provinsi: JAWA TENGAH

  • Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Warga Ngablak Ungsikan Ternak Saat Banjir Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro sedikitnya menggenangi 36 desa di 10 kecamatan. Salah satunya di Desa Ngablak, Kecamatan Dander.

    Air sungai menggenangi jalan desa pada Minggu (10/3/2024) petang. Kemudian meluas hingga persawahan dan pemukiman. Pada area pekarangan air menggenang dengan ketinggian sekitar 80 cm.

    Sedangkan untuk jalan setinggi kurang lebih 60 cm, dan rumah warga ada 15 kepala keluarga tergenang rata-rata setinggi 30 cm. Dampak genangan itu, belum ada warga di Desa Ngablak yang mengungsi.

    Warga memilih mengungsikan hewan ternaknya. Warga membuat tenda darurat untuk mengungsikan hewan ternak di tanggul Sungai Bengawan Solo. Tenda pengungsian hewan ternak dibuat menggunakan terpal.

    “Hewan ternak yang diungsikan untuk sapi ada 8 ekor dan kambing ada 40 ekor. Hewan ternak ini diungsikan di deretan tanggul,” ujar Babinsa Koramil Dander Sertu Gunawan saat meninjau banjir di Desa Ngablak, Senin (11/3/2024) siang.

    Selain mengamankan hewan ternak, untuk posko pengungsian bagi warga yang terdampak banjir juga disiapkan. Posko pengungsian itu ditempatkan di Pondok Pesantren di Desa Ngulanan Kecamatan Dander milik, Kyai Milan dan di Balai Desa Ngablak. [lus/beq]

  • 36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    36 Desa di Bojonegoro Terdampak Banjir Luapan Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mendata, jumlah wilayah yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo semakin meluas, Senin (11/3/2024) siang.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo bertambah. Saat ini ada 36 desa di 10 kecamatan terdampak banjir, dari sebelumnya 18 desa di 6 kecamatan.

    “Sedangkan untuk rumah yang terdampak ada 322 KK. Sebagian warga yang terdampak ini juga sudah ada yang mengungsi,” ujar Laela Nor Aeny.

    Beberapa warga yang mengungsi tinggal di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro. Pengungsian disediakan di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. Pada pukul 12.00 WIB sedikitnya sudah ada 16 orang dewasa yang sudah mengungsi.

    “Untuk warga yang terdampak di Kelurahan Ledokwetan ini ada enam RT dengan jumlah jiwa sekitar 178 jiwa. Namun, belum semuanya mengungsi, karena rumahnya masih bisa ditempati,” ujar Ketua RT di Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono.Update dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro :

    1. Kec. Bojonegoro : 3 Desa (ledok wetan, Banjarejo, Campurejo)
    2. Kec. Padangan: 4 Desa (Tebon, Prangi, Nguken, Kuncen)
    3. Kec. Ngraho : 3 Desa (Tepalan, Luwihaji, Payaman)
    4. Kec. Dander : 2 Desa (Ngulanan, Ngablak)
    5. Kec. Trucuk : 7 Desa ( Tulung, Mori, Banjarsari, Pagerwesi, Sumbangtimun, Kandangan, Truck)
    6. Kec. Kalitidu : 4 Desa ( Mojo, Leran, Sukoharjo, Panjunan)
    7. Kec. Kasiman : 3 Desa (Batokan, Betet, Tembeling)
    8. Kec. Malo : 3 Desa ( Tanggi, Kacangan, Sudah)
    9. Kec. Baureno : 3 Desa ( Lebaksari, Tanggungan, Kalisari)
    10. Kec. Kanor : 4 Desa ( Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo)

    Untuk jumlah total terdampak:
    • Kecamatan : 10
    • Desa : 36
    • Rumah yang terdampak : 322 KK

    [lus/beq]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Terus Meluas

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Terus Meluas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas. Debit sungai masih menunjukkan tren kenaikan. Sejumlah permukiman, jalan, hingga sawah tergenang dan sebagian warga mengungsi.

    Seperti warga Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Warga di enam RT tergenang, mulai RT 1, 2, 3, 4, 6, dan RT 7 RW 1. Air mulai menggenangi jalan yang berada di dalam tanggul Sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 80 cm.

    “Rata-rata rumah warga sudah banyak yang ditinggikan, sehingga tidak sampai masuk ke rumah. Hanya beberapa yang masih bangunan lama tergenang,” ujar Ketua RT Kelurahan Ledokwetan, Sugihartono, Senin (11/3/2024).

    Pada pukul 12.00 WIB tadi, sedikitnya sudah ada empat orang di Kelurahan Ledokwetan yang mengungsi di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur Kabupaten Bojonegoro. Mereka yang mengungsi ini rerata lansia dan anak-anak.

    Salah seorang pengungsi, Basri (67) warga Lorong 3 RT 07 RW 01 Kelurahan Ledokwetan Bojonegoro mengatakan, air mulai memasuki rumahnya mulai kemarin. Namun, hari ini semakin tinggi. Ia memilih mengungsi karena sedang sakit asma.

    “Karena asmanya sembuh, jadi memilih ngungsi,” ujar Istri Basri yang menemani di pengungsian, Yatinem (63).

    Untuk diketahui, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo pada pukul 12.00 WIB menunjukkan angka 14.78 peilschaal. Trennya stabil jika dibanding pada pukul 11.00 WIB diangka yang sama. Namun, jika dibanding pada pukul 10.00 WIB trennya naik yakni diangka 14.77 peilschaal.

    Sementara di Karangnongko sendiri kondisi tren air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini terus mengalami penurunan yang stabil.

    Pada pukul 10.00 WIB TMA di Karangnongko menunjukkan angka 29.16 peilschaal, kemudian pukul 11.00 WIB 29.14 peilschaal, dan pada pukul 12.00 WIB, 29.12 peilschaal. [lus/beq]

  • Bengawan Solo Meluap ke Margomulyo dan Karangtengah Ngawi 

    Bengawan Solo Meluap ke Margomulyo dan Karangtengah Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Sungai Bengawan Solo meluap ke Kelurahan Margomulyo serta Karangtengah, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (11/3/2024) pagi. Sebanyak 90 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir tersebut.

    Di Gang Pudak Kelurahan Margomulyo, air setinggi satu meter menggenangi rumah warga. Sebagian warga memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda dari air banjir.

    Sebanyak 58 KK di Kelurahan Margomulyo memilih mengungsi ke tempat saudara dan tetangga. Ada pula yang mengungsi ke Posko terdekat. Harta benda warga sudah diselamatkan lebih dulu oleh warga dibantu petugas saat banjir datang pada Minggu (10/3/2024) siang.

    Sementara, 32 KK di Kelurahan Karangtengah mengungsi ke rumah tetangga mereka yang tak terkena banjir.

    “Jam 02.00 WIB dini hari itu air naik terus. Pagi ini udah mulai berkurang dikut. Tapi masing menggenangi rumah kami. Kami memilih bertahan, tetangga lain masih mengungsi semua,” terang Riska, warga Kelurahan Margomulyo.

    Sementara itu, Kepala Kelurahan Margomulyo Fajar Hermanto memastikan warganya dalam kondisi sehat.

    “Kondisi warga baik ya. Total 58 KK mengungsi. Bapak-bapak berjaga di rumah. Fasilitas kesehatan juga sudah disiapkan,” terang Fajar.

    Makanan untuk warga yang mengungsi sudah dicukupi dapur umum yang disiapkan oleh pemerintah. Air luapan Bengawan Solo itu belum surut menjelang siang ini.

    Sementara itu, untuk banjir yang melanda Kecamatan Padas, Pangkur, Kwadungan, Ngawi, Geneng imbas luapan Bengawan Madiun sudah mulai surut. [fiq/beq]

  • BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    BPBD Bojonegoro: 18 Desa Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mendata ada 18 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo pada, Minggu (10/3/2024) malam.

    Kepala BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny mengatakan, memasuki status siaga merah Sungai Bengawan Solo menyebabkan air meluap hingga menggenangi sejumlah jalan, pemukiman, hingga lahan pertanian.

    “Hingga Minggu 10 Maret 2024, pukul 21.00 WIB, jumlah wilayah terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo ada sebanyak 18 desa di 6 kecamatan,” ujarnya.

    Kondisi Sungai Bengawan Solo pada malam hari ini, kondisi air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan. Pada pukul 24.00 WIB TMA Sungai Bengawan Solo pada angka 14.68 peilschaal. Naik jika dibanding pukul 23.00 WIB di angka 14.65 peilschaal.

    Untuk mengantisipasi kenaikan air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, pihaknya mengaku telah melakukan beberapa antisipasi. Seperti melakukan pengecekan pintu-pintu doorlock di seputaran kota seperti di Kelurahan Jetak, Ledok Wetan, hingga Banjarejo.

    Selain itu, lanjut Laela, pihaknya juga telah menyiapkan sandbag, tenda pengungsian, logistik, serta material lain. “Seperti di Desa Ngulanan Kecamatan Dander, tadi juga mengajukan bantuan berupa terpal,” ungkapnya.

    Tinggi genangan air sejumlah wilayah yang tergenang ini sekitar 50 centimeter. Sehingga, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo agar tetap waspada. [lus/ted]

    Berikut dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro;

    1. KECAMATAN DANDER
    – Desa Ngulanan RT. 1, RT. 2, RT.3, RT. 6 Kecamatan
    2. KECAMATAN BOJONEGORO
    – Kelurahan Ledok Wetan
    3. KECAMATAN PADANGAN:
    1. Desa Tebon
    2. Desa Prangi
    3. Desa Nguken
    4. Desa Kuncen
    4. KECAMATAN NGRAHO:
    1. Desa Tapelan
    2. Desa Luwihaji
    3. Desa Payaman
    5. KECAMATAN KALITIDU:
    1. Desa Leran
    2. Desa Sukoharjo
    3. Desa Mojo
    6. KECAMATAN TRUCUK:
    1. Desa Tulung
    2. Desa Mori
    3. Desa Banjarsari
    4. Desa Pagerwesi
    5. Desa Sumbangtimun
    6. Desa Kandangan
    JUMLAH TOTAL TERDAMPAK
    – Kecamatan : 6
    – Desa : 18
    – Jumlah pengungsi : 21 orang (desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu)

  • Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Banjir Bengawan Solo, 3 Desa di Kecamatan Ngraho Bojonegoro Terendam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tiga desa di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Air menggenangi permukiman dan jalan hingga ketinggian antara 30 centimeter (cm) hingga 80 cm.

    Camat Ngraho Kabupaten Bojonegoro Masirin mengungkapkan, air meluap hingga permukiman warga setelah status air Sungai Bengawan Solo memasuki siaga merah. Dampak banjir juga menggenangi jembatan darurat yang sempat longsor.

    “Kami telah melakukan pengecekan di beberapa titik yang tergenang luapan sungai Bengawan Solo,” ujar Masirin, Minggu (10/3/2024).

    Tiga desa yang terdampak banjir yakni, pertama Desa Tapelan. Di Desa Tapelan air masuk di tiga rumah warga RT 07 RW 04 setinggi kurang lebih 80 cm. Dua rumah tersebut yakni milik Sadimin, Mat Zahlan, dan kandang sapi milik Sukri.

    Kemudian Desa Tapelan, Dusun Mluwu RT 02 RW 01 juga merendam tiga rumah dengan ketinggian sekitar 30 cm. Tiga rumah tersebut milik Parjiati, Siti Rohmah, dan Milik Riyanto.

    Selain pemukiman, banjir juga merendam area sawah yang ditanami padi seluas kurang lebih 5 hektar. Tanaman padi yang terendam berusia 2 Minggu. “Kemudian, jalan desa tergenang sepanjang 500 meter dengan ketinggian air 40-80 Cm,” tambahnya.

    Kemudian di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam. Jembatan darurat tersebut dibangun lantaran jembatan utama yang berada di bibir Sungai Bengawan Solo setahun lalu kondisinya longsor.

    “Untuk Desa Payaman sendiri banjir menggenangi tempat wisata Pring Sewu karena posisinya yang berada tepat pinggir Bengawan Solo,” pungkasnya.

    Sementara diketahui, status Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro kini masih berstatus siaga merah. Pada pukul 22.00 WIB, di papan duga wilayah Taman Bengawan Solo menunjukkan angka 14.63 peilschaal. Tren air sungai masik naik.

    Sementara di papan duga wilayah Karangnongko, Kabupaten Bojonegoro 29.45 peilschaal. Untuk Karangnongko tren sudah mengalami penurunan jika dibanding pada pukul 21.00 WIB dengan ketinggian 29.47 peilschaal. [lus/ted]

  • Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro Dilanda Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo meredam sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Banjir terjadi karena status Sungai Bengawan Solo sudah masuk siaga merah, Minggu (10/3/2024).

    Status sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masuk siaga merah pada pukul 13.00 WIB. Pada papan ukur di Taman Bengawan Solo wilayah Kecamatan Bojonegoro, air Bengawan Solo menunjukkan angka 14.16 peilschaal. Tren air menunjukkan kenaikan.

    Banjir luapan itu seperti merendam jalan umum dan pemukiman warga di Kecamatan Kasiman. Sedikitnya ada empat desa di Kecamatan Kasiman yang terdampak. Seperti di Desa Batokan, Desa Betet, Desa Besah dan Desa Tembeling.

    “Dampak dari luapan air Bengawan Solo di Kecamatan Kasiman ini terjadi pada permukiman warga serta persawahan. Rata-rata ketinggian di jalan pemukiman 30-40 cm,” ujar Plh Kapolsek Kasiman Ipda Sutikno, Minggu (10/3/2024).

    Untuk itu, pihaknya mengerahkan personel Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan assessment, dokumentasi serta memghimbau warga agar bersiap-siap mengamankan barang berharga.

    “Kami himbauan kepada masyarakat apabila kondisi air semakin naik agar segera melakukan evakuasi mandiri dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait,” pungkasnya. [lus]

  • Banjir Melanda 7 Kecamatan di Ngawi

    Banjir Melanda 7 Kecamatan di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Luapan air Bengawan Solo dan Bengawan Madiun berdampak pada tujuh kecamatan di Kabupaten Ngawi pada Minggu (10/3/2024). Selain menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi lahan pertanian yang mayoritas sudah siap panen.

    Catatan dari Dinas Pertanian Ngawi, total ada 1.393 hektar lahan pertanian yang terdampak banjir. Sebanyak 1.373 lahan diantaranya merupakan tanaman padi. Sisanya merupakan tanaman jagung.

    Untuk Kecamatan Kwadungan, total lahan yang terdampak mencapai 936 hektar. Kemudian, Kecamatan Pangkur sebanyak 62 hektar. Selanjutnya, Kecamatan Padas seluas sembilan hektar. Untuk Kecamatan Geneng mencapai 343 hektar. Kemudian, Kecamatan Paron dan dan Ngawi masing-masing 15 hektar dan 26 hektar. UNtuk Kecamtan Kedunggalar, masing-masing satu hektar untuk tanaman padi dan jagung.

    Untuk Kecamatan Kwadungan, lokasi lahan pertanian yang terendam banjir berada di kawasan desa Mojomanis, Budug, Banget, Karangsono, Kwadungan, Warukkalong, Simo, Sumengko, Tirak, Purwosari, Dinden, Pojok, Jenangan, dan Kendung.

    Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono pun sudah meninjau lokasi bersama Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko. Pihaknya, memastikan jika banjir tidak berdampak signifikan pada rumah warga. Namun, memang berdampak besar bagi lahan pertanian. APalagi, di wilayah Kwadungan, padi para petani sudah berusia 70 hari hingga 90 hari.

    ‘’Untuk sawah petani di Kecamatan Kwadungan ini masyoritas sudah masuk asuransi ya. Dan, yang terdampak ini memang sudah mau panen semua. Ya semoga dalam sehari bisa surut. Supaya, gabahnya nanti masih bisa dijual,’’ kata Ony, usai memantau banjir di Kwadungan, Ngawi, Minggu (10/3/2024)

    ‘’Kami pemerintah daerah, sudah berupaya untuk mengajak petani mengasuransikan lahan pertaniannya. Sehingga, saat ada kerugian materiil, bisa disampaikan ke dinas terkait. Kemudian, nanti bsia diganti. Namun, kami mengharap luapan air segera surut,’’ lanjutnya.

    Ony menyebut jika ada padi petani yang bulirnya sudah tertutup genangan air. Jika, sudha begitu, maka gabahnya bisa menghitam, jika dijual pun harganya pasti murah. ‘’Kalau yang bulirnya belum sampai tergenang banjir, maish bisa diselamatkan,’’ pungkasnya. [fiq/but]

  • Jelang Ramadhan, PC GP Ansor Magetan Bersihkan Ratusan Masjid

    Jelang Ramadhan, PC GP Ansor Magetan Bersihkan Ratusan Masjid

    Magetan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magetan Menyambut Ramadhan dengan cara yang berbeda dan unik.

    Kegiatan tersebut dengan kegiatan bersih-bersih masjid se-Kabupaten Magetan. Kegiatan ini melibatkan anggota yg terdiri dari 18 PAC setingkat kecamatan dan 225 Ranting setingkat desa serta sekitar 5.222 anggota banser.

    Ketua PC GP Ansor Kabupaten Magetan Agus Habib Mustofa, mengatakan, kegiatan bersih-bersih masjid dilakukan secara serentak oleh anggota Ansor dan Banser merupakan rangkaian acara dari kegiatan bertajuk Banser Magetan Grebek Masjid Bersih Bersih Masjid Ansor Banser se-Kabupaten Magetan.

    “Kegiatan bersih-bersih masjid yang berlangsung Ahad (10/03/2024) ini merupakan rangkaian awal acara Sambut Ramadhan & Idul Fitri. Sekaligus upaya mengajak para anggota dan masyarakat menyemarak kan giat di bulan suci ini,” ungkapnya.

    Sekretaris PC Ansor Magetan Nur Mahmudin menjelaskan bahwa menjaga kebersihan lingkungan sekitar termasuk diantaranya rumah ibadah merupakan tanggung jawab kader Ansor dan Banser.

    “Sahabat Ansor dan Banser di Kabupaten Magetan baru saja melaksanakan kegiatan bersih masjid yang tersebar di 18 Kecamatan se-Kabupaten Magetan,” terangnya.

    Menurutnya, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman, apalagi yang dijaga kebersihannya adalah rumah ibadah kita sendiri yaitu masjid, tentu ini adalah kegiatan yang positif dan bernilai ibadah.

    “Kegiatan bersih masjid semacam ini perlu diselenggarakan secara rutin sebagai manifestasi kepedulian Ansor Banser terhadap kebersihan rumah ibadah,” ucapnya.

    Kasatkorcab Banser Magetan Sumarwan, menambahkan bahwa kader Ansor Banser harus tunjukkan kepada masyarakat bahwa akan selalu hadir membersamai masyarakat di segala lini. Ansor ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan rumah ibadah yang berada di sekitar kita.

    Disampaikan, selain melakukan bersih masjid, Ansor Banser Kabupaten Magetan juga menjadwalkan akan ada agenda safari Ramadhan dengan nantinya akan ada turba dari pimpinan cabang Ansor untuk turun selama Ramadhan dengan agenda konsolidasi organisasi dan juga ngaji bersama Ansor Magetan.

    “Ansor Banser Kabupaten Pekalongan juga mengadakan Safari Ramadhan dengan akan adanya kajian Ramadhan dan juga konsolidasi organisasi. Harapan kami, setelah bersihnya rumah ibadah dengan adanya program bersih bersih masjid akhirnya juga dapat memberikan kenyamanan dan kekhusyukan bagi para jamaahnya dalam melaksanakan ibadah,” pungkasnya. [fiq/aje]

     

  • Elf Wisatawan Tulungagung Terguling di Tikungan Roll Barrier Sarangan Magetan 

    Elf Wisatawan Tulungagung Terguling di Tikungan Roll Barrier Sarangan Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Lagi-lagi terjadi kecelakaan di Jalan Tembus Sarangan-Tawangmangu masuk Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan. Kali ini, Isuzu Elf mengangkut delapan penumpang terguling di Tikungan Roller Barrier Jalan tembus, Minggu (10/3/2024) siang. 

    Elf nopol AG 7791 V itu mengangkut delapan orang pemuda dari Tulungagung. Mereka sehabis berwisata di Sarangan, kemudian ke kawasan Cemoro Kandang, Karanganyar, dan kemudian hendak turun. 

    Irzaki (22)salah seorang penumpang bercerita, dia dan delapan rekannya menyewa elf tersebut untuk jalan-jalan ke Magetan. Mereka berangkat dari Kampus UIN Tulungagung dan menuju Magetan. Mereka berkunjung ke Telaga Sarangan dan kemudian ngopi di kawasan Cemoro Kandang. 

    ‘’Setelah ngopi, kami memilih balik dan tidak melanjutkan perjalanan ke Tawangmangu karena harus kembali ke kampus sebelum magrib. Saat di jalan menurun mobil melaju kencang, begitu pas tikungan tajam, mobil sepertinya kehabisan jalan. Oleh sopir dibanting ke kanan lalu terguling dan menabrak pembatas jalan,” kata Irzaki saat dirawat di Puskesmas Plaosan. 

    Dia kemudian ditolong oleh pengguna jalan yang lain. Polisi pun mendatangi lokasi untuk mengamankan lokasi kejadian dan kemudian melakukan olah TKP. 

    Kasatlantas Polres Magetan AKP Sony Suhartanto mengatakan, dari hasil olah TKP sementara, kecelakaan disebabkan oleh sopir yang tidak hafal medan jalan. Sopir tidak memindahkan gigi ke satu atau dua saat di jalan menurun.

    “Perseneling berada di gigi tiga, sehingga pada saat di jalan menurun laju kendaraan terlalu kencang dan sulit dikendalikan dan terguling. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, seluruh penumpang dan sopir selamat. Hanya mengalami luka-luka. Satu orang dirujuk ke RSUD dokter Sayidiman Magetan akibat luka serius di kepala. Selebihnya dirawat di Puskesmas Plaosan termasuk sopir atas nama Muhammad Fathu Roziq warga Kalidawir Tulungagung,” terang Sony.

    Dia mengimbau para penyedia jasa kendaraan maupun tour and travel untuk wisata menuju Telaga Sarangan atau di Gunung Lawu agar selalu mengecek kendaraan dan memberikan pengemudi berpengalaman.

    “Topografi gunung tentunya jalan naik turun, diperlukan keahlian sopir membawa penumpang agar selamat di perjalanan. Selain itu penting, patuhi rambu yang ada agar terhindar dari musibah kecelakaan,” pungkasnya. [fiq/aje]