provinsi: JAWA TIMUR

  • Bupati Jombang Warsubi Antusias Ikuti Retret di Magelang: Momentum Berharga untuk Pimpin Daerah

    Bupati Jombang Warsubi Antusias Ikuti Retret di Magelang: Momentum Berharga untuk Pimpin Daerah

    Jombang (beritajatim.com) – Bupati Jombang, Warsubi, menunjukkan semangatnya dalam mengikuti kegiatan retret kepemimpinan yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Selama sepekan terakhir, Warsubi terlihat aktif menghadiri setiap sesi dengan penuh keseriusan, menyerap ilmu dari para narasumber yang terdiri dari pejabat tinggi negara, mulai dari menteri hingga pejabat setingkat menteri.

    Menurut Warsubi, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kepala daerah dalam memperdalam pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi kepemimpinan di daerah. “Retret ini bukan hanya tentang teori kepemimpinan, tetapi juga bagaimana kita sebagai kepala daerah dibentuk menjadi lebih disiplin dan teratur dalam menjalankan pemerintahan,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).

    Lebih dari sekadar penguatan kapasitas kepemimpinan, Warsubi menekankan bahwa retret ini menjadi ajang penting untuk membangun komunikasi dan ikatan emosional antar kepala daerah. Ia meyakini, hubungan yang terjalin dengan baik akan membuka ruang bagi pertukaran gagasan demi kemajuan bersama.

    “Jika komunikasi ini terbangun dengan baik, kita bisa saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan mengadopsi inovasi dari daerah lain yang terbukti berhasil,” tambahnya.

    Dalam suasana penuh kebersamaan, Warsubi bersama peserta lainnya juga mengikuti berbagai simulasi dan pelatihan yang mengasah ketahanan fisik serta mental sebagai pemimpin. Para kepala daerah diajak untuk mengasah kepemimpinan yang tidak hanya kuat dalam strategi, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan di lapangan.

    Dengan semangat yang terus membara, Warsubi berharap hasil dari retret ini dapat diaplikasikan dalam pembangunan dan kemajuan Jombang ke depan. “Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga investasi kepemimpinan untuk daerah yang lebih maju,” tutupnya dengan optimisme. [suf]

  • Longsor di Tegalombo Pacitan, Rumah Lansia Rata dengan Tanah

    Longsor di Tegalombo Pacitan, Rumah Lansia Rata dengan Tanah

    Pacitan (Beritajatim.com) – Nasib malang dialami Poinem (78), warga Dusun Mojo, Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Rumah yang mayoritas bermaterial kayu miliknya, rata dengan tanah. Hal itu terjadi setelah rumah tersebut diterjang material longsor dari tebing yang berada belakang rumahnya

    Kejadian longsor di tebing berlaku rumah korban itu, dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan pada Senin (24/2/2025) kemarin. Material longsor menghancurkan rumah milik seorang janda lanjut usia (lansia) tersebut.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, setelah hujan turun terus-menerus sejak pukul 13.00 WIB. Tebing di belakang rumah itu longsor karena tanah labil, material menyeret seluruh bangunan ke bawah. Beruntung, saat kejadian, Poinem sedang berada di luar rumah, sehingga selamat dari musibah yang terjadi sangat singkat tersebut

    Kapolsek Tegalombo, Iptu Fatchur Rahman, menyatakan bahwa kondisi tanah di sekitar lokasi memang telah labil. Hal itu diakibatkan oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    “Alhamdulillah, Ibu Poinem selamat karena sedang berada di luar rumah saat kejadian,” ujarnya.

    Setelah kejadian, Poinem sementara waktu mengungsi di rumah anaknya yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian. Sementara itu, warga yang tinggal di kawasan rawan longsor, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak bepergian saat hujan deras dan selalu siaga terhadap potensi longsor, terutama bagi yang tinggal di dekat tebing atau lereng,” pungkas Fatchur. [end/beq]

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 25 Februari, Malang Raya Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 25 Februari, Malang Raya Hujan Ringan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Selasa 25 Februari 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan dan berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca cerah berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca di Malang cerah dan cerah berawan.

    Hari Rabu (26/2/2025) dini hari cuaca cerah dan cerah berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 – 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca hujan ringan dan berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (25/2/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca hujan ringan. Cuaca hujan petir di Poncokusumo. Cuaca hujan sedang terjadi di Tumpang dan Jabung.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan dan hujan ringan. Pagelaran cuaca udara kabut di Ngantang, Pujon, dan Turen. Cuaca berkabut di Ampelgading dan Pagelaran.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca udara kabut di Gedangan, Kalipare, Ngantang, Pujon, dan Poncokusumo,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan cerah berawan. Cuaca berkabut terjadi di Poncokusumo. Udara kabut terjadi di Kalipare, Jabung, Pagak, Pagelaran.

    Dini hari Rabu (26/2/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan dan hujan ringan. Cuaca hujan sedang terjadi di Jabung, Karangploso, Singosari, Lawang, Tumpang, Wonosari. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 26 derajat celcius.

    Kota Batu pada Selasa 25 Februari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan dan hujan petir. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca berawan. Dini hari Rabu 26 Februari 2025 cuaca berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan ringan. Suhu berada pada rentan 17 – 24 derajat celcius. (dan/but)

     

  • Ratusan Lampu PJU di Ponorogo Rusak, ini Penyebabnya

    Ratusan Lampu PJU di Ponorogo Rusak, ini Penyebabnya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ratusan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Ponorogo mengalami kerusakan. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, dari total 3.000 unit PJU yang tersebar di berbagai titik, ada sekitar 5 persen di antaranya tidak bisa digunakan.

    “Ada 5 persen lampu PJU di Ponorogo yang mengalami kerusakan,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Sarana Prasarana Dishub Ponorogo, Setyo Budiono, Selasa (25/02/2025).

    Budi sapaan akrabnya menilai angka tersebut masih tergolong kecil. Pasalnya, pihaknya secara rutin melakukan perawatan dan pengecekan PJU untuk memastikan fungsinya tetap optimal.

    “Kerusakan yang terjadi mayoritas berupa lampu mati. Selain itu, ada juga tiang yang mengalami kerepos dan beberapa kasus korsleting listrik. Namun, kami terus melakukan upaya pemeliharaan agar penerangan di jalan tetap terjaga,” jelas Budi.

    Dia memperkirakan, faktor cuaca serta usia PJU menjadi penyebab utama kerusakan tersebut. Kendati demikian, Dishub terus berupaya menambah jumlah PJU setiap tahunnya. Pada tahun 2023, sebanyak 226 unit PJU baru telah terpasang, sedangkan di tahun 2024 ini, jumlahnya meningkat menjadi 256 unit. Penambahan ini mencakup wilayah kecamatan hingga area perkotaan.

    Untuk memastikan seluruh PJU berfungsi dengan baik, Dishub Ponorogo juga melakukan patroli harian guna mengecek kondisi penerangan jalan. “Setiap hari tim kami turun ke lapangan untuk mengevaluasi dan memperbaiki PJU yang mengalami gangguan,” pungkasnya.

    Dengan adanya pemeliharaan yang rutin serta penambahan unit baru, diharapkan penerangan jalan di Ponorogo tetap optimal, sehingga mendukung keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di malam hari. (end/ted

  • Pimpinan apel, Wawali Kota Malang komitmen janji politik

    Pimpinan apel, Wawali Kota Malang komitmen janji politik

    Foto: A Haris Sugiharto/Radio Elshinta

    Pimpinan apel, Wawali Kota Malang komitmen janji politik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Janji politik pada pendidikan jadi salah satu pembahasan utama walikota Wahyu Hidayat dan Wakil Walikota Ali Muthohirin pasca dilantik Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

    “Salah satu prioritasnya adalah pendidikan baik berupa seragam gratis dan Perda terkait Disabilitas,” ungkap Wawali Ali Muthohirin usai memimpin apel perdana di balaikota Malang.

    Selain itu dirinya sesuai dengan perintah dari walikota Malang yang tengah ikuti retreat, Pemkot Malang canangkan program 100 hari setelah pelantikan.

    “Meski tantangan dan birokrasi serta investasi tidak ringan namun harus tetap di jalan sesuai dengan janji kampanye,” ujarnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Haris Sugiharto.

    Pada apel di depan ASN Pemkot Malang,  Wawali Ali Muthohirin menekankan upaya birokrasi dalam layani masyarakat kota Malang terutama dalam bekerja secara iklas.

    “Karena dengan bekerja secara iklas maka pahala yang akan di raih kelak,” tandasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gubernur Jatim Siapkan ‘Ramadhan Produktif’ Selama Libur Sekolah

    Gubernur Jatim Siapkan ‘Ramadhan Produktif’ Selama Libur Sekolah

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan program ‘Ramadan Produktif’ bagi murid SMA dan SMK di Jawa Timur. Program ini sengaja digagas untuk memastikan murid di Jatim tetap aktif dan produktif dalam belajar sekaligus memperkuat iman dan taqwa selama bulan Ramadan.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, program ini diinisiasi sebagai respon atas Surat Edaran Bersama (SEB) Kemenag, Kemendikdasmen dan Kemdagri Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025, dan Nomor 400.1/320/SJ Tentang Pembelajaran Di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Ia menyebut program Ramadan Produktif akan berlaku untuk proses pembelajaran selama jadwal libur sekolah di bulan Ramadan dan libur Hari Raya Idul Fitri.

    “Program ini dibuat untuk murid agar mereka tetap aktif dan produktif selama tidak berada di sekolah. Selain siswa aktif secara akademik, mereka juga didorong untuk memperdalam ibadah serta beramal,” ujar Gubernur Khofifah di sela-sela kegiatannya dalam Retreat di Magelang, Selasa (25/2/2025).

    Khofifah melanjutkan, pembelajaran mandiri dilakukan dengan mengupdate mata pelajaran serta memperkuat dan memperdalam materi yang harus didapatkan murid sesuai dengan materi yang didapat di sekolah.

    Meskipun dilakukan secara mandiri, ia juga menegaskan bahwa murid tetap akan mendapat bimbingan secara langsung dari guru mata pelajaran (mapel) masing-masing.

    “Program ini tidak hanya akademik, tapi juga akan tetap memperhatikan pentingnya pembentukan karakter murid. Termasuk di dalamnya berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di masjid atau panti asuhan sekitar rumah,” tegasnya.

    Khofifah mencontohkan, para murid bisa mengadakan bakti sosial secara berkelompok atau kelas untuk mengunjungi panti asuhan untuk berbagi dengan sesama.

    “Kegiatan ini meskipun dilakukan berkelompok oleh murid, guru kelas tetap harus mengkoordinir dengan mengumpulkan pakaian yang layak pakai dan juga berbagi makanan buka puasa untuk sesama,” jelasnya.

    Lebih lanjut, melalui program Ramadan Produktif ini, Gubernur Khofifah berharap agar dapat memberikan pengalaman, hikmah dan kesan penuh makna bagi para murid yang nantinya dapat diceritakan saat kembali ke sekolah.

    “Apalagi kalau hanya digunakan untuk tidur saja atau bermain, atau melakukan aktifitas diluar dari pendidikan dan karakter murid ini tentu kurang bermanfaat,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menambahkan, program Ramadan Produktif juga berlaku bagi sekolah. Di mana, selama pembelajaran di bulan Ramadan, sekolah diharapkan mengintegrasikan kegiatan keagamaan dalam proses belajar mengajar.

    Bagi siswa Muslim, kegiatan ini dapat berupa tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat, dan kajian keislaman. Sementara itu, siswa non Muslim dianjurkan untuk mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

    Melalui program ini, Kadindik berharap peran kepala bidang SMA, SMK dan PKLK serta cabang dinas harus ikut memberikan monitoring dan bimbingan secara langsung ke sekolah-sekolah yang ada diwilayah kewenangannya. Sekaligus memberikan evaluasi jika sekolah mengalami hambatan dalam pelaksanaan program.

    “Yang terpenting harapan kita bersama murid-murid dimanapun mereka berada tetap aktif dengan kegiatan yang produktif dan beribadah selama Bulan Suci Ramadhan,” pungkas Aries.

    Sebagai informasi, pemerintah telah mengatur libur sekolah pada tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025 selama bulan Ramadhan. Selama libur sekolah, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan.

    Kemudian tanggal 6-25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah madrasah atau satuan pendidikan keagamaan.

    Selanjutnya, menjelang perayaan Idul Fitri, sekolah akan kembali diliburkan mulai 26 Maret hingga 8 April 2025. Setelah libur Idul Fitri berakhir, siswa dijadwalkan kembali masuk sekolah pada 9 April 2025 untuk melanjutkan kegiatan belajar seperti biasanya. [tok/beq]

  • Korlantas Klasterkan Jalur Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    Korlantas Klasterkan Jalur Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

    JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengklasterkan empat kategori jalur yang dilakukan pengelolaan rekayasa lalu lintas untuk arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Kakorlantas Irjen Agus Suryo Nugroho mengatakan penerapan klaster jalur yang dilakukan saat pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, fokus pada rekayasa lalu lintas di jalur tol, non tol, jalur wisata, hingga pelabuhan penyeberangan.

    “Karena jalan nasional itu bebannya akan berat ketika one way (di jalur) nasional (non tol) diberlakukan ketika kebangkitan arus itu cukup tinggi,” kata Agus dilansir ANTARA, Senin, 24 Februari.

    Untuk jalur tol pengaturannya dilakukan mulai pintu masuk maupun keluar dan rest area dengan melihat pada kondisi yang ada, seperti karena penyempitan ruas jalan serta aktivitas pengerjaan perbaikan jalan.

    Sementara di jalur pelabuhan penyeberangan yang berpotensi terjadi penumpukan arus lalu lintas, skema yang digunakan adalah dengan berkoordinasi bersama pihak PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) serta Pelindo.

    Korlantas pun telah meninjau kesiapan beberapa lokasi pelabuhan, diantaranya Ketapang, Bakauheni dan Merak.

    Adapun beberapa hal ditinjau untuk jalur pelabuhan, yakni soal volume kendaraan, mekanisme bertindak, kapasitas terkait rute lalu lintas dan parkir, serta buffer zone.

    “Setelah ini akan ke Tanjung Perak untuk melihat sistem rekayasa pada saat nanti dari lebaran baik itu H-3 maupun H+3,” ujarnya.

    Kemudian untuk jalur di daerah wisata, Agus menjelaskan bahwa titik tersebut menjadi atensi kepolisian, seperti halnya Kota Batu yang menjadi bagian wilayah Malang Raya.

    Pihaknya meninjau langsung jalur di Kota Batu untuk mengetahui titik rawan kecelakaan dan kepadatan lalu lintas.

    Agus menyatakan sudah meminta kepada Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur dan Satuan Lalu Lintas Polres Batu untuk menyiapkan skema penanganan.

    “Nanti Pak Kasatlantas dan Pak Dirlantas menyiapkan skenario ketika terjadi kepadatan arus langkah-langkah apa yang harus dilakukan seperti apa,” kata dia.

  • Aktivis GMNI, PMII, dan HMI Demo di Pendopo Pacitan: Berikut Tuntutannya

    Aktivis GMNI, PMII, dan HMI Demo di Pendopo Pacitan: Berikut Tuntutannya

    Pacitan (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam tiga organisasi, yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Pacitan, pada Senin (25/2/2025).

    Sebelum menuju pendopo, para mahasiswa ini, terlebih dahulu berkumpul di Kampung Pacitan. Tepatnya di samping markas DPC PDI Perjuangan Pacitan.

    Dengan mengendarai sepeda motor, mereka bergerak menuju Alun-alun Pacitan sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Makan dijanjikan, sekolah masa depan dikorbankan, dihancurkan” serta “Program MBG, Modal Bacot Gede”.

    Setibanya di pendopo, massa sempat tertahan karena pintu utama dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Namun, mereka berhasil masuk ke halaman pendopo setelah mencari jalan lain.

    Koordinator aksi, Al Ahmadi, menyampaikan bahwa pihaknya mendesak pemerintah untuk melakukan efisiensi kabinet, bukan sekadar efisiensi anggaran. Ia juga menyoroti pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak tepat sasaran.

    “Program makan bergizi gratis, justru menyasar sekolah-sekolah bonafide, bukan sekolah-sekolah di pelosok desa yang seharusnya lebih membutuhkan,” ujarnya.

    Menanggapi aksi tersebut, Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah, mengatakan bahwa pihaknya telah mempelajari dan mendiskusikan materi tuntutan mahasiswa bersama OPD terkait.

    “Memang ada beberapa yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, namun ada pula kendala regulasi yang membatasi langkah kami. Aspirasi yang Anda sampaikan akan kami tampung, diteruskan kepada Bupati, dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang ada,” jelas Gagarin. [end/but]

  • Demo Hitam di Jombang: Seruan Darurat Korupsi Menggema di Depan Kantor DPMD

    Demo Hitam di Jombang: Seruan Darurat Korupsi Menggema di Depan Kantor DPMD

    Jombang (beritajatim.com) – Puluhan anggota Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menggelar unjuk rasa di depan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Selasa (25/2/2025).

    Mengenakan pakaian serba hitam, massa bergerak dari Gedung Tenis Indoor, sekitar 100 meter dari lokasi aksi, sambil membawa spanduk dan poster yang menyuarakan satu pesan utama: Jombang darurat korupsi!

    “Korupsi adalah bencana dari segala bencana,” demikian bunyi salah satu spanduk yang mereka bentangkan. Tuntutan mereka jelas: berantas korupsi di desa-desa Jombang dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu.

    Ketua FRMJ, Joko Fattah Rochim, dengan lantang mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya praktik korupsi di tingkat desa. Ia menuding DPMD Jombang sebagai institusi yang terlibat atau setidaknya membiarkan penyimpangan dana desa terjadi tanpa ada tindakan tegas.

    “DPMD Jombang menjadi sarang korupsi yang bekerja sama dengan pendamping desa. Padahal, Dana Desa (DD) bukan milik kepala desa, melainkan hak rakyat!” serunya dalam orasi.

    Fattah juga menyoroti lemahnya respons inspektorat, kepolisian, dan kejaksaan terhadap kasus-kasus dugaan korupsi yang telah mencuat ke publik. “Semua diam, seolah membiarkan penyelewengan ini terus terjadi,” imbuhnya.

    Tak hanya FRMJ, aksi ini juga diikuti berbagai elemen masyarakat, termasuk Yuli, koordinator paguyuban becak bermotor Jombang. Ia menyesalkan bahwa uang negara yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial justru diselewengkan oleh oknum pejabat desa.

    “Korupsi terjadi karena ada kesempatan dan kurangnya pengawasan. Kami tidak ingin hak rakyat terus dirampas!” ujarnya penuh semangat.

    Di sisi lain, Kepala Dinas DPMD Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto, menanggapi aksi ini dengan sikap yang lebih hati-hati. Ia menyebut bahwa beberapa kasus dugaan korupsi di desa, seperti kasus Desa Pulo Lor, telah ditangani oleh inspektorat dan kejaksaan.

    “Secara etika, kami tidak bisa masuk terlalu jauh jika kasusnya sudah dalam penanganan pihak berwenang,” ujarnya.

    Aksi ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum di Jombang. Publik menuntut transparansi dan ketegasan dalam pemberantasan korupsi, terutama di tingkat desa yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pembangunan masyarakat. [suf]

  • Awal Puasa 2025 Bisa Beda, Ini Penjelasan Pakar BRIN

    Awal Puasa 2025 Bisa Beda, Ini Penjelasan Pakar BRIN

    Bisnis.com, JAKARTA — Pakar di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan terdapat kemungkinan perbedaan penetapan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 H di Indonesia.

    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa terdapat potensi perbedaan awal Ramadan 1446 H. Perkiraan itu berdasarkan perhitungan posisi bulan pada Jumat (28/2/2025) nanti, yakni hari pemerintah akan menggelar rukyatul hilal di 125 titik seluruh Indonesia.

    Menurut Thomas, pada 28 Februari 2025 nanti, posisi bulan saat magrib di Banda Aceh adalah tinggi toposentrik 4,5° dan elongasi toposentrik 6,4°. Lalu, posisi bulan saat magrib di Surabaya adalah tinggi toposentrik 3,7° dan elongasi toposentrik 5,8°.

    Perhitungan posisi bulan mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni mensyaratkan tinggi bulan minimal 3° dan sudut elongasi 6,4°. Rupanya, posisi bulan pada 28 Februari 2025 nanti di Banda Aceh sedikit melebihi kriteria MABIMS, sedangkan di Surabaya kurang dari kriteria.

    Thomas menjelaskan bahwa Kriteria baru MABIMS terpenuhi di wilayah perbatasan, sekitar wilayah Aceh.

    “Potensi gagal rukyat cukup besar. Selain hilal sangat tipis dengan elongasi geosentrik 6,4° [batas kriteria], faktor cuaca kemungkinan besar cukup mengganggu,” tulis Thomas dalam unggahan media sosial pribadinya, dikutip pada Selasa (25/2/2025).

    Dia menuturkan bahwa jika rukyat gagal, terdapat potensi perdebatan saat sidang isbat. Setelah itu, menurutnya akan terdapat dua kemungkinan.

    Pertama adalah tetap konsisten dengan kriteria dan merujuk kepada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) 1981, yakni usul sidang isbat tetap mengambil hasil hisab yang memenuhi kriteria di Aceh, yang berarti 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.

    Kemungkinan kedua adalah usul sidang isbat mengambil keputusan berdasarkan hasil rukyat, karena di sebagian besar wilayah Indonesia hilal tidak memungkinkan dirukyat. Alhasil, 1 Ramadan 1446 H bisa jatuh pada 2 Maret 2025.

    “Dua pilihan itu mempunyai alasan yang kuat dan tidak menyalahi prinsip penggunaan kriteria Imkan Rukyat,” tulis Thomas.

    Thomas juga menyarankan agar Menteri Agama mendengarkan semua pandangan perwakilan organisasi masyarakat dan pakar dalam mengambil keputusan, dengan pertimbangan kemaslahatan umat.

    “Saya pribadi akan ikut keputusan pemerintah pada sidang isbat, apapun hasilnya,” tulis Thomas.

    Sidang Isbat awal Ramadan 1446 H akan berlangsung pada Jumat (28/2/2025), yang menentukan kapan awal puasa 2025 atau 1 Ramadan 1446 H.