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 2017, menjelang akad pernikahan mereka. 

    Keputusan ini diambil setelah ia mengalami pengalaman mendalam yang memperkuat keyakinannya untuk memeluk Islam. 

    Pernikahan mereka pun berlangsung dalam suasana penuh kebahagiaan.

    Sayangnya, kebersamaan mereka harus diuji ketika Hajime Kondoh didiagnosis menderita kanker kandung kemih. 

    Meskipun telah menjalani pengobatan, dokter memvonis bahwa usianya tak akan lama lagi. 

    Pada 15 Oktober 2024, Hajime Kondoh menghembuskan napas terakhirnya, hanya seminggu setelah Fanny menjalani prosedur embrio transfer sebagai wujud impian sang suami untuk memiliki keturunan.

    Perjalanan cinta Fanny dan Hajime Kondoh menjadi kisah inspiratif tentang keteguhan hati, keyakinan, dan cinta sejati yang melampaui batas usia serta perbedaan budaya.

    Sosok Hajime Kondoh 

    Melansir Tribunnews.com, Hajime Kondoh sebelumnya merupakan CEO PT Sriboga Marugame Indonesia.

    Bahkan ia pernah bekerja di berbagai negara seperti China, Korea, Vietnam, Australia, dan Amerika Serikat, namun memilih Indonesia sebagai tempat tinggal. 
    Meskipun memiliki perbedaan usia 25 tahun, hubungan pernikahan Hajime dan Fanny tetap langgeng.

    Fanny, yang sebelumnya bekerja sebagai kasir di restoran Jepang tempat mereka bertemu, mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah menikah. 

    Pasangan ini mengikat janji suci pada 2017, sebelum akhirnya Hajime meninggal setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakitnya.

    Papa Udon dinyatakan meninggal dunia pada 15 Oktober 2024 sekira pukul 23.33 WIB.

    Pria asal Jepang itu mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di Tzu Chi Hospital, Jakarta Utara, pada 15 Oktober 2024, sekira pukul 23.33 WIB.

     

     

     

     

  • Presiden Prabowo Titip Salam untuk KH Muzakki Syah kepada Bupati Jember

    Presiden Prabowo Titip Salam untuk KH Muzakki Syah kepada Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto menanyakan kabar KH Ahmad Muzakki Syah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri di Kabupaten Jember, Jawa Timur, kepada Bupati Muhammad Fawait.

    Pertanyaan itu dilontarkan Prabowo saat menyalami Fawait, usai melantik 961 kepala derah di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2/2025). “Ketika salam-salaman, beliau berhenti agak lama saat bersalaman dengan kami,” kata Fawait.

    “Beliau menitipkan salam kepada Abuya Kiai Haji Ahmad Muzakki Syah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri. Beliau menanyakan kesehatan Abuya Kiai Muzakki. Itu bagi kami merupakan pesan, bahwa pemimpin tidak pernah lupa,” kata Fawait.

    “Beliau tidak pernah lupa, seperti dahulu kala Pak Prabowo. Baik sebelum jadi presiden sampai hari ini jadi presiden, beliau tidak pernah lupa, perhatian kepada para ulama, perhatian kepada pengasuh pondok pesantren,” kata Fawait.

    Sebagai kader Gerindra, Fawait berkomitmen meneladani Prabowo. “Kami akan memberikan porsi tersendiri, perhatian khusus kepada para ulama, para kiai, para guru ngaji, madrasah diniyah dan pondok pesantren,” katanya.

    Fawait juga terkesan dengan sambutan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Beliau sangat ramah memberikan sambutan, bersalaman dengan kami. Kesannya beliau punya pengalaman tidak terlupakan di Kabupaten Jember,” katanya.

    Usai pelantikan, Fawait akan meluncur ke Magelang untuk mengikuti retret bersama para kepala daerah lainnya. “Ini juga forum untuk sinergi antara pemerintah kabupaten kota, provinsi, dan pusat. Retret sangat berguna. Saya bersyukur bahwa tahun ini kami ditakdirkan jadi bupati dan yang pertama kali dilakukan adalah retret di Magelang,” katanya.

    Muhammad Fawai dan Djoko Susanto dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Jember setelah memenangi pemilihan kepala daerah dengan perolehan 588.761 suara dari 1.955.219 orang pemilih yang tercantum di daftar pemilih tetap. Mereka diusung tujuh partai parlemen yakni Gerindra, PKB, PKS, PAN, Nasdem, PPP, dan Golkar. [wir]

  • Khofifah Fokus Urus Ketahanan Pangan di Periode Kedua Pimpin Jatim

    Khofifah Fokus Urus Ketahanan Pangan di Periode Kedua Pimpin Jatim

    Bisnis.com, JAKARTA — Khofifah Indar Parawansa akan memfokuskan kepada program ketahanan pangan pada masa jabatan keduanya sebagai Gubernur Jawa Timur 2025-2030.

    Khofifah pun melanjutkan periode kedua pemerintahannya dengan wakil gubernur yang sama, yaitu Emil Dardak. Dia menyebut pemerintahannya untuk lima tahun ke depan akan fokus pada program prioritas Presiden Prabowo Subianto. 

    Dia menyebut salah satu arahan prioritas Prabowo yang diminta agar dilaksanakan di Jawa Timur adalah soal ketahanan pangan. 

    “Saya ingin sampaikan bahwa kalau Jawa Timur sudah pada upaya untuk membangun kedaulatan pangan. Karena memang kita sudah lumbung pangan. Nah yang sudah lumbung pangan ini harus punya target secara lebih signifikan,” ungkap Khofifah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). 

    Khofifah memerinci beberapa isu yang menjadi perhatiannya seperti kenaikan produksi pada di Jawa Timur, produksi daging hingga telur. 

    “Kira-kira target maksimal yang bisa kita lakukan kenaikan untuk sektor pangan itu berapa persen. Nanti kawan-kawan nunggu rapat koordinasi siang hari ini,” ucapnya. 

    Adapun untuk target terdekat pemerintahannya, atau dalam kurun waktu 100 hari, mantan Menteri Sosial itu menargetkan perincian efisiensi anggaran pemerintahan serta persiapan menyambut Ramadan dan Idulfitri. 

    Khofifah mengatakan, efisiensi anggaran yang akan didorong dipastikan tidak memengaruhi kinerja pemerintah provinsi. 

    Adapun beberapa indikator keberhasilan pemerintahannya dalam hal persiapan Ramadan meliputi harga sembako hingga adanya fasilitas mudik gratis. 

    “Untuk bisa melihat bahwa efisiensi anggaran tidak boleh mengganggu kinerja Pemprov. Terutama bansos tidak boleh dipotong, layanan-layanan publik tidak boleh dikurangi,” katanya. 

  • Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal di Muara Sungai Gembong Pasuruan

    Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal di Muara Sungai Gembong Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, Muhammad Arifin, ditemukan meninggal di pinggir Muara Sungai Gembong, Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

    Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Senin (10/2/2025). Berdasarkan keterangan keluarga, korban sering bermain di sekitar muara sungai untuk mencari ikan dari kapal nelayan.

    “Korban keluar rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya pada Senin pagi dan tidak pernah kembali,” ujar Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aiptu Junaedi.

    Setelah dilakukan pencarian selama beberapa hari, jenazah korban akhirnya ditemukan oleh seorang warga yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Pihak keluarga telah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Muhammad Arifin.

    “Kami telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” lanjutnya.

    Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Namun, berdasarkan informasi awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengawasi anak-anaknya saat bermain di sekitar sungai atau tempat-tempat berbahaya lainnya,” tutupnya. (ada/but)

  • Dana Desa Kabupaten Gresik Jawa Timur 2025, Campurejo Tertinggi dan Grejeg Terendah

    Dana Desa Kabupaten Gresik Jawa Timur 2025, Campurejo Tertinggi dan Grejeg Terendah

    Dana Desa Kabupaten Gresik Jawa Timur 2025, Campurejo Tertinggi dan Grejeg Terendah

    TRIBUNJATENG.COM– Dana desa Kabupaten Gresik Jawa Timur 2025.

    abupaten Gresik Jatim akan menerima alokasi dana desa dari APBN mencapai Rp 316.480.417.000 pada 2025

    Dilansir dari laman resmi DJPK Kementerian Keuangan, besaran uang dana desa di Kabupaten Gresik akan disalurkan ke 330 desa.

    Dari data tersebut, penerima dana desa tertinggi yakni desa Campurejo dan dana desa terendah yakni Desa Grejeg.

    Berikut besaran dana desa 2025 Kabupaten Gresik Jawa Timur:

    Kecamatan Dukun

    1. Desa Sawo, Rp 892.166.000
    2. Desa Karangcangkring, Rp 707.648.000
    3. Desa Gedongkedo’an, Rp 796.163.000
    4. Desa Bulangan, Rp 894.315.000
    5. Desa Wonokerto, Rp 831.822.000
    6. Desa Bangeran, Rp 831.258.000
    7. Desa Lowayu, Rp 1.228.270.000
    8. Desa Petiyin Tunggal, Rp 735.869.000
    9. Desa Tirem Enggal, Rp 884.865.000
    10. Desa Tebuwung, Rp 1.046.636.000
    11. Desa Dukuh Kembar, Rp 713.840.000
    12. Desa Madumulyorejo, Rp 783.294.000
    13. Desa Mentaras, Rp 1.295.681.000
    14. Desa Baron, Rp 848.319.000
    15. Desa Jrebeng, Rp 737.423.000
    16. Desa Mojopetung, Rp 839.940.000
    17. Desa Sekargadung, Rp 818.145.000
    18. Desa Ima”an, Rp 838.692.000
    19. Desa Babakbawo, Rp 846.165.000
    20. Desa Babaksari, Rp 893.070.000
    21. Desa Sambogunung, Rp 1.296.881.000
    22. Desa Sembungan Kidul, Rp 716.769.000
    23. Desa Sembunganyar, Rp 814.068.000
    24. Desa Kalirejo, Rp 799.143.000
    25. Desa Padang Bandung, Rp 935.930.000
    26. Desa Dukunanyar, Rp 683.672.000

    Kecamatan Balongpanggang

    27. Desa Jombangdelik, Rp 718.928.000
    28. Desa Brangkal, Rp 767.748.000
    29. Desa Ngampel, Rp 792.498.000
    30. Desa Bandungsekaran, Rp 796.674.000
    31. Desa Babatan, Rp 897.572.000
    32. Desa Tanahlandean, Rp 792.885.000
    33. Desa Kedungsumber, Rp 836.463.000
    34. Desa Wonorejo, Rp 754.262.000
    35. Desa Dapet, Rp 848.571.000
    36. Desa Dohoagung, Rp 776.406.000
    37. Desa Mojogede, Rp 794.739.000
    38. Desa Tenggor, Rp 761.991.000
    39. Desa Wahas, Rp 771.384.000
    40. Desa Kedungpring, Rp 733.464.000
    41. Desa Sekarputih, Rp 786.489.000
    42. Desa Pinggir, Rp 784.272.000
    43. Desa Karangsemanding, Rp 843.723.000
    44. Desa Pacuh, Rp 942.389.000
    45. Desa Balongpanggang, Rp 1.271.902.000
    46. Desa Wotansari, Rp 762.155.000
    47. Desa Pucung, Rp 792.528.000
    48. Desa Klotok, Rp 745.353.000
    49. Desa Ngasin, Rp 886.067.000
    50. Desa Banjaragung, Rp 808.848.000
    51. Desa Ganggang, Rp 768.198.000

    Kecamatan Panceng

    52. Desa Pantenan, Rp 875.817.000
    53. Desa Sumurber, Rp 944.183.000
    54. Desa Siwalan, Rp 938.717.000
    55. Desa Ketanen, Rp 883.311.000
    56. Desa Banyutengah, Rp 922.427.000
    57. Desa Serah, Rp 893.025.000
    58. Desa Surowiti, Rp 823.887.000
    59. Desa Prupuh, Rp 751.071.000
    60. Desa Campurejo, Rp 1.798.752.000
    61. Desa Sukodono, Rp 928.986.000
    62. Desa Dalegan, Rp 1.622.758.000
    63. Desa Petung, Rp 964.955.000
    64. Desa Wotan, Rp 848.246.000
    65. Desa Doudo, Rp 699.198.000

    Kecamatan Benjeng

    66. Desa Karangankidul, Rp 818.532.000
    67. Desa Sedapur Klagen, Rp 772.128.000
    68. Desa Deliksumber, Rp 855.147.000
    69. Desa Lundo, Rp 951.957.000
    70. Desa Kalipadang, Rp 903.164.000
    71. Desa Kedungrukem, Rp 1.042.326.000
    72. Desa Balungtunjung, Rp 693.401.000
    73. Desa Munggugebang, Rp 915.984.000
    74. Desa Balongmojo, Rp 766.635.000
    75. Desa Bulangkulon, Rp 791.442.000
    76. Desa Banter, Rp 1.080.033.000
    77. Desa Sirnoboyo, Rp 1.135.429.000
    78. Desa Munggugianti, Rp 1.043.025.000
    79. Desa Klampok, Rp 1.177.589.000
    80. Desa Metatu, Rp 1.360.609.000
    81. Desa Bengkelolor, Rp 714.404.000
    82. Desa Gurangploso, Rp 742.020.000
    83. Desa Kedungsekar, Rp 916.853.000
    84. Desa Dermo, Rp 743.412.000
    85. Desa Jogodalu, Rp 925.694.000
    86. Desa Jatirembe, Rp 1.117.310.000
    87. Desa Bulurejo, Rp 1.167.359.000

    88. Desa Punduttrate, Rp 906.695.000

    Kecamatan Duduk Sampeyan

    89. Desa Panjunan, Rp 679.787.000
    90. Desa Kandangan, Rp 654.014.000
    91. Desa Pandanan, Rp 736.731.000
    92. Desa Tumapel, Rp 826.341.000
    93. Desa Tambakrejo, Rp 926.216.000
    94. Desa Glanggang, Rp 670.646.000
    95. Desa Palebon, Rp 642.029.000
    96. Desa Setrohadi, Rp 798.111.000
    97. Desa Bendungan, Rp 664.922.000
    98. Desa Sumengko, Rp 897.332.000
    99. Desa Wadak Lor, Rp 705.566.000
    100. Desa Wadak Kidul, Rp 826.896.000
    101. Desa Petisbenem, Rp 910.688.000
    102. Desa Duduksampeyan, Rp 852.680.000
    103. Desa Gredek, Rp 788.877.000
    104. Desa Kramat, Rp 713.546.000
    105. Desa Sumari, Rp 908.633.000
    106. Desa Samirplapan, Rp 762.180.000
    107. Desa Kawistowindu, Rp 693.590.000
    108. Desa Kemudi, Rp 669.074.000
    109. Desa Tebaloan, Rp 773.973.000
    110. Desa Tirem, Rp 662.459.000
    111. Desa Ambeng – ambeng Watangrej, Rp 948.278.000

    Kecamatan Wringinanom

    112. Desa Kepuhklagen, Rp 943.649.000
    113. Desa Sumbergede, Rp 812.760.000
    114. Desa Mondoluku, Rp 777.492.000
    115. Desa Kedunganyar, Rp 820.158.000
    116. Desa Sumberwaru, Rp 977.702.000
    117. Desa Kesambenkulon, Rp 1.131.091.000
    118. Desa Sumberame, Rp 923.384.000
    119. Desa Sembung, Rp 1.163.437.000
    120. Desa Sooko, Rp 1.031.735.000
    121. Desa Wringinanom, Rp 989.260.000
    122. Desa Pedagangan, Rp 1.079.663.000
    123. Desa Lebanisuko, Rp 975.524.000
    124. Desa Lebaniwaras, Rp 837.800.000
    125. Desa Watestanjung, Rp 1.152.892.000
    126. Desa Sumengko, Rp 1.136.884.000
    127. Desa Pasinanlemahputih, Rp 1.035.970.000

    Kecamatan Ujung Pangkah

    128. Desa Pangkahkulon, Rp 1.508.848.000
    129. Desa Cangaan, Rp 875.535.000
    130. Desa Ngemboh, Rp 878.042.000
    131. Desa Sekapuk, Rp 887.069.000
    132. Desa Gosari, Rp 810.582.000
    133. Desa Banyuurip, Rp 1.134.718.000
    134. Desa Kebonagung, Rp 703.814.000
    135. Desa Pangkahwetan, Rp 2.099.547.000
    136. Desa Bolo, Rp 867.395.000
    137. Desa Glatik, Rp 793.593.000
    138. Desa Karangrejo, Rp 831.825.000

    139. Desa Ketapanglor, Rp 789.285.000

    140. Desa Tanjangawan, Rp 797.406.000

    Kecamatan Kedamean

    141. Desa Mojowuku, Rp 937.469.000
    142. Desa Glindah, Rp 949.091.000
    143. Desa Sidoraharjo, Rp 1.338.007.000
    144. Desa Tulung, Rp 825.735.000
    145. Desa Cermen, Rp 800.268.000
    146. Desa Lampah, Rp 991.895.000
    147. Desa Slempit, Rp 1.238.140.000
    148. Desa Turirejo, Rp 963.515.000
    149. Desa Belahanrejo, Rp 943.973.000
    150. Desa Menunggal, Rp 992.942.000
    151. Desa Tanjung, Rp 992.735.000
    152. Desa Katimoho, Rp 782.316.000
    153. Desa Banyuurip, Rp 1.510.378.000
    154. Desa Kedamean, Rp 1.357.801.000
    155. Desa Ngepung, Rp 985.922.000

    Kecamatan Sidayu

    156. Desa Sukorejo, Rp 807.585.000
    157. Desa Gedangan, Rp 846.654.000
    158. Desa Wadeng, Rp 1.100.092.000
    159. Desa Lasem, Rp 814.644.000
    160. Desa Kertosono, Rp 816.747.000
    161. Desa Sambipondok, Rp 654.116.000
    162. Desa Raci Kulon, Rp 688.085.000
    163. Desa Golokan, Rp 1.005.895.000
    164. Desa Raci Tengah, Rp 728.580.000
    165. Desa Purwodadi, Rp 780.822.000
    166. Desa Sidomulyo, Rp 649.610.000
    167. Desa Srowo, Rp 686.342.000
    168. Desa Kauman, Rp 635.933.000
    169. Desa Bunderan, Rp 670.775.000
    170. Desa Asempapak, Rp 670.625.000
    171. Desa Mriyunan, Rp 730.596.000
    172. Desa Mojoasem, Rp 948.131.000
    173. Desa Sedagaran, Rp 705.062.000
    174. Desa Ngawen, Rp 813.066.000

    175. Desa Pengulu, Rp 629.642.000

    176. Desa Randuboto, Rp 948.551.000

    Kecamatan Manyar

    177. Desa Tanggulrejo, Rp 815.184.000
    178. Desa Morobakung, Rp 943.340.000
    179. Desa Pejangganan, Rp 698.852.000
    180. Desa Gumeno, Rp 922.634.000
    181. Desa Sumberejo, Rp 687.392.000
    182. Desa Ngampel, Rp 704.330.000
    183. Desa Betoyokauman, Rp 789.408.000
    184. Desa Sembayat, Rp 1.026.421.000
    185. Desa Betoyoguci, Rp 748.014.000
    186. Desa Leran, Rp 1.158.004.000
    187. Desa Tebalo, Rp 875.906.000
    188. Desa Karangrejo, Rp 1.047.721.000
    189. Desa Banyuwangi, Rp 775.374.000
    190. Desa Manyarejo, Rp 937.466.000
    191. Desa Manyar Sidomukti, Rp 801.417.000
    192. Desa Manyar Sidorukun, Rp 936.026.000
    193. Desa Banjarsari, Rp 969.221.000
    194. Desa Suci, Rp 1.560.549.000
    195. Desa Paganden, Rp 1.135.213.000
    196. Desa Pongangan, Rp 1.266.717.000
    197. Desa Sukomulyo, Rp 1.479.810.000
    198. Desa Yosowilangun, Rp 1.577.844.000
    199. Desa Roomo, Rp 1.019.497.000

    Kecamatan Cerme

    200. Desa Dadapkuning, Rp 813.903.000
    201. Desa Lengkong, Rp 659.915.000
    202. Desa Kandangan, Rp 961.844.000
    203. Desa Dooro, Rp 721.802.000
    204. Desa Dampaan, Rp 689.420.000
    205. Desa Ngembung, Rp 791.640.000
    206. Desa Sukoanyar, Rp 1.218.836.000
    207. Desa Gedangkulud, Rp 1.040.920.000
    208. Desa Wedani, Rp 926.699.000
    209. Desa Dungus, Rp 915.236.000
    210. Desa Guranganyar, Rp 1.042.209.000
    211. Desa Kambingan, Rp 1.159.055.000
    212. Desa Morowudi, Rp 973.310.000
    213. Desa Betiting, Rp 1.104.685.000
    214. Desa Ngabetan, Rp 1.089.370.000
    215. Desa Padeg, Rp 797.631.000
    216. Desa Iker – iker Geger, Rp 819.483.000
    217. Desa Semampir, Rp 832.845.000
    218. Desa Cagakagung, Rp 835.536.000
    219. Desa Cerme Kidul, Rp 1.307.692.000
    220. Desa Cerme Lor, Rp 1.156.049.000
    221. Desa Pandu, Rp 753.774.000
    222. Desa Banjarsari, Rp 1.366.969.000
    223. Desa Tambakberas, Rp 763.353.000
    224. Desa Jono, Rp 786.237.000

    Kecamatan Bungah

    225. Desa Sidomukti, Rp 1.022.838.000
    226. Desa Mojopurogede, Rp 907.181.000
    227. Desa Mojopurowetan, Rp 887.633.000
    228. Desa Melirang, Rp 1.063.582.000
    229. Desa Sidorejo, Rp 708.374.000
    230. Desa Raciwetan, Rp 699.230.000
    231. Desa Masangan, Rp 907.976.000
    232. Desa Sidokumpul, Rp 727.112.000
    233. Desa Pegundan, Rp 675.782.000
    234. Desa Sukowati, Rp 673.466.000
    235. Desa Abar- abir, Rp 759.669.000
    236. Desa Bungah, Rp 1.132.072.000
    237. Desa Kemangi, Rp 731.322.000
    238. Desa Kisik, Rp 750.204.000
    239. Desa Gumeng, Rp 783.045.000
    240. Desa Sukorejo, Rp 796.182.000
    241. Desa Indrodelik, Rp 871.187.000
    242. Desa Bedanten, Rp 1.260.293.000
    243. Desa Sungonlegowo, Rp 1.068.235.000
    244. Desa Tanjung Widoro, Rp 1.051.412.000

    245. Desa Watuagung, Rp 976.739.000

    246. Desa Kramat, Rp 1.051.652.000

    Kecamatan Menganti

    247. Desa Beton, Rp 920.528.000
    248. Desa Pranti, Rp 913.760.000
    249. Desa Gadingwatu, Rp 1.439.668.000
    250. Desa Bringkang, Rp 1.085.164.000
    251. Desa Boteng, Rp 1.176.697.000
    252. Desa Putatlor, Rp 949.634.000
    253. Desa Domas, Rp 1.155.772.000
    254. Desa Mojotengah, Rp 960.467.000
    255. Desa Boboh, Rp 889.673.000
    256. Desa Sidojangkung, Rp 1.259.029.000
    257. Desa Hendrosari, Rp 1.088.979.000
    258. Desa Pelemwatu, Rp 1.363.099.000
    259. Desa Menganti, Rp 1.518.472.000
    260. Desa Hulaan, Rp 1.395.985.000
    261. Desa Kepatihan, Rp 1.438.816.000
    262. Desa Gempolkurung, Rp 1.625.752.000
    263. Desa Drancang, Rp 920.546.000
    264. Desa Sidowungu, Rp 1.181.932.000
    265. Desa Randupadangan, Rp 1.391.066.000
    266. Desa Setro, Rp 1.321.429.000

    267. Desa Pengalangan, Rp 1.370.353.000

    268. Desa Laban, Rp 1.520.338.000

    Kecamatan Kebomas

    269. Desa Dahanrejo, Rp 1.382.983.000
    270. Desa Kembangan, Rp 1.386.504.000
    271. Desa Kedayang, Rp 1.255.845.000
    272. Desa Randuagung, Rp 1.468.338.000
    273. Desa Klangonan, Rp 872.357.000
    274. Desa Sukorejo, Rp 760.155.000
    275. Desa Giri, Rp 914.582.000
    276. Desa Segoromadu, Rp 731.406.000
    277. Desa Karangkiring, Rp 890.969.000
    278. Desa Prambangan, Rp 794.136.000
    279. Desa Sekarkurung, Rp 1.169.774.000

    Kecamatan Driyorejo

    280. Desa Karangandong, Rp 1.193.147.000
    281. Desa Banjaran, Rp 1.571.740.000
    282. Desa Krikilan, Rp 1.045.183.000
    283. Desa Mojosari Rejo, Rp 1.435.371.000
    284. Desa Tanjungan, Rp 1.108.090.000
    285. Desa Anom, Rp 1.273.892.000
    286. Desa Sumput, Rp 1.533.799.000
    287. Desa Kesamben Wetan, Rp 1.172.344.000
    288. Desa Randegansari, Rp 1.129.609.000
    289. Desa Tenaru, Rp 983.351.000
    290. Desa Driyorejo, Rp 1.319.338.000
    291. Desa Petiken, Rp 1.673.799.000
    292. Desa Cangkir, Rp 943.118.000
    293. Desa Gadung, Rp 1.183.309.000
    294. Desa Mulung, Rp 1.072.051.000
    295. Desa Bambe, Rp 1.169.515.000

    Kecamatan Gresik

    296. Desa Tlogobendung, Rp 761.835.000
    297. Desa Gapuro Sukolilo, Rp 756.507.000
    298. Desa Pulopancikan, Rp 939.440.000
    299. Desa Kramatinggil, Rp 787.497.000
    300. Desa Sidorukun, Rp 933.266.000

    Kecamatan Sangkapura

    301. Desa Dekatagung, Rp 1.058.013.000
    302. Desa Kumalasa, Rp 1.140.821.000
    303. Desa Suwari, Rp 889.536.000
    304. Desa Pudakitbarat, Rp 876.330.000
    305. Desa Pudakittimur, Rp 842.853.000
    306. Desa Lebak, Rp 1.200.452.000
    307. Desa Bululanjang, Rp 967.083.000
    308. Desa Patarselamat, Rp 1.126.346.000
    309. Desa Kotakusuma, Rp 844.587.000
    310. Desa Sungaiteluk, Rp 1.022.100.000
    311. Desa Gunungteguh, Rp 1.541.909.000
    312. Desa Sawahmulya, Rp 951.717.000
    313. Desa Sungairujing, Rp 1.083.812.000
    314. Desa Balikterus, Rp 1.008.315.000
    315. Desa Kebontelukdalam, Rp 1.223.321.000
    316. Desa Sidogedungbatu, Rp 1.679.902.000
    317. Desa Daun, Rp 1.885.567.000

    Kecamatan Tambak

    318. Desa Gelam, Rp 909.960.000
    319. Desa Sukaoneng, Rp 874.218.000
    320. Desa Sukalela, Rp 723.947.000
    321. Desa Pekalongan, Rp 928.590.000
    322. Desa Tambak, Rp 1.010.348.000
    323. Desa Telukjatidawang, Rp 1.098.653.000
    324. Desa Klumpanggubug, Rp 798.453.000
    325. Desa Grejeg, Rp 610.803.000
    326. Desa Tanjungori, Rp 1.166.236.000
    327. Desa Peromaan, Rp 847.116.000
    328. Desa Diponggo, Rp 742.271.000
    329. Desa Kepuhteluk, Rp 1.007.312.000
    330. Desa Kepuhlegundi, Rp 1.006.095.000

     

  • Setyo Wahono-Nurul Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2025-2030, Fokus 8 Program Prioritas

    Setyo Wahono-Nurul Azizah Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2025-2030, Fokus 8 Program Prioritas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro periode 2025-2030 oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025) di Istana Negara, Jakarta.

    Pelantikan ini menandai dimulainya kepemimpinan baru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan fokus pada delapan program prioritas yang akan direalisasikan dalam 100 hari pertama kerja.

    Delapan program unggulan atau quick wins yang akan dijalankan dalam satu tahun pertama kepemimpinan Setyo Wahono meliputi, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Digitalisasi, Revitalisasi BUMD dan Regulasi Prioritas, Ketersediaan Air, Kesejahteraan Petani, Pendidikan Unggul, Kesehatan Masyarakat, Lingkungan Berkelanjutan, serta Pengentasan Kemiskinan.

    “Kami berharap dukungan, kolaborasi, dan sinergi dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Bojonegoro yang lebih makmur, sejahtera, dan membanggakan,” ujar Bupati asal kelahiran Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo Bojonegoro itu.

    Pelantikan ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan serentak 961 kepala daerah di seluruh Indonesia, termasuk 33 gubernur dan wakil gubernur, 363 bupati dan 362 wakil bupati dan 85 wali kota dan wakil gubernur. Presiden Prabowo Subianto menyebut, momen ini sebagai sejarah baru bagi pemerintahan Indonesia.

    “Ini menandakan betapa besar bangsa Indonesia, demokrasi yang hidup dan dinamis. Meskipun berbeda partai, agama, suku, kita memiliki tugas dan tujuan yang sama, yaitu membangun Indonesia,” tegas Prabowo.

    Presiden juga berpesan kepada seluruh kepala daerah yang dilantik untuk memberikan pelayanan dan pengabdian maksimal kepada masyarakat. “Atas nama bangsa dan negara, saya mengingatkan, saudara dipilih sebagai abdi dan pelayan rakyat. Jadi harus menjaga kepentingan rakyat dan berjuang untuk kehidupan rakyat yang lebih baik,” pesannya.

    Usai pelantikan, para kepala daerah akan mengikuti retret selama sepekan mulai 21 hingga 28 Februari 2025 di Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diharapkan dapat mempersiapkan para pemimpin daerah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka ke depan.

    Dengan dilantiknya Setyo Wahono dan Nurul Azizah, masyarakat Bojonegoro berharap adanya percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di berbagai sektor. Keduanya diharapkan dapat membawa Bojonegoro menuju kemajuan yang lebih baik dalam lima tahun ke depan. [lus/kun]

  • Kejati Jakarta Bongkar Dugaan Korupsi Rp569 Miliar Bank Jatim Cabang Jakarta

    Kejati Jakarta Bongkar Dugaan Korupsi Rp569 Miliar Bank Jatim Cabang Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta telah meningkatkan kasus dugaan tindak pidana korupsi Bank Jatim cabang Jakarta ke tahap penyidikan, meskipun belum diikuti penetapan tersangka.

    Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jakarta Syahron Hasibuan menyebut perkara korupsi Bank Jatim cabang Jakarta itu terjadi pada tahun 2023-2024.

    Syahron menjelaskan bahwa posisi perkara tersebut berawal ketika Bank Jatim cabang Jakarta memberikan fasilitas kredit piutang serta kredit kontraktor kepada PT Inti Daya Group. Adapun, total jumlah kredit piutang ada sebanyak 65 dan 4 lainnya kredit kontraktor.

    “Mereka mengajukan permohonan fasilitas kredit dengan menggunakan nama-nama perusahaan Nominee,” tuturnya di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Menurut Syahron, permohonan pengajuan fasilitas kredit yang diajukan PT Inti Daya Group itu menggunakan Agunan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Invoice fiktif dari perusahaan-perusahaan BUMN. 

    “Jumlah kredit yang dicairkan Bank kepada PT Indi Daya Group sebesar Rp569,4 miliar,” katanya.

    Maka dari itu, kata Syahron, tim penyidik Kejaksaan Tinggi Jakarta meningkatkan perkara korupsi manipulasi pemberian kredit Bank Jawa Timur cabang Jakarta ke tahap penyidikan.

    “Naik ke tahap Penyidikan berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta Nomor: Print-03/M.1/Fd.1/02/2025 tanggal 13 Februari 2025,” ujarnya.

  • Khofifah pastikan pelayanan publik tidak dikurangi di tengah efisiensi

    Khofifah pastikan pelayanan publik tidak dikurangi di tengah efisiensi

    ANTARA – Pemerintah Jawa Timur memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal di tengah efisiensi anggaran. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut usai dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2), dirinya segera bertemu dengan sekretaris daerah dan OPD guna merumuskan langkah konkret terkait hal tersebut. (Cahya Sari/Pradanna Putra Tampi/Sandy Arizona/Rinto A Navis)

  • Disbudpar Banyuwangi Sesalkan Cemaran Limbah Oli di Pantai Bangsring

    Disbudpar Banyuwangi Sesalkan Cemaran Limbah Oli di Pantai Bangsring

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menyatakan keprihatinannya atas cemaran limbah oli yang mencemari Pantai Bangsring Underwater (Bunder). Kejadian ini dinilai sangat merugikan, mengingat Bunder merupakan salah satu destinasi unggulan di Banyuwangi serta zona konservasi terumbu karang yang dijaga ketat.

    “Tentu kami sangat menyayangkan ya apalagi di sana wisata unggulan selain itu juga zona konservasi. Ada polusi seperti itu kan sangat berdampak bagi aktivitas wisata maupun lingkungannya,” ujar Plt Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, Kamis (20/2/2025).

    Disbudpar Banyuwangi saat ini masih melakukan koordinasi dengan pihak pengelola wisata Bunder untuk mengidentifikasi sumber limbah minyak tersebut.

    “Nanti kami lakukan penelusuran dengan pengelola wisata asal olinya dari mana. Ada unsur kesengajaan atau tidak, kalau ada ya kita mintai pertanggungjawaban. Karena kejadian ini tentu sangat merugikan,” tuturnya.

    Sementara itu, pengelola Pantai Bangsring Underwater, Sukirno, mengaku sangat dirugikan atas pencemaran ini. Pasalnya, Bangsring merupakan destinasi wisata favorit yang kerap menjadi tujuan wisatawan, sekaligus lokasi konservasi laut.

    “Kami juga sempat menerima komplain waktu ada rombongan pengunjung dari Jember. Bajunya kuning semua kena oli. Tamu yang biasanya snorkeling juga tidak berani karena adanya limbah oli tersebut,” kata Sukir.

    Sukirno berharap pencemaran ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, terutama pimpinan daerah, agar kejadian serupa tidak terulang dan wisatawan tetap nyaman berkunjung.

    “Sebenarnya bukan cuma sekali ini terjadi, dua kali. Dulu juga pernah, tapi yang datang oli yang sudah menggumpal. Bedanya kalau sekarang berupa cairan. Semoga ada tindakan dari pimpinan untuk membantu mengatasi,” jelasnya. [alr/beq]