provinsi: JAWA TIMUR

  • Persembahan Pamungkas JogjaROCKarta Usai 8 Tahun Guncang Panggung Rock Tanah Air

    Persembahan Pamungkas JogjaROCKarta Usai 8 Tahun Guncang Panggung Rock Tanah Air

    Liputan6.com, Jakarta – Di tahun kedelapannya, JogjaROCKarta Festival (JRF) yang berlangsung 6-7 Desember 2025 di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta bakal menjadi ajang terakhir yang digelar.

    Berawal dari proyek 20 jam Bandung Bondowoso, JRF menempatkan posisi Yogyakarta sebagai mahkota musik rock Indonesia, sekaligus menjadi tempat bertemu, bersatu dan dinobatkannya pecinta musik cadas baik dari dalam maupun luar negeri.

    “JRF pertama kali digelar pada 2017, di mana 20 jam menjelang pertunjukkan kita harus memindahkan vanue dari Prambanan ke Stadion Kridosono. Sebuah proyek Bandung Bondowoso yang berhasil kita jalankan,” kata Founder Rajawali Indonesia selaku penyelenggara JRF, Anas Alimi, Jumat (5/12/2025).

    Tahun ini dengan tema ‘The Majesty of Rock, Crowned in Jogja’, Anas ingin memastikan penghelatan terakhir ini adalah bentuk penghormatan akan kemegahan, semangat, dan warisan panjang tradisi musik rock lintas generasi yang berakar kuat di Kota Budaya ini.

    “Artinya perjalanan JRF ini sudah cukup dan kami berhenti karena tidak ingin melawan waktu. Saya meminta maaf sebagai founder tidak bisa mewujudkan mimpi besar membawa band-band rock besar dunia seperti Iron Maiden, Motley Crue ke Yogyakarta. Cita-cita itu harus terhenti,” lanjut Anas.

    Awal dihadirkan, JRF diharapkan akan menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan kedua berbagai even-even internasional terutama rock. Selama 7 tahun berjalan, JRF berhasil mempersembahkan Dream Theater, Megadeth, Xtreme, Scorpion, Whitesnake, Inflame dan Sepultura.

    Tahun ini, digelar terakhirnya, menampilkan line-up lintas generasi dan benua yang menyuguhkan keberagaman wajah musik rock dunia, yakni Loudness (heavy metal, Jepang), Anthrax (thrash metal, AS), Ugly Kid Joe (alternative metal, AS), dan The HU (folk metal, Mongolia).

    Selain itu ada pula lima grup band dengan karakter berbeda yang mewakili evolusi dan semangat yang menjadi punggawa musik rock era 1980–1990 di Indonesia. Kelima grup itu masing-masing adalah Jamrud (Cimahi), Banhasir Kaisar (Solo), Andromedha (Surabaya), dan Rolland Band (Jogja).

    Selain itu, kata Anas, JRF juga menghadirkan sejumlah program Istimewa, di antaranya adalah JogjaRIDEkarta; Band Submission yang menampilkan dua grup terpilih dari kompetisi nasional, yakni ZEALOUS (Manado), dan BIAS (Jogja); serta Visual Competition.

    “Sayangnya salah satu pengisi JRF 2025, yakni Halloween, dipastikan urung tampil. Menyusul pernyataan resmi dari manajemen grup band tersebut mengenai kondisi kesehatan vokalis mereka, Michael Kiske,” jelasnya.

    Bagi Anas, di tahun kedelapannya, JRF menurutnya berhasil membuat Yogyakarta lebih dikenal dunia lewat kehadiran artis-artis rock dunia lewat kunjungannya berbagai obyek wisata.

    Tak hanya itu, JRF meningkatkan roda perekonomian dengan kehadiran wisatawan rock yang hampir 80 persen berasal dari luar Yogyakarta.

    Direktur Utama Rajawali Indonesia, Tovic Raharja mengaku bangga kehadiran JRF selama delapan tahun ini telah memberikan semangat buat band-band rock baru khususnya di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

    “Sebenarnya tahun ini kita sudah mulai berkolaborasi dengan Rock in Solo, tapi karena takdir kita harus hentikan semuanya,” ujarnya.

    Bagi Tovic Stadion Kridosono telah membuat sejarah, bahkan untuk edisi terakhir HRF banyak dinamika yang terjadi. Di mana di awal tahun ini, Stadion Kridosono akan dijadikan ruang terbuka hijau atau lapangan latihan. Namun hingga jelang penghelatan JRF tidak ada perubahan.

    Tovic mengutarakan sebagai bentuk kepedulian pada bencana Sumatera Barat dan Aceh, JRF telah mendapatkan izin untuk melelang salah satu gitar milik Scott Ian Rosenfeld, gitaris Anthrax. Nantinya penyerahan akan dilakukan saat penampilan grup tersebut di hari kedua.

    Sebagai bentuk penghormatan kepada edisi terakhir JRF, vokalis Infernal Lamentations, Agustinus Widi dan drummer Rebellion Rose, Gilang Sandi berjanji akan menyajikan penampilan yang berbeda dan tidak akan terlupakan ke penonton.

  • Hapus Karangan Bunga, Mas Lindra Ajak Forkopimda Tuban Wujudkan Tradisi Bibit Tanaman

    Hapus Karangan Bunga, Mas Lindra Ajak Forkopimda Tuban Wujudkan Tradisi Bibit Tanaman

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, meluncurkan tradisi baru sebagai wujud komitmen cinta lingkungan dengan meminta seluruh instansi mengganti karangan bunga dengan bibit tanaman untuk setiap momentum perayaan. Aksi ini dicanangkan saat Mas Lindra bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memimpin penanaman pohon di lahan samping gedung DPRD Tuban, Jumat (5/12/2025), dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia dan Hari Jadi Tuban ke-732.

    Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, menyampaikan bahwa keinginannya adalah untuk menciptakan tradisi positif yang lebih berdampak dan berorientasi pada keberlanjutan alam.

    “Jadi biasanya di dalam setiap momentum di instansi masing-masing kita selalu identik dengan memberikan karangan bunga, sehingga hari ini kami semuanya sepakat sekarang kita ganti dan minta diberikan bibit tanaman saja,” ungkap Mas Lindra.

    Menurutnya, perubahan kebiasaan ini merupakan bentuk nyata komitmen instansi yang ada di Kabupaten Tuban dalam menjaga kelestarian alam, utamanya menjaga sumber mata air yang menjadi hajat hidup masyarakat.

    “Sehingga ini akan bermanfaat kepada seluruh generasi yang akan datang,” imbuhnya.

    Saat ditanya mengenai bencana banjir yang baru-baru ini melanda Sumatra, Mas Lindra bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Tuban menyampaikan bela sungkawa mendalam. Ia menilai musibah tersebut harus menjadi bahan introspeksi kolektif bagi seluruh daerah.

    “Ini menjadi intropeksi yang sangat baik untuk terus menjaga alam dan cinta alam sehingga pelestarian ini akan bermanfaat untuk generasi yang akan datang,” ucap Mas Lindra.

    Pihaknya berjanji akan secara masif melakukan pemeliharaan dan perawatan di beberapa daerah-daerah strategis melalui aksi penanaman pohon, sebagai upaya mitigasi bencana jangka panjang.

    “Insya Allah kembali lagi kita secara masif kita akan melakukan pemeliharaan dan merawat guna menjaga agar tidak ada bencana alam di kemudian hari,” pungkasnya. [dya/beq]

  • 3.000 Peserta Padati Pantai Cengkrong, Pramuka Jatim Gelar Aksi Kebangsaan dan Bakti Lingkungan

    3.000 Peserta Padati Pantai Cengkrong, Pramuka Jatim Gelar Aksi Kebangsaan dan Bakti Lingkungan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat pada 3-4 Desember 2025 di Pantai Cengkrong, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur.

    Kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti 3.000 peserta yang terdiri dari anggota Pramuka dan masyarakat sekitar. Program tersebut menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari penguatan wawasan kebangsaan, aksi bersih pantai, pasar murah, pembagian door prize, hingga penyerahan kunci rumah tinggal layak huni.

    Kegiatan dibuka dengan sesi Wawasan Kebangsaan yang diikuti lebih dari 300 peserta dari 16 Kwartir Cabang se-Jawa Timur. Ketua Kwarda Jatim, Kak H.M. Arum Sabil, menegaskan pentingnya memperkuat nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah keberagaman Indonesia.

    Ia mengingatkan bahwa Pramuka memegang peran strategis dalam merawat kesatuan bangsa melalui pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma. “Kita perlu terus memupuk semangat kebangsaan agar tidak mudah terpengaruh ajaran yang dapat merusak nilai Pancasila,” ujarnya.

    Memasuki hari kedua, ribuan peserta memadati kawasan Pantai Cengkrong untuk mengikuti aksi Bersih Pantai sebagai bagian dari bakti lingkungan Pramuka Jawa Timur. Peserta dibagi menjadi delapan kelompok dan menyisir sepanjang garis pantai. Antusiasme terlihat jelas, termasuk dari masyarakat sekitar yang turut berpartisipasi.

    Kolaborasi antara Pramuka, TNI, Polri, BPBD, Muslimat, dan komunitas lokal menghadirkan dampak nyata dalam menjaga kelestarian alam. “Senang bisa ikut menjaga lingkungan dan bertemu teman-teman dari berbagai daerah,” ungkap Syafa, peserta dari SMPN 1 Watulimo.

    Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur sekaligus Kamabida Gerakan Pramuka Jatim, Kak Khofifah Indar Parawansa, hadir menyerahkan secara simbolis sepuluh unit rumah tinggal layak huni kepada warga Trenggalek sebagai bagian dari hasil Perkemahan Wirakarya 2025 yang telah memugar total 170 RTLH di seluruh Jawa Timur. “Program ini membawa manfaat besar karena Pramuka mampu memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat,” ujar Kak Khofifah.

    Kak Khofifah juga memimpin aksi penanaman ratusan mangrove bersama Kak Siti Mukiyarti dan Kak Suli Daim dari Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Ketua Kwarda Jatim Kak H.M. Arum Sabil dan Bupati Trenggalek Kak M. Nur Arifin. Kak Khofifah menekankan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan untuk mendukung target nasional menuju net zero emission. “Hari ini kita bukan hanya menanam pohon, tetapi membangun benteng ekologi bagi masa depan bangsa,” tegasnya.

    Pada rangkaian kegiatan ini, Kwarda Jatim bekerja sama dengan Pemprov Jatim dan didukung oleh Pemkab Trenggalek turut menggelar pasar murah dengan harga bahan pokok yang dijual jauh di bawah harga pasar. Program ini menjadi intervensi ekonomi kerakyatan untuk menjaga stabilitas harga serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Pembagian door prize yang berlangsung meriah turut menambah semangat para peserta dan warga sekitar.

    Melalui kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat 2025, Gerakan Pramuka Jawa Timur meneguhkan komitmennya dalam penguatan karakter kebangsaan, kepedulian lingkungan, serta pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Rangkaian program ini sekaligus menjadi energi positif dalam mewujudkan generasi muda berkarakter menuju Indonesia Emas 2045. (kun)

  • Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

    Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi mengukuhkan Pengurus Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) dan Asosiasi Sekretaris DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ASDEPSI) Periode 2025–2030. Prosesi pengukuhan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

    Dalam arahannya, Mendagri meminta jajaran DPRD untuk menjalankan fungsinya dengan baik sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Fungsi tersebut antara lain membentuk Peraturan Daerah (Perda)/legislasi, membahas dan menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama kepala daerah, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD.

    Mendagri secara khusus meminta agar fungsi pengawasan dioptimalkan, terutama terhadap program-program yang telah ditetapkan dalam APBD. Program-program tersebut harus dipastikan benar-benar menyentuh lapisan masyarakat.

    “Jangan sampai ada program yang tidak berdampak, tapi kemudian disetujui. Ini DPRD menjadi penyeimbang,” ujar Mendagri.

    Terkait adanya kebijakan pengalihan dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026, Mendagri meminta jajaran DPRD memastikan agar Pemda melakukan efisiensi belanja, terutama terhadap belanja operasional yang tidak perlu. Komponen tersebut diminta untuk disederhanakan agar realisasinya lebih efektif dan efisien.

    Di sisi lain, mereka juga diminta mencari peluang pendapatan lainnya tanpa membebani rakyat. Misalnya dengan mengoptimalkan pendapatan pajak dari restoran dan hotel melalui inovasi teknologi digital. Cara tersebut, imbuh Mendagri, telah banyak digunakan sejumlah daerah seperti Kabupaten Banyuwangi, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung.

    “Sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan yang optimal tanpa membuat [kebijakan] yang baru,” tambahnya.

    Selain itu, Mendagri mengajak jajaran DPRD untuk mendorong pemerintah daerah (Pemda) menghidupkan sektor swasta di wilayah masing-masing melalui kemudahan perizinan bagi pelaku usaha. Cara tersebut telah dicontohkan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki berbagai kebijakan pro-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini terbukti membantu perekonomian DIY tetap stabil pada masa Covid-19.

    Adapun terkait fungsi legislasi, Mendagri meminta agar DPRD tidak membuat Perda yang membatasi ruang gerak masyarakat maupun dunia usaha. Ia menyoroti banyak aturan daerah yang cenderung rumit dan membingungkan masyarakat, termasuk pelaku usaha, sehingga tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

    “Lebih dari itu saya membuka pintu kepada asosiasi untuk berdiskusi memberi masukan kepada kami. Kami juga bisa memberi masukan kepada asosiasi apa saja yang menyangkut persoalan-persoalan di daerah,” tandas Mendagri.

    Sebagai informasi, dalam pengukuhan tersebut, Buky Wibawa Karya Guna yang merupakan Ketua DPRD Jawa Barat ditetapkan sebagai Ketua Umum ADPSI.

    Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh, Sekjen ADPSI periode 2025–2030 Fahmi Hakim, Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan Bey Triadi Machmudin, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni, serta pejabat terkait lainnya.

  • Banjir Berulang di Malang: Wali Kota Wahyu Hidayat Soroti Bangunan Liar dan Drainase Jalan Provinsi

    Banjir Berulang di Malang: Wali Kota Wahyu Hidayat Soroti Bangunan Liar dan Drainase Jalan Provinsi

    Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut banjir yang berulang kali merendam wilayahnya disebabkan oleh kombinasi kompleks antara curah hujan yang tinggi dan masifnya bangunan yang berdiri terlalu dekat dengan saluran air. Pernyataan ini disampaikan Wali Kota saat ia meninjau langsung lokasi banjir di kawasan Blimbing, Kota Malang, pada Jumat (5/12/2025).

    Menurut Wahyu, faktor tingginya intensitas hujan belakangan ini diperparah dengan permasalahan tata ruang di sekitar sistem drainase kota. Kondisi ini membuat fungsi saluran air terganggu.

    “Banjir itu terjadi karena intensitas hujan tinggi. Kemudian salurannya itu ada bangunan yang berada dekat saluran,” kata Wahyu.

    Dalam tinjauannya, Wahyu juga menemukan banyak sampah padat dan endapan sedimen yang memperparah kondisi. Material tersebut telah menyumbat aliran air, meskipun telah tersedia bak kontrol untuk penanganan awal.

    Untuk mengatasi masalah penyumbatan ini, Wali Kota langsung menginstruksikan BPBD dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menerjunkan alat berat guna melakukan pengerukan saluran secara menyeluruh.

    “Saya minta bawa alat berat kita akan keruk saluran di sana, dan saya keliling kemarin melihat situasi ada endapan sampah yang menghambat aliran air, padahal sudah ada bak kontrolnya,” ujar Wahyu.

    Lebih lanjut, Wahyu Hidayat membenarkan bahwa banjir di wilayahnya dipicu oleh berbagai faktor. Selain intensitas hujan, sarana dan prasarana di Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalan milik provinsi juga dinilai tidak memadai karena ketiadaan drainase yang terintegrasi.

    “Jadi tiap kali hujan, air mencari jalannya sendiri,” kata Wahyu.

    Permasalahan lainnya adalah kontur tanah. Sejumlah ruas jalan dan permukiman di Malang berada di kontur yang rendah sehingga rentan terendam. Kondisi ini kian diperparah dengan minimnya lahan resapan air di kawasan perkotaan yang kini telah berubah menjadi area bangunan.

    “Kalau dulu resapan air lebih banyak, sekarang ada bangunan bangunan,” kata Wahyu. [luc/beq]

  • Kasus Suap Hakim: Putusan Ibu Ronald Tannur Sudah Dieksekusi, Zarof Ricar Pekan Depan

    Kasus Suap Hakim: Putusan Ibu Ronald Tannur Sudah Dieksekusi, Zarof Ricar Pekan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan vonis terpidana kasus suap vonis bebas Ronald Tannur, Meirizka Widjaja telah dieksekusi.

    Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan eksekusi itu dilakukan seminggu setelah vonis Meirizka berstatus inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap.

    Vonis Meirizka dieksekusi ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) perempuan di Rutan Pondok Bambu. Adapun, ibu Ronald Tannur ini telah divonis tiga tahun dan denda Rp500 juta di kasus suap terkait anaknya itu.

    “Untuk Meirizka ibunya itu ya. Apa? Ronald Tannur ya. Sudah dieksekusi satu minggu setelah putusan. Meirizka sudah dieksekusi oleh Jaksa eksekutor,” ujar Anang di Kejagung, Jumat (5/12/2025).

    Selain Meirizka, eks Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar juga bakal segera dieksekusi. Namun, Anang tidak menjelaskan eksekusi hukuman Zarof secara detail. Dia hanya menyatakan eksekusi itu bakal berlangsung pekan depan.

    “Kalau yang Zarof, belum, minggu depan,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, dalam perkara ini terdapat tiga terdakwa yang putusannya telah dieksekusi. Perinciannya, Hakim Erintuah Damanik dan Mangapul dieksekusi ke Lapas Salemba, Jakarta Pusat.

    Selanjutnya, mantan Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono juga telah dijebloskan ke Lapas Tangerang. Adapun, ketiganya harus menjalani vonis tujuh tahun penjara di kasus terkait Ronald Tannur ini.

  • Geger Bayi Dibuang di Udanawu Blitar: Siswi SMK Melahirkan di Kamar, Tangisan Bayi Ditutupi Musik Kencang

    Geger Bayi Dibuang di Udanawu Blitar: Siswi SMK Melahirkan di Kamar, Tangisan Bayi Ditutupi Musik Kencang

    Blitar (beritajatim.com) – Kasus pembuangan bayi yang melibatkan sepasang pelajar SMK di Udanawu, Kabupaten Blitar menyingkap modus operandi yang sangat memilukan. Sang ibu bayi, siswi berinisial VM (16), ternyata melahirkan di kamar pribadi, dengan iiringan musik keras untuk menutupi proses persalinan.

    Kapolsek Udanawu, AKP Achmat Rochan, mengungkapkan bahwa proses kelahiran yang tragis itu terjadi di kamar VM tanpa bantuan medis atau siapapun. Siswi SMK tersebut nekat melahirkan tanpa bantuan medis karena malu, anak yang dilahirkan itu adalah hasil hubungan di luar nikah.

    “VM melahirkan sendiri di kamar pribadinya usai Maghrib. Untuk menutupi suara tangisan bayi, dia sengaja memutar musik keras-keras,” jelas AKP Achmat Rochan pada Jumat (5/12/2025).

    Kondisi ini diperparah oleh situasi keluarga VM yang hanya tinggal bersama ayahnya di rumah. Sang ibu kandung diketahui tengah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong.

    Kesendirian dan ketakutan VM dalam menghadapi kehamilan akibat hubungan gelapnya dengan MAZ (16), siswa SMK yang merupakan ayah bayi, mendorongnya melakukan persalinan secara diam-diam dan putus asa.

    “Selama ini hanya tinggal berdua dengan sang ayah sementara ibunya kerja di luar negeri,” bebernya.

    Enam hari pasca-penemuan bayi yang menghebohkan warga, tabir kasus ini akhirnya terkuak. Pengungkapan dimulai setelah Polsek Udanawu menerima informasi krusial dari perangkat desa, yang melaporkan adanya pengakuan dari warga berinisial SH, ayah dari MAZ.

    Polisi bergerak cepat mengamankan MAZ di rumahnya, dan dari ‘nyanyian’ MAZ, terungkaplah identitas VM, sang ibu bayi, yang kemudian diamankan di rumah temannya di Wonodadi.

    MAZ, selaku eksekutor pembuangan, mengakui sengaja meletakkan bayi di teras rumah warga yang pintunya terbuka di Dusun Sukorejo, berharap ada penghuni rumah yang terjaga dan segera menyelamatkan bayinya.

    Mengingat kedua pelaku masih berstatus pelajar di bawah umur, kasus ini kini dilimpahkan penanganannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Blitar Kota.

    Langkah hukum ini menjadi peringatan keras bagi pengawasan orang tua dan institusi pendidikan di Blitar. Kasus tragis ini menyoroti minimnya edukasi pergaulan dan kegagalan sistem pendukung bagi remaja yang terjerumus dalam kondisi hamil di luar nikah, yang berujung pada keputusan ekstrem dan melanggar hukum. [owi/beq]

  • Genjot Produktivitas, Bupati Rijanto Gelontorkan 158 Alsintan untuk Petani Blitar

    Genjot Produktivitas, Bupati Rijanto Gelontorkan 158 Alsintan untuk Petani Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mengambil langkah agresif untuk mengamankan stok pangan daerah sekaligus nasional. Bupati Blitar, Rijanto, secara resmi menyerahkan 158 unit alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada puluhan Kelompok Tani (Poktan) Pada Jumat (5/12/2025).

    Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemkab Blitar serius melakukan modernisasi pertanian guna mengejar target swasembada pangan, di tengah tantangan kebutuhan pangan yang kian mendesak. Dalam seremonial yang digelar di Gudang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto merinci bahwa ratusan unit mesin tersebut didistribusikan kepada 68 Poktan yang tersebar di 16 kecamatan.

    Rijanto menegaskan, bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini bukan sekadar bagi-bagi alat, melainkan strategi vital untuk mempercepat siklus tanam.

    “Semua ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempermudah para petani dalam mengolah lahan pertanian lebih cepat. Kami berharap Alsintan ini mampu mendorong pertanian di Kabupaten Blitar semakin maju, berdaya, dan berjaya,” tegas Rijanto di hadapan awak media.

    Menurutnya, mekanisasi adalah kunci. Dengan alat yang memadai, efisiensi waktu dan biaya produksi dapat ditekan, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. Pernyataan tajam datang dari Kepala DKPP Kabupaten Blitar, Setiyana. Ia menekankan bahwa penyaluran Alsintan ini adalah bentuk komitmen pemerintah yang harus dikawal integritasnya. Ia mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan bantuan negara ini.

    “Perlu kami tegaskan bahwa bantuan ini gratis, tidak dipungut biaya apa pun. Ini bukti DKPP berperan aktif menyukseskan program ketahanan pangan nasional dan swasembada pangan,” ucap Setiyana tegas.

    Setiyana berharap, perangkat modern ini tidak mangkrak, melainkan digunakan secara optimal oleh kelompok tani untuk mengembangkan model pertanian yang lebih efektif dan efisien.

    Suasana di Gudang DKPP tampak penuh antusiasme. Para ketua Poktan yang hadir menyambut baik suntikan fasilitas ini. Bantuan Alsintan ini dianggap sebagai “angin segar” yang dapat meningkatkan volume produksi di musim tanam mendatang.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para petani melalui fasilitas Alsintan ini, Kabupaten Blitar optimis dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan strategis di tingkat regional maupun nasional. [owi/beq]

  • Dukung Nilai Tambah, Diskop dan UKM Jatim Gencar Bimtek dan Sebar Bantuan Alat Produksi

    Dukung Nilai Tambah, Diskop dan UKM Jatim Gencar Bimtek dan Sebar Bantuan Alat Produksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur pada 2025 gencar menggelar bimbingan teknis dan memberikan bantuan alat produksi kepada KUMKM.

    Kegiatan tersebut selain untuk meningkatkan kapasitas UKM dalam menjalankan bisnis, juga untuk meningkatan kualitas produk dan perluasan pemasaran.

    Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Dr. Endy Alim Abdi Nusa mengatakan, selain memberikan Bimbingan Teknis bagi UKM berupa pelatihan dan fasilitasi pelayanan perijinan, juga memberikan fasilitasi pemberian alat produksi yang dipergunakan untuk kelompok UKM guna peningkatan kualitas produk dan perluasan pemasaran.

    “Peningkatan kapasitas dan nilai tambah KUKM dilakukan melalui kemudahan berusaha, perluasan akses pasar, akselerasi pembiayaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan koordinasi lintas sektor,” katanya Jumat (5/12/2025).

    Menurutnya, KUKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Nasional, dengan memberikan sumbangan yang cukup signifikan pada Produk Domestik Bruto dan penyerapan tenaga kerja.

    “Selain itu juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas perekonomian,” tambahnya.

    Dalam rangka mendorong tumbuh kembang serta daya saing KUKM sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian tersebut, maka perlu berbagai upaya untuk semakin menggerakkan KUKM untuk semakin lebih berkembang.

    Lokasi Bimbingan Teknis dan pemberian alat produksi ada di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Pasuruan, Lamongan, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Madiun, Ngawi, Sampang, Sumenep, Kota Probolinggo, Batu, dan Mojokerto.

    Sedangkan sasaran yang terfasilitasi sebanyak 950 UKM. Alat produksi yang diberikan berupa Mesin pengupas kulit kentang, Alat Pemotong kentang stik, Mesin sealer Countinuous Stand (isi angin) 680 watt, dan Vacuum Sealer / Mesin Sedot hampa Udara DZ-400/2E.

    Selain itu, juga Oven Gas Otomatis (stenlies Uk 90x55x70 cm), Mesin pengaduk / mixer kapasitas 6 liter, 150-500 watt, Kompor gas bodi cor 1 tungku meja plat tinggi (selang dan regulator), dan Baskom Steinles (diameter 50 cm).

    Dan, juga ada Mesin peder water glass batik canting otomatis dan kompor bakar malam batik otomatis, ember besar diameter 70 cm tinggi 26 cm, mesin giling bakso SJ-18, Mesin pembuat bakso stainless, tinggi min 70 cm, kapasitas 5 kg, hingga Kompor gas bodi cor 1 tungku meja plat tinggi (selang dan regulator). [tok/beq]

  • Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Polres Pacitan Resmi Tahan Tarman

    Cek Mahar Rp3 Miliar Palsu, Polres Pacitan Resmi Tahan Tarman

    Pacitan (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Pacitan resmi menetapkan Tarman, pria asal Karanganyar, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan cek senilai Rp3 miliar yang digunakan sebagai mahar pernikahan. Penetapan status hukum ini diikuti dengan penahanan Tarman yang dilakukan pada Kamis (4/12/2025) untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

    Kasus ini menjadi sorotan setelah mencuat ke publik dan ditangani langsung oleh Polres Pacitan melalui mekanisme Laporan Model A, yakni laporan yang dibuat oleh kepolisian setelah menemukan adanya dugaan tindak pidana.

    “Kami dari awal menggunakan laporan kami sendiri, bukan dari orang lain,” ujar Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (5/12/2025).

    Dasar hukum yang digunakan dalam penyidikan ini adalah Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemalsuan surat, yang secara spesifik menjerat pelaku terkait dugaan pemalsuan cek senilai Rp3 miliar tersebut. Ayub menegaskan bahwa penanganan kasus ini berjalan cepat dan terukur.

    “Sudah kami tetapkan sebagai tersangka, dan sudah kami lakukan penahanan pada Kamis, 4 Desember 2025,” ungkapnya.

    Ayub juga menekankan bahwa kepolisian sejak awal bekerja dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Selain itu, Polres Pacitan berkomitmen menjaga nama baik pihak mempelai perempuan serta keluarganya yang ikut terseret dalam pemberitaan heboh tersebut.

    Menurut Kapolres, penyidik telah mengumpulkan keterangan, mendalami alur transaksi, hingga menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pemalsuan. Polres Pacitan berkomitmen menangani kasus ini secara profesional, transparan, dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

    “Setiap perkembangan signifikan akan kami sampaikan kepada publik,” imbuh Ayub. [tri/beq]