provinsi: JAWA TIMUR

  • BI sebut transaksi QRIS Tap cetak pertumbuhan 1.200 persen

    BI sebut transaksi QRIS Tap cetak pertumbuhan 1.200 persen

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) menyatakan transaksi QRIS tanpa pindai atau QRIS Tap mencetak pertumbuhan 1.200 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

    “QRIS Tap ini setelah rilis fitur tap in dan tap out pada Oktober lalu, transaksinya tumbuh eksponensial mencapai 508 ribu transaksi atau tumbuh 1.200 persen (mtm),” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 di Jakarta, Rabu.

    QRIS Tap telah diimplementasikan di sektor transportasi di 14 provinsi antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali.

    Saat ini, fitur QRIS Tap baru bisa digunakan pada gawai dengan sistem Android. BI berencana untuk mendorong pemanfaatan QRIS Tap pada gawai dengan sistem iOS ke depan.

    “Kami akan terus mendorong supaya iOS, Apple, juga bisa membuka NFC-nya sehingga smartphone iOS juga bisa menggunakan fitur QRIS Tap,” ujar dia.

    Secara umum, volume transaksi QRIS tumbuh 143,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

    Menurut Filianingsih, jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 42 juta merchant, melampaui target 40 juta. Sekitar 90 persen dari jumlah tersebut berasal dari kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Pada 2026, BI berencana mengusung konsep kemerdekaan sebagai salah satu upaya mendorong penggunaan QRIS.

    “Artinya, kami menargetkan transaksi QRIS 17 miliar, perluasan QRIS antarnegara ke 8 negara, dan 45 juta merchant serta 60 juta pengguna,” ujar dia.

    Adapun proyeksi transaksi pembayaran digital pada tahun depan ditargetkan pada level 29,7 persen (yoy), didukung oleh perluasan penggunaan QRIS, inovasi teknologi, penguatan aspek keamanan, dan kepercayaan publik.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UMP Jatim 2026 Diproyeksikan Rp2,4 Juta, Buruh: Seharusnya Rp3,5 Juta

    UMP Jatim 2026 Diproyeksikan Rp2,4 Juta, Buruh: Seharusnya Rp3,5 Juta

    Bisnis.com, SURABAYA – Kalangan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur menyebut bahwa formula penetapan upah minimum provinsi (UMP) yang telah diteken Presiden Prabowo Subianto tidak selaras dengan kebutuhan hidup layak (KHL) di provinsi tersebut.

    Sekretaris Jenderal KSPI Jawa Timur Ahmad Jazuli menjelaskan bahwa perumusan aturan pengupahan disebutnya mulai berbelit-belit pascapenetapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023.

    “Jadi kalau merujuk kembali untuk pengupahan tahun ini berbelit-belit pasca putusan MK Nomor 168, kami selaku penggugat dan saya selaku saksi kami mengikuti setiap rangkaian persidangan kalau formula [Undang-Undang] Ciptaker dan PP turunannya itu tidak berlaku,” ungkap Jazuli saat dihubungi Bisnis, Rabu (17/12/2025).

    Dirinya juga menjelaskan bahwa standar minimum kebutuhan pokok seorang pekerja lajang untuk hidup layak atau KHL Jawa Timur berdasarkan perhitungan dan survei pemerintah melalui Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebesar, yakni Rp3,5 juta per bulannya.

    Sedangkan, upah minimum provinsi (UMP) Jawa Timur pada 2025 berada pada kisaran Rp2,3 juta per pekerja per bulan. Bila mengacu pada formula perhitungan UMP 2026 yang telah diterbitkan Presiden Prabowo, maka besaran UMP Jawa Timur 2026 hanya sebesar Rp2,4 juta.

    “KHL Jawa Timur sebesar Rp3,5 juta. Namun, untuk UMP yang akan ditetapkan bila mengacu pada formulasi dan kisaran alpa tertinggi, yakni 0,9, maka [UMP Jatim] hanya sebesar Rp2,4 juta,” ucapnya.

    Jazuli pun menegaskan bahwa proyeksi besaran UMP Jawa Timur 2026 berdasarkan formula terbaru, berbanding jauh dengan angka KHL Jawa Timur. Nominal proyeksi UMP Jawa Timur 2026 hanya mencapai 64% dari KHL. Kalangan buruh Jatim pun mempertanyakan dasar dari penetapan formula tersebut.

    “Itu masih jauh dari KHL. Pencapaiannya masih 64% jauh dari 100%, maka UMP Jatim terendah keempat se-Indonesia. Formula itu tidak tepat, kenapa tidak disesuaikan dengan KHL?,” bebernya.

    Ia bahkan membeberkan bahwa besaran UMP Provinsi Jawa Timur baru akan menyentuh nominal KHL yang telah diperhitungkan pemerintah tersebut pada tahun 2030 mendatang. Padahal, lanjut Jazuli, kondisi makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi dan kenaikan harga barang (inflasi) selalu dinamis.

    “UMP yang sebentar lagi ditetapkan gubernur itu masih 64%, dan bila mengacu pada formulasi pemerintah, UMP baru dapat setara dengan KHL pada 2030, padahal KHL tahun 2030 juga akan berubah. Bagaimana kita bicara tentang Indonesia Emas, kalau pendapatan perkapita kita tidak jelas,” tegasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) baru tentang Pengupahan, yang menjadi dasar kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026. Hal tersebut disampaikan Menaker Yassierli dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2025) malam. 

    “Alhamdulillah, PP Pengupahan telah ditandatangani oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto pada hari ini, Selasa, 16 Desember 2025,” kata Yassierli.

    Dia menjelaskan bahwa Prabowo akhirnya memutuskan formula kenaikan upah sebagai berikut: inflasi + (pertumbuhan ekonomi x alfa) dengan rentang alfa 0,5-0,9. 

    Keputusan tersebut diambil setelah memperhatikan masukan dan aspirasi dari berbagai pihak, khususnya dari serikat pekerja/serikat buruh.

  • Dana Belum Cair, 14 Dapur Makan Bergizi Gratis di Bojonegoro Terpaksa Tutup Sementara

    Dana Belum Cair, 14 Dapur Makan Bergizi Gratis di Bojonegoro Terpaksa Tutup Sementara

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bojonegoro mengalami gangguan. Setidaknya 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi mitra pelaksana program terpaksa menghentikan operasi sementara.

    Gangguan ini disebabkan oleh dua faktor utama. Sebagian unit telah memasuki masa akhir operasional, sementara sisanya terhenti karena menunggu pencairan dana Bantuan Pemerintah (Banper) dari Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Betul, ada penghentian sementara karena dana Banper dari BGN belum turun,” ujar Koordinator Wilayah SPPG Bojonegoro, Tommy Mandala Putra, Rabu (17/12/2025).

    Dampaknya cukup signifikan. Rata-rata setiap SPPG melayani sekitar 3.000 porsi makanan bergizi per hari untuk kelompok rentan, terutama pelajar dan ibu hamil. Dengan terhentinya 14 titik layanan, diperkirakan 42.000 penerima manfaat di berbagai kecamatan terdampak.

    Kecamatan-kecamatan yang layanan MBG-nya terhenti tersebar luas, meliputi Kedungadem, Baureno, Dander, Kepohbaru, Kasiman, Sumberrejo, Bojonegoro Kota, Kapas, Ngasem, Ngambon, hingga Purwosari.

    Hingga saat ini, belum ada kejelasan waktu pencairan dana bantuan pemerintah tersebut. Warga dan pihak SPPG menantikan penyelesaian agar program penunjang gizi ini dapat kembali berjalan normal. [lus/kun]

    Adapun SPPG mitra mandiri BGN di Bojonegoro yang menghentikan operasionalnya antara lain:

    SPPG Kendung, Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro. Berhenti sejak 8 Desember 2025;
    SPPG Sumuragung, Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Berhenti sejak 8 Desember 2025;
    SPPG Mojoranu, Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Gajah, Desa Gajah, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Brangkal 2, Desa Brangkal, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Cengkir, Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Batokan, Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Kepoh, Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Pejambon, Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Karangpacar, Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Bojonegoro, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Kapas, Desa Kapas, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Dukohkidul 1, Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Ngambon, Desa Ngambon, Kecamatan Ngambon, Bojonegoro. Berhenti sejak 15 Desember 2025;
    SPPG Pelem, Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Operasional terhitung mulai tanggal 1 Desember 2025.

  • PMI Ponorogo Meninggal dalam Kebakaran di Hongkong, Jenazah Segera Dipulangkan

    PMI Ponorogo Meninggal dalam Kebakaran di Hongkong, Jenazah Segera Dipulangkan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sejak kabar duka itu datang dari Hongkong, keluarga Dina Martiana hanya bisa menunggu. Kini, harapan untuk memulangkan jenazah PMI asal Ponorogo tersebut akhirnya terbuka. Sebab, Pemerintah memastikan proses pemulangan jenazah perempuan asal Desa Tajug, Kecamatan Siman itu ditargetkan berlangsung dalam bulan ini. Meski begitu, tanggal pastinya, masih menunggu penjadwalan penerbangan.

    Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ponorogo menyebut, rencana pemulangan tersebut disampaikan langsung oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kepada keluarga korban. Kepastian itu disampaikan saat BP2MI mendatangi rumah duka pada Selasa (16/12) lalu.

    Kepala Disnaker Ponorogo Suko Kartono mengatakan, kunjungan BP2MI tidak hanya membawa kabar rencana pemulangan, tetapi juga menyerahkan santunan awal dari pemerintah pusat kepada keluarga korban.

    “Kepulangannya bulan ini, kemungkinan dalam waktu dekat walaupun tanggalnya belum pasti,” ungkap Suko, Rabu (17/12/2025).

    Menurut Suko, jenazah Dina Martiana direncanakan dipulangkan melalui Bandara Juanda, Surabaya, bukan Jakarta. Jalur tersebut dipilih karena dinilai lebih efisien dan lebih dekat dengan Ponorogo. Namun demikian, proses pemulangan masih bergantung pada ketersediaan penerbangan internasional.

    “Setiap hari hanya ada satu penerbangan Hongkong-Surabaya, jadi gantian sementara di Jawa Timur ada 5 korban meninggal di Hongkong, termasuk Ponorogo,” jelasnya.

    Pemkab Ponorogo, lanjut Suko, memastikan akan memberikan pengawalan penuh saat jenazah tiba hingga proses pemakaman. Seluruh biaya pemulangan ditanggung pemerintah melalui kementerian terkait, sehingga keluarga tidak dibebani biaya apa pun.

    “Terkait pemulangan ini semuanya gratis,” katanya.

    Sebagaimana diberitakan beberapa waktu yang lalu, kebakaran hebat melanda sebuah apartemen di Hongkong pada akhir November lalu dan menyebabkan 9 Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia. Lima di antaranya berasal dari Jawa Timur, termasuk Dina Martiana.

    PMI berusia 36 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di lantai 26 apartemen Wang Fuk Court. Korban diketahui meninggal saat berupaya melindungi majikannya dari kobaran api, sebuah peristiwa yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga Ponorogo. (end/but)

  • DPRD Minta Wisata Surabaya Dikelola Profesional Agar Berkontribusi PAD

    DPRD Minta Wisata Surabaya Dikelola Profesional Agar Berkontribusi PAD

    Surabaya (beritajatim.com) – Bendahara Fraksi Gerindra DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko meminta pengelolaan sektor pariwisata kota dilakukan lebih profesional di tengah semakin ketatnya kondisi fiskal daerah. Apalagi, kata dia, berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat menuntut setiap aset daerah mampu memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Dalam kondisi fiskal seperti sekarang, kita tidak bisa lagi membiarkan aset daerah berjalan apa adanya. Wisata harus dikelola secara profesional dan berorientasi hasil supaya PAD bisa naik dan APBD tidak terus terbebani,” ujar Cak Yebe sapaan lekatnya, Rabu (17/12/2025).

    Cak Yebe menyebut Surabaya memiliki banyak potensi wisata yang selama ini menjadi ruang rekreasi masyarakat. Namun, dia menilai pengelolaannya masih berjalan rutin dan belum menghasilkan peningkatan kunjungan maupun pendapatan yang signifikan.

    “Potensi wisata kita besar, tapi kalau pengelolaannya masih administratif dan minim inovasi, ya sulit berharap dampaknya terasa bagi PAD,” katanya.

    Cak Yebe memaparkan, kondisi tersebut terlihat pada pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang hingga kini belum memiliki direktur utama definitif. Kekosongan kepemimpinan dinilainya berdampak pada arah kebijakan dan pengembangan destinasi tersebut.

    “Kalau KBS tidak punya dirut definitif, pengelolaannya pasti tidak bisa maksimal. Padahal ini aset besar milik kota yang seharusnya bisa menjadi penopang PAD,” ujar Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Cak Yebe juga menyinggung pengelolaan wisata baru seperti offroad Tahura Pakal yang dinilai belum ramah pengunjung. Sistem pendaftaran daring yang kaku dianggap mengurangi fleksibilitas layanan wisata.

    “Wisata itu harus fleksibel dan ramah pengunjung. Kalau semua harus daftar online dengan sistem yang kaku, orang bisa berpikir ulang untuk datang,” ucap dia.

    Selain itu, kawasan wisata Kota Tua Surabaya disebut masih menghadapi persoalan kenyamanan. Penataan kawasan dinilai perlu dibenahi agar pengunjung merasa aman dan betah.

    “Kalau bicara wisata, rasa aman dan nyaman itu kunci. Potensinya besar, tapi kalau pengunjung belum nyaman, sulit berharap kunjungan meningkat,” pungkasnya. [asg/but]

  • PMI Jember Normalkan 11 Sumur Warga yang Terdampak Banjir

    PMI Jember Normalkan 11 Sumur Warga yang Terdampak Banjir

    Jember (beritajatim.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) menormalkan sebelas sumur milik warga di Kecamatan Pakusari dan Kaliwates, dengan menggunakan mesin pompa air kapasitas besar, Rabu (17/12/2025).

    Sumur-sumur terdampak banjir yang terjadi pada Senin (15/12/2025). PMI Jember mengerahkan sepuluh personel yang mengerjakan normalisasi di empat sumur di Kecamatan Pakusari dan enam sumur di Kelurahan Kepatihan, Kaliwates.

    “Kegiatan ini untuk membantu warga terdampak bencana banjir yang terjadi di jember senin kemarin,” kata Imam Muslim, Kepala Markas PMI Jember yang memimpin langsung Tim Wash PMI Jember.

    Tim PMI menguras air sumur yang tercemar dan membersihkan dinding sumur. “Lalu kami beri kaporit untuk sterilisasi bakteri sehingga air kembali layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Imam.

    Ketua PMI Kabupaten Jember Zainollah berupaya secepat mungkin mengembalikan fungsi sumur warga. “Air bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda, terutama setelah rumah-rumah mereka terdampak genangan,” katanya.

    Pembersihan sumur merupakan prioritas utama pasca banjir untuk mencegah munculnya penyakit berbasis air seperti diare dan penyakit kulit.

    Berdasarkan keterangan resmi BPBD Jember, Hujan ringan – sedang hingga lebat disertai angin di wilayah kabupaten Jember pada Senin kemarin mulai pukul 11.00 WIB dan mengakibatkan luapan air hujan di beberapa sungai meluber seperti Sungai Kalijompo, Sungai Rembangan, Sungai Mayang, Sungai Gila, Sungai Bedadung, Sungai Dinoyo, dari luapan Aliran Sungai Bedadung di pemukiman rumah warga. Hujan juga menyebabkan terjadinya longsor dan pohon tumbang. [wir/beq]

  • Satbinmas Polres Mojokerto Kota Gelar Latihan SAR dan Penanganan Kebakaran

    Satbinmas Polres Mojokerto Kota Gelar Latihan SAR dan Penanganan Kebakaran

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Mojokerto Kota menggelar Latihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) Search and Rescue (SAR) serta penanganan kebakaran bagi para Bhabinkamtibmas jajaran.

    Kegiatan ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan personel Polri dalam menghadapi situasi darurat di tengah masyarakat.

    Latkatpuan dipimpin langsung Wakapolres Mojokerto Kota, Kompol Ria Anggraini didampingi Kasat Binmas Polres Mojokerto Kota, AKP Herman serta diikuti seluruh Bhabinkamtibmas Polsek jajaran.

    Kompol Ria menegaskan kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam membentuk personel yang sigap, cepat, dan efektif dalam menangani berbagai kondisi darurat di masyarakat.

    “Latkatpuan ini berguna untuk membekali Bhabinkamtibmas dengan pengetahuan dan keterampilan dasar penanganan bencana, evakuasi korban, serta pemadaman awal kebakaran. Melalui kegiatan ini diharapkan para Bhabinkamtibmas tidak hanya berperan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” ungkapnya, Rabu (17/12/2025).

    Tetapi juga mampu memberikan pertolongan pertama serta penanganan awal sebelum bantuan lanjutan tiba di lokasi kejadian. Dalam pelatihan tersebut, materi disampaikan secara teori dan praktik.

    Mulai dari teknik penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), prosedur keselamatan diri, hingga langkah-langkah penanganan awal saat terjadi kebakaran maupun bencana lainnya.

    Sementara itu, Kasat Binmas Polres Mojokerto Kota menyampaikan bahwa Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    “Kemampuan SAR dan penanganan kebakaran menjadi kompetensi penting agar personel dapat bertindak cepat, tepat, dan aman saat terjadi kebakaran, kecelakaan, maupun bencana di wilayah binaannya,” ujarnya.

    Selama kegiatan berlangsung, para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian latihan. Selain meningkatkan keterampilan teknis, Latkatpuan ini juga bertujuan memperkuat koordinasi antarpersonel dalam penanganan kejadian darurat di lapangan.

    Dengan terselenggaranya Latkatpuan SAR dan penanganan kebakaran ini, Satbinmas Polres Mojokerto Kota menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan profesionalisme, khususnya personel Bhabinkamtibmas, demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. [tin/suf]

  • UMKM Sidoarjo Dapat Bantuan Modal Rp 3 Juta Lewat Program KIP Jawara Jatim

    UMKM Sidoarjo Dapat Bantuan Modal Rp 3 Juta Lewat Program KIP Jawara Jatim

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak lebih dari 250 pelaku usaha mikro dan UMKM di Kabupaten Sidoarjo menerima bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta melalui program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) KPM Jawa Timur Sejahtera atau Jawara. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

    Penyerahan bantuan berlangsung Rabu (17/12/2025) dan dikawal langsung oleh Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansa. Ia menegaskan bahwa program ini diprioritaskan bagi perempuan, terutama ibu rumah tangga yang menghadapi tantangan ekonomi namun tetap ingin produktif.

    “Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” ujar Dedi Irwansa.

    Menurutnya, program KIP Jawara merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk perlindungan sosial sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

    “Pemprov Jatim memandang perlu hadir untuk ibu-ibu yang menghadapi tekanan ekonomi. Harapannya mereka tetap produktif, berdaya, dan mampu menjaga ketahanan keluarganya,” jelas politisi Partai Demokrat itu.

    Bantuan modal Rp 3 juta tersebut diarahkan untuk kebutuhan usaha yang produktif dan berkelanjutan. Selain bantuan dana, para penerima juga akan mendapatkan pendampingan selama enam bulan oleh Dinas Sosial Jawa Timur.

    “Pendampingan diperlukan agar modal tidak segera habis pakai dan benar-benar membantu meningkatkan kualitas usaha, sehingga dapat berkembang secara bertahap,” pungkas Dedi. [isa/but]

     

     

     

     

     

  • Pramuka Jatim Salurkan Bantuan Rp605,2 Juta untuk Sumatra dan Aceh

    Pramuka Jatim Salurkan Bantuan Rp605,2 Juta untuk Sumatra dan Aceh

    Surabaya (beritajatim.com) – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam aksi kemanusiaan dengan menyalurkan Dana Bumbung Kemanusiaan Pramuka Jawa Timur kepada tiga Kwartir Daerah terdampak bencana. Yakni, Kwarda Sumatra Utara, Kwarda Sumatra Barat, dan Kwarda Aceh.

    Penyaluran bantuan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas arahan Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Hal ini sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian Pramuka terhadap sesama.

    Total dana yang disalurkan mencapai Rp605.259.500. Dana tersebut merupakan hasil penggalangan Dana Bumbung Kemanusiaan yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Dana dihimpun dari partisipasi anggota Pramuka, pembina, alumni, hingga masyarakat yang tergerak untuk ikut membantu saudara-saudara di daerah yang tengah menghadapi dampak bencana.

    Bantuan Bumbung Kemanusiaan Pramuka Jawa Timur disalurkan dengan sinergitas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur, hal ini menunjukkan sinergitas yang kuat antara Gerakan Pramuka bersama pemerintah daerah.

    Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H., M.KL., menegaskan bahwa Dana Bumbung Kemanusiaan bukan sekadar bantuan materi, melainkan simbol kepedulian, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang menjadi nilai utama Gerakan Pramuka.

    “Dana Bumbung Kemanusiaan ini merupakan amanah dari seluruh Pramuka Jawa Timur. Kami menyalurkannya kepada Kwarda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan membantu proses pemulihan pascabencana,” ujar Kak Arum.

    Kak Arum menambahkan, keterlibatan Pramuka dalam aksi kemanusiaan merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, khususnya dalam menumbuhkan rasa empati, tanggung jawab sosial, dan semangat pengabdian kepada masyarakat.

    “Pramuka tidak hanya hadir dalam kegiatan pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana. Ini adalah bagian dari pengabdian Pramuka kepada bangsa dan negara,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Kak Arum menjelaskan bahwa Dana Bumbung Kemanusiaan telah menjadi salah satu instrumen penting Gerakan Pramuka Jawa Timur dalam merespons berbagai peristiwa kemanusiaan di tingkat nasional.

    Melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel, dana yang terkumpul disalurkan secara tepat sasaran melalui Kwartir Daerah penerima untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

    “Penyaluran bantuan ini juga mencerminkan kuatnya solidaritas antar-Kwartir Daerah di lingkungan Gerakan Pramuka Indonesia. Kwarda Jawa Timur berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pemulihan sosial dan kemanusiaan di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh,” ungkapnya.

    Kak Arum menambahkan, selain penyaluran dana, Kwarda Pramuka Jawa Timur juga terus mendorong keterlibatan aktif relawan Pramuka Peduli, baik dalam kegiatan tanggap darurat, pendampingan masyarakat, maupun pemulihan pascabencana. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan unsur kebencanaan lainnya, menjadi bagian dari strategi Pramuka dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi bencana.

    “Melalui penyaluran Dana Bumbung Kemanusiaan ini, Gerakan Pramuka Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai kekuatan sosial yang berlandaskan nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan pengabdian, sejalan dengan semangat Pramuka, Siap Menolong dan Menolong Sesama,” pungkasnya. [tok/suf]

  • Mediasi Deadlock, Gugatan Wanprestasi Perumahan Griya Keraton Sambirejo Kediri Berlanjut ke Sidang Pokok

    Mediasi Deadlock, Gugatan Wanprestasi Perumahan Griya Keraton Sambirejo Kediri Berlanjut ke Sidang Pokok

    Kediri (beritajatim.com) – Sidang gugatan wanprestasi terkait kerja sama pengembangan Perumahan Griya Keraton Sambirejo kembali digelar di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri pada Rabu (10/12/2025), dengan agenda mediasi. Namun, upaya damai tersebut dinyatakan gagal (deadlock).

    Pada sidang mediasi yang berlangsung tertutup tersebut baik penggugat PT Matahari Sedjakti Sedjahtera maupun PT Sekar Pamenang (tergugat) tidak ada kesesepakatan setelah berlangsung lebih dari dua jam.

    Meski demikian, PT Matahari Sedjakti Sedjahtera melalui Kuasa Hukum Imam Mokhlas mengapresiasi upaya hakim melakukan mediasi tersebut dan berterima kasih kepada semua pihak tergugat yang hadir pada sidang kali ini.

    “Kami mengapresiasi dari majelis hakim berupaya, dan ini baru pertama kali ya ada upaya kaukus. Artinya hakim memaksimalkan betul upaya mediasi ini. Artinya tadi ya, yang diperiksa prinsipal para pihaknya,” katanya.

    Kegagalan mediasi, lanjut Imam, berakar pada persoalan mendasar terkait pemenuhan kewajiban pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) yang dinilai tidak sesuai dengan Perizinan Bangunan Gedung (PBG). Menurutnya, sejak awal perjanjian hingga materi promosi berupa brosur, PT Sekar Pamenang menjanjikan pembangunan berdasarkan PBG, bukan sekadar site plan.

    “Ya, apa yang disampaikan Sekar Pamenang adalah PBG, dicatat itu PBG. Bukan IMB atau Sertifikat, PBG di dalam brosurnya. Artinya apa di sini? Nah, inilah yang membuat kami juga apa ya, PT. Matahari sangat kecewa. Itu persoalan yang mendasar,” jelasnya.

    Direktur PT Matahari Sedjakti Sedjahtera Samsul menegaskan bahwa akar persoalan terletak pada ketidaksesuaian pembangunan dengan Perizinan Bangunan Gedung (PBG). Hal tersebut tidak sesuai dengan reputasi dari PT Sekar Pamenang yang telah memiliki atau mengembangkan perumahan Sekar Pamemang Regency, Sururi Estate, Hermawan Vilage, De Waluyo dan Pagu Hasanah. Menurutnya, PT Sekar Pamenang tetap menggunakan site plan lama, padahal dalam perjanjian dan brosur pemasaran disebutkan bahwa pembangunan mengacu pada PBG.

    “Dari pihak PT Sekar Pamenang belum mau, membangun sesuai dengan PBG yang mana sebenarnya sebelumnya kita juga sudah pernah bermediasi dengan Perkim dan Perkim pun juga sudah memberikan pernyataan secara lisan kemarin waktu kita mediasi, bahwa Perkim itu harus sesuai dengan PBG karena izin terakhir PBG,” jelasnya.

    PT Matahari Sedjakti Sedjahtera, yang mana sebagai penggugat perkara ini juga menyoroti potensi persoalan hukum lanjutan, termasuk kemungkinan unsur pidana, mengingat pengelolaan fasum dan fasos merupakan kewenangan pemerintah. Selain itu, dana hasil penjualan unit perumahan yang disebut mencapai sekitar Rp7 miliar dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kewajiban pembangunan sesuai izin.

    “Ya, ada pidananya. Yang jelas ada pidananya barangkali, kemungkinan besar. Karena kan di PBG itu kan ada aturan-aturan yang jelas. Apalagi hari ini kejaksaan itu sebagai kuasa dari fasum fasos. Ini yang, yang kami harus belajar lagi karena kemarin saya baru ikut sosialisasi seperti itu. Ini yang kami khawatirkan. Kami ingin memberikan yang terbaik lah intinya seperti itu,” tegas Imam Mokhlas.

    Di sisi lain, Kuasa Hukum PT Sekar Pamenang, Bagus Wibowo, membenarkan bahwa mediasi dinyatakan gagal karena tidak tercapainya kesepakatan. Dengan demikian, perkara akan dilanjutkan ke tahap pemeriksaan pokok perkara.

    “Mediasi hari ini tadi dinyatakan gagal oleh mediator karena memang ternyata tidak ada kesepakatan,” ujarnya.

    Bagus menjelaskan bahwa pihak tergugat telah menyampaikan sejumlah masukan, termasuk terkait nilai investasi yang telah dikeluarkan kliennya. Apabila kerja sama diakhiri, PT Sekar Pamenang meminta agar investasi yang sudah dikeluarkan dikembalikan. Ia juga menolak tuntutan penggugat senilai lebih dari Rp2 miliar karena dinilai tidak sesuai perhitungan.

    “Sebetulnya kalau masalah mediasi itu lebih besarnya itu pada masing-masing pihak, itu loh. Bagaimana para pihaknya bisa menerima? Mungkin saya memberi masukan kepada penggugat, penggugat memberi masukan tergugat. Kalau sudah bisa menerima, masalah nilai itu bisa naik turun. Nilai kan kapan saja kan bisa dicari,” jelasnya.

    Meski demikian, Bagus menegaskan bahwa kliennya mengklaim telah menyelesaikan pembangunan fasum-fasos. Ia juga membuka peluang perdamaian di luar persidangan, selama ada kesepahaman mengenai nilai investasi yang telah dikeluarkan oleh pihak tergugat.

    “Fasum yang diminta, fasum sebetulnya kami sudah mengerjakan. Ya tadi disampaikan juga oleh klien kami kepada mediator bahwa kami sudah mengerjakan fasumnya itu. Sudah, sudah dikerjakan,” terangnya.

    Senada, Kuasa Hukum lainnya, Rinni Puspita Sari, menyatakan bahwa secara formal mediasi memang telah gagal, namun secara substansi perdamaian masih dimungkinkan sebelum putusan pengadilan dijatuhkan.

    “Tapi tidak menutup kemungkinan kalau terjadi perdamaian di luar ya,” terangnya.

    Dengan deadlock-nya proses mediasi ini, sengketa antara PT Matahari Sedjakti Sedjahtera dan PT Sekar Pamenang pun memasuki babak baru di meja hijau, sembari membuka kemungkinan penyelesaian di luar pengadilan. [nm/ian]