provinsi: JAWA TIMUR

  • Dua Kali Dipenjara, Warga Margorejo Surabaya Tetap Jualan Sabu

    Dua Kali Dipenjara, Warga Margorejo Surabaya Tetap Jualan Sabu

    Surabaya (beritajatim.com) – Meski dua kali dipenjara karena kasus narkoba, AE (37), warga Simo Margorejo, Surabaya tidak kapok. Ia tetap nekat berjualan sabu.

    Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Suria Miftah mengatakan, AE diamankan pada Senin (20/01/2025) lalu. Ia diamankan saat sedang ngopi bersama rekannya di sebuah warung Jalan Tempel Sukorejo. Saat digeledah, petugas menemukan percakapan transaksi jual beli narkotika di dalam ponsel tersangka.

    “Saat diamankan tersangka tidak membawa narkotika. Namun, kami menemukan bukti petunjuk bahwa tersangka adalah seorang bandar. Ia pun mengakui kalau menyimpan sabu-sabu di kamar kosnya Jalan Simo Margorejo,” kata Suria Miftah, Rabu (26/2/2025).

    Anggota di lapangan lantas menuju ke kamar kos AE. Setelah melakukan serangkaian penggeledahan, polisi menemukan sabu dengan berat 6,7 gram yang disembunyikan di dalam dompet kecil dan diletakan di lantai kamar. Selain itu, petugas juga mengamankan dua timbangan elektrik, satu bendel plastik klip, satu buah ATM, serta empat tabung plastik kecil yang diduga digunakan untuk mengemas narkotika sebelum dijual.

    “Dari hasil penyelidikan, AE mendapatkan sabu dari seorang bandar berinisial CM yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Setiap gram sabu dibeli dengan harga Rp900 ribu, kemudian dijual kembali seharga Rp1 juta, sehingga AE mendapatkan keuntungan Rp100 per gramnya,” jelasnya.

    AE mengakui telah menerima sabu-sabu dari CM sebanyak dua kali. Pertama ia menerima 10 gram dan kedua ia mendapatkan 22 gram. Proses transaksi dilakukan dengan sistem ranjau.

    “Barang haram itu lantas di ecer oleh AE untuk dijual kembali. Saat ini masih kita kembangkan lebih lanjut,” pungkas Suria.

    Atas perbuatannya, AE dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup. [ang/beq]

  • Bos 6 BUMN Pupuk Terima Penghargaan Proper dari Kementerian Lingkungan Hidup – Halaman all

    Bos 6 BUMN Pupuk Terima Penghargaan Proper dari Kementerian Lingkungan Hidup – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direksi enam BUMN pupuk meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di acara Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2024.

    Pupuk Indonesia Grup bersama lima anak perusahaan di bidang pupuk berhasil meraih Proper Emas, memperkuat komitmen perusahaan dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan dalam setiap proses bisnisnya.

    Di ajang ini, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi meraih anugerah Green Leadership kategori utama. 

    Penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, kepada Dirut Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, serta perwakilan anak perusahaan lainnya, Senin (24/2/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur, Budi Wahju Soesilo, menerima penghargaan Green Leadership Madya.

    Perusahaan yang meraih Proper Emas dari Pupuk Indonesia Grup adalah Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang Cikampek, Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Iskandar Muda, dan Pupuk Sriwidjaja Palembang.

    “Alhamdulillah, selain lima Proper Emas untuk Pupuk Indonesia Grup, saya juga mendapatkan Green Leadership Utama.”

    “Ini menunjukkan bahwa Pupuk Indonesia Grup bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Penghargaan ini tentu menjadi tanggung jawab bersama untuk terus meningkatkan kinerja lingkungan,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis.

    Dalam menjalankan operasional bisnisnya, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia Grup tidak terlepas dari dampak lingkungan.

    Namun, keberhasilan dalam ajang Proper ini menjadi bukti bahwa Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya terus berinovasi dalam program-program lingkungan yang berkelanjutan.

    Penghargaan Proper Emas dari KLH ini bukan yang pertama bagi Pupuk Indonesia Grup.

    Beberapa anak perusahaan telah meraih penghargaan ini dalam beberapa tahun terakhir, seperti Pupuk Kalimantan Timur yang telah mempertahankan Proper Emas selama delapan tahun berturut-turut, Petrokimia Gresik selama empat tahun, Pupuk Kujang Cikampek tiga tahun, dan Pupuk Sriwidjaja Palembang selama tiga tahun berturut-turut.

    “Alhamdulillah, seluruh pabrik kami telah mendapatkan Proper Emas. Kami berharap dapat terus menjaga kinerja dan kelestarian lingkungan,” tambah Rahmad.

    Proper atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai kepatuhan, kinerja, dan inovasi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan. Jumlah peserta Proper pada tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 3.694 perusahaan menjadi 4.495 perusahaan.

    Dalam kegiatan ini, apresiasi juga diberikan kepada 14 pimpinan perusahaan penerima Green Leadership, yang terdiri dari enam penerima Green Leadership Utama dan delapan penerima Green Leadership Madya.

    Selain itu, terdapat 85 perusahaan penerima Proper Emas dan 227 perusahaan penerima Proper Hijau.

    Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil meraih predikat Proper Emas serta kepada seluruh penerima Green Leadership Tahun 2024, termasuk Pupuk Indonesia Grup.

    Diharapkan penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi dunia usaha untuk terus meningkatkan kinerja dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, sekaligus menjadi contoh bagi perusahaan lainnya.

    “Para penerima Proper dan Green Leadership harus menjadi teladan dalam menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk menjaga lingkungan. Inisiatif perusahaan dalam meningkatkan kinerja lingkungan saat ini semakin tinggi,” tandasnya.

    Laporan Reporter: Yudho Winarto | Sumber: Kontan

  • Sidang Sengketa Merek Kutus Kutus, Saksi Ungkap Sosok Wanita Muda

    Sidang Sengketa Merek Kutus Kutus, Saksi Ungkap Sosok Wanita Muda

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang sengketa merek minyak Kutus Kutus kembali digelar di Pengadilan Niaga Surabaya dengan menghadirkan dua saksi kunci. Perkara nomor 9/Pdt.Sus-HKI/Merek/2024/PN Niaga Surabaya ini dipimpin oleh Hakim Ketua Silfi Yanti Zulfia, S.H., M.H.

    Dalam perkara ini, penggugat pertama adalah Bambang Pranoto, sementara penggugat kedua adalah PT Kutus Kutus Herbal. Tergugat dalam kasus ini adalah Fazlie Hasniel Sugiharto, pemilik merek minyak Kutus Kutus sejak 2014, serta pihak turut tergugat dari Kementerian Hukum dan HAM.

    Bambang Pranoto menggugat kepemilikan merek yang telah didaftarkan Fazlie Hasniel Sugiharto, yang merupakan anak sambungnya, dan meminta pengadilan membatalkan pendaftaran merek tersebut.

    Sidang menghadirkan dua saksi, yaitu Hernawan Pratistha dan I Gusti Komang Irjayanto. Dalam kesaksiannya, Hernawan mengungkap bahwa konflik internal antara Bambang dan Fazlie baru muncul setelah Lilies Susanti Handayani, ibu kandung Fazlie sekaligus istri Bambang, meninggal pada tahun 2021.

    “Saya mengetahui akar permasalahan ini sejak tahun 2021 saat Ibu Lilies datang ke Bandung untuk menjalani perawatan kanker perut,” ungkap Hernawan, yang kini menjadi distributor minyak Kutus Kutus di Bandung.

    Menurut Hernawan, Lilies sempat mengungkapkan adanya sosok wanita muda yang ingin merebut suaminya. “Saat sedang dirawat di RS di Bandung, Ibu Lilies bilang ada wanita muda mau rebut suaminya, dan ingin aku meninggal,” kata Hernawan menirukan ucapan Lilies.

    Sementara itu, saksi I Gusti Komang Irjayanto mengungkapkan bahwa ia mengenal Fazlie sejak masih bersekolah di Gianyar, Bali. Ia juga menyebut bahwa Fazlie dan keluarganya hidup sederhana sebelum akhirnya Kutus Kutus berkembang.

    “Hasniel pernah cerita harus buru-buru pulang karena harus masak (membuat minyak Kutus Kutus),” kata Komang. Ia juga mengonfirmasi bahwa di pabrik terdapat sertifikat merek Kutus Kutus atas nama Fazlie.

    Kuasa hukum Bambang Pranoto, Elsiana Inda Putri Maharani, S.H., M.Hum, menegaskan bahwa pihaknya tetap pada gugatan bahwa Bambang adalah penemu dan peracik minyak Kutus Kutus sejak 2011.

    Sementara itu, kuasa hukum tergugat, Dr. Ichwan Anggawirya, S.H., M.H., mempertanyakan dasar hukum gugatan tersebut. Ia menegaskan bahwa merek Kutus Kutus telah terdaftar sejak 2014 dan telah diperpanjang sesuai peraturan perundang-undangan.

    “Kepemilikan klien kami terhadap merek Kutus Kutus sudah sekitar 10 tahun sejak terdaftar pada 2014. Selama itu, hubungan klien kami dengan Pak Bambang Pranoto baik-baik saja. Lalu mengapa tiba-tiba ada gugatan untuk membatalkan kepemilikan merek? Ini yang kami pertanyakan,” ujar Ichwan.

    Ia juga merujuk pada Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, yang menyatakan bahwa gugatan pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan dalam jangka waktu lima tahun sejak pendaftaran.

    “Jika merujuk pada Pasal 77 ayat (1), jelas pembatalan merek tidak bisa dilakukan karena merek ini sudah terdaftar selama 10 tahun dan bahkan sudah diperpanjang,” tegas Ichwan.

    Sedangkan terkait Pasal 77 ayat (2), yang memungkinkan gugatan diajukan tanpa batas waktu jika terdapat unsur iktikad tidak baik, Ichwan menegaskan bahwa kliennya mendaftarkan merek dengan iktikad baik. [uci/beq]

  • Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        26 Februari 2025

    Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia Surabaya 26 Februari 2025

    Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro menghembuskan napas terakhir saat
    fun football
    di lapangan Sier, Rungkut, Selasa (25/2/2025).
    Bejo mendadak mengalami serangan jantung saat bermain bola dengan legenda-
    legenda Persebaya Surabaya
    lainnya, salah satunya Maura Hally.
    Menurut Maura Hally, ia satu tim rompi hijau bersama Bejo Sugiantoro saat bermain melawan Rosita FC yang beranggotakan mantan penggawa Persebaya Surabaya.
    “Kita kan ada satu komunitas ya, namanya Rosita. Kita tiap hari selesai itu ada
    game
    . Jadi kita dibagi dua, rompi hijau sama rompi merah,” katanya kepada
    Kompas.com
    , Rabu (26/2/2025).
    Pertandingan terakhir bagi Bejo Sugiantoro kemarin merupakan
    final match house
    yang digelar oleh Rosita FC.
    Bertemu dengan kawan seperjuangan, rasa bahagia memeluk mereka.
    “Selama setahun itu kita biasa di
    match house
    , bercanda-canda. Hal terakhir kemarin itu, kita istilahnya final gitu loh, kan mau puasa ya. Final, kita datangin semua,” ucapnya.
    Pemain Persebaya Surabaya tahun 1985-1986 tersebut mengaku bahwa kondisi Bejo Sugiantoro baik-baik saja tanpa keluhan saat bermain di babak pertama hingga awal babak kedua.
    “Kita sempat bercanda sama dia, sama Anang Ma’ruf juga. Anang kan waktu itu
    sledding
    , sakit,” ujarnya.
    Bejo pun sempat memberikan saran kepada Anang untuk
    tackle
    yang benar saat menghadapi lawan.
    Namun, 10 menit kemudian, Bejo Sugiantoro terjatuh. “Kita tahu jatuh. Kita yang di pinggir kan istirahat. Duh siapa itu? Siapa itu? Oh Bejo! Wah langsung anak-anak (menghampiri) di situ,” paparnya.
    Kondisi Bejo Sugiantoro saat kolaps mendapat pertolongan pertama dari salah satu kawannya dan tim medis dari SIER.
    “Langsung ada satu teman kita, Robi yang tahu. Ini lidah udah di dalam, ditekuk dan diangkat gini, udah enak. Dimiringkan dadanya ditahan-tahan gini. Terus dia udah sempat ada gerakan ya,” ujarnya.
    Tak berselang lama, ambulans datang dan langsung membawa Bejo ke RS Royal Surabaya.
    Tiba di rumah sakit, nyawa Bejo tak dapat diselamatkan.
    “Di Royal saya dapet berita bahwa matanya ini hitamnya nggak kelihatan dan ke atas. Kita sampai nunggu di lapangan. Terus ada berita, Bejo nggak ada,” tuturnya.
    Mendengar kabar bahwa pelatih Deltras FS Sidoarjo tersebut telah tiada, para penggawa Persebaya Surabaya merenung dan menyematkan doa di lapangan.
    “Dia tuh menghargai seseorang, siapapun dia menghargai. Dia baik sekali tuh, nggak ada pilih siapa ABC. Dia orang baik, menghargai lah sama-sama,” katanya.
    Bejo Sugiantoro meninggal
    dunia pada Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 17.35 WIB di RS Royal Surabaya.
    Legenda Timnas Indonesia tersebut meninggal dunia dikarenakan mengalami
    kolaps saat bermain
    fun football bersama rekan-rekannya di Lapangan Sier, Rungkut, Surabaya sekitar pukul 16.50 WIB.
    Ia dimakamkan di TPU Geluran, Taman, Sidoarjo pada Rabu (29/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, diantar oleh ratusan suporter dan pelatih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidang Banding, Hukuman Eks GM Antam jadi 16 Tahun di Kasus Budi Said

    Sidang Banding, Hukuman Eks GM Antam jadi 16 Tahun di Kasus Budi Said

    Bisnis.com, JAKARTA — Hakim Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta telah memperberat vonis Mantan General Manager (GM) PT Antam Tbk, Abdul Hadi Aviciena menjadi 16 tahun penjara dalam perkara korupsi transaksi emas Antam.

    Sidang banding Abdul Hadi dilaksanakan pada Selasa (25/2/2025). Duduk sebagai Ketua Majelis Hakim, Artha Theresia dan dua anggota hakim Brmargareta Yulie Bartin Setyaningsih serta Hotma Maya Marbun.

    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 16 tahun dan denda Rp1 miliar,” dalam amar putusan PT Jakarta, dikutip Rabu (26/2/2025).

    Adapun, hukuman itu diperberat empat kali lipat dibandingkan dengan vonis PN Tipikor sebelumnya. Pasalnya, hakim PN Tipikor hanya menjatuhkan hukuman pidana kepada Abdul sebesar 4 tahun dengan denda Rp500 juta.

    Sekadar informasi, pada pekan sebelumnya PT Jakarta juga telah memutuskan untuk menambah hukuman terhadap Crazy Rich Surabaya Budi Said menjadi 16 tahun dengan denda Rp1 miliar.

    Pengusaha properti asal Surabaya itu juga dibebankan hukuman tambahan berupa pembayaran uang pengganti dengan 58,841 kg emas atau setara dengan Rp35 miliar.

    Selain itu, Budi Said juga diwajibkan mengganti 1.136 kg emas antam atau seyara Rp1,07 triliun berdasarkan harga pokok produksi emas antam per Desember 2023 atau setidak-tidaknya setara dengan nilai tersebut pada saat eksekusi.

  • 7 Pendaki Ilegal Gunung Semeru Di-blacklist TNBTS selama 5 Tahun

    7 Pendaki Ilegal Gunung Semeru Di-blacklist TNBTS selama 5 Tahun

    Malang, Beritasatu.com – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah mengamankan rombongan pendaki ilegal yang sempat viral karena melakukan pendakian hingga puncak Gunung Semeru. Mereka resmi dikenakan sanksi tegas berupa blacklist akses pendakian selama lima tahun ke depan.

    Aksi nekat rombongan pendaki ilegal tersebut sempat menjadi perhatian publik setelah video mereka viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @jejakpendaki, yang menunjukkan para pendaki melakukan pendakian ilegal hingga mencapai puncak Gunung Semeru. 

    “Bagaimana pendapatmu? Di saat jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, rombongan pendaki ini nekat naik sampai ke puncak Semeru. Diperkirakan mereka naik pada weekend kemarin, tanggal 18 Januari 2025,” tulis akun Instagram tersebut.

    Pranata Humas BBTNBTS Endrip Wahyutama menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya berhasil mengamankan tujuh pendaki ilegal yang sempat viral di media sosial dan kini mereka sudah di-_blacklist_.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan, terdapat tujuh orang pelaku yang melakukan pendakian ke puncak Gunung Semeru melalui jalur ilegal, melanggar batas aman pendakian, serta menyebarkan informasi yang tidak benar di media sosial,” ungkap Endrip saat dikonfirmasi pada Rabu (26/2/2025).

    Setelah dua kali dipanggil untuk penyelidikan, ketujuh pendaki ilegal yang telah di-_blaclist_ tersebut dinyatakan melanggar peraturan dan dikenakan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku. 

    “Mereka siap menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, berupa blacklist selama lima tahun dan klarifikasi di media sosial,” tambah Endrip.

    Selain itu, rombongan pendaki ilegal tersebut juga diwajibkan untuk melakukan penanaman 20 bibit pohon per orang. Penanaman tersebut harus dilakukan di kawasan yang sesuai dengan habitat asli tanaman tersebut, serta mereka wajib mempublikasikan dokumentasi penanaman sebagai bentuk tanggung jawab terhadap aturan yang berlaku dan terhadap alam. 

    “Penanaman bibit pohon bisa dilakukan di kawasan mana saja, asalkan sesuai dengan habitat asli tanaman tersebut, dan harus ada bukti dokumentasi,” jelasnya.

    TNBTS berencana untuk mengirimkan rekomendasi kepada seluruh taman nasional di Indonesia agar melakukan blacklist terhadap para pendaki atau pelaku yang melanggar peraturan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing taman nasional.

  • Industri Pariwisata Bromo Desak TNBTS Evaluasi Penutupan Kawasan Wisata saat Nyepi dan Idulfitri 2025

    Industri Pariwisata Bromo Desak TNBTS Evaluasi Penutupan Kawasan Wisata saat Nyepi dan Idulfitri 2025

    Probolinggo, Beritasatu.com – Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Matra Probolinggo, Jawa Timur mengajukan permintaan kepada pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBT) untuk meninjau kembali keputusan penutupan kawasan wisata Bromo yang dijadwalkan pada 28 Maret 2025 hingga 1 April 2025.

    Permintaan tersebut disampaikan melalui surat resmi yang ditujukan kepada Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha.

    Rudijanta Tjahja menjelaskan, penutupan sementara kawasan wisata Gunung Bromo ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap umat yang merayakan Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 2025.

    Sementara itu, Ketua BPC PHRI Probolinggo Digdoyo Djamaluddin atau yang akrab disapa Pak Yoyok menilai, langkah penutupan kunjungan wisata di seluruh kawasan TNBTS perlu ditinjau kembali. 

    “Penutupan ini tentu berdampak besar bagi pengunjung dan para pelaku usaha jasa pariwisata. Kami berharap keputusan ini bisa dipertimbangkan lagi,” ujar Pak Yoyok dalam keterangannya pada Rabu (26/2/2025).

    Menurut Yoyok, keputusan penutupan kawasan wisata ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha dan industri pariwisata di sekitar Gunung Bromo, yang khawatir akan mengalami kerugian besar. 

    “Surat ini kami kirimkan sebagai pandangan dan masukan dari kami, pihak BPC PHRI dan Matra Probolinggo,” jelasnya.

    Yoyok menyampaikan pihaknya memahami apabila penutupan kawasan wisata dimaksudkan untuk menghormati hari suci Nyepi, serta sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai adat, budaya, dan konservasi alam. 

    “Kami bisa menerima keputusan tersebut, asalkan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan ekonomi lokal,” ungkapnya.

    Namun, Yoyok menegaskan, jika penutupan kawasan wisata dibenturkan dengan aspek agama, hal tersebut dianggap tidak etis. Pasalnya, kawasan wisata Gunung Bromo juga menjadi salah satu penopang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

    “Kami berharap saran dan masukan ini bisa mendapatkan perhatian serius dari pihak yang membuat kebijakan,” tambahnya.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari BPC PHRI Kabupaten Probolinggo, terdapat 38 hotel, 94 homestay, dan 24 restoran yang beroperasi di daerah tersebut. Keputusan penutupan kawasan wisata Gunung Bromo tentunya akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha mereka.

    Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengumumkan penutupan seluruh kawasan wisata Gunung Bromo selama lima hari, yaitu pada periode Hari Raya Nyepi 2025 dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Keputusan ini dituangkan dalam Surat Edaran Balai Besar TNBTS Nomor: PG.6/T.8/TU/KSA.5.2/B/02/2025 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Kunjungan Wisata di Seluruh Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

  • Ikuti Retret Kepala Daerah, Mas Dhito Kerjakan Tugas Esai Isu Internasional

    Ikuti Retret Kepala Daerah, Mas Dhito Kerjakan Tugas Esai Isu Internasional

    Kediri, Beritasatu.com – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menceritakan pengalamannya selama mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Ia menyebut para kepala daerah mendapat berbagai pembekalan materi termasuk terkait berbagai isu baik nasional maupun internasional. 

    Tak hanya mendapatkan pemaparan materi, para kepala daerah ini juga mendapatkan tugas membuat esai. “Kita semua kepala daerah yang retret di Akmil diminta membuat paper (dengan topik yang berbeda),” kata Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu, dalam keterangannya diterima Beritasatu.com, Rabu (26/2/2025).

    Dhito mengungkapkan dalam retret kepala daerah tersebut, dirinya mendapatkan tugas esai isu internasional terkait kebijakan yang diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia mengerjakan esai tersebut setelah dilantik dan dampaknya kebijakan Donald Trump bagi pemerintah daerah.

    Bahkan dalam mengerjakan tugas itu, Dhito menyempatkan mengerjakan tugas di tengah waktu istirahat. “Ini lagi jam makan siang sebenarnya, cuma karena jam 9 (malam) ini kita sudah harus upload makanya kita selesaikan tugas kita,” akuinya.

    Tugas membuat esai yang dikerjakan Mas Dhito berbeda dengan kepala daerah lain yang saat itu satu tenda dengan dirinya, seperti Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Meski harus bisa memanfaatkan waktu antara mengikuti kegiatan dengan mengerjakan tugas, Dhito terlihat menikmati kegiatan retret kepala daerah yang diselenggarakan hingga 28 Februari 2025 ini.

  • Wamendiktisaintek Dorong Perguruan Tinggi Beri Manfaat untuk Masyarakat

    Wamendiktisaintek Dorong Perguruan Tinggi Beri Manfaat untuk Masyarakat

    Pamekasan, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menegaskan keberhasilan perguruan tinggi bergantung pada sejauh mana mampu berkolaborasi untuk menciptakan solusi inovatif serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    “Sebagus apa pun sebuah kampus, tanpa adanya kolaborasi, perkembangannya akan terbatas. Saat ini, yang menjadi tolok ukur adalah sejauh mana institusi pendidikan tinggi dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” ujar Fauzan saat meninjau proyek penelitian Menuai Harapan di Desa Lumbung, Pamekasan, Madura, Rabu (26/5/2025), sebagaimana dikutip dari Antara.

    Dalam kunjungannya, wamendiktisaintek menyoroti proyek Menuai Harapan, sebuah inisiatif kolaboratif yang melibatkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Newcastle University, RMIT University, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan dukungan dari program Kemitraan Pengetahuan (Koneksi).

    Proyek ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi petani garam, seperti dampak perubahan iklim, fluktuasi harga, serta keterbatasan akses terhadap teknologi.

    “Tujuan utama dari proyek ini adalah membuka peluang ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir Jawa Timur, khususnya Madura, yang selama ini menghadapi berbagai hambatan dalam sektor pertanian garam. Kendala utama yang dihadapi mencakup ketidakstabilan produksi serta minimnya akses terhadap teknologi modern,” jelasnya.

    Sebagai solusi, proyek Menuai Harapan mengintegrasikan budidaya rumput laut dengan produksi garam berbasis tenaga surya. Pendekatan ini menghasilkan produksi rumput laut bernilai ekonomi tinggi, pemanfaatan energi terbarukan, air berkualitas, serta garam dengan mutu lebih baik.

    Proyek ini menjadi bukti konkret bagaimana kerja sama antara Indonesia dan Australia dapat mengatasi tantangan bersama sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

    “Dengan menciptakan mata pencaharian berkelanjutan serta menstimulasi inovasi, inisiatif ini menunjukkan pentingnya kemitraan strategis serta potensi penerapannya di berbagai sektor dan daerah lain di Indonesia,” ujar Wamendiktisaintek.

  • Roma Dipenuhi Doa, Harapan Bagi Kesembuhan Paus Fransiskus

    Roma Dipenuhi Doa, Harapan Bagi Kesembuhan Paus Fransiskus

    Jakarta

    Joaquín Mbana Nchama berjalan dengan penuh hormat menuju patung marmer putih Paus Yohanes Paulus II, yang menjulang di sebuah alun-alun kecil di luar Rumah Sakit Gemelli, Roma. Sebagai duta besar Guinea Khatulistiwa untuk Vatikan, ia duduk di sebuah blok dekat monumen, mengeluarkan sebuah buku doa merah kecil dan rosario, lalu mulai membisikkan doa untuk Paus Fransiskus.

    “Saya di sini bukan untuk menarik perhatian,” ujar Mbana Nchama kepada DW setelah doanya. “Saya hanya ingin berdoa untuk paus ini, karena dia benar-benar menginginkan keselamatan bagi seluruh ciptaan Tuhan.”

    Tidak lama setelahnya, sepasang suami istri muda asal Italia datang dengan bayi mereka. Sang ibu berdoa sambil menatap patung, lalu membungkuk untuk mencium anaknya yang berbaring di kereta bayi, dengan air mata mengalir di wajahnya.

    “Setelah lima tahun mencoba untuk hamil, saya berdoa untuk pertama kalinya saat misa kepausan di Vatikan, 18 bulan yang lalu,” ujar wanita berusia 42 tahun dari Roma yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan. “Dua minggu kemudian, saya mengandung. Saya berterima kasih kepada Tuhan dan paus untuk keajaiban ini, itulah sebabnya saya datang untuk mendoakannya sekarang.”

    Sebelum pergi, sang suami meletakkan seikat bunga di dekat lilin, balon, surat tulisan tangan, dan foto-foto yang ditinggalkan para peziarah di sekitar patung Paus Fransiskus. Setiap hari, banyak orang datang untuk memanjatkan doa bagi kesembuhan paus.

    Alun-alun di sekitar patung kini dipenuhi tenda-tenda putih yang menaungi kamera para reporter yang melaporkan kondisi Paus secara langsung di televisi. Media dari seluruh dunia berkumpul di Roma, menantikan perkembangan terbaru mengenai kesehatannya.

    Liputan media di tengah kondisi kritis Paus

    Alun-alun yang mengelilingi patung kini dipenuhi tenda-tenda putih yang menaungi kamera para reporter yang sedang melaporkan kondisi paus secara langsung di televisi. Media dari seluruh dunia telah berkumpul di Roma, menunggu perkembangan terbaru mengenai kesehatannya.

    Hingga kini, rincian tentang kondisi paus masih minim. Setiap pagi, kantor pers Vatikan hanya mengeluarkan pernyataan singkat: “Paus tidur nyenyak sepanjang malam,” demikian pernyataan terbaru pada Selasa.

    Namun, laporan Senin (24/02) malam mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, masih dalam kondisi kritis di rumah sakit sejak dirawat pada 14 Februari.

    “Kondisi kritis bisa berarti banyak hal,” ujar seorang dokter spesialis perawatan intensif kepada DW News, berbicara secara anonim karena tidak memiliki akses langsung ke kasus paus.

    “Laporan menunjukkan bahwa paus masih dalam kondisi sadar dan bisa berbicara, jadi saya ragu dia memerlukan ventilator. Namun, dengan pneumonia ganda serta laporan infeksi virus, bakteri, dan jamur, situasi ini bisa berubah kapan saja.”

    Persiapan Vatikan untuk Yubileum 2025

    Kesehatan paus menjadi perhatian besar, terutama karena Vatikan tengah bersiap menyambut lebih dari 30 juta peziarah dalam rangka Yubileum 2025. Yubileum adalah momen istimewa bagi umat Katolik untuk mendapatkan pengampunan dosa dan mengukuhkan kembali iman mereka.

    “Yubileum mengingatkan kita bahwa pusat agama Katolik ada di Roma,” kata Pastor Roberto Regoli, direktur Departemen Sejarah Gereja di Universitas Kepausan Gregoriana. “Itulah mengapa ziarah ini sangat penting, dan akan terus berlangsung, apa pun kondisi paus.”

    Para peziarah yang datang diterima di pusat pendaftaran sebelum memulai perjalanan spiritual sejauh 800 meter menuju Pintu Suci Vatikan. Salah satu di antara mereka adalah Guido San Marco, pria 67 tahun dari Surabaya, Indonesia.

    “Saya di sini untuk memperkuat iman saya,” katanya.

    Doa dan harapan peziarah

    Di antara para peziarah lainnya, Sarah O’Neill, wanita 62 tahun dari Irlandia Utara, merasa sedih karena tidak bisa menghadiri misa kepausan yang biasanya diadakan pada Rabu (26/02).

    “Kami berdoa untuk kesehatan Paus,” ujarnya. “Namun, sangat menyedihkan bahwa kami tidak bisa melihat langsung misa kepausan yang kami nantikan.”

    Sementara itu, Bartosz Wawrzyczak, pria 42 tahun dari Gdansk, Polandia, mengungkapkan bahwa banyak peziarah Polandia masih merasa dekat dengan mendiang Paus Yohanes Paulus II.

    “Ketika saya berdoa, saya selalu membayangkan Yohanes Paulus II,” katanya. “Saya pribadi sedikit bingung dengan pendekatan Paus Fransiskus yang lebih progresif, namun kami mencoba memahami kata-kata dan ajarannya.”

    Paus Yohanes Paulus II, yang wafat pada 2005, digantikan oleh Paus Benediktus XVI, yang kemudian mengundurkan diri pada 2013 dan meninggal dunia pada 2022.

    Di tengah harapan dan doa yang terus mengalir dari seluruh dunia, umat Katolik menantikan kabar terbaru tentang pemimpin spiritual mereka, Paus Fransiskus, yang masih dalam perawatan intensif di Roma.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu