provinsi: JAWA TIMUR

  • Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Aksi tiga pemuda kompak mencuri ratusan telur ayam di Jalan Kebalen Wetan Gang 3B Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

    Diketahui, pencurian itu terekam kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut komplek gang.

    Korban pencurian telur ayam, Pipit (68) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 02.50 WIB dinihari.

    Saat itu, korban dan penghuni rumah yang lain sedang tertidur lelap. Lalu, kondisi lingkungan gang juga sepi.

    “Jadi, telurnya itu berjumlah 500 butir dan dikirim oleh supplier dari Blitar. Rencananya, telur itu akan saya jual kembali di wilayah Kota Malang,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (23/2/2025).

    Dirinya menjelaskan, bahwa paket kiriman telur itu biasanya diletakkan di pojokan teras rumah. Sehingga, tidak sampai terlihat oleh orang di luar.

    Sebagai informasi, rumah korban ini merupakan bangunan lawas dan tidak memiliki pagar. Sehingga, pintu depan rumahnya langsung ke bagian teras dan jalan gang.

    “Biasanya sama orang ekspedisinya, paket kiriman telur diletakkan di pojokan teras. Namun kemungkinan orang ekspedisinya ini masih baru, dan paket kiriman telur itu langsung ditaruh persis di depan pintu rumah,” jelasnya.

    Dirinya menerangkan, bahwa aksi pencurian ratusan telur itu baru diketahui pada pagi harinya. Kemudian, informasi tentang pencurian itu tersebar luas ke warga sekitar.

    “Yang tahu pertama kali istri saya, kalau paket kiriman telurnya hilang dicuri. Warga sekitar juga sudah banyak yang tahu, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke perangkat RT maupun RW setempat,” terangnya.

    Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Pipit mengungkapkan pelaku yang mencuri ratusan telur itu berjumlah tiga orang berboncengan naik satu motor matik.

    Mereka datang dari arah selatan lalu berhenti sebentar di pojokan gang. Setelah itu, kedua pelaku yaitu yang mengenakan jaket hoodie warna hitam dan yang mengenakan baju warna putih turun dari motor untuk memastikan kondisi aman.

    Setelah dirasa aman, pelaku berbaju putih menghampiri pelaku yang menunggu diatas motor dan berbalik arah menunggu di jalan gang. Lalu, pelaku berjaket hoodie memasuki teras rumah korban dan langsung menggasak ratusan telur yang terbungkus di dalam dua kresek besar tersebut.

    Selanjutnya, pelaku berjaket hoodie naik di atas motor dan mereka pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

    “Dari rekaman CCTV, terlihat pelakunya tiga orang pemuda. Dan kalau dilihat dari wajah serta perawakannya, sepertinya masih remaja kisaran usia 18 hingga 20 tahunan,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menturkan, bahwa para pelaku sepertinya adalah orang luar dan bukan berasal dari gang itu sendiri.

    “Kalau dari rekaman CCTV, pelakunya bukan anak sini. Sepertinya, pelaku ini  berasal dari luar dan sengaja masuk ke sejumlah gang untuk beraksi mencuri,” tandasnya.

  • Serunya Kenduren Durian Wonosalam Jombang, Ribuan Duren Dibagikan Gratis 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Serunya Kenduren Durian Wonosalam Jombang, Ribuan Duren Dibagikan Gratis Regional 23 Februari 2025

    Serunya Kenduren Durian Wonosalam Jombang, Ribuan Duren Dibagikan Gratis
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com –
    Suasana meriah menyelimuti gelaran
    Kenduren Durian

    Wonosalam
    yang diadakan di Kabupaten
    Jombang
    , Jawa Timur, pada Minggu (23/2/2025).
    Acara tradisional yang digelar setiap tahun ini berhasil menarik minat ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan dan merasakan keseruan acara.
    Pantauan
    Kompas.com
    menunjukkan bahwa ribuan orang dari berbagai daerah, baik dari Jombang maupun sekitarnya, berbondong-bondong menuju Wonosalam sejak pagi hari.
    Sambil menunggu pelaksanaan Kenduren, banyak di antara mereka yang memadati jalan dan menikmati aneka kuliner dari lapak-lapak UMKM yang tersedia di sepanjang jalan.
    Menjelang tengah hari, ribuan masyarakat mulai memasuki lapangan Wonosalam untuk mengikuti prosesi Kenduren.
    Awalnya, mereka mengelilingi sebuah tumpeng raksasa yang berisi ribuan buah durian.
    Namun, beberapa saat sebelum pelaksanaan Kenduren, tumpeng berukuran lebih kecil juga dibawa masuk ke lapangan.
    Terdapat sembilan tumpeng yang diarak dari sembilan desa di Kecamatan Wonosalam.
    Setelah diarak, tumpeng-tumpeng tersebut diletakkan di lapangan mengelilingi tumpeng raksasa.
    Isi dari sembilan tumpeng tersebut didominasi oleh buah durian, ditambah beberapa hasil panen lainnya serta aneka sayuran.
    Prosesi
    Kenduren Durian Wonosalam 2025
    dimulai dengan sambutan dari Camat Wonosalam Haris Aminuddin dan Wakil Bupati Jombang Salmanudin Yazid, atau yang akrab disapa Gus Salman.
    Setelah prosesi doa, momentum yang paling ditunggu tiba.
    Ribuan masyarakat saling bersaing untuk mendapatkan buah durian yang dibagikan secara gratis.
    Meskipun harus berdesakan dan bersaing untuk memperebutkan durian, antusiasme warga tidak surut.
    Pada saat pembagian durian dari tumpeng raksasa, berulang kali terdengar imbauan agar warga berhati-hati menjaga keselamatan diri dan barang bawaan masing-masing dari aksi pencopetan.
    Beruntung, hingga acara pembagian durian selesai, tidak ada insiden berarti meskipun suasana sempat menegangkan saat ribuan warga berdesakan.
    Camat Wonosalam, Haris Aminuddin, menjelaskan bahwa Kenduren Durian Wonosalam telah digelar sejak tahun 2012 dan ditetapkan sebagai agenda tahunan.
    Namun, acara ini tidak dilaksanakan pada tahun 2016 karena hasil panen durian yang tidak banyak, serta pada tahun 2021 dan 2022 akibat pandemi Covid-19.
    “Pada tahun 2016 tidak dilaksanakan karena saat itu hasil panen durian tidak banyak. Kemudian pada tahun 2021 dan 2022, ada pandemi Covid-19 sehingga tidak terlaksana,” kata Haris.
    Ia menambahkan bahwa Kenduren Durian Wonosalam merupakan kegiatan yang dirancang sebagai tradisi berbagi durian gratis kepada masyarakat dan dilaksanakan saat para petani di pegunungan Anjasmoro Wonosalam sedang panen raya durian.
    Menurut Haris, acara ini selain sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya hasil panen durian juga bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata alam di Wonosalam.
    Tahun ini, total sebanyak 2025 buah durian dibagikan kepada masyarakat.
    Wakil Bupati Jombang, Gus Salman, menambahkan bahwa Kecamatan Wonosalam yang terdiri dari sembilan desa memiliki potensi melimpah, baik dari sisi wisata alam maupun produksi hasil bumi.
    “Wonosalam merupakan wilayah yang terkenal dengan hasil bumi yang memiliki ciri khas, antara lain kopi, cengkih, serta durian,” ungkapnya.
    Ia juga menyatakan bahwa di Wonosalam terdapat 159.624 pohon durian dengan rata-rata produksi mencapai 54.377 kuintal per tahun.
    “Ini tentu potensi yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, kita akan membangun dan mengembangkan Wonosalam supaya menjadi lebih baik lagi, terutama infrastruktur,” kata Gus Salman.
    Terkait Kenduren Wonosalam, Gus Salman menekankan pentingnya mengembangkan kegiatan tersebut menjadi destinasi wisata tahunan yang mampu menarik banyak pengunjung.
    “Ke depan, perayaan panen ini lebih ditingkatkan dan dikembangkan menjadi destinasi yang menarik wisatawan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Listyo Sigit Ingin Jadikan Band Sukatani Duta Polri, Imbas Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ Viral

    Alasan Listyo Sigit Ingin Jadikan Band Sukatani Duta Polri, Imbas Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ Viral

    TRIBUNJATIM.COM – Lagu Bayar Bayar Bayar belakangan ini viral di media sosial.

    Imbas viralnya video tersebut, Listyo Sigit berencana jadikan Band Sukatani sebagai Duta Polri.

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan, pihaknya mengajak Band Sukatani untuk menjadi duta Polri seusai lagu karya Sukatani berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’ viral di media sosial.

    Sigit menyatakan, ajakan untuk Band Sukatani menjadi Duta Polri itu dalam rangka semangat melakukan perbaikan institusi serta mencegah terjadinya perilaku menyimpang seluruh personel.

    “Nanti kalau Band Sukatani berkenan akan kami jadikan Juri atau Band Duta untuk Polri terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi dan juga konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata Sigit dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (23/2/2025).

    Terkait dengan ajakan tersebut, maka Sigit beranggapan kalau Polri menunjukkan sikap tidak anti-kritik. 

    Korps Bhayangkara saat ini menerima dan terbuka dengan seluruh bentuk saran dan masukan. 

    “Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” tegas Sigit. 

    Lebih jauh, Kapolri memastikan, tidak pernah melarang ataupun membungkam siapapun yang menyalurkan hak kebebasan berekspresi.

    Mengingat kata dia, hal itu dijadikan refleksi diri bagi institusi yang dirinya pimpin tersebut

    “Dan bagi kami kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri,” tandas Sigit.

    Sebelumnya, Band Sukatani tengah menjadi sorotan, seusai mengunggah video berisi permintaan maaf di akun sosial media Instagram miliknya, @sukatani.band.

    Grup musik asal Purbalingga ini mengatakan permintaan maaf mereka untuk Kapolri dan Lembaga Kepolisian Republik Indonesia.

    LAGU KRITIK POLISI – Kolase foto Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan band punk Sukatani yang menciptakan lagu kritikan terhadap Polri berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Listyo Sigit Prabowo menyatakan, pihaknya mengajak Band Sukatani untuk menjadi Duta Polri seusai lagu karya Sukatani berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’ viral di media sosial. (Intisari/YouTube Kompas TV)

    Lewat unggahan instagram mereka, personel Sukatani mengatakan bahwa telah mencabut dan menarik lagu tersebut dari peredaran.

    Mereka para personel, Muhammad Syifa Al Lufti dengan nama panggung Alectroguy selaku gitaris, dan Novi Citra Indriyati nama panggung Twister Angel selaku vokalis mengatakan bahwa lagu Bayar Bayar Bayar mereka ciptakan untuk oknum polisi yang melanggar aturan.

    “Memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan Institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya ‘Bayar Polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial.”

    Diketahui lagu tersebut telah diupload di platform Spotify, namun lagu tersebut kini tidak bisa diputar.

    “Melalui pernyataan ini saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul bayar bayar bayar lirik lagu bayar polisi.”

    “Dengan ini saya mengimbau kepada pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul bayar bayar bayar agar menghapus dan menarik semua video menggunakan lagu kami dengan judul ‘Bayar Bayar Bayar’, karena apabila ada risiko di kemudian hari sudah bukan tanggung jawab kami dari Band Sukatani.”

    “Tolong segera dihapus video yang menggunakan lagu kami.”

    “Demikian pernyataan yang kami buat ini dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun kami buat secara sadar dan sukarela dan dapat saya pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa,” demikian bunyi pernyataan mereka.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tebing Penahan Longsor Senilai Rp40 Miliar di Bojonegoro Ambrol, Ternyata Dibangun di Atas Tanah Warga

    Tebing Penahan Longsor Senilai Rp40 Miliar di Bojonegoro Ambrol, Ternyata Dibangun di Atas Tanah Warga

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah proyek pembangunan tebing penahan longsor senilai Rp40 miliar di sepanjang Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Lebaksari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, mengalami ambrol.

    Fakta mengejutkan terungkap bahwa bangunan tersebut ternyata dibangun di atas tanah milik warga, Minggu (23/2/2025).

    Menurut keterangan Kepala Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Masfukin, pembangunan tebing penahan longsor ini awalnya diusulkan oleh masyarakat setempat, terutama mereka yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa yang rawan tergerus longsor.

    “Sepengetahuan saya, tebing ini dibangun di atas tanah warga. Pengajuan proyek ini berasal dari pihak Desa Lebaksari,” jelas Masfukin.

    Meski tidak mengetahui secara pasti luas tanah warga yang digunakan untuk proyek tersebut, Masfukin memperkirakan areanya mencapai ratusan meter. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada ganti rugi yang diberikan kepada pemilik tanah karena proyek ini merupakan inisiatif warga.

    “Sudah ada kesepakatan sebelumnya. Masyarakat sendiri yang meminta pembangunan tebing ini, jadi tidak ada ganti rugi,” tambahnya.

    Masyarakat setempat berharap kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek ini segera melakukan perbaikan mengingat bangunan tersebut masih dalam masa pemeliharaan.

    “Karena masih dalam masa pemeliharaan, masyarakat berharap tebing ini segera diperbaiki agar kerusakan tidak semakin meluas,” ujar Masfukin.

    Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU SDA Pemkab Bojonegoro, Iwan Kristian, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait pembangunan tebing di atas tanah warga tersebut.

    Sebelumnya, Juru Bicara PT Indopenta Bumi Permai, Adriyana, selaku pelaksana proyek, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dan rekomendasi teknis (rekomtek) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

    “Kami masih menunggu rekomendasi teknis dari ITS Surabaya. Hasilnya diperkirakan akan keluar dalam 10 hingga 12 hari ke depan,” jelas Adriyana.

    Rekomendasi teknis dari ITS tersebut nantinya akan menjadi acuan untuk melakukan perbaikan lebih lanjut terhadap tebing penahan longsor yang ambrol tersebut.

    Proyek ini menjadi sorotan publik setelah kurang lebih baru dua bulan pasca proyek selesai bangunan ambrol. Bangunan tebing penahan longsor yang ambrol itu menimbulkan kekhawatiran akan dampak kerusakan yang lebih luas jika tidak segera ditangani. [lus]

  • Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah Regional 23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Aksi
    pencurian tas
    terjadi di serambi
    Masjid Jami Fathurrohman
    , Jalan Jenderal Ahmad Yani Utara, Blimbing,
    Kota Malang
    , Jawa Timur, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Korban kehilangan barang-barang berharga dan mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
    Eko, penjaga parkir masjid, menjelaskan kronologi kejadian.
    Korban bersama tiga temannya datang ke masjid untuk melaksanakan shalat Ashar.
    Mereka meletakkan tas di dekat pilar serambi masjid.
    Setelah berwudhu, korban dan satu temannya masuk ke masjid untuk shalat, sementara dua temannya yang lain menjaga tas di luar sambil mengobrol.
    “Posisinya, dua temannya ini mengobrol, tidak fokus menjaga tas,” kata Eko.
    Tanpa disadari, di dekat kedua teman korban terdapat seorang pria yang mengamati situasi sekitar.
    Pelaku mengenakan jaket
    hoodie
    hitam panjang, tas kecil selempang, dan celana jeans biru panjang.
    Saat kedua teman korban lengah, pelaku dengan cepat mengambil salah satu tas secara acak yang merupakan milik korban.
    “Saya ini posisinya fokus menjaga kendaraan, sedangkan dua temannya ini dilihat dari rekaman CCTV lengah. Enggak lama kemudian, tas korban diambil pelaku, saya kira pelaku ini memang mau shalat,” tambah Eko.
    Setelah mengambil tas, pelaku menuju ke kamar mandi dan keluar dari sana sebelum meninggalkan masjid.
    Aksinya berlangsung kurang dari lima menit.
    “Di rekaman CCTV, pelaku ini pas jalan keluar dari masjid tidak menampakkan tas milik korban, mungkin dimasukkan ke tasnya dia sendiri atau ke dalam pakaiannya saat di kamar mandi itu,” jelas Eko.
    Setelah selesai shalat Ashar, korban mencari tasnya yang hilang dan teman-temannya pun kebingungan.
    Mereka kemudian melapor ke takmir masjid dan mengecek rekaman CCTV di lokasi kejadian.
    “Korbannya sudah melapor ke Polsek Blimbing. Polisi juga sudah kesini. Menurut korban, di dalam tas terdapat uang Rp 700 ribu dan satu HP yang jika dirupiahkan totalnya sekitar Rp 4,5 juta,” ungkap Eko.
    Keempat pemuda tersebut merupakan warga asal Pasuruan dan Sidoarjo.
    “Korban sama tiga temannya ini cowok semua, masih muda-muda sepertinya mau rekreasi ke Malang. Saya enggak tanya namanya. Kalau pelaku sepertinya enggak asing, memang masjid ini dekat jalan raya. Pernah terjadi kehilangan sebelumnya, tapi pelakunya kembali lagi dan ketangkap,” tambah Eko.
    Ipda Yudi Risdiyanto, Kasih Humas Polresta Malang Kota, menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Blimbing.
    “Saya hubungi pihak Polsek Blimbing dahulu. Namun, apabila benar korban sudah melapor, maka pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Carok Maut di Lumajang, 2 Pria Bertetangga ini Duel Celurit usai Cekcok Hebat, 1 Orang Tewas di TKP

    Carok Maut di Lumajang, 2 Pria Bertetangga ini Duel Celurit usai Cekcok Hebat, 1 Orang Tewas di TKP

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Insiden pertikaian dengan senjata tajam terjadi di jalanan Desa Tanggung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (23/2/2025).

    Kasat Reskrim, Polres Lumajang, AKP Pras Ardinata menerangkan pertikaian tersebut menewaskan 1 orang.

    Peristiwa carok atau duel senjata tersebut melibatkan dua orang pria.

    Korban tewas adalah M (50) warga Desa Merakan, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Sementara, terduga pelaku adalah NM (62) warga Desa Merakan, Kecamatan Padang.

    “Untuk kronologi penyebab pastinya kami masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).  Keduanya (yang terlibat duel) merupakan tetangga,” ujar Pras ketika dikonfirmasi di RS Bhayangkara.

    Pras menambahkan, peristiwa duel carok tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB.

    Menurut keterangan dari polisi, peristiwa duel senjata tajam berlangsung dengan tragis. Kedua orang yang bertikai sama-sama memakai senjata tajam jenis celurit.

    “Korban meninggal dunia, sementara untuk terlapor saat ini kondisinya kritis. Korban mengalami luka di kepala, tangan dan punggung,” terangnya.

    Sementara itu, informasi yang beredar menyebutkan jika duel carok keduanya berawal dari adu mulut atau cekcok.

    Emosi keduanya kemudian memicu terjadinya duel berdarah dengan senjata tajam tersebut. 

    Menurut informasi, baik pelaku maupun korban sehari-hari bekerja sebagai petani. Keduanya juga diketahui sama-sama menggeluti perdagangan pete.

    Menanggapi perihal motif duel berdarah atau carok maut yang terjadi, Pras menegaskan polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan.

    “Terkait hal hal yang berkaitan dalam kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga baru mendapatkan laporan. Masih proses dan perlu memeriksa saksi-saksi yang berada di TKP,” pungkasnya.

  • Banjir Lumpur Melanda Kota Batu, 1 Mobil Wisatawan Terseret Banjir di Sekitar Selecta

    Banjir Lumpur Melanda Kota Batu, 1 Mobil Wisatawan Terseret Banjir di Sekitar Selecta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Hujan yang mengguyur Kota Batu pada Sabtu (22/2/2025) kemarin mengakibatkan banjir luapan di sekitar Taman Rekreasi Selecta Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

    Ada dua titik banjir luapan air bercampur material lumpur yang terjadi di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, yakni di Sungai Paron Jalan Panderman Dusun Gerdu Desa Tulungrejo dan di Bundaran Taman Rekreasi Selecta, Desa Tulungrejo.

    Bahkan banjir yang berada di sekitar Bundaran Taman Rekreasi Selecta mengakibatkan 1 unit mobil wisatawan terseret dan mengalami kerusakan. 

    Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Arif Purwanto mengatakan, penyebab banjir lumpur atau luapan terjadi karena ujan dengan intensitas tinggi di Kota Batu dan saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air.

    “Sehingga menyebabkan banjir luapan di Sungai Paron Jalan Panderman Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo. Banjir meluap masuk ke Pondok Peternakan Warga hingga ke area Bundaran Taman Rekreasi Selecta. Selain 1 mobil wisatawan terseret, luapan banjir juga membawa material lumpur dengan ketebalan kurang lebih 20-25 centimeter menutup jalan di area Bundaran Selecta,” kata Arif Purwanto, Minggu (23/2/2025).

    Selain mobil wisatawan menjadi korban hingga rusak, banjir mengakibatkan pondok peternakan warga mengalami kerusakan dan saluran air HIPPAM mengalami kerusakan.

    “Petugas langsung melakukan pembersihan material lumpur secara manual dan menggunakan bantuan alat berat. Selanjutnya dilakukan penyemprotan material lumpur oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Malam sekitar pukul 19.00 Wib sudah tuntas,” jelasnya.

    Sementara itu Direktur Selecta, Pramono menuturkan meski kemarin sempat terjadi banjir luapan di sekitar Selecta namun pihaknya memastikan Selecta tetap aman untuk berwisata karena banjir berada di luar Selecta.

    “Alhamdulillah sudah bersih. Jadi di bunderan itu kebetulan di sebelah lapangan parkir itu ada jalan kampung dan saluran irigasi. Karena kemarin itu curah hujan di daerah Junggo dan sekitarnya cukup deras dan lama sehingga volume air meningkat tajam dan akibatnya sungai atau saluran irigasi tidak nampung dan meluap ke jalan kampung itu, dan kebetulan di bunderan itu titik yang paling rendah, akibatnya menggenang cukup tinggi sampai mobil tidak bisa lewat,” jelas Pramono.

  • Warga Jarah Kasur dari Truk yang Kecelakaan Beruntun, Tak Peduli Ditegur Polisi, Situasi Tol Kacau

    Warga Jarah Kasur dari Truk yang Kecelakaan Beruntun, Tak Peduli Ditegur Polisi, Situasi Tol Kacau

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video warga jarah kasur dari truk yang kecelakaan di tol.

    Warga tak peduli meski diperingatkan polisi.

    Diketahui, kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan terjadi di Ruas Jalan Tol Cipularang, tepatnya di KM 91.800, wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (21/2/2025).

    Kecelakaan yang terjadi pada sore hari ini melibatkan truk pengangkut kasur, truk pengangkut kertas, dan sebuah minibus.

    Sebuah truk fuso dengan nomor polisi BG 8640 IC diduga hilang kendali dan menabrak bagian belakang mobil Toyota Innova. 

    Tak hanya itu, truk fuso tersebut juga menghantam truk lain bernopol BE 9804 AJ yang membawa muatan kasur.

    Akibat kecelakaan ini, jalanan tol Cipularang arah Jakarta mengalami kemacetan panjang. 

    Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jelas muatan truk fuso, yakni tumpukan kertas, berserakan di jalan.

    Begitu juga dengan kasur yang tercecer dari truk kedua.

    Selain kecelakaan, insiden ini juga memicu aksi penjarahan yang mengejutkan.

    Video viral menunjukkan sekelompok warga memasuki area tol dan mengambil kasur dari truk yang terguling tersebut. 

    Kejadian ini menambah kehebohan, memperlihatkan situasi yang semakin kacau di lokasi kecelakaan.

    Kanit Laka Lantas Polres Purwakarta, IPDA Istiyaningrum Kemala Sari membenarkan kejadian tersebut.

    “Betul, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB,” kata perempuan yang akrab dipanggil Arum itu, Sabtu (22/2/2025), melansir dari TribunJabar.

    Sebelumnya, kata dia, pihak kepolisian sudah menegur keras warga untuk tidak mengambil barang dari korban kecelakaan.

    “Untuk kerugian yang dialami pengemudi masih menunggu keterangan dari sopir, karena saat ini sopir yang terlibat kecelakaan masih menjalani perawatan medis,” ujarnya

    Kecelakaan ini terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 17.50 WIB, tepatnya di KM 91,800 arah Jakarta.

    Kecelakaan ini melibatkan dua truk dan sebuah minibus Toyota Kijang Innova.

    Akibatnya satu korban mengalami luka berat dan dua lainnya luka ringan.

    Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Agni Mayvinna, mengatakan insiden ini diduga terjadi akibat masalah pada sistem pengereman truk pertama. 

    “Yang mengakibatkan kendaraan tersebut kehilangan kendali. Truk satu yang bermuatan kasur dan kalsit menabrak minibus Innova saat melintas di KM 92,500,” kata Agni dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu (22/2/2025).

    Truk yang mengangkut kasur dan kalsit tersebut kehilangan kendali dan menabrak minibus Innova yang berada di KM 92,500.

    Setelah menabrak minibus, truk pertama meluncur terus dan akhirnya menabrak truk kedua yang mengangkut kertas di KM 91,800. 

    “Akibat benturan tersebut, truk pertama terguling dan terhenti miring di tengah jalan tol. Muatan kertas dan bubuk alkasit dari truk kedua tumpah ke aspal, menghalangi jalur,” kata Agni.

    Tim dari Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMTO), bersama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta, lanjut Agni, segera mengevakuasi dan pembersihan lokasi menggunakan miniloader untuk mempercepat proses pengangkutan muatan yang tumpah. 

    “Untungnya, berkat kerja keras tim, jalan tol akhirnya kembali dapat dilalui pada pukul 22.50 WIB tanpa penutupan lebih lanjut,” ujarnya.

    Agni mengatakan, korban kecelakaan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak Jasamarga memastikan jalur tol kini sudah normal dan aman untuk dilalui.

    Berita Kecelakaan Lainnya

    Terjadi kecelakaan maut di Jember, tepatnya di Jalan Raya Ahmad Yani Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (22/2/2025). 

    Akibat kecelakaan tersebut, pelajar berinisial MQRH tewas.

    Pelajar asal Kecamatan Kalisat, Jember, tersebut mengalami kecelakaan tunggal saat dibonceng sepeda motor Honda Scoopy bernomor polisi (nopol) P-3391-SG. 

    Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernadus Bagas Simarmata, mengatakan, sepeda motor tersebut dikendarai SFH, membonceng HE dan MQRH. 

    Mereka mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya depan Toko Trisakti Ban, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. 

    “Penumpang Honda Scoopy berinisial MQRH mengalami luka di kepala, dan meninggal di tempat kejadian,” ujar AKP Bernadus Bagas Simarmata. 

    Sementara dua korban lainnya, mengalami cedera serius, setelah kendaraan mereka menabrak pohon trembesi di pinggir jalan raya. 

    “Dua remaja ini mengalami patah kaki, saat ini dirawat di RSD dr Soebandi Jember,” papar AKP Bernadus Bagas Simarmata. 

    Kecelakaan bermula saat ketiga korban naik motor bonceng tiga, melaju dari arah Alun-alun Jember menuju Geladak Kembar dengan kecepatan tinggi. 

    “Sesampainya di TKP, diduga pengendaranya dalam pengaruh minuman keras sehingga laju sepeda motor tak terkendali,” ujarnya. 

    Kemudian, pengemudi sepeda motor membelokkan setirnya ke kiri, sehingga kendaraannya menabrak pohon trembesi di tepi jalan sebelah timur. 

    “Penyebab kecelakaan karena pengendara Honda Scoopy, sebab saat berkendara kehilangan konsentrasi (akibat miras) sehingga mengakibatkan kecelakaan,” papar Bagas.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pekan Depan Polres Bojonegoro akan Periksa Dua ASN soal Izin Pendirian Toko Modern

    Pekan Depan Polres Bojonegoro akan Periksa Dua ASN soal Izin Pendirian Toko Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dimintai keterangan pihak Satreskrim Polres Bojonegoro terkait perizinan toko modern. Pasalnya, kuota pendirian toko modern di wilayah kota sudah habis sejak 2021, namun belakangan banyak berdiri toko modern baru, Minggu (23/2/2025).

    Dua ASN yang akan diperiksa itu, mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Yusnita Liasari dan mantan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM).

    “Siap memberikan keterangan,” kata mantan Kepala DPMPTSP Pemkab Bojonegoro, Yusnita Liasari, dikonfirmasi tentang kabar bakal adanya undangan dari Polres Bojonegoro kepada pihaknya.

    Sementara Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono mengatakan, dalam proses penyelidikan dugaan adanya gratifikasi pendirian toko modern di wilayah hukumnya, ia bakal memanggil dua mantan kepala dinas itu pada pekan depan.

    Namun, hingga hari ini hanya Yusnita Liasari yang buka suara. Sedangkan mantan Kadisdagkop Sukaemi memilih bungkam. “Kami panggil (Sukaemi dan Yusnita Liasari) minggu depan,” ujarnya.

    Sukaemi diketahui kini telah dimutasi pada posisi barunya sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Sedangkan Yusnita Liasari sekarang menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

    Sebagai informasi, Polres Bojonegoro melalui Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim telah melayangkan panggilan terhadap pihak-pihak terkait dugaan pungli pengurusan izin toko modern berjejaring, diantaranya lima pemilik gerai dan perusahaan toko modern berjejaring.

    Namun dari lima pemilik gerai toko modern tersebut, dua diantaranya mangkir, satu pihak tidak hadir tanpa disertai alasan, sedangkan satunya lagi beralasan ada di luar negeri.

    Polemik ini timbul ketika terjadi jumlah toko modern melebihi kuota sebagaimana diatur dalam Perbup 48/2021. Terkait ini, sejumlah fakta terkuak kala rapat kerja antara Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro dengan DPMPTSP dan Disdagkop UM.

    Saat itu terjadi dua penafsiran berbeda dari dua organisasi perangkat daerah (OPD) itu. Suakemi mengklaim, pihaknya memiliki kewenangan menerbitkan rekomendasi pendirian toko modern berdasar pada Perbup 48/2021.

    Sebaliknya, Yusnita membantah dalam penerbitan izin toko modern tidak diperlukan rekomendasi dari Disdagkop UM.

    “Dalam Perbup 48/2021 Pasal 10 ayat (1) huruf d, disebutkan “mendapatkan rekomendasi teknis izin usaha”. Artinya yang berhak adalah Disdag, ketika itu belum Disdagkop UM,” kata Sukaemi memberikan tafsiran aturan tersebut ketika itu.

    Menurut Kemmi, sapaan karibnya, Disdagkop UM memiliki tugas pokok dan fungsi (tusi) memberikan rekomendasi, tetapi sebelumnya harus berpedoman pada ITR (Informasi Tata Ruang) dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPU Bima PR). Jika lokasi dimaksud oleh DPU Bima PR boleh sebagai kawasan perdagangan, maka pihaknya mempedomani untuk menerbitkan rekomendasi, apabila masih ada kuota.

    “Misalnya kecamatan kota, kami lihat kuotanya 19, sedangkan dalam catatan kami (baru 17) kami belum merekom 19, maka kami masih punya kewenangan mengeluarkan rekom, setelah itu dimasukkan dalam SIMBG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung) sebagai persayaratan untuk mendapatkan PBG,” ungkapnya.

    Rekomendasi yang harus ada menurut Kemmi itu dibantah oleh DPMPTSP, bahwa penerbitan izin tidak perlu ada rekomendasi. Ini bertentangan dengan klaim Kemmi yang baru menerbitkan 17 rekomendasi, sebab mengacu pada perbup yang sama, kuota pendirian toko modern sudah habis.

    “Izin yang kami terbitkan sudah sesuai dengan Perbup 48/2021, untuk kuota Kecamatan Bojonegoro sudah penuh (19), terakhir kami terbitkan tahun 2021, itu sebelum terbit Perbup 48, maka setelah itu kami tidak terbitkan izin lagi karena kuota sudah penuh,” beber Yusnita.

    “Jadi rekomendasi Pak Kemmi itu tidak ada di OSS pak, izin usaha kan diproses di OSS, bukan di lainnya, dan OSS tidak mensyaratkan rekomendasi,” tegas Lia, panggilan karib Yusnita Liasari. [lus/ted]

  • Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah pilu siswa mencuri pisang di Pati.

    Ternyata kondisinya hidup kekurangan tanpa orangtua.

    Ternyata ada kisah pilu di balik viralnya video seorang remaja SMA yang diarak warga karena kepergok mencuri empat tandan pisang di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025) sore. 

    Pelaku berinisial AAP, warga Kecamatan Trangkil, yang masih remaja tersebut mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengatakan bahwa pelaku ialah AAP (17), warga Kecamatan Trangkil yang masih berstatus sebagai pelajar SMA.

    Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan dipikul menggunakan 1 batang tongkat kayu,” ujar dia, Selasa (18/2/2025).

    Setelah itu, korban membawa pelaku ke kantor desa. AAP diarak dan dipaksa bertelanjang dada.

    Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontonan warga dan videonya tersebar di media sosial.

    Menurut AKP Mujahid, pisang yang dicuri pelaku bernilai Rp 250 ribu.

    Atas alasan kemanusiaan, pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak.

    Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai.

    Ternyata, AAP adalah anak kurang mampu. Dia dan adiknya selama ini tinggal dengan sang kakek.

    Kepala desa di Kecamatan Trangkil tempat AAP tinggal mengatakan pada 2019, ibu AAP meninggal dunia. 

    Ada pun ayah kandungnya menikah lagi, kemudian pergi meninggalkan AAP dan adiknya tanpa mau bertanggungjawab menafkahi.

    AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama sang kakek dan nenek dalam keadaan perekonomian yang sulit.

    REMAJA CURI PISANG – AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Dari identitasnya, pelaku berstatus sebagai pelajar SMA. (Dok Polresta Pati)

    Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput pakan kambing.

    Bahkan, AAP terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. 

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” jelas sang Kades.

    Dia menyebut, berdasarkan kesepakatan dengan pihak korban dan Pemdes Gunungsari, saat ini AAP berada dalam pangawasannya untuk dibina dan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

    Terpisah, Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya mengedepankan penyelesaian melalui jalur restorative justice dengan melibatkan kepala desa dan pihak keluarga.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai ” ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

    Ia menambahkan bahwa setelah ditinggal orangtuanya, AAP merawat adiknya dalam kondisi kekurangan. Maka, penyelesaian melalui mediasi ini diharapkan juga dapat menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com