provinsi: JAWA TIMUR

  • Pelaku Pembobol Toko di Surabaya Ditangkap Usai 15 Kali Beraksi, Terancam 7 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2025

    Pelaku Pembobol Toko di Surabaya Ditangkap Usai 15 Kali Beraksi, Terancam 7 Tahun Penjara Surabaya 17 Desember 2025

    Pelaku Pembobol Toko di Surabaya Ditangkap Usai 15 Kali Beraksi, Terancam 7 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Aksi seorang pelaku spesialis pembobolan toko di Surabaya akhirnya terhenti, setelah melakukan beraksi yang ke-15 kali. Dia pun terancam hukuman pidana 7 tahun penjara.
    Berdasarkan video yang beredar, seorang pria yang mengenakan penutup muka tampak berjalan perlahan. Aksi tersebut terekam kamera CCTV yang ada di ruangan tersebut.
    Kemudian, aparat Kepolisian menangkap pelaku tersebut di salah satu lokasi toko. Selanjutnya, dia dibawa untuk dimintai keterangan atas aksinya itu di Polsek Bubutan.
    “15 kali (melakukan pencurian). Saya bawa topi (topeng), sarung tangan, sama alat,” kata pelaku saat dimintai keterangan oleh aparat kepolisian, dalam video Instagram @humaspolrestabesby.
    Menanggapi video itu, Kapolsek Bubutan, Kompol Vonny Farizki mengatakan bahwa pelaku pembobolan toko tersebut adalah Suprianto (47), yang kesehariannya tinggal di Terminal Purabaya, Sidoarjo.
    Vonny menyebut, sebelum tertangkap, pelaku sempat beraksi di sebuah toko di Jalan Bubutan pada Rabu, 3 Desember 2025, sekitar pukul 03.00 WIB.
    Menurut Vonny, Suprianto masuk toko melalui atap bangunan tersebut.
    “Tersangka juga merusak plafon toko dengan cara mencungkil menggunakan linggis, sampai berhasil masuk ke dalam toko,” kata Vonny, saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).
    Selanjutnya, pelaku mulai mencari dengan membuka satu per satu lemari hingga laci toko untuk mencari barang berharga. Namun, alarm ruangan administrasi berbunyi.
    “Tersangka panik dan keluar melarikan diri melalui jalur masuk yang sudah di rusak. Ketika tersangka keluar dari toko, petugas keamanan toko langsung meneriaki maling,” ujar Vonny.
    “Tersangka melarikan diri hingga ke Jalan Peringadi dan ditangkap oleh anggota yang saat itu melakukan patroli. Selanjutnya tersangka di bawa ke Polsek Bubutan,” katanya lagi.
    Vonny mengatakan, pelaku dijerat menggunakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan terancam hukuman 7 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepergian Faradila Amalia Najwa Mahasiswa UMM, Duka di Kampus Putih

    Kepergian Faradila Amalia Najwa Mahasiswa UMM, Duka di Kampus Putih

    Malang (beritajatim.com)  -Langit di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terasa berbeda. Kabar duka yang datang perlahan menyebar, meninggalkan kesedihan mendalam di antara sivitas akademika.

    Faradila Amalia Najwa, mahasiswi Fakultas Hukum semester tiga, telah berpulang. Kepergiannya menyisakan tanya, air mata, dan doa yang terus mengalir.

    Doa Mengalir dari Ruang Kampus

    Ungkapan duka itu disampaikan secara terbuka melalui akun Instagram resmi @fh_umm. Dalam narasi penuh keheningan, Dekan dan sivitas akademika Fakultas Hukum UMM menyampaikan rasa kehilangan yang tak terucap.

    “Innalillahi wa innailaihi raji’un…”
    Sebuah kalimat singkat, namun sarat makna, menjadi penanda betapa kepergian Faradila bukan sekadar kehilangan seorang mahasiswa, melainkan bagian dari keluarga besar kampus.

    Doa-doa dipanjatkan agar seluruh amal ibadah almarhumah diterima, kesalahan diampuni, dan ia mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Di balik kata-kata itu, ada kesedihan yang tak terhindarkan—tentang mimpi muda yang terhenti terlalu dini.

    Mahasiswi yang Pergi Terlalu Cepat

    Faradila tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Hukum UMM semester tiga. Di usia yang seharusnya dipenuhi semangat menata masa depan, kabar kepergiannya justru datang lebih cepat dari yang siapa pun bayangkan.

    Nama Faradila kemudian dikaitkan dengan informasi penemuan seorang mahasiswi di aliran sungai wilayah Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Pihak kampus memilih untuk menahan diri.

    Kampus Memilih Diam, Menghormati Proses Hukum

    Kepala Humas UMM, Maharina Novia Zahro, menegaskan bahwa universitas belum dapat memberikan keterangan lebih jauh.

    Bagi UMM, kehati-hatian adalah bentuk penghormatan—baik kepada almarhumah, keluarga yang ditinggalkan, maupun proses hukum yang tengah berjalan.

    “UMM belum dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut karena menghormati proses hukum yang sedang berlangsung,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).

    UMM sepenuhnya menyerahkan penanganan perkara kepada kepolisian. Kampus tidak ingin berspekulasi, tidak ingin mendahului, dan tidak ingin menambah luka melalui informasi yang belum pasti.

    Di tengah ketidakpastian, UMM mengajak seluruh pihak—media dan masyarakat—untuk bersabar menunggu hasil resmi dari kepolisian. Bagi kampus, yang terpenting saat ini adalah menjaga empati dan rasa kemanusiaan.

    Di sudut-sudut kampus, duka itu mungkin tak terucap. Namun doa-doa diam-diam terus mengalir. Untuk Faradila, untuk keluarga yang ditinggalkan, dan untuk keadilan yang diharapkan menemukan jalannya.

  • Pemprov Jatim Bentuk Satgas Anti Premanisme, Patroli Digelar Mendadak

    Pemprov Jatim Bentuk Satgas Anti Premanisme, Patroli Digelar Mendadak

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Bakesbangpol Provinsi Jatim, Eddy Supriyanto menegaskan, Pemprov Jatim bersama dengan unsur Forkopimda lain terus melakukan patroli keamanan, termasuk dalam memberantas premanisme di Jatim.

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/408/013/2025 tentang Satuan Tugas Terpadu Penanganan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan Terafiliasi Kegiatan Premanisme yang Mengganggu Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Iklim Investasi di Provinsi Jawa Timur 2025.

    “Kami juga menindaklanjuti surat keputusan Menkopolkam terkait satgas terpadu ormas terafiliasi premanisme. Di Jatim telah menyusun Kepgub tentang satgas yang berisi Forkopimda TNI-Polri dan pihak lainnya,” kata Eddy, Rabu (17/12/2025).

    “Kami juga sudah apel di Polda Jatim dalam menyiapkan satgas anti premanisme dan sudah patroli di Surabaya. Selanjutnya, akan patroli di berbagai tempat secara mendadak untuk mengantisipasi aksi premanisme. Sinergi Pemprov, TNI-Polri, dan berbagai pihak terkait kami yakin bisa menekan angka premanisme di Jatim,” tambahnya.

    Eddy memastikan pihaknya bersama Forkopimda Jatim akan terus melakukan patroli baik dalam skala kecil maupun besar untuk menjaga kondusivitas di tengah masyarakat. “Nataru juga akan kami lakukan patroli, dan leading sektornya Polda Jatim,” tambahnya.

    Lebih lanjut kata Eddy, pihaknya juga mewaspadai potensi bencana alam yang terjadi di Jatim di tengah ancaman cuaca ekstrem. “Kita juga lebih antisipasi potensi bencana alam, karena masyarakat ini kan banyak yang liburan saat libur Nataru. Kita antisipasi bencana-bencana di tempat wisata,” tegasnya.

    “Di luar itu, Jatim sangat aman, nyaman, kondusif, dan kebutuhan pokok sangat terkendali,” pungkasnya. (tok/kun)

  • UMM Serahkan Penanganan Kasus Dugaan Pembunuhan Mahasiswi ke Polisi

    UMM Serahkan Penanganan Kasus Dugaan Pembunuhan Mahasiswi ke Polisi

    Malang (beritajatim.com) – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyerahkan penanganan kasus dugaan pembunuhan seorang mahasiswi yang ditemukan di aliran sungai wilayah Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Kabar yang beredar, korban bernama Faradila Amalia Najwa. Nama tersebut tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UMM semester 3.

    Kepala Humas UMM, Maharina Novia Zahro, mengatakan kampus belum dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut karena menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Pihak kampus menyerahkan penyidikan sepenuhnya kepada kepolisian.

    “Berkaitan dengan kasus dugaan pembunuhan yang diberitakan dengan kesamaan nama korban yang dimaksud, kami atau UMM belum dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut karena menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” kata Maharina, Rabu (17/12/2025).

    Maharina menuturkan, UMM sepenuhnya menyerahkan proses penanganan perkara kepada kepolisian sesuai kewenangan dan prosedur hukum yang berlaku. Pihak kampus menghormati proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

    “Sehingga UMM tidak dalam posisi memberikan keterangan lebih lanjut mengenai substansi kasus tersebut. UMM mengajak seluruh pihak, termasuk media dan masyarakat, untuk menunggu hasil resmi dari kepolisian sebagai pihak yang berwenang memberikan informasi secara rinci dan akurat,” ujar Maharina.

    UMM memastikan informasi resmi terkait perkembangan perkara akan disampaikan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku. UMM tetap menjunjung asas kehati-hatian dan perlindungan terhadap semua pihak.

    Sebelumnya, seorang terduga pelaku berinisial AS, yang merupakan personel aktif Polres Probolinggo Kabupaten, diamankan Tim Jatanras Polda Jawa Timur. Keterlibatan aparat penegak hukum dalam perkara ini langsung memantik perhatian publik.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan bahwa institusinya tidak akan mentolerir dugaan tindak pidana yang melibatkan anggotanya sendiri. Penanganan kasus dipastikan dilakukan secara transparan dan profesional.

    “Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya korban. Kami memastikan proses hukum berjalan objektif dan tidak ada perlakuan khusus, meskipun yang bersangkutan merupakan anggota Polri,” ujar Jules, Rabu (17/12/2025).

    Korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Jenazah korban ditemukan warga pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB di aliran sungai Jalan Raya Purwosari, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

    Sejak laporan diterima, Polda Jatim bergerak cepat. Olah tempat kejadian perkara dilakukan, jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara, sejumlah saksi diperiksa, dan barang bukti diamankan.

    Penyelidikan intensif kemudian mengarah pada AS, yang diketahui memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. “Terduga pelaku kami amankan tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jatim untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Jules.

    Lebih jauh, polisi mengungkap bahwa kasus ini diduga tidak berdiri sendiri. Penyelidikan sementara mengindikasikan adanya pelaku lain yang terlibat, sehingga pengejaran masih terus dilakukan. Motif kejahatan juga belum diungkap ke publik dan masih dalam tahap pendalaman.

    “Dugaan sementara, tidak hanya satu pelaku. Kami masih memburu pihak lain yang diduga terlibat,” tegasnya.

    Penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil visum et repertum dan rencana otopsi yang dilakukan dengan persetujuan keluarga. Hasil tersebut akan menjadi dasar penetapan konstruksi hukum perkara.

    Polda Jatim memastikan proses pidana akan didahulukan sebelum langkah penegakan kode etik terhadap oknum polisi yang terlibat. Langkah ini disebut sebagai bentuk komitmen institusi dalam menjaga marwah dan kepercayaan publik.

    “Siapa pun yang terbukti melanggar hukum akan diproses pidana terlebih dahulu, kemudian dikenakan sanksi kode etik. Tidak ada kompromi,” tandas Jules.

    Kasus ini menjadi ujian serius bagi institusi kepolisian, sekaligus sorotan publik terhadap konsistensi penegakan hukum, terutama ketika dugaan kejahatan melibatkan aparat penegak hukum itu sendiri. (luc/kun)

  • Mukhtara Air hingga Air Borneo Siap Masuk RI, InJourney: Belum Semua Mengudara

    Mukhtara Air hingga Air Borneo Siap Masuk RI, InJourney: Belum Semua Mengudara

    Bisnis.com, TANGERANG — PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menyampaikan, saat ini telah ada sejumlah maskapai asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya Mukhtara Air, tetapi masih belum beroperasi. 

    Direktur Utama Injourney Airports Mohammad Rizal Pahlevi tak menjelaskan lebih lanjut kapan maskapai asal Timur Tengah tersebut akan beroperasi, usai kedatangan pesawat perdana Mukhtara Air dengan seri Airbus A320 di Halim Perdanakusuma pada akhir November lalu. 

    “Beberapa maskapai sudah masuk ke kita, tetapi memang belum beroperasi,” ujarnya saat ditemui di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno—Hatta, Rabu (17/12/2025). 

    Rizal mencatat, maskapai asing yang telah beroperasi, yakni Vietjet Air asal Vietnam, yang telah mengudara dari Soekarno—Hatta (CGK) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS). 

    Mantan Direktur Komersial Angkasa Pura II tersebut pun membuka lebar kolaborasi dengan maskapai-maskapai baru, bukan hanya maskapai yang telah beroperasi di 37 bandara InJourney. 

    Mendatangkan maskapai baru pun memang menjadi salah satu tugas Rizal, dalam rangka membawa masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

    “Penumpang hari ini yang ada di bandara kita 60% dari Asia. Kami ingin bicara untuk bagaimana konektivitas dari Amerika, China, dan Eropa akan lebih banyak,” tambahnya. 

    Kehadiran Maskapai Baru

    Sebagai informasi, Mukhtara Air berada di bawah naungan Manazil Al Mukhtara Company Holding menempatkan kantor pusat operasionalnya di Komplek Perkantoran City Business Center (CBC), dekat Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang. Sejumlah kantor perwakilan juga disiapkan di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Bali.

    Chairman Mukhtara Air Sami Al Harbi menegaskan bahwa ekspansi ke Indonesia merupakan bagian dari investasi strategis grup di sektor penerbangan nasional. 

    “Mukhtara Air adalah komitmen investasi besar kami di Indonesia, dan kami ingin menghadirkan standar layanan full service berkelas internasional bagi para jamaah dan penumpang umum,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (28/11/2025).

    Maskapai akan mengoperasikan dua tipe pesawat, yakni Airbus A320 dan Airbus A330. Airbus A330 akan digunakan untuk rute internasional, khususnya tujuan religi seperti Madinah dan Makkah, serta rencana pembukaan rute baru ke Thaif. 

    Sementara itu, Airbus A320 diproyeksikan melayani rute domestik dan berfungsi sebagai feeder untuk penerbangan internasional Mukhtara Air.

    Bukan hanya Mukhtara Air, teranyar Kerajaan Sarawak bersiap meluncurkan maskapai baru Air Borneo pada Januari mendatang. Maskapai ini akan menghubungkan Sarawak dengan sejumlah kota di Pulau Borneo, termasuk membuka jalur langsung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). 

    “Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara—ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara,” ujar Menteri Pengangkutan Sarawak YB Dato Sri Lee Kim Shin dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025). 

  • Pemkot Surabaya Mulai Awasi Harga dan Stok Pangan Jelang Nataru, Stok Beras Aman
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2025

    Pemkot Surabaya Mulai Awasi Harga dan Stok Pangan Jelang Nataru, Stok Beras Aman Surabaya 17 Desember 2025

    Pemkot Surabaya Mulai Awasi Harga dan Stok Pangan Jelang Nataru, Stok Beras Aman
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melakukan pengawasan harga dan ketersediaan stok bahan pangan di pasar, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
    Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA)
    Surabaya
    , Agung Supriyo Wibowo mengatakan,
    harga bahan pokok
    masih stabil.
    “Memang ada kenaikan cabai. Harga cabai memiliki fluktuasi yang sangat cepat, bisa berubah karena dipengaruhi oleh cuaca ekstrem,” kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).
    Agung menyebut, cuaca ekstrem bisa membuat cabai mudah membusuk. Hal itu akhirnya memengaruhi pasokan dari petani sehingga terjadi kenaikan harga di pasaran.
    Agung mencatat, harga cabai rawit sempat menyentuh angka Rp 80.000 per kilogram. Tetapi, harga bahan pokok tersebut sudah mengalami penurunan hingga Rp 50.000 per kilogram.
    Sementara itu, menurut dia, harga bawang merah Rp 35.000 per kilogram. Lalu, daging sapi dijual Rp 115.000 per kilogram yang tercatat masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
    “Untuk ketersediaan, beras dan LPG sangat mencukupi di bulan ini. Beras, indeks ketersediaan pangannya bahkan mencapai angka 8, berarti stok masih aman untuk delapan bulan ke depan,” ujar Agung.
    Lebih lanjut, Agung mengatakan,
    Pemkot Surabaya
    telah membuka kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah pasar tradisional.
    Kios TPID tersebut dibuka agar bisa menyuplai pedagang dengan harga murah.
    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik belanja karena ketersediaan bahan pokok kami cukup dan terus diawasi ketat menjelang perayaan
    Nataru
    ,” kata Agung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikira Buah Nanas, Kakek Penjaga Makam di Gresik Temukan Granat Aktif

    Dikira Buah Nanas, Kakek Penjaga Makam di Gresik Temukan Granat Aktif

    Gresik (beritajatim.com) – Saidun, lansia asal Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik, dikagetkan dengan adanya penemuan granat nanas yang masih aktif. Pria yang sehari-harinya sebagai juru kunci makam itu tak mengira benda mirip buah nanas berukuran kecil tersebut ternyata granat genggam.

    Penemuan ini bermula saat Saidun sedang membersihkan tempat pemakaman umum (TPU). Saat asyik menyapu, dirinya mencurigai ada benda yang tertimbun tanah. Sewaktu didekati, ternyata granat. Khawatir dirinya celaka, kakek ini melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Menganti.

    Kapolsek Menganti AKP Arief Rahman membenarkan adanya penemuan granat tersebut. “Saksi saat itu hendak membersihkan kawasan makam seperti biasa. Tiba-tiba melihat ada benda mencurigakan,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).

    Meski kondisinya berkarat, lanjut Arief, saksi kemudian bergegas ke kantor Polsek Menganti melaporkan adanya penemuan granat aktif.

    “Hasil olah TKP, benda tersebut dipastikan sebuah granat yang berstatus aktif. Petugas pun memasang garis polisi dan berkoordinasi dengan tim Gegana Unit Jibom Satbrimob Polda Jatim untuk dilakukan proses disposal atau pemusnahan,” urainya.

    Masih menurut Arief, proses pemusnahan dilakukan di TPU tadi sore yang jauh dari permukiman warga. Sebelum dimusnahkan, petugas Unit Jibom Satbrimob Polda Jatim melakukan penyisiran di lokasi penemuan. “Kami juga mengimbau kepada warga untuk segera melapor bila menemukan granat di tempat yang sama,” pungkasnya. (dny/kun)

  • Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2025

    Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025 Surabaya 17 Desember 2025

    Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Emilia Johan dan Annabella Johan, atlet biliar kakak-beradik asal Kota Pasuruan, Jawa Timur, mencatatkan prestasi di SEA Games Thailand 2025 dari cabang snooker. Keduanya, meraih total empat medali perak dan satu medali perunggu.
    Abel, panggilan karib Annabella, mengaku belum puas meski sudah mendapatkan medali tersebut. Sebab, pada partai final untuk snooker team mereka harus berhadapan dengan tuan rumah Thailand.
    “Kami berdua sudah berapa keras untuk meraih juara, namun itu tidak mudah karena harus berhadapan atlet tuan rumah yang sebelumnya sudah pernah juara dunia,” kata Abel pada
    Kompas.com
    , Rabu (17/12/2025).
    Abel lalu menceritakan perjalanan menuju laga puncak. Pasangan kakak-adik ini harus menumbangkan atlet dari Laos dan Singapura.
    Namun, di laga final, Abel dan Emilia harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Thailand lewat laga ketat dengan skor tipis 3–2.
    “Iya, saat ini sudah dapat mendapatkan 4 medali perak di dua nomor, Team Snooker Fifteen Reds dan Team Snooker Six Reds. Sedangkan untuk medali perunggu, saya raih sendiri di nomor tunggal, Snooker Fifteen Reds,” ujar Abel.
    Saat malakoni laga final melawan team dari Thailand, dia mengaku sangat menegangkan. Sebab, saat itu skor sempat imbang 2–2. Hingga akhirnya, kesalahan kecil justru menjadi penentu.
    “Di skor 2–2, bola warna hijau lepas, akhirnya kalah, dihabiskan oleh Thailand sampai bola akhir,” katanya.
    Sedangkan di nomor tunggal, Abel harus kembali kalah dari atlet Thailand, Wongharuthai Nutcharut dengan 0-3.
    Padahal, di perempat final, dia berhasil menaklukkan Nimith Inthavong asal Laos dengan skor 3–1.
    “Atlet Thailand di cabang
    biliar
    ini sangat dominan. Dan saya harus dapat medali perak di nomor tunggal ini,” ujarnya.
    Saat berbincang dengan
    Kompas.com
    , Abel mengaku bahwa hobi bermain biliar merupakan turunan dari ayahnya, Johan Suhartono.
    Melalui bimbingan orangtua dan dukungan dari ibunya, Mona, hobi biliar pun mengatarkan Abel ke tangga menuju atlet biliar profesional.
    “Pelatih pertama dari olahraga biliar yang saya geluti saat ini bersama kakak Emilia adalah berkat bimbingan almarhum ayah,” kata Abel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tangis Keluarga Pecah, Ayah Faradila Tuntut Keadilan atas Kematian Putrinya

    Tangis Keluarga Pecah, Ayah Faradila Tuntut Keadilan atas Kematian Putrinya

    Probolinggo (beritajatim.com) – Duka mendalam masih menyelimuti rumah Haji Ramlan di Dusun Krajan, Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

    Keluarga besar belum sanggup menerima kepergian Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di parit Jalan Raya Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

    Kematian Faradila tak hanya meninggalkan luka, tetapi juga pertanyaan besar. Dugaan keterlibatan kakak ipar korban yang diketahui merupakan anggota kepolisian aktif membuat keluarga berharap proses hukum benar-benar berjalan transparan, adil, dan tanpa perlindungan institusi.

    Haji Ramlan, ayah korban, menyebut kematian putrinya sarat kejanggalan. Dengan suara bergetar, ia mendesak aparat penegak hukum mengungkap kasus ini hingga ke akar.

    “Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” kata Ramlan di rumah duka.

    Faradila ditemukan meninggal dunia di dasar parit Jalan Raya Malang–Pasuruan, tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (16/12/2025) pagi.

    Penemuan jasad korban yang masih mengenakan helm sempat menggegerkan warga dan pengguna jalan.

    Pihak keluarga menduga korban sengaja dibuang ke parit untuk menciptakan kesan sebagai korban kejahatan jalanan. Dugaan tersebut menguat setelah sejumlah barang berharga milik korban dilaporkan hilang.

    Jenazah Faradila kemudian menjalani otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Pasuruan. Setelah proses tersebut, jenazah dipulangkan dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Ranuagung.

    Samsul, sopir pribadi keluarga, mengungkapkan adanya tanda-tanda kekerasan yang ia lihat langsung sebelum pemakaman.

    “Ada bekas di leher dan kepala. Dari situ keluarga semakin yakin kematiannya tidak wajar,” ujarnya.

    Ia juga menyebut penyidik sempat memperlihatkan rekaman kamera pengawas (CCTV) kepada pihak keluarga. Rekaman tersebut memperlihatkan sebuah kendaraan double cabin berwarna merah doff yang disebut-sebut milik Bripka AS.

    AS diketahui merupakan kakak ipar korban dan berdinas sebagai anggota kepolisian aktif di Polsek Krucil, Polres Probolinggo. Dugaan ini membuat kasus kematian Faradila menjadi teka-teki publik dan ujian serius bagi integritas aparat penegak hukum.

    Polda Jawa Timur kini telah mengambil alih penanganan perkara. Kabid Humas Polda Jatim sebelumnya menyatakan terduga pelaku telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.

    Selain proses pidana, AS juga disebut menjalani pemeriksaan etik oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

    Di tengah proses hukum yang berjalan, keluarga Faradila hanya berharap satu hal: seluruh fakta dibuka seterang-terangnya dan keadilan ditegakkan tanpa kompromi.   “Anak saya tidak akan kembali. Tapi kebenaran harus diungkap,” ujar Ramlan. (ada/kun)

  • Sengketa Sawah Puluhan Tahun di Pandaan Akhirnya Disidangkan, Warga Harap Ada Kepastian Hukum

    Sengketa Sawah Puluhan Tahun di Pandaan Akhirnya Disidangkan, Warga Harap Ada Kepastian Hukum

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sengketa lahan sawah di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, akhirnya memasuki sidang perdana di Pengadilan Negeri Bangil. Perkara ini mencuat setelah konflik kepemilikan lahan disebut berlangsung puluhan tahun tanpa penyelesaian hukum yang jelas.

    Sidang pidana pertama tentang penyerobotan ini menjadi perhatian warga sekitar karena objek sengketa merupakan sawah produktif. Lahan tersebut hingga kini masih dikuasai pihak yang dilaporkan, meski proses hukum telah berjalan.

    Pelapor, Sampunah, warga Dusun Mbangajang, Desa Kebonwaris, menyebut perampasan lahan terjadi sejak tahun 2002. “Yang merampas itu bapaknya Rudi, kakak kandung saya sendiri,” ujar Sampunah saat ditemui usai sidang, Rabu (17/12/2025).

    Ia menegaskan objek sengketa adalah sawah, bukan tanah kering sebagaimana yang tercantum dalam pasal yang dipersoalkan. Menurutnya, sawah itu langsung digarap secara sepihak sejak awal peristiwa.

    Sampunah mengungkapkan bahwa perampasan lahan disertai ancaman kekerasan. “Kalau bapak saya melarang ke sawah, ada ancaman dibacok pakai parang,” katanya.

    Tidak hanya itu, ia juga menceritakan ibunya sempat mengalami kekerasan fisik saat mencoba melerai. Peristiwa tersebut disebut diketahui banyak warga sekitar pada waktu itu.

    Setelah terduga pelaku utama meninggal dunia pada 2018, penguasaan sawah diduga dilanjutkan oleh anaknya. Sampunah mengaku mulai serius menempuh jalur hukum setelah kejadian tersebut.

    Ia menyampaikan laporan ke kepolisian sejak 2021, namun prosesnya berjalan lambat. Perkara baru tercatat resmi dan bergulir hingga persidangan pada 2025.

    “Ini sidang pertama setelah laporan panjang dari 2022,” ujar Sampunah. Ia berharap persidangan kali ini memberikan kejelasan hukum atas hak kepemilikan sawahnya.

    Sampunah menegaskan sawah seluas 4.800 meter persegi tersebut merupakan miliknya secara sah. Kepemilikan itu dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan atas namanya.

    Ia menjelaskan lahan tersebut berasal dari hibah keluarga karena pewaris tidak memiliki anak. Proses hibah dilakukan di balai desa dan langsung disertifikatkan.

    Dalam persidangan, pihak pelapor juga menyoroti penerapan pasal yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi objek sengketa. Sampunah menilai perubahan pasal membuat perkara terkesan diperingan.

    Kuasa hukum pelapor, Ridwan Opu, menyebut perkara ini seharusnya bisa ditangani lebih cepat. “Prosesnya terlalu lama, padahal objek sengketa dan kepemilikan cukup jelas,” ujarnya.

    Opu menegaskan kliennya memiliki bukti kepemilikan sah berupa sertifikat. Ia berharap majelis hakim dapat memutus perkara secara adil dan objektif.

    Pihak pelapor berharap melalui sidang di PN Bangil ini, konflik lahan dapat segera diselesaikan. Mereka menginginkan sawah tersebut kembali dikelola oleh pemilik sah sesuai putusan pengadilan. (ada/kun)