provinsi: JAWA TENGAH

  • Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Tuban (beritajatim.com) – Awal bulan puasa Ramadan, sejumlah warga di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak bisa beraktivitas normal, lantaran selama 2 hari desa tersebut harus terisolir karena terendam banjir.

    Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan desa, sekolah dan masjid ikut terendam, begitu pula dengan rumah-rumah warga yang juga tergenang disebabkan oleh luapan air dari Bengawan Solo.

    Salah satu warga setempat bernama Misri menceritakan, selama dua hari aktivitas menjadi terganggu, seperti tidak bisa sholat di masjid juga mau kemana-mana susah karena jalan desa banyak yang terendam banjir.

    “Kemarin banjirnya sepinggang orang dewasa, sekarang juga belum surut,” ucap Misri kepada awak media. Selasa (12/03/2024).

    Menurutnya, akses jalan masih bisa dilewati, namun hanya dengan berjalan kaki, ada beberapa warga yang memiliki perahu bisa naik perahu untuk beraktivitas.

    “Kalau mau belanja-belanja kebutuhan pokok ya jalan kaki, ada yang pakai perahu, ban bekas juga ada,” terang dia.

    Lanjut, masih kata Misri untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari ia berbelanja sayur di Karangasem untuk buka puasa dan sahur, sebab dapur di rumahnya tergenang air, sehingga hal yang bisa dilakukan langsung membeli lauk pauk yang sudah matang.

    “Gak bisa kemana-mana air aja tingginya sepinggul, listrik dirumah juga padam,” beber Misri.

    Selain itu, Martik juga menceritakan ia habis berbelanja kebutuhan bahan pokok serta membeli LPG dengan menggunakan ban bekas dan berharap semoga segera ada bantuan dari Pemerintah akibat bencana banjir di wilayah tersebut dan sekitarnya.

    “Ya semoga airnya cepat surut, sama itu kalau ada bantuan dari pemerintah, karena kita mau belanja saja sulit kemana-mana,” tutup Martik. [ayu/ian]

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]

  • Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro berangsur surut. Selain surut, tren tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo juga mengalami penurunan status siaga.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, ada 6 kecamatan dari 11 kecamatan yang terdampak banjir kondisinya sudah surut total.

    Enam kecamatan yang sudah surut di Kecamatan Ngraho, Dander, Trucuk, Kalitidu, Kasiman, Gayam, dan Kecamatan Malo.

    “Update per jam 12.30 WIB tinggal 10 desa di 4 kecamatan yang banjir. Kondisi tren TMA Sungai Bengawan Solo juga mulai siaga 2 (kuning),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, Selasa (12/3/2024).

    Sementara untuk wilayah yang masih terendam banjir masih ada 10 desa di 4 kecamatan. Yakni di Kecamatan Bojonegoro di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Padangan, di Desa Kuncen, Kecamatan Baureno di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kalisari.

    Kemudian di Kecamatan Kanor ada 4 desa, yakni Desa Gedungarum, Piyak, Kabalan, Tejo. “Total untuk rumah yang terdampak ada 129 KK, dan luas pertanian kurang lebih 1.880 hektar,” terangnya.

    Seperti, di Kecamatan Kasiman, ada tiga desa yang terendam banjir. Banjir genangan itu kini sudah surut. Tiga desa itu, yakni di Desa Batokan, Betet, dan Desa Tembeling. Surutnya air yang menggenangi jalan, pemukiman, hingga area persawahan mulai surut sejak kemarin malam.

    Banjir sebelumnya terjadi dengan ketinggian rata-rata 30-40 cm di ruas jalan pemukiman. Dengan kondisi banjir yang mulai surut, sehingga warga yang sebelumnya terdampak banjir langsung melakukan pembersihan rumah dari sisa material yang terbawa air.

    Sementara diketahui, banjir yang terjadi di Desa Batokan hanya menggenangi jalan dan kondisi air sungai peres. Kemudian di Desa Betet, Jalan Desa tergenang di RT 07, 08, 09 dengan ketinggian sekitar 30-50 cm. Serta lahan padi dan jagung tergenang sekitar 15 hektar.

    Kemudian untuk Desa Tembeling jalan desa tergenang setinggi 5-10 cm. “Alhamdulillah, untuk kondisi banjir sudah surut,” ujar Camat Kasiman, Kabupaten Bojonegoro Novita Sari. [lus/ted]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Mulai Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro terjadi sejak Minggu (10/3/2024) petang.

    Sedikitnya banjir menggenangi sebanyak 44 desa di 11 kecamatan. Namun, kini sejumlah daerah berangsur mulai surut.

    Seperti di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Ngraho terjadi sejak Minggu (10/3/2024) malam. Sedikitnya ada 3 desa yang tergenang. Kondisi 3 desa yang tergenang itu saat ini sudah kering.

    “Sudah surut. Ketinggian air sudah surut 1 meter. Rumah yang tergenang sudah kembali normal,” ujar Camat Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Masirin, Selasa (12/3/2024).

    Pejabat yang pernah menduduki Humas Pemkab Bojonegoro itu menambahkan, genangan air yang masih tersisa diperkirakan hanya terjadi pada aliran anak sungai Bengawan Solo. “Mungkin untuk anak Sungai Bengawan Solo masih penuh,” terangnya.

    Sementara tiga desa yang sebelumnya tergenang banjir yakni, Desa Tapelan, Desa Luwihaji, dan Desa Payaman. Di Desa Tapelan, banjir menggenangi dua rumah dan satu kandang ternak di RT 07 RW 04 setinggi 80 cm. Kemudian di RT 02 RW 01 ada 3 rumah tergenang dengan ketinggian 30 cm.

    Selain itu, banjir sebelumnya juga merendam lahan persawahan padi seluas 5 hektar dan jalan desa sepanjang 500 meter dengan ketinggian air sekitar 40-80 cm.

    Sedangkan di Desa Luwihaji, jembatan darurat sebagai akses utama warga menuju Dusun Karangnongko juga terendam air. Sedangkan jembatan utama kondisinya masih belum ada perbaikan setelah longsor sejak 1 tahun silam. Serta Desa Payaman ada satu tempat wisata yang berada di bibir Sungai terendam. [lus/ted]

  • 5 Kecamatan di Tuban Terendam Banjir, Tagana: Akibat Luapan Bengawan Solo

    5 Kecamatan di Tuban Terendam Banjir, Tagana: Akibat Luapan Bengawan Solo

    Tuban (beritajatim.com) – Beberapa wilayah di Kabupaten Tuban terendam banjir akibat luapan air dari Bengawan Solo, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban ungkap ada 5 Kecamatan yang terdampak.

    Menurut ketua Tagana Tuban, Zainuri bahwa banjir luapan dari Bengawan Solo ini mengakibatkan 5 Kecamatan terendam banjir antara lain Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. “Kami masih terus melakukan assessment sampai hari ini pukul 14.45 WIB ada 5 Kecamatan,” ucap Zainuri. Senin (11/03/2024).

    Berdasarkan data yang diberikan kepada awak media, Kecamatan Soko mengalami dampak yang cukup parah dibandingkan Kecamatan lainnya, banyak jalan lingkungan, lahan perkebunan atau pertanian serta rumah milik warga terendam banjir. “Untuk Kecamatan Parengan dan Widang masih dalam assessment,” terang Zainuri.

    Sedangkan, dampak dengan tren TMA naik di wilayah Kecamatan Soko antara lain :
    1. Desa Menilo jalan lingkungan terendam banjir sebesar 600 M dan lahan perkebunan kurang lebih 20 H
    2. Desa Kendal Rejo jalan lingkungan terendam banjir 400 M, sedangkan lahan pertanian 15 H.
    3. Desa Pandan Wangi jalan lingkungan terendam banjir 300 M dan lahan pertanian 20 H
    4. Desa Glagahsari jalan desa terendam 400 M dan semua jalan lingkungan di Desa Glagahsari tergenang, termasuk lahan pertanian 30 H.

    Kemudian, 5 rumah milik warga Desa Glagahsari dilaporkan ikut terendam yakni rumah milik Ahmad Sulianto, Mat Soleh, Sundari, Suripto dan Macrus Ali.

    5. Desa Kenongo Sari jalan desa tergenang 400 M dan jalan lingkungan 300 M, sedangkan lahan pertanian seluas 25 H.
    6. Desa Mojoagung lahan pertanian tergenang seluas 5 H
    7. Desa Sanding Rowo jalan desa tergenang 400 M, jalan lingkungan 600 M dan lahan pertanian 20 H.

    “Hingga kini ketinggian air kurang lebih 30 cm di jalan,” kata Zainuri.

    Kemudian, untuk Kecamatan Rengel ada 4 Desa yang dilaporkan terdampak yakni di Desa Karangtinoto sebesar 70%, Desa Tambakrejo 100% terdampak dan semua fasilitas umum terisolir, termasuk SDN Tambakrejo 1, SDN Tambakrejo 2 dan Dua Masjid di Desa Tambakrejo. “Lalu, Desa Kanorejo dan Desa Ngadirejo yang kini ketinggian airnya mencapai kurang lebih 60-90 CM,” imbuhnya.

    Lanjut, untuk wilayah Kecamatan Plumpang yang terdampak yakni Dusun Boan, Dusun Mlaten, Desa Kebomlati adapun jalan poros desa tergenang kurang lebih 900 M dan di Desa Kedungsoko Dusun Mojoterong jalan poros desa tergenang kurang lebih 600 M dengan ketinggian air kurang lebih 30 – 40 cm di jalan. “Upaya yang dilakukan, kami masuh melakukan assessment, layanan dukungan psikososial, sosialisasi dan dorongan kesiapsiagaan,” pungkasnya. [ayu/kun]

  • Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Telan Satu Nyawa

    Banjir Luapan Bengawan Solo di Bojonegoro Telan Satu Nyawa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menelan satu korban jiwa. Bocah berusia 5 tahun atas nama Moch Waffin Albi Pratama meregang nyawa setelah ditemukan tenggelam di kubangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo.

    Kapolsek Kanor Iptu Slamet Hariyanto mengatakan, satu korban meninggal akibat tenggelam di kubangan banjir luapan Sungai Bengawan Solo itu terjadi di Dusun Dondong RT 02 RW 01 Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Kejadian itu diketahui sekitar pukul 14.30 WIB.

    “Saat itu korban sedang bermain di ruang tamu bersama dengan temannya. Tiba-tiba keluarga menyadari korban sudah tidak ada di ruang tamu kemudian dicari,” ujarnya, Senin (11/3/2024).

    Setelah dicari oleh pihak keluarga, korban akhirnya ditemukan oleh kakeknya Mujid (59) di kubangan air luapan Sungai Bengawan Solo di pekarangan samping rumah. Kubangan tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah orang tua korban.

    Setelah ditemukan, bocah tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Kanor untuk pemeriksaan medis. Namun, oleh tenaga medis dinyatakan sudah tidak bernyawa. Jasad korban kemudian dilakukan otopsi luar tidak terdapat luka akibat kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

    “Kemudian jasad korban langsung diserahkan ke rumah duka untuk dimakamkan di pemakaman umum,” pungkasnya.

    Sementara dari hasil olah tempat kejadian perkara, petugas kepolisian menemukan adanya sandal korban yang berada di tepi kubangan air. [lus/kun]

  • BPBD Ngawi Ungkap Penyebab Meluapnya Bengawan Solo yang Berdampak ke Pemukiman

    BPBD Ngawi Ungkap Penyebab Meluapnya Bengawan Solo yang Berdampak ke Pemukiman

    Ngawi (beritajatim.com) – Kalaksa BPBD Ngawi Prilla Yuda Putra mengungkapkan kondisi banjir di sejumlah wilayah Ngawi sudah mulai surut menjelang Senin (11/3/2024) sore. Khususnya di wilayah yang terdampak banjir Bengawan Madiun seperti wilayah Pangkur, Kwadungan, dan Padas.

    Sementara, untuk luapan Bengawan Solo yang melanda Kelurahan Margomulyo dan Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Ngawi sudah berangsur surut. Sehingga sejumlah masyarakat yang mengungsi ke lokasi lain sudah mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan.

    Pasca surut, pihaknya memprediksi tidak akan ada lagi banjir jika tidak hujan. Pun, yang harus dikhawatirkan justru bukan Waduk Gajah Mungkur, melainkan air dari kawasan Boyolali, dan Klaten, serta kawasan Solo sendiri.

    “Elevasi Waduk Gajah Mungkur masih minus. Jadi, belum sampai buka spill way. Sehingga, Semoga saja wilayah tersebut tidak terjadi hujan, sehingga tidak lagi berdampak ke Ngawi,”terang Yuda.

    Semnetara, pihaknya masih terus bersiaga. Mengingat musim penghujan masih berlanjut. Selain itu, pihaknya meminta masyarakat agar selalu waspada saat terjadi cuaca ekstrim.

    Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 90 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir yang menggenangi kawasan Kelurahan Margomulyo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (11/3/2023) pagi.

    Air dari Bengawan Solo itu meluap ke pemukiman warga sejak Senin dini hari. Tak hanya kelurahan Margomulyo, Kelurahan Karangtengah Ngawi juga terdampak luapan air.

    Di Gang Pudak Kelurahan Margomulyo, air setinggi satu meter menggenangi rumah warga. Sebagian warga memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda dari air banjir.

    Sebanyak 58 KK di Kelurahan Margomulyo memilih mengungsi ke tempat saudara dan tetangga. Ada pula yang mengungsi ke Posko terdekat. Harta benda warga sudah diselamatkan lebih dulu oleh warga dibantu petugas saat banjir datang pada Minggu (10/3/2024) siang.

    Sementara, 32 KK di Kelurahan Karangtengah mengungsi ke rumah tetangga mereka yang tak terkena banjir. “Jam 02.00 WIB dini hari itu air naik terus. Pagi ini udah mulai berkurang dikut. Tapi masing menggenangi rumah kami. Kami memilih bertahan, tetangga lain masih mengungsi semua,” terang Riska, warga Kelurahan Margomulyo.

    Sementara itu, Kepala Kelurahan Margomulyo Fajar Hermanto mengatakan, pihaknya memastikan warganya dalam kondisi sehat. “Kondisi warga baik ya. Total 58 KK mengungsi. Bapak-bapak berjaga di rumah. Fasilitas kesehatan juga sudah disiapkan,” terang Fajar.

    Makanan untuk warga yang mengungsi sudah dicukupi oleh dapur umum yang disiapkan oleh pemerintah. Air luapan Bengawan Solo itu belum surut menjelang siang ini.

    Sementara itu, untuk banjir yang melanda Kecamatan Padas, Pangkur, Kwadungan, Ngawi, Geneng imbas luapan Bengawan Madiun sudah mulai surut. [fiq/kun]

  • Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Polres Turut Bagikan Makanan Bagi Warga Bojonegoro yang Tak Mau Mengungsi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resort (Polres) Bojonegoro turut membagikan makanan bagi warga yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya ada 300 personil yang diterjunkan untuk membantu penanganan bencana alam yang terjadi sejak kemarin itu.

    “Ada 300 personil yang kami terjunkan di masing-masing kecamatan yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Senin (11/3/2024).

    Dalam penanganan bencana banjir tersebut, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, seperti BPBD maupun Dinsos Bojonegoro. Seperti dalam menyiapkan posko pengungsian, dapur umum, maupun melakukan evakuasi bagi warga yang terisolasi banjir.

    “Semua Polsek tadi laporan sudah siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu, baik dalam penanganan evakuasi, dapur umum, maupun posko pengungsian,” terangnya.

    Hal itu, kata Mario, sebagai wujud pemerintah hadir di masyarakat dalam penanganan bencana. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario turun membagikan makanan bungkus bagi warga yang tetap bertahan di rumah meski kondisi jalan sudah tergenang.

    Hal itu, dilakukan agar tidak ada warga yang terlewat dalam penyediaan makan bagi warga. “Untuk sementara kami harus door to door membagikan makanan karena mereka masih merasa aman, sehingga tetap bertahan di rumah masing-masing. Tapi tetap kita pantau, kalau air meninggi akan kita tetap evakuasi,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto turut membagikan makanan bagi masyarakat yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan. Sedikitnya ada 178 jiwa yang terdampak banjir, namun belum mengungsi karena rumah mereka masih aman. [lus/ian]

  • Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Banjir di Bojonegoro, Waspadai Beberapa Penyakit ini

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah warga yang terdampak banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi. Selama banjir, warga diminta untuk menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang sering muncul saat banjir.

    Salah seorang tenaga medis dari Puskesmas Wisma Indah Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro Dr Erni mengatakan, saat banjir warga diharapkan menjaga kesehatan dan mewaspadai beberapa penyakit yang rawan menyerang.

    Untuk itu, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi yang baru ke posko pengungsian di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur. “Para pengungsi yang baru masuk posko pengungsian langsung kami tes kesehatannya,” terangnya, Senin (11/3/2024).

    Beberapa penyakit yang rawan mengidap para pengungsi seperti penyakit kulit seperti gatal-gatal, diare, pusing, serta demam. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat bisa melakukan pencegahan dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

    “Selain itu, jika merasakan gejala sakit bersegera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, banjir genangan akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro ini sejumlah masyarakat mulai mengungsi. Posko pengungsian banjir di antaranya di Gedung Serbaguna Jalan KH Mansyur Kabupaten Bojonegoro dan di Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu.

    Salah seorang pengungsi, Basri (67) Warga RT 07 RW 01 Kelurahan Ledokwetan Kabupaten Bojonegoro mengaku harus mengungsi karena sedang menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA). Namun, sakit yang dideritanya itu sudah dirasakan lama.

    “Karena penyakit sesaknya kambuh, jadi memilih untuk mengungsi. Sementara kondisi rumah sekarang sudah tergenang sekitar 30 cm,” ujarnya yang didampingi istrinya, Yatinem (63) saat di pengungsian Gedung Serbaguna. [lus/ian]

  • Tuban Dilanda Banjir, Dampak Luapan Bengawan Solo

    Tuban Dilanda Banjir, Dampak Luapan Bengawan Solo

    Tuban (beritajatim.com) – Kabupaten Tuban dilanda banjir dampak dari meluapnya aliran Sungai Bengawan Solo. Sungai tersebut meluap dipicu hujan deras yang terjadi pada Minggu (10/3/2024).

    Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban, Zainuri mengatakan bahwa wilayah yang terendam banjir saat ini di Kecamatan Rengel, Kecamatan Soko dan Kecamatan Plumpang.

    “Kami masih melakukan assessment terkait datanya, masih menunggu karena teman-teman kami masih di lapangan,” ucap Zainuri.

    Lanjut, menurut Zainuri yakni wilayah Kecamatan Plumpang yang terendam banjir di Desa Kedungrejo yang bersebelahan dengan selatan tanggul, lalu Dusun Gisik, Desa Klotok, Dusun Mojo, Desa Kedungsoko, dan Desa Kebomlati.

    Sementara itu, Nida salah satu warga Kecamatan Rengel mengungkapkan, bahwa beberapa hari wilayah tersebut dilanda hujan deras pada sore hari sehingga membuat beberapa wilayah terendam banjir hingga selutut orang dewasa.

    “Yang terendam banjir itu di Desa Kanorejo, Tambakrejo, Karangtinoto dan sekitarnya,” kata Nida. [ayu/beq]