provinsi: JAWA TIMUR

  • Olimpiade Matematika SD/MI di Bojonegoro Ricuh, Dindik: Pelaksanaan Tanpa Izin

    Olimpiade Matematika SD/MI di Bojonegoro Ricuh, Dindik: Pelaksanaan Tanpa Izin

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah olimpiade matematika untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro berakhir ricuh dan harus dihentikan paksa oleh kepolisian. Kerusuhan ini terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial Facebook.

    Kejadian berlangsung di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur, Kelurahan Ledokwetan, Kabupaten Bojonegoro. Video yang beredar memperlihatkan kepanikan massal, dimana puluhan orang tua, guru, dan siswa saling berdesakan.

    Situasi cepat menjadi tidak terkendali, memicu tangis sejumlah anak yang kebingungan mencari orang tua mereka. “Ada beberapa kericuhan dari pihak panitia dan walimurid, pihak keamanan kurang, akses masuk di dalam maupun luar gedung buntu,” tulis pemilik akun Facebook, Fi** dalam unggahannya.

    Akibat situasi yang semakin kacau dan membahayakan, pihak kepolisian turun tangan dan menghentikan kegiatan olimpiade tersebut secara paksa. Kegiatan pun bubar tanpa bisa dilanjutkan.

    Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, M Anwar Mukhtadlo, menegaskan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak terkoordinasi dengan instansinya.

    “Kegiatan itu tidak ada izin maupun koordinasi dengan dinas pendidikan. Tidak ada laporan maupun surat pemberitahuan,” ujar Anwar Mukhtadlo, Minggu (7/12/2025).

    Anwar mengaku, pihaknya tidak tahu siapa yang menyelenggarakan olimpiade matematika tersebut. Namun, karena mendapat laporan adanya kericuhan tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan tim untuk turun ke lokasi guna melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyelenggara acara. [lus/aje]

  • Olimpiade Matematika Tingkat SD/MI di Bojonegoro Dibubarkan, Situasi Ricuh dan Tak Terkendali

    Olimpiade Matematika Tingkat SD/MI di Bojonegoro Dibubarkan, Situasi Ricuh dan Tak Terkendali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Sektor (Polsek) Bojonegoro Kota terpaksa membubarkan secara paksa kegiatan Olimpiade Matematika untuk tingkat SD/MI di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur, Kelurahan Ledokwetan, Minggu (7/12/2025).

    Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus Elfauzi mengatakan, tindakan tegas diambil menyusul situasi di lokasi yang sudah tidak kondusif dan berpotensi membahayakan keselamatan ratusan peserta yang didominasi anak-anak.

    Selain itu, karena ada ketidaksesuaian antara proposal pengajuan izin dengan pelaksanaan di lapangan. Panitia penyelenggara dari Management SR Tuban sebelumnya melaporkan peserta sebanyak 1.500 orang yang dibagi dalam tiga sesi.

    “Faktanya di lapangan tidak sesuai. Kondisi menjadi tidak terkendali, terjadi kepanikan dan kericuhan antara panitia dengan wali murid,” ujar Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus Elfauzi.

    Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara dan mediasi dengan perwakilan wali murid. Mediasi menghasilkan kesepakatan bahwa panitia bersedia mengembalikan seluruh uang pendaftaran kepada orang tua peserta melalui pihak sekolah masing-masing.

    “Tuntutan pengembalian biaya pendaftaran dari wali murid telah disetujui panitia melalui sekolah masing-masing,” tambah Kapolsek.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, M Anwar Mukhtadlo, secara terpisah menyatakan kegiatan tersebut sama sekali tidak memiliki izin maupun koordinasi dengan instansinya. Pihaknya baru mengetahui acara tersebut setelah mendapat laporan kericuhan.

    “Tidak ada izin, tidak ada pemberitahuan. Kami langsung turun tim untuk melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut terkait penyelenggara acara ini,” pungkas Anwar.

    Video-video yang memperlihatkan kepanikan massal, orang tua dan anak yang berdesakan, serta tangisan peserta telah viral di media sosial, memantik perhatian publik atas pentingnya prosedur perizinan dan manajemen acara yang melibatkan massa dalam jumlah besar. [lus/aje]

     

  • Mau Islah dengan Rais Aam, Gus Yahya Minta Ulama Sepuh Jaga PBNU

    Mau Islah dengan Rais Aam, Gus Yahya Minta Ulama Sepuh Jaga PBNU

    Jombang, Beritasatu.com – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan dirinya terbuka untuk islah dengan rais aam syuriyah PBNU seusai menyampaikan klarifikasi di hadapan forum sesepuh dan mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. 

    Gus Yahya juga memohon kepada para ulama untuk ikut menjaga tatanan organisasi PBNU supaya tidak runtuh di tengah jalan.

    Gus Yahya mengatakan dirinya dan jajaran PBNU sejak awal berkhidmah dengan niat tulus, sehingga penting menjaga struktur yang telah diwariskan para pendiri. 

    “Mohon dipertimbangkan tentang masa depan tatanan organisasi Nahdlatul Ulama ini, supaya tatanan ini tidak runtuh di tengah jalan,” kata Gus Yahya di Tebuireng, Sabtu (6/12/2025) malam.

    Ia mengingatkan sejak awal NU didirikan Rais Akbar Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, membuat aturan dan struktur organisasi yang ketat serta kewenangannya dibatasi oleh anggaran dasar. Oleh karena itu, Gus Yahya mengajak semua warga NU untuk berpikir dengan benar, agar tatanan organisasi tidak runtuh hanya karena tuduhan yang tidak mendasar yang ditujukan kepada dirinya.

     “Maka mari kita berpikir tetap dengan betul agar tatanan ini tidak diruntuhkan dan membawa jam’iyah ini mundur 100 tahun,” tegasnya.

    Dalam forum tersebut, Gus Yahya mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan secara lengkap berbagai persoalan organisasi yang selama ini ditujukan kepadanya. Menurutnya, seluruh kebutuhan klarifikasi yang sebelumnya disampaikan melalui utusan Rais Aam telah dijawab secara tuntas. 

    Penjelasan tersebut pun juga dilengkapi dokumen dari Bendahara Umum PBNU Sumantri Suwarno serta Sekjen Amin Said Husni. “Semuanya telah saya jawab dengan tuntas dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan dari Saudara Sumantri sebagai pemegang buku keuangan PBNU serta penjelasan-penjelasan dari Pak Amin Said Husni,” tukas Gus Yahya.

    Gus Yahya juga menyinggung polemik audit keuangan yang menurutnya telah jelas dan terbuka. Ironisnya, hasil audit data sementara oleh auditor, ternyata dimanipulasi oleh pihak – pihak tertentu dan menimbulkan kegaduhan dengan berbagai tuduhan tidak mendasar.

    “Auditornya sudah mundur gara-gara opininya dimanipulasi. Hasil audit data sementaranya itu diminta kemudian dimanipulasi jadi tuduhan-tuduhan tidak berdasar. Ahli-ahli hukum sudah bicara. Semuanya sudah bicara,” ungkapnya.

    Ia menilai persoalan tersebut tidak perlu ditutupi, melainkan harus diluruskan agar tidak menambah kerumitan dalam organisasi.

    “Maka mari kita luruskan dulu supaya tidak tambah-tambah masalah,” kata Gus Yahya.

    Menanggapi pernyataan bahwa pertemuan di Tebuireng tidak memengaruhi risalah rapat syuriyah, Gus Yahya menilai rapat harian syuriyah justru sudah bermasalah sejak awal.

    “Mau pengaruh atau tidak pengaruh, monggo, tetapi sudah menjadi persepsi bahwa apa yang terjadi dengan harian syuriyah itu sangat bermasalah, membuat keputusan di luar wewenangnya. Jadi ini bermasalah. Semua ikutannya dari keputusan ini bermasalah semua,” tegasnya.

    Ia juga mengkritisi rencana Rapat Pleno PBNU pada 9 Desember 2025 yang disebut mendasarkan diri pada keputusan bermasalah itu.

    “Kalau itu didasarkan pada Rapat Harian Syuriyah tanggal 20 November, itu berarti mendasarkan diri pada keputusan yang bermasalah. Pengambilalihan jabatan ketua umum untuk dirangkap oleh Rais Aam sangat-sangat bermasalah,” ujarnya.

    Gus Yahya menambahkan ia akan terus berkomunikasi dengan para kiai sepuh serta PWNU dan PCNU seluruh Indonesia untuk mencari penyelesaian terbaik.

    Ia mengaku sangat berterima kasih kepada para kiai sepuh, mustasyar, dan para sesepuh ulama memberikan ruang baginya untuk menyampaikan penjelasan secara terbuka. “Saya sangat berterima kasih bahwa beliau-beliau berkenan untuk memanggil saya. Saya sangat terharu bahwa para sesepuh kita masih begitu peduli kepada jam’iyah Nahdlatul Ulama ini,” pungkasnya.

  • Kemendikti Minta Kampus Ringankan UKT Mahasiswa Korban Banjir Sumatera

    Kemendikti Minta Kampus Ringankan UKT Mahasiswa Korban Banjir Sumatera

    Malang, Beritasatu.com – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) mengimbau seluruh perguruan tinggi untuk memberikan keringanan bagi mahasiswa yang terdampak banjir bandang di Sumatera. Selain penundaan atau pelonggaran uang kuliah tunggal (UKT), kampus diminta menyediakan dukungan biaya hidup untuk membantu mahasiswa yang sedang menghadapi situasi darurat.

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Dr Fauzan mengatakan, kebijakan tersebut diperlukan sebagai bentuk empati dan kepedulian lembaga pendidikan terhadap kondisi mahasiswa yang menjadi korban bencana.

    “Bantuan ini tergantung kebijakan perguruan tinggi masing-masing. Namun, Kemendikti Saintek memberikan imbauan agar kampus berempati, memberikan penundaan UKT misalnya,” ujar Fauzan saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (6/12/2025) malam.

    Ia menegaskan, pelaksanaan kebijakan tetap berada di tangan masing-masing kampus. Namun, pemerintah mendorong perguruan tinggi lebih proaktif dalam memberikan dukungan, terutama bagi mahasiswa yang keluarganya kehilangan rumah, mata pencarian, atau terdampak langsung oleh bencana.

    Bahkan, selain penundaan UKT, pemerintah pusat mendorong kampus untuk menyediakan fasilitas bantuan biaya hidup.

    “Kami berharap kampus juga memfasilitasi kebutuhan biaya hidup mahasiswa terdampak. Apakah itu akan digratiskan atau diberikan subsidi, itu tergantung kebijakan perguruan tinggi,” kata Fauzan.

    Selain dukungan kepada mahasiswa, Fauzan menyebut banyak perguruan tinggi di bawah Kemendikti Saintek yang telah terlibat langsung dalam penanganan bencana. Salah satu bentuk kontribusi konkret adalah pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) kemanusiaan di wilayah terdampak banjir di Sumatera.

    “Program KKN kemanusiaan sudah berjalan. Masing-masing perguruan tinggi menjalankan pengabdian di daerah bencana. Ada beberapa program, tidak hanya membantu secara fisik tetapi juga pemulihan psikologis,” ujarnya.
     

  • Pecah Ban di Cipali, Ratna Listy: Alhamdulillah, Allah Melindungi Kami

    Pecah Ban di Cipali, Ratna Listy: Alhamdulillah, Allah Melindungi Kami

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas senior Ratna Listy mengucapkan rasa syukurnya telah diselamatkan oleh Sang Pencipta atas musibah pecah ban mobil Toyota Kijang Innova miliknya di Km 95 Tol Cipali ketika menuju Madiun, Jawa Timur.

    “Alhamdulillah, Allah masih melindungi kami. Coba kalau enggak sempat berhenti, bisa-bisa keburu meledak mobilnya,” ujar Ratna Listy dikutip dari Instagram miliknya, Minggu (7/12/2025).

    Ratna Listy mengatakan saat mengalami pecah ban tersebut, tiba-tiba mengeluarkan asap dari bagian sebelah kiri.

    Ratna Listy mengalami pecah ban di jalan tol Cipali, beruntung Ratna Listy dalam kondisi selamat. – (Beritasatu.com/Instagram)

    “Saat kita menepi, kemudian melihat bannya ternyata banyak mengeluarkan asap dan bannya habis. Padahal, kembang mobilnya masih bagus,” ujarnya.

    “Sampai sekarang masih berasap mobilnya,” lanjutnya.

    Ia mengaku, sebelum berangkat dirinya tiba-tiba merasakan feeling yang enggak enak.

    “Pantesan pagi sebelum berangkat tiba-tiba ada piring pecah di dapur. Biasanya ini merupakan firasat, pertanda agar kita waspada. Ternyata ini yang terjadi,” tutupnya.

  • Berhenti Khawatir, Ini 10 Hal yang Benar-Benar Bisa Kamu Kendalikan

    Berhenti Khawatir, Ini 10 Hal yang Benar-Benar Bisa Kamu Kendalikan

    Surabaya (beritajatim.com)-Dalam hidup, ada dua hal yang selalu berjalan berdampingan, yaitu hal-hal yang bisa kontrol dan hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan. Namun, banyak orang yang justru menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak bisa dikendalikan seperti pendapat orang lain, kejadian yang akan datang, dan hasil akhir dari proses yang panjang.

    Padahal, hidupmu akan lebih berkualitas ketika kamu mulai fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan sendiri. Cara tersebut justu bisa membuat hidupmu lebih berkualitas dan menjadi lebih tenang. Kalau kamu bingung, berikut ini adalah 10 hal yang benar bisa kamu kendalikan yang bisa membantumu berhenti untuk mengkhawatirkan hal yang tidak perlu khawatirkan.

    1. Sikap dan Perilakumu
    Hal pertama yang sangat dekat dan selalu berada di bawah kendalimu adalah sikap dan perilaku. Orang-orang memang bisa bersikap seenaknya pada dirimu dan kamu tentu tidak bisa mengontrol perilaku orang lain terhadap dirimu. Tapi yang terpenting adalah kamu bisa menghargai dirimu dengan menjaga tutur kata yang akan dikeluarkan dan memilih untuk tidak mengeluarkan emosi. Sikap akan menentukan reputasi dan menentukan cara orang memperlakukanmu. Sementara perilaku bisa menunjukkan siapa kamu sebenarnya

    2. Cara Pandangmu
    Realita memang boleh sama, tetapi cara pandang tentu boleh berbeda-beda. Kamu tidak harus mengikuti apa pendapat orang lain, lakukanlah sesuatu yang kamu percayai yang sesuai dengan sudut pandangmu. Cara pandang ini bisa menentukan seberapa besar kekhawatiran yang kamu rasakan, dan seberapa berani kamu mengambil langkah.

    3. Prioritas Hidupmu
    Kualitas hidup sangat dipengaruhi oleh bagaimana kamu mengatur prioritas. Saat kamu menyadari apa yang terpenting dalam hidupmu dan apa yang bisa ditunda, artinya kamu juga mengurangi tekanan yang tidak perlu.

    4. Konsistensi dan Disiplinmu
    Banyak orang yang mempunyai mimpi tapi tidak semua orang bisa mempunyai konsistensi untuk menjalani setiap prosesnya. Padahal, konsistensi merupakan jembatan antara niat dan hasil.

    5. Batasan atau Boundary
    Tidak semua orang pantas masuk dalam hidupmu, maka kamu perlu menentukan batasan agar orang tidak melangkah lebih jauh ke ruang hidupmu. Kamu bisa mengatur apa yang boleh orang lakukan, batas interaksi yang kamu nyaman, kapan kamu butuh ruang pribadi, dan kapan kamu ingin terbuka.

    6. Buku yang Kamu Baca
    Wawasan yang kamu punya merupakan tanggung jawabmu. Kamu bisa memilih buku yang akan kamu baca dan kamu pelajari untuk mendapatkan pengetahuan yang ingin kamu dapatkan.

    7. Seberapa Sering Kamu Berolahraga
    Tidak ada yang bisa memaksa tubuhmu untuk sehat selain dirimu sendiri. Kamu bisa memilih sendiri kapan, seberapa lama, dan seberapa sering kamu berolahraga. Selain itu, dirimu sendirilah yang akan menentukan olahraga apa yang akan kamu lakukan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan targetmu.

    8. Caramu Menghadapi Risiko
    Hidup memang memberikan banyak risiko, tetapi cara kamu menghadapi risiko tersebut merupakan keputusanmu. Kamu bisa memilih lari dari risiko tersebut dan tetap berada di zona nyaman atau memilih berani mengambil langkah lain yang mungkin bisa membuka pintu lainnya.

    9. Caramu Berbicara kepada Orang Lain
    Kata-kata yang kamu keluarkan bisa mempunyai dampak yang besar. Kamu bisa menenangkan situasi atau justru bisa memperburuk keadaan dengan kalimat sederhana yang kamu ucapkan. Oleh karena itu, kemampuan mengontrol cara bicara adalah hal penting dalam kehidupan sosial.

    10. Lingkungan yang Kamu Pilih untuk Didekati
    Kamu tidak bisa mengatur bagaimana orang bertindak, tetapi kamu bisa memilih siapa yang kamu izinkan berada di sekelilingmu. Kamu bisa memilih lingkungan yang toxic yang membuatmu terhambat atau lingkungan yang memiliki energi dan nilai positif yang bisa membuatmu berkembang.

    Ketika kamu menyadari bahwa kamu memiliki kendali atas hal-hal ini, kamu tidak lagi menyia-nyiakan energi untuk hal-hal yang tidak bisa kamu ubah. Kamu menjadi lebih tenang, lebih fokus, dan lebih sadar akan nilai dirimu sendiri.
    [Pranata Dewi Ratna Swari]

  • Siap-Siap! Tol Probolinggo-Banyuwangi Dioperasikan Fungsional saat Nataru

    Siap-Siap! Tol Probolinggo-Banyuwangi Dioperasikan Fungsional saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengumumkan akan mengoperasikan secara fungsional Jalan Tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi (Prosiwangi) sepanjang 24,08 kilometer (km) pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Menteri PU Dody Hanggodo menyebut langkah strategis ini diambil untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan distribusi barang di koridor vital Jawa Timur.

    “Pembangunan jalan tol memiliki arti strategis, tidak hanya infrastruktur, tetapi juga penguatan ekonomi nasional. Selain itu, pembangunan jalan tol dapat menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR),” jelasnya dalam unggahan @KementerianPU, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Dody menambahkan, semakin lancar distribusi barang dan jasa, semakin tinggi efisiensi investasi, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih besar oleh masyarakat.

    Adapun, ruas yang akan dioperasikan secara fungsional pada masa libur Nataru kali ini yakni  Seksi 1 (Gending–Kraksaan) sepanjang 12,88 km dan Seksi 2 (Kraksaan–Paiton) sepanjang 11,20 km. 

    Dalam laporannya, pembukaan fungsional ruas ini menjadi bagian krusial untuk memecah kepadatan lalu lintas di jalur Pantura yang selama ini menjadi urat nadi utama distribusi di kawasan Tapal Kuda, sekaligus mempercepat akses wisatawan menuju destinasi unggulan seperti Bromo dan Banyuwangi.

    Pada saat yang sama, pemerintah juga memastikan bahwa Seksi 1 dan Seksi 2 Tol Prosiwangi telah melalui Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada akhir Oktober 2025. 

    Untuk diketahui, Jalan Tol Prosiwangi yang memiliki total panjang 175,46 km, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang vital dalam menghubungkan secara penuh Trans-Jawa hingga pelabuhan penyeberangan Ketapang. 

    Pembangunan proyek ini terbagi menjadi dua tahap utama, di mana Tahap I (Probolinggo–Besuki) sepanjang 49,68 km menjadi fokus penyelesaian yang ditargetkan rampung sepenuhnya pada awal 2026.

    Kehadiran ruas tol ini diproyeksikan akan membawa efisiensi logistik yang masif. Secara keseluruhan, Tol Prosiwangi mampu memangkas waktu tempuh dari Probolinggo menuju Banyuwangi yang semula membutuhkan waktu 5 jam melalui jalan arteri, menjadi hanya sekitar 2 jam. 

  • KPK Gencar Usut Dugaan Korupsi Proyek Monumen Reog Ponorogo

    KPK Gencar Usut Dugaan Korupsi Proyek Monumen Reog Ponorogo

    GELORA.CO – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mendalami dugaan korupsi proyek Monumen Reog Ponorogo yang juga melibatkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Sejumlah tempat pun sudah digeledah.

    Jurubicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, di antaranya di Dinas Kebudayaan, dan beberapa lokasi lainnya, seperti pihak swasta, baik kantor maupun rumah yang diduga terkait dengan pengadaan Monumen Reog.

    “Penyidik mengembangkan, apakah praktik-praktik serupa juga terjadi di dinas ataupun di proyek-proyek pemerintah Kabupaten Ponorogo lainnya, sehingga dalam penggeledahan ataupun pemeriksaan para saksi, di antaranya penyidik menyasar terkait dengan pengadaan Museum reog di Kabupaten Ponorogo,” kata Budi seperti dikutip RMOL, Minggu, 7 Desember 2025.

    Dari sejumlah lokasi yang digeledah kata Budi, tim penyidik mengamankan dan menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik (BBE).

    “Penyidik menelusuri, melacak seperti apa proses dan mekanisme pengadaan dari Museum Reog tersebut, dan tentunya ini juga tidak berhenti di sini saja, KPK masih akan terus menyusuri apakah modus-modus serupa, suap proyek juga terjadi di dinas-dinas lainnya,” pungkas Budi.

    Dalam sepekan akhir November 2025, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di 11 tempat di wilayah Jawa Timur.

    Di antaranya kegiatan penggeledahan dilakukan di wilayah Surabaya, yaitu di rumah SUG, rumah ELW, serta kantor CV Raya Ilmi, dan CV Rancang Persada. Dalam penggeledahan tersebut penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan BBE.

    Selanjutnya, tim penyidik juga melakukan penggeledahan di wilayah Bangkalan, yakni di rumah KKH yang merupakan Tenaga Ahli Bupati Ponorogo. Dalam penggeledahan itu juga diamankan sejumlah dokumen dan BBE.

    Selanjutnya untuk di wilayah Ponorogo, tim penyidik juga melakukan penggeledahan di sejumlah tempat. Di antaranya di rumah SUG, rumah YSD yang merupakan PPK proyek Pembangunan Monumen Reog, MJB yakni PPK pembangunan RSUD Harjono Ponorogo, serta rumah RLL yang merupakan Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, serta kantor CV Wahyu Utama. KPK juga mengamankan sejumlah dokumen dan BBE.

    Selain itu, tim penyidik juga menggeledah kantor PT Widya Satria, perusahaan pemenang tender proyek pembangunan Monumen Reog Ponorogo. Dari sana, tim penyidik mengamankan dokumen, BBE, hingga senjata api yang kemudian dititipkan di Polda Jatim.

    Sebelumnya selama 4 hari berturut-turut sejak Selasa, 11 November 2025 hingga Jumat, 14 November 2025, tim penyidik melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, di antaranya kantor Dinas PU, RSUD Ponorogo, rumah dinas bupati, rumah dinas sekda, rumah pribadi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, rumah Yunus Mahatma, rumah Sucipto, dan sejumlah lokasi lainnya.

    Dalam rangkaian penggeledahan tersebut, tim penyidik mengamankan dan menyita beberapa dokumen dan BBE yang terkait dengan perkara ini, seperti dokumen penganggaran maupun proyek.

    Selain itu, dari rumah saudara Yunus, penyidik juga mengamankan sejumlah aset bergerak, di antaranya sejumlah jam tangan mewah, 24 sepeda, serta 2 mobil mewah Jeep Rubicon dan BMW.

    Pada Minggu dinihari, 9 November 2025, KPK mengumumkan 4 dari 13 orang yang terjaring OTT pada Jumat, 7 November 2025 sebagai tersangka.

    Keempat orang yang ditetapkan tersangka, yakni Sugiri Sancoko (SUG) selaku Bupati Ponorogo periode 2021-2025 dan 2025-2030, Agus Pramono (AGP) selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Yunus Mahatma (YUM) selaku Direktur RSUD Harjono Ponorogo, dan Sucipto (SC) selaku swasta rekaman RSUD Ponorogo.

    Dalam perkaranya, pada awal 2025, Yunus mendapatkan informasi bahwa dirinya akan diganti. Oleh karena itu, Yunus langsung berkoordinasi dengan Agus untuk menyiapkan sejumlah uang yang akan diberikan kepada Sugiri dengan tujuan agar posisinya tidak diganti.

    Pada Februari 2025, dilakukan penyerahan uang pertama dari Yunus kepada Sugiri melalui ajudannya sebesar Rp400 juta. Kemudian, pada periode April-Agustus 2025, Yunus juga melakukan penyerahan uang kepada Agus senilai Rp325 juta. Selanjutnya, pada November 2025, Yunus kembali menyerahkan uang senilai Rp500 juta melalui Ninik (NNK) selaku kerabat atau iparnya Sugiri.

    Sehingga total uang yang telah diberikan Yunus dalam 3 klaster penyerahan uang tersebut mencapai Rp1,25 miliar, dengan rincian untuk Sugiri sebesar Rp900 juta, dan Agus Rp325 juta.

    Dalam proses penyerahan uang ketiga pada Jumat, 7 November 2025 tersebut, tim KPK kemudian melakukan OTT dengan mengamankan 13 orang, yakni Sugiri, Agus, Yunus, Sucipto, Arif Pujiana (AP) selaku Kepala Bidang Mutasi Pemkab Ponorogo, Niken (NK) selaku Sekretaris Direktur Utama RSUD Ponorogo, Ely Widodo (ELW) selaku adik Sugiri.

    Selanjutnya, Indah Bekti Pratiwi (IBP) selaku swasta, Sri Yanto (SRY) selaku pemilik toko kelontong, Kokoh Prio Utama (KKH) selaku Tenaga Ahli Bupati Ponorogo, Endrika Dwiki Christianto (ED) selaku pegawai Bank Jatim, Bandar (BD) selaku ajudan Bupati Ponorogo, dan Zupar (ZR) selaku ajudan Bupati Ponorogo.

    Sebelum OTT, pada 3 November 2025, Sugiri meminta uang kepada Yunus senilai Rp1,5 miliar. Kemudian pada 6 November 2025, Sugiri kembali menagih uang tersebut.

    Maka pada 7 November 2025, teman dekat Yunus, yakni Indah berkoordinasi dengan Endrika untuk mencairkan uang senilai Rp500 juta. Uang tersebut untuk diserahkan Yunus kepada Sugiri melalui Ninik. Untuk tersebut kemudian diamankan KPK saat OTT.

    Selanjutnya terkait suap proyek pekerjaan di RSUD Harjono Ponorogo. Pada 2024, terdapat proyek pekerjaan di RSUD Ponorogo senilai Rp14 miliar. Dari pekerjaan tersebut, Sucipto diduga memberikan fee proyek kepada Yunus sebesar 10 persen dari nilai proyek atau senilai Rp1,4 miliar.

    Yunus kemudian menyerahkan uang tersebut kepada Sugiri Singgih (SGH) selaku ajudan Bupati dan Ely.

    Tak hanya itu, Sugiri juga menerima gratifikasi lainnya. Pada periode 2023-2025, Sugiri menerima uang senilai Rp225 juta dari Yunus. Selain itu, pada Oktober 2025, Sugiri juga menerima uang sebesar Rp75 juta dari Eko (EK) selaku pihak swasta. 

  • UNESCO Tetapkan Reog Ponorogo Warisan Dunia, Sertifikat Diserahkan ke Lisdyarita

    UNESCO Tetapkan Reog Ponorogo Warisan Dunia, Sertifikat Diserahkan ke Lisdyarita

    Ponorogo (beritajatim.com) – Babak baru pelestarian Reog Ponorogo. Setelah melalui proses panjang bertahun-tahun, UNESCO menetapkan Reog sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda Dunia. Penetapan itu ditegaskan melalui penyerahan sertifikat resmi kepada Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita, dalam sebuah seremoni di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

    Sertifikat yang menjadi bukti pengakuan dunia terhadap Reog Ponorogo tersebut, kini disimpan secara khusus di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Momen itu pun menjadi catatan sejarah penting bagi Bumi Reog. Plt. Bupati Ponorogo Lisdyarita menegaskan bahwa keberhasilan tersebut lahir dari kerja panjang para seniman, pelestari, pengrawit, dan warga Ponorogo yang selama ini setia menjaga napas tradisi.

    “Ini sebuah awal dari tanggung jawab yang jauh lebih besar. Kami harus berupaya melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkannya bagi masyarakat,” kata Bunda Rita, sapaan akrabnya, ditulis Minggu (7/12/2025).

    Dalam pandangan Bunda Rita, predikat ICH UNESCO bukan sekadar pengakuan internasional, tetapi juga mandat bagi pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan Reog di tengah tantangan zaman. Dia menyadari bahwa tantangan ke depan tidak ringan, terutama menjelang 2026, ketika alokasi Transfer Keuangan Daerah (TKD) dipangkas hingga Rp261 miliar.

    Meski ruang fiskal menyempit, Dia menegaskan diplomasi budaya tidak boleh terhenti. Reog Ponorogo harus tetap hadir di panggung internasional, sebagai identitas Ponorogo dan wajah kesenian Indonesia.

    “Tugas kita berkeliling luar negeri mengenalkan seni reog ini, tetapi memang agak susah karena anggarannya tidak banyak,” katanya.

    Untuk memperkuat regenerasi, Pemkab Ponorogo terus memperdalam pengajaran seni tradisi melalui muatan lokal (mulok) dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kebijakan tersebut menjadi jembatan penting agar anak-anak mengenal Reog sejak dini. Yakni mulai dari gerak, musik pengiring, hingga filosofi di balik setiap tokoh di dalamnya.

    “Dalam mengembangkan budaya, kita mulai bersama dari anak-anak sampai tua,” tambah Bunda Rita.

    Dengan sertifikat ICH UNESCO resmi berada di tangan Pemkab Ponorogo, langkah berikutnya adalah memastikan Reog tidak hanya diakui, tetapi juga terus hidup sebagai praktik budaya yang mengakar di masyarakat. Penguatan komunitas, peningkatan kapasitas seniman, serta diplomasi budaya lintas negara menjadi agenda berkelanjutan yang kini menjadi fokus Bunda Lisdyarita.

    Reog Ponorogo akhirnya tidak hanya milik Ponorogo, tetapi telah menjadi warisan dunia. Dan melalui sertifikat yang diterimanya, Lisdyarita membawa pesan kuat bahwa perjalanan Reog di tingkat global baru saja dimulai. [end/aje]

  • Soal Rapat Pleno, Gus Yahya Singgung Keputusan Syuriyah Bermasalah

    Soal Rapat Pleno, Gus Yahya Singgung Keputusan Syuriyah Bermasalah

    GELORA.CO -Keputusan Rapat Harian Syuriyah pada 20 November 2025 yang meminta Yahya Cholil Staquf mundur atau diberhentikan dari Ketua Umum PBNU dianggap bermasalah, sehingga semua keputusan turunannya juga tak bisa diterima. 

    Hal itu diungkap Gus Yahya usai menghadiri Silaturahim bersama para Kiai Sepuh dan Mustasyar PBNU di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu, 6 Desember 2025. 

    Di dalam forum itu, Gus Yahya menyampaikan penjelasan menyeluruh terkait berbagai persoalan internal yang berkembang dalam beberapa hari terakhir sekaligus menekankan pentingnya menjaga tatanan organisasi agar tidak runtuh di tengah gejolak.

    Ia juga menanggapi pernyataan Rais Syuriyah PBNU Prof M Nuh bahwa Silaturahim di Tebuireng tidak mengubah keputusan Rapat Harian Syuriyah. 

    “Mau berpengaruh atau tidak, monggo. Tetapi secara substansi, Rapat Harian Syuriyah itu bermasalah. Pertama, saya tidak diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi,” ujarnya.

    “Bahkan sampai sekarang saya dicegah untuk menjelaskan secara terbuka. Kedua, keputusan tersebut diambil di luar kewenangan sehingga semua turunan dari keputusan itu juga bermasalah,” sambung Gus Yahya. 

    Ia juga mengungkapkan, apabila Rapat Pleno di Hotel Sultan, Jakarta, pada 9-10 Desember 2025 tetap berlangsung dan didasarkan kepada Risalah Rapat Harian Syuriyah tanggal 20 Desember 2025, maka Rapat Pleno itu juga tidak memiliki dasar hukum yang sah. 

    “Kalau Pleno itu mendasarkan diri pada keputusan yang bermasalah, maka semua ikutannya bermasalah,” tegas Gus Yahya.

    Gus Yahya juga menyinggung isu audit dan laporan keuangan yang sebelumnya dijadikan dasar tuduhan kepada dirinya. 

    “Saya kira itu sudah jelas di publik. Auditor sudah mundur karena opininya dimanipulasi. Data audit sementara diminta lalu dijadikan dasar tuduhan yang tidak berdasar. Ahli hukum juga sudah bicara. Semuanya sudah bicara,” tegasnya