provinsi: JAWA TIMUR

  • Kebakaran Terra Drone, Siapa Paling Bertanggung Jawab?

    Kebakaran Terra Drone, Siapa Paling Bertanggung Jawab?

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebakaran maut yang menewaskan 22 korban di Gedung Terra Drone, Kemayoran Jakarta, menyeret manajemen lokal ke jerat pasal pidana berlapis. Polda Metro Jaya juga akan memeriksa petinggi perusahaan global tersebut di Jepang, menyingkap tanggung jawab korporasi dan dugaan pelanggaran standar keselamatan gedung.

    Angka 22 telah menjadi palu godam yang memukul kesadaran publik Jakarta. Itu adalah jumlah korban jiwa yang tewas mengenaskan akibat kebakaran tragis di Gedung Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, pada Selasa (9/12/2025) siang.

    Tragedi ini bukan sekadar insiden kebakaran biasa, melainkan cermin brutal atas longgarnya standar keselamatan bangunan komersial yang menjebak puluhan pekerja di dalam ruko enam lantai yang tidak layak. Kini, fokus segera beralih dari duka menuju ranah hukum, di mana manajemen lokal dan petinggi global perusahaan teknologi ini harus menghadapi potensi jerat pidana serius.

    Penyidik Polda Metro Jaya tak membuang waktu. Kematian massal akibat kekurangan oksigen dan kegagalan evakuasi menjadi pintu masuk untuk menganalisis dugaan kelalaian struktural dan operasional perusahaan. Kepolisian memastikan pertanggungjawaban akan mengerucut pada badan pengurus harian (board of directors atau BOD) Terra Drone.

    Sinyal keseriusan penanganan kasus ini terkonfirmasi pada Kamis (11/12/2025). Managing Director Terra Drone di Indonesia Michael Wisnu Wardhana ditangkap oleh penyidik di sebuah apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Penangkapan ini dilakukan setelah Michael tidak memenuhi panggilan pemeriksaan yang telah dijadwalkan sebelumnya.

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra membenarkan penangkapan tersebut sebagai langkah lanjutan penyidikan. “(Tersangka disangkakan) Pasal 187, 188, 359 KUHP,” ujar Roby Saputra.

    Sangkaan berlapis ini memperjelas fokus penyidikan, yaitu pada dugaan kejahatan yang menyebabkan kebakaran (Pasal 187 KUHP), kelalaian yang menyebabkan kebakaran (Pasal 188 KUHP), dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa (Pasal 359 KUHP).

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, selesai melakukan identifikasi tujuh jenazah korban kebakaran di ruko Terra Drone, Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 10 Desember 2025. – (Beritasatu.com/Steve Yanto)Pasal Pidana dan Ancaman Hukuman

    Analisis hukum yang muncul segera mengindikasikan, manajemen lokal Terra Drone di Indonesia menghadapi sanksi pidana berlapis, dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun.

    Pengamat hukum pidana dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Riza Alifianto menegaskan, ancaman pidana utama yang dihadapi petinggi Terra Drone adalah Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) mengenai kealpaan yang menyebabkan matinya seseorang. Pasal ini secara spesifik menyebutkan pidana penjara paling lama lima tahun.

    “Pasal yang sama berlaku untuk kelalaian yang menyebabkan luka berat, sesuai Pasal 360 Ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman yang serupa,” jelasnya saat berbincang dengan Beritasatu.com, Kamis (11/12/2025) malam.

    Riza menambahkan, kunci penerapan pasal ini terletak pada pembuktian kelalaian fatal yang mencakup kegagalan penyediaan fasilitas keselamatan, seperti akses tangga darurat yang sangat kecil, dan keteledoran dalam pengelolaan bahan berbahaya, yakni baterai litium drone yang diduga menjadi pemicu utama insiden.

    “Penyidik dapat memperkuat sangkaan dengan Pasal 187 KUHP jika kebakaran tersebut terbukti disengaja. Namun, yang lebih relevan dalam konteks kelalaian adalah Pasal 188 KUHP mengenai kelalaian yang memicu kebakaran yang menimbulkan bahaya maut, dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun,” tambahnya.

    Ia menegaskan, ancaman hukuman terhadap tersangka Michael Wisnu Wardhana tidak hanya berhenti pada KUHP. Jika penyidik menerapkan pasal-pasal dari undang-undang sektoral yang lebih spesifik, terutama yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan cipta kerja terkait kepatuhan tata ruang, ancaman pidana bisa meningkat secara drastis.

    “Dugaan pelanggaran Pasal 21 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (K3) juncto Pasal 61 dan 69 ayat (3) Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tambahnya.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo sendiri telah menguatkan dugaan ini. Ia menyoroti bahwa gedung Terra Drone, yang ia sebut sebagai gedung tumbuh yang terjepit di antara bangunan lama, tidak memiliki kelengkapan persyaratan administrasi maupun teknis. Pramono menyebut tangga dalam gedung itu sangat kecil sebuah kondisi yang menutup semua kemungkinan bagi pekerja untuk turun ke bawah saat asap pekat memenuhi ruangan.

    “Gedung kemarin itu (Terra Drone), gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” tegas Gubernur Pramono, mengindikasikan pelanggaran serius terhadap tata ruang dan keselamatan.

    Ironi Ruko Terra Drone

    Sementara Michael Wardhana ditangkap, pihak manajemen perusahaan berupaya merespons sorotan publik terhadap kondisi bangunan. Human Resource Business Partner Terra Drone Umaidi Suhari menyampaikan, bangunan yang mereka tempati adalah ruko enam lantai dengan karakteristik umum layaknya ruko komersial biasa.

    “Kantor kami adalah ruko. Teman-teman bisa lihat sendiri seperti apa ruko pada umumnya. Struktur dan fasilitasnya juga serupa dengan banyak ruko lain,” ujar Umaidi. Ia mengakui, ruko tersebut hanya memiliki satu unit lift dan satu jalur tangga sebagai akses.

    Pernyataan ini justru menyingkap ironi tata ruang bangunan komersial yang seharusnya dilengkapi dengan standar keselamatan tinggi, terutama karena digunakan sebagai service center yang menyimpan bahan mudah terbakar, hanya berpegangan pada struktur minim ruko pada umumnya.

    Umaidi menambahkan, tragedi ini benar-benar di luar kontrol manajemen. “Pada saat kejadian, kondisinya benar-benar di luar kontrol kita semua,” katanya sambil menyampaikan duka mendalam dan janji pemenuhan hak-hak karyawan.

    Menarik Benang Merah ke Tokyo

    Peristiwa mematikan ini tidak berhenti pada manajemen lokal. Karena Terra Drone di Indonesia merupakan bagian dari Terra Drone Corporation yang berpusat di Tokyo, Jepang, penyidikan turut menyentuh aspek yurisdiksi internasional dan tanggung jawab korporasi global.

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengonfirmasi, penyidik akan meminta keterangan dari para petinggi Terra Drone yang berstatus warga negara Jepang.

    “Pastinya akan diminta keterangan oleh penyidik,” ujar Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi Beritasatu.com, tetapi ia enggan menjelaskan secara rinci mekanisme pemeriksaan terhadap WNA Jepang tersebut.

    Pada tingkat strategis, kendali perusahaan dipegang oleh pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) Terra Drone Corporation, Toru Tokushige. Struktur kepemimpinan global ini juga melibatkan figur-figur kunci asal Jepang seperti Teppei Seki dan Kota Kandori.

    Namun, menjerat individu petinggi di Jepang memerlukan pembuktian yang sangat detail, yaitu adanya peran aktif atau pengetahuan langsung dari mereka dalam pengambilan keputusan yang secara sengaja mengabaikan standar keselamatan di Jakarta.

    Menurut pengamat hukum pidana Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul penyidik kepolisian dapat memeriksa dan memanggil para petinggi Terra Drone yang berada di luar negeri dengan teknis yang berlaku dalam penyidikan, kecuali jika pemeriksaan tersebut memerlukan penggunaan mekanisme bantuan hukum timbal balik (mutual legal assistance atau MLA) atau ekstradisi karena adanya perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

    “Jika bukti kuat menunjukkan petinggi global terlibat dalam keputusan yang menyebabkan kelalaian fatal langsung periksa saja,” jelasnya saat berbincang dengan Beritasatu.com, Kamis (11/12/2025) malam

    Tentu, tambah Chudry, penjeratan pidana petinggi Terra Drone ini melalui mekanisme internasional yang ada etika bilateral kedua negara. “Tragedi ini memaksa polisi menyidik sekecil apa pun, dari standar ruko, manajemen lokal hingga keputusan manajemen global, demi mencari pihak yang paling bertanggung jawab atas tewasnya 22 nyawa,” tutupnya.

  • 4 Orang Ditemukan Tewas dalam Mobil di Tol Tegal

    4 Orang Ditemukan Tewas dalam Mobil di Tol Tegal

    Tegal

    Empat orang ditemukan tewas dalam sebuah mobil di ruas tol Pejagan-Pemalang, Km 284, tepatnya masuk wilayah Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Belum diketahui penyebab kematian korban.

    Dilansir detikjateng, Jumat (12/12), Kapolres Tegal, AKBP Bayu Prasatyo, mengemukakan kejadian ini terungkap pada Kamis (11/12) pagi pukul 06.00 WIB. Ia mengungkap awalnya pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, mobil Toyota Kijang Kapsul warna silver bernomor polisi B 1973 KVA berhenti di Km 250.

    Karena berhenti cukup lama, petugas tol mendatangi untuk melihat kondisinya. Setiba di lokasi, petugas mendapati pengemudi dalam kondisi lemah.

    Petugas medis tol kemudian didatangkan dan melakukan pemeriksaan kondisi pengemudi. Petugas menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit, namun pengemudi menolak dan menandatangani surat pernyataan sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

    Mobil kemudian melanjutkan perjalanan ke arah timur dan sekitar pukul 06.00 WIB, kendaraan tersebut kembali ditemukan terparkir di Km 284+800. Petugas tol mencoba melakukan pengecekan dengan mengetuk pintu dan jendela, namun tidak mendapatkan respons.

    1. IW, laki-laki, Pacitan, 23-02-1986, wiraswasta, alamat Jl. Melati Raya Blok CF 2/58, Desa Jatisari, Kota Bekasi.
    2. PRW, laki-laki, Pacitan, 15-11-1985, wiraswasta, alamat Dare RT 02/007, Desa Bubakan, Kabupaten Pacitan.
    3. WY, perempuan, Pacitan, 01-04-1987, ibu rumah tangga, alamat Jl. Melati Raya Blok CF2/58, Desa Jatisari, Kota Bekasi.
    4. Seorang anak balita.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • Lelang Proyek Pengadaan, Pintu Masuk Kepala Daerah Korupsi Uang Rakyat

    Lelang Proyek Pengadaan, Pintu Masuk Kepala Daerah Korupsi Uang Rakyat

    Lelang Proyek Pengadaan, Pintu Masuk Kepala Daerah Korupsi Uang Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekali lagi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi lewat pintu masuk pengadaan proyek.
    Kepala daerah tersebut adalah Bupati Lampung Tengah,
    Ardito Wijaya
    , yang ditangkap di daerah tempat ia memimpin, pada Rabu (10/12/2025).
    Plh Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi
    KPK
    Mungki Hadipratikto mengatakan, Ardito berperan mengatur pemenang lelang pengadaan proyek, salah satu perusahaannya adalah milik tim kampanyenya.
    Ardito meminta bantuan Anggota DPRD, Riki Hendra Saputra, dan Iswantoro selaku Sekretaris Bapenda.
    “Atas pengondisian tersebut, pada periode Februari-November 2025, Ardito Wijaya diduga menerima
    fee
    senilai Rp 5,25 miliar dari sejumlah rekanan atau penyedia barang dan jasa melalui adiknya dan Riki Hendra Saputra,” kata Mungki, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (10/12/2025).
    Selain itu, KPK menemukan bahwa Ardito menerima
    fee
    Rp 500 juta dari Mohamad Lukman Sjamsuri selaku Direktur PT EM untuk memenangkan paket pengadaan alat kesehatan Dinkes Lampung Tengah.
    “Sehingga total aliran uang yang diterima AW mencapai kurang lebih Rp 5,75 miliar,” ujar dia.
    Modus korupsi yang dilakukan Ardito ini bukan kali pertama terjadi.
    Terdapat beberapa kepala daerah yang juga melakukan hal yang sama.
    Misalnya, eks Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang dijatuhi vonis 10 tahun penjara oleh PN Bandung.
    Pria yang akrab disapa Pepen itu dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dalam suap
    pengadaan barang dan jasa
    serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
    Kemudian, ada Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
    Kasus ini bermula pada 2021 ketika Pemerintah Kabupaten PPU mengagendakan beberapa proyek pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga.
    Nilai kontrak proyek-proyek tersebut sekitar Rp 112 miliar, antara lain untuk proyek multiyears peningkatan jalan Sotek-Bukit Subur dengan nilai kontrak Rp 58 miliar dan pembangunan gedung perpustakaan dengan nilai kontrak Rp 9,9 miliar.
    Ada lagi nama Budhi Sarwono yang menjabat Bupati Banjarnegara.
    Ia ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun 2019-2021, serta dugaan penerimaan gratifikasi.
    Kemudian, ada Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, tersangka pengadaan barang dan jasa di Tulungagung, Jawa Timur, pada 2018.
    Indonesia Corruption Watch (
    ICW
    ) mencatat ada 1.189 kasus korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa dengan 2.898 tersangka selama empat tahun terakhir, yaitu periode 2019-2023.
    “Data dari ICW menunjukkan bahwa sepanjang 2019 hingga 2023, terdapat 1.189 kasus
    korupsi pengadaan barang
    dan jasa, dengan 2.898 tersangka,” kata Peneliti ICW Erma Nuzulia Syifa, dalam konferensi pers di kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
    Erma mengatakan, mayoritas tersangka yang ditetapkan dalam kasus korupsi pengadaan barang dan jasa adalah penyelenggara negara, swasta, kepala desa, serta direktur/karyawan BUMN dan BUMD.
    Erma mengatakan, modus kasus korupsi pengadaan barang dan jasa di antaranya adalah proyek fiktif, penyalahgunaan anggaran,
    mark up
    , laporan fiktif, dan penggelapan.
    Selain itu, terdapat modus suap-menyuap, penyalahgunaan wewenang, pemotongan anggaran, perdagangan pengaruh, dan pungutan liar.
    Ketua IM57+ Lakso Anindito mengatakan, modus korupsi ini dilakukan karena sektor pengadaan barang dan jasa yang masih longgar dan menimbulkan kerawanan kecurangan serta permainan.
    Karena sistem transparansi dinilai tidak cukup, masih ada proses tender yang bersifat formalitas untuk menunjuk pemenang yang sudah ditetapkan di awal lelang.
    “Nah, itu menandakan bahwa sektor ini masih merupakan sektor yang signifikan untuk diperhatikan dan perlu ada tindakan segera untuk melakukan proses reformasi,” kata dia, pada 6 November 2025.
    Ribuan kasus yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa ini dinilai perlu segera diatasi dengan perbaikan regulasi.
    ICW menyebut, regulasi saat ini belum bisa melakukan pencegahan korupsi dengan baik, sehingga perlu ada tata kelola yang lebih ketat lagi.
    Misalnya, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP) yang dinilai justru tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.
    Erma menyoroti Pasal 38 Ayat 5 Perpres Nomor 46 Tahun 2025 yang mengatur tentang metode penunjukan langsung pengadaan barang dan jasa dengan syarat keadaan tertentu.
    Erma mengatakan, aturan tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan karena syarat penunjukan langsung itu untuk melaksanakan program prioritas presiden.
    Erma juga menyoroti Pasal 77 dalam Perpres Nomor 46 Tahun 2025 yang menuangkan peran masyarakat dalam pelaporan dugaan penyelewengan pengadaan barang/jasa. Namun, aturannya tidak spesifik.
    “Perpres baru justru tidak memperkuat pengawasan publik. Kemudian beberapa kasus PBJ yang justru melibatkan menteri/kepala daerah, sehingga seharusnya mereka dulu yang diperkuat pengawasannya,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidang Dugaan Kekerasan Seksual, Kuasa Hukum Korban Klaim Suka Sama Suka

    Sidang Dugaan Kekerasan Seksual, Kuasa Hukum Korban Klaim Suka Sama Suka

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang tertutup perkara dugaan kekerasan seksual dengan terdakwa Liem Tjie Sen alias Sentosa Liem kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Sidang kali ini mengagendakan keterangan korban EP.

    Usai sidang Kuasa hukum Terdakwa Dr. Johan Widjaja SH,.MH, mengklaim dari keterangan korban tidak ada unsur kekerasan yang dilakukan terdakwa saat berhubungan badan dengan korban sehingga dia berkesimpulan bahwa hubungan yang terjadi antara terdakwa dan korban adalah suka sama suka.

    Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Agus Cakra Nugraha ini Terdakwa dijerat dengan Pasal 6 huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

    ​Dr Johan mengungkapkan bahwa keterangan yang disampaikan oleh saksi korban EP menunjukkan adanya ketidakonsistenan dan perbedaan mencolok dengan keterangan terdakwa.

    ​”Di dalam suatu keterangan yang tadi itu saya amati, ada tidak konsistenan dan juga ada yang berbeda keterangan dari korban sama terdakwa,” ujar Dr. Johan.

    ​Salah satu perbedaan penting adalah soal waktu. Korban EP menyatakan kekerasan seksual dimulai awal Maret 2024 sesuai Berita Acara Pemeriksaan (BAP), sementara terdakwa menyatakan kejadian baru dimulai pada awal April 2024,”

    ​Pihak terdakwa juga mempertanyakan klaim adanya kekerasan yang menyertai perbuatan tersebut. Dr. Johan menyebut, saat ditanya mengenai bentuk kekerasan, saksi korban menjawab hanya berupa ancaman untuk melayani.

    ​Hal ini diperkuat dengan bukti visum dari Rumah Sakit Bhayangkara yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang dapat dibantahkan.

    ​”Tapi dengan bukti visum yang tidak bisa dibantahkan oleh korban, yaitu tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang ditemukan dari Hasil visum rumah sakit Bhayangkara. Dan Itu juga diakui oleh korban. Jadi cuma bentuknya hanya ancaman-ancaman saja,” tegasnya.

    ​Kuasa hukum terdakwa, Dr. Johan Widjaja juga menanyakan alasan korban EP bersedia melakukan persetubuhan berulang kali dalam kondisi diancam. Korban menjawab bahwa ia dijanjikan pernikahan oleh terdakwa.

    ​”Itulah alasannya korban mau diajak berhubungan badan,” jelas Dr. Johan, seraya menambahkan bahwa keanehan tersebut membuat pihaknya menyampaikan kepada Majelis Hakim adanya kondisi ketidakwajaran, di mana korban yang diancam tidak pernah melapor polisi sejak awal kejadian.

    ​Terdakwa sendiri membantah semua klaim kekerasan dan pemaksaan. Menurutnya, hubungan yang terjadi, baik di mobil maupun di hotel, dilakukan atas dasar suka sama suka, bahkan terdakwa menyebut inisiatif hubungan oral justru datang dari pihak korban.

    ​Saat ditanya Majelis Hakim mengenai kemungkinan damai, korban EP menolak dengan alasan “sudah terlanjur.”

    ​Kasus ini bermula dari perkenalan antara korban EP dan terdakwa melalui aplikasi pencarian jodoh pada 19 Februari 2024, yang kemudian berlanjut menjadi hubungan asmara.

    ​Perbuatan yang didakwa dimulai pada awal Maret 2024 di Pantai Ria Kenjeran menggunakan mobil, di mana terdakwa diduga memaksa korban untuk berhubungan badan. Perbuatan serupa disebut terjadi berulang kali di hotel dan area parkir Rumah Sakit Mitra Keluarga Sidoarjo.

    ​Meskipun pihak terdakwa membantah kekerasan fisik, hasil visum et repertum dari dokter forensik RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya, dr. Ma’rifatul Ula, Sp.F.M., mencatat adanya luka robekan lama akibat kekerasan tumpul yang menunjukkan tanda penetrasi. [uci/ian]

  • Hendak Perkosa Pengunjung, Supervisor Black Owl Surabaya Dilaporkan ke Polisi

    Hendak Perkosa Pengunjung, Supervisor Black Owl Surabaya Dilaporkan ke Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Supervisor Black Owl Surabaya berinisial RB dilaporkan ke polisi lantaran mencoba memerkosa salah satu pengunjung Black Owl Surabaya yang masih berusia anak-anak. Beruntung, aksi percobaan pemerkosaan itu gagal usai RB digerebek istrinya.

    Penasehat Hukum Korban, Renald Christopher mengatakan aksi percobaan pemerkosaan itu terjadi pada 17 Oktober 2025 lalu di Best Hotel Surabaya jalan Kedungsari.

    “RB membohongi korban berinisial SD akan diantar pulang dengan taksi online. Namun ternyata malah dibawa ke Best Hotel,” kata Renald.

    Renald menjelaskan saat itu korban datang sendiri ke Black Owl untuk merayakan ulang tahun bersama temannya. Namun, saat itu teman korban tidak datang. Sehingga korban sendirian di Black Owl Surabaya.

    “Korban sebelumnya diberi voucher senilai Rp 2 juta dan bisa digunakan untuk minuman beralkohol saja. Lalu pada tanggal 16 Oktober korban diundang oleh manajer Black Owl untuk datang dan menggunakan vouchernya,” imbuh Renald.

    Selama berada di Black Owl Surabaya, korban ditemani oleh pelaku RB. Keduanya baru berkenalan saat itu usai dikenalkan oleh manajer Black Owl yang mengundang korban. Selama bersama, RB terus mencekoki SD dengan minuman beralkohol hingga mabuk. Selama minum, korban mengaku terus dibujuk rayu agar mau pulang bersama. Namun, ajakan itu terus ditolak oleh SD.

    “Pelaku memanfaatkan kesadaran korban yang mulai hilang karena minum alkohol. Saat itu pelaku sudah memesan taksi online dan korban dijanjikan diantar pulang. Namun oleh pelaku malah diajak ke Best Hotel,” tuturnya.

    Sesampainya di kamar hotel, pelaku memaksa korban agar mau disetubuhi. Dengan sisa kesadaran yang ada, korban terus memberontak. Karena terus memberontak korban mendapat tindak penganiayaan. Korban dipukul dan digigit lehernya.

    RD terus berusaha menyetubuhi korban. Beruntung saat itu ada seorang perempuan yang mengaku sebagai istri RD bersama dua petugas hotel menggerebek kamar. RD lalu sembunyi di kamar mandi. Korban yang ketakutan lantas keluar kamar hotel dengan pakaian yang compang camping.

    “Pas buka kamar hotel itu korban kembali dipukuli oleh perempuan yang mengaku sebagai istri RD dan diteriaki sebagai pelakor. Oleh dua karyawan hotel, digiring ke lobby dengan pakaian yang tidak rapi tanpa mau mendengarkan kronologi jelas dari korban. Bahkan, korban dilarang mengambil barang di kamar hotel,” tegas Renald.

    Atas peristiwa ini, korban didampingi ayahnya melapor ke Polda Jawa Timur tanggal 23 Oktober 2025. Saat ini, kasus ini tengah ditangani oleh Subdit Renakta Polda Jawa Timur.

    Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Abraham Jules Abast saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. (ang/ian)

  • Diguyur Hujan Deras, Jalur Wisata Bromo via Probolinggo Longsor

    Diguyur Hujan Deras, Jalur Wisata Bromo via Probolinggo Longsor

    Probolinggo (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Tengger selama beberapa jam kembali memicu bencana longsor di jalur wisata internasional Gunung Bromo via Kabupaten Probolinggo.

    Material longsor menutup sebagian badan jalan di kawasan Jurang Jontro, Kecamatan Sukapura, pada kamis (11/12/2025). Akibatnya, arus lalu lintas dari dan menuju kawasan wisata Bromo sempat tersendat.

    Peristiwa longsor ini terjadi setelah hujan berlangsung intens sejak pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Tebing dengan kemiringan curam yang berada tepat di sisi jalan tidak mampu menahan tekanan air sehingga sebagian tanah tergerus dan ambrol ke badan jalan.

    Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, mengatakan bahwa longsor terjadi cukup cepat dan membuat sejumlah kendaraan berhenti mendadak lantaran ruang jalan tertutup oleh pohon tumbang.

    “Longsornya sekitar jam tiga sampai lima sore. Material tanah langsung menutup sebagian jalan. Lalu lintas sempat tersendat, tapi syukurlah tidak ada korban jiwa,” ujar Sunaryono.

    Ia menambahkan, warga sekitar bersama beberapa petugas langsung berinisiatif membersihkan material tanah agar jalan dapat kembali dilalui. Meski demikian, proses pembersihan awal dilakukan terbatas karena minimnya alat.

    “Beberapa orang langsung bantu bersihkan, tapi karena materialnya cukup tebal, pembersihan penuh harus menunggu alat berat,” tambahnya.

    Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif, saat dihubungi mengonfirmasi bahwa tim BPBD masih dalam perjalanan menuju lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Proses penanganan masih perjalanan, mas. Tim sedang menuju Jurang Jontro,” singkatnya.

    Hingga berita ini ditulis, kondisi jalan masih dalam proses penanganan. Petugas BPBD, relawan, dan warga bersiap melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat agar akses menuju kawasan Bromo dapat segera dinormalkan kembali.

    Sementara itu, wisatawan yang hendak menuju Bromo diimbau berhati-hati dan waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan masih cukup tinggi, meningkatkan potensi longsor susulan. (ada/ian)

  • Periset dan Pengelola Geopark Indonesia Kumpul di Banyuwangi Perkuat Pengembangan Geopark Ijen

    Periset dan Pengelola Geopark Indonesia Kumpul di Banyuwangi Perkuat Pengembangan Geopark Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Para pengelola geopark dan periset dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Kabupaten Banyuwangi. Mereka membahas berbagai hal untuk memperkuat pengembangan geopark di Indonesia, terutama Geopark Ijen.

    Kegiatan tergabung dalam Festival Taman Bumi (Geopark), yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Kamis (11/12/2025). Festival tersebut menjadi wadah berbagai stakeholder untuk menguatkan kolaborasi dalam pengembangan geopark Ijen secara berkelanjutan.

    Kegiatan Festival Taman Bumi dihadiri langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid.

    Festival Taman Bumi diisi berbagai kegiatan menarik seperti forum diskusi, program pengembangan kapasitas pemuda, serta edukasi lapangan. Sejumlah kampus di Banyuwangi juga menampilkan pameran tentang kontribusi perguruan tinggi pada pengembangan Geopark Ijen.

    Kegiatan Festival Taman Bumi ini diikuti ratusan peserta yang terdiri atas para pemangku kebijakan, badan pengelola geopark, mahasiswa, dan masyarakat dari berbagai daerah, termasuk pengelola Geopark Raja Ampat Papua. Sejumlah periset dari berbagai universitas di Indonesia yang telah melakukan riset di kawasan Geopark Ijen juga turut hadir .

    Di antaranya, Dr. Purwanto dari Universitas Negeri Malang, Prof. Hari Sulistyowati dari Universitas Jember, dan Eli Jamilah Miharja Ph.D dari Universitas Bakrie. Juga Dr. Andy Yahya Al Hakim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang hadir melalui sambungan virtual.

    Mereka mempresentasikan hasil riset yang telah dilakukan terhadap Geopark Ijen, termasuk permasalahan yang ditemukan serta saran solusi untuk permasalahan tersebut.

    “Kami berharap, festival ini bisa menjadi ruang strategis untuk membangun kemitraan jangka panjang dan menghasilkan inisiatif konkret bagi keberlanjutan pengembangan Geopark Ijen,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Ipuk berharap, dengan pengembangan yang tepat dan berkelanjutan, Ijen Geopark dapat mempertahankan status sebagai geopark dunia saat pelaksanaan Revalidasi oleh UNESCO pada 2026 mendatang.

    “Revalidasi ini momentum penting bagi kita semua. Bukan sekadar upaya mempertahankan sebuah status, melainkan komitmen jangka panjang dalam membangun wilayah berbasis konservasi, edukasi, dan yang paling penting berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan Geopark Ijen,” tegas Ipuk.

    Ipuk lalu membeber, selama beberapa tahun terakhir, Banyuwangi telah memberikan kontribusi dalam penguatan geopark melalui berbagai program.

    Di antaranya, konservasi lingkungan dan pengelolaan kawasan seperti pemulihan kawasan rawan erosi, reboisasi di bantaran sungai-sungai vulkanik, hingga kolaborasi konservasi dengan TN Alas Purwo dan Balai Konservasi untuk melindungi satwa endemik dan ekosistem geobiodiversity.

    Pemkab juga rutin turun ke sekolah dan masyarakat untuk melakukan kegiatan edukasi dan literasi kebumian. Banyuwangi juga terus melakukan promosi lewat berbagai event daerah yang menggunakan nama ‘’besar’’ Ijen. Seperti balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen, Ijen Trail Run, dan lainnya.

    “Semua upaya ini untuk memastikan masyarakat Banyuwangi merasakan manfaat langsung dari keberadaan UNESCO Global Geopark. Kami ingin geopark hadir dalam kehidupan sehari-hari, menjadi sumber inspirasi pendidikan, peluang ekonomi, serta kesadaran bahwa alam harus dijaga bersama,” ujarnya.

    Ipuk menambahkan, penguatan pengembangan Ijen Geopark juga dilakukan kolaboratif bersama Pemkab Bondowoso, mengingat kawasan Geopark Ijen terletak di dua daerah tersebut.

    “Kita sudah tidak bicara lagi masalah batas geografis, yang penting bagi kami bagaimana kita semua bisa menjaga kelestarian Geopark Ijen dan masyarakay mendapatkan manfaatnya dari pengelolaan yang berkelanjutan,” kata Ipuk.

    Berbagai program yang dilakukan tersebut mendapatkan apresiasi dari badan pengelola Raja Ampat Unesco Global Geopark, Ana Rohma Septiana. “Edukasi ke anak sekolah dan masyarakat menjadi salah satu kekuatan Ijen Geopark. Ini yang akhirnya kami tiru di Raja Ampat,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Destinasi Wisata Murah Nataru 2025 di Indonesia yang Direkomendasikan

    Destinasi Wisata Murah Nataru 2025 di Indonesia yang Direkomendasikan

    YOGYAKARTA – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi salah satu momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Momen ini menjadi kesempatan yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga ataupun orang terkasih. Anda bisa menciptakan momen ini di destinasi wisata yang direkomendasikan. Lantas di mana saja destinasi wisata murah Nataru 2025? Simak ulasannya dalam artikel ini.

    Destinasi Wisata Murah Nataru 2025

    Dilansir dari Indonesia Travel, di bawah ini adalah 8 rekomendasi destinasi wisata yang ramah di kantong dan cocok untuk Anda kunjungi bersama keluarga.

    Anyer: Liburan Pantai dengan Harga Terjangkau

    Anyer menjadi salah satu destinasi pantai yang ideal bagi siapa pun yang tinggal di Jakarta atau sekitarnya. Keindahan pantainya dapat dinikmati tanpa harus mengeluarkan biaya masuk yang mahal.

    Di pantai Anyer, Anda dapat melakukan berbagai aktivitas seru misalnya berenang, berjemur, atau bahkan mencoba olahraga air dengan harga terjangkau. Beberapa pantai, sebagai contoh Pantai Sambolo dan Pantai Marbella, juga menyediakan fasilitas yang mendukung untuk kegiatan keluarga.

    Banyak penginapan yang dapat disewa dengan harga ekonomis di sekitar pantai Anyer. Ini lebih memudahkan wisatawan, khususnya untuk rombongan keluarga, untuk mendapatkan akomodasi yang sesuai dengan anggaran.

    Yogyakarta: Surga Budaya dan Kuliner

    Yogyakarta menyediakan banyak destinasi wisata yang ramah dengan anggaran. Salah satu yang paling terkenal tentunya Malioboro, pusat keramaian yang penuh dengan pedagang oleh-oleh, makanan khas, dan kerajinan tangan. Selain itu, Keraton Yogyakarta dan Taman Sari memberikan pengunjung pengalaman budaya yang kaya dengan biaya masuk yang terjangkau.

    Selain itu, kuliner di Yogyakarta juga tidak kalah menggoda, ada pilihan seperti gudeg dan sate klatak yang dapat dinikmati dengan harga yang bersahabat. Banyak juga warung lokal di Yogyakarta yang menyediakan makanan lezat dengan kualitas yang tetap terjaga.

    Adapun untuk mobilitas di Yogyakarta, Anda disarankan untuk menggunakan transportasi lokal seperti becak atau Trans Jogja. Hal ini tidak hanya menghemat biaya transportasi, tetapi juga memberikan pengalaman yang berbeda dalam menjelajahi kota.

    Solo: Kota Tenang Menyimpan Sejarah

    Solo, sebagai kota tetangga Yogyakarta, juga memberikan tawaran sentuhan budaya yang kental. Keraton Surakarta menjadi tempat yang harus dikunjungi bagi Anda yang ingin mempelajari sejarah kerajaan Jawa.

    Pasar Klewer menjadi salah satu destinasi yang juga wajib Anda coba. Khususnya jika ingin berburu kain batik dengan harga ramah di dompet. Banyak pengunjung yang datang untuk mencari kain berkualitas dengan harga terjangkau.

    Kuliner khas Solo seperti timlo, selat Solo, dan nasi liwet dapat Anda temukan dengan mudah di warung-warung lokal. Seluruh pengalaman wisata ini sangat bisa Anda nikmati dengan biaya yang relatif rendah.

    Semarang: Kota Lumpia dengan Wisata Beragam

    Semarang memberikan tawaran beragam tempat wisata menarik, misalnya Lawang Sewu dan Tugu Muda. Tempat-tempat ini menjadi ikon kota dan layak dikunjungi saat berada di Semarang.

    Oleh-oleh terkenal dari Semarang seperti lumpia dan bandeng presto menjadi oleh-oleh yang banyak dicari. Anda juga bisa membawa pulang oleh-oleh ini dengan mudah.

    Semarang juga menyediakan kuliner yang menggoda selera. Berbagai pilihan makanan lokal dapat Anda temukan dengan harga yang terjangkau, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir dengan biaya.

    Malang: Wisata Alam dan Kuliner Terjangkau

    Malang sangat populer dengan Kampung Warna-Warni Jodipan yang menjadi salah satu tempat wisata Instagramable. Keindahan dan warna-warni bangunan di sana mengundang banyak pengunjung sekaligus sebagai latar belakang foto yang unik.

    Dekat dengan Malang juga ada sejumlah wisata alam yang menawan, seperti Coban Rondo dan Taman Langit Gunung Banyak, yang menawarkan tiket masuk yang juga terjangkau.

    Kuliner di Malang, misalnya bakso Malang dan rawon, disediakan dengan harga yang terjangkau di banyak tempat. Pilihan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang mencari pengalaman kuliner enak tanpa harus membayar banyak uang.

    Surabaya: Sejarah dan Kuliner Lezat

    Surabaya memiliki banyak destinasi wisata yang tidak kalah menarik. Pengunjung dapat menikmati situs-situs bersejarah yang merefleksikan perjuangan bangsa Indonesia.

    Selain bersejarah, Surabaya juga mempunyai tempat-tempat alam yang menyejukkan, misalnya Hutan Mangrove Wonorejo. Tempat ini cocok untuk bersantai sambil menikmati keindahan alam.

    Surabaya juga terkenal dengan kulinernya yang tak kalah lezat, mulai dari rawon hingga lontong balap, semua dapat Anda nikmati dengan harga yang bersahabat.

    Bali: Menikmati Surga Tanpa Menguras Dompet

    Bali tidak hanya disediakan untuk wisatawan kelas atas; banyak pantai di Bali yang dapat dinikmati tanpa biaya masuk, misalnya Pantai Sanur dan Pantai Pandawa. Ini memungkinkan keluarga Anda menikmati keindahan alam tanpa harus khawatir menguras kantong.

    Kunjungan ke pura-pura seperti Pura Tirta Empul atau Pura Uluwatu, yang menawarkan tiket masuk terjangkau, menjadi cara yang baik untuk mengeksplorasi budaya Bali.

    Makan di warung lokal juga menjadi pilihan yang sangat baik. Tidak perlu mengeluarkan banyak uang, pengunjung dapat menikmati kuliner Bali yang lezat.

    Lombok: Pesona Alam yang Memikat

    Lombok adalah salah satu pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya, merupakan tempat ideal bagi Anda yang mencari liburan dengan pemandangan menakjubkan. Pantai Senggigi dan Gili Trawangan adalah tujuan banyak wisatawan yang terkenal.

    Kunjungan ke Lombok tidak hanya mengenai keindahan alam, tetapi juga meresapi budaya lokal yang kaya. Hal ini akan memberikan pengalaman wisata mengesankan.

    Demikian ulasan mengenai destinasi wisata murah Nataru 2025​. Selamat menikmati liburan! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Wamendagri Minta Pemda Perkuat Ekosistem Inovasi Dongkrak Daya Saing

    Wamendagri Minta Pemda Perkuat Ekosistem Inovasi Dongkrak Daya Saing

    Jakarta

    Pemerintah daerah diminta memperkuat ekosistem inovasi secara lebih terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing nasional, menyusul turunnya peringkat Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Center 2025 dari posisi 27 ke-40.

    Pesan tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus pada penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2025 di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, Rabu (10/12).

    “Pemerintah daerah perlu memperkuat kelembagaan, kolaborasi lintas sektor, serta mempercepat digitalisasi layanan publik,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Wiyagus menekankan pentingnya dukungan bagi inovator lokal dan UMKM berbasis teknologi melalui insentif, inkubasi, dan skema pembiayaan inovatif. Ia juga mendorong replikasi praktik baik antar-daerah agar inovasi memberi dampak yang lebih luas terhadap pertumbuhan ekonomi, tata kelola cerdas, dan kesejahteraan masyarakat.

    Ia menjelaskan bahwa regulasi memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk berinovasi sesuai kewenangan dan kearifan lokal, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 dan PP Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

    Wiyagus menambahkan bahwa inovasi inklusif berperan penting dalam memperluas pemerataan akses dan kesempatan. Karena itu, pemetaan potensi daerah harus dilakukan secara proaktif agar program inovasi lebih tepat sasaran dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Ia mengungkapkan jumlah inovasi yang dilaporkan ke Kemendagri meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, inovasi masih didominasi daerah Indonesia bagian barat serta terpusat pada sektor kesehatan dan pendidikan. Selain itu, masih terdapat 15 kabupaten di Papua yang belum menyampaikan laporan inovasi.

    Acara tersebut turut dihadiri Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, serta sejumlah pejabat lainnya.

    (akn/ega)

  • Ini Modus Investasi Bodong yang Dilakukan Selebgram Asal Gresik

    Ini Modus Investasi Bodong yang Dilakukan Selebgram Asal Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Selebgram asal Gresik berinisial RPS menjalani pemeriksaan di Unit Tipidter Satreskrim Polres Gresik terkait dugaan investasi bodong di bisnis food and beverage (F&B). Warga Sidayu tersebut diduga menawarkan iming-iming keuntungan besar kepada korban hingga mengakibatkan kerugian sekitar Rp 3 miliar.

    Untuk menarik minat investor, RPS membuat akun bisnis di Instagram dan mengunggah sejumlah flyer berisi tawaran paket investasi lengkap dengan nominal modal.

    “Modal yang ditawarkan antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Keuntungan dan jangka waktu pengembalian modal bervariasi, tergantung jumlah investasi,” ujar Kanit Tipidter Satreskrim Polres Gresik, Iptu Komang Andhika Haditya Prabu, Kamis (11/12/2025).

    Komang menjelaskan, pada paket investasi Rp 5 juta, pelaku menjanjikan keuntungan menjadi Rp 6,2 juta dengan pengembalian tiga bulan. Pada modal Rp 10 juta, keuntungan dijanjikan menjadi Rp 13,6 juta dengan pengembalian lima bulan. Paket Rp 20 juta dijanjikan kembali Rp 26 juta dalam delapan bulan, sedangkan paket Rp 50 juta dijanjikan menjadi Rp 57 juta dalam sepuluh bulan.

    “Semakin besar modal yang diinvestasikan, semakin besar keuntungan yang dijanjikan pelaku. Namun unggahan tersebut kini sudah dihapus,” imbuhnya.

    Di awal investasi, beberapa korban sempat mendapatkan pengembalian modal berikut keuntungan, sehingga menumbuhkan kepercayaan terhadap RPS.

    “Awalnya bisnisnya berjalan lancar. Gerai F&B milik pelaku sudah ada sejak 2018 dan berkembang hingga memiliki 11 gerai. Dari situ pelaku kembali menawarkan investasi kepada para korban,” ungkap Komang.

    Namun kemudian, pembayaran keuntungan mulai tersendat. Investigasi menemukan bahwa dana investor diputar menggunakan skema gali lubang tutup lubang.

    “Ketika investor A menagih keuntungan, pelaku mengambilnya dari modal investor B. Begitu seterusnya. Ini memenuhi unsur skema ponzi. Perputaran uang berhenti saat tidak ada investor baru,” jelasnya.

    Setelah pemeriksaan lanjutan, RPS resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus investasi bodong. Popularitasnya sebagai selebgram diduga digunakan untuk menjaring lebih banyak korban.

    “Modus yang dilakukan adalah skema ponzi, di mana banyak downline ikut berinvestasi. Popularitas tersangka dimanfaatkan untuk menarik korban dengan kedok bisnis makanan,” tegas Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Arya Widjaya. [dny/but]