provinsi: JAWA TIMUR

  • Puting Beliung Terjang Tuban, Ratusan Rumah Rusak

    Puting Beliung Terjang Tuban, Ratusan Rumah Rusak

    Tuban (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Senin (8/11/2025), mengakibatkan ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Angin puting beliung yang menyertai hujan tersebut juga menumbangkan banyak pohon serta merobohkan gardu listrik, sehingga aliran listrik di kawasan itu padam total.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji, mengatakan peristiwa terjadi menjelang waktu salat ashar. Sejauh ini laporan kerusakan terfokus di wilayah Kecamatan Semanding.

    “Saat ini laporan dari warga yang masuk berada di Kecamatan Semanding. Untuk wilayah lain belum ada laporan,” ujar Sudarmaji.

    Rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban .[foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Enam desa dilaporkan terdampak langsung, yakni Desa Penambangan, Bektiharjo, Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon, Tegalagung, dan Semanding. Sejumlah pohon tumbang melintang di jalan serta menimpa kabel listrik sehingga menghambat akses transportasi dan memicu padamnya listrik di beberapa titik.

    “Banyak pohon tumbang, bahkan ada yang mengenai kabel-kabel listrik dan masuk ke badan jalan,” imbuhnya.

    Rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban .[foto: Diah Ayu/beritajatim.com]BPBD bersama petugas terkait kini memfokuskan penanganan pada evakuasi pohon tumbang untuk membuka akses jalan. Sementara itu, tim PLN tengah melakukan perbaikan gardu dan jaringan listrik yang rusak.

    “Untuk jumlah rumah terdampak masih dalam proses asesmen. Besok akan kami rilis data resminya,” jelas Sudarmaji.

    Selain itu, tim relawan juga telah dikerahkan untuk melakukan pengecekan lanjutan ke rumah-rumah warga. “Rencananya besok kita akan kerja bakti bersama,” pungkasnya. [dya/but]

  • Dua Pelaku Curanmor Beraksi di Pakal Surabaya, Sempat Gondol HP Pemuda Masjid

    Dua Pelaku Curanmor Beraksi di Pakal Surabaya, Sempat Gondol HP Pemuda Masjid

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang belum diketahui identitasnya beraksi di wilayah Pakal, Minggu (7/12/2025) dini hari. Aksi kedua bandit curanmor yang berhasil menggasak Honda Beat Street milik warga itu terekam CCTV dan viral di media sosial.

    Dari rekaman CCTV yang viral, nampak kedua pelaku awalnya jalan kaki. Mereka berdua sudah tampak familiar dengan kawasan tersebut. Hal itu tersirat dari kelakuan dua pelaku yang hanya mengintip dua rumah sebelum akhirnya menggondol Honda Beat Street milik warga.

    Setelah berhasil menggondol sepeda motor Honda Beat Street milik warga Pakal, mereka lantas mendorong hasil curian menjauhi lokasi. Dari rekaman tersebut, diketahui pelaku memakai kaos oblong warna putih memakai helm dan celana jeans.

    Sementara pelaku lainnya memakai atasan hitam dan celana pendek. “Iya benar (ada curanmor). Untuk korban sudah melapor ke Polsek Pakal,” kata Kapolsek Pakal, AKP Mulya Sugiharto.

    Mulya menjelaskan, pelaku juga mencuri sebuah handphone milik pemuda sekitar yang sedang tidur di masjid. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.

    “Untuk korban pencurian handphone kemarin kita datangi dan suruh buat laporan di Polsek. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menangkap pelaku,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Pemkab Bangkalan Kerja Sama dengan UTM untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

    Pemkab Bangkalan Kerja Sama dengan UTM untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bangkalan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah tersebut melalui kerja sama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

    Pada Senin, 8 Desember 2025, Pemkab Bangkalan dan UTM menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk program Beasiswa dan Pascasarjana. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Dinas Pendidikan Bangkalan bersama Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, dan disaksikan oleh Bupati Bangkalan Lukman Hakim serta Wakil Bupati Moh. Fauzan Ja’far.

    Bupati Lukman Hakim mengungkapkan bahwa sektor Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tantangan besar bagi Kabupaten Bangkalan. Banyak guru di Bangkalan yang belum memiliki kualifikasi pendidikan tinggi.

    Sementara itu, banyak anak muda yang memiliki potensi, tetapi terkendala oleh biaya pendidikan. “Kita tidak bisa berharap pendidikan berubah kalau SDM-nya tidak ditingkatkan,” ujar Lukman Hakim dalam sambutannya.

    Pernyataan ini menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga pendidik sebagai langkah awal menuju perbaikan pendidikan di daerah ini.

    Program Beasiswa dan Pascasarjana ini dirancang untuk lebih dari sekadar memberikan beasiswa simbolis. Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkomitmen untuk memastikan bahwa tenaga pendidik dapat meningkatkan kualifikasi mereka.

    Nah, anak muda Bangkalan memiliki kesempatan yang sama dengan anak muda dari daerah lebih maju untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Program ini tidak hanya terbatas pada sektor pendidikan, namun juga akan diperluas ke sektor-sektor lainnya, seperti kesehatan, teknik, dan sektor strategis lainnya yang selama ini kekurangan tenaga terampil.

    Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, juga menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai momentum penting untuk memperkuat hubungan antara kampus dan pemerintah daerah. UTM, yang sedang memperluas program studi, telah mengajukan 26 program studi baru, dengan delapan di antaranya sudah disetujui.

    “Kampus tidak akan berarti kalau hasilnya tidak kembali ke masyarakat,” tegasnya. Prof. Safi’ berharap bahwa kolaborasi ini dapat mendorong peningkatan kualitas SDM yang pada gilirannya dapat berkontribusi langsung pada pembangunan daerah Bangkalan.

    Dengan adanya MoU ini, Pemkab Bangkalan berharap agar peningkatan kualitas SDM bukan lagi sekadar wacana, tetapi menjadi kenyataan. Pemerintah menargetkan agar dalam beberapa tahun ke depan, lulusan-lulusan Bangkalan dapat mengisi berbagai posisi strategis dalam pembangunan daerah, serta tidak lagi tertinggal dari wilayah lain di Madura maupun Jawa Timur. [sar/suf]

  • Polisi Buru 6 Begal di Jalan Karah Surabaya, 8 Pelaku Utama dalam Kondisi Mabuk

    Polisi Buru 6 Begal di Jalan Karah Surabaya, 8 Pelaku Utama dalam Kondisi Mabuk

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian terus memburu 6 dari 14 pelaku begal di Jalan Karah Surabaya, Minggu (30/11/2025). Sementara, 8 pelaku sudah diamankan terlebih dahulu oleh anggota Unit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan 14 pelaku melakukan aksinya dalam kondisi mabuk. Mereka mulanya pesta minuman keras di sebuah lapangan yang ada di Jalan Simo Rukun.

    “Para pelaku sebelumnya merayakan ulang tahun dengan pesta miras. Yang ikut pesta miras 30 orang. Saat itu dimulai dari jam 8 malam sampai pukul 12,” kata Luthfie, Senin (8/12/2025).

    Karena terlalu berisik, pesta miras itu dibubarkan warga. Salah satu pelaku berinisial AG (18) lantas mengajak rekan-rekannya untuk konvoi sepeda motor hingga di Jalan Karah. Di tengah konvoi, para pemuda sempat bergesekan dengan warga. Namun gesekan tidak berlangsung lama karena AG dan rekan-rekannya memutuskan pergi.

    “Ketika sampai di Jalan Karah, kelompok pelaku berpapasan dengan korban. Disitulah aksi pengeroyokan dan perampasan terjadi,” jelas Luthfie.

    Dari keterangan para pelaku, motif peristiwa pengeroyokan dan perampasan sepeda motor itu dipicu karena para pelaku terprovokasi bahwa korban telah menabrak lari salah satu kawan mereka.

    “Pelaku terprovokasi oleh anggota kelompok lain yang mengatakan korban telah melakukan tabrak lari salah satu anggota konvoi. Korban yang sedang melintas dihadang oleh tersangka UMR dengan tangan hingga korban terjatuh dan kemudian dipukuli bersama-sama,” tuturnya.

    Setelah berhasil menggondol sepeda motor korban, pelaku AG dan MR menjual sepeda motor tersebut ke penadah di Madura. Motor korban dijual dengan harga Rp3 juta.

    Akibat ulahnya, para tersangka dijerat dengan pasal 365 KUHP dan atau 170 KUHP. Saat ini mereka ditahan di Polrestabes Surabaya dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. [ang/suf]

  • Wakapolres Ngawi Cek Titik Rawan Banjir–Longsor dan Pastikan Kesiapsiagaan Polsek Jajaran

    Wakapolres Ngawi Cek Titik Rawan Banjir–Longsor dan Pastikan Kesiapsiagaan Polsek Jajaran

    Ngawi (beritajatim.com) – Menghadapi intensitas hujan yang mulai meningkat dan berpotensi memicu bencana banjir maupun tanah longsor, jajaran Polres Ngawi Polda Jatim meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah lokasi rawan.

    Wakapolres Ngawi, Kompol Rizki Santoso, memimpin kegiatan mitigasi tersebut bersama Kasat Samapta AKP Dandung Setiawan serta anggota Sat Samapta.

    Dalam agenda lapangan itu, rombongan tidak hanya memantau titik rawan, tetapi juga meninjau kesiapan personel jaga di beberapa Mako Polsek. Pengecekan dilakukan untuk memastikan respons cepat dapat diberikan apabila terjadi keadaan darurat di wilayah hukum Polres Ngawi.

    Sejumlah lokasi yang selama ini kerap terdampak luapan air maupun pergeseran tanah menjadi prioritas pemantauan, di antaranya:

    • Jembatan Ngunengan Pitu
    • Daerah aliran Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Pitu
    • Pemukiman sekitar Jembatan Kendung Kwadungan, Kecamatan Ngawi
    • Waduk Pondok, Kecamatan Bringin

    Setiap titik diperiksa meliputi kondisi aliran sungai, kontur tanah, kemungkinan pergerakan tanah, hingga akses jalur evakuasi bagi warga apabila situasi darurat terjadi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk kesiapsiagaan menyambut musim penghujan.

    “Seluruh jajaran kami perintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Mitigasi ini bukan sekadar inspeksi, tetapi langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana,” jelas Kapolres saat dikonfirmasi media, Senin (8/12/2025).

    Selain pengecekan lokasi rawan, kesiapan Mako Polsek juga diperiksa. Pemeriksaan mencakup kehadiran personel, ketersediaan sarpras, kelengkapan alat komunikasi, hingga peralatan pendukung penanganan bencana.

    “Kesiapsiagaan personel, peralatan, dan koordinasi lintas sektor adalah kunci utama. Kami juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda potensi bencana di sekitarnya,” imbuhnya.

    Dari hasil pemantauan di lapangan, seluruh personel Polsek jajaran dinyatakan siap siaga. Polres Ngawi berharap langkah ini mampu memperkuat pencegahan dini serta menekan potensi kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Ngawi. [fiq/ted]

  • Cek Kelaikan Natal 2026: Dishub Kediri Tilang Bus, 11 Sopir Tensi Tinggi Terdeteksi

    Cek Kelaikan Natal 2026: Dishub Kediri Tilang Bus, 11 Sopir Tensi Tinggi Terdeteksi

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan ramp check angkutan umum secara masif pada Senin (8/12/2025), menjelang Hari Raya Natal dan libur Tahun Baru 2026. Upaya gabungan ini bertujuan krusial untuk memastikan seluruh armada angkutan umum benar-benar layak jalan serta memenuhi standar perizinan yang berlaku sebelum lonjakan penumpang tiba.

    Kegiatan yang berlokasi di Terminal Tipe A Tamanan Kota Kediri ini melibatkan kolaborasi lintas sektor yang kuat, termasuk UPT P3 Provinsi Jawa Timur, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kediri, Satlantas Polres Kediri Kota, Dinas Kesehatan, Korsatpel Terminal Tamanan, Jasa Raharja, dan Subdenpom Kediri. Fokus utamanya adalah menciptakan keamanan dan keselamatan transportasi selama momen libur panjang Nataru.

    Arief Cholisudin, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, mengemukakan bahwa pemeriksaan terbagi menjadi dua aspek utama, yakni fisik kendaraan dan kesehatan pengemudi. Bagian kendaraan yang diperiksa oleh petugas meliputi rem, lampu sein, wiper, lampu, perangkat keselamatan, ban, dan administrasi. Sementara itu, dari segi kesehatan pengemudi dan kru angkutan umum, petugas juga melakukan pemeriksaan intensif, seperti: tekanan darah, asam urat, kolesterol, dan uji kandungan Napza.

    “Upaya ini kami lakukan sebagai upaya dalam memastikan angkutan orang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) siap untuk beroperasi khususnya menyambut Nataru,” ucap Arief Cholisudin.

    Ia menambahkan bahwa poin yang paling penting adalah meningkatkan keselamatan baik pengendara maupun penumpang. Harapannya, penumpang bisa selamat sampai tujuan untuk bersuka cita bersama keluarga. Pesan keselamatan ini sangat penting bagi Gen Z dan milenial yang sering memanfaatkan bus antarkota untuk mobilitas liburan.

    Hasil dari kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB menunjukkan adanya temuan signifikan. Dari total tiga belas bus AKAP maupun AKDP yang diperiksa, terdapat satu armada yang ditindak tilang karena ditemukan pelanggaran berupa buku uji yang sudah mati.

    Lebih lanjut, dari tes kesehatan yang dilakukan terhadap 21 supir dan kru, ditemukan 11 orang mengalami tensi tinggi. Selain itu, 3 orang terdeteksi memiliki kolesterol tinggi, dan 3 orang menunjukkan gula darah tinggi, serta 1 orang memiliki masalah mata minus. Seluruh supir dan kru yang diperiksa diketahui negatif Napza.

    Cholis berharap, melalui kegiatan ini, para pemilik armada dapat mempersiapkan angkutan dalam kondisi prima sehingga keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya menjadi prioritas utama. Kondisi kesehatan prima kru dan teknis kendaraan yang andal adalah syarat mutlak.

    Sementara itu, Iptu Murnianto, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Kediri Kota, sebelum dimulainya ramp check sempat memberikan arahan tegas kepada Tim Gabungan. Ia menyampaikan agar pengecekan dilakukan secara sungguh-sungguh dan sesuai kelayakan, menegaskan agar kendaraan yang tidak lolos uji kelaikan tidak boleh beroperasi.

    Dirinya juga menegaskan agar temuan di lapangan menjadi perhatian bersama dan segera ditindaklanjuti. Iptu Murnianto juga berharap pengemudi bus tidak melakukan pelanggaran lalu lintas di Kota Kediri, demi menjaga ketertiban dan keselamatan bersama. [nm/kun]

  • Sengketa Gono Gini, 13 Aset Kades Modopuro Mojosari Disita PA Mojokerto

    Sengketa Gono Gini, 13 Aset Kades Modopuro Mojosari Disita PA Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) — Pengadilan Agama (PA) Mojokerto melakukan eksekusi penyitaan terhadap 13 aset milik Kepala Desa Modopuro di Kecamatan Mojosari, Imron Wahyudi. Penyitaan ini merupakan tindak lanjut dari putusan perkara gono gini yang diajukan mantan istrinya, Ita Murtikasari.

    Aset yang disita terdiri atas satu unit sepeda motor dan sejumlah perlengkapan rumah tangga, sesuai daftar objek sengketa yang telah berkekuatan hukum tetap. Eksekusi dipimpin langsung oleh Juru Sita PA Mojokerto, Slamet Wulyono.

    “Pelaksanaan hari ini merujuk pada perkara Nomor 02/Pdt.Eks/2025/PA.Mr. Kami memastikan seluruh barang sesuai dengan amar putusan, sekaligus mencatat siapa yang menguasai objek tersebut,” ungkapnya, Senin (8/12/2025).

    Eksekusi penyitaan terhadap sejumlah barang milik Kepala Desa Modopuro, Imron Wahyudi. [Foto : ist]Slamet menambahkan bahwa penyelesaian perkara masih bisa ditempuh melalui kesepakatan damai. Pengadilan, katanya, tetap membuka ruang mediasi untuk menghindari proses pelelangan. Jika kedua belah pihak masih ingin menempuh cara kekeluargaan, pihaknya siap memfasilitasi.

    Kuasa hukum pemohon, Ita Murtikasari, H. Nurkosim, S.H., M.H. menyatakan bahwa eksekusi dilakukan setelah seluruh proses hukum dijalani dan putusan dimenangkan oleh kliennya. “Kesepakatan secara baik-baik sudah diupayakan, namun tidak ada titik temu. Karena itu, sita eksekusi harus dijalankan,” tegasnya.

    Sehingga semua barang tidak boleh dipindahtangankan. Nurkosim menjelaskan bahwa PA Mojokerto bahkan telah memberikan kesempatan untuk menunjuk appraisal agar pembagian aset lebih terukur. “Namun karena tidak ada kesepakatan, kemungkinan ke depan bisa mengarah pada pelelangan,” tambahnya.

    Di sisi lain, kuasa hukum Kades Modopuro, Listiono, S.H., bersama Suwadi, S.H., menyampaikan bahwa pihaknya menghormati proses hukum yang berlangsung. “Kami hadir memenuhi undangan pengadilan dan menerima berita acara eksekusi. Ada 13 item objek sengketa, dan kami tetap membuka dialog agar penyelesaian bisa lebih baik bagi semua pihak,” ujarnya.

    Eksekusi yang berlangsung sekitar siang hari itu berjalan lancar tanpa gesekan. PA Mojokerto memastikan seluruh tahapan dilakukan sesuai aturan dan tetap mengutamakan penyelesaian damai apabila para pihak masih membuka ruang komunikasi. [tin/but]

  • Target Atap Stadion GDJ Tuntas 2026, Pemkab Kediri Anggarkan Rp60 Miliar

    Target Atap Stadion GDJ Tuntas 2026, Pemkab Kediri Anggarkan Rp60 Miliar

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri mengalokasikan anggaran signifikan sebesar Rp60 miliar dari APBD Tahun 2026 untuk menyelesaikan pemasangan atap Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ). Alokasi anggaran ini menjadi komitmen nyata Pemkab Kediri dalam mempercepat pembangunan fasilitas olahraga tersebut yang seluruh proyeknya ditargetkan tuntas pada 2027 mendatang.

    “Untuk tahun depan sudah kita anggarkan, sudah kita dok di anggaran RAPBD kemarin, sekarang masih evaluasi gubernur. Total anggaran Rp60 miliar,” terang Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat ditemui awak media usai penutupan Latsar CPNS dan PPPK beberapa waktu lalu.

    Pembangunan stadion direncanakan selesai seluruhnya pada 2027 melalui beberapa tahap anggaran yang terencana. Setelah alokasi Rp60 miliar untuk tahun 2026, pemerintah daerah telah menyiapkan sekitar Rp55 miliar pada tahun berikutnya untuk melanjutkan konstruksi hingga tuntas.

    Mas Dhito menegaskan bahwa pemasangan lampu stadion akan menjadi tahap paling akhir. Urutan ini ditetapkan secara cermat untuk memastikan struktur atap telah benar-benar kuat sebelum instalasi pencahayaan berstandar internasional dipasang.

    “Atap semua nanti kita pasang lampu. Lampu paling terakhir, kenapa? Karena kita harus tahu kekuatan atapnya dulu, kan FIFA dan PSSI sudah punya standar untuk lampu dan sebagainya dan sebagainya. Ini hal yang saya enggak mau ada miss,” ujarnya.

    Pemenuhan standar FIFA dan PSSI sangat penting untuk kualitas dan keamanan stadion. Mas Dhito menegaskan bahwa stadion yang megah ini akan menjadi fasilitas olahraga yang terbuka luas bagi berbagai klub, bukan hanya didominasi oleh Persik Kediri.

    “Tidak hanya Persik, Persik dan Persedikab atau mungkin tim sepak bola dari kota kabupaten lain, kalau mau latihan, monggo silakan dipakai,” tuturnya. Ini adalah sinyal positif bagi perkembangan olahraga di seluruh Jawa Timur.

    Selain untuk kegiatan olahraga, lanjutnya, yang tak kalah penting adalah proyeksi Stadion Gelora Daha Jayati sebagai pusat kegiatan masyarakat berskala besar. Untuk memfasilitasi kebutuhan ini, Pemkab Kediri berencana menyiapkan grass cover. Alat pelindung ini akan memastikan lapangan dapat digunakan untuk kegiatan non-olahraga, seperti acara keagamaan atau konser, tanpa merusak rumput.

    “Kita nanti mau siapkan grass cover, jadi cover untuk rumput. Kalau ada selawatan bisa di situ,” imbuhnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya fokus pada bangunan inti stadion. Pengembangan kawasan (site development) di sekitar lokasi juga menjadi prioritas utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. “Area sekitar stadion ini juga jadi penting, karena pertumbuhan ekonominya di sekitar sini nanti,” ujar Mas Dhito. [nm/but]

  • Kecelakaan Beruntun di Kota Blitar, Ini Pemicunya

    Kecelakaan Beruntun di Kota Blitar, Ini Pemicunya

    Blitar (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan 3 kendaraan, satu truk, satu sepeda motor, dan satu mobil terjadi di Jalan Kalimantan, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar, pada Senin (08/12/2025). Insiden dipicu oleh kelalaian pengemudi truk yang diduga kurang menjaga jarak dan kurang konsentrasi saat menghindari kendaraan di depannya yang berhenti mendadak.

    “Melibatkan 3 kendaraan,” ucap Kasat Lantas Polres Blitar, AKP Agus Prayitno

    Dipaparkannya, kecelakaan bermula ketika Kendaraan R6 Dump Truk dengan nomor polisi AG 9704 US, yang dikemudikan oleh Didiet Yoga Pratama (33) dari Tulungagung, melaju dari arah utara menuju selatan.

    Saat melintas di lokasi kejadian, tepat di depan truk tersebut, terdapat mobil R4 tak dikenal yang tiba-tiba berhenti. Karena terkejut dan tidak sempat mengerem, pengemudi truk Didiet memutuskan membanting setir ke sisi barat jalan untuk menghindar.

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Blitar. (foto : Winanto/beritajatim.com)

    Nahas, saat menghindar, truk tersebut langsung bertabrakan dengan Kendaraan Sepeda Motor Honda Supra AG 5043 KCP yang dikendarai oleh Muji Santoso (43), seorang karyawan swasta warga Sananwetan, yang datang dari arah berlawanan (selatan ke utara).

    Benturan keras membuat sepeda motor tersebut terpental dan kemudian menghantam Kendaraan R4 Honda Yaris AG 1146 MD yang dikemudikan oleh seorang dokter bernama Gatut Wicaksono (41).

    “Diduga pengemudi Kendaraan R6 Dump Truk AG 9704 US tidak menjaga jarak serta kurang berkonsentrasi sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

    Akibat kecelakaan ini, pengendara sepeda motor Honda Supra, Muji Santoso, dilaporkan mengalami luka lecet (babras) pada bagian kaki dan dalam kondisi sadar Luka Ringan. Sementara itu, pengemudi truk, Didiet Yoga Pratama, dan pengemudi Honda Yaris, Gatut Wicaksono, dinyatakan tidak mengalami luka fisik.

    Semua kendaraan yang terlibat, yakni truk AG 9704 US, sepeda motor Honda Supra AG 5043 KCP, dan mobil Honda Yaris AG 1146 MD, mengalami kerusakan.

    Saat ini, kasus kecelakaan lalu lintas ini masih dalam penanganan lebih lanjut oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Blitar Kota untuk proses penyelidikan dan penentuan pihak yang bertanggung jawab.

    “Kasus ini masih kami tangani lebih lanjut, untuk proses penyelidikan,” tegasnya. (owi/but)

  • Tepis Stigma Anti Kritik, Forum PKB Blitar Mendengar Digelar

    Tepis Stigma Anti Kritik, Forum PKB Blitar Mendengar Digelar

    Blitar (beritajatim.com) – Menjawab dinamika politik yang kian cair dan menuntut transparansi, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Blitar mengambil langkah strategis yang tidak biasa.

    Menepis stigma bahwa partai politik kerap berjarak dan anti-kritik, PKB Blitar justru membuka pintu selebar-lebarnya bagi publik untuk mengkritik kinerja kader dan anggota DPRD Kabupaten Blitar yang berasal dari partainya.

    Acara tersebut digelar dengan tajuk PKB Mendengar. Forum yang digelar bekerja sama dengan komunitas MATA Blitar ini bukan sekadar seremonial. Dihadiri oleh 100 representasi elemen masyarakat, mulai dari petani, pelaku UMKM, penyandang disabilitas, hingga akademisi.

    Acara ini didesain sebagai pengadilan rakyat yang konstruktif untuk mengevaluasi kinerja partai, termasuk para wakil rakyatnya di DPRD. Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar, Rini Syarifah, menegaskan bahwa forum ini adalah manifestasi dari komitmen partai untuk tidak menjadi “menara gading”.

    Perempuan yang akrab disapa Mak Rini tersebut menekankan bahwa anggota DPRD dari PKB maupun struktur partai harus memiliki telinga yang tebal terhadap kritik namun hati yang lapang untuk menerima saran.

    “PKB harus kembali pada ruhnya: menjadi rumah besar aspirasi rakyat. Itu sebabnya hari ini kami duduk bersama masyarakat untuk mendengar, bukan hanya bicara. PKB siap dikritik, diberi saran, dan diberi tugas oleh rakyat Kabupaten Blitar,” tegas Mak Rini di hadapan peserta forum.

    Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa PKB Blitar sedang melakukan mekanisme reset politik. Tujuannya jelas yakni memastikan partai tetap relevan, akuntabel, dan tidak resisten terhadap suara-suara sumbang yang justru membangun.

    Merespons Krisis Kepercayaan Publik
    Langkah berani PKB Blitar ini juga mendapat sorotan dari Direktur MATA Blitar, Bahrul Ulum. Menurutnya, forum ini lahir dari kegelisahan kolektif atas merosotnya indeks kepercayaan publik terhadap institusi partai politik.

    Bahrul menilai, keberanian PKB untuk duduk satu meja dan mencatat masukan pedas dari akar rumput adalah antitesis dari arogansi kekuasaan. Inklusivitas yakni forum ini tidak hanya mendengar elit, tetapi langsung menyentuh masalah riil petani dan kaum marjinal. Serta masukan yang masuk tidak akan menguap, melainkan dicatat sebagai basis data untuk menyusun agenda kerja partai dan fraksi di DPRD.

    “Jadi masukan dari petani, pelaku UMKM, disabilitas, hingga akademisi dicatat untuk ditindaklanjuti menjadi agenda kerja partai,” ujar Bahrul.

    Budaya Politik Baru
    Melalui “PKB Mendengar”, DPC PKB Kabupaten Blitar tengah berupaya membangun budaya politik baru. Sebuah budaya di mana kritik tidak dianggap sebagai serangan, melainkan sebagai bahan bakar untuk pembenahan. Dengan orientasi pelayanan yang lebih nyata, PKB Blitar menantang dirinya sendiri untuk membuktikan bahwa mereka adalah partai yang benar-benar dimiliki oleh rakyat, bukan sekadar kendaraan politik lima tahunan. (owi/ted)