provinsi: JAWA TENGAH

  • Tim SAR Tutup Pencarian Korban Longsor Banjarnegara, 11 Orang Masih Hilang

    Tim SAR Tutup Pencarian Korban Longsor Banjarnegara, 11 Orang Masih Hilang

    Jakarta

    Tim SAR gabungan resmi menutup proses pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Masih ada 11 korban hilang yang belum ditemukan.

    “Pencarian yang dimulai pada awal kejadian, Minggu, 16 November 2025 lalu, akhirnya di hari ke-10 ini resmi dihentikan,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, dalam keterangan tertulisnya, dilansir detikJateng, Selasa (25/11/2025).

    Pada hari ke-10 pencarian ini, tim SAR berhasil menemukan lima korban di lokasi yang berdekatan antara pukul 13.20 WIB-14.36 WIB. Sebelumnya, dua hari berturut-turut mereka tak menemukan korban longsor.

    “Kelima korban yang ditemukan berada di sektor A2 merupakan satu keluarga yang berdasarkan kesaksian kerabat korban, terlihat berlari untuk menyelamatkan diri. Namun tidak berhasil dan terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah,” ucap Budiono.

    “Bahkan ada jasad yang bertumpuk jadi satu dalam kondisi memeluk anak,” tambahnya.

    Proses pencarian sendiri akhirnya resmi dihentikan dengan berbagai pertimbangan. Termasuk, kata dia, perlunya Satuan Tugas Penanganan Tanah Longsor Pemda Banjarnegara untuk fokus pada penanganan kepada para pengungsi, seperti penyediaan hunian sementara (huntara).

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/jbr)

  • Simak Profil KH Miftachul Akhyar yang Minta Ketum PBNU Mundur

    Simak Profil KH Miftachul Akhyar yang Minta Ketum PBNU Mundur

    Jakarta: Risalah Syuriah PBNU ramai beredar dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Risalah tersebut berisi keputusan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.

    Rapat Harian Syuriah tersebut digelar di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. 

    Adapun isi risalah dari Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan:

    a. KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.

    b. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
     

    Lantas, siapakah KH Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam PBNU yang menandatangani risalah tersebut? 
     
    Profil KH Miftachul Akhyar

    KH Miftachul Akhyar bin Abdul Ghani terpilih menjadi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai sepuh NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan ditetapkan pada sidang Pleno IV Muktamar ke-34 NU. 

    KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 30 Juni 1953. Ia merupakan putra KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar merupakan putra ke-8 dari 13 bersaudara pengasuh pondok pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya. 

    Melansir dari NU Online, Kiai Miftach, sapaan akrabnya tercatat pernah belajar di berbagai pesantren NU seperti di Pondok Pesantren  Tambakberas, Pesantren Tebuireng, Pesantren Sidogiri, Pesantren Mranggen Demak, hingga Pondok Lasem Rembang, Jawa Tengah. 

    Setelah berada di Pondok Pesantren Tambakberas selama 3 tahun, ia melanjutkan mondoknya di Sidogiri pada tahun 1967-1969 dan berlanjut di Lasem pada tahun 1971.

    Kiai Miftach juga pernah menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya (1978, 1980, 1985). Selang 5 tahun menjadi wakil rais syuriyah PCNU Surabaya, beliau menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada tahun 1990-an. Kemudian, Kiai Miftach menjadi rais syuriyah PWNU Jawa Timur pada tahun 2007-2013 dan 2013-2015. 

    Tidak berhenti di PWNU Jawa Timur, beliau melanjutkan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan menjadi wakil rais ‘aam (2015-2018). Ia juga menjabat sebagai pejabat sementara rais ‘aam PBNU (2018-2021) menggantikan KH Ma’ruf Amin. Tidak hanya itu, Kiai Miftach juga merupakan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. 

    Beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar, menjadi 500 Muslim berpengaruh di Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Center Amman, Yordania kategori Administration of religious Affairs. 

    Jakarta: Risalah Syuriah PBNU ramai beredar dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Risalah tersebut berisi keputusan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.
     
    Rapat Harian Syuriah tersebut digelar di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. 
     
    Adapun isi risalah dari Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan:

    a. KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
     
    b. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
     

     
    Lantas, siapakah KH Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam PBNU yang menandatangani risalah tersebut? 
     

    Profil KH Miftachul Akhyar

    KH Miftachul Akhyar bin Abdul Ghani terpilih menjadi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai sepuh NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan ditetapkan pada sidang Pleno IV Muktamar ke-34 NU. 
     
    KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 30 Juni 1953. Ia merupakan putra KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar merupakan putra ke-8 dari 13 bersaudara pengasuh pondok pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya. 
     
    Melansir dari NU Online, Kiai Miftach, sapaan akrabnya tercatat pernah belajar di berbagai pesantren NU seperti di Pondok Pesantren  Tambakberas, Pesantren Tebuireng, Pesantren Sidogiri, Pesantren Mranggen Demak, hingga Pondok Lasem Rembang, Jawa Tengah. 
     
    Setelah berada di Pondok Pesantren Tambakberas selama 3 tahun, ia melanjutkan mondoknya di Sidogiri pada tahun 1967-1969 dan berlanjut di Lasem pada tahun 1971.
     
    Kiai Miftach juga pernah menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya (1978, 1980, 1985). Selang 5 tahun menjadi wakil rais syuriyah PCNU Surabaya, beliau menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada tahun 1990-an. Kemudian, Kiai Miftach menjadi rais syuriyah PWNU Jawa Timur pada tahun 2007-2013 dan 2013-2015. 
     
    Tidak berhenti di PWNU Jawa Timur, beliau melanjutkan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan menjadi wakil rais ‘aam (2015-2018). Ia juga menjabat sebagai pejabat sementara rais ‘aam PBNU (2018-2021) menggantikan KH Ma’ruf Amin. Tidak hanya itu, Kiai Miftach juga merupakan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. 
     
    Beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar, menjadi 500 Muslim berpengaruh di Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Center Amman, Yordania kategori Administration of religious Affairs. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Kejagung Periksa Eks Dirjen Kemenkeu Suryo Utomo di Kasus Pajak

    Kejagung Periksa Eks Dirjen Kemenkeu Suryo Utomo di Kasus Pajak

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa mantan anak buah Menkeu Sri Mulyani dalam kasus dugaan korupsi terkait pembayaran pajak periode 2016-2020.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi berinisial SU.

    SU merupakan eks Staf Ahli Menkeu sekaligus eks Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Berdasarkan penelusuran Bisnis, SU ini mengacu pada nama Suryo Utomo.

    “SU selaku Mantan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak dan Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan RI diperiksa,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025) malam.

    Selain Suryo, Anang mengemukakan bahwa pihaknya juga telah memeriksa BNDP selaku Kepala KPP Madya Dua Semarang. Namun, dia tidak menjelaskan materi pemeriksaan keduanya secara detail.

    Anang hanya mengemukakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara kasus pembayaran pajak periode 2016-2022.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkas Anang.

    Sekadar informasi, dalam perkara ini Kejagung telah mengajukan pencekalan terhadap lima orang. Perinciannya, mantan Dirjen Pajak Kemenkeu Ken Dwijugiasteadi (KD).

    Selain Ken, empat orang lain yang telah diajukan pencekalan itu, yakni Victor Rachmat Hartono (bos Grup Djarum), Bernadette Ning Dijah Prananingrum, Heru Budijanto Prabowo, dan Karl Layman.

    Adapun, penyidik juga telah melakukan penggeledahan di delapan titik wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada Minggu (23/11/2025).

    Dari penggeledahan itu, penyidik telah menyita satu Toyota Alphard, dua motor gede (Moge) dan dokumen terkait dengan perkara pajak ini.

  • Apindo Beberkan Alasan Pabrik Padat Karya Ramai Hijrah ke Jawa Tengah

    Apindo Beberkan Alasan Pabrik Padat Karya Ramai Hijrah ke Jawa Tengah

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan faktor penyebab gelombang relokasi pabrik industri padat karya ke Jawa Tengah dalam beberapa waktu terakhir.

    Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar menjelaskan bahwa relokasi pabrik banyak terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya koridor industri seperti Bekasi menuju kawasan lain seperti Batang, Jawa Tengah.

    “Jadi ini banyak dipengaruhi selain tadi masalah tinggi rendahnya upah dan khususnya berhubungan dengan produktivitas manusianya,” kata Sanny dalam temu media di kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

    Selain itu, dia menyebut bahwa kawasan Jawa Tengah, dalam hal ini tenaga kerja setempat, relatif lebih menjamin adanya stabilitas sosial dan politik. Apabila loyalitas karyawan tinggi, Sanny menilai produktivitas perusahaan dapat meningkat.

    Dia lantas menggarisbawahi faktor dukungan dari pemerintah daerah setempat. Menurutnya, pengurusan perizinan dan kebutuhan industri di Jawa Tengah yang lebih mudah turut menjadi daya tawar relokasi pabrik.

    Sebaliknya, Sanny menjelaskan terdapat pertimbangan lain bagi perusahaan untuk melakukan pemindahan pabrik, salah satunya terkait pembangunan infrastruktur.

    Menurutnya, infrastruktur industri di Jawa Tengah belum semaju kawasan Bekasi atau Karawang, mulai dari suplai tenaga listrik, air, kabel fiber optik, dan lain sebagainya.

    “Jadi memang masing-masing daerah ada karakteristiknya sendiri,” terang Sanny.

    Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mengungkapkan adanya gelombang relokasi pabrik ke kawasan Jawa Tengah, khususnya industri alas kaki dan garmen dalam beberapa waktu terakhir.

    Presiden KSPN Ristadi menyampaikan bahwa relokasi ini cenderung dilakukan oleh perusahaan yang mengerjakan produk jenama internasional dan berorientasi ekspor.

    “Pasti pengusaha ini akan mencari upah atau labor cost-nya yang lebih kompetitif, lebih rendah. Dari dulu memang begitu,” kata Ristadi kepada Bisnis, Jumat (21/11/2025).

    Dia memaparkan, kawasan Jawa Tengah dipilih perusahaan tersebut mengingat upah minimum yang relatif rendah pada kisaran Rp2 juta, kecuali di kawasan pusat seperti Semarang Raya. Tak hanya di Jawa Tengah, Ristadi memaparkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Barat juga tak luput dari pertimbangan pengusaha untuk memindahkan lokasi pabriknya.

    Wilayah tersebut antara lain kawasan Rebana yang mencakup Majalengka, Cirebon, Indramayu, hingga Kuningan. Terdapat pula kawasan lain di sisi selatan Jawa Barat seperti Garut, Tasikmalaya, hingga Pangandaran yang juga memiliki upah minimum relatif rendah.

  • Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2025

    Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan Bandung 25 November 2025

    Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Di sebuah rumah sederhana di Salatiga, Jawa Tengah, seorang remaja bernama Muhammad Rigel Alhuda menghabiskan masa SMA-nya dalam situasi yang tidak ideal.
    Pandemi membuat pembelajarannya kurang optimal sehingga berpengaruh pada persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
    “Aku jujur tipe orang yang nggak belajar banget karena
    Covid
    . Tapi waktu itu UTBK masih ada TKA—Matematika, Fisika, Kimia, Biologi.
    Struggle
    banget,” kenang Rigel saat dihubungi melalui WhatsApp Call, Sabtu (22/11/2025).
    Saat itu, ia langsung belajar dengan keras. Berjuang untuk masuk perguruan tinggi idaman, Teknik Industri
    ITB
    .
    “Pas sampai ITB aku nggak kaget sih. Emang isinya orang-orang pintar dan lumayan berat. Tapi aku tetap ikut organisasi, ikut lomba, cari beasiswa, dan ternyata nilai masih bisa di atas rata-rata,” ujarnya.
    ITB mengubah cara belajarnya. Tetapi ada satu tantangan besar, yakni biaya.
    Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru ITB bisa menyentuh angka Rp12,5 juta per semester. Bagi keluarga Rigel, angka itu bukan perkara ringan.
    “Dengan kondisi ekonomi keluargaku, ngajuin keringanan itu agak susah. Jadi aku mulai cari beasiswa, ada beberapa beasiswa (terkenal) di ITB,” tutur dia.
    Namun, ia menerima ajakan seorang teman untuk mencoba
    Beasiswa Teladan
    . Prosesnya cukup panjang dari mulai pemberkasan, motivation letter, hingga wawancara.
    Rigel kemudian dinyatakan lolos, namun ironisnya, teman yang mengajaknya justru tak diterima.
    “Aku lihat, beasiswa ini tuh paket komplit banget. Dibayarin UKT full sampai lulus, dapat uang bulanan, dan ada program pengembangan kepemimpinan. Kayak… kalau dapat ini, udah nggak perlu cari yang lain,” beber dia.
    Meski padat dengan aktivitas, Rigel mengaku berupaya menyeimbangkan hidupnya. Misalnya dengan tetap bermain atau nongkrong walaupun hanya satu sampai dua jam.
    Buatnya hal tersebut merupakan perjuangan untuk mencapai masa depannya yang lebih cerah.
    Program Teladan tidak hanya memberi dukungan finansial. Intinya justru pada pembentukan karakter.
    Pada tahap Lead Self, para penerima beasiswa diajak mengenal diri secara mendalam, mulai dari refleksi, eksplorasi kepribadian, analisis kekuatan dan kelemahan, hingga mencari hubungan antara diri dan lingkungan sosialnya.
    “Kami membantu mereka lebih mengenal diri, eksplorasi, refleksi kritis, dan mengartikulasikan siapa dirinya,” ujar Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Yosea Kurnianto, Rabu (12/11/2025).
    Bagi Rigel, tahap ini membekas. Ia mengaku bukan tipe yang sangat percaya diri dan tidak banyak prestasi eksternal saat SMA karena pandemi.
    Setelah mengenal diri, para penerima beasiswa masuk tahap Lead Others. Mereka diminta mengidentifikasi persoalan di komunitas sekitar kampusnya dan menciptakan solusi yang berdampak jangka panjang.
    “Kami minta mereka melihat bagian mana dari sistem yang bisa diubah atau di-upgrade, sehingga setelah mereka pergi, dampaknya masih berjalan,” kata Yosea.
    Seperti yang dilakukan Rigel dalam beberapa proyek. Yakni platform edukasi SMA untuk membantu remaja menemukan jati diri sebelum memilih jurusan kuliah.
    Kemudian edukasi drainase dan biopori di wilayah Cijagra, Bandung, workshop sabun dari minyak jelantah bagi kelompok warga desa, hingga edukasi rambu rawan bencana di Kabupaten Bandung.
    Platform edukasi yang ia bangun menjadi salah satu pengalaman paling berharga. Sebab masih banyak anak SMA yang bingung menentukan jurusan, khawatirnya salah pilih jurusan.
    Di tahun akhir, para Tanoto Scholars masuk tahap Professional Preparation, fase yang mempersiapkan mereka menghadapi dunia karir.
    Ada modul tentang literasi finansial,
    business acumen
    , sampai
    professional disposition
    . Para peserta diperkenalkan dengan berbagai model karir dan diminta merumuskan
    legacy
    yang ingin mereka bangun.
    “Bukan hanya sekadar dapat kerja, tetapi dampak apa yang ingin mereka tinggalkan,” kata Yosea.
    Sementara itu, dari perspektif kampus, ITB menyadari bahwa dunia bergerak jauh lebih cepat daripada sistem pendidikan tradisional.
    “Perkembangan kecerdasan buatan menuntut talenta yang adaptif,” ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof Lavi Rizki Zuhal.
    ITB kini mendorong pembelajaran berbasis proyek, integrasi kasus industri dalam kurikulum, dan sertifikasi micro credential di bidang teknologi, energi, hingga manajemen proyek.
    “Kami ingin lulusan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga kompeten secara praktis dan siap masuk dunia profesional yang dinamis,” tambah Prof Lavi.
    Soft skill sendiri menjadi perhatian utama ITB. Mulai dari kemampuan komunikasi, negosiasi, kolaborasi lintas disiplin, kepemimpinan dan empati.
    Selain itu, terdapat kolaborasi eksternal seperti dengan industri, lembaga donor internasional, pemerintah, dan alumni. Hal itu menjadi fondasi penguatan ekosistem tersebut.
    Yosea Kurnianto mengatakan, program Teladan secara konsisten menunjukkan peningkatan signifikan dalam soft skill dan hasil karir penerimanya.
    “Sekitar 40 persen penerima beasiswa cenderung mendapat gaji pertama lebih besar daripada orangtuanya,” ujarnya.
    Ini penting, terutama karena sebagian besar peserta berasal dari keluarga menengah ke bawah.
    “Kesenjangannya besar. Tapi kompetensi planning, inovasi, kepemimpinan itu tumbuh pesat. Kami berharap program ini bisa menjadi referensi pengembangan soft skill di Indonesia,” tutur dia.
    Hal itu dirasakan Rigel. Apapun karirnya kelak sebagai konsultan, ahli supply chain, dan lainnya, ia menemukan jati dirinya di Teladan, membangun sistem, dan perlahan mengubah hidupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan Regional 25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
    Penulis

    BREBES, KOMPAS.com
    – Kasus kematian Kusyanto (46), seorang guru SD yang juga bekerja sebagai pengemudi taksi online masih diselidiki.
    Namun, ada dugaan ia menjadi korban pembunuhan dan
    perampokan
    . Jasadnya ditemukan oleh warga tergeletak di hutan Jati Songgom,
    Brebes
    , Jawa Tengah. Sementara, barang dan mobilnya diduga ikut hilang.
    Selain menjadi guru, Kusyanto juga dikenal sebagai pengemudi
    taksi online
    . Pada Minggu (23/11/2025), ia pamit bekerja mencari penumpang.
    Mobil Honda Brio yang ia gunakan kini hilang dan diduga dibawa kabur pelaku.
    “Iya, jadi sopir online,” kata Iva, salah satu kerabat korban, saat ditemui di rumah duka di Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Selasa (25/11/2025).
    Menurut Iva, sehari-hari Kusyanto bekerja sebagai guru sekolah dasar (SD) di Kota Tegal, sementara pekerjaan sopir online dilakukan sebagai sambilan.
    Kematian Kusyanto juga menjadi perhatian Pemkot Tegal. Wali Kota
    Tegal
    Dedy Yon Supriyono dan Sekda Agus Dwi Sulistyantono datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya
    Kustiyanto
    pada Selasa (25/11/2025).
    Menurut Wali Kota, korban merupakan sosok guru terbaik. “Beliau dan istrinya adalah guru terbaik kami,” ujar Dedy Yon.
    Ia berharap pelaku segera ditangkap. “Ada indikasi pembunuhan. Mobilnya diambil, dompet dan handphonenya juga diambil,” tambahnya.
    Sebelum Kustiyanto ditemukan, ada warga yang melihat mobil warna abu-abu masuk ke lokasi.
    Penemuan jasad pertama kali dilaporkan oleh Ahmad Sobari alias Baron (42), warga setempat.

    Sebelum penemuan jasad, Baron menyebutkan, ada warga yang melihat sebuah mobil warna abu-abu masuk ke kawasan hutan jati menuju bekas tempat penimbunan kayu (TPK) pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 20.00.
    Tiga menit kemudian, mobil itu keluar. Setelah menerima laporan dari warga, Baron kemudian menghubungi pihak Perhutani dengan kecurigaan bahwa mobil tersebut adalah milik kawanan pencuri kayu.
    “Ada warga melihat mobil warna abu-abu masuk kawasan hutan dengan kecepatan tinggi menuju bekas TPK Songgom. Kejadiannya pas hujan deras sekitar pukul 20.00 habis isya. Tiga menit kemudian, mobil itu keluar hutan dan pergi,” ungkap Baron.
    Namun, keesokan harinya, seorang warga yang sedang membersihkan rumput melaporkan penemuan jasad laki-laki di bekas TPK Songgom.
    Baron kemudian melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian. “Saya langsung lapor polisi dan aparat desa,” tambah Baron.
    Identitas dari jasad tersebut kemudian diketahui Kusyanto, yang berasal dari Tegal.
    Kanit Reskrim Polsek Songgom, Ipda Mashudi, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban diduga dibunuh.
    Sebab, pada tubuh korban ditemukan luka memar di belakang kepala.
    “Sepertinya dibunuh. Ada bekas luka memar di belakang kepala,” kata Mashudi saat dikonfirmasi wartawan pada Senin.
    Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah Kusyanto.
    Kepala Seksi Humas Polres Brebes, Iptu Indra Prasetyo, menyatakan meskipun ditemukan luka memar di bagian belakang kepala korban, penyebab pasti kematiannya belum dapat diungkapkan.
    Korban telah diotopsi Tim Labfor Polda Jateng bersama tim dari RSUD Brebes.
    “Saat ini kami menunggu hasil otopsi karena kemarin sore sudah dilakukan otopsi dan masih nunggu hasilnya. Kalau luka memang ada titik memar, tapi untuk penyebab kematian sendiri masih harus menunggu hasil otopsi,” kata Indra kepada wartawan pada Selasa (25/11/2025).
    Indra menambahkan bahwa proses hukum kasus ini telah meningkat dari status penyelidikan menjadi penyidikan.
    “Saat ini sudah naik ke tahap penyidikan,” imbuhnya.
    (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajar Tangsel hingga Mahasiswi Solo Ukir Prestasi di Kompetisi Memori Tingkat Asia

    Pelajar Tangsel hingga Mahasiswi Solo Ukir Prestasi di Kompetisi Memori Tingkat Asia

    Liputan6.com, Jakarta Faiza Aliyya, mahasiswi jurusan kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo berhasil menyabet tiga medali perunggu untuk tiga disiplin di kompetisi memori tingkat Asia, Asia Open Memory Championship (AOMC) 2025.

    “Saya melihat bahwa Memory Sports bukan hanya tentang menghafal, tetapi tentang melatih ketangguhan, fokus dan disiplin,” kata Faiza menuturkan melalui keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025)

    Menurutnya, kegagalan kecil, lupa angka atau salah strategi menjadikan semangat untuk bangkit.

    “Berkali-kali jatuh, berkali-kali salah, tapi enggak pernah menyerah. Setiap kali gagal, bangkit lagi dengan semangat baru,” ujarnya.

    Faiza menyabet tiga medali perunggu untuk asing-masing tiga disiplin yaitu random images, random words dan names and faces. Total perolehan skor 281 points untuk disiplin random images; skor 153 words untuk disiplin random words, dan skor sebesar 120 names untuk disiplin name and faces.

    “Manfaat paling besar yang saya rasakan adalah jadi lebih percaya diri, lebih sabar, dan punya pola pikir bahwa proses itu penting, bukan hanya hasil. Belajar bahwa kemampuan hebat itu dibangun dari konsistensi, bukan instan,” terang Faiza.

    AOMC diselenggarakan pada 15-16 November 2025. Kompetisi Memori Tingkat Asia ini berlangsung secara hybrid, tatap muka di Raddison Hotel Hyderabad, India, dan secara daring melalui Zoom. Ajang AOMC 2025 melibatkan antusiasme para peserta dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Amerika, Australia dan India.

    Sementara itu, President of the Asia Memory Sports Alliance Yudi Lesmana menyoroti pentingnya perkembangan dan kompetisi memory sports di era modern ini.

    “Di era yang serba cepat, banyak informasi dan pengetahuan baru yang berdatangan. Orang perlu untuk cepat beradaptasi. Kecepatan dalam menyerap informasi tak hanya dipandang sebagai sebuah keuntungan tapi suatu kebutuhan,” tegas Yudi.

    Dia menambahkan bahwa keunggulan olahraga memori ini, terpusat pada potensi setiap orang dalam mengasah keterampilan ingatan yang dapat diperoleh melalui pengaplikasian teknik yang tepat dan latihan rutin yang konsisten. Dalam AOMC 2025 ini, Tim Indonesia turut berkompetisi secara daring untuk menyelesaikan tantangan dalam 5 dari 10 disiplin memori, yaitu random images, speed numbers, names and faces, random words dan speed cards.

    Pelajar dari Indonesia berhasil meraih prestasi sebanyak total sembilan medali. Selain Faiza Aliyya, pada kategori junior usia 13 hingga 17 tahun, diraih oleh M Athallah Sakha, siswa SMP Islam Al Ikhlas, mendapat posisi ketiga di disiplin random words, dengan perolehan skor sebesar 106 words. Untuk kategori anak, ada Athaya Shira, siswi dari SD Islam Al Ikhlas dengan medali perunggu pada disiplin random images dengan total skor 76 words.

    Prestasi membanggakan juga dituai pada kategori anak yang dimenangkan oleh Ramadyna, siswi SMP Islam Sinar Cendekia, Tangerang Selatan.

    Dia sukses meraih 2 medali perak pada disiplin speed numbers dan names and faces, serta 2 medali perunggu pada disiplin random images dan speed cards.

    Prestasi Ramadyna juga tak tanggung-tanggung, karena ia sukses memperoleh piala juara 3 overall pada kategori anak meskipun hanya mengikuti 5 dari 10 cabang kompetisi yang dipertandingkan. Rincian skor yang berhasil ia peroleh skor 138 digits untuk disiplin speed numbers, skor 62 names untuk disiplin names and faces, skor 158 points untuk disiplin random images, dan total skor 3 menit 22.970 detik untuk disiplin speed cards.

    “Saya mendorong atlet untuk berkompetisi dengan optimal, terus berlatih, meraih personal best, dan terus mengembangkan kemampuan belajar yang efektif,” ucap Yudi Lesmana.

    Dalam acara tersebut, selaku Chief Organizer AOMC dari India, Sri Vyshnavi Yarlagadda juga menyampaikan pesan dalam menyoroti ketahanan mental para atlet memori, yang berhasil melewati berbagai tantangan kompetisi sebelumnya.

    “Ini bukti adanya masa depan cerah dalam olahraga dan kompetisi memori. Meskipun tantangan yang dihadapi para siswa sebelum acara, mereka gigih dan terus berjuang,” ujar Sri.

  • Ratu Maxima bahas soal kesehatan finansial saat kunjungan ke Solo

    Ratu Maxima bahas soal kesehatan finansial saat kunjungan ke Solo

    Solo, Jawa Tengah (ANTARA) – Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda membahas soal kesehatan finansial saat kunjungannya ke Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa.

    “Ini adalah hari pertama saya berada di di sini. Kunjungan saya di Indonesia, di Solo, tempat yang sangat indah, di mana saya mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan berbagai kelompok,” katanya.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda resminya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA).

    Ia mengatakan sempat membicarakan soal finansial dengan beberapa pekerja di industri garmen dan sejumlah mahasiswa yang sedang merencanakan masa depan.

    “Serta, sekelompok ibu-ibu luar biasa yang membuat batik dan juga para wirausaha mikro lainnya yang dengan usaha itu mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka. Tujuan utama dari percakapan ini adalah untuk belajar mengenai realitas finansial dari tiga kelompok berbeda tersebut. Bagaimana mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari agar dapat bertahan hingga akhir bulan,” katanya.

    Selain itu, dari dialog tersebut ia ingin mengetahui bagaimana mereka menghadapi keadaan darurat, mulai dari kecelakaan, kehilangan pendapatan, hingga kebutuhan untuk mengirim uang tambahan kepada orang tua di kampung halaman.

    “Kami juga membahas bagaimana mereka mulai memikirkan tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau bahkan memikirkan masa pensiun, apakah itu memungkinkan? Kami juga berbicara mengenai berbagai risiko, seperti kecelakaan atau masalah kesehatan, dan bagaimana mereka melindungi diri dari risiko-risiko tersebut,” katanya.

    Ia mengatakan inti dari kunjungan tersebut adalah untuk memahami mekanisme yang mereka miliki, serta risiko dan tantangan yang mereka hadapi.

    “Dalam dua hari ke depan, kami juga akan berdiskusi dengan OJK, Bank Indonesia, berbagai kementerian, serta bank-bank dan perusahaan fintech untuk memikirkan bagaimana merancang produk yang dapat membantu masyarakat Indonesia menghadapi tantangan tersebut dengan lebih baik,” katanya.

    Pada kesempatan itu, ia juga memberikan pujian kepada Indonesia yang telah mencatat pencapaian luar biasa dalam inklusi keuangan.

    Ia mengatakan ada lebih dari 80 persen masyarakat yang sudah memiliki akses ke rekening bank. Namun demikian, ia mengatakan akses saja tidak cukup.

    “Yang penting adalah bagaimana kita dapat membantu mereka lebih jauh, bukan hanya untuk melakukan pembayaran, tetapi juga mewujudkan impian mereka. Dan, ketika sesuatu terjadi, mereka memiliki perlindungan,” katanya.

    Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Aris Wasita
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Begini Kesan Ratu Belanda Usai Datangi Kampung Batik Solo

    Begini Kesan Ratu Belanda Usai Datangi Kampung Batik Solo

    Liputan6.com, Jakarta Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti melakukan kunjungan di Kampung Batik Laweyan, Solo Selasa (25/11/2025). Dalam kunjungannya itu, ia menemui sejumlah pelaku UMKM, salah satunya perajin batik.

    Ratu Maxima tiba di Kampung Batik Laweyan, Solo sekira pukul 15.15 WIB. Kedatangan Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA) itu disambut Wali Kota Solo Respati Ardi, dan pengurus Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dan pejabat Amartha.

    Setelah itu, Ratu Maxima yang mengenakan busana setelan celana panjang dan atasan warna kuning mastard, berjalan menyusuri gang di kampung batik tersebut. Dalam blusukannya itu, sang ratu juga berdialog dengan sejumlah pelaku UMKM seperti perajin batik, penjual tamu tradisional dan lainnya yang menjadi mitra Amartha.

    Respati Ardi yang mendampingi kunjungan Ratu Maxima mengatakan bahwa istri Raja Willem-Alexander itu senang selama melakukan kunjunganya di Solo. Selain mengunjungi Kampung Batik Laweyan, Ratu Maxima sebelumnya juga sempat mengunjungi Pura Mangkunegaran untuk makan siang di Pracima Tuin.

    “Tentunya tadi beliau sangat senang sekali untuk menikmati Kota Solo. Semoga harapan ini bisa menjadi promosi wisata untuk wisatawan mancanegara, kalau Solo sangat menarik dan aman dan tentunya kami warga Solo sangat menerima wisatawan,” kata Respati usai mendampingi Ratu Maxima di Kampung Batik Laweyan, Solo, Selasa (25/11/2025).

    Menurut dia, dalam kunjungannya di kampung batik tersebut, Ratu Maxima mengunjungi sejumlah UMKM yang mendapatkan pemberdayaan dari Amartha. Hal ini sejalan dengan tugas sang ratu sebagai Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA).

    “Di dalam tadi lebih kunjungan kepada pemberdayaan UMKM dari Amartha. Kan beliau konsentrasinya terkait kesehatan keuangan jadi ngecek dari account-nya dari nasabah-nasabahnya Amartha itu sampai ke beberapa account sampai dengan kemampuan bayar dan ternyata sangat baik,” ujar dia.

    Selain berdialog dengan pelaku UMKM, Respati Ardi mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya Kampung Batik Laweyan itu juga menyempatkan diri untuk ikut membatik.

    “Tadi ada beberapa perajin dikumpulkan satu tempat, jadi ada jamu, perajin batik dan yang menarik adalah ikut workshop untuk membatik,” ucapnya.

    Kunjungan Ratu Maxima di Kampung Batik Laweyan berakhir sekitar pukul 16.23 WIB. Ratu Belanda itu sempat melambaikan tangan kepada warga saat berjalan masuk ke dalam mobil. Setelah itu iring-iringan mobil Ratu Maxima berjalan menuju Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

  • 70.244 Pekerja Kena PHK, Apindo Minta Pemerintah Turun Tangan

    70.244 Pekerja Kena PHK, Apindo Minta Pemerintah Turun Tangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara perihal data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang mencatat 70.244 orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari–Oktober 2025.

    Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani memaparkan bahwa PHK memang masih banyak terjadi, terutama di sektor padat karya dalam beberapa waktu terakhir.

    “Bahwa di industri-industri seperti industri padat karya, garmen, tekstil, itu masih ada PHK. Namun, kita tidak mau berkutat hanya kepada itu,” kata Shinta saat ditemui usai media briefing di Kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

    Dia melanjutkan, yang lebih penting bagi dunia usaha saat ini adalah mengupayakan revitalisasi industri padat karya dan mendorong berbagai stimulus dari pemerintah.

    Shinta menekankan bahwa geliat sektor padat karya amat bergantung pada aspek permintaan. Menurutnya, stimulus dapat diberikan pemerintah ketika permintaan menurun, baik dari luar negeri berupa permintaan ekspor maupun dari dalam negeri berupa daya beli masyarakat.

    “Ini berarti kan harus dibantu, di-boost dari segi daya belinya untuk pasar domestik,” ujarnya.

    Selain itu, Shinta berujar terkait adanya faktor lain seperti impor ilegal yang dinilai menggerus permintaan yang ada. Terkait hal ini, dia menekankan pentingnya peran pengusaha dalam menjaga keberlanjutan pasar.

    Menurutnya, upaya pengusaha telah mencakup peningkatan teknologi sebuah perusahaan, hingga upskilling dan reskilling bagi para pekerjanya. Namun, dia menekankan bahwa dunia usaha juga mesti menjaga efektivitas dari sisi suplai, utamanya terkait biaya logistik, biaya kerja, dan biaya industri.

    “Jadi, kita harus lihat dari dua sisi, dari supply dan dari demand. Kita mesti efektif juga dari segi supply-nya dengan kondisi seperti ini. Itulah caranya agar kita bisa mengurangi, jangan sampai ada pengangguran,” tutur Shinta.

    Adapun, Kemnaker mencatat jumlah tenaga kerja yang mengalami PHK sebanyak 70.244 orang sepanjang Januari–Oktober 2025. Mengutip portal Satu Data Kemnaker, jumlah tersebut merupakan tenaga kerja terdampak PHK yang terklasifikasi sebagai peserta program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

    “Tenaga kerja ter-PHK paling banyak pada periode ini terdapat di Provinsi Jawa Barat, yaitu sekitar 22,29% dari total tenaga kerja ter-PHK yang dilaporkan,” demikian keterangan data tersebut yang dikutip pada Selasa (25/11/2025).

    Menilik perinciannya, Provinsi Jawa Barat melaporkan total tenaga kerja dirumahkan sebanyak 15.657 orang sepanjang sepuluh bulan 2025. Jawa Tengah bertengger di posisi kedua PHK terbanyak dengan jumlah 13.545 orang, disusul Banten dengan 6.863 pekerja, DKI Jakarta sebanyak 5.149 pekerja, dan Jawa Timur sebanyak 4.142 pekerja.